• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan self regulated learning pada mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang t - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Perbedaan self regulated learning pada mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang t - USD Repository"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERBEDAAN SELF REGULATED LEARNING PADA MAHASISWA YANG BERTEMPAT TINGGAL DI KOS DAN DI RUMAH BERSAMA

ORANG TUA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh:

Melinda Santi Arisandy NIM: 079114089

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

ii MOTTO

“Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil

melakukannya dengan baik” - Evelyn Underhill -

“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan

(3)

Edison-iii

KARYA INI KU PERSEMBAHKAN UNTUK:

TUHAN YESUS

yang selalu menyertai dan memberikan jalan yang terbaik untukku

PAPA & MAMA

yang sudah jadi motivasi dan support dalam pembuatan Tugas Akhir ini

CHRISTIAN MULYAWAN, S.Kom.

(4)

iv MOTTO

“Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil

melakukannya dengan baik” - Evelyn Underhill -

“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan

(5)

Edison-v

KARYA INI KU PERSEMBAHKAN UNTUK:

TUHAN YESUS

yang selalu menyertai dan memberikan jalan yang terbaik untukku

PAPA & MAMA

yang sudah jadi motivasi dan support dalam pembuatan Tugas Akhir ini

CHRISTIAN MULYAWAN

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 17 November 2011

Penulis,

(7)

vii

PERBEDAAN SELF REGULATED LEARNING PADA MAHASISWA YANG BERTEMPAT TINGGAL DI KOS DAN DI RUMAH BERSAMA ORANG

TUA

Melinda Santi Arisandy

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan self regulated learning pada mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang tua. Hipotesis yang diajukan adalah self regulated learning mahasiswa yang bertempat tinggal di kos lebih tinggi daripada mahasiswa yang bertempat tinggal di rumah bersama orang tua. Subyek penelitian ini adalah 108 orang yang terdiri dari 54 mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan 54 mahasiswa yang bertempat tinggal di rumah bersama orang tua. Mereka yang menjadi subyek adalah mahasiswa yang berada di semester empat dan enam, sedang aktif kuliah, dan tidak pernah cuti. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala self regulated learning dan metode dokumentasi yang berupa data tempat tinggal. Reliabilitas skala self regulated learning diuji dengan menggunakan metode koefisien reliabilitas Alpha Cronbach dan diperoleh hasil 0,914 dari 56 item. Data dianalisis dengan menggunakan independent sample t-test. Hasil analisis data menghasilkan nilai t sebesar 0,079. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal SRL antara mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang tua. Akan tetapi, dalam uji beda tiap aspek dihasilkan nilai t sebesar 0,0255 pada aspek metakognisi, nilai t sebesar 0,000 pada aspek motivasi, dan nilai t sebesar 0,4275 pada aspek perilaku belajar. Dari nilai tersebut diketahui bahwa perbedaan SRL pada mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang tua terletak pada aspek metakognisi dan aspek motivasi dimana mahasiswa kos memiliki strategi metakognisi dan motivasi yang lebih baik dalam proses pengaturan belajar daripada mahasiswa yang bertempat tinggal bersama orang tua.

(8)

viii

THE DIFFERENCE OF SELF REGULATED LEARNING BETWEEN UNIVERSITY STUDENTS WHO LIVE IN BOARDING HOUSE AND LIVE

IN THEIR OWN HOUSE WITH PARENTS

Melinda Santi Arisandy

ABSTRACT

This research aims to look at differences between self-regulated learning of university students who live in boarding houses and live in their own house with parents. The hypothesis is university student’s self-regulated learning who live in boarding houses is higher than who live in their own house. The sample is 108 people consisting of 54 university students who live in boarding houses and 54 university students who live in their own house with parents. Those who becomesample are university students who are in semesters four and six, were active in study, and never leave. Data collecting method that used in this experiment is SRL scale and record of residence data. Reliability of SRL scale was tested by using coefficient reliability alpha cronbach method and the value of 56 items is 0,914. Data is analysed using independent sample t-test. From the analysis we get the value of t is 0,079. This means there is no significant difference in SRL between student who live in boarding house and in their own house with parents. But, in t-test every aspect earns t value of metcognition aspect for about 0,0225 , t value of motivation aspect for about 0,000 , and t value of learning behavioral aspect for about 0,4275. From those values, the difference of SRL between student college who live in the boarding house and those who live with parents is located at metacognition aspect and motivation aspect, student college who live in the boarding house have a better metacognition strategy and motivation in learning progress then student college who live with parent.

(9)

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Melinda Santi Arisandy

NIM : 079114089

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang berjudul:

“Perbedaan Self Regulated Learning Pada Mahasiswa yang Bertempat Tinggal di Kos dan di Rumah Bersama Orang tua”

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan dan mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa harus meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di : Yogyakarta

Pada tanggal : 17 November 2011 Yang menyatakan,

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME yang sudah memberikan kasih setianya sampai pada saat ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Self Regulated Learning Pada Mahasiswa Yang Bertempat Tinggal Di Kos Dan di Rumah Bersama Orang Tua”.

Penulis juga menyadari banyak pihak yang telah berperan serta baik dalam memberikan waktu, tenaga dan pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya kepada:

1. Tuhan Yesus yang sudah memberikan kesehatan dan akal sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

2. Papa Bunyamin dan Mama Susianti yang sudah menginspirasi dan mendorong penulis untuk menyelesaikan skripsi

3. Ibu Titik Kristiyani, M.Psi. selaku dosen pembimbing dan kaprodi Fakultas Psikologi yang sudah membimbing saya dengan penuh kesabaran dari awal sampai akhir dalam pembuatan skripsi ini

4. Kakak perempuanku bernama Eunike Sefti Arisandy yang sudah mau bertukar pikiran selama proses pembuatan skripsi ini

(11)

xi

6. Dr. Christina Siwi Handayani selaku dekan yang sudah membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi ini

7. Sahabat-sahabatku yang sudah memberikan dukungan dan bantuan dalam menyebarkan skala penelitian

8. Para responden yang sudah ikut berpartisipasi dalam memberikan data penelitian 9. Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu dan telah membantu

sampai pada penyusunan skripsi ini

Penulis menyadari juga bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua. AMIN.

Yogyakarta, 17 November 2011

(12)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ..i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...v

HALAMAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .... ix

KATA PENGANTAR ...x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Permasalahan ...1

B. Rumusan Permasalahan ...5

C. Tujuan Penelitian ...5

(13)

xiii

BAB II. LANDASAN TEORI...7

A. Mahasiswa ...7

1. Definisi Mahasiswa ...7

2. Karakteristik Mahasiswa ...7

B. Self Regulated Learning ...8

1. Pengertian Self Regulated Learning ...8

2. Aspek- Aspek dan Karakteristik Self Regulated Learning ... 10

3. Strategi Self Regulated Learning dalam Belajar ... 12

4. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Self Regulated Learning ... 14

C. Bertempat Tinggal di Kos dan di Rumah Bersama Orang tua ... 18

D. Dinamika Perbedaan Self Regulated Learning Antara Mahasiswa yang Bertempat Tinggal di Kos dan Rumah Bersama Orang Tua... 21

E. Hipotesis ... 28

BAB III. METODE PENELITIAN ... 29

A. Jenis Penelitian ... 29

B. Identifikasi Variabel Penelitian ... 29

C. Definisi Operasional ... 29

D. Subyek Penelitian... 30

E. Sampling ... 31

F. Metode dan Alat Pengumpulan Data... 31

G. Uji Coba Alat Ukur ... 34

(14)

xiv

1. Estimasi Validitas ... 34

2. Seleksi Item ... 35

3. Estimasi Reliabilitas ... 38

I. Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Pelaksanaan Penelitian ... 39

B. Deskripsi Subyek Penelitian ... 39

C. Hasil Penelitian ... 41

1. Uji Asumsi ... 41

a . Uji Normalitas... 41

b. Uji Homogenitas ... 42

2. Uji Hipotesis ... 42

3. Hasil Tambahan ... 44

D. Pembahasan ... 46

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

A. Kesimpulan... 50

B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 52

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Blue Print Skala SRL Sebelum Tryout... 32

