• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS IPK KELOMPOK 4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS IPK KELOMPOK 4"

Copied!
193
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KEPENDUDUKAN

Disusun oleh:

Kelompok 4

Dosen Pembimbing : MASRIZAL Dt. MANGGUANG , SKM, M. Biomed

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS 2011

(2)

Rifki Hidayat 1110332017

Adhyan Jannata Mardi 1110332016 Dian Masyita 1110332080 Dini Rahmadani 1110332091 Lidya Desfira 1110332029 Windi Adriani 1110332063 Aisya Fadhilla Shamara

1110332023

Nurul Rahayu Kresna 1110332031

Intan Rusydi Maharani 1110332028

Nola Lusiana 1110332070

Tika Amimah Hasibuan 1110332066

Mega Utami Basra 1110332006

(3)

PRINSIP DASAR

STATISTIKA

(4)

A. Definisi statististika

Statistika Adalah ilmu pengetahuan tentang pengembagan dan aplikasi metode pengumpulan, pengolahan, penyajian, analisa/intrepretasi data numeric, sehingga kesalhan dalam pengambilan kepuatusan dapat diperhitungkan secara numeric.. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah ‗statistika‘ (bahasa Inggris: statistiks) berbeda dengan ‗statistik‘ (statistik). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.

Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologidan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri). Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat ataupolling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta jajak cepat(perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.

Statistik berasal dari kata state yang artinya negara. Dalam pengertian yang paling

sederhana statistik artinya data. Dalam pengertian yang lebih luas, statistik dapat diartikan sebagai kumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan angka yang disusun dalam bentuk tabel (daftar) dan atau diagram yang menggambarkan (berkaitan) dengan suatu masalah tertentu. Umumnya suatu data diikuti atau dilengkapi dengan keterangan-keterangan yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau keadaan tertentu. Kata statistik juga menyatakan ukuran atau karakteristik pada sampel seperti nilai rata-rata, dan koefisien korelasi.

B. Sejarah statistik

Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah istilah dalam bahasa latin modern statistikum collegium (―dewan negara‖) dan bahasa Italia statista(―negarawan‖ atau

―politikus‖).

Gottfried Achenwall (1749) menggunakan Statistik dalam bahasa Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai ―ilmu tentang negara (state)‖. Pada awal abad ke-19telah terjadi pergeseran arti menjadi

―ilmu mengenai pengumpulan dan klasifikasi data‖. Sir John Sinclair memperkenalkan nama (Statistiks) dan pengertian ini ke dalam bahasa Inggris. Jadi, statistika secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga administratif dan pemerintahan. Pengumpulan data terus berlanjut, khususnya melalui sensusyang dilakukan secara teratur untuk memberi informasi kependudukan yang berubah setiap saat.

Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang dalam matematika, terutama probabilitas. Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk mendukung metode ilmiah,statistika inferensi, dikembangkan pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher (peletak dasar statistika inferensi), Karl Pearson(metode regresi linear), dan William Sealey Gosset (meneliti problem sampel berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi hinggalinguistika. Bidang-bidang ekonomi, biologi dan cabang-cabang terapannya, serta psikologi banyak dipengaruhi

(5)

oleh statistika dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti ekonometrika, biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika.

Meskipun ada pihak yang menganggap statistika sebagai cabang dari matematika, tetapi sebagian pihak lainnya menganggap statistika sebagai bidang yang banyak terkait dengan matematika melihat dari sejarah dan aplikasinya. Di Indonesia, kajian statistika sebagian besar masuk dalam fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, baik di dalam departemen tersendiri maupun tergabung dengan matematika.

C. Konsep Dasar

Dalam mengaplikasikan statistika terhadap permasalahan sains, industri, atau sosial, pertama-tama dimulai dari mempelajari populasi. Makna populasi dalam statistika dapat berarti populasi benda hidup, benda mati, ataupun benda abstrak. Populasi juga dapat berupa pengukuran sebuah proses dalam waktu yang berbeda-beda, yakni dikenal dengan istilah deret waktu.

Melakukan pendataan (pengumpulan data) seluruh populasi dinamakan sensus. Sebuah sensus tentu memerlukan waktu dan biaya yang tinggi. Untuk itu, dalam statistika seringkali dilakukan pengambilan sampel (sampling), yakni sebagian kecil dari populasi, yang dapat mewakili seluruh populasi. Analisis data dari sampel nantinya digunakan untuk menggeneralisasi seluruh populasi.

Jika sampel yang diambil cukup representatif, inferensial (pengambilan keputusan) dan simpulan yang dibuat dari sampel dapat digunakan untuk menggambarkan populasi secara keseluruhan. Metode statistika tentang bagaimana cara mengambil sampel yang tepat dinamakan teknik sampling.

Analisis statistik banyak menggunakan probabilitas sebagai konsep dasarnya. Sedangkan matematika statistika merupakan cabang dari matematika terapanyang menggunakan teori probabilitas dan analisis matematis untuk mendapatkan dasar-dasar teori statistika.

Ada dua macam statistika, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika deskriptif berkenaan dengan deskripsi data, misalnya dari menghitung rata-rata dan varians dari data mentah; mendeksripsikan menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah ―dibaca‖ dan lebih bermakna. Sedangkan statistika inferensial lebih dari itu, misalnya melakukanpengujian hipotesis, melakukan prediksi observasi masa depan, atau membuat model regresi.

D. Tujuan statistic

1. Pendekatan modern untuk menyajikan mengenai konsep konssep dasar dan metode statistic secara jelas dan langsung dapat membantu seseorang di dalam pengembangan daya kritik dalam suatu kegiatan penganbilan keputusan dengan menggunakan cara cara kuantitatif

2. Menggambarkan keadaaan objek yang dikaji 3. Membantu menyusun kebenaran suatu teori 4. Menafsirkan keadaan

5. Menjelaskan faktor yang mendasar terhadap objek yang dikaji 6. Melihat perbebedaan.

7. Menjawab permasalahan dan membuktikan sesuatu dugaan yang belum terbukti. 8. Meringkas data sehingga data tersebut menghasilkan informasi.

(6)

E. Peranan statistik

Peranan statistik adalah membantu para pengelola dan pelaksana program kb-kes khususnya dalam mengambil keputusan yang selanjutnya dipakai dasar perncanaan,pelaksanaan dan evaluasi berbagai kegiatan yang dilakukan.

 Bahan perencanaan

Setiap data yang dibutuhkan dalam statistik adalah data yang dipercaya dan tepat waktu. Melalui data itu diharapkan seluruh kegiatan pengolahan data akan menghasilkan informasi untuk mengambil suatu keputusan yang tepat. Kemungkinan-kemungkinan penyimpangan yang telah dicoba untuk di eliminasi sekecil mungkin melalui berbagai metode yang dikembangkan dalam statistic.

 Bahan monitoring

Memonitor seluruh kekuatan dan kelemahan program yang menyangkut berbagai variable yang berbentuk data ringkasan.

 Bahan evaluasi

Menganalisis dan mamutuskan yang baik dan yang buruk dengan melalui data yang dapat dibandingkan dan membuat suatu generalisasidari sampel yang kecil kepada populasi.

F. Jenis Statistik

Dalam kamus bahasa Inggris akan kita jumpai kata statistics dan kata statistic. Kedua kata itu mempunyai arti yang berbeda. Kata statistics artinya ―ilmu statistik‖, sedang kata statistic diartika sebagai ―ukuran yang diperoleh atau berasal dari sampel,‖ yaitu sebagai lawan dari kata ―parameter‖ yang berarti ―ukuran yang diperoleh atau berasal dari populasi‖.

Secara etimologis Pengertian Statistik berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada mulanya, kata ―statistik‖ diartika sebagai ―kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara. Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada ―kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif)‖ saja; bahan keterangan yang tidak berwujud angka (data kualitatif) tidak lagi disebut statistik. Dilihat berdasarkan tahap-tahap kerjanya, maka ruang Lingkup kajian Statistik dapat dibedakan dalam 2 macam yaitu :

1. Statistic Deskriptif, yaitu suatu statistic yang metode dan prosedur yang dipakai terbatas pada : Pengumpulan data, Pengolahan data, Penyajian data dan Analisa data yang tanpa perlu adanya peramalan atau pembuktian statistic

2. Statistik Inferensial, yaitu statistic yang metode dan prosedur yang dipakai sama seperti pada statistic deskriptif namun disertai pengambilan kesimpulan denganpembuktian secara statistic terhadap hasil dari sampel atau populasi

(7)

Statistika parametrik -> ilmu statistika yang mempertimbangkan jenis sebaran/distribusi data, yaitu apakah data menyebar normal atau tidak. Pada umumnya, Jika data tidak menyebar normal, maka data harus dikerjakan dengan metode Statistika non-parametrik, atau setidak2nya dilakukan transformasi agar data mengikuti sebaran normal, sehingga bisa dikerjakan dg statistika parametrik. Contoh metode statistika parametrik: uji-z (1 atau 2 sampel), uji-t (1 atau 2 sampel), korelasi pearson, Perancangan Percobaan (1 or 2-way ANOVA parametrik), dll.

