AgfOu"t
Voturn"v,
No. 1, September 2013ISSN:
1978-2276PENGARUH
JUMLAH
BATANG TANAMAN JAGUNG
PER
LUBANG
TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN GULMA DAN HASIL
TANAMAN JAGUNG
(Zea maysL)
THE
EFFECT
OF THE STEMS NUMBER OF CORN PLANTPER HOLE
WEEDGROWH
AND MAIZE
YIELD (Zea mays L.)Amirotul Milahr) dan Ardiyanta2) r)Agroteknologi,
Fakultas Pertanian Universitas pGRI yogyakarta z)Agroteknologi,
Fakultas Pertanian Universitas pGRI yogyakarta
ABSTRACT
The research about effect
of
stem nurnberof
cornplant
per
hole
on weedgrowth
and
maizeyield
(Zea maysL.) BISI
and Pioneercultivar.
This researchat
soboman, Ngestihardjo,
Kasihan, Bantul,
DIY,
in April
-
August 2011.
Theresearch
purpose is
tofind
out the
influenceof
cornplont
stem totalper
hole
to eachplanting growth
and
result
(Zea m.a1's L.).Research methodthat
used wasfactorial
effort
methodby
using
Randomized CompetelyBlock Design
(RCBD),that
consistof
twofactors
and
repeatfor
threereplications. First
factor
is
cornstem
plant
total
per
hole
with
symbol
(T)
consist offour
limits that is
one stemplant
per
hole(f
),
two stem plantper
hole(f
2), three stem plantper
hole(rj)
andfour
stem plantper
hole (fa).
SecondFactor is cultivar with
symbot (V) consistof
two
limits
that is
BISI cultivar
(Vl
and Pioneercultivar
(V).
Variabel
observedare
weedskind
and total population,
weedsdry
weight,plant
height, leaf
total,plant
fresh
weight,plant
dry
weight, corncob weight, corncob lenght,
corncobdiameter
and
blooming
time.
The treatment
was
analysis
of
variance
at
50%significant
level andfor
examinationwith
Duncan's
newMuttiple
Range Testat
5%
significant
levelto
know thereal dffirence
between treatment. The resultof
the treatment influence of one corn stem plant
per
hole give the highest averageof
all plant
variabel.
Theresult also
of
the
treatment influenceof using
BISI cornseed
cultivar
haveplant
height, leaf total, plantfresh
weight,plant
dry
weight andcorncob
weight
with
the
highest averqge
rather than Pioneer cultivar.
Wite
Pioneer cultivar give the
highest average
in
variable
of
corncob length
and corncob diameter.Keywords:
total
cornplant
stemper
hole,cultivar,
cornplant
INTISARI
Penelitian tentang Pengaruh Jumlah Batang Tanaman Jagung
per
lubangTanam Terhadap Pertumbuhan
Gulma
danHasil
Tanaman Jagung(zea
maysL.)
VarietasBISI
dan Pioneer. Dilaksanakandi
desa Soboman, Kelurahan Ngestiharjo, KecamatanKasihan,
KabupatenBantul,
Provinsi
DaerahIstimewa
Yogyakarta,dimulai bulan April-Agustus 2011.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui pengaruhjumlah
batang tanaman jagung per lubang tanam yang paling tepat untuk pertumbuhan danhasil
tanamanjagung
(Zea
maysL.).
Metode penelitian
yangdigunakan adalah metode percobaan
faktorial
dengan menggunakan RancanganAcak
Lengkap
Kelompok
(RALK)
Yang
terdiri dari dua faktor dan
di
ulang'AgfO'*"
vol,,-"
v,
No. 1, September
2013 ISSN: 1978-2276sebanyak 3
kali.
Faktor
pertama adalahjumlah
batang tanaman jagung per lubangtanam dengan
simbol
(T)
yang
terdiri
dari
4
arasyaitu
jumlah
batang tanamanjagung per
lubang tanam satu
(T1),jumlah
batang tanamanjagung per
lubangtanam dua (T2),
jumlah
batang tanamanjagung per
lubangtiga
(T3)
danjumlah
batang
tanamanjagung
per
lubang
empat
(T4). Faktor
kedua adalah
Varietas dengansimbol
(V)
yang
terdiri
dari2
arasyaitu
varietasBISI
(Vr)
dan varietasPioneer
(V2).
Variabel yang diamati
arfiaralain jenis
gulma
danpopulasi
total,bobot
kering
gulma,
tinggi
tanaman,jumlah
daun,bobot
segar tanaman, bobotkering
tanaman,
bobot tongkol,
panjang
tongkol, lingkar tongkol dan
waktuberbunga.
