• Tidak ada hasil yang ditemukan

KADAR SERUM F2-ISOPROSTAN YANG TINGGI MENINGKATKAN RISIKO TERJADINYA PREEKLAMSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KADAR SERUM F2-ISOPROSTAN YANG TINGGI MENINGKATKAN RISIKO TERJADINYA PREEKLAMSI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

KADAR SERUM F2-ISOPROSTAN YANG TINGGI

MENINGKATKAN RISIKO TERJADINYA PREEKLAMSI

HENDRIK SUTOPO LIDAPRAJA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2013

(2)

TESIS

KADAR SERUM F2-ISOPROSTAN YANG TINGGI

MENINGKATKAN RISIKO TERJADINYA PREEKLAMSI

HENDRIK SUTOPO LIDAPRAJA NIM 0914038105

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)

ii

KADAR SERUM F2-ISOPROSTAN YANG TINGGI

MENINGKATKAN RISIKO TERJADINYA PREEKLAMSI

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Ilmu Biomedik

Program Pasca Sarjana Universitas Udayana

HENDRIK SUTOPO LIDAPRAJA NIM 0914038105

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(4)

iii

Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI

TANGGAL 17 JUNI 2013

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. dr. Ketut Suwiyoga, Sp.OG(K) dr. AAN Jaya Kusuma, Sp.OG(K)

NIP. 19530715 198003 1 009 NIP. 19611203 198709 1 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Biomedik Direktur

Program Pascasarjana Program Pascasarjana

Universitas Udayana, Universitas Udayana,

Prof. Dr. dr. Wimpie I Pangkahila, SpAnd, FAACS Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K)

(5)

iv

Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 17 Juni 2013

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor

Universitas Udayana, No.: 0881/ UN14.4/HK/2013, Tanggal 11 Juni 2013

Ketua : Prof. Dr. dr. Ketut Suwiyoga, Sp.OG(K)

Anggota :

1. dr. AAN Jaya Kusuma, Sp.OG(K)

2. Prof. Dr. dr. Wimpie I Pangkahila, Sp.And, FAACS 3. Prof. dr. Nyoman Agus Bagiada, Sp.BIOK

(6)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya oleh berkatNya tesis ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. dr. Ketut Suwiyoga, SpOG(K) selaku pembimbing I dan Kepala Bagian Obstetri dan Ginekologi FK UNUD/RSUP Sanglah Denpasar, serta dr. AAN Jaya Kusuma, SpOG(K) selaku pembimbing II, serta kepada Bapak Drs. Ketut Tunas, Msi selaku pembimbing statistik, yang telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan dan saran selama penulis mengikuti Program Pendidikan Spesialis I (PPDS I) dan Program Magister Program Studi Ilmu Biomedik Kekhususan Kedokteran Klinik (Combined Degree), khususnya dalam penyelesaian tesis ini.

Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. I Made Bakta, SpPD(KHOM), Direktur Program Pascasarjana yang dijabat oleh Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, SpS(K), Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. I Ketut Suastika, SpPD (KEMD), serta Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, dr. I Wayan Sutarga, MPHM, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan untuk mengikuti dan menyelesaikan PPDS I dan Program Magister Program Studi Ilmu Biomedik Kekhususan Kedokteran Klinik (Combined Degree) di Universitas Udayana. Terima kasih penulis ucapkan juga kepada Kepala Program Studi Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan PPDS I FK UNUD/RSUP Sanglah, dr. A.A.N. Anantasika, SpOG(K) dan seluruh dosen/Staf Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah atas segala bimbingan dan dorongan yang diberikan selama penulis mengikuti pendidikan spesialis. Ucapan terima kasih yang tulus dan penghargaan kepada seluruh guru yang telah mendidik dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pasien-pasien yang telah menjadi guru dan banyak memberikan pengetahuan dan pengalaman, rekan-rekan residen Obstetri dan Ginekologi, serta rekan-rekan paramedis RSUP Sanglah.

