• Tidak ada hasil yang ditemukan

metode guide note taking dan prediction guide\BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "metode guide note taking dan prediction guide\BAB II"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

A. KAJIAN TEORITIS TENTANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR

1. Pengertian Pembelajaran Matematika

Pembelajaran ialah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap. pembelajaran matematika adalah suatu proses yang diselengarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa guna memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan matematika (Junaidi, 2010: 1).

Pembelajaran adalah upaya untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa lain. Trianto (2009: 15) menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan dan sikap. Proses pembelajaran terjadi apabila ada interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa lain. Dengan melakukan pembelajaran siswa diharapkan dapat mengalami perubahan tingkah laku misalnya dari tidak bisa menjadi bisa bahkan

(2)

dapat menambah pengetahuan bernalarnya dan kemampuan berpikir kritis.

Matematika memiliki ciri-ciri penting yaitu memiliki objek yang abstrak dan mempunyai pola pikir yang deduktif maksudnya kebenaran suatu konsep matematika atau pernyataan yang diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antara konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten. hakekat matematika adalah ide, struktur dan hubungan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prisip dan keterampilan.

Pembelajaran matematika di sekolah disesuaikan dengan kekhasan dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan berpikir siswa. Pembelajaran matematika di sekolah meliputi 3 aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Pengukuran ketiga aspek ini dilakukan secara serempak, terus menerus dan berkesinambungan sehingga siswa menguasai konsep dasar. Hal ini merupakan tugas dari seorang guru.

(3)

2. Pengertian Hasil Belajar

Hasil Belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan (Suprijono, 2012: 5).

Menurut pemikiran Gagne (Suprijono,2012: 5), hasil belajar adalah 1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan

pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsanngan spesifik.

2. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang atau kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.

3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri atau kemampuan yang meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut atau kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai sebagai standart perilaku.

(4)

organisasi dan karakterisasi. Psikomotor adalah keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial dan intelektual.

Sementara menurut lindgren (Suprijono, 2012: 7). hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap.

Jadi, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusian saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana diatas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprensif.

3. Tujuan Pembelajaran Matematika

Tujuan pembelajaran matematika adalah terbentuknya kemampuan bernalar pada diri siswa yang tercermin melalui kemampuan berpikir kritis, logis, sistimatis dan memiliki sifat obyektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang lain, maupun dalam kehidupan sehari-hari (Junaidi, 2010: 1).

Sedangkan tujuan mata pelajaran matematika seperti yang tertuang dalam Standar Isi (SI) Mata Pelajaran Matematika untuk semua satuan pendidikan Dasar dan Menengah adalah:

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat , efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

(5)

4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam

kehidupan, yaitu rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

(Wardhani, 2008: 8)

4. Komponen Pembelajaran Matematika

Proses belajar mengajar matematika yang lebih dikenal dengan istilah pembelajaran matematika merupakan suatu sistem kerja yang terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait satu dengan lainnya sehingga tujuan tercapai.

Adapun proses pembelajaran matematika mengandung sejumlah komponen yang meliputi: 1) tujuan, 2) bahan pelajaran, 3) kegiatan belajar mengajar, 4) metode, 5) alat dan sumber, serta 6) evaluasi (Djamarah & Zain, 2010: 41)

Penjelasan dari setiap komponen tersebut adalah: a. Tujuan

(6)

b. Bahan Pelajaran

Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses pembelajaran tidak akan berjalan. Bahan pelajaran ini terdiri dari bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap. Bahan pelajaran pokok adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi atau mata pelajaran yang dipegang oleh guru sesuai dengan disiplin keilmuaannya. Dalam hal ini adalah bahan pelajaran matematika. Sedangkan bahan pelajaran pelengkap adalah wawasan keilmuwan yang menunjang penyampaian bahan pelajaran pokok.

c. Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran ini akan melibatkan semua komponen pengajaran. Selain itu, proses pembelajaran akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

d. Metode

Metode adalah suatu cara yang diperguanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam proses pembelajaran, metode dieperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah proses pembelajaran selesai.