Analisis
datayang
digunakan adalah analisissidik
ragam pada jenjang nyata 5o/o dandilanjutkan
denganUji
Jarak BergandaDuncan's (Duncan's
newMultiple
Range Test)padajenjang nyata
50%untuk
mengetahui beda nyata antarperlakuan.
Hasil
analisis menunjukan
bahwa pengaruh perlakuanjumlah
batangtanaman
jagung per lubang tanam 1
batang memberikan
reratatertinggi
padaseluruh variabel
tanaman.
Hasil
analisis
juga
menunjukan
bahwa
perlakuan varietas benih jagungBISI
menghasilkantinggi
tanaman,jumlah
daun, bobot segartanaman,
bobot kering
tanaman
dan bobot tongkol
dengan terata yang tinggi
dibandingkan denganvarietas pioneer.
Sedangkan varietas Pioneer memberikan rerata tertinggi pada variabel panjangtongkol
dan lingkar tongkol.Kata kunci
:jumlah batang tanaman jagung per lubang, varietas, tanaman jagungPENDAHULUAN
Salah satu komoditas
palawija yang memiliki
perananyang penting di
Indonesia adalahjagung,
karena merupakan sumber karbohidrat dankalori
yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia.Nilai
gizi jagung tidak jauh berbeda denganberas
dan
dapatmenggantikan beras
sebagai bahan makananpokok
(Anonim,
200e).Sentra produksi jagung masih didominasi
di
Pulau Jawa, yaitu sekitar 65olo,sedangkan
di
luar
Jawa hanya sekitar35%.
Kebutuhanjagung
di
Indonesia pada tahun 2009 cukup besaryaitu
18juta
tonpipilan
kering. Adapun konsumsi jagunguntuk industri pakan ternak sebesar 10
juta
ton.Hal
ini
dikarenakan sebanyak 5lYo bahan baku pakan ternak adalah jagung(Anonim,2009).
Produksi
jagung
di
Indonesia masihrelatif
rendahterlihat dari
angka tetaptahun
(ATAP)
2009
sebesar 17,63juta ton pipilan
kering,
sedangkan kebutuhankonsumen
cenderungterus meningkat
terlihat dari
data
Departemen Pertanian(Deptan)
tahun 2009
sebesar 18juta ton pipilan kering.
Menurut Purwono
danHartono (2006) produksi jagung nasional belum mampu mengimbangi permintaan
yang
sebagiandipacu oleh
pengembanganindustri
pakan
dan
pangan. MasihAgfOut"
Volu-" v,
No. 1, September
2013 ISSN: 1978-2276rendahnya produksi
jagung
ini
disebabkan oleh berbagaifaktor
antaralain
sepertiteknologi, kesiapan dan ketrampilan petani jagung yang masih kurang, penyediaan
sarana produksi yang masih belum tepat serta kurangnya permodalan petani jagung untuk melaksanakan proses produksi sampai ke pemasaran hasil.
Peluang peningkatan
produksi
jagung
dapatdilakukan
melalui
perluasanareal
pertanaman
dan
peningkatan
produktivitas.
Salah
satu
cara
untukmeningkatkan
produktivitas adalah dengan cara
benar-benar
memperhatikanpelaksanaan budidaya jagung tersebut,
baik
dalam pemilihan varietas maupun carabercocok
tanam.
Salah satu
cara
meningkatkan
hasil
tanamanjagung
adalah dengan cara menambahjumlah
batang tanamanjagung
per lubang tanam. Jumlahbatang
tanamanjagung per
lubang tanam
ini
erat
kaitannya dengan
populasi tanaman.Harjadi (1991)
menyatakan
bahwa
hasil
tanaman
dapat
ditingkatkandengan
mempersempit kerapatantanam.
Hal
ini
disebabkandengan
semakin rapatnya pertanaman makajumlah
populasi yang adalebih
besar. pada umumnyaproduksi
tiap
satuan luas yangtinggi
tercapai dengan populasi yangtinggi.
Karenatercapainya penggunaan cahaya secara
maksimal
diawal
pertumbuhan.
