• Tidak ada hasil yang ditemukan

t-6tr4ni*

*Aku

melakukan shalat Jenrzahdi belakang

Ibnu 'Abbai *.',

lalu beliau langsung membaca al-Faatihah, dan berkata (setelah- nya),

'Agar

mereka

tahu

bahwa (do'a

istiftah) itu

adalah sun- nah.osa

Di

dalam hadits tersebut terdapat isyarat bahwa

istiftah tidak disyari'atkan di

dalam shalat

lenazrh,

dan sikap beliau yang me- ngeraskan al-Faatihah dan

tidak

mengeraskan bacaan istiftah dengan tujuan mengajarkan kaum

muslimin ketika itu.

Demikian

pula kewajiban istiftah

tidak

ditetapkan bagi seorang

makmum di

dalam shalat yang

jahr

ftiasa dibaca dengan keras).

Pada dasarnya

do'a istiftah

dibaca dengan suara

lirih,

karena

Nabi E

tidak pernah mengeraskannya, wdaupun terkadang seoranB

imam boleh

mengeras-kannya dengan

tujuan

mengajarkan orang lain.8s

Lafazh-Lafazb

do' a

I

stiftab :

Telah diriwayatkrn

dari

Nabi ff

beberapa lafazh

istiftah, di

antaranya:

'"A'ti o'-i, C|- k Gt:-tbt'u'd'"&i, q ;;ti

"Ya Allah,

jauhkanlah

^nt^ra

aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara

timur

dan barat. Ya

Allah, bersihkanlah aku dari

berbagai kesalahanku, sebagai- mana baju

putih dibersihkan dari kotoran.

Ya

Allah,

cucilah aku dari berbagai kesalahanku dengan salju, air, dan air es."86 81 HR. Al-Bukhari W91), dan an-Nasa-; W/74,75).

E5 Al-Mugbni Wl40) yang semisal dengan pendapat ini dari Imam Ahmad.

t'

HR. Al-Bukhari (no.7aa) dan Muslim (no. 598).

.';ti:r,rUA q6-W ';r"'Gfit'"#i ,u;1,Jt tt

Bab Shdat 177

b ;k3 (e:L\ '!rq) ,!r;-.3'"AJi UL-:*

tp ilL\i ,':):r;

"Mahasuci

Engkau

ya Allah,

aku

memuji

kepada-Mu, Maha- berkah

Nama-Mu, Mahatinggi

keagungan-Mu.

Tidak

ada

ilah

yang berhak diibadahi dengan benar selain-Engkau."8z

c. tL e.,\?s ot'13t'-Jt 6rX'&J ir&J

o'a, , " :

" '

,*J c6-,.>\-? i\ cjf .-rJl::/ t:i Y', (ry) U.tt

^'J;rt \ ,;,*l\7r 7, i,'G.6'J ,q%J ui'tyui , U!\'di'Ari ',i*3t):rf *,L'ai

o o.a t oii. 2.1!oz ,,i. o n, , '

'F t-:tb {{& 6Ys',_r, Ui .(!r;.3''it;;)

'u";n\ t, 'A'l fy,,t1r='it "d76',tt, *?,,

q-;:\

_,s-r[ I r.rY-!i ,ftY,"d,:,, ,Ui'tt

\L,W',t t1\ t& "; uf6,Ui,tt

e ,tt : ,T+"up k i4t) ,:,!::^X,J'..15 ,Ui r*- )) 'a)lr'e,6l ,(L;_',6;u+t,r> ,41

HR. Abu Dawud (no.776), at-Tirmidzi (no. 243), an-Nasa-i g1/32), dan Ibnu Majah (no. 806), hadits ini hasan dengan berbagai jalannya.

"Aku

menghadapkan

wajahku

kepada Rabb yang telah men- ciptakan langit dan

bumi

dengan memegang agamayang lurus (berserah

diri)

dan tidaklah aku termasuk orang-orang musyrik.

