• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kerja Praktek Embung Serut11

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kerja Praktek Embung Serut11"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIK KERJA

LAPORAN PRAKTIK KERJA

PEMBANGUNAN EMBUNG SERUT

PEMBANGUNAN EMBUNG SERUT

Diajukan Kepada Universitas Islam

Diajukan Kepada Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Untuk MemenuhiIndonesia Yogyakarta Untuk Memenuhi Persyarata

Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu n Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu Teknik SipilTeknik Sipil

Zardhan Azhary Yusuf Ananto

Zardhan Azhary Yusuf Ananto

09511045

09511045

(2)

JURUSAN TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

PERENCANAAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

AGUSTUS 2012

AGUSTUS 2012

LAPORAN PRAKTIK KERJA

LAPORAN PRAKTIK KERJA

PEMBANGUNAN EMBUNG SERUT

PEMBANGUNAN EMBUNG SERUT

Diajukan Kepada Universitas Islam

Diajukan Kepada Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Untuk MemenuhiIndonesia Yogyakarta Untuk Memenuhi Persyarata

Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu n Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu Teknik SipilTeknik Sipil

Zardhan Azhary Yusuf Ananto

Zardhan Azhary Yusuf Ananto

09511045

09511045

(3)

JURUSAN TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

PERENCANAAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

AGUSTUS 2012

AGUSTUS 2012

LAPORAN PRAKTIK KERJA

LAPORAN PRAKTIK KERJA

PEMBANGUNAN EMBUNG SERUT

PEMBANGUNAN EMBUNG SERUT

Diajukan Kepada Universitas Islam

Diajukan Kepada Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Untuk MemenuhiIndonesia Yogyakarta Untuk Memenuhi Persyarata

Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu n Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu Teknik SipilTeknik Sipil

Zardhan Azhary Yusuf Ananto

Zardhan Azhary Yusuf Ananto

09511045

09511045

(4)

Ketua

Ketua Jurusan Jurusan Teknik Teknik Sipil: Sipil: Dosen Dosen Pembimbing:Pembimbing:

(Ir.

(Ir. H. H. SuhaSuharyatryatma, ma, MT MT ) ) ( ( Ir. Ir. H. H. AbduAbdul l KadiKadir r AboeAboe, , MT MT )) Tanggal

Tanggal : : Tanggal Tanggal ::

KATA PENGANTAR 

KATA PENGANTAR 

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Al

Alhamhamdudulillillahlahi i rabrabbil bil ‘al‘alamamin. in. PuPuji ji dadan n SySyukukur ur pepenynyususun un hathatururkakann keh

kehadiradirat at AllAllah ah SWSWT T atas atas karukarunia-Nnia-Nya ya hinghingga ga penpenyuyusun sun dapdapat at menmenyelyelesaikesaikanan lapo

laporan ran PrakPraktik Kerja ini, karena hanytik Kerja ini, karena hanya a dendengan bantgan bantuan Allah SWT penyuan Allah SWT penyusuusunn dapat menyelesaikan laporan ini. Shalawat serta salam selalu tercurahkan pada Nabi dapat menyelesaikan laporan ini. Shalawat serta salam selalu tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan setiap muslim, termasuk penyusun sendiri. Muhammad SAW yang menjadi panutan setiap muslim, termasuk penyusun sendiri.

Ses

Sesuai uai dendengan gan kukurikurikulum lum dan dan perspersyaryaratan atan akaakademdemis, is, untuntuk uk menmenempempuhuh derajat Sarjana Teknik Sipil program strata satu (S-1) pada Fakultas Teknik Sipil derajat Sarjana Teknik Sipil program strata satu (S-1) pada Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, dan Perencanaan, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, maka setiap mahasiswa diwajibkan melaksanakan Praktik Kerja dengan tujuan agar  maka setiap mahasiswa diwajibkan melaksanakan Praktik Kerja dengan tujuan agar  mahasisw

mahasiswa a dapat mengetahui secara dapat mengetahui secara langsulangsung pelaksanaan dan ng pelaksanaan dan pengepengendalian suatundalian suatu  proye

 proyek k lapanglapangan. an. PenyuPenyusun sun melakmelakukan ukan Praktik Praktik Kerja Kerja selama selama tiga tiga bulan bulan padapada Pemb

(5)

Selama melaksanakan Praktik Kerja dan menyusun laporan, penyusun telah  banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam

kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Hendro Sukiswanto SE. dan Ibu Sriwahyuni SE.,ST., MM. tercinta

( Hanya do’a dan dukunganmu yang bisa membuatku jadi seperti ini, serta  perhatian yang diberikan sehinggaku dapat selalu bersemangat)

2. Bapak Ir. H., Abdul Kadir Aboe, M.T selaku Dosen Pembimbing Praktik 

Kerja, terimakasih atas kesempatan dan bimbingannya.

3. Bapak Ir. H. Suharyatma, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

4. Bapak Levi Prihantoro, terimakasih telah memberikan pengetahuan selama

 praktik kerja di embung ini.

5. Ellaine Miftahul Janah, karena dirimu kakak jadi tergerak untuk 

menyelesaikan laporan ini.

Penyusun menyadari bahwa laporan Praktik Kerja ini masih banyak  kekurangannya. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik yang  bersifat membangun demi perbaikan laporan Praktik Kerja ini dan semoga laporan

ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya bagi semua pihak yang membutuhkan umumnya.

Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 30 Juli 2012

(6)

DAFTAR ISI

LAPORAN PRAKTIK KERJA ... .. i

LAPORAN PRAKTIK KERJA ... ii

KATA PENGANTAR ... ... iii

DAFTAR ISI ... ... v

PENDAHULUAN ... . 1

Tinjauan Umum ... 1

Tujuan Pembangunan ... .... 2

Lokasi Proyek ... .. 3

Data Umum Proyek ... ... 4

Sumber Dana ... ... 4

DATA PERENCANAAN PROYEK ... 5

Tinjauan Umum ... 5

Dasar-Dasar Perencanaan ... 6

Perencanaan Pra Struktur ... ... 7

Umum ... ... 7

Penyelidikan Tanah ... ... 8

Perancangan Struktur ... ... 8

ORGANISASI PROYEK ... 9

Tinjauan Umum ... 9

Unsur-unsur Pelaksanaan Proyek ... 10

Pemilik Proyek (Owner) ... 10

Perencana ... 10

Konsultan Pengawas / Supervisi ... 11

Pelaksana Proyek (Kontraktor) ... 11

Sub Kontraktor ... ... 12

Hubungan Kerja Antar Unsur-Unsur Pelaksana ... 14

Organisasi PT.Handaru Adhiputra ... 15

Project Manager ... ... 17

Site Manager ... 18

(7)

Pelaksana ... ... 19 Surveyor ... ... 20 Logistik ... ... 20 ADMINISTRASI PROYEK ... 21 Tinjauan Umum ... 21 Pengadaan Perencana ... ... 21 Laporan Kerja ... ... 22 Laporan Harian ... . 23 Laporan Mingguan ... ... 23 Laporan Bulanan ... ... 24 Rencana Kerja ... ... 24 Tenaga Kerja ... ... 24

Waktu dan Upah Kerja ... ... 26

Waktu Kerja ... ... 27

Upah Kerja ... 27

BAHAN DAN PERALATAN ... 28

Bahan ... ... 28 Tinjauan Umum ... 28 Semen Portland ... 28 Batu Kali ... 29 Agregat ... 30 Air ... ... 32 Baja Tulangan ... 33 Kayu ... 34 Kawat Bendrat ... ... 34 Bambu ... 35 ... 35 Peralatan ... ... 36 Tinjauan Umum ... 36 Backhoe ... ... 36 Dump Truck ... ... 37

(8)

Vibrator Roller 8 ton / Stamper ... 38 Gerobak Dorong ... ... 39 Theodolite ... . 40 Pompa ... ... 40 ... 41 Peralatan Bantu ... 41 PELAKSANAAN PEKERJAAN ... 42 Tinjauan Umum ... 42 Lingkup Pengamatan ... .. 44

Pelaksanaan Bangunan Air ... 44

Persiapan ... 44

Mobilisasi ... ... 45

Pekerjaan Bouwplank dan Pengeringan ... 46

Pelaksanaan Bangunan Talud ... 48

Masalah pada pekerjaan bangunan talud ... 52

Perbaikan Bangunan Bendung ... 52

Pekerjaan Pintu ... .. 57

Pekerjaan tambahan ... 60

PENGENDALIAN PROYEK ... 61

Tinjauan Umum ... 61

Pengendalian Mutu Bahan ... 61

Pengujian kuat desak beton ... ... 62

Pengujian kerikil dan pasir ... . 62

Penyelidikan tanah ... ... 63

Pengujian tarik baja tulangan ... ... 63

Pengendalian Waktu Pelaksanaan ... 63

Pengendalian Mutu Pekerjaan ... 64

Pengendalian Biaya Pelaksanaan ... 64

Rapat Koordinasi ... ... 64

KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

(9)

PENUTUP ... ... 68 DAFTAR PUSTAKA ... 69

(10)
(11)
(12)

BAB I

PENDAHULUAN

Tinjauan Umum

Seiring berkembangnya zaman menuntut kita sebagai manusia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sendiri,agar nantinya dapat bersaing dengan bangsa lain. Oleh karena itu, diperlukan pendidikan yang cukup dan fasilitas yang memadai sebagai media mendapatkan ilmu pengetahuan agar menghasilkan manusia yang  berkompeten, bermutu, dan berdaya saing tinggi.