Tetapi penambahan kepadatan tanaman per satuan luas berpengaruh terhadap persainganantara tanaman
dalam
mendapatkanunsur hara, air dan
sinar matahari
untukkeperluan
asimilasi
selama pertumbuhan.Jumlah batang
tanamanjagung
perlubang tanam dalam
pelaksanaan antarapetani
yang
satu
denganpetani
yanglainnya masih
beragam, sedangkanjumlah
batang tanamanjagung per
lubang tanam yang dianjurkanyaitu
satu sampai dua tanaman tergantung varietas tanaman dan umur tanaman. Untuk tanaman jagung varietas genjah dianjurkan satu tanaman per lubang tanam(Anonim,
1998).Beberapa usaha
untuk
meningkatkanjumlah produksi
tanaman jagungantara
lain
adalah dengan pemupukan
yang tepat,
pengaturanjarak
tanam,pemberian
benih
per
lubang tanam,
pengaturanwaktu
penyiangangulma,
dan pengaturan pengendalian hama dan penyakit.Menurut
Sastroutomo(1990) gulma
dianggap merugikan karena
dayakompetisinya yang
tinggi
sehingga dapat menurunkan hasil panen. Beberapajenis
AgfOut"
volu.o"v,
No. 1, September 2013 ISSN: 1978-2276gulma dilahan pertanian mempunyai
sifat
sebagaitumbuhan
pengganggu yang dapat dengan cepat menguasai tempat.Kehadiran gulma disekitar tanaman budidaya dapat menurunkan hasil,
baik
kualitas maupun kuantitas, halini
disebabkan oleh adanya persaingan arftara gulma dengan tanamanbudidaya dalam
merebutkanunsur hara,
air,
cahaya matahari, ruang tempat tumbuh danlain
sebagainya. Persaingan kurang menguntungkan bagi tanamanbudidaya karena pada umumnya
gulma lebih
mampu
bersaing sebabgulma
mempunyai berbagai keunggulanmisalnya
dapattumbuh
lebih
cepat danefisiensi penggunaarl sarana tumbuhnya
tinggi (Moenandir,
1988).Perlu
upaya
untuk
mengendalikan tanaman pengganggu
(gulma), kebanyakanpetani-petani pada umumnya
cara yang
ditempuh adalah
dengan menggunakan bahankimia
(herbisida) karena dengan caraini
pertumbuhan gulmadapat
dimatikan.
Akan
tetapi
perkembangannyatidak
bisa dihentikan
hanya dengan herbisida tetapiperlu
upaya-upaya khususyaitu
dengan cara pengendaliangulma
secara terpadu.Maka
dengan upaya pengendaliangulma
ini
diharapkan akan menekan perkembangan dan penyebaran gulma.Penelitian
ini
bertujuanuntuk
menentukanjumlah
batang tanaman jagungper
lubang tanam yangpaling
tepatbagi
pertumbuhan danhasil
tanaman jagungvarietas
BISI
dan Pioneer. Danntuk
mengetahui pengaruhjumlah
batang tanamanjagung per lubang tanam terhadap pertumbuhan gulma.
METODE
PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan metode
percobaan
faktorial
denganmenggunakan Rancangan
Acak
Lengkap
Kelompok
(
RALK
)
faktorial
4
x
2.Faktor pertama
terdiri
dari
empat aras :jumlah
batang tanaman jagung per lubangsebanyak
1
(Tr), jumlah
batang tanamanjagung per
lubang
sebanyak2
(Tz),jumlah
batang tanaman jagung per lubang sebanyak 3(Tl), jumlah
batang tanamanjagung per
lubang sebanyak4
(T4). Faktor keduaterdiri
dari
dua aras:
varietasBISI (Vr)
dan varietas Pioneer (V2). Masing-masing perlakuan di ulang sebanyak 3kali
sehinggadibutuhkan24
petak sampel.Analisis
vegetasi
dilakukan
sebanyakdua
kali
yang
pertama
sebelumpengolahan
tanah
dan yang
kedua
setelahpanen.
Analisis
vegetasi
dilakukanAgfOut"
volu-.
v,
No. 1, september 2013 ISSN : 1978 -2276dengan mengambil
12
lokasi
secara
diagonal
yang
masing-masing
lokasiberukuran
50
x
50
cm.
Analisis
vegetasi
ini
bertujuan
untuk
mengetahuikeseragaman
gulma
sebelummelakukan
penelitian dan
mengetahui perubahangulma akibat
perlakuandalam penelitian.
Analisis
vegetasidilakukan
sebanyakdua
kali.