(7)

Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu alat sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan. f. Sumber Pelajaran

Sumber pelajaran adalah sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat di mana bahan pelajaran berada atau asal untuk belajar seseorang. Dengan demikian sumber pelajaran itu merupakan bahan atau materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi pebelajar.

g. Evaluasi

Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses menentukan nilai dari sesuatu dalam hal ini adalah hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran.

B. KAJIAN TEORITIS TENTANG METODE GUIDE NOTE TAKING 1. Pengertian Guide Note Taking

(8)

menyediakan buku pegangan yang lengkap. Ada bermacam metode untuk membuat catatan secara terarah. Yang paling sederhana di antaranya adalah mengisi bagian-bagian yang kosong.

Pendapat yang sama dikemukakan oleh Zaini, dkk (2008: 32) yang menyatakan dalam strategi ini, sebagai pengajar, Anda menyiapkan suatu bagan atau skema atau yang lain yang dapat membantu peserta didik dalam membuat catatan-catatan ketika Anda menyampaikan materi pelajaran. Ada banyak bentuk atau pola yang dapat dikerjakan untuk strategi ini, salah satunya dan yang paling sederhana adalah mengisi titik-titik.

Sedangkan Suprijono (2012: 105) menyatakan bahwa metode pembelajaran yang menggunakan suatu bagan, skema (handout) sebagai media yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan ketika seorang guru sedang menyampaikan pelajaran dengan metode ceramah. Tujuan Metode pembelajaran guided note taking adalah agar metode ceramah yang dikembangkan oleh guru mendapat perhatian siswa, terutama pada kelas yang jumlah siswanya cukup banyak.

(9)

2. Manfaat Metode Guide Note Taking

Manfaat metode guide note taking adalah:

a. Siswa dikondisikan dalam sikap mencari (aktif) bukan sekedar menerima (reaktif).

b. Membuat siswa tertarik untuk mendapatkan informasi atau menguasai keterampilan guna menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka. (Silberman, 2012: 116)

c. Dapat dikembangkan untuk mengetahui stock of knowledge peserta didik.

d. Membuat metode ceramah yang dibawakan guru mendapat perhatian siswa.

e. Membuat peserta didik tetap berkonsentrasi dari awal sampai akhir pembelajaran (Suprijono, 2012: 105)

f. Membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar. 3. Langkah - Langkah Guide Note Taking

Langkah-langkah guide note taking menurut Silberman (2012: 123) adalah guru menyiapkan catatan yang memuat tentang keseluruhan materi pembelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik. Beberapa bagian yang penting dari catatan tersebut sengaja dikosongkan. Selanjutnya, sebelum pelajaran berlangsung lembar catatan tersebut dibagikan kepada peserta didik dan dijelaskan bahwa ada beberapa catatan yang sengaja dikosongkan dan harus diisi siswa saat guru menyampaikan materi dengan metode ceramah.

(10)

1. Memberi bahan ajar misalnya berupa handout kepada siswa

2. Materi ajar disampaikan dengan metode ceramah.

3. Mengosongi sebagian poin-poin yang penting sehingga terdapat bagian-bagian yang kosong dalam handout tersebut, misalnya dengan mengosongkan istilah atau definisi atau bisa dengan cara menghilangkan beberapa kata kunci.

4. Menjelaskan kepada peserta didik bahwa bagian yang kosong dalam handout memang sengaja dibuat agar mereka tetap berkonsentrasi mengikuti pembelajaran.

5. Selama penyampaian materi berlangsung peserta didik diminta mengisi bagian-bagian yang kosong.

6. Setelah penyampaian materi dengan ceramah selesai, mintalah kepada peserta didik membacakan handoutnya.

Dari beberapa pendapat mengenai langkah-langkah guide note taking diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Pendahuluan

(11)

b. Kegiatan Inti

Tahap I : Membagikan lembar catatan tersebut kepada peserta didik.

Tahap II : Menjelaskan bahwa ada beberapa catatan yang sengaja dikosongkan dan harus diisi siswa saat guru menjelaskan materi tersebut.

Tahap III : Menyampaikan materi dengan metode ceramah.

c. Penutup

Setelah penyampaian materi dengan ceramah selesai, mintalah kepada peserta didik membacakan lembar catatannya.

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Guide Note Taking.

Keunggulan-keunggulan strategi guided note taking menurut (Zainal Mutaqien. 2009: 1) adalah sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran ini cocok untuk kelas besar dan kecil.