Dengan adanya perguruan tinggi Universitas Islam Indonesia diharapkan menghasilkan manusia yang berpengetahuan tinggi, berwawasan luas serta manusia yang tanggap terhadap tuntutan pembangunan dan kemajuan zaman dengan cara membekali mahasiswa dengan ilmu pengetahuan sehingga diharapkan mahasiswa apabila kelak terjun didalam masyarakat dapat mengembangkan ilmu yang dimilikinya demi kemajuan bersama terutama bagi bangsa dan negara.

Perguruan tinggi Universitas Islam Indonesia memberikan sarana dan  prasarana pembelajaran bagi mahasiswa bukan hanya di ruangan kelas melainkan terjun langsung ke lapangan untuk mengamati dan mencocokkan pengetahuan yang telah dipelajari. Mahasiswa yang memdapatkan pembekalan praktik langsung di lapangan diharapkan mampu menciptakan mahasiswa yang mandiri tentunya dengan bimbingan dosen pembimbing agar tidak terjadi kekeliruan dalam  pembelajaran di lapangan. Adapun pembelajaran yang akan diperoleh dari lapangan

yaitu pembangunan Embung Serut.

Adapun sejarah tentang tempat yang dibuat menjadi Embung Serut ini diketahui dari warga sekitar yang mengaku bahwa daerah ini dahulunya adalah sungai biasa dikelilingi oleh sawah dan tanaman tebu yang letaknya disekeliling  puskesmas (pada gambar 1.1), dan jika hujan besar maka dusun Cokrowijayan akan

(13)

mengaliri beberapa daerah disekelilingnya sehingga menjadi sungai yang cukup  penting bagi masyarakat sekitar.

Tujuan

Pembangunan

Tujuan pembangunan Embung Serut ini adalah tempat konservasi air, wadah atau tampungan air dan dipinggiran embung akan dibuat  jogging track  sebagai tempat olahraga bagi masyarakat.

Gambar 1. 2 Lokasi Embung Serut sebelum pekerjaan dimulai Gambar 1. 1 Lokasi Embung Serut disebelah barat tembok puskesmas

(14)

Lokasi Proyek 

Pembangunan Embung Serut ini terletak di Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman. Selanjutnya lokasi proyek ini dapat dilihat pada gambar diatas.

Sebagaimana terlihat pada gambar 1.3 secara rinci letak Pembangunan Embung Serut tersebut dibatasi oleh:

1. Sebelah Utara : Dusun Patran 2. Sebalah Selatan : Dusun Sukunan 3. Sebelah Barat : Dusun Cokrowijayan 4. Sebelah Timur : Dusun Patran

(15)

Data Umum Proyek 

Secara garis besar data Pembangunam Embung Serut adalah sebagai berikut : 1 Nama Pekerjaan Pembangunan Embung Serut Kabupaten

Sleman (1 Buah).

2 Lokasi Pekerjaan Desa Banyuraden, Kec. Gamping, Kab. Sleman

3 Tahun Anggaran 2012

4 Kontrak Nomor 15 / PKK / PJSA.SO / 2012 5 Tanggal Kontrak 13 Maret 2012

6 Nilai Kontrak Rp.2.047.047.314,00

7 SPMK Nomor KU.08.08/PKK.PKSDA/11 8 Tanggal SPMK 13 Maret 2012

9 Nama Instansi Balai Besar Wilayah Sungai Serayu -opak   10 Alamat Jalan Solo Km. 6 Yogyakarta

11 Nama SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Serayu  – Opak 

12 Nama PPK  

Prasarana Konservasi Sumber Daya Air, SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air  Serayu – Opak 

13 Telepon ( 0274 ) 484554 14 Faximili ( 0274 ) 484554

15 Nama Perusahaan Penyedia Jasa PT. HANDARU ADHIPUTRA

16 Nama Kepala Cabang Yogyakarta Ir. Adhi Nugroho

17 Alamat Perwita Regency Jl. Daker 2-3 Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul

18 Telepon 0274 – 377816

19 Rencana Pelaksanaan 13 Maret 2012 – 8 September 2012 (180 Hari kalender)

Sumber Dana

Dana yang diperlukan untuk menunjang pembangunan Embung Serut ini  berasala dari Balai dana negara yang dikelola oleh Besar Wilayah Sungai Serayu – 

(16)

BAB II

DATA PERENCANAAN PROYEK 

Tinjauan Umum

Proses perencanaan merupakan kegiatan pendahuluan yang penting untuk  setiap bangunan. Perencanaan adalah langkah awal dari suatu pembangunan fisik   berupa penuangan ide atau keinginan dari pemilik yang dijadikan suatu pedoman

oleh perencana agar didapatkan suatu hasil yang sesuai dengan yang diinginkan. Agar dapat menuangkan ide-ide yang logis bagi suatu perencanaan diperlukan masukan-masukan, baik informasi dari luar maupun dengan menggali sendiri. Karena itu diperlukan survei, penelitian, informasi data teknis dan standar   perencanaan terlebih dahulu.

Hasil perencanaan disusun dalam bentuk dokumen perencanaan yang merupakan pedoman bagi kontraktor untuk melaksanakan pekerjaannya. Dokumen  perencanaan terdiri dari :

1. Gambar-gambar rencana struktur dan arsitektur. 2. Hitungan struktur.

3. Rencana kerja dan syarat-syaratnya. 4. Rencana anggaran biaya.

Secara garis besar, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan suatu proyek antara lain :

1. Bangunan yang akan dibangun mempunyai dampak positif dalam meningkatkan kualitas lingkungan di sekitarnya.

2. Dilihat dari kegunaannya, bangunan dapat berfungsi sebagai mana mestinya.

3. Rancangan bangunan juga mempertimbangkan hubungan antara waktu,  biaya pelaksanaan dan perawatan.

(17)

Dasar-Dasar Perencanaan

Dasar perencanaan yang dipakai dalam pembangunan Embung di Sleman ini adalah sebagai berikut ini.

1. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta No. 214/KPTS/1991, Tentang Baku Mutu Lingkungan Daerah Untuk  Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta No. 205/KPTS/1995, Tentang Petunjuk Analisa Mengenai Dampak   Lingkungan (AMDAL) Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 12/MENLH/3/94 Tentang Pedoman Umum Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) Dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).

4. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 39/MENLH/8/1996 Tentang Jenis Usaha Atau Kegiatan Yang Wajib  Dilengkapi Dengan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan.

5. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 418/KPTS/1996 Tentang Penetapan Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi Dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Dan Upaya Pemantauan Lingkungan. 6. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No.5 Tahun

1992; Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

(18)

Perencanaan Pra Struktur Umum

Perencanaan setiap pembangunan harus memperhatikan prinsip-prinsip  berikut ini.

1. Penggunaan

Dalam pembangunan suatu pembangunan harus dipastikan bahwa tata letak dan fasilitas bangunan tersebut sesuai dengan fungsi bangunan tersebut.

2. Pembiayaan

Seluruh pekerjaan awal maupun “ finishing ” diusahakan agar mempunyai  beberapa alternatif sehingga dapat dipilih alternatif biaya yang relatif murah tanpa

harus mengabaikan segi estetika atau keindahan, kekuatan dan keamanan struktur. 3. Kenyamanan Pemakai

Kenyamanan pemakai ini dapat dipenuhi dengan cara memberikan fasilitas yang cukup.

4. Keamanan

Sistem keamanan yang baik dalam perencanaan yaitu mencakup keamanan  bangunan air itu sendiri, maupun keamanan bagi pemakainya. Keamanan untuk   bangunan air meliputi hitungan detil struktur yang aman dan kuat untuk mendukung  beban yang bekerja pada bangunan tersebut. Keamanan bagi pemakai bangunan meliputi keamanan dalam mempergunakan fasilitas bangunan tersebut (misalnya : aman dari longsor).

5. Perawatan

Masalah perawatan bangunan air juga perlu dipikirkan terutama pada saat “ finishing ” suatu bangunan air. Cara Perawatan yang baik diusahakan agar mudah dikerjakan dan murah pembiayaannya.

6. Analisis Dampak Lingkungan

Analisis dampak lingkungan merupakan hal yang sangat penting dalam  pembuatan suatu bangunan air. Bangunan air yang baik adalah bangunan air yang

sedikit memberikan efek buruk bagi lingkungan sekitar.

Dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat Pembangunan Embung Serut adalah adanya pencemaran udara berupa debu-debu yang ditimbulkan oleh

(19)

mobil-mobil proyek yang keluar masuk, adanya polusi suara yang ditimbulkan oleh  penggunaan alat-alat berat.

Dengan adanya analisis dampak lingkungan ini diharapkan Pembangunan Embung Serut ini tidak menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan di sekitarnya, baik sewaktu pelaksanaan maupun sesudah pembangunan tersebut selesai.

Penyelidikan Tanah

Penyelidikan tanah perlu dilakukan untuk mendapatkan informasi yang memadai tentang keberadaan struktur tanah guna mendapatkan desain yang aman, ekonomis serta untuk menghindari kesulitan-kesulitan pada saat struktur dibuat.

Tujuan penyelidikan tanah antara lain: 1. Mengetahui kondisi tanah.

2. Mengambil sampel tanah, baik disturb (terganggu) maupun undisturb (tidak  terganggu).

3. Menentukan jenis uji yang akan dilakukan.

4. Memprediksi masalah-masalah yang mungkin akan muncul.

Dengan adanya analisis dampak lingkungan ini diharapkan Pembangunan Embung Serut ini tidak menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan di sekitarnya, baik sewaktu pelaksanaan maupun sesudah proyek tersebut selesai. (Pengujian tanah terdapat pada lampiran).