Sesungguhnya shalatku, ibadahku,

hidupku,

serra

matiku,

se-

muanya adalah hanya

untuk Allah,

Rabb semesra alam,

tidak

ada

sekutu bagi-Nya,

dengannyalah

aku diperintah

dan aku termasuk

orang-orangy^ng

segera

tunduk

berserah diri.88 Ya

Allah,

Engkau adalah raja,

tidak

ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar

kecuali Engkau

(Mahasuci Engkau dan dengan memuji-Mu), dan aku adalah hamba-Mu, aku telah menganiaya

diriku,

dan

aku mengakui

terhadap dosa-dosaku, karena

iru ampunilah

semua dosa-dosaku karena

tidak

ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau. Berilah aku petunjuk menuju

akhlak

yang

paling baik, tidak

ada yangdapat

menunjukinya

selain Engkau, dan jauhkanlah

dariku

kejelekannya,

tidak

ada yang dapat menjauhkan kejelekannya

dariku

kecuali Engkau.

Aku penuhi panggilan-Mu

dengan

kegembiraan,

semua ke-

baikan

ada pada kedua tangan-Mu sedangkan kejelekan sama sekali

tidak

dinisbatkan kepada-Mu (Dan orang yang mendapat

petunjuk

adalah orang yang

Engkau beri

petunjuk-P'").

Aku hidup

dengan perrolongan dan

rahmat-Mu

dan akan kembali

kepada-Mu (Tidak

ada keselamatan dan

tempat berlindung

kecuali kepada-Mu-n"'). Mahasuci Engkau dan Mahatinggi, aku memohon ampunan dan bertaubat kepada-Mu."8e

2.

Membaca

Isti'adzab ketika Akan

Membaca

Ayat al-Qur-an

Membaca

isti'adzah

tersebut

hukumnya wajib, ketika

meng-

awali

bacaan

al-Qur-an

berdasarkan kesepakaran para ulama. Si- dangkan kewajiban membacanya

untuk

seriap raka'at, maka para ulama berbeda pendapat

di

dalam hal ini.eo Sebagaimana

difirman-

kan oleh

Allah

Sg :

Di ddam riwayat lain (

ij.Lit

J3( 6:r), di dalam masalah ini tidak mengapa mengucapkannya denganiirjuan mengikuti Rasulullah

HR' Muslim di dalam shahiihnya (no.77r) dari hadits

'Ali

bin Abi rhalib

ril.-

*E) .

Di.antara para ulama yang berpendapat wajibnya membaca isti'adzah pada setiap raka'at adalah 'Atha', ats-Tsauri, Ibnu Hazm dan satu riwayar'dari Imam Ahmad.

Bab Shalat t79

i#G'ot'"?iCr;ri,u F {e>

"Apabila hamu membaca al-Qur-an, bendaklab kamu meminta perlindungan hepada

Allab

dari syaian yang terkutzA. " (eS.

An-

Nahl:98)

_ Di

dalam ayat tersebut terkandung

perintah untuk

mengucap- kan istia&ah karena pada dasarnya perintah

itu

mengandung makna

wajib.

Alasan

lainnya

karena bacaan isti'adzah dapat

t r.r,ol.k

ke- jahatan syaitan, sedangkan perintah yang wajib

tidak

akan sempurna kecuali dengannya (perbuatan lain yang mubah), maka hal

iumen-

jadi

wajib

pula.

Pada dasarnya membaca isti'admb dilakukan dengan suara yang pelan, karena

tidak

ada satu

riwayar pun

yang menjelaskan bahwa

Nabi E

mengeraskannya.

Demikian

pula dari para

khalifah y*g

empat, mereka senanriasa melakukan hal

ini.

'Walaupun terkadang seorang

imam

mengerask^nnya dengan

tujuan

mengajarkannya kepada orang lain.

Isti'adzah

disyari'atkan

dengan beberapa lafazh

berikur ini:

a z-

I

l)'

1-

aiJL.

-*')i

s l.

.^**

Jl

gta;tr o: !u)!";i

"Aku berlindung

kepada

Allah dari

godaan syaitan yang ter-

kutuk."

.

b")t :Lb, ilt i #, *it iu)i:3i

"Aku b.rlirrd.rng t .p"a" Allah Yang Maha Mendengar

lagi Maha Mengetahui dari godaan syaitan yang

terkutuk."