2. Metode pembelajaran ini dapat digunakan sebelum, selama berlangsung, atau sesuai kegiatan pembelajaran.

(12)

4. Metode pembelajaran ini sangat cocok untuk materi-materi yang mengandung fakta-fakta, sila-sila, rukun-rukun atau prinsip-prinsip dan definisi-definisi.

5. Metode pembelajaran ini mudah digunakan ketika peserta didik harus mempelajari materi yang bersifat menguji pengetahuan kognitif.

6. Metode pembelajaran ini cocok untuk memulai pembelajaran sehingga peserta didik akan terfokus perhatiannya pada istilah dan konsep yang akan dikembangkan dan yang berhubungan dengan mata pelajaran untuk kemudian dikembangkan menjadi konsep atau bagan pemikiran yang lebih ringkas.

7. Metode pembelajaran ini dapat digunakan beberapa kali untuk merangkum bab-bab yang berbeda.

8. Metode pembelajaran ini cocok untuk menggantikan ringkasan yang bersifat naratif atau tulisan naratif yang panjang.

9. Metode pembelajaran ini dapat dimanfaatkan untuk menilai kecenderungan seseorang terhadap suatu informasi tertentu

(13)

Di samping memiliki kelebihan, strategi guided note taking juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan guide note taking adalah sebagai berikut:

1. Jika guide note taking digunakan sebagai metode pembelajaran pada setiap materi pelajaran, maka guru akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

2. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang ditentukan.

3. Kadang-kadang sulit dalam pelaksanaan karena guru harus mempersiapkan handout atau perencanaan terlebih dahulu, dengan memilah bagian atau materi mana yang harus dikosongkan dan pertimbangan kesesuaian materi dengan kesiapan siswa untuk belajar dengan metode pembelajaran tersebut.

4. Guru-guru yang sudah terlanjur menggunakan metode pembelajaran lama sulit beradaptasi pada metode pembelajaran baru.

(14)

6. Biaya untuk penggandaan hand-out bagi sebagian guru masih dirasakan mahal dan kurang ekonomis.

5. Tujuan Pembelajaran dengan Metode Guide Note Taking pada Tiap Ranah Kognitif

Telah diketahui bersama bahwa salah satu kelebihan dari metode guide note taking adalah mudah digunakan ketika peserta didik harus mempelajari materi yang bersifat menguji pengetahuan kognitif. Adapun tujuan pembelajaran dengen metode guide note taking pada tiap ranah kognitif adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran yang bersifat teoritis.

b. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis masalah dan mencari solusi dari permasalahan tersebut.

c. Meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir secara holistik atau menyeluruh dari suatu materi pembelajaran.

d. Meningkatkan kemampuan siswa untuk menelaah permasalahan sebelum mengambil suatu keputusan.

e. Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. (Wahyuningsih, 2011: 18-20).

C. KAJIAN TEORITIS TENTANG METODE PREDICTION GUIDE 1. Pengertian Metode Prediction Guide

(15)

materi peserta didik dituntut untuk mencocokkan prediksi-prediksi mereka dengan materi yang disampaikan oleh guru.

Sedangkan Suprijono (2012: 111) menguraikan bahwa prediction guide adalah metode tebak pelajaran yang dikembangkan untuk menarik

perhatian siswa selama mengikuti pembelajaran. 2. Langkah-langkah Metode Prediction Guide

Langkah-langkah prediction guide menurut Zaini, dkk (2008: 4) adalah sebagai berikut:

1. Tentukan topik yang akan guru sampaikan.

2. Bagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok kecil.

3. Guru meminta peserta didik untuk menebak apa saja yang kira-kira mereka dapatkan dalam materi ini.

4. Peserta didik diminta untuk membuat perkiraan-perkiraan itu di dalam kelompok kecil.

5. Sampaikan materi secara interaktif.

6. Selama proses pembelajaran, peserta didik diminta untuk mengidentifikasi prediksi mereka yang sesuai dengan materi yang disampaikan.

7. Di akhir pelajaran, tanyakan berapa prediksi mereka yang mengena.

Sedangkan menurut Suprijono (2012: 111) langkah-langkah prediction guide adalah sebagai berikut:

1. Tulis atau tayangkan melalui LCD materi yang akan disampaikan.

2. Guru meminta kepada siswa untuk menuliskan kata-kata kunci apa saja yang kira-kira muncul dari materi yang akan disampaikan. 3. Sampaikan materi pembelajaran secara interaktif.