Statistika non-parametrik -> statistika bebas sebaran (tdk mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak). Statistika non-parametrik biasanya digunakan untuk melakukan analisis pada data berjenis Nominal atau Ordinal. Data berjenis Nominal dan Ordinal tidak menyebar normal. Contoh metode Statistika non-parametrik:Binomial test, Chi-square test, Median test, Friedman Test, dll.

Dalam statistik sumber segala informasi yang telah melalui berbagai proses pengolahan, cleaning, dan sebagainya pasti berasal data data mentah. Sedangkan data sendiri dapat diartikan sebagai fakta atau keterangan mengenai suatu benda, persoalan dan keadaan.

Dalam Ilmu ststistik Data dapat dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Data Kualitatif, data berbentuk kalimat

2. Data Kuantitatif, data berbentuk bilangan atau angka, yang data ini juga dapat dibedakan menjadi 2:

1. deskrit ——> data berbentuk bilangan bulat (kunjungan pasien, jumlah anak, dll) 2. kontinue —–> data berbentuk bilangan pecahan ( BB, TB, dsb)

Khusus dalam Statistik Kesehatan, Sumber data yang dipakai meliputi : Data Primer (survey, sensus, experiment) dan Data Sekunder (pencatatan peristiwa vital seperti kematian dan kelahiran, Catatan Khusus serta laporan dan Publikasi)

G. Tipe pengukuran

Ada empat tipe pengukuran atau skala pengukuran yang digunakan di dalam statistika, yakni: nominal, ordinal, interval, dan rasio. Keempat skala pengukuran tersebut memiliki tingkat penggunaan yang berbeda dalam riset statistik.

 Skala nominal hanya bisa membedakan sesuatu yang bersifat kualitatif (misalnya: jenis kelamin, agama, warna kulit).

 Skala ordinal selain membedakan juga menunjukkan tingkatan (misalnya: pendidikan, tingkat kepuasan).

 Skala interval berupa angka kuantitatif namun tidak memiliki nilai nol mutlak (misalnya: tahun, suhu dalam Celcius).

(8)

H. Statistic kesehatan (biostatistik)

Adalah suatu cabang dari statistik yang berurusan dengan cara-cara pengumpulan data, kompilasi, pengolahan dan interpretasi fakta-fakta numerik sehubungan dengan sehat dan sakit, kelahiran, kematian dan faktor-faktor yang berhubungan dengan popuasi manusia. Apabila kegiatan pencatatan ini ditujukan khusus pada kejadian kehidupan manusia tertentu , yakni kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, sering disebut vital (vital statistic ), atau sering juga disebut statistic kehidupan (bio statistic)

Sumber statistik kesehatan

1. Institusi-institusi kesehatan : pencatatan dari rumah sakit, puskesmas, dsb

2. Program-program khusus : pelayanan kesehatan sekolah, pemberantasan penyakit menularn dan sebagainya.

3. Survey epidemiologi : informasi yang diperoleh dari lapangan (masyarakat)

4. Survey kesehatan rumah tangga (household survey) yang diadakan pada periode waktu tertentu ,misalny tiap 3 tahun

5. Institusi-institusi yang mengumpulkan data dengan tujuan-tujuan khusus , seperti perusahaan asuransi.

Peranan Statistik Bidang Kesehatan

 Mengukur vital event yang terjadi dalam masyarakat

Contoh: Angka kematian bayi (AKB), Angka kematian Ibu (AKI), CBR, CDR, dan lain-lain

 Mengukur status kesehatan masyarakat dan masalah kes dalam kelompok masyarakat

Contoh: Angka kejadian malaria, kejadian diare, dan lain-lain

 Membandingkan status kesehatan masyarakat di satu tempat dengan tempat lain. Contoh: Kejadian Penyakit Jantung Koroner penduduk perkotaan dan penduduk pedesaan

 Meramalkan status kesehatan masyarakat di masa mendatang Contoh: Angka kejadian penyakit degeneratif masa mendatang

 Evaluasi tentang perjalanan, keberhasilan, dan kegagalan dari suatu program kesehatan atau layanan kesehatan yang sedang dilakukan.

Contoh: Evaluasi cakupan imunisasi (DPT, campak)

 Keperluan estimasi tentang kebutuhan masyarakat terhadap layanan kesehatan. Contoh: Kebutuhan akan pusat kesehatan masyarakat

 Keperluan research terhadap masalah kesehatan, KB, kesehatan lingkungan, dan lain-lain.

Contoh: Penelitian tentang pemakaian alkon.

 Perencanaan dan sistem administrasi kesehatan

 Keperluan publikasi ilmiah di media massa

I. Perhitungan statistic kesehatan

Purata (rate) adalah ukuran umum yang sering digunakan dalam analisis, khususnya statistic kesehatan. Rate adalah suatu jumlah kejadian dihubungkan dengan populasi yang bersangkutan.

(9)

Rate (purate) = jumlah kejadian (kasus)

Populasi yang beresiko * 1000

Rate yang dihitung dari total populasi di dalam suatu area sebagai dominator (penyebut) disebut “crude rate” atau angka kasar. Sedangkan rate yang dikumpulkan dari kelompok atau segmen tertentu disebut “specific rate” atau angka spesifik.

1. Crude rate yang sering digunakan dalam kesehatan masyarakat:

Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR)

adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran pada tahun tertentu per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yang sama.

Rumus

CBR = B X 1000 P

CBR= Angka Kelahiran Kasar

B = Jumlah kelahiran

P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun, P = (Po + P1)/2, Po = jumlah penduduk pada awal tahun dan P1 = jumlah penduduk pada akhir tahun.

Angka kematian kasar ( crude death rate)

Jumlah kematian yang dilaporkan selama 1 tahun * 1000 Jumlah penduduk pada pertengahan tahun

Pertambahan penduduk secara alamiah ( natural increase rate)

Jumlah kelahiran dikurang jumlah kematian * 1000 Jumlah penduduk pada pertengahan tahun

2. Specific rate yang sering digunakan kesehatan masyarakat

Berkaitan dengan bayi dan anak

 angka kematian bayi (Infant mortality rate) Jumlah bayi mati umur dibawah 1 tahun * 1000 Jumlah kelahiran hidup selama 1 tahun

 angka kematian neonatal ( neonatal mortality rate ) jumlah bayi mati dibawah 1 bulan * 1000

jumlah kelahiran hidup selama 1 tahun

 angka kematian pasca neonatal ( post neonatal mortality rate) jumlah anak mati umur 1 bulan- 1 tahun * 1000

(10)

jumlah kelahiran hidup selama 1 tahun

3. Berkaitan dengan kehamilan dan kelahiran

 Angka lahir mati ( still birth rate )

Jumlah bayi lahir mati pada umur kehamilan cukup * 1000 Jumlah bayi lahir hidup dan mati

 Angka kematian perinatal ( perinatal mortality rate)

Jumlah bayi lahir hidup dan mati dibawah 1 tahun * 1000 Jumlah bayi hidup dan mati

 Angka kematian ibu ( maternal mortality rate )

Jumlah kematian ibu karena kehamilan, kelahiran *1000 Jumlah lahir hidup dan lahir mati

 Angka kesuburan (fertility rate ) Jumlah kelahiran 1 tahun * 1000 Jumlah wanita berumur 15-49 tahun

4. Umum

 Angka kematian berdasarkan kelompok umur (age specific death rate) Jumlah kematian pada kelompok umur tertentu * 1000

Jumlh populasi pada kelompok tertentu

 Angka kematian berdasarkan jenis kelamin ( sex specific death rate ) Jumlah kematian pada golongan seks tertentu * 1000

Jumlah populasi pada golongan seks tertentu

Fungsi Statistik Dalam Bidang Kesehatan :

 Memeberikan gambaran/keterangan tentang masalah kesehatan

 Penentuan prioritas masalah yang perlu ditanggulangi

 Bahan yang dapat digunakan untuk perencanaan bidang kesehatan

 Dapat membandingkan tingkat kesehatan masyarakat

 Menilai dan menganalisa hasil usaha kesehatan

 Dapat menentukan kebutuhan dalam bidang kesehatan yang sudah atau belum dipenuhi

 Dapat mencari hubungan sebab dan akibat

 Dokumentasi data kesehatan masyarakat

(11)

- Masalah medis

- Keluarga Berancana (KB) - Demografi

- Kesehatan lingkungan - Kesehatan kerja

- Vital event: Kelahiran, kematian, kesakitan, harapan hidup, fertilitas dan lain-lain

J. Pengenalan Tentang Data

Defenisi

Data = datum = kumpulan fakta yang dipakai untuk keperluan analisa, diskusi, presentasi ilmiah atau tes statistik. Data = sekumpulan informasi hasil pengukuran atau perhitungan yang dinyatakan dalam bentuk angka.