Perancangan Struktur

Perancangan Struktur dalam pembangunan Embung Serut ini terdapat pada  perancangan bangunan air yaitu bangunan pelimpah atau  spillway dapat dilihat  pada lampiran.

(20)

BAB III

ORGANISASI PROYEK 

Tinjauan Umum

Organisasi pada suatu proyek sangat penting, karena organisasi adalah kumpulan dari beberapa orang yang memiliki tujuan tertentu serta memiliki mekanisme kerja tertentu untuk mewujudkan tujuan tersebut.

Dari pengertian tersebut organisasi dapat ditandai oleh hal-hal sebagai berikut : 1. Mencapai penyelesaian pelaksanaan proyek dalam waktu yang sesingkat mungkin dengan biaya yang ekonomis, dengan tetap menjaga mutu  pelaksanaan.

2. Adanya kelompok atau kumpulan orang yang mempunyai ikatan tertentu dalam bekerja sama.

3. Adanya hubungan atau ikatan yang harmonis dalam bekerja.

4.Hubungan kerja sama tersebut dilakukan atas dasar penetapan hak, kewajiban dan tanggung jawab serta fungsi yang ada untuk mencapai tujuan tersebut.

Organisasi pada proyek Embung Serut ini diatur oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu – Opak dan PT. Handaru Adhiputra.

(21)

Unsur-unsur Pelaksanaan Proyek 

Suatu proyek dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh adanya unsur-unsur pelaksana proyek. Berkaitan dengan proyek pembangunan Embung Serut ini, unsur-unsur pelaksana proyek terdiri atas :

Pemilik Proyek (Owner)

Pemilik proyek yang sering juga disebut sebagai pemberi tugas, owner atau bouwheer  adalah suatu badan usaha atau perseorangan, baik pemerintah maupun swasta yang memiliki, memberikan pekerjaan serta membiayai seluruh proyek  dalam proses pembangunan suatu bangunan. Pada pembangunan Embung Serut ini sebagai pemilik proyek adalah Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak. Adapun wewenang, kewajiban serta hak dari pemilik proyek adalah sebagai berikut :

1. Menyediakan sejumlah dana yang diperlukan untuk terwujudnya suatu  proyek;

2. Mengangkat kontraktor pelaksana, pengawas proyek yang telah terpilih melalui penunjukkan atau melalui mekanisme lelang;

3. Membuat acuan perencanaan dengan dibantu oleh konsultan perencana guna mewujudkan gagasan yang ada;

4. Mengesahkan keputusan yang menyangkut mutu, waktu pelaksanaan, biaya, sanksi dan denda terhadap pelanggar kontrak;

5. Mengusahakan agar pelaksanaan proyek dapat selesai tepat pada waktunya; 6. Menetapkan pekerjaan tambah serta kurang dengan pertimbangan dan saran

yang diberikan oleh Konsultan Pengawas ( MK );

7. Menyelesaikan perselisihan menyangkut proyek yang terjadi antara  bawahannya dengan pihak pemborong;

8. Menerima laporan tentang kemajuan pelaksanaan proyek dari pelaksana  proyek / kontraktor;

9. Menerima dan memeriksa berita acara penyerahan proyek;

10. Mengesahkan semua biaya pembayaran kepada pelaksana sesuai dengan kontrak kerja.

Perencana

Perencana pembangunan Embung Serut adalah pihak yang ditunjuk oleh  pemilik proyek melalui wakilnya untuk bertindak sebagai perencana sesuai dengan

(22)

keahliannya. Adapun perencana yang ditunjuk dalam pembangunan Embung Serut ini adalah PT. Retrasindo.

Konsultan Pengawas / Supervisi

Konsultan Pengawas / Supervisi adalah orang atau badan yang diangkat oleh pemberi tugas untuk bertindak sepenuhnya mewakili pemberi tugas dalam memimpin, mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dilapangan dalam batas-batas yang ditentukan baik secara teknis ataupun secara administratif. Dalam pembangunan Embung Serut ini yang bertindak sebagai Konsultan Pengawas / Supervisi adalah Aristoteles W.A., ST.. Konsultan Pengawas / Supervisi mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut ini :

1) Melakukan koordinasi dan arahan terhadap paket pekerjaan yang dilakukan tim  pelaksana.

2) Mengendalikan jadwal pelaksanaan berdasarkan waktu yang telah ditentukan. 3) Mengendalikan mutu pekerjaan sesuai dengan spesifikasi.

4) Memimpin rapat koordinasi lapangan, baik secara rutin maupun khusus. 5) Mengatasi dan memecahkan persoalan yang terjadi dilapangan.

Pelaksana Proyek (Kontraktor)

Kontraktor pelaksana adalah pemenang lelang atau dipilih melalui  penunjukan yang dapat berupa perorangan atau badan hukum, yang telah ditetapkan olek pihak pemilik proyek dan telah pula menandatangani Surat Perjanjian Kerja (SPK). Kontraktor pelaksanaan ini bekerja dengan mengacu pada gambar kerja (bestek), Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) yang telah disusun. Pada  pembangunan Embung Serut ini yang bertindak sebagai kontraktor pelaksana atau

kontraktor utama adalah PT. Handaru Adhiputra. Adapun kewajiban dan hak  kontraktor pelaksana adalah:

1. Melaksanakan semua kesepakatan yang ada dalam kontrak kerja, baik  mengenai scheduling  pelaksanaan maupun masa pemeliharaannya;

2. Mematuhi dan melaksanakan segala petunjuk yang diberikan direksi;

3. Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor pelaksana harus membuat dan menyerahkan gambar-gambar kerja (shop drawing ) serta metode kerja yang nantinya akan dilaksanakan;

(23)

4. Mengadakan perubahan-perubahan (revisi) yang diperlukan bilamana dikehendaki oleh pemberi tugas sesuai dengan kesepakatan bersama;

5. Menyediakan tenaga kerja dan mengikutkannya dalam program Jamsostek; 6. Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan yang diserahkan kepada

Pemilik Proyek;

7. Bertanggung jawab atas kualitas atau mutu pekerjaan;

8. Membayar semua ganti rugi akibat kecelakaan yang terjadi pada waktu  pelaksanaan pekerjaan, kecuali hal itu akibat kecelakaan pemberi tugas dan

wakilnya;

9. Berhak mengajukan permohonan untuk mendapatkan perpanjangan waktu  pelaksanaan apabila terjadi keterlambatan yang disebabkan oleh hal-hal

yang bersifat diluar dugaan ( force majeur ) dan kemudian mempertanggung  jawabkannya kepada pemilik proyek, antara lain adalah terjadinya:

 pemogokan, larangan kerja, bencana alam, kerusuhan-kerusuhan sosial, Peraturan Pemerintah dalam bidang moneter yang langsung mempengaruhi  pekerjaan;

10. Berhak menerima sejumlah biaya pelaksanaan pekerjaan dari pemberi tugas setelah pekerjaan selesai sesuai dengan kesepakatan yang tercantum dalam kontrak kerja.

11. Kontraktor pelaksana menyusun sebuah struktur organisasi yang di dalamnya tercantum alur-alur pemberian perintah dan alur koordinasi yang memungkinkan masing-masing komponen untuk bekerja dengan maksimal dan tidak terjadi overlaping tanggungjawab. Untuk kelancaran pelaksanaan  pekerjaan, kontraktor pelaksana dibantu oleh sub-sub kontraktor yang

ditunjuk oleh kontraktor pelaksana.

Sub Kontraktor

Sub Kontraktor (pelaksana lapangan) melaksanakan pekerjaan khusus dari  proyek sesuai dengan keahliannya (spesialisasi). Kontraktor pendukung ini dipilih oleh kontraktor utama (setelah mereka mengajukan penawaran), berdasarkan  pengalaman dalam bidangnya dan bukti-bukti hasil pekerjaannya. Oleh karenanya maka sub kontraktor ini bertanggung jawab terhadap kontraktor utama, kontraktor 

(24)

utama mempunyai kebebasan untuk menentukan berapa jumlah sub kontraktor yang akan diajak bekerjasama.

Sub Kontraktor mempunyai hak dan kewajiban antara lain:

1. Bertanggung jawab langsung terhadap kontraktor utama tentang segala sesuatu hasil dari pekerjaan yang telah dilaksanakan;

2. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan spesialisasinya dan menyerahkan hasil pekerjaannya tersebut pada kontraktor utama sesuai dengan batas waktu yang telah disepakati dalam kontrak kerja antara kontraktor utama dengan sub kontraktor;

3. Menerima sejumlah biaya pelaksanaan pekerjaan dari kontraktor utama sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam perjanjian (kontrak kerja).

(25)

Hubungan Kerja Antar Unsur-Unsur Pelaksana

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, pada umumya terdapat 5 (lima) unsur yang terlibat dalam suatu proyek, yaitu:

Pemilik Proyek  Perencana

Konsultan Pengawas / Supervisi Kontraktor Pelaksana

Sub Kontraktor 

PEMILIKPROYEK 

PERENCANA KONSULTAN PENGAWAS KONTRAKTOR  Keterangan: Instruksi Konsultasi Koordinasi SUBKONTRAKTOR 

(26)

Organisasi PT.Handaru Adhiputra

Dalam menjalankan tugasnya, kontraktor pelaksana bekerja dalam sebuah organisasi. Tidak jauh berbeda dengan organisasi pada umumnya, kontraktor pelaksana juga mempunyai suatu struktur organisasi yang memungkinkan komponen-komponen organisasi dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Di mana hal itu adalah merupakan modal awal untuk dapat bekerja sama dengan unsur-unsur proyek yang lain (pemilik proyek, konsultan  perencana, maupun kontraktor pelaksana).