Tabel 2. Skor Jawaban untuk Skala SRL ... 33

Tabel 3. Blue Print Skala SRL Setelah Tryout ... 36

Tabel 4. Blue Print Skala Penelitian... 37

Tabel 5. Deskripsi Subyek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ... 40

Tabel 6. Deskripsi Subyek Penelitian Berdasarkan Tingkat Semester ... 40

Tabel 7. Ringkasan Uji Normalitas (One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test) ... 41

Tabel 8. Ringkasan Uji Homogenitas (Levene's Test for Equality of Variances) ... 42

Tabel 9. Ringkasan Uji Hipotesis ( Independent Sample T-Test) ... 43

Tabel 10. Ringkasan Uji-T Tiap Aspek ... 44

Tabel 11. Kategorisasi Skor SRL ... 45

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A (Tryout) ... 56

1. Format Skala SRL ... 57

2. Uji Reliabilitas dan Seleksi Item ... 69

Lampiran B (Penelitian) ... 85

1. Format Skala SRL ... 86

2. Uji Normalitas ... 98

4. Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis ... 99

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Dalam menghadapi pasar kerja yang makin kompetitif dan menuntut adanya keterampilan tenaga kerja menyebabkan pendidikan tinggi semakin vital (Papalia, dkk, 2009). Menurut Supratiknya (2006) bentuk pembelajaran di perguruan tinggi mengharapkan mahasiswanya untuk terlibat dan bertanggungjawab dalam proses belajar. Nantinya mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmu yang mereka dapatkan di perguruan tinggi pada situasi tertentu seperti pencapaian karir. Besarnya tuntutan tersebut ternyata tidak diiringi perilaku belajar yang sejalan dengan bentuk pembelajaran di perguruan tinggi. Menurut Murtitiningsih (2010) kemandirian mahasiswa dalam belajar masih dinilai sangat kurang dan perlu ditingkatkan. Mahasiswa cenderung menganggap guru atau dosen sebagai satu-satunya sumber ilmu sehingga mahasiswa hanya menerima dan mendengarkan ilmu yang diberikan oleh dosen. Mahasiswa cenderung kurang aktif dalam mencari sumber-sumber pendukung ilmu yang dipelajarinya. Sementara mahasiswa akan lebih menguasai materi ketika mereka mau belajar dengan mencari tahu sendiri.

(19)

yang ada di universitas. Menurut Syah (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu a) faktor internal yang meliputi aspek fisiologis dan aspek psikologis seperti intelegensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi; b) faktor eksternal yang meliputi lingkungan sosial yaitu sekolah, keluarga, masyarakat dan lingkungan nonsosial seperti gedung sekolah, tempat tinggal, keadaan cuaca, dan waktu belajar serta c) faktor pendekatan belajar seperti pendekatan spekulatif yaitu usaha untuk menciptakan pengetahuan baru, pendekatan analitis yaitu usaha pembentukan kembali materi ke dalam pola baru atau berbeda, dan pendekatan reproduktif yaitu usaha untuk mengulang kembali materi.

(20)

Zimmerman (1989) memperkenalkan konsep SRL sebagai usaha yang melibatkan metakognitif, motivasi dan perilakunya sendiri untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan. SRL dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor individu, perilaku, dan lingkungan. Faktor individu terkait dengan pengetahuan, metakognisi, tujuan, dan efikasi diri. Faktor perilaku mencakup tindakan yang membantu individu menggunakan segala kemampuan yang dimiliki dalam mengatur proses belajar. Sedangkan faktor lingkungan mencakup pengalaman sosial dan dukungan sosial. Faktor lingkungan adalah faktor eksternal yang dapat mendukung atau menghambat dalam melakukan aktivitas belajar, diantaranya adalah pengaruh teman sebaya dan orangtua. Papalia, Olds &Fidelman (2009) menambahkan bahwa dukungan orangtua baik finansial maupun emosional tampaknya menjadi faktor kunci penyesuaian diri mahasiswa dalam memenuhi tuntutan perkuliahan.

(21)

menjadi salah satu bagian dalam kehidupan sosial yang dimiliki oleh mahasiswa. Apalagi melihat kenyataan bahwa mahasiswa yang menempuh pendidikan di sebuah universitas tidak selalu berasal dari daerah yang sama dengan lokasi dimana universitas itu berada. Banyak mahasiswa yang berasal dari luar kota dan luar pulau sehingga dikenal dengan istilah anak kos.

(22)

belajar misalnya dengan membuat jadwal belajar dan jika ada ujian mereka sudah mulai belajar beberapa hari sebelum ujian.

Hasil survei tersebut memang memperlihatkan adanya perbedaan pada kedua kelompok subyek. Akan tetapi survei ini tidak dapat secara langsung dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian sebab alat ukur yang digunakan belum memenuhi syarat kredibilitas alat ukur. Namun, berawal dengan hal inilah peneiti ingin mengadakan penelitian lebih terstruktur untuk membandingkan SRL antara mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang tua dengan menggunakan alat ukur yang memenuhi syarat kredibilitas.

B. Rumusan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah di uraikan maka peneliti merumuskan suatu masalah yaitu ”apakah ada perbedaan SRL pada mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dengan mahasiswa yang bertempat tinggal di rumah bersama orang tua? ”

C. Tujuan Penelitian

(23)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat yaitu: a. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya sumbangan ilmu psikologi, khususnya psikologi pendidikan sehingga dapat menjadi salah satu acuhan atau referensi dalam mengembangkan studi tentang SRL.

b. Secara Praktis

(24)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Mahasiswa

1. Definisi Mahasiswa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. Menurut kutipan di www.wikipedia.com dikatakan bahwa mahasiswa adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi. Dalam Peraturan Akademik USD (2002) disebutkan bahwa mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada universitas.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa mahasiswa adalah individu yang secara resmi terdaftar pada salah satu perguruan tinggi dan sedang menjalani pendidikan secara aktif dalam perguruan tinggi yang bersangkutan.

2. Karakteristik Mahasiswa

(25)

periode perkembangan transisi dari masa anak-anak hingga masa dewasa awal, yang dimasuki pada usia kira-kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 hingga 22 tahun. Pada penelitian ini, usia mahasiswa yang akan diteliti memiliki rentang antara usia 19 sampai 21 tahun yaitu pada masa aktif mahasiswa yang masih melaksanakan perkuliahan reguler.

Menurut Supratiknya (2006) mahasiswa dapat dikategorikan sebagai pelajar dewasa. Menurut Daines, Daines,& Graham (dalam Supratiknya, 2006) beberapa ciri penting dari pelajar dewasa antara lain:

i. Mereka sudah memiliki cukup banyak pengetahuan dan pengalaman yang relevan dengan apa yang mereka pelajari sekarang dan mampu mentransfer pengetahuan dan pengalamannya itu pada proses belajar ii. Mereka memiliki sikap, gaya berpikir, dan cara-cara menjalankan tugas

yang relatif menetap sebagai ciri khas masing-masing serta memudahkan mereka menghadapi situasi dan tuntutan baru

iii. Mereka dapat dan senang diberi kesempatan untuk bertanggungjawab B. Self Regulated Learning

1. Pengertian Self Regulated Learning

(26)

konstruktif dengan melibatkan interaksi terarah dari kondisi kognitif seseorang dan sumber-sumber motivational atau emosional. Menurut Schunk & Zimmerman (dalam Shidiq, 2008) SRL bukanlah semacam kemampuan mental atau ketrampilan akademik, namun merupakan suatu proses pengarahan dan instruksi diri untuk mentransformasikan kemampuan mental menjadi ketrampilan akademik. Purwanto (dalam Shidiq, 2008) mendefinisikan SRL secara harafiah dimana tersusun dari dua komponen yaitu self regulated yang berarti terkelola diri dan learning berarti belajar. SRL sendiri secara keseluruhan dapat diartikan sebagai belajar secara terkelola diri atau dengan kata lain belajar yang bertumpu pada pengelolaan diri.