Sumber Data Data Primer

Materi atau kumpulan fakta yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti Contoh: Data research, survei, observasi, eksperimen

Data Sekunder

Data yang diperoleh dari hasil penelitian orang lain, laporan suatu Rumah Sakit, dan lain-lain.

Jenis Data

- Data Kuantitatif: Data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Yang ditonjolkan adalah jumlah.

Contoh: Umur, Tinggi Badan, dan lain-lain.

- Data Kualitatif: Data yang menjelaskan tentang sifat. Contoh: Sehat dan sakit, baik dan buruk, dan lain-lain.

- Data Kontinu: Data yang dihasilkan dari pengukuran dan dapat berupa bilangan desimal

Contoh: Hb, Tinggi Badan, Berat Badan

- Data Diskret: Data yang dihasilkan dari perhitungan (bilangan bulat), dapat frekuensi atau data kategori.

Contoh : Jumlah orang, jumlah anak

Syarat Data

1. Akurasi: Data sudah mendekati sumber 2. Persisi: Stabil dan konsisten

3. Memenuhi validitas interna

(12)

Metode Pengumpulan Data

1. Interview/wawancara: Relatif lengkap, akurat, konsisten 2. Angket: Mengedarkan formulir pertanyaan mudah dan murah 3. Observasi: Pengamatan yang aktif penuh perhatian

4. Pengolahan data: Data yang sudah dikumpulkan perlu diolah. Sebelum diolah perlu:

editing coding entry cleaning saving Variabel

Suatu sifat yang akan diukur atau diamati yang nilainya bervariasi antara satu objek ke objek lain .

Variabel = objek penelitian

Cth : Pengamatan terhadap Bayi baru lahir. Variabel yang akan diamati atau yang akan diukur:

Berat badan, Panjang badan

Skala pengukuran

Dalam mengumpulkan nilai dari variabel perlu diketahui skala pengukuran Skala pengukuran ada 4:

1. Skala nominal

- Data dengan skala nominal tidak mempunyai jenjang tetapi hanya membedakan sub kategori secara kualitatif

Contoh: Jenis kelamin, agama

2. Skala Ordinal

- Pada skala ini sub kategori telah memiliki urutan atau jenjang, tetapi masih bersifat kualitatif.

- Jarak perbedaan antara subkategori tidak sama. Contoh: Tingkat pendidikan

3. Skala Interval

- Data pada skala ini mempunyai sifat data skala nominal dan ordinal yaitu dapat membedakan dan mempunyai tingkatan

- Pada data skala interval, jarak dapat ditentukan (termasuk data kuantitatif) Contoh: Suhu

4. Skala Rasio

- Memiliki ciri ketiga skala: nominal, ordinal dan interval. - Pada data skala rasio, ada titik nol absolut

Contoh: Tinggi Badan, Berat Badan, Umur

Kategori/ Tingkatan data

(13)

Populasi dan Sampel

Pada hakikatnya teknik sampling dikembangkan dengan tujuan untuk membantu para peneliti dalam upaya untuk melakukan generalisasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

Generalisasi bisa dilakukan lewat penaksiran (estimation) parameter populasi maupun generalisasi lewat pengujian hipotesis (testing of hypothesis) tentang keadaan

parameter di populasi.

Populasi

- Statistika: Semua kumpulan elemen atau individu‖.

- Elemen atau individu pada hakekatnya merupakan obyek di mana pengamatan akan dilakukan oleh peneliti, tentunya pengamatan tidak dilakukan terhadap populasinya, namun lewat sampel yang diambilnya.

Sampel

- Statistika: ―bagian dari populasi‖.

- Populasi dinyatakan dengan memasukkan tiga unsur: isi (content), luas (extent), dan waktu (time).

Contoh: Pendapatan petani /bulan di desa Sukorejo tahun

K. Indikator kesehatan

Indicator adalah variabel yang digunakan untuk mengukur status kesehatan

Guna indikator adalah untuk mengukur, memonitoring, dan alat bantu evaluasi , Indikator terbagi 2 :

1. Indikator langsung : dapat dilihat

2. Indikator tidak langsung : tidak dapat dilihat tetapi bagaimana ia memberikan hasil. Contoh indikator :

Indicator langsung :

Imunisasi , berapa banyak anak yang telah di imunisasi BCG. PMT pada anak , jumlah anak yang diberi PMT

Indicator tidak langsung :

berapa banyak penurunan prevalensi TBC pada anak yang di imunisasikan BCG perubahan status gizi anak .

(14)

Nilai absolute dan relative

 Nilai absolute adalah jumlah orang / frekuensi , sifatny tetap, tidak bisa di ubah, atau di ganggu ada pada dirinya sendiri.

Guna nilai absolute yaitu merencanakan perbaikan

Contoh nilai absolute seperti data PUS ( pasangan usia subur) untuk menentukan target akseptor KB

Kelemahan nilai absolute : tidak dapat digunakan untunk membandingkan status kesehatan antar satu wilayah dengan wilayah lain.

 Nilai relative adalah nilai yang tergantung pada yang mnenilais

Proposal, Rate, Ratio

 Rasio adalah perbandingan secara relative (a/b)

Criteria : - a dan b tidak harus sama, a bukan bagian dari b Kelebihan : labih mudah karena tidak perlu ― population at risk‖

Kelemahan : tidak dapat digunakan untuk memonitor status kesehatan dan tidak dapat menentukan nilai yang lebih besar.

 Proporsi dan Rate

Proporsi : untuk data yang tidak memperhatikan waktu Rate : untuk data yang memperhatikan waktu

Proporsi dan rate dipakai untuk menentukan : incidence mortality rate, incidence rate, prevalence rate, dll.

(15)

Lampiran soal

1. suatu cabang dari statistik yang berurusan dengan cara-cara pengumpulan data, kompilasi, pengolahan dan interpretasi fakta-fakta numerik sehubungan dengan sehat dan sakit, kelahiran, kematian dan faktor-faktor yang berhubungan dengan popuasi manusia, disebut…

a. statistika kependudukan c. statistika mortalitas

b. statistika kesehatan d. statistika morbiditas

2. Dibawah ini yang termasuk manfaat statistic,kecuali…

a. Sebagai bahan monitoring c. sebagai bahan penelitian

b. Sebagai bahan perencanaan d. ebagai bahan evaluasi 3. Yang termasuk ruang lingkupstatistik kesehatan …

a. Pemberantasan penyakit c. survey epidemiologi

b. Pelayanan kesehatan d. survey kesehatan

4. Ssuatu statistic yang metode dan prosedur yang dipakai terbatas pada : Pengumpulan data, Pengolahan data, Penyajian data dan Analisa data yang tanpa perlu adanya peramalan atau pembuktian statistic, disebut…

a. Statistic kesehatan c. statistic inferensial

b. Statistic deskriptif d. satistik penduduk

5. Yang termasuk kegiatan statistic deskriptif ,kecuali…

a. Pengolahan data c. penyajian data

b. Pengambilan kesimpulan d. analisis sederhana

6. Data yang menjelaskan tentang sifat disebut data …

a. Data kontinu c. Data kuantitatif b. Data diskret d. data kualitatif

7. Guna dari indicator kesehatan…

a. Penelitian c. alat bantu evaluasi

b. Pemantauan d. pengembangan

8. Indicator yang tidak dapat dilihat tetapi bagaimana ia memberikan hasil diebut ..

a. Indicator tidak langsung c. indicator langsung

b. Indicator relative d. indicator kesehatan

9. Data yang diperoleh dari hasil laporan suatu Rumah Sakit adalah contoh dari … a. Data primer c. data kontinu

b. Data sekunder d. data diskret

10.Nilai yang tergantung pada yang menilai disebut…

a. Nilai dasar c. nilai absolute

b. Nilai relative d. nilai permanen

11.Guna nilai absolute yaitu,…

a. Merencanakan perbaikan c. penyajian data

b. Pemantauan d. Pengambilan kesimpulan

12.Tidak dapat digunakan untunk membandingkan status kesehatan antar satu wilayah dengan wilayah lain. Adalah kelemahan dari …

a. Nilai dasar c. nilai absolute

b. Nilai relative d. nilai permanen 13.Yang bukan merupakan manfaat dari statistika kesehatan adalah : ..

a. Mengevaluasi program kesehatan c. menetukan prioritas masalah kesehatan

b. Menjelaskan faktor yang mendasar d. memonitor status kesehatan dalam

Mengenai konsep dasar dan metode masyarakat

(16)

14.Data kuantitatif yang berbentuk bilangan bulat … a. Ratio c. rate

b. Deskrit d. continue

15.Contoh data primer …

a. Sensus c. data pasangan usia subur

(17)

STATISTIKA

MORTALITAS

(18)

STATISTIKA MORTALITAS

1. PENDAHULUAN

Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat

yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun. Mortalitas berbeda dengan morbiditas yang merujuk pada jumlah individual yang memiliki penyakit selama periode waktu tertentu.

