• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh IAA dan BAP Terhadap Induksi Tunas Mikro Dari Eksplan Bonggol Pisang Kepok (Musa paradisiaca L)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh IAA dan BAP Terhadap Induksi Tunas Mikro Dari Eksplan Bonggol Pisang Kepok (Musa paradisiaca L)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Ali S. K., Elhassan A. A., Ehiwaris O.S., Maki E.H. Regeneration Via immature Mak Flower Culture of Banana ( Musa sp) cv. Grand Nain. Journal of forest products & Indutries. 2 (3) : 48-52.

Abidin, Z. 1994. Dasar-dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh. Angkasa. Bandung.

Badan Pusat Statistik. 2014. Produksi Tanaman Hortikultura. Sumatera Utara. Medan.

Brault, Mathias and Maldiney. Regis. 1999. Mechanisme of cytokinin action. Laboratoire de physiologie du developpement des plantes, Universite Pierre-et-Marie-Curie (CNRS, UMR 7632). Plant Physiol. Biochem., 1999, 37(5), 403-412

Dewi. K. A Dan Ishak. 1998. Regenerasi Mutan Tanaman Pisang Ambon Kuning Dan Barangan ( Musa sp) Berasal dari Eksplan Organ Betina dan Pucuk. Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN.

Eriansyah. 2014. Pengaruh Pemotongan Eksplan dan Pemberian Beberapa Konsentrasi Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Eksplan Pisang Ketan. Universitas Sultan Agung Tirtayasa.Banten.

George, Edwin F. 1993. Plant Propagation by Tissue Culture, Part 1,2 Edition. Exegetic Limited: England.

Gunawan.1992. Teknik Kultur Jaringan. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Hartman. H. T., Kester. D.E., Davies, F.T., and Geneve R.L. 2002. Plant propogation principles and practice, 6thEd. New Delhi : prentice hall of insia private limited.

Hutami, S. 2008. Ulasan Masalah Pencoklatan pada Kultur Jaringan. Jurnal

agrobien. 4(2):83-88.

Hendaryono, D.P.S., dan A.Wijayani. 1994. Teknik Kultur Jaringan, Pengenalan dan Petunjuk Perbanyakan Secara Vegetatip. Kanisius. Yogyakartaa.

(2)

Inovasi Teknologi Membangun Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani Badan Penelitian dan Pengenbangan Pertanian (hal;378-379).

Kyte, L. 1983. Plant from Test Tubes: An Introduction to Micropropagation.Oregon: Timber Press. Portland.

Lee. Dong Ju. 2002. The Regulation of Korean Radish Cationic Peroxidase Promoter by a low Ration of Cytokinin to Auxin. Plant Science 345-353.

Lee, S.W. 2005. Thidiazuron in the improvement of banana micropropagation. Taiwan Banana Research Institute. Acta Hort. 69(2):67-74.

Marlin. 2005. Regenerasi In Vitro Planlet Jahe Bebas Penyakit Layu Bakteri Pada Beberapa Taraf Konsentrasi 6-Benzil Amino Purine (BAP) dan 1-Indole Acetic Acid (IAA). Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia. Volume 7, No 1. Hlm 8-14.

Maryani, Yekti dan Zamroni. 2005. Penggandaan Tunas Krisan Melalui Kultur Jaringan. Ilmu pertanian Vol. 12.

Martin, Yulian dan Hermansyah. 2012 . Inisiasi Kalus Embriogenik Pada Kultur Jantung Pisang Curup Dengan Pemberian Sukrosa BAP dan 2,4 D. Jurnal Agrivigor.11(2):276-284

Mochamad, I. A., Yusnita dan Hapsoro, D. 1998. Pengaruh Beberapa Konsentrasi Pada Perbanyakan Tunas Pisang Kepok dan Pisang Tanduk Secara In Vitro. Universitas Brawijaya. Malang.

Murashige, T and F. Skoog. 1962. A Reviced Medium For Rapid Growth And Bioassay With Tobacco Tissue Cultures. Plant physiology.15: 473-497

Nisa & Rodinah. 2005. Kultur Jaringan Beberapa Kultivar Buah Pisang ( Musa paradisiaca L). Dengan Pemberian Campuran NAA dan Kinetin. Jurnal Bioscientine. 2(2).23-36.

Nugroho, A dan Heru, Sugito. 2000. Pedoman Pelaksana Teknik Kultur Jaringan. Penebar Swadaya. Jakarta. 70 hlm

Onuha, I. C., C.J. Eze dan C. I. N. Unamba.2011. In Vitro Prevention in plaintain culture. Online Journal of Biological Sciences. 11(1): 13-17.

Pierik, R.I.M., 1997. In Vitro Culture of Higer Plants. Martinus Nijhoff Publishers Dordrecht. The Netherland.

