53
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk
menggambarkan dan menjelaskan tentang harapan jemaat
desa dan kota terhadap kualitas kepemimpinan dan komitmen
pendeta di GMIT khususnya di Klasis Alor Tengah Utara.
Melalui penelitian deskriptif kualitatif diharapkan dapat
mengungkap berbagai informasi kualitatif dengan deskripsi
yang mendalam. Satuan pengamatan dalam penelitian ini
adalah jemaat GMIT Klasis Alor Tengah Utara. Hal ini
dilakukan dengan alasan bahwa wilayah pelayanan di Klasis
ini terletak di desa dan di kota dengan karakter jemaat yang
berbeda sehingga dibutuhkan pendeta yang fleksibel dan
54 1.2 Subjek Peneltian
Riset kualitatif tidak bertujuan untuk membuat
generalisasi hasil riset. Hasil riset lebih bersifat kontekstual
dan kausistik, yang berlaku pada waktu dan tempat tertentu
sewaktu riset dilakukan, karena itu pada riset kualitatif tidak
dikenal istilah sampel. Sampel pada riset kualitatif disebut
informan atau subjek riset, yaitu orang-orang dipilih untuk
diwawancarai atau diobservasi sesuai tujuan riset. Disebut
subjek riset, bukan objek, karena informan dianggap aktif
mengkonstruksi realitas, bukan sekedar objek yang hanya
mengisi kuesioner Kriyantono (2009).
Melalui metode kualitatif kita dapat mengenal orang
(subjek) secara pribadi dan mengetahui harapan jemaat
tentang kualitas pendeta.
Subjek dari penelitian ini adalah jemaat GMIT Klasis Alor
Tengah Utara, dengan mengambil sampel dua gereja yg di
fokuskan di gereja kota dan didesa. jemaat yang bereda di
kota berjumlah 450 anggota jemaat, dan jemaat yang di desa
55
gereja kota dan desa keseluruhan adalah 750 jemaat Klasis
Alor Tengah Utara.
Pembagian kuisoner yang dilakukan di jemaat kota maka
kuisoner yang dibagikan berjumlah 450, sedangkan kuisoner
yang kembali adalah 195 kuisoner. Kemudian yang di desa,
kuisoner yang dibagikan 100 kuisoner yang kembali adalah 68
kuisoner. Dalam penelitian ini untuk menambah informasi
penulis melakukan wawancara terhadap jemaat. Wawancara
dan jawaban responden melalui wawancara mendalam
diharapkan representatif dan dapat digunakan untuk
melakukan pembahasan dari penarikan kesimpulan.
1.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di lakukan di Nusa Tenggara Timur/ NTT,
Gereja Masehi Injili di Timor/GMIT. Lokasi penelitian adalah
Jemaat GMIT Klasis Alor Tengah Utara. Penelitian di lakukan
di dua jemaat yang berada di desa dan kota. Jemaat desa
Mainang tepatnya di gereja Kuyamasang. Kemudian, tempat
penelitian yang di kota adalah di Padakika, Jln. Soekarno
56
Penelitian yang dilakukan di desa dari tanggal 16 maret 2014
sampai 27 April 2014. Sedangkan penelitian yang dilakukan di
kota adalah dari tanggal 1 April sampai 4 Mei 2014. Jadi,
proses penelitian ini berjalan sekitar dua bulan, empat hari.
1.4 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah
berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah
data yang diperoleh melalui wawancara yang mendalam (
in-depth interview) dengan informan kunci (key informan) dengan
menggunakan pedoman wawancara yang telah disiapkan juga
melalui angket yang dibagikan, dan melalui angket ini hanya
untuk mendeskripsikan tidak untuk menguji. Sedangkan data
sekunder diperoleh dari data-data yang telah tersedia berupa
literatur-literatur, keputusan-keputusan GMIT Klasis Alor
Tengah Utara juga laporan-laporan persidangan sinode GMIT
yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Cara memperoleh data dan informasi, penulis lakukan
dengan cara:
57
2. Megumpulkan berbagai dokumen yang terkait
dengan masalah yang akan diteliti, jika data dan
informasi belum lengkap. Teknik ini diharapkan
dapat menggali berbagai informasi dan data yang
diperlukan serta diharapkan dapat mengungkap
kejujuran para responden dan informan dalam
memberikan informasi.
Penulis melakukan wawancara dengan para
responden selama 2 bulan (tanggal 16 Maret 2014-
18 Mei 2014), penulis mendatangi gereja tempat
penelitian dengan mewancara, dan membagi
kuisoner.
3.5 Penentuan Informan
Dalam rangka mendapatkan data yang sesuai dengan
tujuan penelitian maka wawancara langsung dengan
narasumber perlu dilakukan dengan menggunakaan daftar
pertanyaan yang telah disiapkan, juga angket yang akan
diberikan kepada narasumber. Wawancara di lakukan dengan
58
narasumber yang dipakai dalam penelitian ini anggota jemaat
desa dan kota yang ada di GMIT Klasis Alor Tengah Utara.
Pengambilan sampel untuk gereja yang didesa didasarkan
pada gereja yang belum mandiri atau gereja yang tingkat
ekonomi dan sosialnya rendahnya. Kemudian gereja dikota
dipilh menjadi sampel penelitian berdasakan pada gereja yang
mandiri dan secara tingkat social dan ekonominya tinggi.
1.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilaksanakan dengan analisis
deskritptif kualitatif terhadap data primer yang diperoleh dari
lapangan dan data sekunder yang diperoleh dari berbagai
dokumen tertulis. Setelah melakukan analisis dan interpretasi
data, selanjutnya akan dilakukan pelaporan hasil penelitian.
Data hasil wawancara dianalisis melalui tiga tahap,
yaitu:
1. Reduksi data,
59
3. Penarikan kesimpulan Miles dan Huberman, (1992).
Ketika penerikan kesimpulan berdasarakan reduksi
data, dan sajian data tersebut di atas, terasa belum
lengkap, maka penulis melakaukan pemeriksaan dan
pengkajian ulang terhadap field note guna
memantapkan dasar pengambilan kesimpulan yang
lebih tepat.
3.7 Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data
berupa angket/ kuisioner, yang berisi pertanyaan tertulis yang
akan dibagikan kepada jemaat kota dan desa yang berada di
GMIT Klasis Alor Tengah Utar.
Berikut dikemukakan garis besar pertanyaan yang akan
diajukan kepada informan.
1. Apa harapan Bapak/Ibu Jemaat terhadap kualitas
60
2. Apa harapan Bapak/Ibu Jemaat terhadap kualitas
komitmen pendeta?
3. Apa harapan Bapak/Ibu Jemaat terhadap Pendeta
dalam melaksanakan tugas dan tanggung-jawab