4. Selama proses pembelajaran siswa diminta menandai hasil prediksi mereka yang sesuai dengan materi yang disampaikan.

(16)

Dari beberapa pendapat mengenai langkah-langkah prediction guide diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Pendahuluan

menyiapkan topik yang memuat tentang keseluruhan materi pembelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik.

b. Kegiatan inti

Tahap I : membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok kecil dan peserta didik diminta untuk membuat atau menebak perkiraan-perkiraan itu di dalam kelompok kecil.

Tahap II : Sampaikan materi secara interaktif.

Tahap III : Selama proses pembelajaran, peserta didik diminta untuk mengidentifikasi prediksi mereka yang sesuai dengan materi yang disampaikan.

c. Penutup

Tanyakan berapa jumlah tebakan mereka yang benar. 3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Prediction Guide

(17)

1. Metode ini tidak hanya mengajak anak aktif secara fisik tapi juga secara mental.

2. anak sejak dini telah terlatih mampu meprediksi dan mencocokkan konsep yang telah mereka alami atau pelajari baik di sekolah maupun di rumah pada waktu dulu atau sekarang disamping itu.

3. siswa akan tertantang untuk berfikir dan mengingat-ingat kembali materi yang disampaikan.

4. kemudian kita bisa memotivasi siswa untuk belajar di rumah sebelumnya karena metode Prediction guide ini menuntut siswa secara aktif dan bisa mengutarakan prediksi- prediksi mereka sehingga mereka bisa antusias untuk menemukan jawaban masing-masing dari setiap masalah.

Di samping memiliki kelebihan, strategi prediction guide juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan prediction guide adalah sebagai berikut:

(18)

2. Ada siswa yang mungkin aktif dan selalu ingin tahu, namun ada juga siswa yang kurang memiliki keingin tahuan yang besar dan cenderung pasif.

3. Guru harus memahami karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lainya.

4. Guru harus menumbuhkan semangat belajar para siswanya.

Cara mengatasi kelemahan metode prediction guide adalah sebagai berikut :

1. Guru harus mengetahui kondisi siswa pada saat didalam kelas.

2. Lebih baik digunakan pada kelas unggulan.

3. Digunakan pada kelas yang siswanya sedikit.

4. Menggunakan alat peraga atau yang sejenisnya.

D. MATERI LINGKARAN

KELILING DAN LUAS LINGKARAN

(19)

gelindingkan roda tersebut dimulai dari titik A kembali ketitik A lagi. Lintasan yang dilalui roda dari A sampai kembali ke A lagi disebut satu putaran penuh atau satu keliling lingkaran.

Sebelum kita menghitung keliling lingkaran, kita akan mencoba menemukan nilai π (pi)

1. Menemukan Pendekatan Nilai π (pi)

Lakukan kegiatan berikut ini untuk menemukan pendekatan nilai π (pi)! 1. Buatlah lingkaran dengan jari-jari 2 cm, 2,5 cm, 3 cm, dan 4 cm! 2. Ukurlah diameter masing-masing lingkarang dengan menggunakan

penggaris!

3. Ukurlah keliling masing-masing lingkaran menggunakan bantuan benang dengan cara menempelkan benang pada bagian tepi lingkaran, dan kemudian panjang benang diukur menggunakan penggaris!

4. Buatlah tabel seperti dibawah ini dan hasil pengukuran yang telah kalian peroleh isikan tabel berikut.

Lingkaran Diameter Keliling Keliling Diameter 1.jari-jari 2 cm

2. jari-jari 2,5 cm 3. jari-jari 3cm 4. jari-jari 3,5 cm 5. jari-jari 4 cm

. . . cm . . . cm . . . cm . . . cm . . . cm

. . . cm . . . cm . . . cm . . . cm . . . cm

5. Coba bandingkan hasil yang kalian peroleh dengan hasil yang diperoleh teman-teman kalian ?

(20)

Jika kegiatan tersebut kalian lakukan dengan cermat dan teliti maka nilai keliling dibagi diameter akan memberikan nilai yang mendekati 3,14. Untuk selanjutnya, nilai keliling per diameter disebut sebagai konstanta π (π dibaca: phi).