"Aku berlindung

kepada

Allah Yang Maha Mendengar

lagi Maha Mengetahui

dari

godaan syaitan yang

terkutuk dari

go-

^*t:t' 4f:)tgtuat q#t cttrit,iPr

.*i',

-

!

daan,

tiupan

dan bisikannya."el

Ibnu

Qudamah

'tt'E

berkata dalam kitabnya al-Mugbni

WI46),

"Masalah

ini

sangat leluasa, bagaimana

pun

seseorang berlindung, maka hal

itu

adalah

baik."

3.

Membaca

Arnin

setelah Membaca

al-Faatihah Hal ini

berdasarkan sabda

Nabi ffi:

Jika

seorang imam membaca

amin,

maka ucapkanlah amin,e2 karena siapa saja yang ucapan aminnya

itu

bertepatan dengan ucapan

amin

para Malaikat, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."e3

4. Mengucapkan Takbir Intiqal (Ucapan Takbir ketika Ber- pindah dari

Satu

Gerakan ke Gerakan

Lainnya'P'"i';.

5. [Jcapan: *6:r,,i o"l il' $ (Allah Maha Mendengar puiian Orang yang'MemuiiNya)."

Sebagaimana

diperintahkan oleh Nabi ffi

kepadaseseorang yang

buruk

shalatnya, beliau bersabda:

i"-r jt'e va; ,-r u6t J" r-\ iy,* U I ft

,i, ot.6..

,y 4J f J,-F 4Ir r^-*:J * f -A:IJA *-

t"; i ,';f ?"i,J"A i ,orit d'#6'6:)

+ *y,tV^rU,p0 JrvrrtGi';)i ;itiy

o1 o .l', , ti

.+^jj .'-. alei L"

aJ

'!)\

6. lz .

-l>

oJ-e->

IJ

,t,\, ry,&t;'"r:,+* c,:u ;-

Diriwayatkan bahwa Nabi

berta'arvwu& dengannya di dalam shalat. Di- riwayatkan oleh Abu Dawud dan at-Tirmidzi dengan sanad yang shahih.

Mengucapkan'amin'hukumnya wajib bagi imam dan makmum. Juga bagi yang shalat sendirian, dengan suara keras pada waktu shalat yang dikeraskan, dan dengan suara pelan pada waktu shalat yang tidak dikeraskan bacaannya.

HR. Al-Bukhari Q/I9A) dan Muslim W307).

Bab Shalat 181

t4/

I < .i6)

,ot/./tl

P'7

o z I z t t -t

,l;fi "sr :J:"i r.

a .? . .-

,F,E

3J;. i ,:;f hi,i'F i ,*.u

,tr.oti q p- & Li, E";r,:;{t ?oil5'A "i,Le

/ ,t J z

I .c z ? 2 11

€l- t &)-'or'et

I I e .1tt

J*-r-

Fr

.'^i'.)' *'^a Ut S; sr; ,l$$ Li,

'sesungguhnya tidak

sempurna

rh"l". ..r.orlrrg r.hittgg" i"

berwudhu'

dengan sempurna,

kemudian bertakbir, memuji Allah,

menyanjungnya

drn

membaca al-Qur-an semampunya, kemudian ia mengucapkan,'Allaahil

Akhr,' ldu

ia

ruku'

hingga semua persendian

menjadi tenang (tuma'-ninah). Kemudian

ia menguca

pkan'

Sami'allaahu

liman

hami.fub,' hingga ia ber-

diri

dengan tegak, lalu ia mengucapkan,'Allaahu Akbdr.' Setelah

itu ia

bersujud hingga semua persendiannya

menjadi

tenang (tuma' -ninah), lalu ia mengucapk an'

Allaha Ahbar'

dan meng- angkat kepalanya hingga ia

duduk

dengan tegak, kemudian ia membaca,

'AllaahuAhbarl lalu

ia bersujud hingga semua per- sendiannya menjadi tenang (tuma'-ninah), selanjutnya ia meng- angkat kepalanya dan

benakbir. Jika ia melakukan hal itu,

maka sempurndah

shalatnya.'

(FIR.

Abu Dawud

(no. 730)).

Ucapan: "',tLAt '4 6.:(Ya Allah,

Segala

Puii hanya Milik- Mu)."