Pengertian mortalitas :

Lahir hidup : peristiwa keluarnya hasil konsepi dari rahim seorang ibu secara

lengkap tanpa memandang lamanya kehamilan dan setelah pepisahan itu terjadi, hasil konsepsi bernafas dan mempunyai tanda-tanda kehidupan lainnya, seperti denyut jantung, detak tali pusat, atau gerakan-gerakan otot, tanpa memandang apakah tali puat sudah dipotong atau belum (LIVE BIRTH).

Mati : keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup (DEATH).

 Kematian bayi di dalam rahim (intra uterin) :

1) Abortus, kematian janin menjelang dan sampai 16 minggu.

2) Immatur, kematian janin antara umur kandungan di atas 16 minggu sampai pada umur kandungan 28 minggu.

3) Prematur, kematian janin di dalam kandungan pada umur di atas 28 minggu sampai waktu lahir.

 Kematian bayi di luar rahim (extra uterin) :

1) Lahir mati (still birth), kematian bayi yang cukup masanya pada waktu keluar dari rahim, tidak ada tanda-tanda kehidupan.

2) Kematian bayi baru lahir (neo natal death) adalah kematian bayi sebelum berumur satu bulan.

3) Kematian lepas baru lahir (post neo natal death) adalah kematian bayi setelah berumur satu bulan tetapi kurang dari satu tahun.

4) Kematian bayi (infant mortality), kematian setelah bayi lahir hidup hingga berumur kurang dari satu tahun.

Dikalangan masyarakat kita, ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian, yaitu : a) . Degenerasi Organ Vital & Kondisi terkait,

b) . Status penyakit,

c) . Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat (Bunuh diri, Kecelakaan, Pembunuhan, Bencana Alam, dsb).

(19)

2. STATISTIKA MORTALITAS

Macam – macam / Jenis Angka Kematian (Mortality Rate/Mortality Ratio) dalam Epidemiologi :

1. Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar) 2. Standar Death Rate

3. Spesific Death Rate 4. Case Fatality Rate

5. Proporsional Mortality Rate 6. Maternal Rate

7. Infant Mortality Rate 8. Neonata Mortality Rate 9. Post Neonatal Mortality Rate 10.Perinatal Mortality Rate 11.Still Rate

Angka Kematian Kasar

Adalah : jumlah semua kematian yang ditemukan pada satu jangka waktu ( umumnya 1 tahun ) dibandingkan dengan jumlah penduduk pada pertengahan waktu yang bersangkutan.

Istilah Crude = Kasar digunakankarena setiap aspek kematian tidak memperhitungkan usia, jenis kelamin, atau variable lain.

Rumus :

CDR/AKK = Jumlah Seluruh Kematian x K (1000) Jumlah Penduduk Pertengahan

Standar Death Rate

Didasarkan pada ukuran bobot karakteristik dari rate spesifik berdasarkan distribusi standar usia, ras, agama, atau kategori lain.

Rumus :

Spesific Death Rate

 AGE SPESIFIC MORTALITY RATE ( ASMR / ASDR ) Manfaat ASMR/ASDR adalah :

Untuk mengetahui dan menggambarkan derajat kesehatan masyarakat dengan melihat kematian tertinggi pada golongan umur.

Rumus : dx ASMR/ASDR x K px

(20)

 CAUSE SPESIFIC MORTALITY RATE ( CSMR )

Yaitu : Jumlah seluruh kematian karena satu sebab penyakit dalam satu jangka waktu tertentu ( 1 tahun ) dibagi dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut.

Rumus : Jml. Seluruh kematian krn. Sebab penyakit tertentu (x) CSMR = Jml. Penduduk yg mungkin terkena penyakit (x) pd pertengahan tahun.

Case Fatality Rate

Adalah : perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama.

Digunakan untuk mengetahui penyakit –penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi.

Rumus : Jml. Kematian krn. Penyakit tertentu (x) x K Jml. Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

Proporsional Mortality Rate

Adalah : perbandingan jumlah kematian karena SSD dalam % terhadap jumlah seluruh kematian di PICU RSWS selama satu tahun.

Maternal Rate

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup.

Rumus :

Infant Mortality Rate

Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.

Rumus :

(21)

Angka Kematian Neo-Natal adalah kematian yang terjadi sebelum bayi berumur satu bulan atau 28 hari, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.

Rumus :

Postneonatal Mortality Rate

Angka Kematian Post Neo-natal atau Post Neo-natal Death Rate adalah kematian yang terjadi pada bayi yang berumur antara 1 bulan sampai dengan kurang 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.

Rumus :

Perinatal Mortality Rate

PMR Adalah : Jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih ditambah dengan jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hari yang dicatat selama 1 tahun (x) per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama (y) . ( WHO, 1981 )

Rumus :

Still Rate

Yaitu kematian yang terjadi pada bayi yang dilahirkan (setelah cukup masanya-umur kandungan tujuh bulan atau lebih) tanpa ada tanda-tanda kehidupan. Hal ini disebut lahir mati.

Rumus :

Jumlah bayi lahir mati pada umur kehamilan cukup

_________________________________________ x 1000 Jumlah bayi lahir hidup dan lahir mati

(22)

1. ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan (biasanya per 1000 individu) disebut … a. morbiditas b. natalitas c. fertilitas d. mortalitas e. imunitas

2. jumlah kematian per 1000 penduduk pada pertengahan tahun tertentu disebut … a. Standar Death Rate

b. Specific Death Rate

c. Crude Death Rate

d. Maternal Rate e. Still Birth Rate

3. Kematian yang terjadi pada bayi yang berumur antara 1 bulan sampai dengan kurang 1 tahun adalah angka kematian ...

a. Post neonatal

b. Neonatal c. Perinatal d. Maternal e. Infant

4. Penyebab paling umum yang menyebabkan kematian perinatal adalah … a. Cacat

b. Kanker c. Virus d. Sungsang

e. Kelahiran premature

5. Angka kematian yang tidak memperhitungkan usia, jenis kelamin, atau variable lainnya adalah …

a. Standar Death Rate

b. Crude Death Rate

c. Specific Death Rate d. Maternal Rate e. Still Birth Rate

6. Jumlah kematian bayi dibawah umur 28 hari dalam satu tahun adalah …

a. Neonatal mortality rate

b. Post neonatal mortality rate c. Infant mortality rate

(23)

d. Still rate

e. Maternal mortality rate

7. Bayi lahir mati disebut juga dengan … a. Neonatal

b. Post neonatal

c. Still birth

d. Pasca neonatal e. Mortality

8. Banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu adalah ...

a. Neonatal mortality rate b. Post neonatal mortality rate

c. Infant mortality rate

d. Still rate

e. Maternal mortality rate

9. Banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup disebut ...

a. Neonatal mortality rate b. Post neonatal mortality rate c. Infant mortality rate

d. Still rate

e. Maternal mortality rate

10. Yang dimaksud dengan case fatality rate adalah …

a. banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari per 100.000 kelahiran hidup

b. kematian yang terjadi pada bayi yang dilahirkan (setelah cukup masanya-umur kandungan tujuh bulan atau lebih) tanpa ada tanda-tanda kehidupan

c. adalah kematian yang terjadi sebelum bayi berumur satu bulan atau 28 hari

d. perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab

penyakit tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

e. jumlah kematian per 1000 penduduk pada pertengahan tahun tertentu 11. kematian janin menjelang dan sampai 16 minggu adalah …

a. Abortus

b. Immatur c. Prematur d. Lahir hidup

(24)

e. Lahir mati 12. Immature adalah …

a. kematian janin menjelang dan sampai 16 minggu

b. kematian janin antara umur kandungan di atas 16 minggu sampai pada

umur kandungan 28 minggu.