Tidak lupa penulis haturkan ucapan terima kasih yang dalam kepada Ibu dan Ayah penulis yang telah mengasuh dan membesarkan penulis, memberikan dasar-dasar berpikir logik, selalu memberi dukungan baik secara moril maupun materiil dan keadaan suasana demokratis sehingga tercipta lahan yang baik untuk berkembangnya kreativitas.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberkati semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini, serta kepada penulis sekeluarga.

(7)

vii ABSTRAK

KADAR SERUM F2-ISOPROSTAN YANG TINGGI MENINGKATKAN RISIKO TERJADINYA PREEKLAMSI

Sampai saat ini, preeklampsi masih merupakan disease of theories dan penyumbang tiga besar morbiditas dan mortalitas baik ibu maupun janin di Indonesia. Hal ini terkait dengan upaya penanganan selama kehamilan, persalinan dan nifas yang masih kontroversi. Berbagai teori patogenesis preeklamsi telah dipelajari namun belum mendapat kesepakatan luas. Salah satu teori yang banyak dipelajari adalah peran radikal bebas dan stres oksidatif; selain teori imunologi, hormonal, dan oksida nitrik. Petanda stress oksidatif yang diduga paling berperan pada patogenesis preeklamsi saat ini adalah F2-isoprostan (F2-IsoPs). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran F2-IsoPS pada mekanisme terjadinya preeklamsi.

Penelitian ini merupakan studi kasus-kontrol tidak berpasangan di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP Sanglah Denpasar dan Laboratorium Prodia Jakarta selama 9 bulan, dari Juli 2011 sampai dengan Maret 2012. Sampel adalah pasien hamil tunggal hidup di atas 20 minggu yang bersedia ikut serta dalam penelitian. Total sejumlah 54 sampel yang terdiri atas 27 preeklamsi sebagai kelompok kasus dan 27 bukan preeklamsi sebagai kelompok kontrol. Pada kedua kelompok diukur kadar total serum F2-IsoPs dengan teknik enzyme immunoassay, yang dikategori atas F2-IsoPs tinggi (> 46,15 pg / mL) dan rendah (< 46,15 pg / mL). Dilakukan uji Levene T dan Chi square SPSS 16 for windows® version untuk mengetahui homogenitas dan rasio Odds.

Rerata umur ibu, usia kehamilan, dan paritas pada kedua kelompok adalah homogen. Diperoleh rasio Odds kadar serum F2-IsoPs pada kelompok kasus adalah 10,0 (IK 95% = 2,86-34,92, p = 0,01) lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol.

Disimpulkan kadar total serum F2-IsoPs yang tinggi pada kehamilan tunggal hidup lebih dari 20 minggu meningkatkan risiko terjadinya preeklamsi 10 kali lebih besar dibanding dengan kadar serum F2-IsoPs rendah.

(8)

viii ABSTRACT

HIGH LEVEL OF F2 ISOPROSTANE SERUM INCREASED THE RISK OF PREECLAMPSIA

Until now, preeclampsia is still considered as the disease of theories and contributes to the three major causes of maternal and neonatal morbidity and mortality in Indonesia. This is related to the remaining controversial management during pregnancy, labor and post delivery periode. A lot of theories have been discussed, but the pathogenesis of preeclampsia is still lack of consensus. One of the most popular theory is the free radicals and oxidative stress; in addition to the theory of immunology, hormonal, and nitric oxide. To date, F2-isoprostane (F2-IsoPs) is claimed to be the best of oxidative stress marker in pathogenesis of preeclampsia. The aim of this study was to know the role of F2-IsoPs in pathogenesis of preeclampsia.

A non-paired case-control study was conducted at Obstetric and Gynecologic department of Sanglah Hospital Denpasar and Jakarta Prodia Laboratory for nine months, from July 2011 until March 2012. Samples were voluntary pregnant women with single live baby and gestational age >20 weeks. Fifty four pregnant women were enrolled in this study. They divided into two grups, 27 women with preeclampsia as cases and 27 women without preeclampsia as controls. The level of total serum F2-IsoPs was measured from all samples with enzyme immunoassay method, which categorized the level as high (> 46,15 pg / mL) and low (< 46,15 pg / mL). In addition, we did Levene test and Chi square test with SPSS 16 for Windows® version to know the homogeneity and Odds ratio.