(27)

2. Aspek-Aspek dan Karakteristik Self Regulated Learning

Menurut Zimmerman (1990) menyebutkan bahwa SRL terdiri dari tiga aspek, yaitu:

a. Metakognisi

Metakognisi adalah kemampuan individu dalam merencanakan, menetapkan tujuan, memonitor, mengorganisasikan, dan mengevaluasi bermacam-macam kegiatan selama proses peningkatan kemampuan. b. Motivasi

Motivasi merupakan situasi yang menunjukkan efikasi yang tinggi, sifat diri dan ketertarikan pada tugas, adanya persepsi bahwa mereka mampu menyelesaikan tugas dan potensi akan mencapai kesuksesan dan berani menghadapi kegagalan.

c. Perilaku Belajar

(28)

Menurut Montalvo (2004) ada beberapa karakteristik individu yang menggunakan SRL, yaitu:

a. Mereka terbiasa dan mengetahui bagaimana menggunakan beberapa strategi kognitif (pengulangan, elaborasi, and organisasi) yang akan membantu mereka dalam mencapai pengubahan, pengorganisasian, dan penguraian informasi

b. Mereka tahu bagaimana merencanakan, mengendalikan, dan mengarahkan proses mentalnya untuk pencapaian tujuan pribadi

c. Mereka menunjukkan keyakinan motivational dan emosi yang adaptif seperti memiliki rasa efektif, memiliki tujuan hidup pasti, pengembangan emosi positif terhadap tugas (senang, antusias,puas)

d. Mereka merencanakan dan mengendalikan waktu dan berusaha untuk digunakan pada tugas. Mereka mengetahui bagaimana menciptakan dan menyusun lingkungan belajar yang disenangi, misalnya mencari tempat belajar yang tepat dan mencari bantuan dari dosen dan teman sejawat ketika mengalami kesulitan

e. Sejauh konteksnya memungkinkan, mereka akan menunjukan usaha yang lebih besar untuk berpartisipasi dalam mengendalikan dan mengatur tugas-tugas akademis dan iklim kelas

(29)

menjaga konsentrasi, usaha dan motivasi ketika melakukan tugas akademis.

3. Strategi Self Regulated Learning Dalam Belajar

Zimmerman (1989) menekankan untuk dapat dikatakan self regulated, proses belajar harus melibatkan penggunaan strategi-strategi khusus untuk mencapai tujuan akademis. Cara siswa mengendalikan proses belajar dapat dilihat dari penggunaan strategi SRL dalam menyelesaikan tugas akademik. Strategi dianggap penting karena individu dapat belajar dan meningkatkan performa serta ketrampilannya.

Zimmerman mengidentifikasi 14 strategi SRL berdasarkan 3 aspek SRL yang diperoleh dari teori kognitif social, yaitu:

a. Aspek Metakognisi

Self-evaluation yaitu inisiatif untuk mengevaluasi mutu atau kemajuan

tentang apa yang mereka kerjakan.

Organizing and transforming yaitu inisiatif untuk mengorganisasi

kembali materi pelajaran agar lebih mudah dan jelas untuk dipahami guna meningkatkan proses pembelajaran.

Goal-setting and planning yaitu usaha untuk penentuan sasaran,

(30)

Keeping records and monitoring yaitu usaha untuk mengingat

beberapa peristiwa atau hasil dari pekerjaan mereka.

Rehearsing and memorizing yaitu usaha untuk menghafal materi

pelajaran agar lebih mudah memahami dan jelas.

Reviewing records to reread tests yaitu usaha untuk membaca kembali

soal-soal ujian.

Reviewing records to reread notes yaitu usaha untuk membaca

kembali catatan.

Reviewing records to reread textbooks yaitu usaha untuk membaca

kembali buku teks. b. Aspek Motivasi

Self-consequences yaitu usaha untuk mengatur diri atau berimajinasi

akan mendapat penghargaan jika sukses dan hukuman jika gagal. c. Aspek Perilaku

Seeking information yaitu usaha untuk mendapatkan semua informasi

yang berkaitan dengan tugas mereka.

Environmental structuring yaitu usaha untuk memilih atau menyusun

tempat yang membuat belajar lebih mudah.

Seeking social assistance from peers yaitu usaha untuk meminta

(31)

Seeking social assistance from teachers yaitu usaha untuk meminta bantuan kepada para dosen.

Seeking social assistance from adults yaitu usaha untuk meminta

bantuan kepada orang-orang yang lebih dewasa.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Self Regulated Learning

Menurut Zimmerman (1989) dalam teori social kognitif terdapat tiga hal yang mempengaruhi seseorang melakukan SRL, yaitu:

a. Individu

SRL salah satunya dipengaruhi oleh proses dalam diri yang saling berhubungan. Proses diri atau personal diantaranya yaitu:

i. Pengetahuan yang dimiliki individu

ii. Tingkat kemampuan metakognisi individu iii. Tujuan yang ingin dicapai

iv. Keyakinan efikasi diri b. Perilaku

Fungsi perilaku adalah membantu individu menggunakan segala kemampuan yang dimiliki dalam mengatur proses belajar. Ada 3 tahap perilaku yang berkaitan dengan SRL yaitu:

i. self observation yaitu tahap dimana individu melihat ke dalam dirinya

(32)

ii. self judgement yaitu tahap dimana individu memperbandingkan performansi belajar yang telah dilakukannya dengan standar atau tujuan yang telah dibuat dan ditetapkan individu

iii. self reaction yaitu tahap yang mencakup proses individu dalam

menyesuaikan diri dengan rencana dalam belajar untuk mencapai tujuan atau standar yang telah dibuat dan ditetapkan. Apabila hal tersebut dikaitkan dengan SRL maka dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:

Behavior self reaction yaitu individu berusaha seoptimal mungkin

dalam belajar seperti memuji dan mengkriktik diri.

Personal self reaction yaitu individu berusaha meningkatkan

proses yang ada dalam dirinya pada saat belajar misalnya mengulang materi dan menghafalkan.

Environmental self reaction yaitu individu berusaha merubah dan

menyesuaikan langkah belajar sesuai dengan kebutuhan misalnya menyusun buku sedemikian rupa agar mudah dijangkau.

c. Lingkungan

Pengaruh lingkungan yang dapat mempengaruhi SRL dapat berupa: i. Pengalaman sosial

(33)

langsung dapat menjadi umpan balik mengenai kemampuan diri. Perasaan mampu tersebut bisa diasumsikan sebagai motivasi untuk melakukan strategi belajar. Pengalaman langsung yang bisa didapat dengan cara modelling dan persuasi verbal. Modelling bisa menjadi efektif jika model dianggap mirip dengan pengamat. Sedangkan metode persuasi verbal apabila berdiri sendiri sering kurang efektif untuk mendorong penggunaan strategi. Akan tetapi jika dikombinasikan dengan modelling menjadi perantara yang baik sehingga siswa dapat mempelajari berbagai ketrampilan akademis.

ii. Dukungan sosial

Menurut Sarafino (dalam Smet, 1994) dukungan sosial mengacu pada kenyamanan yang dirasakan, penghargaan akan kepedulian, atau membantu orang menerima dari orang-orang atau kelompok-kelompok lain. Menurut Gottlieb (dalam Smet, 1994) dukungan sosial terdiri dari informasi atau nasihat verbal dan non verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial atau didapat karena kehadiran mereka dan mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima.

(34)

Smet (1994) membedakan empat jenis dukungan sosial yaitu:

 Dukungan emosional yang mencakup empati, kepedulian, dan perhatian.

 Dukungan penghargaan yang mencakup ucapan penghargaan dan dorongan untuk maju.

 Dukungan instrumental yang mencakup bantuan langsung.  Dukungan informatif yang mencakup pemberian nasihat,

petunjuk, saran atau umpan balik.