c. kematian janin di dalam kandungan pada umur di atas 28 minggu sampai waktu lahir.

d. Kematian janin dalam kandungan pada umur 1 bulan

e. Kematian janin dalam kandungan pada umur dibawah 7 bulan

13. Dibawah ini yang termasuk kematian bayi di dalam rahim (intra uterin) adalah … a. Abortus, neonatal, immatur

b. Neonatal, posneonatal, perinatal c. Premature, immatur, perinatal

d. Abortus, immatur, prematur

e. Immature, premature, neonatal

14. Dibawah ini yang termasuk kematian bayi di luar rahim (extra uterin) adalah …

a. Still birth, neonatal death, infant mortality

b. Abortus, immature, premature

c. Still birth, maternal mortality, premature d. Neonatal death, post neonatal birth, immatur e. Immatur, prematur, still birth

15. kematian bayi yang cukup masanya pada waktu keluar dari rahim, tidak ada tanda-tanda kehidupan disebut …

a. Abortus b. Premature c. Immature d. Neonatal

(25)

STATISTIKA

FERTILITAS

(26)

Definisi Statistika Fertilitas

Fertilitas atau kelahiran adalah istilah dalam demografi yang mengindikasi jumlah anak yang dilahirkan hidup oleh seorang atau sekelompok wanita (proses reproduksi). Atau dalam pengertian lain, fertilitas adalah hasil reproduksi yang nyata dari fekunditas seorang wanita, fekunditas ini berarti potensi fisik seorang wanita untuk melahirkan anak. Natalitas mempunyai arti yang sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.

Sumber Data Fertilitas

Ada beberapa sumber data fertilitas, antara lain: 1. Registrasi

2. Sensus 3. Survey

Konsep statistika fertilitas

1. Lahir Hidup ( Live Birth)

Menurut UN dan WHO adalah suatu kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, di mana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan,misal: bernafas, ada denyut jantung, atau gerakan-gerakan otot.

2. Lahir Mati (still Birth)

Yaitu kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

3. Abortus

Yaitu kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28 minggu.

Ada 2 macam abortus: a. Disengaja

b. Tidak disengaja 4. Masa Reproduksi

Yaitu masa di mana wanita masih mampu melahirkan, disebut juga usia subur (15-49 tahun).

(27)

Pengukuran fertilitas pada dasarnya ialah perbandingan antara jumlah kelahiran dan jumlah orang yang melahirkan atau orang yang mempunyai resiko untuk melahirkan. Dalam pengukuran fertilitas, terdapat dua pendekatan:

a. Fertilitas diukur berdasarkan jumlah kelahiran per orang selama usia masa subur. Periode yang digunakan adalah satu ―generasi‖ masa subur yaitu kira-kira 35 tahun

b. Pengukuran fertilitas berdasarkan periode satu tahun

Ukuran-ukuran fertilitas yang banyak digunakan sebagai indikator kependudukan dan kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Rate Kelahiran Kasar ( Crude Birth Rate= CBR )

Rate kelahiran kasar adalah jumlah semua kelahiran hidup yang dicatat selama setahun per 1000 penduduk pertengahan tahun yang sama.

CBR = jumlah kelahiran hidup selama setahun X 1000 Jumlah penduduk pertengahan tahun yang sama

CBR = B/P X k Di mana:

B = jumlah kelahiran hidup yang dicatat selama setahun P = jumlah penduduk pertengahan tahun yang sama K = Konstanta = 1000

Ukuran ini disebut rate kelahiran kasar karena sebagai penyebut digunakan jumlah penduduk pertengahan tahun. Ini berarti bahwa penduduk yang tidak mempunyai resiko melahirkan, ikut diperhitungkan ( anak-anak, laki-laki, dan wanita usia lanjut ). Untuk mengurangi kelemahan ini, dilakukan pemisahan antara penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan dengan penduduk yang tidak mempunyai resiko, hingga rumus rate kelahiran kasar menjadi

CBR = B X k E + N

(28)

B = jumlah lahir hidup yang dicatat selama setahun

E = jumlah penduduk pertengahan tahun yang mempunyai resiko melahirkan N = jumlah penduduk pertengahan tahun yang tidak mempunyai resiko melahirkan K = konstanta = 1000

Pada perbandingan antara E dan N dengan N yang tetap, maka perubahan CBR dapat menggambarka perubahan fertilitas. Dalam kenyataan, perbandingan antara E dan N tidak tetap, tetapi karena perubahan tersebut terjadinya lambat maka perubahan CBR masih dapat digunakan untuk menggambarkan perubahan fertilitas dalam periode yang pendek. Karena itu, rate kelahiran kasar dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat fertilitas secara umum.Rate ini kurang bermanfaat untuk membandingkan tingkat fertilitas antara dua wilayah, kecuali bila perbandingan antara E dan N kedua populasi mempunyai variasi yang kecil.

Rate ini kurang sensitif untuk mengukur perubahan fertilitas yang kecil, karena kenaikan angka kelahiran akan meningkatkan pula jumlah penduduk hingga perubahan tersebut tidak tampak dan seolah- olah tidak terjadi penimgkatan fertilitas. Demikian pula bila terjai sebaliknya, tidk tampak adanya penurunan fertilitas.Tingginya rate ini dapat memberi petunjuk tentang banyaknya bayi- bayi dilahirkan oleh ibu- ibu muda dan diatas 40 tahun. CBR yang tinggi juga menyatakan interval persalinan yang pendek.

Sumber data

Untuk jumlah kelahiran dapat diperoleh dari hasil sensus atau survei keluarga, laporan kelahiran dari rumah sakit, laporan dari petugas keluarga berencana, bidan dan dukun bayi.Laporan kelahiran dari rumah sakit tidak dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat fertilitas suatu wilayah dan bila angka ini digunakan akan menggambarkan tingkat fertilitas suatu wilayah akan menimbulkan bias yang besar.Pada negara dengan sistem registrasi vital telah berjalan dengan baik, jumlah kelahiran dapat diperoleh dari sistem ini.

1. Rate Fertilitas Umum ( General Fertility Rate = GFR )

Rate fertilitas umum dimaksudkan untuk memperhalus rate kelahiran kasar. Dengan rate fertilitas umum , pengukuran fertilitas dilakukan sesuai dengan populai yang

(29)

sebenarnya yaitu sebagai penyebut digunakan jumlah wanita usia subur. Ini berarti wanita yang mempunyai resiko melahirkan.

Rate fertilitas umum ialah jumlah kelahiran hidup yang dicata selama satu tahun per 1000 penduduk wanita usia subur pada pertengahan tahun yang sama.

Rumus:

GFR = jumlah kelahiran hidup yang dicatat selama setahun X 1000 Jumlah penduduk wanita usia subur pertengahan tahun yang sama

GFR = B/F x k Di mana:

B = jumlah kelahiran hidup yang dicatat selama setahun

F = jumlah penduduk wanita usia subur pertengahan tahun yang sama K = konstanta = 1000

2. Batas Usia Subur

Untuk kepentingan seluruh negara, WHO menganjurkan untuk menggunakan umur 15-49 tahun sebagai batas usia subur, tetapi untuk memperoleh ketepatan yang tinggi, banyak negara menggunakan umur 15- 44 tahun sebagai batas usia subur, dengan catatan bahwa kelahiran oleh ibu berumur kurang dari 15 tahun dimasukkan dalam kelompok 15- 19 tahun dan kelahiran oleh ibu berumur diatas umur 44 tahun dimasukkan dalam kelompok umur 40-44 tahun.alasan yang dipakai untuk menggunakan umur 15- 40-44 tahun sebagi batas usia subur ialah dalam kenyataan jarang sekali terjadi kelahiran oleh ibu- ibu berumur lebih dari 44 tahun walaupun pada penduduk dengan tingakat fertilitas yang tinggi. Demikian pula dengan kelahiran oleh ibu- ibu berumur kurang dari 15 tahun.

3. Kelemahan Rate Fertilitas Umum

Meskipun rate ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan memperhalus rate kelahiran kasar dengan menggunakan wanita usia subur sebagai penyebut, tetapi masih terdapat beberapa kelemahan atau kritik terhidup perhitungan rate ini.Kelemahan atau kritik tersebut adalah sebagai berikut:

1. Range umur wanita usia subur yang digunakan terlalu lebar, hingga tidak diketahui tingkat kesuburan pada tiap golongan umur.

(30)

2. Dalam kenyataan, meskipun wanita berumur 15 tahun mempunyai resiko untuk melahirkan, tetapi jarang dijumpai. Kritik ini kurang sesuai dengan keadaan di indonesia dan negara berkembang lain dimana masih banyak perkawinan usia muda.