Struktur organisasi dalam proyek pembangunan Embung Serut adalah sebagai berikut :

(27)
(28)

Penjelasan mengenai tugas-tugas dari strutur organisasi di atas adalah sebagai berikut :

Project Manager

Adalah seorang yang ditugaskan oleh Perusahaan sebagai wakilnya untuk  melaksanakan pekerjaan secara keseluruhan ( baik fisik maupun administrasi ), dari awal pelaksanaan sampai dengan akhir pelaksanaan pekerjaan. Bertanggung jawab  penuh atas pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan kepada Perusahaan serta

Pengguna Jasa

Adapun tugas dapat diuraikan :

a. Mengkoordinir dan mengendalikan pelaksanaan produksi di lokasi pekerjaan agar tepat waktu, kualitas dan kuantitas.

 b. Membuat Rencana Kerja dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

c. Memimpin kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan dengan mendayagunakan sumber daya secara optimal dan memenuhi persyaratan biaya, mutu, waktu.

d. Mengatur jadwal utama pelaksanaan sehingga dapat dilaksanakan secara  berkesinambungan.

e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan pekerjaan dengan rencana kerja yang telah disepakati dari awal sampai selesai pekerjaan.

f. Menghadiri rapat koordinasi mengenai permasalahan serta memberi solusi  penyelesaian dilokasi pekerjaan.

g. Membuat laporan kebutuhan anggaran yang dibutuhkan kepada perusahaan. h. Bertanggung jawab penuh akan kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan.

i. Mempertanggung jawabkan perhitungan rugi laba proyek secara periodik ke  perusahaan

 j. Bertanggung jawab atas terselenggaranya proses pengendalian mutu, waktu,  biaya dan kuantitas pekerjaan.

(29)

Site Manager

Bertugas untuk membuat re-desain gambar-gambar bangunan pekerjaan beserta  perhitungannya, pembuatan Time Schedule dan memonitor progress pelaksanaan,  pengendalian mutu, waktu, biaya, dan kuantitas pekerjaan.

Adapun tugas dapat diuraikan :

a. Bertanggung jawab atas terselenggaranya perencanaan pelaksanaan di lapangan  b. Bertanggung jawab atas terselenggaranya proses pengendalian mutu, waktu,

 biaya dan kuantitas pekerjaan.

c. Bertanggung jawab atas terselenggaranya administrasi teknik. d. Membina dan meningkatkan kualitas SDM personil di lapangan. e. Mengkoordinir pengadaan gambar kerja / pelaksanaan.

f. Membuat dan mengusulkan kepada Project Manager tentang jadwal  pelaksanaan, jadwal tenaga, jadwal alat dan jadwal bahan.

g. Bertanggung jawab atas penghitungan volume pekerjaan dan penyusunan redesign.

h. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan di lapangan.

Pelaksana Utama

Bertugas mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan dan membagi tugas tersebut kepada pelaksana – pelaksana, Pelaksana Utama bertanggung jawab kepada Site Manager atas semua pelaksanaan pekerja fisik dilapangan, pengelolaan sumber  daya yang ada serta pemeriksaan mutu bahan yang didatangkan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Adapun tugas dapat diuraikan :

1. Menyusun program pelaksanaan secara periodik berdasar jadwal waktu  pelaksanaan

2. Menyusun Rencana Kerja Harian, Mingguan dan Bulanan

3. Menyiapkan tenaga kerja, peralatan serta bahan yang dibutuhkan sesuai  jadwal harian.

4. Memonitor kebutuhan alat, bahan dan tenaga dan melaporkan pada Site Manager.

(30)

6. Menerapkan tindakan pengamanan terhadap kemungkinan hambatan atas  pelaksanaan.

7. Menerapkan Rencana Kerja yang telah ditentukan oleh Site Manager.

Administrasi

Bertugas dan bertanggung jawab atas semua kegiatan administrasi, secara intern maupun Eksteren ( Pembuatan semua bentuk laporan ) yang dibutuhkan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, dari awal pelaksanaan sampai dengan akhir pelaksanaan pekerjaan.

Bertanggung jawab kepada Site Manager. Adapun tugas dapat diuraikan :

a. Menyusun pelaporan – pelaporan pelaksanaan pekerjaan secara  periodik 

 b. Menyusun dan membuat surat menyurat yang berhubungan dengan kegiatan di lapangan.

c. Membuat, melaporkan dan mongarsip progres dilapangan secara  periodik.

d. Membuat dan menyusun kebutuhan yang disyaratkan untuk   penagihan / termijn pekerjaan.

Pelaksana

Bertugas dan bertanggung jawab kepada Pelaksana Utama atas semua  pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan, serta pemeriksaan mutu bahan dan kondisi

alat yang didatangkan yang akan digunakan dalam pelaksanaan di lapangan. Adapun tugas dapat diuraikan :

a. Merealisasikan gambar kerja / pelaksanaan.

 b. Memonitor kebutuhan alat, bahan dan tenaga serta melaporkan kepada Pelaksana Utama

c. Melaksanakan pencatatan hasil kerja / Opname pekerjaan secara  periodik.

(31)

Surveyor

Bertugas untuk melakukan uitset / pengukuran awal, menentukan data ukur  untuk dibuat gambar kerja, serta selalu mengkontrol elevasi bangunan yang dikerjakan agar tetap sesuai dengan rencana. dan bertanggung jawab pada Pelaksana Utama / Site Manager.

Adapun tugas dapat diuraikan :

a. Melaksanakan pengukuran di lapangan secara periodik.

 b. Menentukan titik-titik acuan untuk bangunan sesuai gambar kontrak /  petunjuk Direksi

c. Mengkordinasikan hasil ukur untuk penggambaran sesuai yang direncanakan kepada Juru Gambar.

Logistik 

Bertugas menyiapkan kebutuhan material dan bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan dan bertanggung jawab kepada Pelaksana Utama / Site Manager.

Adapun tugas dapat diuraikan :

a. Menyediakan segala material yang akan digunakan di lapangan secara periodik.

 b. Menyediakan segala peralatan yang akan digunakan di lapangan secara periodik.

(32)

BAB IV

ADMINISTRASI PROYEK 

Tinjauan Umum

Administrasi merupakan kegiatan penunjang proyek yang keberadaanya sangat diperlukan pada suatu proyek. Kegiatan administrasi proyek adalah sebagai  berikut :

1) Mengurus serta menyelesaikan kegiatan proyek yang bersifat administratif, keuangan dan umum.

2) Menyiapkan berita acara lapangan dan menyusun dokumentasi.

Pengadaan Perencana

Kegiatan administrasi tidak terpisahkan dari kegiatan sebelum  pembangunan dimulai yaitu proses pelelangan. Dalam PP Nomor 29 Tahun 2000 dijelaskan secara umum bahwa pengadaan jasa konstruksi dibagi dalam empat macam dalam hal ini ialah jasa perencanaan yaitu :

1. Pelelangan Umum

Adalah pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa, sekurangkurangnya pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa, sekurang-kurangnya 1 (satu) media cetak dan papan pengumuman resmi untuk umum sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.

2. Pelelangan Terbatas

Adalah pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang diikuti oleh  penyedia jasa yang dinyatakan telah lulus prakualifikasi dan jumlahnya diyakini terbatas dengan pengumuman secara luas melalui media massa,sekurang-kurangnya 1 (satu) media cetak dan papan pengumuman resmi untuk umum sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat

(33)

3. Pemilihan Langsung

Adalah pengadaan jasa konstruksi tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas, yang dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawar dari penyedia jasa dan dapat dilakukan negosiasi, baik dari segi teknis maupun harga, sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.

4. Penunjukan Langsung

Adalah pengadaan jasa konstruksi yang dilakukan tanpa melalui  pelelangan umum, pelelangan terbatas, atau pemilihan langsung yang

dilakukan hanya terhadap 1 (satu) penyedia jasa dengan cara melakukan negosiasi baik dari segi teknis maupun harga sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam pembangunan Embung Serut ini diperoleh dengan sistem  pelelangan umum. Rekanan pelelangan pembangunan Embung Serut ini dilampirkan.

Laporan Kerja

Laporan kerja adalah suatu penyampaian informasi tertulis kepada pimpinan yang mencakup perkembangan pekerjaan serta memuat uraian penyimpangan  pelaksanaan di lapangan dan perkembangan baru yang timbul di lapangan.

Fungsi laporan kerja adalah sebagai berikut ini.

1) Laporan kerja disampaikan kepada pimpinan merupakan tanggungjawab yang harus disampaikan oleh bagian administrasi.

2) Laporan kerja merupakan salah satu sumber informasi yang diperlukan oleh seorang pemimpin.

Bentuk laporan kerja ini terbagi dua macam yaitu laporan kerja kedalam “intern” dan laporan kerja keluar “ekstern”. Untuk laporan kerja kedalam, bagian administrasi melaporkan pada manajer proyek, sedangkan untuk laporan kerja keluar, misalnya laporan ke pusat, bagian administrasi membuat laporan  progress atau presentasi kerja mingguan dan bulanan bersama “site engineer” diketahui oleh manajer proyek dan pengawas. Dari laporan ini pihak proyek melaporkan ke pusat

(34)

tentang perkembangan proyek, sedangkan dana tambahan pelaksanaan dikirim  berdasarkan laporan presentasi kerja setiap bulan.

Di bawah ini akan diuraikan secara singkat dan jelas mengenai masing-masing jenis pelaporan yang disampaikan, terdiri dari laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan.