Jika dalam suatu perhitungan hanya memerlukan ketelitian sampai dua tempat desimal, pendekatan untuk π adalah 3,14.Coba bandingkan nilai π dengan pecahan 22/7. Bilangan pecahan 22/7 jika dinyatakan dalam pecahan desimal adalah 3,142857143.

Jadi, bilangan sebagai pendekatan untuk nilai π. 2. Menghitung Keliling Lingkaran

Pada pembahasan di bagian depan diperoleh bahwa pada setiap lingkaran nilai perbandingan keliling (K) per diameter (d) menunjukkan bilangan yang sama atau tetap disebut π. Karena K/d=π, sehingga didapat K = π d. Karena panjang diameter adalah 2 x jari-jari atau d = 2r, maka:

K = 2πr

Jadi, didapat rumus keliling (K) lingkaran dengan diameter (d) atau jari-jari (r) adalah:

3. Menghitung Luas Lingkaran

(21)

Jika lingkaran dibagi menjadi juring-juring yang tak terhingga banyaknya, kemudian juring-juring tersebut dipotong dan disusun seperti Gambar (ii) maka hasilnya akan mendekati bangun persegi panjang. Perhatikan bahwa bangun yang mendekati persegi panjang tersebut panjangnya sama dengan setengah keliling lingkaran (3,14 x 10 cm = 31,4 cm) dan lebarnya sama dengan jari-jari lingkaran (10 cm). Jadi, luas lingkaran dengan panjang jari-jari 10 cm = luas persegi panjang dengan p = 31,4 cm dan l = 10 cm.

Luas lingkaran = p x l

(22)

Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa luas lingkaran dengan jari-jari r sama dengan luas persegi panjang dengan panjang πr dan lebar r, sehingga diperoleh:

L = π rxr L = π r2

Karena r = ½d, maka L = π (½d)2

L = ¼ π d2

Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa luas lingkaran L dengan jari-jari r atau diameter d adalah:

E. Perbandingan Metode Guide Note Taking Dan Metode Prediction Guide

Tabel 2.1

METODE GUIDE NOTE TAKING METODE PREDICTION GUIDE 1. Menempatkan peserta didik

sebagai subjek belajar artinya peserta didik berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran dengan cara mengisi lembar catatan. 2. Kemampuan didasarkan atas

penggalian pengalaman 3. Tujuan akhir dari proses

pembelajaran adalah kemampuan berfikir malalui proses

menghubungkan antara pengalaman dengan kenyataan 4. Tindakan atau perilaku dibangun

1. Peserta didik ditempatkan sebagai objek belajar artinya peserta didik menggali pengalamannya sendiri.

2. Kemampuan diperoleh melalui latihan

3. Tujuan akhir adalah penguasaan materi pembelajaran

(23)

atas kesadaran diri sendiri

5. Pengetahuan yang dimiliki setiap individu selalu berkembang sesuai dengan pengalaman yang

dialaminya

6. Siswa diminta bertanggung jawab mengisi lembar catatan.

didasarkan oleh faktor dari luar dirinya.

5. Pengetahuan dikonstuksi oleh orang lain

Referensi

Dokumen terkait

 Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang keliling dan luas lingkaran dengan metode ceramah.  Memberi

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa implementasi strategi pembelajaran Guide Note Taking dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa

IPS dengan menggunakan metode pembelajaran Guided Note Taking.. Dengan penelitian tindakan kelas metode pembelajaran Guide Note. Taking dapat dijadikan sebagai

pembelajaran matematika, maka penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “ Peningkatan pemahaman konsep matematika melalui metode Guided Note Taking

Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa antara Metode Mind Mapping dan Guide Note Taking (GNT)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode Note Taking Pairs (NTP) dengan metode Guided Note Taking (GNT)

Bagi guru atau calon guru yang ingin mempraktekkan / menggunakan metode membuat catatan terbimbing (Guided Note Taking) ini sebagai upaya meningkatkan perhatian

Skripsi dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Metode Guide Note Taking Dengan Peta Konsep Pada Siswa MTs Al Huda Kedungwaru” yang ditulis oleh Titis Listiana