Untuk
mengetahui
keseragamangulma
digunakan
rumus
koefisien komunitas (indeks kesamaan jenis/keseragamanjenis), yaitu
:g:
2w
x
100%, C:
Koefisien Komunitas
(%o),W
:
Jumlah dari
jenis
atau golongangulma
yangmenghasilkan
individu
terendah padadua komunitas,
a
:
jumlah dari
seluruhindividu
pada komunitas pertama
dan
b
:
jumlah dari
seluruh
individu
padakomunitas
kedua.Bila
didapat
nilai
C
>
75yo,
aftrnyakomunitas gulma
yangdiamati
tidak
mempunyai perbedaan yang nyata atau komunitasgulma
seragam. Sebaliknyajika
nilai C
<
75yo, artinya komunitas gulma tersebuttidak
seragam. Setelah didapatnilai
C
>
75o
ataukomunitas gulma
seragam maka penelitianpengendalian gulma dilaksanakan.
Parameter yang diamati
jenis
gulma dan populasitotal,
berat kering gulma,Tinggi
tanaman,jumlah
daun,
bobot kering
tanaman,bobot tongkol,
panjangtongkol, lingkar
tongkol.Data
hasil
pengamatandilakukan
sidik
ragam
padajenjang
nyata5%.
Untuk
mengetahui adatidaknya
beda nyata antar perlakuan, maka dilakukan pengujian dengan menggunakanUji
Jarak Berganda Duncan padajenjang nyata5oh.
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
Gulma Dominan
SebelumTanam
Hasil
analisis
vegetasiyang
dilakukan
sebelumtanah
diolah,
diperolehSummed Dominance
Ratio
(SDR) untuk masing-masingjenis
gulma yang terdapatpadaTabel 1.
AgfOu*"
volu."
V, No.l,
September 2013Tabel 1. SDR masing-rnasing
jenis
gulma(%)
sebelum tanah diolah.ISSN:1978-2276 No Jenis Gulma SDR (%) I 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ll
Cyperus halpan Ageratum conyzoidas Brachiania mutica PlryllanthusurinariaL
MimosapudicaL
Portulaca oleraceaL Cyperus rotundus Altenanthera sess/rs Heptis brevipis Physalis anglata Imperata cylindrical 4,5 5,7 73,9 2,1l,l
1,2 3,7 r,2 1,9 3,6 1,1Dari
TabelI
tersebut ditunjukan bahwa pada lahan sebelum diolah terdapatsatu
jenis
gulma yang dominan yaitu Brachiana mutica dengan SDR 73,9%.Hasil
analisis vegetasi yang dilakukan sebelum tanah diolah diperolehnilai
koefisien
komunitas rata-rata
antar
blok
sebesar 85,25yo.Jadi
lahan
tersebut dianggap homogen dan dapat digunakan untuk melaksanakan penelitian dan lahan tersebut terdapat 11jenis
gulma yang tumbuh.Gulma Dominan
Setelah PanenBerdasarkan
hasil
pengamatan setelah panen terdapatjenis gulma
yangtumbuh
sebanyak8 jenis.
Sedangkanurutan
SDR
spesiesgulma yang
tumbuhadalah
Brachiaria
mutica, Ageratum conyzoides, Cyperus rotundus, Althenantherasessilis, Cyperus
halpan, Heptis brevipis, Physalis angulate dan
PortulacaoleraceaL.
Tabel 2. SDR masing-masing gulma
(%)
setelah panenPerlakuan SDR jenis gulma setelah panen
TIVl
TIVz
T2V1 TzV2 T3V1 T3V2 T4VI T4V23,61 5,48 3,16 5,30
13,10
1,30 13,20
1,703,80 5,27 3,14 5,39
11,10 1,93 21,10
1,507,04 3,75 2,60 5,10
15,00
7,70 12,95
l,g08,17 3,78 3,10 4,20
15,30
1,90 11,50
1,705,10 4,51 4,33 1,90
13,30
l,96 17,60
l,g04,50 4,J9 5,10 1,90
15,50
1,gg 13,50
1,907,06 2,04 0,00 4,70
15,10
4,90 23,05
2,105,40 2,50 0,00 6,50
lg,g0 4,50
19,60
2.50Keterangan jenis gulma :
A.
Cyperus rotundusB.
Cyperus halpanC.
Heptis brevipisD.
AlthenantherasessilisE.
Ageratum conyzoidesF.
Physalis angulateG.
Brachiaria
muticaH.
PortulacaoleraceaL.
fgAgfO'"t
volurn.
v,
No. 1, September
2013 ISSN: 1978 -2276Tabel
2
tersebutditunjukan
bahwa pada lahan setelah panen terdapat duajenis
gulma dominan yang tumbuh yaitu Brachiaria
mutica
dan
Agerotumconyzoides.