Laporan Harian

Laporan harian memuat kegiatan pelaksanaan harian, serta instruksi-instruksi dari pengawas baik tertulis maupun lisan. Laporan harian diperlukan untuk  memperoleh gambaran secara singkat kegiatan harian. Laporan harian diajukan kepada pihak pemberi tugas setelah disetujui oleh Pengawas.

Laporan Mingguan

Laporan mingguan memuat laporan kegiatan selama satu minggu yang dibuat berdasarkan laporan harian disamping  schedule pekerjaan untuk minggu  berikutnya. Laporan mingguan merupakan  progress aktual dibandingkan terhadap  progress rencana yang tercantum pada master schedule. Dengan demikian dapat segera diketahui bila terjadi penyimpangan dan dapat diambil tindakan yang dianggap perlu.

(35)

Laporan Bulanan

Laporan bulanan berisi prestasi pelaksana selama satu bulan. Laporan  bulanan dilengkapi dengan  progress mingguan pada minggu terakhir bulan yang  bersangkutan, kurva kemajuan proyek pada minggu terakhir yang telah

dilaksanakan serta dokumentasi kemajuan proyek.

Rencana Kerja

Rencana kerja adalah pembagian waktu terinci yang disediakan untuk  masing-masing bagian pekerjaan dari suatu proyek pembangunan dalam jumlah waktu yang sudah direncanakan.

Manfaat dibuatnya rencana kerja yaitu : 1.Untuk menentukan urutan pekerjaan,

2.Mengetahui volume pekerjaan yang harus diselesaikan dalam satuan waktu tertentu,

3.Mengendalikan waktu pelaksanaan masing-masing bagian pekerjaan, 4.Mengetahui bahan bangunan dan peralatan yang diperlukan di proyek, 5.Mengetahui jumlah dan jenis tenaga kerja yang diperlukan,

6.Sebagai alat koordinasi bagi pimpinan. Dengan menggunakan rencana kerja,  pimpinan dapat melakukan koordinasi segala kegiatan pelaksanaan pekerjaan di

lapangan,

7.Sebagai pedoman kerja dan penilaian kemajuan pelaksanaan pekerjaan (prestasi kerja).

Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman dalam bidangnya masing-masing sangat mempengaruhi keberhasilan suatu pekerjaan. Pada proyek   pembangunan ruko ini terdapat tiga golongan tenaga kerja yaitu tenaga kerja ahli,

(36)

4.4.1 Tenaga kerja ahli

Tenaga kerja ahli merupakan tenaga kerja yang mempunyai pendidikan minimal sarjana pada bidangnya atau berpengalaman dalam bidang struktur, manajemen dan arsitektur. Tugas tenaga ahli pelaksana adalah :

1) Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan kegiatan konstruksi di lapangan,

2) Menyusun rencana kerja pelaksanaan dan rencana biaya pelaksanaan  pekerjaan,

3) Mengevaluasi hasil pelaksanaan pekerjaan, 4) Melaporkan prestasi kerja pada pimpinan.

4.4.2 Tenaga kerja menengah

Tenaga kerja menengah yang bekerja pada proyek ini adalah tenaga lulusan sarjana muda atau yang sederajat dan cukup berpengalaman dalam bidangnya. Tenaga kerja menengah dibagi dua golongan,yaitu:

1. Tenaga kerja teknik  

Tenaga kerja teknik merupakan tenaga pelaksana yang mengelola dan mengatur kegiatan pekerjaan di lokasi proyek. Adapun tugas dari tenaga kerja teknik adalah :

1). Membuat gambar kerja. 2). Melaksanakan pengukuran. 3). Mengontrol hasil pekerjaan.

4). Mengatur penempatan peralatan dan material.

5). Menetapkan jumlah tenaga kerja pada setiap bagian berdasarkan bobot  pekerjaan.

2. Tenaga administrasi

Tenaga administrasi bertugas melaksanakan pekerjaan administrasi, yaitu : 1). Menyelenggarakan surat menyurat.

2). Membuat dan mengatur pembukuan proyek.

(37)

4.4.3 Tenaga kerja pelaksana

Tenaga kerja pelaksana bertugas melaksanakan tiap bagian pekerjaan  pembangunan seperti menghitung banyaknya kebutuhan material, merakit tulangan,

membuat bekisting, melakukan pengecoran dan lain-lain.

Waktu dan

Upah Kerja

Pekerjaan yang dilakukan dinilai berhasil apabila telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan (sesuai rencana). Setiap pekerjaan memerlukan disiplin kerja dari semua unsur proyek sehingga efisiensi kerja dan waktu dapat tercapai. Tenaga kerja  juga mendapatkan haknya untuk menerima upah hasil dari pekerjaannya, sehingga  besarnya gaji yang diterima harus sesuai dengan yang telah ditetapkan dan

dibayarkan tepat waktu.

(38)

Waktu Kerja

Waktu kerja pada proyek pembangunan Embung Serut ini adalah: 1. Jam kerja biasa

Jumlah hari kerja dalam 1 minggu adalah 7 hari, sedangkan jumlah jam kerja dalam 1 hari adalah 8 jam, kelebihan jam kerja tersebut dianggap sebagai jam lembur. Perincian jam kerja biasa adalah sebagai berikut :

1. Pukul 07.00 – 12.00 WIB adalah jam bekerja.

2. Pukul 12.00 – 13.00 WIB adalah jam istirahat.

3. Pukul 13.00 – 16.00 WIB adalah jam bekerja.

2. Jam kerja lembur 

Jam kerja lembur dihitung apabila pekerjaan dilakukan sampai melebihi jam kerja biasa. Jam kerja lembur dilakukan apabila ada pekerjaan yang menuntut harus segera diselesaikan agar target bagian pekerjaan tersebut tercapai.

Upah Kerja

Pembayaran upah tenaga kerja adalah sebagai berikut :

1. Tenaga kerja tetap,

 pembayaran upah dilaksanakan setiap akhir bulan.

2. Tenaga kerja honorer,  pembayaran upah dilaksanakan setiap minggu.

(39)

BAB V

BAHAN DAN PERALATAN

Bahan

Tinjauan Umum

Bahan bangunan merupakan faktor yang sangat penting untuk pembangunan gedung. Agar pekerjaan pembangunan pada suatu proyek dapat sesuai dengan yang direncanakan maka bahan bangunan yang digunakan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dan berkualitas baik. Selain pengawasan mutu bahan, juga perlu diperhitungkan penempatan, penyimpanan dan penyediaan bahan yang secukupnya. Hal ini untuk menghindari penurunan mutu bahan akibat disimpan terlalu lama dan  juga untuk menghindari penempatan bahan yang mengganggu pekerjaan. Jenis-jenis  bahan yang digunakan pada proyek pembangunan Embung Serut ini sudah sesuai

dengan rencana kerja dan syarat-syarat. Semen Portland 

Semen  Portland  adalah bahan ikat hidrolis yang memiliki sifat akan mengeras bila dicampur dengan air. Semen Portland biasa digunakan sebagai bahan campuran pokok pembuatan beton, bahan untuk membuat adukan plesteran ( finishing ) serta sebagai pengikat (spesi) pasangan bata untuk dinding.

Syarat semen “Portland” yang digunakan antara lain :

a) Merk semen yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan kecuali dengan persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas / Supervisi.  b) Semen harus didatangkan dalam keadaan baru dan asli dan dikirim dalam

kantong-kantong semen yang masih disegel dan tidak pecah.

c) Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Semen harus disimpan di gudang yang cukup ventilasinya dan diletakkan di tempat yang tidak terkena air.

(40)

d) Kantong semen  Portland  tidak boleh ditumpuk lebih dari 10 sak  atau tingginya melampaui 2 meter.

e) Tiap pengiriman baru harus dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan pengirimannya.

f) Untuk semen yang diragukan mutunya dan kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dianggap rusak, membatu, dapat ditolak   penggunaannya tanpa melalui test  lagi. Bahan yang telah ditolak harus

segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam.

Gambar 5. 1 Semen Portland 

Batu Kali

Batu Kali yang digunakan dalam pembangunan Embung Serut ini adalah  batu kali yang tidak porous, yaitu batu hitam dari Gunung Merapi. Batu kali yang masih utuh biasanya dipecahkan menjadi lebih kecil untuk berbagai keperluan. (misal : pasangan batu kali)

(41)

Agregat

Agregat adalah butiran-butiran material sebagai bahan pengisi dalam beton. Ada dua macam agregat, yaitu agregat halus (pasir) dan agregat kasar (kerikil dan  batu pecah). Fungsi agregat merupakan pengisi pasangan batu dan sebagai bahan

campuran beton. 1. Agregat halus

Agregat halus (pasir) dapat digunakan sebagai campuran adukan beton, campuran untuk pasangan bata, dan plesteran. Agregat halus (pasir) adalah bahan  batuan yang berukuran kecil, yang lolos ayakan 5 mm dan tertinggal pada ayakan

0,75 mm.

Kualitas pasir yang digunakan untuk campuran adukan beton harus memenuhi persyaratan tertentu yaitu :

1) Pasir yang digunakan harus dari butir-butir yang tajam dan keras. 2) Tidak boleh mengandung bahan-bahan organik terlalu banyak.

3) Butir-butir pasir harus bersifat kekal, dalam arti tidak hancur atau pecah oleh pengaruh cuaca, misalnya oleh pengaruh kelembaban, hujan dan terik  matahari.

4) Pasir tidak mengandung lumpur lebih dari 5%, apabila lebih dari itu

Gambar 4. 3 Batu kali Gambar 5. 2 Batu kali

(42)

5) Pasir laut tidak boleh digunakan untuk semua mutu beton, kecuali dengan petunjuk lembaga pemeriksaan bahan yang diakui.