Zimmerman (1989) mengidentifikasi dua sumber dukungan sosial yaitu dari orang tua, guru, teman dan dapat melalui berbagai bentuk informasi seperti literature dan bentuk informasi simbolik lainnya seperti diagram, gambar, dan formula.

iii. Struktur konteks belajar

(35)

tugas menyusun laporan (lisan/tulisan), tugas motorik, tugas di laboratorium, dan lain-lain (Djamarah & Zain, 2010). Sedangkan situasi akademik diartikan sebagai setiap kegiatan yang berlangsung dalam hubungan pendidikan. Situasi akademik terbentuk di atas hubungan sosial antara dua orang atau lebih, dimana keduanya membangun pendidikan dan saling mempengaruhi (Prayitno, 2009). C. Bertempat Tinggal di Kos dan di Rumah Bersama Orang Tua

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kos atau yang sering disebut istilah ” in de kos” adalah tinggal di rumah orang lain dengan atau tanpa makan (dengan membayar setiap bulan). Kos pada dasarnya dapat dimengerti sebagai sebuah lingkungan yang diciptakan sebagai pengganti lingkungan keluarga, dimana interaksi yang biasa terjadi antar anggota keluarga digantikan oleh individu-individu yang tinggal di kos tersebut.

(36)

Dalam kaitannya dengan proses pengaturan belajar, kondisi tersebut secara faktor personal menyebabkan mahasiswa kos memiliki kemampuan untuk menetapkan tujuan belajar yang jelas dan didasarkan oleh kesadaran dirinya dan memiliki efikasi diri yang tinggi dalam untuk menyelesaikan tugas akademik. Hal tersebut kemudian menyebabkan mereka menggunakan segala kemampuannya untuk mengatur proses belajar. Dalam lingkungan kos memungkinkan mereka mengalami proses modeling karena menurut (Sudrajat, 2008) lingkungan senantiasa memberikan rangsangan kepada individu untuk berpartisipasi dan mengikuti apabila dianggap sesuai dengan dirinya. Lingkungan kos memiliki potensi untuk melakukan modeling dan persuasi verbal karena mereka tinggal bersama dengan mahasiswa lain yang memiliki kesamaan untuk melakukan kegiatan belajar. Dari situ mereka memiliki kesempatan untuk mencari model yang dianggap sesuai dengan dirinya untuk mengadopsi perilaku belajar yang mendukung dalam pencapaian tujuan belajar.

(37)

tingkatnya yang lebih senior untuk mendukung pemberian dukungan sosial tersebut (Hidayatullah, tanpa tahun).

Sedangkan bertempat tinggal di rumah bersama orang tua didefinisikan bagi mereka yang masih tinggal bersama dengan keluarga. Menurut Sutjipto (dalam Slameto, 1988) keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Peran keluarga atau sering disebut dengan faktor keluarga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi belajar.

Menurut Kartono (1985), membiasakan anak-anak untuk belajar di rumah merupakan hal yang penting. Salah satu kegiatan bimbingan yang dapat dilakukan oleh orang tua, yaitu mengawasi penggunaan waktu belajar dan kegiatan belajar di rumah. Dengan mengawasi penggunaan waktu belajar maka orang tua dapat mengetahui apakah anaknya menggunakan waktu belajar dengan teratur. Orang tua perlu mengawasi kegiatan belajar anak-anaknya di rumah karena dengan mengawasi kegiatan belajar anaknya, mereka dapat mengetahui apakah anaknya belajar dengan sebaik-baiknya. Pengawasan yang diberikan orang tua dimaksudkan sebagai penguat disiplin supaya pendidikan anak tidak terbengkalai.

(38)

verbal karena mereka tinggal dengan orang tua yang notabene memiliki tugas dan tanggungjawab yang berbeda dengan dirinya sehingga mereka tidak bisa mendapatkan model perilaku dan arahan secara langsung tentang materi kuliah ketika melakukan pengaturan proses belajar. Dalam segi dukungan sosial, orang tua lebih banyak memberikan dukungan emosional dan dukungan penghargaan secara langsung dalam aktivitas belajar.

D. Dinamika Perbedaan Self Regulated Learning antara Mahasiswa yang Bertempat Tinggal di Kos dan di Rumah Bersama Orang Tua

(39)

menjadi kemampuan akademik yang dikenal dengan sebutan self regulated learning (SRL) sebab berbagai hasil penelitian menyatakan bahwa mahasiswa penting untuk memiliki ketrampilan regulasi dalam belajar karena berkorelasi dengan usaha belajar yang efektif dan efisien (Deasyanti, dkk, 2007).

Menurut Santrock (2002) kemandirian untuk jauh dari pengawasan orang tua menjadi sesuatu yang sangat dinikmati. Oleh karena itu, lingkungan yang terkait dengan mahasiswa tidak terbatas hanya pada keluarga tetapi teman sebaya juga mengambil bagian dalam kehidupan sosial mahasiwa. Oleh karena banyak dari mahasiswa yang dikenal dengan anak itu kos. Perbedaan di antara mahasiswa kos dan rumah terletak pada lingkungan tempat tinggal. Lingkungan memiliki pengaruh terhadap SRL yang digunakan oleh individu. Pengaruh lingkungan tempat tinggal terhadap SRL terdiri dari pengalaman sosial yang berupa modeling dan persuasi verbal. Selain itu dukungan sosial juga termasuk dalam pengaruh lingkungan (Zimmerman, 1989).

(40)

bersama dengan mahasiswa lain yang memiliki kesamaan untuk melakukan kegiatan belajar. Dari situ mereka memiliki kesempatan untuk mencari model yang dianggap sesuai dengan dirinya untuk mengadopsi perilaku belajar yang mendukung dalam pencapaian tujuan belajar.

Lingkungan kos juga mempunyai kondisi dan situasi yang lebih menguntungkan dalam kegiatan pendidikan yaitu dalam hal dukungan sosial dalam hal dukungan instrumental dan dukungan informatif dari teman sebaya sehingga mereka bisa mendapatkan bantuan dan feedback secara langsung dari teman. Mereka memiliki waktu yang lebih longgar dan fleksibel untuk belajar, selain itu mereka juga lebih memungkinkan untuk membentuk kelompok-kelompok belajar, baik dengan siswa seangkatan ataupun dengan kakak tingkatnya yang lebih senior untuk mendukung pemberian dukungan sosial tersebut (Hidayatullah, tanpa tahun).

Faktor lingkungan tersebut dapat berdampak pada SRL yang dimiliki oleh mahasiswa kos. Secara aspek metakognisi, dengan adanya model perilaku mereka memiliki kemampuan untuk mengorganisasi dan mengevaluasi kegiatan belajar yang mereka dengan standar perilaku model yang ditirunya. Secara aspek motivasi, adanya pengalaman langsung dengan modelling dapat meningkatkan keyakinan diri (Zimmerman, 1989). Hal ini menjadikan aspek motivasi yang berupa efikasi diri akan mengalami peningkatan.

(41)

dan dukungan informatif dari teman sebaya tanpa batasan waktu menjadikan mereka memiliki kemampuan untuk memilih, menyusun, dan menciptakan lingkungan yang dapat memberi dukungan sosial yang positif terhadapnya. Pengaturan lingkungan belajar sangat diperlukan agar mahasiswa mampu melakukan kontrol terhadap pemenuhan kebutuhan emosionalnya. Lingkungan belajar yang memberi kebebasan kepada mahasiswa untuk melakukan pilihan-pilihan akan mendorong mahasiswa untuk terlibat secara fisik, emosional, dan mental dalam proses belajar dan karena itu akan dapat memunculkan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif (kebebasan unsur penting, tanpa tahun). Berfungsinya ketiga aspek tersebut berdasarkan faktor lingkungan menyebabkan mahasiswa yang bertempat tinggal di kos cenderung memiliki SRL yang tinggi.

(42)

belajar anaknya, mereka dapat mengetahui apakah anaknya belajar dengan sebaik-baiknya. Pengawasan yang diberikan orang tua dimaksudkan sebagai penguat disiplin supaya pendidikan anak tidak terbengkalai (Kartono, 1985).

