• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA KEUANGAN

Dalam dokumen PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk (Halaman 44-60)

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

3. ANALISA KEUANGAN

Analisis dan pembahasan dibawah ini disusun berdasarkan angka-angka yang dikutip dari dan harus dibaca dengan mengacu pada Laporan Keuangan Perseroan beserta catatan alas laporan keuangan di dalamnya, yang terdapat pada Bab XVIII dari Prospektus ini.

27 27 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

(dalam jutaan Rupiah)

*penyajian kembali

Keterangan 31 Desember

2018 2017 2016*

Penjualan 104.333,36 102.412,26 52.592,85

Beban Pokok Penjualan 85.090,58 85.564,49 44.327,85

Laba Kotor 19.242,78 16.847,76 8.265,00

Beban Usaha

Beban pemasaran (2.892,29) (3.883,48) (2.943,46)

Beban umum dan administrasi (8.348,13) (8.364,03) (11.809,76)

Pendapatan keuangan 7.117.62 11,85 6,39

Beban keuangan (9.442,67) (9.925,56) (19.450,80)

Laba (rugi) pelepasan aset - 2.421,29 (5.600,00)

Pendapatan (beban) lain-lain (92,57) (1.574,37) (2.782,75)

Jumlah Beban Usaha (13.658,05) (21.314,31) (42.580,39)

Laba (Rugi) Usaha Sebelum Pajak 5.584,73 (4.466,54) (34.315,39)

Taksiran Pajak

KiniTangguhan (3.473,44) (26.128,52) 4.395,04

Laba (rugi) bersih tahun berjalan 2.111,29 (30.595,06) (29.920,34) Laba/(rugi) komprehensif lainnya

yang tidak direklasifikasi ke dalam laba/rugi:

- Keuntungan/(kerugian) aktuarial dari

program pensiun manfaat pasti (85.33) 10,12 157,29

- Pajak penghasilan terkait 21.33 (2,53) (39,32)

Jumlah pendapatan komprehesif lain (64.00) 7,59 117,97

Jumlah Laba(Rugi) Komprehensif

Tahun Berjalan 2.047,29 (30.587,48) (29.802,37)

Laba (Rugi) Per Saham (dalam rupiah

penuh) 4,06 (20,40) (19,95)

Berikut ini merupakan tabel ringkasan pendapatan usaha Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2017, dan 2016.

Uraian 31 Desember

2018 2017 2016*

Komponen Alat Berat 48.344,80 32.074,95 20.145,93

Body Dump 33.872,61 30.706,20 1.825,77

Kontruksi Baja 12.067,14 21.041,03 5.884,74

Jasa Pengangkutan Batu Bara 10.048,80 18.590,07 24.736,41

Jumlah Pendapatan 104.333,36 102.412,25 52.592,85

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

Pendapatan usaha bersih Perseroan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar Rp1.921,10 juta atau 1,88% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, atau dari sebesar Rp102.412,26 juta menjadi sebesar Rp 104.333,36 juta periode 31 Desember 2018. Kenaikan pendapatan tersebut seperti yang terlihat pada tabel ringkasan pendapatan usaha perseroan diatas, terjadi hampir pada semua segmen pendapatan. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kenaikan pendapatan Perseroan adalah seiring dengan peningkatan produksi alat berat kontruksi dan pertambangan dalam negeri baik itu alat berat jenis hydraulic excavator maupun dump truck.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

Pendapatan usaha bersih Perseroan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami kenaikan sebesar Rp49.819,41 juta atau 94,73% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, atau dari sebesar Rp52.592,85 juta menjadi sebesar Rp102.412,26 juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2017.

Kenaikan yang signifikan terjadi pada segmen dump truck sebesar 94% atau naik sebesar Rp28,880,42 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan pendapatan segmen ini seiring dengan peningkatan hasil produksi pertambangan skala nasional, sehingga secara langsung kebutuhan akan permintaan alat berat berupa dump truck meningkat. Urutan kenaikan pendapatan signifikan berikutnya terjadi pada segmen kontruksi baja, dimana pada tahun 2017 Perseroan mencapai target progress kotruksi baja sesuai dengan jangka waktu, sehingga Perseroaan berhak atas termin pembayaran dari progress pekerjaan.

a. Beban Pokok Penjualan

Berikut ini merupakan ringkasan tabel beban pokok penjualan perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016.

