• Tidak ada hasil yang ditemukan

"Pembeda ant^ra

kita

dan mereka adalah shalat, barangsiapa meninggalkannya, maka ia telah

kafir."l

Sedangkan Imam

Abu Hanifah,

Imam

Malik,

Imam asy-Syafi'i dan selain mereka berpendapat bahwa orang yang meninggalkannya karena lalai, maka orang tersebut

tidak dihukumi kafir.

Sedangkan yang

dimaksud

dengan

kufur di

dalam sabda

Nabi di

atas adalah

kufur kecil. Dengan perbuatannya itu orang tersebut

berada

di

bawah kehendak Allah, jika

Allah

menghendaki maka Dia menyiksa- nya,

danjika Allah

menghendakinya maka

Dia

memaafkannya.

Tetapi

kedua

kelompok

tersebut sepakat bahwa orang yang meninggalkan shalat karena lalai adalah orang yang telah melakukan dosa besar yang

paling

besar setelah

menyekutukan Allah

Ta'ala.

Maka apakah engkau rela wahai saudariku muslimah, jika keislaman-

mu

diperdebatkan?!

I

waktunya, berdasarkan

firman Allah $5

:

{ 19 66 6 O,;r'#i J, u#iailt F

"Sesungguhnya shalat itu addldh kewajiban yang ditentukan uak- tunya atas ordng-ordngydng beriman." (QS.

An-Nisaa':

103)

Maknanya

adalah

kewajiban

yang pasti dan

telah

ditetapkan waktunya.

Begitu juga Sunnah telah menetapkannya dan menentukannya dengan sangat

rinci.

Diriwayatkan

dari'Abdullah bin'Amr

,4$, ,o bahwa Rasulullah

H

bersabda:

lY ,h";,t ok3 j:fut,r\tiL:,*rt *t

,' At'W I Y, F, i'rr,'yit r:rX I tt

;y,4 *tt 6ar

- l6 ,7/t;\4 ur;

,7-Lst ;\* ur, ,L"J\i )Ut ,;*: jy:rt:";st l'////

):3t.ALsp{^St y l6 ajt L* q

rW'€ j ; LA 6y,t#t jr'a;:t;

*'Waktu Zhvhuradalah ketika

^^r^i^ri'

ro.raon g

r"-Or,

O

"-

yang n

seseorang sama dengan

tingginya

sementara

waktu

'Ashar belum masuk, sedangkan

waktu'Ashar

hingga matahari belum menguning (di

ufuk

barat), waktu shalat Maghrib adalah hingga hilangnya awan merah di

ufuk

barar,

waktu

shalat 'Isya' adalah sampai setengah malam yang perrengahan, dan

waktu

shalat Shubuh adalah dari

terbitnyafalar

hingga matahari belum

terbit,

maka

jika

matahari telah

terbit

janganlah engkau me- Di dalam bukrr asli berbahasa Arab ditulis 'Abdullah bin 'Umar

$,

yang

benar adalah'Abdullah bin'Amr ci!M,:r'"|

Bab Shalat 133

lakukan shalat, karena

ketika itu

matahari keluar

di

antara dua

tanduk

syaitan."5

Hadits di

atas dan

yang lainnya menunjukkan

beberapa

hal berikut ini:

Pertama:

Vaktu Zhuhur

setahun dengan

tergelincirrya

mata-

hari

sampai bayangan benda sama panjang dengan benda tersebut, dan

ituiah

awal shalat

'Ashar.

Dianjurkan melakukan

shalat

Zhuhur

pada awal

waktu.

Ber- dasarkan hadits Jabir

bin Samurah €F,

, beliau berkata:

' ';:l\ &;t rsy'|kr t:; p,'u4r ors

'Lf -,

"Nabi H

melaksanakan shalat

Zhuhur ketika matahari ter-

gelincir."6

Maksudnya adalah ketika matahari condong dari tengah-tengah ke arah barat.

Akan

tetapi

dianjurkan

mengakhirkannya

ketika

udara sangat panas, dengan tujuan mendinginkan badan. Berdasarkan sabda

Nabi

dro

"Jika udara sangat panas, maka shalatlah

ketika

cuaca menjadi agak

dingin.

Sesungguhnya panas yang sangat

itu

merupakan bagian dari panasnya Jahannam."T

Kedua:

Vaktu shalat'Ashar dimulai ketika

bayangan benda sama dengan

ukuran aslinya

sampai

menguningnya

matahari

di ufuk barat -ketika dalam

keadaan

normal-

sebagaimana yang di- terangkan dalam hadits

terdahulu. Tidak

dibenarkan mengakhir- kannya sarnpai menguningnya matahari

di ufuk

barat, berdasarkan sabda Rasulullah

E:

5

HR. Muslim (no.612).

6

HR. Muslim (6t8/432).