(3)

Priyono,D. Suhandi, dan Matsaleh. 2000. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh IAA dan 2-IP pada Kultur Jaringan Bakal Buah Pisang. Jurnal Hortikultura .10 (3) : 183-190

Salisbury, F. B. dan C. W. Ross. 1992. Plant Physiology. 4th edition. Belmont,Calicornia: Wadsworth Publishing Company.

Santoso, U. dan F. Nursandi, 2001. Kultur Jaringan Perkebunandi Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Sobardini, D.,E. Suminar dan Mugayanti. 2006. Perbanyakan Cepat Tanaman Pisang. Secara Kultur Jaringan. Universitas Padjajaran.

Steel ,R.G.D dan J.H.Torrie. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistika. Penerjemah Bambang Sumantri. Gramedia Pustaka , Jakarta

Stover,R.H. dan Simmonds,N.W. 1987. Bananas Tropical Agriculture Series. Essex UK. Longman Scientific and Tehcnical. Halaman 86-101

Sunarjono. 2002. Budidaya Pisang Dengan Bibit Kultur Jaringan. Penebar swadaya. Jakarta

Sunyoto, A. 2011. Budidaya pisang Cavendish Usaha Sampingan Yang Menggiurkan.Berlian Media. Yogyakarta.

Sutarto, I. Nana. S. Yuliasti., 2003. Penggunaan Media Alternatif Pada Kultur In Vitro.Bul. Agron.(31) (1) 1-7

Torres, K. C. 1989. Tissue Culture Techniques for Horticultural Crops. New York : Van Nostrand Reinhold.

Priyono,D. Suhandi, dan Matsaleh. 2000. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh IAA dan 2-IP pada Kultur Jaringan Bakal Buah Pisang. Jurnal Hortikultura .10 (3) : 183-190

Wattimena, G.A., L. W. Gunawaan., N. A, Mattjik., Endang. S., N. M. A.Wiendi dan Andri. E. 1992. Bioteknologi Tanaman. Penerjemah Ahmad Sukarti Abidin. Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB: Bogor.

Wetheral, D.F. 1982. Pengantar Propagasi Tanaman Secara In Vitro.Seni Kultur Jaringan Tanaman. ITB. Hal:2.

Wetter, L. R, dan F. Constabel. 1991. Metode Kultur Jaringan Tanaman. Diterjemahkan Mathilda B. Widianto. ITB. Bandung. 191 hlm

(4)

Widyastuti, N. 2002. Inovasi Memperbanyak Bibit Tanaman.

www.sinarharapan.co.id/berita.0202/13/ipt02.html (24 Agustus 2016).

Wijayanti,N. 1995. Pengaruh Kombinasi BAP dan 2-ip Terhadap Multiplikasi Tunas Pisang Ambon Kuning (Musa awminata (AAA group) Melalui Kultur in vitro (skripsi) Jurusan BDP. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Yati. Supriati, 2010. Efisiensi Mikropropagasi Pisang Kepok Amorang melalui Modifikasi Formula Media dan Temperatur. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian. Bogor.

Yelnitis. 2012. Pembentukan eksplan daun Ramin (Gonystylus bancanus (Mirq) Kurz). Jurnal Pemuliaan tanaman hutan. 6(3): 181-194.

Yusnita, 2003. Kultur Jaringan. Cara Memperbanyak Tanaman Secara Efisien. Agromedia Pusaka: Jakarta, 105 halaman.

Yuwono, T. 2008. Bioteknologi pertanian. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. 277 hlm.

Zulkarnain, H.2009. Kultur Jaringan. Bumi Aksara. Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

2. Berjalan-jalan, sangat baik untuk meregangkan otot-otot kaki dan bila jalannya makin lama makin cepat maka akan bermanfaat untuk daya tahan tubuh. Jika

Faktor lain yang berperan dalam kegagalan praktik pemberian ASI ekskluisf pada penelitian ini dikarenakan subyek dengan pengetahuan rendah terkait dengan kandungan dan

Prosedur penelitian ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Kemmis & Mc Taggart yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto, dkk (2008:

El tallo principal o tronco del árbol, forma una horqueta, generalmente a la altura del pecho de una persona adulta, de donde salen de 4 a 5 ramas primarias.. En algunos lugares

Dari hasil pengukuran, diperoleh bahwa alat ukur kelelahan usulan sensitif untuk mengukur kelelah- an, ditandai dengan melihat adanya penurunan nilai CFFF. Nilai

Untuk dapat mewujudkan pemerintahan yang baik dan jujur, bersih dan berwibawa dengan kata lain tidak terulang adanya pembusukan nilai-nilai etika dan moral,

Salah satu upaya meningkatkan kemampuan konsep bilangan yaitu dengan menggunakan permainan kaleng indah di dapat dari hasil pengamatan dan observasi pembelajaran bahwa

1. Pembuatan bak/kolam penampungan limbah yang memadai sehingga limbah tidak di buang ke sungai secara terus menerus atau meresap ke tanah. Memberikan penyuluhan tata