Pasir yang belum digunakan sebaiknya disimpan dalam bak dengan alas lantai ringan untuk menghindari tercampurnya dengan tanah. Untuk Embung Serut ini digunakan pasir yang berasal dari Merapi.

Gambar 5. 3 Agregat halus

2. Agregat kasar 

Agregat kasar terdiri dari kerikil dan batu pecah. Kerikil merupakan  bahan batuan berukuran besar yang dapat melalui ayakan 25 mm dan tertinggal

diatas ayakan 2 mm. Kerikil yang dihasilkan mesin pemecah batu mempunyai diameter butir 10 mm sampai 25 mm disebut batu pecah atau kricak/koral ( split ). Sebelum digunakan dalam adukan beton, kerikil disemprot dahulu dengan air  agar lumpur yang melekat dapat terlepas.

Kualitas kerikil yang digunakan untuk campuran beton harus memenuhi  persyaratan sebagai berikut :

1) Kerikil tidak boleh mengandung lumpur melampaui 1%. Apabila kadar  lumpur melebihi 1% maka kerikil tersebut harus dicuci.

2) Kerikil tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton seperti zat-zat alkali.

(43)

Agregat kasar harus terdiri dari butir dengan gradasi baik. Penyimpanan agregat harus dilaksanakan di tempat pekerjaan (ditimbun) sedemikian rupa sehingga pengotoran oleh bahan lain dapat dihindari. Agregat kasar untuk  keperluan pembangunan diambil dari Merapi.

Gambar 5. 4 Agregat Kasar

Air

Air digunakan sebagai bahan campuran adukan beton dan untuk merawat  beton yang telah selesai dicor agar tidak mengering terlalu cepat yaitu dengan cara

menyirami permukaannya.

Dalam adukan beton, air berpengaruh pada keadaan sebagai berikut ini : 1) Pembentukan pasta semen, yang berpengaruh pada sifat adukan beton yang

dapat dikerjakan, kekuatan susut dan keawetan beton.

2) Kelangsungan reaksi dengan semen  Portland  sehingga dihasilkan kekerasan dan kekuatan selang beberapa waktu.

3) Perawatan keras adukan beton guna menjamin pengerasan yang sempurna.

4) Untuk pekerjaan pembersihan alat-alat pengaduk beton agar tidak cepat  berkarat.

5) Untuk membersihkan lumpur yang menempel pada agregat halus dan agregat kasar.

Air yang digunakan tidak mengandung lumpur, minyak, lemak dan benda terapung lainnya yang dapat dilihat secara visual. Disamping itu air yang digunakan

(44)

mengandung garam-garam yang dapat larut dan dapat merusak beton (asam-asam, zat organik dan sebagainya) lebih dari 15 gram/liter. Air yang mengandung garam (air laut) tidak diperkenankan untuk dipakai. Pada proyek ini air yang dimanfaatkan diperoleh dari sumber mata air setempat.

Baja Tulangan

Baja tulangan merupakan bahan yang digunakan sebagai tulangan pada konstruksi beton bertulang dan merupakan bahan utama yang dihitung untuk  memikul kekuatan tarik pada konstruksi beton bertulang.

Baja tulangan yang digunakan dalam proyek pembangunan Embung Serut ini adalah baja tulangan biasa. Baja tulangan ini digunakan tulangan yang  berdiameter 10 mm dan 12 mm.

Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi persyaratan dan diperiksa di Laboratorium. Pengujian dilakukan di Balai Pengujian Informasi Pemukiman dan Bangunan dan Pengembangan Jasa Konstruksi (Balai PIPBPJK).

(45)

Kayu

Penggunaan kayu pada proyek ini adalah balok-balok kayu atau papan (termasuk papan multiplex / kayu lapis). Kayu yang digunakan harus lurus, bebas dari cacat (retak-retak, terpuntir, adanya mata kayu). Kayu yang digunakan harus kering benar, sehingga pada waktu digunakan tidak terjadi penyusutan. Kayu digunakan untuk kerangka bekisting.

Gambar 5. 6 Kayu

Kawat Bendrat

Kawat bendrat adalah kawat yang terbuat dari baja lunak berdiameter  minimum 1 mm yang memiliki fungsi untuk mengikat rangkaian baja tulangan agar  kedudukannya tidak berubah dan kawat bendrat juga berfungsi memperkuat hubungan antar sambungan tulangan sehingga sambungan dapat bekerja sama menahan beban yang bekerja.

(46)

Bambu

Bambu digunakan sebagai bahan pembantu pada saat pekerjaan dimulai.Kegunaan bambu sendiri mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai  penyangga atau membantu dalam melakukan pekerjaan bowplank , dibeberapa  bangunan air bambu juga digunakan sebagai cerucuk  yang digunakan sebagai  penguat pondasi bangunan air.

(47)

Peralatan

Tinjauan Umum

Suatu pekerjaan proyek yang besar dan kompleks tidak dapat diselesaikan hanya menggunakan tenaga manusia saja, tetapi harus dengan bantuan alat-alat kerja. Pada umumnya suatu pembangunan proyek yang besar dalam  pelaksanaannya selalu ditunjang dengan alat-alat kerja yang memadai. Maksud dari  penggunaan alat-alat tersebut adalah untuk mempercepat pelaksanaan pekerjaan dan

lebih efisien dalam pemakaian tenaga kerja.

Pengadaan atau pembelian alat-alat untuk menaikkan efisiensi tenaga kerja harus menimbang besar proyek yang ditangani, besar biaya yang tersedia, jenis  pekerjaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan kondisi lapangan.

 Backhoe

Pembangunan Embung Serut ini tidak terlepas dari pekerjaan galian dan timbunan yang memiliki volume yang sangat besar, sehingga diperlukan alat khusus untuk mempermudah melakukan galian dan timbunan tanah sekitar. Galian dan timbunan tersebut dapat digunakan untuk berbagai macam pekerjaan lain seperti  pengeringan yaitu dengan membuat sudetan, dan pekerjaan pemadatan tanah

(48)

Gambar 5. 7 Backhoe

 Dump Truck 

 Dump Truck  atau truk pengangkut sangat dibutuhkan dalam pembangunan Embung Serut karena transportasi material mempunyai volume yang sangat  besar, sehingga untuk mempermudah dalam transportasi material dari satu

tempat ke tempat yang lain dibutuhkan Dump Truck .

Gambar 5. 8 Dump truck 

Mesin Aduk Beton

Mesin aduk beton (molen) merupakan alat pencampur bahan untuk  membuat adukan beton. Mesin ini digerakkan oleh tenaga mesin dan digunakan untuk menghasilkan beton dalam jumlah kecil. Penempatan mesin aduk beton ini

(49)

Pada proyek ini mesin aduk beton digunakan untuk pekerjaan pengecoran dengan volume yang kecil.

Bagian penting dari molen adalah : motor penggerak drum molen dan sirip dalam drum molen. Motor penggerak berfungsi untuk menggerakkan drum molen, sedangkan Drum molen merupakan tempat pengaduk behan-bahan adukan beton atau spesi. Drum molen berputar pada porosnya karena tenaga gerak dari motor   penggerak. Untuk membolak-balikkan adukan atau mencurahkan adukan beton

digunakan “stang stir” yang dapat digerakkan tenaga manusia.

Cara kerja mesin aduk beton molen yaitu mesin penggerak dihidupkan sehingga drum pengaduk berputar, lalu masukkan air, semen dan pasir sesuai  perbandingan yang ditentukan. Dengan adanya sirip-sirip dalam tabung aduk, bahan susunan adukan beton akan teraduk dengan baik. Setelah bahan-bahan tercampur  homogen, kemudian silinder adukan diputar berlawanan arah jarum jam.

Gambar 5. 9 Mesin Aduk Beton

Vibrator Roller 8 ton / Stamper

Untuk mendapatkan kemampatan beton yang baik dan mencegah timbulnya rongga-rongga dalam adukan beton karena gradasi agregat kurang baik, khususnya  pada tempat-tempat yang tulangannya rapat sehingga kerikil sulit untuk menempati

ruang di sela-sela tulangan maka diatasi dengan menggunakan vibrator .

Vibrator  merupakan alat yang mengubah tenaga gerak motor menjadi tenaga getar. Oleh adanya penggetaran tersebut maka sarang kerikil dan rongga kosong yang menyebabkan keroposnya beton dapat dicegah. Dengan demikian dapat dihasilkan beton yang mampat/padat, tidak berongga dan tidak keropos.

(50)

Cara kerja Vibrator  yaitu, motor penggerak dihidupkan, piringan motor   berputar, memutar kabel baja yang terdapat di dalam pipa karet. Ujung kabel ini  berupa batang yang dapat berputar eksentris. Getaran karena putaran akan

merambat ke seluruh selubung baja sehingga selubung baja ikut berputar.

Gambar 5. 10 Vibrator 

Gerobak Dorong

Pada proyek ini gerobak dorong digunakan untuk mempermudah dan memperlancar pekerjaan bangunan misalnya mengangkut agregat, adukan beton ke tempat pengerjaan pada lokasi yang berdekatan.

(51)

Theodolite

Pada proyek ini digunakan alat ukur  theodolite untuk penentuan elevasi muka tanah baik muka tanah asli maupun muka tanah rencana. Untuk mendirikan theodolite digunakan statif .