Dari segi faktor lingkungan mahasiwa yang tinggal bersama orang tua memiliki keterbatasan dalam hal modeling dan persuasi verbal karena mereka tinggal dengan orang tua yang notabene memiliki peran dan tanggungjawab yang berbeda dengan dirinya. Menurut teori dasar keluarga (dalam Kusuma, 2011) ayah memiliki peran sebagai pencari nafkah, ibu berperan sebagai pengurus rumah tangga atau dapat juga berperan sebagai pencari nafkah, dan anak melaksanakan peran psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya. Hal tersebut menyebabkan mereka kurang optimal mendapatkan model perilaku dan arahan secara langsung tentang materi kuliah ketika melakukan pengaturan proses belajar. Dalam segi dukungan sosial, orang tua lebih banyak memberikan dukungan emosional dan dukungan penghargaan secara langsung dalam aktivitas belajar.

(43)

Selain itu komponen SRL yang lain menyebutkan adanya aspek perilaku. Keluarga memberi dukungan sosial berupa dukungan emosional dan dukungan penghargaan sebagai motivasi eksternal. Dukungan instrumental dan dukungan informatif dari orang yang sama-sama berstatus mahasiswa atau orang yang ahli dalam materi perkuliahan menjadi terbatas. Keterbatasan untuk memilih, menyusun, dan menciptakan lingkungan yang dapat memberi dukungan instrumental dan informatif yang positif terhadapnya menyebabkan aspek perilaku yang dimiliki individu kurang optimal. Padahal pengaturan lingkungan belajar diperlukan agar mahasiswa mampu memunculkan kegiatan-kegiatan belajar yang kreatif dan produktif (kebebasan unsur penting, tanpa tahun).

(44)

Gambar 1. Bagan Dinamika Perbedaan SRL

.

Mahasiswa

Berdasarkan tempat tinggal

Kos Bersama Orang Tua

Faktor Lingkungan

(45)

E. Hipotesis

(46)

29 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian komparatif. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan SRL antara mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang tua.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: i. Variabel tergantung : SRL

ii. Variabel bebas : Tempat tinggal yang meliputi kos dan rumah C. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel adalah:

(47)

2. Tempat tinggal adalah rumah (bangunan, bidang, dan sebagainya) yang dialami atau ditinggali.

a. Bertempat tinggal di kos adalah tinggal di rumah orang lain dengan atau tanpa makan.

b. Bertempat tinggal di rumah bersama orang tua adalah tinggal bersama dengan orang tua dalam sebuah rumah.

Dalam penelitian ini, data mengenai tempat tinggal dilihat menggunakan data demografi pada tiap skala yang dibagikan.

D. Subyek Penelitian

Karakter subyek penelitian ini adalah:

a. Mahasiswa yang berada di semester III sampai semester VII yang sedang aktif berkuliah dan tidak pernah cuti. Pemilihan subyek tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa mahasiswa semester III sudah mempunyai pola belajar yang relatif teratur, sudah mampu beradaptasi dengan kegiatan perkuliahan, sedangkan bagi mahasiswa semester VII, mereka masih menjalani kuliah secara aktif di kampus dengan teratur. Hal tersebut berbeda dengan mahasiswa yang berada di semester VIII yang sudah fokus pada tugas akhir dan sudah jarang mengikuti kegiatan perkuliahan secara aktif.

(48)

pada usia kira-kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 hingga 22 tahun.

c. Persentase jumlah subyek seimbang antara mahasiswa yang bertempat tinggal kos dan rumah yaitu 54 orang pada masing-masing kelompok.

d. Kriteria mahasiswa yang bertempat tinggal di kos adalah yang jarang pulang ke daerah asal selama minimal 6 bulan sekali.

E. Sampling

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling.

F. Metode dan Alat Pengumpulan Data

(49)

Tabel 1

Blue Print Skala SRL Sebelum Tryout

No Aspek / Strategi No Item Jumlah

b. Organizing and transforming

c. Goal-setting and planning

d. Keeping records and monitoring

e. Rehearsing and memorizing

f. Reviewing records from test

g. Reviewing records from notes

h. Reviewing records from

textbooks Motivasi

a. Self-consequences

Perilaku Belajar

a. Seeking information

b. Environmental structuring

c. Seeking social assistance from

peers

d. Seeking social assistance from

teachers

e. Seeking social assistance from

(50)

Skala SRL akan diukur dengan menggunakan metode rating yang dijumlahkan (method of summated ratings), yakni dengan menggunakan empat alternatif jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Pemberian skor pada item favorable pada jawaban Sangat Sesuai (SS) mendapat skor 4, Sesuai (S) mendapat skor 3, Tidak Sesuai (TS) mendapat skor 2, Sangat Tidak Sesuai (STS) mendapat skor 1 dan pada item unfavorable untuk jawaban Sangat Sesuai (SS) mendapat skor 1, Sesuai (S) mendapat skor 2, Tidak Sesuai (TS) mendapat skor 3, Sangat Tidak Sesuai (STS) mendapat skor 4. Alternatif jawaban dibuat dalam empat pilihan kategori dengan maksud menghindari kecenderungan subyek penelitian dalam menjawab alternatif jawaban netral atau ragu-ragu. Susunan pernyataan dalam skala SRL dijelaskan pada tabel 2, berikut ini:

Tabel 2

Skor Jawaban untuk Skala SRL

Jawaban

Sangat Tidak Sesuai (STS)

(51)

Semakin tinggi skor pada skala SRL, maka semakin tinggi kecenderungan seseorang melakukan SRL, sedangkan semakin rendah skor maka semakin rendah juga kecenderungan seseorang melakukan SRL.

G. Uji Coba Alat Ukur

Peneliti melakukan pengambilan data dalam rangka uji coba skala yang sudah tersusun. Tujuan dari uji coba adalah untuk melihat kualitas item-item dalam skala yang akan digunakan pada penelitian. Uji coba skala dilakukan pada tanggal 24 - 27 Maret 2011. Alat ukur ini di uji cobakan pada kelompok subyek yang memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok subyek penelitian yang sesungguhnya. Subyek yang terlibat dalam uji coba sebanyak 50 orang.

Uji coba alat ukur dilakukan dengan cara mendatangi mahasiswa yang bersangkutan yaitu dengan membagikannya sendiri maupun menitipkan pada teman yang dikenal. Peneliti menyebar 50 eksemplar pada uji coba ini dan 50 eksemplar tersebut kembali dan semua memenuhi syarat untuk dianalisis.

H. Kredibilitas Alat Ukur 1. Estimasi Validitas

(52)

2. Seleksi Item

Dalam melakukan seleksi item, peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 14 for windows. Kriteria pemilihan aitem yang sahih yaitu berdasar korelasi aitem-total dengan batasan rix ≥ 0,30. Aitem yang

(53)

Tabel 3

Blue Print Skala SRL Setelah Tryout

Keterangan: item gugur ditandai dengan *

No Aspek / Strategi No Item Jumlah

b. Organizing and transforming

c. Goal-setting and planning

d. Keeping records and monitoring

e. Rehearsing and memorizing

f. Reviewing records from test

g. Reviewing records from notes

h. Reviewing records from

textbooks Motivasi

a. Self-consequences

Perilaku Belajar

a. Seeking information

b. Environmental structuring

c. Seeking social assistance from

peers

d. Seeking social assistance from

teachers

e. Seeking social assistance from

(54)

Tampak pada tabel bahwa masing-masing aspek semua terwakili. Item-item hasil seleksi item yang tidak gugur sejumlah 56 item lalu disusun ulang untuk digunakan menjadi skala penelitian. Sebarannya sebagai berikut:

Tabel 4

Blue Print Skala Penelitian

No Aspek/ Strategi No Item Jumlah

b. Organizing and transforming

c. Goal-setting and planning

d. Keeping records and monitoring

e. Rehearsing and memorizing

f. Reviewing records from test

g. Reviewing records from notes

h. Reviewing records from textbooks

Motivasi

a. Self-consequences

Perilaku Belajar

a. Seeking information

b. Environmental structuring

c. Seeking social assistance from peers

d. Seeking social assistance from teachers

e. Seeking social assistance from adults

(55)

3. Estimasi Reliabilitas

Reliabilitas diukur dengan koefisien reliabilitas (rxx’) yang angkanya

berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00 (Azwar, 2009). Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya, koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendahnya reliabilitas. Penghitungan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach menggunakan program SPSS versi 17 for windows. Estimasi reliabilitas dalam penelitian ini, diuji dengan pendekatan konsistensi internal yaitu dengan melihat konsistensi antar item dalam tes itu sendiri dengan penyajian satu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada kelompok responden (single-trial administration). Estimasi reliabilitas skala SRL setelah penelitian menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0,914 (lihat lampiran) dari 56 item, yang berarti skala tersebut reliabel.