(dalam Jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember

2018 2017 2016*

Harga Pokok Produksi Persediaan Bahan Baku

Bahan Baku Awal 16.274,59 16.700,76 19.704,24

Pembelian 34.093,51 32.959,82 3.328,18

Bahan Baku Akhir (22.124,55) (16.274,60) (16.700,76)

Bahan Baku yang Digunakan 28.243,55 33.385,99 6.331,66

Biaya Tenaga Kerja 10.909,82 8.206,53 4.339,56

Biaya Pemeliharaan 488,05 267,06 189,66

Biaya Penyusutan 26.993,55 20.044,68 19.303,00

Biaya Pabrikasi 11.702,45 11.090,35 5.014,07

Biaya Overhead lainnya 9.806,41 12.220,28 10.126,95

Jumlah Biaya Produksi 88.143,83 85.214,89 45.304.90

29 29 (dalam Jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember

2018 2017 2016*

Barang Dalam Proses

Barang Dalam Proses Awal 179,12 362,72 121,37

Barang Dalam Proses Akhir (1.602,80) (179,12) (362,72)

Harga Pokok Produksi 86.720,15 85.398,49 45.063,55

Persediaan Barang Jadi

Barang Jadi Awal 620,43 786,43 50,73

Barang Jadi Akhir (2.250) (620,43) (786,43)

Beban Pokok Penjualan 85.090,58 85.564,49 44.327,85

Harga Pokok Penjualan 85.090,58 85.564,49 44.327,85

*penyajian kembali

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

Beban pokok penjualan Perseroan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar Rp473,92 juta atau 0,55% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dari sebesar Rp85.564,49 juta menjadi sebesar Rp85.090,58 juta, hal ini disebabkan efesiensi biaya-biaya operasional terkait pengangkutan batu bara di Kalimantan dan biaya overhead lainnya, dimana jika dibandingakan dengan periode yang sama terdapat penurunan biaya overhead sebesar 19,75% atau turun Rp2.413,87 juta.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

Beban pokok penjualan Perseroan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami kenaikan sebesar Rp41.236,65 juta atau 48,19% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp 44.327,85 juta menjadi sebesar Rp85.564,49 juta. kenaikan beban pokok penjualan tersebut seiring dengan Kenaikan jumlah produksi dan pendapatan Perseroan sebesar 94%.

b. Laba (Rugi) bruto

Berikut ini merupakan tabel ringkasan laba (rugi) bruto perseroan untuk tahun -tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016.

(dalam jutaan rupiah)

Uraian 31 Desember

2018 2017 2016*

Laba (rugi) bruto 19.242,78 16.847,76 8.265,00

*penyajian kembali

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

Laba bruto Perseroan pada yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar Rp2.395,02 juta atau14,22% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dari sebesar Rp16.847,76 juta menjadi sebesar Rp19.242.78 juta. Kenaikan laba bruto tersebut terutama disebabkan oleh adanya kenaikan penjualan sebesar Rp1.921,10 juta atau 1,88% sementara harga pokok penjualan turun sebesar Rp473,92 juta atau 0,55%.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

Laba bruto Perseroan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami kenaikan sebesar Rp8.582,76 juta atau 103,84% dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2016, dari sebesar Rp8.265,00 juta menjadi sebesar Rp16.847,76 juta, Kenaikan laba bruto tersebut disebabkan oleh kenaikan penjualan perseroan sebesar Rp49.819,41 juta atau 94,73% sedangkan kenaikan Harga Pokok Penjualan lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan penjulan Perseroan yaitu sebesar Rp41.236,65 juta atau 93,03%.

Penjualan Usaha bersih, Beban Pokok Penjualan dan Laba Bruto Perseroan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016, 2017 dan 2018

31

31 d. Beban pemasaran

Berikut ini merupakan tabel ringkasan beban penjualan perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016.

(dalam jutaan rupiah)

Uraian 31 Desember

2018 2017 2016*

Beban Pemasaran 1.986,81 2.892,95 2.632,32

Biaya Entertainment 343,43 490,01 82.875

Biaya Pemasaran Lainnya 12,38 4,50 5,00

Beban Pengiriman Barang 428,46 375,75 167,58

Beban BBM & Pelumas 121,21 120,27 55,68

Jumlah Beban Penjualan 2.892,29 3.883,48 2.943,46

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

Beban pemasaran Perseroan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar Rp991,19 juta atau 25,52% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, yaitu dari sebesar Rp3.883,48 juta menjadi sebesar Rp2.892,29 juta. Salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan beban pemasaran yaitu tercapainya target untuk memperoleh pesanan pada tahun 2018, sehingga biaya- biaya yang dikeluarkan Perseroan yang berkaitan dengan pemasaran dapat ditekan.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

Beban pemasaran Perseroan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp940,02 juta atau 31,94% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp2.943,46 juta menjadi sebesar Rp3.883,48 juta. Hal ini terjadi dikarenakan adanya peningkatan biaya marketing sebesar Rp260.630 juta atau 9,90% dan biaya entertainment sebesar Rp407.132 juta atau 491,26% yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh purchase Order sesuai yang ditargetkan.

e. Beban umum dan administrasi

Berikut ini merupakan tabel ringkasan beban umum dan administrasi perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016.