Gambar 5. 12 Theodolite

Pompa

Pompa digunakan sebagai alat Bantu menyedot air, dalam pembangunan Embung Serut ini terdapat banyak mata air dikarenakan lokasi ini dahulu adalah sungai sehingga dibutuhkan banyak pompa untuk menyedot air yang mengganggu dalam pelaksanaan pekerjaan pondasi talud.

(52)

Gambar 5. 13 Pompa

Peralatan Bantu

Alat-alat bantu sebagai pendukung kelancaran pekerjaan selain alat yang di atas antara lain:

a. Unting-unting, benang dan selang, berfungsi untuk mengontrol tegaknya alat struktur.

 b. Cangkul dan sekop, digunakan untuk pekerjaan pembuatan adukan  beton.

c. Ember dan gerobak dorong, digunakan untuk membawa adukan beton ke tempat pekerjaan.

d. Cetok, digunakan untuk meratakan permukaan beton yang masih basah. e. Meteran, digunakan untuk mengukur dimensi.

f. Palu, digunakan untuk memasang paku.

(53)

BAB VI

PELAKSANAAN PEKERJAAN

Tinjauan Umum

Pelaksanaan pekerjaan merupakan suatu proses yang mengerahkan dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya meliputi bahan, alat dan tenaga kerja. Penggunaan sumberdaya harus diusahakan secara efektif dan efisien, sehingga diperlukan teknik pengaturan dan pengerahan yang tepat dalam suatu  proyek.

Untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan yang direncanakan, maka dibutuhkan suatu organisasi yang baik. Oleh karena itu, di dalam sebuah proyek  diperlukan:

1. Rencana Kerja dan Syarat (RKS).

2. Tenaga kerja yang menguasai dan berpengalaman di bidang pekerjaan.

3. Cara kerja yang sesuai dengan ketentuan, yaitu berdasarkan rencana kerja dan syarat-syarat yang telah ditentukan.

4. Gambar rencana.

Pelaksanaan pekerjaan yang diamati selama dalam masa Praktik Kerja di  proyek pembangunan pembangunan Embung Serut ini mulai dari pekerjaan talud

hingga pekerjaan bendung.

Pada pekerjaan pembangunan Embung Serut terdapat beberapa item  pekerjaan yang harus dilaksanakan antara lain :

1. PERKERJAAN PERSIAPAN

a. Mobilisasi dan demobilisasi  b. Kisdam dan Pengeringan 2. PEKERJAAN TANAH

a. Galian Tanah Biasa  b. Urugan Kembali

(54)

d. Timbunan Tanah dari Hasil Galian dan di padatkan Roller 5 kali Lintasan

3. PEKERJAAN PASANGAN a. Pasangan Batu Bata  b. Pasangan Batu Kosong

c. Pasangan Batu Kali 1 PC : 4 Ps

d. Pekerjaan Bronjong (Pabrikan) 1,00x2,00x0,50 e. Geotextile Non Woven

f. Paving Block tebal = 8 cm g. Plesteran 1 PC : 3 Ps h. Siaran 1 PC : 2 Ps i. Acian 4. PEKERJAAN BETON a. Rabat Beton  b. Beton 1 PC : 2 Ps : 3 Krl

5. PEKERJAAN PIPA DAN SALURAN a. Pipa Railling GIP 2”.

 b. Pipa Intake GIP 3”.

c. Pipa PVC ¾’ dan Aksesoris. d. Pipa PVC 2’ e. Stop Kran 3/4”. f. Stop Kran 2“. g. Stop Kran 3” h. Buis Beton D = 0,50 m. 6. PEKERJAAN PINTU a. Pintu Pengambilan.  b. Pintu Penguras. c. Skot balok.

(55)

Lingkup Pengamatan

Masa kerja praktik yang penyusun lakukan dari tanggal 9 Mei 2012 sampai dengan tanggal 5 Juli 2012. Selama 3 bulan penyusun mengamati secara langsung  proses dilapangan, melakukan wawancara dan mengadakan studi. Karena

terbatasnya waktu praktik kerja, maka penyusun hanya berkesempatan mengamati  pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pekerjaan talud 2. Perbaikan pekerjaan bendung

Pelaksanaan Bangunan Air

Pelaksanaan pekerjanaan bangunan air mempunyai beberapa tahapan: Persiapan

1. Sosialisasi kepada masyarakat sekitar proyek. Pemberitahuan Mulai Kerja kepada: Ketua RT, Kepala Dukuh, Kepala Desa, Camat.

2. Pengukuran yang terdiri dari potongan melintang, memanjang, penentuan elevasi  bangunan dan pemetaan situasi untuk dibuat gambar kerja, dan Penghitungan

Volume Pekerjaan ( MC 0% ), serta Amandemen.

3. Pembuatan kantor di lapangan digunakan untuk brak kerja sekitar lokasi  pekerjaan atau menyewa tempat penduduk yang lokasinya disekitar pekerjaan

selama pelaksanaan berlangsung.

4. Pengajuan mix desain ke laboratorium instansi yang sudah ditentukan dengan  bahan material sesuai dengan spesifikasi/petunjuk direksi.

(56)

Gambar 6. 1 Papan nama

Mobilisasi

Mempersiapkan sejumlah personil, peralatan, dan bahan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

(57)

Pekerjaan Bouwplank dan Pengeringan

Sebelum pelaksanaan pekerjaan talud dan bendung, maka diperlukan  beberapa pekerjaan terlebih dahulu, antara lain:

1. Bouwplank, menentukan lokasi bouwplank sesuai dengan gambar kerja. Peralatan yang digunakan adalah Theodolite.

Gambar 6. 3 Pengukuran dengan Theodolite

2. Pengeringan, dilakukan dengan kerjasama atau pemberitahuan jadwal waktu  pematian aliran air dengan Gabungan Pemakai Air dan pemerintah terkait. Dalam pembangunan bangunan air diperlukan adanya pengeringan lahan yang akan dikerjakan, berikut beberapa metodenya adalah:

2.1. Air sungai dialihkan, mempunyai beberapa cara yaitu:

a. Pemberian kisdam / tanggul buatan, yaitu konstruksi bangunan air yang bersifat sementara berfungsi supaya air sungai tidak masuk kedalam galian. sebagai  pengalih air sungai agar daerah yang dikeringkan dapat dikerjakan tanpa

(58)

Gambar 6. 4 Pemberian kisdam

 b. Pembuatan sudetan, yaitu membuat tempat aliran sungai untuk memindahkan arus air sungai ke tempat yang dikehendaki agar daerah yang akan dikerjakan tidak dilalui oleh aliran sungai lagi.

(59)

2.2. Penyedotan dengan pompa, yaitu memberikan pompa pada daerah yang akan dikerjakan untuk mencegah terjadinya sumber air diatas tanah.

Gambar 6. 6 Penyedotan dengan pompa

Pelaksanaan Bangunan Talud

Dalam pelaksanaan bagunan talud ini mempunyai tahapan yaitu: 1. Galian tanah

Penggalian menggunakan tenaga manusia / Alat berat harus diperhitungkan agar buangan sisa galian dapat tersalurkan dengan baik.

(60)

2. Pasangan batu kosong

Pemasangan pasangan batu kosong disusun dari batu-batu tanpa bahan  pengikat / Spesi. Ukuran batu yang tersusun tidak lebih dari 25 cm dan

dikunci dengan batu-batu lebih kecil sehingga tersusun rapat dan kuat. 3. Pasangan batu kali 1 PC : 4 Ps

Pasangan batu kali memiliki campuran spesi yaitu 1 PC : 4 Ps (1 takaran Semen  Portland  dicampur dengan 4 takaran pasir). Dalam pembangunan Embung Serut ini maksimum spesi rongga lebarnya 50 mm dan antar batu tidak boleh berhimpit. Bahan yang digunakan adalah Batu yang tidak   porous (± 25cm), Agregat Halus (pasir), Air, Semen  Portland. Alat yang

digunakan adalah molen dan bekisting (apabila diperlukan), unting-unting dan benang sebagai pembatas.

Gambar 6. 8 Proses pemasangan batu kali

4. Siar 1 PC : 2 Ps

Pekerjaan Siar pada pekerjaan talud diawali dengan mengorek pada  pasangan batu muka sedalam 3 cm, disikat dengan sikat kawat dan dibasahi. Adukan spesi yaitu 1 PC : 2 Ps dengan lebar siar kurang lebih 2 – 3 cm. Bahan yang digunakan Semen Portland dan Pasir.

(61)

Gambar 6. 9 Proses siar pasangan batu kali

Gambar 6. 10 Hasil siar pasangan batu kali

5. Plesteran 1 PC : 3 Ps

Sebelum pekerjaan Plesteran dilakukan bahan pasir harus bersih dan disaring, serta bidang yang akan diplester harus dibuat kasar dan dibasahi terlebih dulu. Plester dilakukan dengan lurus dan datar dengan adukan spesi 1 PC : 3 Ps yang mempunyai tebal plesteran minimum 2 cm. Bahan yang dibutuhkan adalah Pasir dan Semen Portland .Peralatan yang digunakan adalah benang dan blebes.