7

HR. Al-Bukhari (no. 534), Muslim (no. 615), dan selain keduanya.

t--

"At J;& t'a,:<)'':))',

?"n'l 6'ri t^:;l iv ctb;tt ;'-i

"Itulah

shalat orang

munafik,

dia

duduk

mengawasi matahari sehingga ketika matahari

itu

berada di antara dua tanduk syaitan, dia

berdiri

dan melakukan shalat empar raka'ar dengan sangar cepat tanpa

berdzikir

kepada

Allah di

dalamnya kecuali sedikit

saja."8

Akan tetapi

jika

seseorang

memiliki u&ur,

maka tidak mengapa baginya melakukan shalat 'Ashar sebelum matahari terbenam.

Hal

ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits

Abu Hurairah €F

, bahwa Rasulullah

#,

bersabda:

':);\i "tjt :r"j3lt er; "Ji'Jt

At ,r 6,'!:)\i "J;

"Barangsiapa mendapati satu raka'at

dari

(waktu) shalat ,Ashar sebelum matahari rerbenam, maka dia telah mendapatkan shalat 'Ashar."e

Dengan menggabungkan beberapa

dalil,

hadits

ini difahami

hanya

unruk

seseorang yang sedang berada dalam keadaan darurat.

Dianjurkan pula untuk

bersegera

melakukan

shalat

.Ashar,

sebagaimana

diriwayatkan

dalam hadits

Anas gE

:

4;,J,tt 6At,# M I' i;r;$

i,..", j

o6.

.a.;3-t' d;-jjti"f.4.v c:1, ,)1,7f::t i-j^ra +

"Rr..r1.rll"h €

melaksanakan shalat'Ashar sedangkan matahari

HR. Musfim (622/434), Abu Dawud (no. 409), at-Tirmidzi (no. 160), dan an- Nasa-i [/254).

HR. Al-Bukhari (no. 579) danMuslim (no. 608).

'3Lttt st

r(->

L

l?t'n

>qr Yt ki nr

Bab Shdat 13s

masih sangat tinggi dan terang, lalu seseorang pergr ke

aFAwali,o

dia mendatangi ftaumnya) sedangkan matahari masih tinggi."lo Dan waspadalah wahai saudariku muslimah! Janganlah engkau meninggalkan shalat

'Ashar,

karena

Nabi ffi

bersabda:

;k'E"t- ,altt;*'!; ;

'Barangsiapa meninggalkan shalat 'Ashar, maka amalnya telah terhapus."l1

Bagaimana

tidak demikian,

sedangkan shalat

'Ashar

adalah shalat Wustha yang

diperkuat

kewajiban

untuk

menjaganya

di

da- lam

firman Allah d6

:

&i i es'*tii ri6i: ?,'jL)i & l"Er.- Y

{@'**

"Peliharalab segala shalat (mu), dan (peliharalab) sbalat W'ustha.

Bqdirilab

karena

Allah (dakm

shalatmu) dmgan

kbusyu'.'(QS.

Al-Baqarahz 238) Ketiga: 'Waktu

shalat

Maghrib

dimulai sejak matahari terbenam sampai awan merah

di ufuk

barat hilang.

Dianjurkan

menyegerakan shalat

Maghrib

dan

dimakruhkan

mengakhirkannya.

Hal ini

berdasarkan sabda Rasulullah

ffi

:

.irJtl.,u

"IJmatku

akan

tetap

berada

dalam kebaikan

atau

di

dalam

fithrah

selama mereka

tidak mengakhirkan

shalat

Maghrib

o

Perkampungan di sekitar Madinah yang menghadap Najd, sedangkan yang menghad"p ke Tihamah dinamakan as'Saafilah :v""i'

10 HR. Al-Bukhari (no. 550), Muslim (no.62l), dan selain keduanya.

11 HR. Al-Bukhari (no. 553) dan an-Nasa-i (/236).

iy;F,,rlit"i4\ Je'ri ?,*i tr;'t

o/

0l

]'-

sehingga bintang-bintang

terlihat

bergemerlapan.'12

Demikian

pula hadits

Rafi' bin Khudaij #

, beliau berkata:

t ot: tt, t' I

A d!9 U-L-l

.d:J'i6

"Kami pernah

melaksanakan shalat

Maghrib U.^"-"iii

...

,

lalu

salah seorang

dari kami

keluar, dan sungguh ia masih bisa melihat tempat-tempat (menancapnya) panah.ol3

Keempat:

Vaktu shalat'fsya', dimulai ketika

menghilangnya awan merah sampai tengah

mdam.tt

Sebagaimana dijelaskan dalam hadits

'Abdullah bin 'Amr

terdahulu.

Dianjurkan mengakhirkan

shalat

'Isya'

selama

tidak

ada ke- sulitan dalam melakukannya.

Diriwayatkan dari 'Aisyah @' ,

beliau berkata, "Pada suatu malam,

Nabi ff

mengakhirkan shalat 'Isya' hingga sebagian

waktu

malam berlalu dan penghuni masjid

tidur,

kemudian beliau keluar dan melakukan shaiat, beliau

bertatat

1l ,{,'",jt( ti )i ,iitj f\

"Seandainya

tidak

memberatkan

umatku,

maka

itulah *"k

.r- nya."tt

Dimakruhkan tidur

sebelum'Isya', demikian pula berbincang- bincang setelahnya kecuali

untuk

sesuatu yang maslahat.