I. Teknik Analisis Data

(56)

39 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian diadakan pada hari Kamis tanggal 7 April 2011 sampai pada hari Jumat tanggal 15 April 2011. Penelitian ini menggunakan tryout terpisah dengan pertimbangan bahwa populasi mahasiswa tidak sulit didapatkan untuk menjadi subyek penelitian. Peneliti mengambil data pada mahasiswa yang berkuliah di Yogyakarta yang tersebar di Universitas Sanata Dharma, Universitas Atma Jaya, dan Universitas Kristen Duta Wacana. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan skala sejumlah 140 eksemplar dan setelah diseleksi terdapat 108 eksemplar yang berhasil memenuhi kriteria untuk diikutsertakan dalam analisis data. Pengambilan data dilakukan dengan mendatangi subyek yang sesuai dengan kriteria penelitian.

B. Deskripsi Subyek Penelitian

(57)

ke daerah asal minimal 6 bulan sekali. Keseluruhan subyek yang ikut dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 4 dan 6 yang aktif berkuliah dan tidak pernah cuti. Kelompok subyek mahasiswa kos yang berada di semester IV sejumlah 28 orang dan yang berada di semester VI sejumlah 26 orang. Sedangkan kelompok subyek mahasiswa rumahan yang berada di semester IV sebanyak 18 orang dan di semester VI sejumlah 36 orang. Usia para responden berkisar antara usia 19 sampai 21 tahun.

Tabel 5

Deskripsi Subyek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Kos Rumah

Laki-laki 11 23

Perempuan 43 31

TOTAL 54 54

Tabel 6

Deskripsi Subyek Penelitian Berdasarkan Tingkat Semester

Tingkat Semester Kos Rumah

IV 28 18

VI 26 36

(58)

C. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan one sample kolmogorov-smirnov test. Pengujian data ini dibantu dengan SPSS versi 17 for window. Jika p > 0,05 maka sebaran dinyatakan normal dan jika p < 0,05 maka sebaran skor dinyatakan tidak normal (Santoso, 2010). Berdasarkan hasil uji normalitas, diketahui bahwa nilai probabilitasnya pada mahasiswa yang bertempat tinggal di kos adalah 0,988. Dengan demikian, maka sebaran skor pada mahasiswa kos dinyatakan normal. Sedangkan pada mahasiswa yang bertempat tinggal di rumah, nilai probabilitasnya sebesar 0,529 yang berarti sebaran skornya juga dinyatakan normal.

Tabel 7

Ringkasan Uji Normalitas

(One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test)

Keterangan N Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Tinggal di Kos 54 0,447 0,988

Tinggal di Rumah Bersama Orang Tua

54 0,809 0,529

(59)

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS

versi 17 for windows yaitu melalui pendekatanLeavene’s Test for Equality

Variance. Jika p > 0,05 maka dinyatakan bahwa data berasal dari populasi

yang mempunyai varian sama dan jika p < 0,05 maka data berasal dari populasi yang mempunyai varian tidak sama (Priyatno, 2010). Berdasarkan hasil uji homogenitas didapat nilai probabilitas sebesar 0,894. Hal ini berarti 0,894 > 0,05 maka data SRL memiliki varian yang sama.

Tabel 8

Ringkasan Uji Homogenitas (Levene's Test for Equality of Variances)

Hasil selengkapnya lihat di lampiran. 2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t dengan teknik independent sample t-test. Proses analisis dibantu dengan mengunakan program SPSS versi 17 for window. Kriteria pengujian hipotesisditolak jika p > 0,05 (Priyatno, 2010).

Levene's Test for Equality of Variances

F Signifikansi

(60)

Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai p sebesar 0,158. Untuk pengujian one tailed maka nilai p dibagi 2 sehingga nilai p menjadi 0,079 (p > 0,05) yang berarti hipotesisditolak. Hal ini menyatakan bahwa tidak ada perbedaan SRL antara mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang tua.

Tabel 9

Ringkasan Uji Hipotesis ( Independent Sample T-Test)

SRL N Mean Mean

Dif

T Sig. (2-tailed)

Ket

Tinggal di Kos 54 169,1852

4,01852 1,421 0,158

Taraf Sig 0,05 Tinggal di Rumah

Bersama Orang Tua

54 165,1667

(61)

Tabel 10

Ringkasan Uji –t Tiap Aspek

Aspek Kelompok Mean T Sig (1-tailed)

Metakognisi Kos 90.2593 1.977 0,0255

Rumah 86.7407

Motivasi Kos 18.8704 7.734 0,000

Rumah 15.4815

Perilaku Belajar

Kos 62.7407

-.183 0,4275

Rumah 62.9444

3. Hasil Tambahan

Skala SRL terdiri dari 56 item. Setiap item SS diberi skor 4, skor 3 untuk jawaban S, skor 2 untuk jawaban TS, dan skor 1 untuk jawaban STS. Sehingga diperoleh skor minimum 1x56= 56 dan skor maksimum 4x56= 224. Berdasarkan skor minimum dan maksimum didapatkan jarak sebaran (range hipotetik) yaitu 224-56=168. Dengan demikian setiap satuan deviasi standar bernilai = 168 : 6 = 28 dan mean teoritis diperoleh = (56+224) : 2= 140

(62)

Tabel 11

Kategorisasi Skor SRL

Norma Rentang Nilai Keterangan Rendah Sedang Tinggi

Berdasarkan norma di atas maka dapat dilihat kategori SRL, sebagai berikut:

Tabel 12

Kategorisasi Skor SRL Pada Mahasiswa Yang Bertempat Tinggal di Kos dan di Rumah Bersama Orang Tua

Rentang Nilai Kategori

Kos Rumah

Jumlah Subyek

% Jumlah Subyek

%

Rendah - - - -

Sedang 26 48,1% 34 63%

Tinggi 28 51,9% 20 37%

TOTAL 54 100% 54 100%

(63)

yang tinggi, sedangkan subyek mahasiswa yang bertempat tinggal di rumah bersama orang tua (63%) rata-rata memiliki tingkat SRL yang sedang.

D. Pembahasan

Berdasarkan analisis terhadap data penelitian, diketahui bahwa p > 0,05 (0,079 > 0,05) yang berarti hipotesisditolak. Hal ini menyatakan bahwa tidak ada perbedaan SRL antara mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang tua. Artinya bahwa mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang tua sama-sama memiliki pengelolaan diri yang baik dalam aktivitas belajar. Hal tersebut juga terlihat pada kategorisasi data dimana tingkat SRL mahasiswa yang bertempat tinggal kos dan rumah sama-sama berada dalam rentang nilai sedang sampai tinggi. Hal tersebut membuktikan bahwa lingkungan tempat tinggal tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tinggi rendahnya SRL.

(64)

berani menghadapi kegagalan. Sedangkan untuk uji beda aspek perilaku belajar menghasilkan nilai t = 0,4275 (p > 0,05) yang berarti tidak ada perbedaan pada kemampuan individu untuk memilih, menyusun, dan menciptakan lingkungan untuk belajar seperti mencari nasihat, informasi dan tempat yang disukai ketika belajar. Dari hasil uji beda tiap aspek diketahui bahwa perbedaan SRL pada mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang tua terletak pada aspek metakognisi dan aspek motivasi dimana mahasiswa kos memiliki nilai mean lebih tinggi daripada mahasiswa yang tinggal bersama orang tua pada kedua aspek tersebut. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa kos memiliki strategi metakognisi dan motivasi yang lebih baik dalam proses pengaturan belajar.