The mean for maternal age, gestational age, and parity did not significantly difference. We found that the odd ratio of total F2-IsoPs serum in cases was 10-fold higer than controls (OR = 10,0; CI 95% = 2,86-34,92; p = 0,01).

It was concluded that high level of total F2-IsoPs serum in singleton live pregnancy with gestational age >20 weeks increases the risk of preeclampsia 10-fold higher compared with low level of total F2-IsoPs serum.

(9)

ix DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM ... i PRASYARAT GELAR ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR SINGKATAN ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1Latar Belakang ... 1 1.2Rumusan Masalah ... 4 1.3Tujuan penelitian ... 5 1.3.1 Tujuan umum ... 5 1.3.2 Tujuan khusus ... 5 1.4Manfaat Penelitian ... 5 1.4.1 Manfaat akademik ... 5

(10)

x

1.4.2 Manfaat praktis ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

2.1Preklamsi ... 6

2.1.1 Definisi preklamsi ... 6

2.1.2 Insidensi dan prevalensi preklamsi ... 7

2.1.3 Faktor risiko preklamsi ... 7

2.1.4 Diagnosis preklamsi ... 8

2.1.4.1 Preklamsi ringan ... 8

2.1.4.2 Preklamsi berat ... 8

2.1.5 Patogenesis preklamsi ... 9

2.2Stress Oksidatif ... 12

2.2.1 Radikal bebas dan stress oksidatif ... 12

2.2.2 Stress oksidatif pada preklamsi ... 16

2.2.3 Mekanisme terjadinya stress oksidatif ... 19

2.3Lipid Peroksidasi ... 21

2.4F2 Isoprostan ... 23

2.4.1 F2 Isoprostan sebagai Biomarker Lipid Peroksidasi ... 26

2.4.2 F2 Isoprostan dalam Kehamilan dan Preeklamsi ... 31

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 33

(11)

xi

3.2Konsep Penelitian ... 35

3.3Hipotesis Penelitian ... 35

BAB IV METODE PENELITIAN ... 36

4.1Rancangan penelitian ... 36

4.2Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

4.2.1 Lokasi penelitian ... 36

4.2.2 Waktu penelitian ... 36

4.3 Penentuan Sumber Data ... 37

4.3.1 Populasi target ... 37 4.3.2 Populasi terjangkau ... 37 4.3.3 Sample eligibel ... 37 4.3.4 Kriteria eligibilitas ... 37 4.3.4.1 Kriteria inklusi ... 37 4.3.4.2 Kriteria eksklusi ... 38

4.3.5 Penghitungan besar sampel ... 38

4.3.5 Teknik pengambilan sampel... 39

4.4 Variabel Penelitian ... 39

4.4.1 Klasifikasi variabel ... 39

4.4.2 Definisi operasional variabel ... 39

4.5 Bahan Penelitian ... 40

4.6 Instrumen Penelitian ... 40

(12)

xii

4.8 Analisis Data ... 45

BAB V HASIL PENELITIAN ... 46

5.1 Karakteristik Sampel Penelitian ... 46

5.2 Risiko Preeklamsi Berdasarkan Kadar Serum F2-IsoPs ... 47

BAB VI PEMBAHASAN ... 49

6.1 Karakteristik Sampel Penelitian ... 49

6.1.1 Distribusi Umur Ibu ... 50

6.1.2 Distribusi Umur Kehamilan ... 52

6.1.3 Distribusi Jumlah Paritas ... 53

6.2 Kadar Serum F2-IsoPs Sampel Penelitian ... 54

6.3 Analisis Kemaknaan Kadar Serum F2-IsoPs ... 56

6.3 Analisis Risiko pada Sampel Penelitian ... 60

6.4 Kelemahan Penelitian ... 61

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ... 62

7.1 Simpulan ... 62

7.2 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman 4.1 Tabel 2x2 Perhitungan Rasio Odds ... 45 5.1 Distribusi Umur Ibu, Umur Kehamilan, Paritas dan Kadar Serum