Diriwayat-

kan dari

Abu Barzah €F

:

"G..ir ,p i;, l:f,, ott ffi itt S*,

-/ / o /

.LAJ*I t'

HR. Abu Dawud (no. 414) dengan sanad yang shahih.

'3

HR. Al-Bukhari (no. 559)

&n

Muslim (no.637).

tt Y-g

dimaksud dengan tengah malam, yaitu pertengahan jarak antara waktu Maghrib dan waktu Shubuh, bukan jam 12 malam.

'5

HR. Muslim (638/219).

pk

ay,3

A/

dl

I

, . , o/ .it^.. n

6r, ., , g, I

-s-,,a:.eHCleq/

Bab Shalat 137

"Bahwa Rasulullah

ffi bencrtidur

sebelum'Isya' dan berbincang- bincang setelahnya.

"t'

Kecuali jika

ada maslahat

di dalamnya, seperti

berbincang- bincang dengan

isteri

atau yang

semisalnyt.

Diriwayatkan

dalam hadits

Ibnu'Abbas

c,g{i,:

.'. tr:t., 'n!o. ,o/,,

.-ti: f, aeW -dJ -,- el g"

"Bahwasanya

Nabi S

berbincang-bincang dengan

isterinya

-Maimunah- beberapa saat, kemudian beliau tidur."17

Kelima: 'Waktu

shalat

F$ar dimulai dari terbit fajar

sampai matahari

terbit. Hal ini

berdasarkan sabda Rasulullah

ff:

.i-hr 4u;'f 6 ?, L*,4 #, :* ut

"\7aktu

shalat

Falx

adalah

dari terbit fajar,

selama matahari belum

terbit.ott

Dianjurkan

bersegera

melakukan

shalat

Shubuh

pada awal

waktunya, inilah

yang dinamakan

at-ugbliis.Hil ini

berdasarkan sabda Rasulullah

# dilam

hadits

'Aisyah S9,,

beliau berkata:

b'# ffi'"ult ol

, ot|. t., 3t-

oL:,.;Jl rt*j C f*;Jtiy,* M

d$l , J z z, 'o ao a

)-t g...r,.6'l-

,ry'; jy+?'",*'t?7ry

.ullJt'u,Li *;o

i:>rUr';*- ,.

"Para

wanita mukminah ikut

melakukan shalat Fajar bersama Rasulullah

ffi

dengan pakaian

wol

yang menutupi semua badan

mereka.

Kemudian

mereka

kembali ke

rumah-rumah mereka

ketika

selesai melaksanakan shalat,

tidak

ada seorang

pun

me- ngenali mereka karena gelapnya malam."le

16 HR. Al-Bukhari (no. 568), Muslim (647/237), dan selain keduanya.

17 HR. Muslim (no. 190).

18 HR. Muslim (no. 512), Abu Dawud (no.392), dan an-Nasa-i Q/260).

1e FIR. Al-Bukhari (no. 578) dan Muslim (no. 645).

Diriwayatkan

dari

Abu

Mas'ud

al-Anshai Qp'

:

d .l

,tb i Aar

t<

.+n

'oJ,i

't:; p,iy*

,o.ll'.' o u'-

J*, dDLp lis

J:" W, hr

'"; r{'i:U

/ t/

'o I z 9

Jjes ol

" |

1a'

61>l ota

. o to I 7 o t. o7. ' . 6.

.;*'" r' JI -- d: ot. .r:>

'Sesungguhnya Rasulull^h

ffi

shalat Shubuh ketika masih gelap, dan pernah

pula melakukannya ketika

{ajar- tela,h rerang, se-

lanjutnya beliau melalsanakan shalat (Shubuh) setelah

itu

ketika malam masih gelap sampai beliau meninggal dunia dan

tidak

pernah lagi melakukannya setelah fa:1ar terang."zo

Dengan

apa

engkau mendapatkan waktu

shalat?

Jika

engkau mendapatkan

paling sedikit

satu raka'at sebelum

keluarnya waktu

shalat, maka engkau

telah

mendapatkan shalat tersebut.

Hal ini

berdasarkan sabda Rasulullah

E:

':)t\f '^a :,.j.3it|!;'o't Ji ,f:t ,y *r':):)\f 'J;

oAr'* iJ ",t:t'#

Ar u "s,':)t\i,r :,{ar

.plst':),\f "r-

"Barangsiapa mendapati satu raka'at dari shalat Shubuh sebelum matahari

terbit,

maka dia telah mendapatkan shalat Shubuh, dan barangsiapa mendapati

satu

raka'at

dari

shalat

'Ashar

se-

belum matahari terbenam, maka dia telah mendapatkan shalat 'Ashar."2l

HR. Abu Dawud (no. 39a) dengan sanad yang hasan, asalnya terdapat dalam asb-Shabiibain.

HR. Al-Bukhari (no. 579), Muslim (no. 608), dan an-Nasa-i [/274).

21

Bab Shalat t39

MENINGGALKAN SHALAT

Dalam dokumen Panduan Thaharah dan Hukum Najis dalam Islam (Halaman 121-129)