Apabila
dibandingkan dengan sebelum tanah
diolah
tidak
terjadi perubahanjenis
gulma yangdominan
pada lahan percobaan tersebut.Komposisi
JenisGulma
Berdasarkan komposisi
jenis
gulma ditunjukkan
bahwa perlakuanjumlah
batang tanamanjagung
per
lubang tanamtidak
merubah komposisijenis
gulma dengan nyata karenakoefisien
komunitas
(c)
>
75%.Nilai
koefisien
komunitasdapat
dilihat
pada Tabel 3.Tabel3.
Koefisien komunitas gulma
(%)
terhadap
jumlah
batang
tanamanlubang
tanam setelah Danen.No Jumlah batang tanaman Koefisien komunitas
.iagung per lubang
tanam Varietas
(%)1 2 Tr T2 T3 T+ BISI Pioneer BISI Pioneer BISI Pioneer BISI Pioneer 80,3 79,5 82,5 82,7 81,5 80,7 79,3 78.6
Bobot
Kering
Gulma
Hasil sidik
ragam menunjukan bahwa perlakuanjumlah
batang tanamanjag,r.tg
per
lubangtanam dan
varietasbenih
berpengaruh nyata terhadap bobotkering gulma. Bobot kering gulma setelah panen
disajikan
pada Tabel 4.Tabel
4. Rerata bobot keri ma(s)
setelahJumlah Batang Tanaman Jagung Per lubang Tanam Perlakuan Rerata Varietas
Bisi
Pioneer 6,67 5,67 4,334,33
5,25 p 5,67 - aat.J3 5.00Rerata
7,00a
5,33b
5,00b
4,00c
G)Keterangan
:
Angka
reratayang
diikuti huruf
yang
sama dalamkolom
maupunbaris menunjukan
tidak
ada beda nyata antar perlakuan berdasarkanuji
DMRT
pada jenjang 5%.(-)
: Tidak ada interaksi nyataTabel 4 menunjukan bahwa pada perlakuan
jumlah
batang tanaman jagung per lubang tanam satu batang menyebabkan bobotkering
gulma yangrelatif
lebih3,67
5,42AgfO'""
volu*"
v,
No. 1, September 2013 ISSN: 1978-2276tinggi
dan berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuanjumlah
batang tanamanjagung per
lubang tanam2,3
dan4
batang.Hal
ini
disebabkan pada perlakuanjumlah
batang tanamanjagung per
lubang tanam
tersebuttingkat
pertumbuhankanopi
tanamantidak
sama. Pada perlakuanjumlah
batang tanamanjagung
perlubang tanam
2,
3
dan4
menyebabkankanopi
tanaman rapat sehingga menutuppermukaan tanah
yang
dapat menekan pertumbuhangulma. Bobot kering
gulmayang dihasilkan pada perlakuan
jumlah
batang tanaman jagung per lubangtanarn2,
3
dan
4
batang
lebih
rendah dibandingkan dengan perlakuan
jumlah
batang tanamanjagung per
lubang tanam
I
batang. Perlakuanjumlah
batang tanamanjagung
per
lubang tanam 1
batangkanopi
tanamantidak terlalu
rapat
sehinggamemberikan kesempatan
kepada gulma
untuk
tumbuh
dengan
baik
karena mendapatkan sinar matahari penuh.Tinggi
Tanaman
Tinggi
tanaman diamati pada saat akhir penelitian. Berdasarkanhasil sidik
ragam menunjukkan perlakuanjumlah
batang tanamanjagung per
lubang tanamdan
varietas
benih jagung
berpengaruhnyata
terhadap
tinggi
tanaman. Hasilanalisis berdasarkan
uji
DMRT
dapatdilihat
pada Tabel 5.Tabel
5.