Hal ini

berdasarkan sabda Rasulullah

€:

.i:;jr J€, ri:*i:r;;1 i' 'q ,ic.\i'Sutiy

Jika

seorang imam

-.ogo."pk"o 'SoLraUoU limanlnmidab,'

Maka ucapkanlah,'Rabbana lahal

bamdu.'4

Tasyahhud Awal

Hal ini

berdasarkan saMa Razulullah

€:

... .i' t63i );i *ir; y

6.

7.

o . c ro .: ,:,

qjr f};&r l)l

x

HR. Al-Bukhari (no. 796), Muslim (no. 49),

&n

selain keduanya.

t-

Jika

engkau

duduk

pada setiap dua raka'at maka ucapkanlah, 'At-taab iyy atu

lillaah."

Demikian

pula

perintah Rxulullah ffi

kepada seseorang yang

buruk

shalatnya:

,s:-Jt':)i; jr"6'jJu ;:x*st L7'2'"2',-^L t;v

Wi

'Jika

engkau duduk pada pertengahan shalat, maka tenangkan- Iah

dirimu

dan bentangkanlah pahamu yang

kiri, kemudian

bertasyahhudlah."

8. Mengucapkan Tasbih ketika Ruku'dan Suiud

Hal ini

berdasarkan

hadits'Uqbah bin'Amir €5

, beliau ber- kata:

]nr J?rj6 q @4i uu: r:. # > |4 A

'*) ;i e > *!r*,'Y{,1

r 6'u;'t M

€i*'r,s,ltr'slLl Jt, (@ #'ii

"Ketika turun firman Allah $# ,'Maha

bertasbiblalt dengan (menyebut) Nama Rabb-mu Yang Mabafusar.' (QS. Al-\Uf aaqr' ah 24),

Rasulullah E

bersabda,

"Ucapkanlah

tasbih tersebut

di

dalam

ruku'

kalian, dan

ketika turun firman Allah

*,'4 ,'Suci-

kanlah

ndTt d

Rabb-mu

Yang

Mahatinggi.'

(QS.

Al-A'laa:

1),

beliau bersabda,

'Ucapkanlah

tasbih tersebut

di

dalam sujud kalian."'e5

Perintah

di

atas bermakna wajib karena berkumpulnya perintah dari

Allah lffi

dan

perintah

dari Rasulullah

ffi,

juga

praktek

lang-

sung dari

Rasulullah ffircntrnghal

ini.e'

HR. Abu Dawud (no. 869), Ibnu Majah (no. 887), dan Ahmad (no.16773) dengan sanad yang hampir serupa, akan tetapi menjadi kuat dengan hadits yang ada setelahnya.

Di antara para ulama yang mengatakan wajib adalah Ishaq dan Ahmad hampir serupa dengannya, lihat Aunul Ma'buud

(n/85)

Bab Shdat 183

Kewajiban

di

atas

diperkuat

dengan sabda Rasulullah

#:

i'k') (u l'u

"rlt

tKt, ,:I'4:t'Qi';ti'-hi "GfJ \i

lJ ''t z -zz

"Gtr v? b:r4Lv !"rAr (L , &

'Ketahuilah

sesungguhnya

aku dilarang

membaca

al-Qur-an ketika ruku'dan

sujud.

Adapun di

dalam

ruku',

maka agung- kanlah

Allah,

dan adapun

di

dalam sujud perbanyaklah berdo'a, (fika demikian) niscaya

do'amu

layak

untuk dikabulkan."'/

Diriwayatkan dari Hudzaifah Ibnul Yaman gF , bahwa

ia mendengar

Rasulullah ffiketika ruku'

membca:

//0d

.( ot| d/)t ) ,*bit' 3t ;:t;.n

"Mahasuci Rabb-ku

r^n{*^n^agung." g.li* -.t ib"."ty,

3

kali.

Dan

apabila beliau sujud, beliau membaca

.(or74:

'Mahasuci

Rabb-ku yang

Mahatinggi."

Beliau membacanya 3

kali.t8

Masih

ada beberapa

ungkapan tasbih

dan

dzikir yang boleh

dibaca

ketika ruku'dan

sujud, semuanya akan dijelaskan

di

dalam bab yang membahas sunnah-sunnah ucapan (dalam shalat).

Dalam dokumen Panduan Thaharah dan Hukum Najis dalam Islam (Halaman 165-173)