3. Wanita berumur 45- 49 tahun telah jarang melahirkan, bahkan 80% dari wanita golongan umur ini telah mengalami menopause.

4. Wanita usia subur yang tidak menikah dan mandul ikut diperhitungkan.

Manfaat dan Sumber Data

Rate fertilitas umum banyak digunakan dalam bidang kependudukan untuk menaksir tingkat pertumbuhan penduduk. Tingkay pertumbuhan yang tinggi merupakan hal yang tidak menguntungkan bagi pembangunan kesehatan. Rate ini juga dapat digunakan untuk menilai keberhasilan program keluarga berencana.

Jumlah kelahiran dapat diperoleh dari hasil sensus, survei keluarga, laporan dari rumah sakit, puskesmas dan laporan dari penolong persalinan diluar sarana kesehatan. Untuk negara maju, jumlah kelahiran dapat diperoleh dari sistem registrasi vital.

C. Rate Fertilitas Menurut Golongan Umur ( Age Specific Fertility Rate = ASFR )

ASFR adalah jumlah kelahiran hidup oleh ibu pada golongan umur tertentu yang dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk wanita pada golongan umur tersebut pada pertengahan tahun yang sama.

RUMUS:

jumlah kelahiran hidup oleh ibu pada golongan umur tertentu yang dicatat selama satu tahun ASFR = ________________________________________ x 1000

Jumlah penduduk wanita pada golongan umur yang sama pada pertengahan tahun yang sama Perhitungan ASFR ialah untuk memperhalus perhitungan rate fertilitas umum. Hal ini disebabkan karena tingkat kesuburan berbeda pada setiap golongan umur. Perhitungan ASFR biasanya dilakukan dengan interval 5 tahun hingga seluruhnya terdapat 7 kelas dan masing-

(31)

masing kelas dihitung rate fertilitasnya. Dari perhitungan ASFR ini dapat disusun distribusi frekuensi menurut golongan umur dan diketahui golongan umur mana yang mempunyai tingkat kesuburan tertinggi. Pengetahuan ini penting untuk menentukan prioritas sasaran program keluarga bencana.

Untuk menghindari ketidaktepatan yang disebabkan karena variasi dalam perkawinan, misalnya anak pungut dan lain- lain, maka kadang- kadang dilakukan penghitungan ASFR pada wanita yang menikah dan mempunyai anak sendiri.

Secara matematis, rumus ASFR dapat ditulis sebagai berikut: nfx = nBx

nFx Dimana:

nfx = rate fertilitas pada golongan umur x sampai umur x + n

nBx = jumlah kelahiran hidup oleh ibu umur x sampai umur x + n yang dicatat selama satu tahun.

nFx = jumlah penduduk wanita usia subur berumur x sampai umur x + n pada pertengahan tahun yang sama.

D. Rate Fertilitas Total ( Total Fertility Rate = TFR )

Rate fertilitas total merupakan jumlah rate fertilitas menurut golongan umur yang dicatat selama satu tahun. Rate ini menyatakan jumlah anak yang dilahirkan 1000 wanita pada golongan umur tertentu selama masa reproduksi. Bila konstanta ( k ) sama dengan satu, maka angka ini akan menunjukakan rata- rata jumlah anak yang dilahirkan oleh tiap wanita golongan umur tertentu selama masa reproduksi.

Bila interval distribusi wanita usia subur adalah 5 tahun, maka rate fertilitas total sama dengan rate fertilitas pada setiap umur dikalikan dengan 5.

RUMUS: TFR = jumlah ASFR dengan k = 1 x interval.

(32)

Rate fetilitas total meupakan alternatif dari gross fertility rate, tetapi dengan satu keuntungan yaitu setiap golongan umur dihitung per orang. Disamping keuntungan ini, rate fertilitas total mempunyai kelemahan yaitu semua wanita selama masa reproduksi tidak ada yang meninggal dan semuanya menikah dan mempunyai anak dengan pola seperti rate fertilitas menurut golongan umur. Hal ini tidak sesuai dengan kenyataan, dimana sebagian wamita akan meninggal dan sebagian lagi tidak menikah atau mandul. Raet ini bersama dengan rate fertilitas yang lain dapat digunakan untuk menentukan prioritas sasaran keluarga berencana.

Rate fertilitas total dapat juga dihitung secara tidak langsung. Perhitungan ini sama dengan standarisasi tidak langsung rate kematian kasar. Cara ini digunakan bila tidak terdapat data tentang ASFR. Bila pada suatu sensus diperoleh distribusi penduduk wanita menurut golongan umur dan jumlah kelahiran. Untuk menghitung rate fertilitas total digunakan ASFR populasi lain yang dianggap sebagai standar, maka dapat dihitung jumlah kelahiran pada setiap golongan umur yang diharapkan terjadi bila mempunyai ASFR seperti populasi standar. Kemudian dihitung indeks kelahiran yaitu rasio antar jumlah kelahiran yang nyata dengan jumlah kelahiran yang diharapkan. Indeks kelahiran ini dikalikan dengan ASFR populasi standar, lalu dikaitkan dengan interval. Contoh:

Umur 1 Penduduk Wanita 2 ASFR populasi Standar 3 Keahiran yang Diharapkan 4 = 2×3 Hasil koreksi 3 x 1,0948 15-19 8.806 0.0993 874,436 0,1087 20-24 7.876 0.2784 2192,678 0,3048 25-29 5.759 0.2575 1482,943 0,2819 30-34 5.352 0.1976 1057,555 0,2163 35-39 6.182 0.1410 871,662 0,1544 40-44 5.051 0.0512 258,611 0,0561 Jumlah 6737,885 1,1222

Kelahiran yang diharapkan pada populasi standar = 7377 Rasio : 7377/6738 = 1,0948

(33)

TFR : 1,1222 x 5 = 5,61

E. Gross Reproduction Rate (GRR)

Gross reproduction rate ialah Total Fertility Rate dikalikan dengan proporsi kelahiran bayi wanita. Dengan kata lain, Gross Reproduction Rate ialah jumlah bayi wanita yang dilahirkan oleh 1000 wanita selama masa reproduksi.

RUMUS :

GRR = Jumlah kelahiran bayi wanita yan dicatat selama satu tahun X 1000 Jumlah penduduk wanita usia subur pada Pertengahan tahun.

Rate ini dapat digunakan untuk menafsirkan tingkat kelahiran dan pertumbuhan penduduk, karena sebagai pembilang digunakan kelahiran bayi wanita yang diharapkan kelak dapat bereproduksi.

Gross Reproduction Rate dapat juga dihitung dengan rumus: GRR = i ∑ ASFRf

i = interval umur yang digunakan

ASFRf = rate fertilitas tiap golongan umur untuk bayi wanita

F. Rasio Jenis Kelamin Saat lahir (Sex Ratio at Birth)

Rasio ini menyatakan perkawinan antara kelahiran bayi laki-laki dengan 100 kelahiran bayi wanita.

RUMUS:

Sex Ratio at Birth = Jumah kelahiran bayi laki-laki Jumlah kelahiran bayi wanita

Perhitungan ini relatif mudah dikerjakan, karena hanya membutuhkan jumlah kelahiran . Jumlah kelahiran dapat diperoleh dari survai penduduk atau sensus atau catatan Kantor Wilayah. Bagi negara maju, jumlah kelahiran dapat diperoleh dari sistem registrasi vital.

(34)

Perbandingan jenis kelamin saat lahir ini diperlukan untuk menghitung Gross Reproduction Rate.

G. Rasio Anak-Ibu (Child-Women Ratio)

Rasio Anak-Ibu ialah perbandingan antara anak balita dengan wanita usia subur RUMUS:

CWR = Jumlah balita

Jumlah wanita usia subur

CWR= Po-4

f15-49

Po-4 = jumlah anak berumur 0-4 tahun kedua jenis kelamin

f15-49 = jumlah wanita berumur antara 15-49 tahun.

k = konstante = 1000

Faktor yang mempengaruhi fertilitas

Hasrat untuk menikah dan bereproduksi adalah salah satu kekuatan pendorong terkuat di alam. Dorongan yang kuat dan sering obsesif ini dapat menimbulkan stres berat dan kebingungan dalam memilih secara bijak kapan dan apa yang harus dilakukan saat kehamilan tidak bisa terjadi. Sebagai ‗aturan umum‘ sederhana, pentingnya untuk mendapatkan bantuan medis bergantung pada 3 faktor:

1.Usia wanita

Salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi fertilitas adalah usia si perempuan (Gambar 1). Fertilitas cukup stabil hingga seorang perempuan mencapai usia 35 tahun. Sesudah itu, terjadi penurunan fertilitas secara bertahap. Saat menginjak usia 40 tahun, fertilitas menurun drastis. Oleh karena itu sangat penting bagi perempuan yang mendekati usia 35 tahun

(35)

dan belum pernah hamil, untuk segera mencari perhatian medis. Hal tersebut menjadi mendesak bagi perempuan yang kian mendekati usia 40 tahun.