Pengaruhjumlah
batang tanamanjagung per
lubang tanam dan varietas benih jagung terhadaptinggi
tanaman (cm)Perlakuan Jumlah Batang Tanaman Jagung Per lubang Tanam Rerata Varietas
Bisi
Pioneer 188,50 184,25146,44 126,61
90,1I
137,9r p144,94 rl9,4r
86,05
133,66 q Rerata 186,37a
145,69b
123,02c
88,08 d (-)Keterangan:
Rerata
yang
diikuti
huruf
yang
sama
dalam
baris dan
kolom
menunjukkan
tidak
ada beda nyata berdasarkanUji
Jarak BergandaDuncan's
(DMRT)
pada jenjang nyata 5%.(-)
:Tidak
ada interaksinyata
Tabel 5 menunjukkan bahwa perlakuan
jumlah
batang tanaman jagung per lubang tanam dan varietas benihtidak
berinteraksi nyata. Perlakuanjumlah
batangtanaman
per
lubang
tanam masing-masing memberikan pengaruhyang
berbedanyata
terhadaptinggi
tanaman.Rerata
tinggi
tanaman
tertinggi dicapai
padaperlakuan jumlah
batang tanamanjagung
per lubang tanam 1 batang, sedangkanrerata
tinggi
tanaman terendah terdapat pada perlakuanjumlah
batang tanamanAgfOu""
volu*"
V, No.l,
September
2013 ISSN : 1978 -2276jagung per lubang tanam
4
batang. Pada perlakuanjumlah
batang tanaman jagungper
lubang tanam
I
batang memberikan
hasil tinggi
tanaman
tertinggi dibandingkandengan
perlakuanjumlah
batang tanaman jagung per lubang tanam2,
3
dan4
batang.Hal
ini
disebabkan karenapada
perlakuanjumlah
batang tanaman jagung per lubang tanam2,3
dan4 terjadi
kompetisi dalam memperolehair,
unsur hara
dan
sinar
matahari.Jumlah
batang tanamanjagung per
lubangtanam yang
terlalu
banyakjuga
mengakibatkan presentase cahayayang
diterimamenjadi
lebih
sedikit,
akibatnya proses fotosintesismenjadi
terhambat sehinggamengakibatkan terhambatnya pertumbuhan
tinggi
tanaman.Perlakuan
varietas benih jagungBISI
dan Pioneer berpengaruh nyata terhadaptinggi
tanaman jagung.Rerata batang tanaman
jagung tertinggi
terdapat pada varietasBisi yaitu
sebesarl37,9lcm.
Jumlah Daun
Jumlah daun
diamati
pada saatakhir
penelitian.
BerdasarkanHasil
sidik
ragam menunjukanjumlah
batang tanamanjagung
per lubang tanam dan varietasbenih
berpengaruh nyata terhadapjumlah
daun.
Hasil
analisis
berdasarkanuji
DMRT
dapat dilihat pada Tabel 6.Tabel6.
Pengaruhjumlah
batang tanamanjagung per
lubang tanam dan varietas benih i iumlah daun (helaiPerlakuan Jumlah Batang Tanaman Jagung Per lubang Tanam Rerata Varietas
Bisi
Pioneer 14,00 11,91 I 1,58 11,09 8,81 8,45 1r,45 pt3.2s
13,63 a 10.75 I 1,01 Rerata 11,75 b 10,92 c 8,63 d (-)Keterangan:
Reratayang
diikuti huruf
yang
samadalam baris
maupunkolom
menunjukkantidak
ada beda nyata berdasarkanUji
Jarak BergandaDuncan's
(DMRT)
pada jenjang nyata 5%.(-)
:Tidak
ada interaksinyata
Tabel 6 menunjukkan bahwa perlakuan
jumlah
batang tanaman jagung perlubang tanam dan varietas benih
tidak
berinteraksi nyata. Perlakuanjumlah
batang tanamanjagung per
lubang tanam
masing-masing memberikan pengaruh yarig berbeda nyata terhadapjumlah
daun. Perlakuanjumlah
batang tanaman jagung perlubang
tanam
sebanyak4
batang memberikan pengaruh
yang
paling
rendah terhadapjumlah
daun pada varietasBISI
dan Pioneer, masing-masing sebanyak'AgfOut"
volurn"v,
No. 1, September 2013 ISSN:1978-22768,81 helai dan
8,45
helai,
sedangkan reratatertinggi
terdapat pada
perlakuanjumlah
batang tanamanjagung per
lubangtanam
I
batang dengan varietasBISI,
dimana rerata
jumlah
daun sebesar 14 helai.Bobot
Kering
Tanaman
Bobot kering
tanaman
diamati
pada saat
akhir
penelitian.
BerdasarkanHasil Sidik
Ragammenunjukan
perlakuanjumlah
batang
tanamanjagung
perlubang tanam
dan varietas benih
berpengaruh
nyata
terhadap
bobot
keringtanaman. Hasil analisis berdasarkan
uji DMRT
dapatdilihat
pada Tabel 8.Tabel
8.
Pengaruhjumlah
batang tanamanjagung per
lubang tanam dan varietasbenihiagung terhadap bobot kering tanaman
(kg)
Perlakuan Jumlah Batang Tanaman Jagung Per lubang Tanam Rerata Varietas
Bisi
Pioneer 0,107 0,099 0,065 0,062 0,0470,029
0,062 p0,044
0,027
0,057 q Rerata 0,103 a 0,063 b 0,045c
0,028 d (-)Keterangan
:
Rerata
yang
diikuti
huruf
yang
sama
dalam
baris dan
kolom
menunjukkantidak
ada beda nyata berdasarkanUji
Jarak BergandaDuncan's
(DMRT)
pada jenjang nyata5%.