(65)

belajar akan cenderung meningkat dan dalam aspek motivasi yang berupa efikasi diri juga akan mengalami peningkatan.

Sedangkan bertempat tinggal di rumah bersama orang tua didefinisikan bagi mereka yang masih tinggal bersama dengan keluarga. Menurut Sutjipto (dalam Slameto, 1988) keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Menurut Kartono (1985), membiasakan anak-anak untuk belajar di rumah merupakan hal yang penting. Salah satu kegiatan bimbingan yang dapat dilakukan oleh orang tua, yaitu mengawasi penggunaan waktu belajar dan kegiatan belajar di rumah. Dengan mengawasi penggunaan waktu belajar maka orang tua dapat mengetahui apakah anaknya menggunakan waktu belajar dengan teratur. Pengawasan yang diberikan orang tua dimaksudkan sebagai penguat disiplin supaya pendidikan anak tidak terbengkalai.

Penelitian yang dilakukan oleh Attaway menunjukkan bahwa pengendalian yang tinggi oleh orangtua akan berpengaruh pada rendahnya prestasi akademik (pengaruh gaya orangtua, 2008). Hal tersebut berdampak pada SRL yang dimiliki. Dalam aspek metakognisi, mereka kurang memiliki kemampuan untuk mengorganisasi dan mengevaluasi kegiatan belajar yang dilakukan. Dalam aspek motivasi, keyakinan akan kemampuan dirinya juga kurang mengalami peningkatan.

(66)
(67)

50 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan didapatkan nilai t = 0,079 (p > 0,05) sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang tua dalam tingkat self regulated learning. Akan tetapi, dalam uji beda tiap aspek, dihasilkan nilai t = 0,0255 pada aspek metakognisi, nilai t = 0,000 pada aspek motivasi, dan nilai t = 0,4275 pada aspek perilaku belajar. Dari nilai tersebut diketahui bahwa perbedaan SRL pada mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang tua terletak pada aspek metakognisi dan aspek motivasi dimana mahasiswa kos memiliki strategi metakognisi dan motivasi yang lebih baik dalam proses pengaturan belajar daripada mahasiswa yang bertempat tinggal bersama orang tua.

B. SARAN

(68)

metakognisi dalam membuat perencanaan, penetapan tujuan, dan pemantauan kegiatan belajar serta meningkatkan motivasi terhadap kemampuan diri. b. Bagi para calon guru disarankan untuk mempertimbangkan ketika

menggunakan gaya mengajar sebab penggunaan gaya mengajar yang berpusat kepada perserta didik (student-centred) membuat peserta didik lebih mudah meregulasi diri dalam belajar.

(69)

52

DAFTAR PUSTAKA

Ablard, K.E,. & Lipschultz, R.E. (1998). Self regulated learning in high achieving students: Relations to advanced reasoning, achievement, goals, and gender. Journal of Educational Psychology, 90, 94-101

Azwar, S. (2009). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Basrowi. (2008). Pengaruh lingkungan sosial dan teman sebaya terhadap kemampuan adaptasi sosial mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 14 (072), 579-586

Deasyanti & Armeini,A. (2007). Self regulated learning pada mahasiswa fakultas ilmu pendidikan universitas negeri jakarta. Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan, 16(8), 13-21

Djamarah, S.B & Zain, A. (2010). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hidayatullah, M.F. (tanpa tahun terbit). Hubungan proporsi waktu belajar dan lingkungan sosial dengan prestasi belajar mahasiswa bkk pendidikan akuntansi program pendidikan ekonomi fkip universitas sebelas maret Surakarta angkatan 2003. Diunduh tanggal 11 Oktober 2011 dari www.digilib.uns.ac.id/upload/dokumen/41501103200911042.doc

Kartono, K. (1985). Peranan keluarga memandu anak. Jakarta: Rajawali

Kusuma, K. (2011). Teori dasar keluarga. Diunduh tanggal 19 Oktober 2011 dari http://kartikakusuma.blogspot.com/2011/01/teori-dasar-keluarga. html Montalvo, F.T., & Torres, M.C.G. (2004). Self-regulated learning: Current and

future directions. Electronic Journal of Research in Educational Psychology, 2(1), 1-34, 1696-2095

Murtitiningsih, S.R . (2010). Kemandirian belajar mahasiswa masih kurang. Diunduh tanggal 19 Januari 2011 dari http://www. krjogja.com/krjogja/news/detail/43246/Kemandirian.Belajar.Mahasiswa. Masih.Kurang.html

(70)

Prayitno. (2009). Dasar teori dan praksis pendidikan. Jakarta: Gramedia

Priyatno, D. (2010). 5 jam belajar olah data dengan SPSS 17. Yogyakarta : Penerbit Andi

Santoso, S. (2010). Buku latihan SPSS statistik non parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Santrock, J.W. (2002). Perkembangan masa hidup (life span development). Edisi 5 jilid 1. Jakarta: Erlangga

Santrock, J.W. (2002). Perkembangan masa hidup (life span development). Edisi 5 jilid 2. Jakarta: Erlangga

Shidiq, A.D.N,. & Mujidin. (2008). Perbedaan self regulated learning antara siswa underachievers dan siswa overachievers pada kelas 3 SMP negeri 6 yogyakarta. Jurnal Humanitas, 5(2), 165-176

Slameto. (1988). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Jakarta: Bina Aksara.

Smet, B. (1994). Psikologi kesehatan. Grasindo: Jakarta

Sudrajat, A. (2008). Pengaruh Lingkungan terhadap Individu. Diunduh tanggal 22 Agustus 2011 dari http://akhmadsudrajat.wordpress.com /2008/02/07/pengaruh-lingkungan-terhadap-individu/

Supratiknya, A. (2006). Menggugat sekolah: Kumpulan esai psikologi dan pendidikan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Syah, M. (2008). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru (ed.rev.). learning. Journal of Educational Psychology, 81(3), 329-339

(71)

Kebebasan unsur penting dalam lingkungan belajar. Diunduh tanggal 22 Agustus 2011 dari http://data.tp.ac.id/artikel/18/Kebebasan+Unsur +Penting+Dalam++Lingkungan+Belajar.htm

Meneliti pengaruh hubungan dosen-mahasiswa, sikap mahasiswa pada teknologi informasi terhadap self-regulated learning. (2008). Diunduh tanggal 11 November 2011 dari http://handoz.blogspot.com /2008_ 06_01_ archive.html

Pengertian konteks belajar. Diunduh tanggal 14 Oktober 2011 dari http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2142644-pengertian-konteks-belajar/

Peran gaya orangtua dalam mendidik anak dalam pengembangan regulasi diri

mahasiswa. (2008). Diunduh tanggal 11 November 2011 dari

http://handoz.blogspot.com/2008_06_01_archive.html

Peraturan Akademik USD. (2002). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus besar bahasa indonesia.

Diunduh tanggal 16 Februari 2011 dari http://pusatbahasa. diknas.go.id/kbbi/index.php

(72)

55

(73)

56

LAMPIRAN A

(74)

FORMAT SKALA SRL (TRYOUT)

Yogyakarta, Maret 2011

Kepada:

Yth. Saudara yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini

Dengan hormat, saya:

Nama : Melinda Santi Arisandy NIM : 079114089

Fakultas : Psikologi

Universitas : Sanata Dharma Yogyakarta

Sedang menyusun tugas akhir guna menyelesaikan tanggung jawab saya sebagai seorang mahasiswa. Oleh karena itu, saya mohon bantuan Anda untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan yang telah tersusun dalam skala ini. Semua tanggapan yang Anda berikan akan dijaga kerahasiaannya. Akhir kata saya ucapkan terima kasih atas kesediaan Anda untuk mengisi skala penelitian ini.