2. Lama waktu mencoba mengandung

Kedua, begitu Anda memutuskan untuk mendapatakan keturunan, Anda akan mudah merasa cemas jika Anda tidak berhasil mendapatkan kehamilan setelah satu bulan mencoba. Tetapi fakta menunjukkan, secara normal, perempuan sehat (di bawah 30 tahun) yang melakukan hubungan badan secara teratur, hanya memiliki peluang gagal 20 hingga 40 persen selama siklus tertentu. Jadi, apa yang ―salah‖ pada 60 hingga 80 persen sisanya yang gagal? Sering kali, tidak ada alasan medis, dan penyebabnya biasanya adalah karena kualitas sperma atau sel telur terlalu jelek untuk mencapai fertilisasi, atau fertilisasi terjadi tetapi embrio tidak bisa bertahan hidup setelah beberapa hari. Kenyataannya, menurut data National Center for Health Statistics, AS (Gambar 2), peluang Anda untuk hamil sebenarnya cukup besar jika Anda melihatnya dalam rentang waktu satu tahun hubungan badan tanpa pelindung.

Usia Anda Peluang Anda untuk

hamil setelah tahun pertama

Di bawah 25 tahun 96%

25 – 34 86%

(36)

3. Masalah Medis Jangan menunda untuk mendapatkan bantuan medis karena usia merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan fertilitas. Berikut adalah beberapa hal yang akan membantu Anda menentukan kapan diperlukan nasehat/saran medis dengan segera:

Jika tidak ada masalah medis apa pun, perempuan berusia di bawah 30 tahun perlu berkonsultasi dengan ginekolog setelah menjalani masa 1 sampai 2 tahun hubungan badan tanpa pelindung. Tetapi mereka yang berusia antara 30 hingga 35 tahun harus mencari nasehat medis setelah enam hingga sembilan bulan. Urgensi ini meningkat pada perempuan 35 hingga 40 tahun jika mereka tidak kunjung hamil setelah enam bulan; sementara perempuan di atas 40 tahun harus mencari nasehat/saran medis setelah tiga bulan mencoba dan gagal. Pada kebanyakan kasus, ginekolog Anda akan dapat melakukan upaya fertilitas pendahuluan dan menangani sebagian besar masalah. Jika Anda tidak dapat hamil meski sudah ditangani dokter selama enam hingga dua belas bulan, temuilah spesialis fertilitas [disebut pula spesialis RE (Reproductive Endocrine [Endokrin Reproduktif]), yakni ginekolog dengan keahlian ekstra di bidang manajemen fertilitas yang akan memandu Anda melalui aneka macam

■ berusia lebih dari 35 tahun

■ tidak hamil/subur selama lebih dari 2 tahun

■ menstruasi yang tidak teratur

■ mengalami gangguan seksual

■ menjalani operasi abdominal (bagian perut)

sebelumnya

■ lebih dari 6 siklus Clomiphene

■ lebih dari 4 siklus SO-AI (Super Ovulation-Artifical Insemination [Super Ovulasi-Inseminasi Artifisial])

(37)

perawatan.

Anda perlu memahami proses berpikir dokter Anda sehingga keputusan yang benar dapat dibuat. Keputusan tersebut tidak hanya berdasarkan fakta ilmiah dan pengalaman klinis, tetapi juga mempertimbangkan pandangan dan kebutuhan

(38)

SOAL

1. Ukuran yang berkenaan dengan kemampuan seorang perempuan untuk menggantikan dirinya disebut…

a. Ability

b. Angka reproduksi

c. Tingkat fertilita d. Giving birth ability e. Konsepsi

2. Pada variable antara, yang termasuk dalam variable yang berkaitan dengan tahap hubungan kelamin adalah …

a. Infekunditas

b. Pemakaian alat kontrasepsi c. Abstinensi sukarela

d. Conception e. Induced abortion

3. Variable yang secara langsung mempengaruhi fertilitas dan dipengaruhi oleh variable-variabel tidak langsung, seperti factor-faktor social, ekonomi dan budaya disebut …

a. Variabel antara

b. Variablelangsung c. Variable tidak langsung d. Variable konsepsi e. Variable kehamilan

4. Aborsi atau mortalitas janin karna sebab-sebab yang tidak disengaja disebut… a. Induced abortion b. Conception c. Gestation d. Intercourse e. Spontaneous abortion

5. Di bawah ini factor-faktor yang mempengaruhi fertilitas, kecuali…

a. Pelaksanaan program KB

b. Lingkungan tempat seseorang dibesarkan

c. Peningkatan pendidikan perempuan

d. Umur dan jenis kelamin

e. Sosial budaya dan bias gender 6. Kemampuan fisik seorang wanita

untuk melahirkan anak disebut…

a. Sekunditas

b. Morbiditas c. Morta;itas d. Fertilitas e. Spontanitas

7. Wanita yang tidak dapat melahirkan anak disebut …

a. Interfal b. Immortal

c. Infecund

(39)

e. Enumeration

8. Kelahiran seorang bayi yang lahir dari kandungan yang sudah berumur paling sedikit 2 minggu tanpa menunjukan tanda-tanda kehidupan pada saat dilahirkan disebut…

a. Dead birth

b. Still birth

c. Lived birth d. Unliving birth e. Undead birth

9. Jumlah anak rata-rata yang akan dilahirkan oleh seorang perempuan pada akhir masa reproduksinyaapabila perempuan tersebut mengikuti pola fertilitas pada saat TFR dihitung disebut …

a. Angka fertilitas total

b. Angka fertilitas umum c. Angka fertilitas khusus d. Angka fertilitas netto e. Angka fertilitas broto

10.Dalam analisis fertilitas, pada umumnya umur yang dijadikan rujukan sebagai masa subur seorang wanita adalah … a. 20 – 50 b. 18 – 45 c. 16 – 30 d. 15 – 40 e. 15 - 49

11. Jumlah kelahiran setiap 1000 penduduk per tahun disebut ...

a. General Fertility Rate b. Age Spesific Fertility Rate c. Crude Birth Rate

d. Total Fertility Rate

12. Rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita selama masa hidupnya dapat dihitung dengan rumus ...

a. ASFR¬i = b_i/(p_i^f ) ×k (i=1 s.d.7) b. TFR =5 ∑_(i=1)^7▒〖ASFR_I 〗(i=1,2,...) c. GFR = B/(P_(15-49)^f ) k atau GFR = B/(P_(15-44)^f ) d. CWR = P_(0-4)/(P_(15-49)^f ) x k

13. Ukuran yang berkenaan dengan kemampuan suatu penduduk untuk menggantikan dirinya, sehingga yang diperhatikan adalah bayi wanita saja.

a. Reproduktif history b. Child woman ratio c. Age special fertility rate d. Ukuran reproduksi 14. X = B/(P_(15-49)^f ) k, X adalah ... a. GFR b. ASFR c. CBR d. CWR

15. Data dari sensus dan sesuai dipublikasikan dalam berapa tahun?

a. 1 tahun b. 3 tahun c. 5 tahun d. 7 tahun

(40)

STATISTIKA KB

DAN MIGRASI

(41)

KELUARGA BERENCANA (KB)

A. PENGERTIAN DAN KONSEP

Keluarga berencana adalah perencanaan kehidupan masing-masing suami istri dalam melahirkan dan mendidik anak. Dapat juga diartikan mengatur jumlah anak sesuai kehendak dan menentukan kapan ingin hamil pasangan suami istri tersebut.

Menurut BKKBN (1998) keluarga berencana artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak dan menentukan sendiri kapan ingin hamil atau salah satu usaha masalah kependudukan sekaligus merupakan bagian yang terpadu dalam program Pembangunan Nasional dan bertujuan untuk turut serta menciptkan kesejahteraan ekonomi, spiritual, sosial budaya penduduk agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi nasional.

Beberapa konsep dan defenisi KB yang digunakan dalam pembahasan tentang KB adalah sebagai berikut.

1. Usia subur/reproduksi (reproductive age) adalah usia dimana secara rata-rata perempuan mampu melahirkan, yaitu umur 15-49 tahun.

2. Pasangan usia subur (reproductive age couple) adalah psangan suami istri yang istrinya berusia 15-49 tahun.

3. Keluarga berencana adalah upaya untuk merencanakan jumlah, jarak, dan waktu keahiran anak dalam rangka mencapai tujuan reproduksi keluarga.