F2-IsoPs pada Kelompok Kasus dan Kontrol ... 46 5.2 Risiko Preeklamsi pada Kadar Serum F2-IsoPs Tinggi ... 48

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Gambaran Umum Reaksi Oksidasi dan Pembersihannya ... 16

2.2 Gangguan Keseimbangan Tromboksan dan Prostasiklin karena Stress Oksidatif ... 18

2.2 Produk akibat dari aktivitas Reactive Oxygen Species ... 23

2.3 Struktur kimia F2-IsoPs ... 24

2.4 Kadar Isoprostan pada berbagai sediaan ... 25

3.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 35

4.1 Skema Rancangan Penelitian ... 36

(15)

xv

DAFTAR SINGKATAN

ATP : Adenosin Triphosphate

BB : Berat Badan

BHT : Butylated hydroxytoluene

BUN : Blood Ureum Nitrogen

DNA : Deoxyribonucleic Acid

EIA : Enzym Immunoassay

F2-IsoPs : F2-Isoprostan

H/R : Hypoxia-Reoxygenation

HELLP : Hemolysis Elevated Liver enzym and Low Platelets count HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir

IK : Interval Kepercayaan

IUPAC : International Union of Pure and Applied Chemisry

KKr : Kliren Kreatinin

KTP : Kartu Tanda Penduduk

MDA : Malondialdehyde

NAD(P)H : Nicotinamide Adenine Dinucleotide Phosphate

NO : Nitric oxide

OR : Odds Ratio

PJT : Pertumbuhan Janin Teganggu

PUFA : Polyunsaturated Fatty Acids

(16)

xvi

ROS : Reactive Oxygen Species

SOD : Superoxide Dismutase

TBARS : Thiobarbituric acid reactive substances TBARS : Thiobarbituric Reactive Substances

USG : Ultrasonography

XDH/XO : Xanthine Dehydrogenase/Xanthine Oxidase

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Informed Consent Penelitian ... 69

Lampiran 2 Formulir Pernyataan Persetujuan ... 70

Lampiran 3 Formulir Penelitian ... 71

Lampiran 4 Data Penelitian Kelompok Kasus Hamil tanpa Preeklamsi ... 72

Lampiran 5 Data Penelitian Kelompok Kontrol Hamil dengan Preeklamsi ... 73

Lampiran 6 Perhitungan Statistik ... 74

Lampiran 7 Hasil Pemeriksaan 8-Isoprostan Laboratorium Prodia ... 79

Lampiran 8 Keterangan Kelaikan Etik ... 81

Referensi

Dokumen terkait

turut menambah wacana dalam Refleksi Hukum Edis1 kali ini. Menurut penulisnya, masalah eksaminasi putusan pengadilan yang lebih dikenal dengan istilah analisis

Penulis akan memilih media apa saja yang cocok untuk kampanye ini setelah mendapatkan konsep dan segmen dari kampanye, sehingga pesan dari kampanye bisa sampai dan

Pada hari ini Selasa tanggal Enam Belas bulan April tahun 2013, kami Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Nunukan, sesuai jadwal yang ada pada

Perubahan jasmani pada remaja laki-laki saat memasuki usia akil balig ditandai dengan :. a.perubahan suara, menjadi

Beberapa para pakar mengemukakan bahwa agar sebuah kampanye periklanan menjadi efektif,iklan harus mengandung gagasan besar yang menarik perhtian konsumen mendapat

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada 38 Penyumbang Dana BKSY, baik yang secara terbuka maupun didedikasikan langsung ke- peserta-an BKSY bagi warga tertentu yang

Bakteri Acetobacter xylinum akan dapat membentuk nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan Karbon © dan Nitrogen (N), melalui proses

Tahap presentasi ini merupakan tahap untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri siswa pada praktek tari. Tujuan dari tahap ini diharapkan siswa mampu percaya diri dan