(62)

Gambar 6. 11 Proses pekerjaan plester

Gambar 6. 12 Hasil plester pasangan batu kali

6. Timbunan tanah / Dipadatkan

Pemadatan dilakukan agar tanah asli disekitar talud menjadi rapat sehingga dapat memperkuat talud itu sendiri. Penimbunan dilakukan secara berulang  perlapis max. 20 cm yang kemudian dipadalkan dengan alat. Alat yang

(63)

Gambar 6. 13 Timbunan tanah digunakan untuk jalan inspeksi

Masalah pada pekerjaan bangunan talud

Beberapa lokasi bangunan talud mempunyai beberapa masalah pengeringan dalam pengerjaan pondasinya, Penyedotan dengan pompa merupakan metode  pengeringan yang diamati penyusun, dalam proses pengeringan sering ditemukan  beberapa sumber air yang mengeluarkan air dengan volume yang tidak mampu disedot oleh satu pompa, maka diberikanlah beberapa pompa dalam  pengeringannya. Adapula yang menggunakan potongan-potongan perlima meter 

untuk dipompa dan dibendung agar air tidak mengalir, sehingga pekerjaan dapat dilakukan dipotongan ini.

Perbaikan Bangunan Bendung

Pada pembangunan Embung Serut ini lokasi Bendung berada dihilir  Embung Serut. Merupakan pekerjaan lanjutan dari bendung yang dahulu sudah  pernah ada, Adapun beberapa hal yang dilakukan dalam pelaksanaan Bangunan

(64)

Gambar 6. 14 Mercu bendung lama

1. Perlakuan pada bendung lama

Hal pertama yang dilakukan pada pekerjaan bendung ini adalah memberi  perlakuan pada bendung lama yaitu dengan cara memberi tambahan timbunan batu,

atau lainnya.

(65)

2. Perbaikan bendung

Perbaikan bendung dilakukan dengan berbagai cara yaitu perbaikan pada lantai atas, kolam olak, dan pemberian tangga dikanan dan kiri bendung.

Gambar 6. 16 Perbaikan kolam olak bendung

(66)

3.

3. SeSeteltelah pah pererbabaikaikan ben bendndunungg

Dalam perbaikan bendung terdapat beberapa perubahan dalam berbagai hal, Dalam perbaikan bendung terdapat beberapa perubahan dalam berbagai hal, dan hal ini diperhitungkan saat perencanaan dan direvisi saat pelaksanaan apabila dan hal ini diperhitungkan saat perencanaan dan direvisi saat pelaksanaan apabila terjadi ketidakmung

terjadi ketidakmungkinan pelaksanaan tersebut. kinan pelaksanaan tersebut. BenduBendung ng ini juga ini juga diberikdiberikan an tanggtanggaa ditiap sisi bendung yang digunakan untuk mempermudah akses bendung.

ditiap sisi bendung yang digunakan untuk mempermudah akses bendung.

Gambar 6. 18 Kolam olak setelah diperbaiki Gambar 6. 18 Kolam olak setelah diperbaiki

Gambar 6. 19 Mercu bendung setelah diperbaiki Gambar 6. 19 Mercu bendung setelah diperbaiki

(67)

Gambar 6. 20 Lantai depan setelah diperbaiki Gambar 6. 20 Lantai depan setelah diperbaiki

Gambar 6. 21 Tangga ditiap sisi bendung Gambar 6. 21 Tangga ditiap sisi bendung

(68)

Pekerjaan Pintu Pekerjaan Pintu

Be

Beberberapa apa pipintntu u aiair r didipapasansang g papada da EmEmbubung ng SeSerut rut iniini, , pinpintu tu air air yayangng didatangkan adalah pabrikasi dengan jenis, ukuran serta lokasi pemasangan sesuai didatangkan adalah pabrikasi dengan jenis, ukuran serta lokasi pemasangan sesuai denga

dengan n gambgambar ar kerja. Pengelasan dan pemasangan pintu sesuai kerja. Pengelasan dan pemasangan pintu sesuai dengadengan n spesifikaspesifikasi.si. Beberapa pintu yang dipasang :

Beberapa pintu yang dipasang : a. Pintu Pengambilan. a. Pintu Pengambilan.

Gambar 6. 22 Pintu pengambilan baru Gambar 6. 22 Pintu pengambilan baru

 b. Pint

 b. Pintu Pengu Penguras.uras. Ad

Adapapun un kekegugunaanaan n pipintntu u pepengngururas as adadalaalah h sebsebagagai ai sarsaranana a yayang ng dadapatpat digunakan untuk menguras air dari kotoran (berupa sediment atau sampah) yang digunakan untuk menguras air dari kotoran (berupa sediment atau sampah) yang  biasa ter

(69)

Gambar 6. 23 Pintu penguras lama

(70)

Gambar 6. 25 Contoh pintu penguras yang dibuka

c. Skot balok.

Pintu skot balok (stoplog) adalah balok kayu yang dapat dipasang pada alur   pintu/sponeng bangunan. Pintu ini berfungsi untuk mengatur muka air saluran pada

ketinggian tertentu. Bila muka air lebih tinggi dari pintu skot balok, akan terjadi aliran di atas pintu skot balok tersebut.

(71)

Pekerjaan tambahan

Pekerjaan tambahan lainnya ada pemasangan pagar diatas talud sebagai  pelindung agar dari jalan inspeksi tidak langsung menuju bendung atau sebagai  pengaman.

Gambar 6. 26 Proses pembuatan pagar pengaman

(72)

BAB VII

PENGENDALIAN PROYEK 

Tinjauan Umum

Pengendalian pelaksanaan pada dasarnya adalah pemeriksaan, yaitu memeriksa apakah hasil kerja/pelaksanaan telah direalisasikan sesuai dengan  perencanaan. Bila hasil pemeriksaan tidak sesuai dengan rencana, segera dibuat langkah-langkah tindak lanjut (counter-measure) agar pelaksanaan sesuai dengan rencana. Pemeriksaan dilaksanaan secara terus menerus secara rutin sesuai check   point dan control point . Control point  bisa dikatakan sebagai hold point  yaitu titik  dimana pelaksanaan pekerjaan lanjutan tidak boleh dimulai sebelum pekerjaan sebelumnya selesai dilaksanakan. Dengan melakukan pengendalian yang baik,  proyek dapat diselesaikan dengan biaya yang hemat, mutu yang baik dan waktu

yang tepat.

Pengendalian waktu pelaksanaan proyek adalah upaya untuk   pengontrolan agar diperoleh pelaksanaan proyek dengan waktu yang tidak melebihi

waktu yang direncanakan. Pengendalian proyek dilakukan dengan cara memonitor  hasil kegiatan proyek secara teratur dan dibandingkan dengan yang direncanakan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang telah disepakati.

Keberhasilan suatu proyek dilihat dari beberapa hal yaitu : 1). Kualitas hasil pekerjaan (mutu bangunan) yang dihasilkan. 2). Biaya yang digunakan selama proyek tersebut berlangsung. 3). Waktu penyelesaian proyek.

Pengendalian Mutu Bahan

(73)

 persyaratan mutu bahan. Bahan bangunan yang baik dibutuhkan agar struktur yang dibuat kuat dan aman.

Pengendalian mutu bahan dilakukan untuk mencapai kualitas bahan yang direncanakan serta untuk memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Oleh karena itu setiap bahan yang akan dipergunakan pada proyek ini harus diteliti dengan cermat.

Pengujian kuat desak beton

Pengujian kuat desak beton ini dimaksudkan untuk mendapatkan kuat desak   beton di lapangan yang disesuaikan dengan kuat desak karakteristik rencana Pengujian ini dilakukan di pabrik atau Laboratorium. Pengujian dilakukan di Balai Pengujian Informasi Pemukiman dan Bangunan dan Pengembangan Jasa Konstruksi (Balai PIPBPJK).

Gambar 7. 1 Sample Beton yang akan diuji

Pengujian kerikil dan pasir

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah bahan tersebut dapat dipergunakan untuk campuran beton atau tidak. Kerikil dan pasir yang digunakan dalam pembuatan campuran beton, untuk pengujiannya bisa dilakukan dilokasi  proyek.

Gambar

Gambar 1. 2 Lokasi Embung Serut sebelum pekerjaan dimulai Gambar 1. 1 Lokasi Embung Serut disebelah barat tembok puskesmas
Gambar 1. 3 Lokasi Pembangunan Embung Serut
Gambar 3. 2 Struktur Organisasi PT. Handaru Adhiputra
Gambar 4. 1 Contoh laporan pekerjaan Embung Serut
+7

Referensi

Dokumen terkait

yang paling penting dari Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB) agar tiap obat.. yang dibuat memenuhi persyaratan mutu yang sesuai dengan tujuan. penggunaannya. Tanggung

Selama pekerjaan pembangunan, maka mutlak diperlukannya suatu pengawasan serta controlling baik itu oleh pihak pemilik, konsultan maupun dari kontraktor itu sendiri

Organisasi proyek adalah suatu sistem hubungan kerjasama dari berbagai pihak yang terlibat pada suatu proyek pembangunan dalam mengatur pelaksanaan berbagai pekerjaan dalam

Dalam mengendalikan waktu pelaksanaan proyek agar sesuai dengan target pelaksanaan, dibutuhkan sebuah jadwal perencanaan pelaksanaan proyek yang telah

Pemilik Proyek atau yang sering disebut Owner adalah seseorang atau instansi yang memiliki pekerjaan atau proyek dan memberikan pekerjaan itu kepada pihak yang mampu melaksanakan susuai

Pemilik proyekawner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikanya kepada pihak lain yang mampu melaksanakanya sesuai

Sebelum pelaksana.an pekerjaan proyek tersebut, proyek ini dianalisa apakah konstruksi cukup am.an untuk digunakan dan apakah sesuai dengan peraturan dan la.yak untuk digunakan serta

Struktur Organisasi Perusahaan Gambar 2.1 Peta Lokasi Proyek Gambar 2.1 Peta Lokasi Proyek Gambar 3.1 Pembuatan jalan Akses Mobilisasi Gambar 3.2 Pekerjaan Land Clearing Gambar 3.3