4. Alat atau cara KB (kontrasepsi) adalah alat atau cara yang digunakan oleh pasangan usia subur untuk mengatur jarak kelahiran atau untuk membatasi jumlah kelahiran yang berfungsi untuk mencegah terjadinya kehamilan (konsepsi).

Alat atau cara KB dapat dikelompokkan menjadi alat atau cara KB modern, alamiah, dan tradisional.

a. Alat atau cara KB modern dikelompokkan menjadi:

1) Alat atau cara KB modern yang bersifat hormonal, seperti pil, susuk, dan suntikan.

2) Alat atau cara Kb modern yang bersifat nonhormonal, seperti alat kontrasepasi dalam rahim (AKDR) atau spiral (intra uterine device-IUD), kondom, diafaragma (diaphragm), metode operasi pria (MOP) atau vasektomi, dan metode operasi wanita (MOW) atau tubektomi.

(42)

b. Alat atau cara KB alamiah (natural family planning methods) meliputi pantang berkala (periodic abstinence), amenorea laktasi (lactasional amenorrhea), dan sanggama terputus.

c. Alat atau cara KB tradisional meliputi jamu-jamuan dan ramu-ramuan.

5. Pernah praktek KB (over use contraception) adalah status pasangan usia subur yang pada saat pengumpuan data dilaksanakan pernah atau belum pernah menggunakan suatu alat/cara KB.

6. Sedang praktek KB (current use of contraception) adalah status pasangan usia subur yang pada saat pengumpulan dat dilaksanakan sedang atau tidak sedang menggunakan suatu alat atau cara KB.

7. Pilihan kontrasepsi (contraceptive choice) adalah alat/cara KB yang seang digunakan oleh pasangan usia subur pada saat pengumpulan data dilaksanakan

8. Penggantian kontrasepsi (contraceptive switching) adalah status pasangan usia subur yang pada saat pengumpulan data dilaksanakan pernah atau tidak pernah berganti alat atau cara KB.

9. Perempuan yang kebutuhan KB-nya tidak terpenuhi (unmet need) adalah perempuan kawin yang tidak ingin mempunyai anak lagiatau ingin menjarangkan kelahirang berikutnya tetapi tidak memakai alat/cara KB.

a. Perempuan yang memerlukan KB untuk menjarangkan kelahiran mencakup perempuan hamil yang kehamilannya belum diinginkan; peremuan yang belum haid setelah melahirkan anak yang belum diinginkan (amenorrheic); dan perempuan fecund yang lain yang tidak sedang hamil atau tidak amenorrehic, yang tidak memakai alat/cara KB, dan yang ingin mempunyai anak berikutnya dua tahun lagi atau lebih. Perempuan fecund lain yang tidak sedang menggunakan alat/cara KB dan belum memutuskan apakah tidak ingin anak lagi atau ingin anak lagi, tetapi belum tahu kapan, juga termasuk dalam kelompok ini.

b. Perempuan yang memerlukan KB untuk membatasi kelahiran mencakup perempuan hamil yang kehamilannya tidak diinginkan; perempuan amenorrheic

yang anak terakhirnya tidak diinginkan; dan perempuan ang tidak hamil atau tidak

amenorrheic, yang tidak sedang memakai alat/cara KB, dan yang tidak ingin punya anak lagi.

10.Kelangsungan kontrasepsi (contraceptive continuation) adalah status kelangsungan (survival) pemakaian alat/cara KB pada suatu interval waktu yang ditetapakan,

(43)

misalnya 12 bulan. Kelangsungan kontrasepsi merupakan kebalikan dari ketidaklangsungan kontrasepsi (contraceptive discontinuation).

11.Efektivitas kontrasepsi (contraceptive effectiveness) adalah kemampuan suatu alat/cara KB untuk menurunkan kesuburan seorang perempuan.

B. TUJUAN KB

Tujuan Umum

Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.

Tujuan Khusus

 Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.

 Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.

 Meningkatnya kesehatan Keluarga Berencana dengan cara penjarangan kelahiran

 Upaya peningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera (Undang-undang No. 10/1992).

 Keluarga Berencana (Family Planning, Planned Parenthood) : suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.

 WHO (Expert Committe, 1970), tindakan yg membantu individu/ pasutri untuk: Mendapatkan objektif-obketif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.

Tujuan Program KB

 Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekutan sosial ekonomi suatukeluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

 Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

 Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu,anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup

(44)

rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.

Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi: 1. Keluarga dengan anak ideal

2. Keluarga sehat

3. Keluarga berpendidikan 4. Keluarga sejahtera 5. Keluarga berketahanan

6. Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya 7. Penduduk tumbuh seimbang (PTS)

C. SASARAN KB

Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 yang meliputi:

1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per tahun. 2. Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2 per perempuan.

3. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan kelahiranberikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need) menjadi6 persen.

4. Meningkatnya pesertaKB laki-laki menjadi 4,5persen.

5. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif, dan efisien. 6. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun. 7. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak.

8. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera-1 yang aktif dalam usahaekonomi produktif.

9. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan Program KBNasional.

D. RUANG LINGKUP KB

Ruang lingkup KB antara lain: Keluarga berencana; Kesehatan reproduksi remaja; Ketahanan dan pemberdayaan keluarga; Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas; Keserasian kebijakankependudukan; Pengelolaan SDM aparatur; Penyelenggaran pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan; Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara

E. STRATEGI KB

Strategi program KB terbagi dalam dua hal yaitu: 1. Strategi dasar

(45)

 Meneguhkan kembali program di daerah

 Menjamin kesinambungan program 2. Strategi operasional

 Peningkatan kapasitas sistem pelayanan Program KB Nasional

 Peningkatan kualitas dan prioritas program

 Penggalangan dan pemantapan komitmen

 Dukungan regulasi dan kebijakan

 Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan

F. SUMBER-SUMBER DATA KB

Ada beberapa sumber data utama tentang pengetahuan, sikap, dan perilaku (knowledge, attitude and practice-KAP) KB di Indonesia, seperti sensus penduduk, survei, statistik program BKKBN, dan hasil pendataan keluarga. Informasi KAP KB yang dikumpulkan antara lain meliputi:

1. pernah/tidak pernah mendengar tentang alat/cara KB, 2. pernah menggunakan alat/cara KB tertentu (ever use), 3. apakah sedang menggunakan alat/cara KB (current use), 4. alat/cara KB yang sedang digunakan,

5. hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan alat/cara KB tertentu, seperti merek alat/cara KB modern yang digunakan, kapan mulai pakai, tempat memperoleh alat/cara KB modern, biaya alat/cara KB, masalah kesehatan atau efek samping yang dihadapi sehubung dengan penggunaan alat/cara KB modern tertentu, sumber informasi KB, apakah pernah dikunjungi oleh petugas lapangan KB atau petugas kesehatan yang berbicara tentang KB, pengetahuan tentang tempat-tempat pelayanan KB, serta alasan tidak sedang menggunakan alat/cara KB,

6. sejarah samping, dan suami tidak setuju penggunaan alat/cara KB (contraceptive use history) dalam lima tahun sebelum survei, yang meliputi alat/cara KB yang digunakan, lama pemakaian, dan alasan berhenti (discontinue) atau mengganti (switch), seperti ingin hamil, masalah kesehatan atau efek.

Referensi

Dokumen terkait

PKMRS dikembangkan khusus untuk pemakai jasa Rumah Sakit dan. keluarga serta peningkatan pengetahuan para petugas Rumah

Rumah Sakit Umum Dinda menerapkan kebijakan bahwa Bidan yang tidak memiliki Surat Tanda Registrasi tetap dipekerjakan dibagian pelayanan kesehatan, sedangkan Rumah Sakit

Bersama ini kami sampaikan laporan pelaksanaan pelatihan petugas lapangan (Kortim dan PCL) Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015. Rekapitulasi biodata peserta

Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) adalah upaya Rumah Sakit Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) adalah upaya Rumah Sakit untuk meningkatkan kemampuan pasien,

Dari hasil Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (SKAP) Provinsi Bengkulu tahun 2019 diperoleh hasil

Pada laporan ini akan dibahas mengenai keadaan kelahiran prematur menggunakan model regresi logistik biner dengan data yang diperoleh dari Rumah

Selain kader posyandu, kegiatan diskusi ini juga dihadiri oleh PLKB (Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana), dan petugas kesehatan dari Puskesmas Karadenan yaitu dokter dan

bagi yang menguasakan.. Jika surat kelahiran dari Dokter, Bidan, Rumah Sakit/ Bersalin tidak ada, maka harus meminta surat kelahiran dari Desa atau Kelurahan. Karena ini