Hormat saya,

(75)

BAGIAN I IDENTITAS DIRI

Nama Inisial :

JK : laki-laki / perempuan (coret yang tidak sesuai)

Usia :

Jenjang Semester :

Tinggal di *) : a. Kos

b. Bersama orangtua

Apabila “kos”, maka pulang ke tempat asal minimal : ……bulan dalam setahun

NB:

(76)

BAGIAN II

PETUNJUK PENGISIAN

Skala ini berisi sejumlah pernyataan. Baca dan pahami setiap pernyataan berikut ini dengan cermat dan kemudian nyatakanlah apakah isinya sesuai dengan keadaan diri anda saat ini yaitu dengan memberi tanda checklist ( ) di dalam kotak yang telah tersedia, yaitu:

SS : Apabila “Sangat Sesuai” dengan diri Anda S : Apabila “Sesuai” dengan diri Anda

TS : Apabila “Tidak Sesuai” dengan diri Anda

STS : Apabila “Sangat Tidak Sesuai” dengan diri Anda

ISILAH DENGAN SEJUJUR-JUJURNYA. TIDAK ADA PENILAIAN APAPUN TERHADAP DIRI ANDA KARENA INI HANYALAH SEBUAH SURVEY. JADI ANDA BEBAS MENENTUKAN PILIHAN JAWABAN YANG SESUAI DENGAN KEADAAN DIRI ANDA SAAT INI. USAHAKAN AGAR TIDAK ADA SATUPUN PERNYATAAN YANG TERLEWATKAN.

Contoh cara pengisian:

Pernyataan SS S TS STS

(77)

Ketika Anda keliru dalam memberi tanda checklist (  ) maka anda dapat mengganti jawaban Anda dengan memberi tanda (  )

Contoh koreksi:

Pernyataan SS S TS STS

Saya dapat mewujudkan cita-cita saya 

(78)

No Pernyataan

Pilihan Jawaban

SS S TS STS

1 Saya mengadakan refleksi atas kegiatan belajar yang telah saya lakukan

2 Saya meminta bantuan pada dosen jika saya merasa kesulitan dalam belajar

3 Saya tidak membuat jadwal kegiatan belajar 4 Saya tetap tidak belajar meskipun saya tahu

bahwa itu bisa membuat saya gagal

5 Saya mencatat materi yang saya dapatkan dari sumber-sumber yang terpercaya

6 Saya akan mencari tempat yang mendukung saya dalam belajar

7 Jika saya belum paham dengan tugas kuliah saya akan bertanya

8 Saya menghafal materi kuliah secara berulang-ulang ketika saya belajar

9 Saya tidak meminta bantuan pada teman jika saya kesulitan dalam belajar

(79)

11 Saya tidak suka bertanya di kelas terkait dengan tugas yang diberikan

12 Saya akan mempelajari kembali soal-soal ujian yang telah diujikan

13 Ketika penjelasan dosen kurang saya pahami, saya lebih memilih diam daripada bertanya pada dosen tersebut

14 Saya menjauhi hal-hal yang dapat mengganggu belajar saya

15 Saya mengintrospeksi cara belajar yang saya lakukan jika prestasi belajar menurun

16 Ketika saya membaca suatu materi, saya membuat garis besar dari apa yang saya baca 17 Saya tidak membuat target belajar karena

saya tidak suka memaksa diri saya sendiri 18 Saya meminta bantuan pada orang yang lebih

tahu jika saya merasa belum paham

19 Saya mencatat hasil pekerjaan saya untuk dipelajari kembali

(80)

21 Saya belajar karena saya tahu hal itu bisa membuat saya berhasil

22 Saya akan bertanya jawab dengan teman untuk menghafalkan materi kuliah

23 Saya tidak akan bertanya pada teman jika saya merasa kesulitan dalam belajar

24 Saya tidak membaca kembali catatan yang saya miliki

25 Saya mengevaluasi dan mencoba memperbaiki kelemahan belajar yang saya miliki

26 Saya tidak mempelajari ulang soal-soal ujian ketika belajar

27 Saya tidak mencari informasi tentang tugas yang diberikan oleh dosen

28 Saya tidak menghafal ringkasan materi yang saya buat

29 Saya tidak mau bertanya tentang materi perkuliahan pada orang yang lebih tahu 30 Saya membuat daftar istilah-istilah penting

(81)

31 Apa yang akan saya kerjakan hari ini, mengalir begitu saya tanpa ada jadwal yang saya buat

32 Saya tidak membaca ulang catatan materi yang saya miliki

33 Saya bertanya pada dosen tentang materi kuliah yang belum saya pahami

34 Saya belajar ditempat-tempat yang membuat saya berkonsentrasi

35 Meskipun saya tahu kalau tidak belajar itu bisa membuat gagal tetap saja saya tidak belajar.

36 Saya tidak membaca buku teks yang disarankan oleh dosen

37 Jika saya mempelajari suatu materi, saya meminta bantuan teman untuk belajar bersama-sama

38 Jika saya diberi tugas, saya tidak mau mencari bahan materi yang dibutuhkan 39 Saya akan mengandalkan apa yang telah

(82)

40 Saya mempelajari soal-soal ujian yang telah lalu

41 Saya akan berusaha lebih keras dalam belajar karena saya tidak mau gagal

42 Saya tidak mencoba untuk berkonsentrasi ketika mengingat suatu materi yang sudah saya pelajari

43 Saya tidak peduli meskipun saya gagal mencapai target belajar yang sudah saya buat 44 Jika materi kuliah terlalu banyak, saya akan

membuat poin-poin pentingnya

45 Saya mempunyai jadwal kegiatan belajar untuk mendukung target belajar yang saya miliki

46 Saya tidak meminta dosen untuk menjelaskan kembali materi yang kurang saya pahami

47 Saya tidak mempelajari buku-buku yang saya pinjam atau beli

(83)

belajar ditempat tersebut

49 Saya tidak membaca catatan atau handout ketika belajar

50 Saya bertanya materi kuliah pada orang yang lebih tahu

51 Saya membentuk kelompok belajar dengan teman-teman

52 Saya mendengarkan dosen mengajar dan tidak mencatat materi kuliah

53 Saya tidak membuat langkah-langkah pencapaian target belajar

54 Saya tidak belajar dari kumpulan soal-soal yang ada

55 Saya mempunyai tempat tertentu untuk belajar yang membuat saya berkonsentrasi 56 Saya berusaha untuk belajar dengan

sungguh-sungguh agar tidak gagal dalam belajar

57 Saya suka membaca catatan materi ketika belajar

Gambar

Gambar 1. Bagan Dinamika Perbedaan SRL ...............................................................
Gambar 1. Bagan Dinamika Perbedaan SRL
Tabel 1
Tabel 2 Skor Jawaban untuk Skala SRL
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (POKJA ULP) Otsus Kabupaten Gayo Lues SKPD DINAS PERINDUSTRIAN Kabupaten Gayo Lues Tahun Anggaran 2017 dengan ini mengumumkan Pemenang

Pokok bahasan dalam skripsi penulis adalah bagaimanakah penyelenggaran perjanjian pengangkutan udara yang dilaksanakan PT.Lion Air Medan, Bagaimanakah tanggung jawab

Simpulan umum ini merujuk pada hipotesis yang telah diajukan, yaitu “adanya keterkaitan antara kegiatan User Education dengan pemberdayaan pemustaka mengakses

Selama tiga minggu yang lalu masyarakat telah disuguhi berbagai materi kampanye dari seki-.. an banyak partai politik (parpol)

[r]

Penerapan teknik PAIKEM pada mata kuliah Bahasa Mandarin, adalah dengan menggunakan teknik mendengarkan / menyimak, membaca, berbicara, dan menulis, dengan suasana

*) Diisi untuk kerugian yang sudah terjadi maupun pasti akan terjadi loss dalam jumlah tertentu **) Diisi hanya untuk kantor cabang dari Bank yang berkedudukan di luar negeri,

Khusus untuk calon peserta yang mengajukan permohonan tugas belajar secara mandiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c, menyampaikan bukti kelulusan seleksi yang