(-):
Tidak
ada interaksiTable 8
menunjukan bahwa perlakuanjumlah
batang tanaman jagung per lubang tanam dan varietas benihtidak
berinteraksi nyata. Perlakuanjumlah
batangtanaman
jagung per
lubang tanam
masing-masingmemberikan
pengaruh yangberbeda
nyata terhadap
bobot kering
tanaman. Rerata
bobot kering
tanamantertinggi
dicapai padaperlakuan jumlah
batang tanaman jagung per lubang tanam 1 batang, sedangkan rerata bobot kering tanaman terendah terdapat pada perlakuanjumlah
batang tanaman jagung per lubang tanam 4batang. Dengan rerata masing-masing varietasBISI
dan Pioneer sebesar 0,029kg
dan 0,027kg.
Sedangkanreratatertinggi
bobot kering
tanaman terdapat pada perlakuanjumlah
batang tanamanjagung per
lubang
tanam 1
batang
denganvarietas
BISI,
dimana
rerata bobotkering tanaman sebesar 0,107 kg.
Bobot
Tongkol
Bobot
tongkol
diamati pada saatakhir
penelitian. BerdasarkanHasil Sidik
Ragam menunjukan perlakuanjumlah
batang tanamanjagung per
lubang tanamAgfOut"
volu-.
v,
No.l,
September 2013 ISSN: 1978-2276dan
varietas
benih
berpengaruhnyata
terhadapbobot tongkol.
Hasil
analisis berdasarkanuji DMRT
dapatdilihat
pada Tabel 9.Tabel
9.
Pengaruhjumlah
batang tanamanjagung per
lubang tanam dan varietasbenihjagung terhadap bobot tongkol (kg)
Perlakuan Jumlah Batang Tanaman Jagung Per lubang Tanam Rerata Varietas
Bisi
Pioneer 0,205 0,202 0,1640,125 0,079
0,143 p0,162
0,r2 0,077
0.139 q Rerata 0,203 a0,163b
0,123c
0,078d
(-)Keterangan
:
Rerata
yang
diikuti
huruf yang
sama
dalam baris dan
kolom
menunjukkantidak
ada beda nyataberdasarkanUji
Jarak BergandaDuncan's (DMRT)
pada
jenjang nyata
5%o.
(-)
:
Tidak
adainteraksi nyata
Table
9
menunjukkan bahwa perlakuanjumlah
batang tanamanjagung
per lubang tanam dan varietas benihtidak
berinteraksi nyata. Perlakuanjumlah
batang tanamanjagung per
lubang tanam
masing-masing memberikan pengaruh yang berbeda nyataterhadap bobot tongkol. Rerata bobottongkol tertinggi
dicapai padaperlakuan jumlah
batang tanamanjagung
per lubang tanamI
batang, sedangkanrerata bobot
tongkol
terendah terdapat pada perlakuanjumlah
batang tanamanjagung per lubang tanam 4 batang. Dengan rerata masing-masing varietas
BISI
dan Pioneer sebesar 0,079kg
dan 0,071kg.
Sedangkan reratatertinggi
bobot tongkolterdapat pada perlakuan
jumlah
batang tanaman jagung per lubang tanam 1 batang dengan varietasBISI,
dimanarerata bobottongkol
sebesar 0,205 kg.Panjang
Tongkol
Panjang
tongkol diamati
pada
saatakhir
penelitian.
Berdasarkan HasilSidik
Ragam menunjukan perlakuanjumlah
batang tanamanjagung
per
lubangtanam
dan
varietas
benih
berpengaruhnyata
terhadappanjang
tongkol.
Hasilanalisis dapat
dilihat
pada Tabel 10.AgfOu""
volu-"
vo No. 1, September 2013 ISSN: 1978-2276Tabel
10.
Pengaruhjumlah
batang tanaman jagung per lubang tanam dan varietas benih jagung terhadap panjang tongkol (cm)Perlakuan Jumlah Batang Tanaman Jagung Per lubang Tanam Rerata Varietas
Bisi
Pioneer 18.25 1 8,13 16,9214,69 10,66
15,13 p16,92 14,77 8,37
14,55 q Rerata 18,19 a16,92b
14,73c
9,52d
(-)Keterangan
:
Rerata
yang
diikuti
huruf
yang
sama
dalam baris dan
kolom
menunjukkantidak
ada beda nyata berdasarkanUji
Jarak BergandaDuncan's
(DMRT)
pada jenjang nyata5%.(-):
Tidak
ada interaksinyata
Tabel
10 menunjukan bahwa perlakuanjumlah
batang tanaman jagung per lubang tanam dan varietas benihtidak
berinteraksi nyata. Perlakuanjumlah
batangtanaman
jagung per
lubang tanam
masing-masingmemberikan
pengaruh yang berbeda nyata terhadap panjangtongkol.
Rerata panjangtongkol tertinggi
dicapaipada
perlakuan jumlah
batang
tanamanjagung per lubang tanam
I
batang, sedangkan rerata panjangtongkol
terendah terdapat pada perlakuanjumlah
batang tanaman jagung per lubang tanam 4 batang. Dengan rerata masing-masing varietasBISI
dan
Pioneer
sebesar10,66
cm
dan 8,37
cm.
Sedangkan rerata tertinggipanjang tongkol terdapat pada perlakuan
jumlah
batang tanaman jagung per lubangtanam 1 batang dengan varietas
BISI,
dimanarerata panjangtongkol
sebesar 18,25 cm.Lingkar Tongkol
Lingkar tongkol
diamati pada saat akhir penelitian. BerdasarkanHasil Sidik
Ragam menunjukan perlakuanjumlah
batang tanamanjagung per
lubang tanamdan
varietas
benih
berpengaruhnyata
terhadaplingkar tongkol. Hasil
analisis berdasarkanuji DMRT
dapatdilihat
pada Tabel 11.Tabel 11 menunjukan bahwa perlakuan
jumlah
batang tanaman jagung per lubang tanam dan varietas benihtidak
berinteraksi nyata. Perlakuanjumlah
batangtanaman
jagung per
lubang tanam
masing-masing memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadaplingkar
tongkol.
Reratalingkar tongkol tertinggi
dicapaipada
perlakuan jumlah
batang
tanamanjagung per
lubang
tanam
1
batang, sedangkan reratalingkar tongkol
terendah terdapat pada perlakuanjumlah
batang tanaman jagung per lubang tanam 4 batang. Dengan rerata masing-masing varietasAgfOut"
Volum" Vn No. 1, September 2013 ISSN: 1978-2276BISI
dan Pioneer sebesar 10,19cm
dan9,94 cm, sedangkan reratatertinggi lingkar
tongkol terdapat pada perlakuanjumlah
batang tanaman jagung per lubang tanam 1batang dengan varietas Pioneer, dimana rerata lingkar
tongkol
sebesar 14,92 cm.Tabel
11.
Pengaruhjumlah
batang tanaman jagung per lubang tanam dan varietas benih jagung terhadap lingkar tongkol (cm)Perlakuan Jumlah Batang Tanaman Jagung Per lubang Tanam Rerata Varietas
Bisi
14,84Pioneer
14,92
13,21. 11,77 9,94
12.58 10,19 12,44 p p13,29
11,93Rerata
14,88a
13,25b
I 1,85 c(-)
Keterangan :
Rerata
yang
diikuti
huruf yang
sama
dalam baris dan
kolom
menun-jukkan
tidak
ada
beda
nyata
berdasarkan
Uji
JarakBerganda
Duncan's
(DMRT)
padajenjang nyata 5%.
(-)
:
Tidak
ada interaksi nyata
KESIMPULAN DAN
SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat dibuat kesimpulan bahwa :
1
.
Perlakuanjumlah
batang tanaman jagung per lubang tanam I , 2,3
dan 4 batangtidak dapat merubah komposisi
jenis
gulma secara nyata.2.
Makin
banyakjumlah
batang tanaman jagung per lubang tanam dapat menekan pertumbuhan gulma.3.
Perlakuanjumlah
batang tanamanjagung
per
lubang tanam
I
batang untukvarietas
BISI
dan Pioneer memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung yang paling baik.DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
1998. Telcnik Bercocok Tanam Jagung. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.Anonim,
2009. Strategi dan Pencapaian Swasembada Pangandi
Indonesia.http:
//www.litbang.deptan. go.id/spp/sblp-2009. Diakses Jum' at, 1 1 maret 20 1 I
pukul
12.20Harjadi, S. S., 1991 . Pengantar Agronomi. PT Gramedia. Jakarta.
Moenandir,
J.,
1988. PengantarIlmu
dan
PengendalianGulma.
Penerbitc.
v.
Raj awali Press. Jakarta.
Ptrrwono
dan
R.
Hartono,
2006. BertanamJagung
Unggul.
Penebar Swadaya. Jakarta.Sastroutomo, S. S., 1990.
Ekologi
Gulma. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.g
10,07 d