(dalam Jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember

2018 2017 2016*

Beban Umum dan Administrasi

Gaji & Tunjangan Karyawan Kantor 4.066,53 5.222,25 8.063,96

Listrik, PAM & Telekomunikasi 1.059,06 1.172,04 619,12

Perlengkapan Kantor 196,50 124,26 124,42

Imbalan Pasca Kerja 369,85 282,30 266,12

Perjalanan Dinas 325,07 181,50 188,08

Perijinan, Hukum & Surat 754,90 212,22 378,94

Penyusutan Inventaris Kantor 105,53 112,89 191,08

Penyusutan Bangunan 186,69 186,69 186,69

Sewa Alat/Gedung/Kendaraan 232,58 20,24 5,35

Asuransi 434,36 109,31 61,30

Umum & Adm Lainnya 0,34 10,95 41,22

Retjutasi, Sumbangan & Keamanan 62,08 55,13 45,54

Pemeliharaan 529,64 674,25 1.637,94

Project ISO & Pengembangan Sistem 25,00 - -

Jumlah Beban Umum dan Administrasi 8.348,13 8.364,03 11.809,76

*Penyajian kembali

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

Beban umum dan administrasi Perseroan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar Rp15,90 juta atau 0,19% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, dari sebesar Rp8.364,03 juta menjadi sebesar Rp8.348,13 juta.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

Beban umum dan administrasi Perseroan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami penurunan sebesar Rp 3.445,73 juta atau 29,18% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp11.809,76 juta menjadi sebesar Rp8.364,03 juta. Penurunan beban umum dan administrasi tersebut terutama disebabkan oleh adanya pengurangan karyawan pada tahun 2017 yang mempengaruhi pos gaji dan tunjangan, selain itu pada tahun 2017 terdapat aset tetap berupa kendaraan yang dihapusbukukan, dimana aset kendaraan tersebut pada tahun 2016 terdapat biaya pemeliharaan yang cukup signifikan.

33

33 .

f. Beban Keuangan

(dalam Jutaan rupiah)

Uraiaan 31 Desember

2018 2017 2016*

Beban Keuangan

Denda Pinalti Pinjaman - (1.299,63) -

Bunga Pinjaman bank (8.163,20) (7.790,66) (14.488,73)

Bunga sewa pembiayaan (890,10) (835,26) (4.962,07)

Beban SKDN (389,37) - -

Jumlah Pendapatan (beban)

Keuangan (9.442,67) (9.925,56) (19.450,80)

*Penyajian kembali

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

Beban keuangan Perseroan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar Rp482,89 juta atau 4,87% dibandingkan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, dari sebesar Rp9.925,56 juta menjadi sebesar Rp9.442,67 juta. Penurunan ini disebabkan tidak adanya denda pinalti pinjaman.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

Beban keuangan Perseroan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami penurunan sebesar Rp9.525,25 juta atau 48,97% dibandingkan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, dari sebesar Rp19.450,80 juta menjadi sebesar Rp9.925,55 juta Penurunan ini terutama disebabkan pada tahun 2017 terdapat pengurangan utang sewa pembiayaan yang berdampak secara langsung terhadap penurunan beban Bunga pinjaman terkait yaitu sebesar Rp4.126,81 juta atau 83,17% dan restrukturisasi bunga pinjaman PT Indonesia Exim Bank dimana didalam restrukturisasi tersebut beban bunga pinjaman turun dari 6,5% menjadi 1%, sehingga bunga pinjaman bank turun sebesar Rp6.698,07 atau 46,23% pada tahun 2017.

g. Pendapatan (beban) lain-lain

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

Beban lain-lain bersih Perseroan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami penurunan Beban lain-lain sebesar Rp1.481,80 juta atau 94,12% dibandingkan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, dari beban lain-lain sebesar Rp1.574,37 juta menjadi beban lain-lain sebesar Rp92,57 juta.

Penurunan ini terutama disebabkan adanya peningkatan pendapatan lain-lain sebesar Rp1.848,31 juta dan penurunan cadangan kerugian piutang sebesar (Rp1.768,15) juta, namun di sisi lain terdapat peningkatan denda pajak sebesar Rp457,34 juta, dan rugi selisih kurs sebesar (Rp677,32) juta.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

Beban lain-lain bersih pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami penurunan sebesar Rp1.213,84 juta atau 43,72% dibandingkan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, dari beban lain-lain bersih sebesar Rp2.776,36 juta menjadi beban lain-lain bersih sebesar Rp1.562,53 juta Penurunan beban lain-lain bersih ini terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan lain-lain sebesar Rp2.738,30 juta, sedangkan di sisi lain terdapat peningkatan beban lain-lain yang berasal dari peningkatan denda pajak sebesar Rp2.574,95 juta, peningkatan cadangan kerugian piutang sebesar (Rp945,75) juta.

h. Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan mengalami kenaikan menjadi Rp5.584,74 juta dari rugi sebesar (Rp4.466,54) juta pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Kenaikan ini selain karena meningkatnya penjualan pada tahun 2018 juga terdapat pendapatan lain-lain atas penjualan scrap dan pemulihan cadangan piutang usaha.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

Rugi sebelum pajak penghasilan Perseroan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami penurunan sebesar Rp29.848,84 juta atau 86,98% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, dari rugi sebesar (Rp34.315,39) juta menjadi rugi sebesar (Rp4.466,54) juta. Penurunan ini dikarenakan Perseroan konsisten dalam memenuhi pesanan pelanggan terutama segmen komponen alat berat dan dump truck. Disisi lain turunnya kerugian Perseroan pada tahun 2017 dikarenakan adanya restrukturisasi bunga pinjaman bank yaitu PT Indonesia Exim Bank dan PT Bank MNC Internasional Tbk.

i. Laba (rugi) bersih tahun berjalan

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

Laba bersih tahun berjalan Perseroan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami kenaikan menjadi Rp2.111,29 juta dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang mengalami rugi (Rp30.595,06) juta. Disebabkan membaiknya kinerja Perseroan yang tercermin dari pemenuhan pemesanan pelanggan sesuai target sesuai jadwal yang ditentukan.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

Rugi bersih tahun berjalan Perseroan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp674,72 juta atau 2,26% bila dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, dari rugi sebesar (Rp29.920,34) juta menjadi rugi sebesar (Rp30.595,06) juta. Peningkatan rugi

35 35 bersih tahun berjalan terutama disebabkan adanya beban atas pajak tangguhan yang kadaluarsa dimana telah lebih dari 5 tahun, sehingga atas aset pajak tangguhan tersebut tidak dapat dikompensasikan lagi pada tahun 2017.

j. Jumlah Penghasilan Komprehensif lainnya

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi rugi (Rp64,00) juta bila dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp7,59 juta. Penurunan ini terjadi akibat Perseroan mencatat adanya kerugian aktuarial dari program pensiun manfaat pasti sebesar Rp85,34 juta, serta adanya peningkatan pajak penghasilan terkait sebesar Rp21,33 juta.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

Jumlah Laba komprehensif tahun berjalan Perseroan pada 31 Desember 2017 turun sebesar Rp110,38 juta atau 93,57% bila dibandingkan dengan 31 Desember 2016 dari sebesar Rp117,97 juta menjadi Rp7,59 juta. Penurunan ini terjadi akibat Perseroan mencatat adanya kerugian aktuarial dari program pensiun manfaat pasti sebesar Rp147,18 juta atau 93,57% serta adanya peningkatan pajak penghasilan terkait sebesar Rp36,79 juta atau 93,57%.

k. Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan Perseroan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami kenaikan menjadi Rp2.047,29 juta bila dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar rugi (Rp30.587,48) juta. Kenaikan ini terjadi akibat membaiknya kinerja Perseroan yang tercermin dari pemenuhan pemesanan pelanggan sesuai target sesuai jadwal yang ditentukan.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan Perseroan pada 31 Desember 2017 turun menjadi rugi (Rp30.587,48) juta bila dibandingkan dengan 31 Desember 2016 dari sebesar rugi (Rp29.802,37) juta. Peningkatan rugi bersih tahun berjalan terutama disebabkan adanya beban atas pajak tangguhan yang kadaluarsa dimana telah lebih dari 5 tahun, sehingga atas aset pajak tangguhan tersebut tidak dapat dikompensasikan lagi pada tahun 2017.

Laporan Posisi Keuangan

Tabel berikut ini menunjukkan laporan posisi keuangan perseroan per 31 Desember 2018, 2017 dan 2016:

(dalam Jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember

2018 2017 2016*

ASETJumlah Aset Lancar 102.344,83 40.848,18 33.906,68

Jumlah Aset Tidak Lancar 258.142,36 311.275,11 325.151,64

JUMLAH ASET 360.487,19 352.123,29 359.058,31

*penyajian kembali

Berikut ini adalah tabel yang menunjukan perkembangan aset, liabilitas dan ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016:

(dalam Jutaan Rupiah)

Laporan Posisi Keuangan 31 Desember

2018 2017 2016*

Total Aset 352.123,29 359.058,31

Total Liabilitas 480.390,89 456.738,43

Total Ekuitas (128.267,60) (97.680,12)

*penyajian kembali a. Aset

Per tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2017.

Jumlah aset Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp8.363,91 juta atau sebesar 2,38% dari sebesar

Rp352.123,29 juta per tanggal 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp360.487,20 juta per tanggal 31 Desember 2018. Peningkatan ini terutama disebabkan timbulnya hak tagih Perseroan kepada pelanggan dimana

tercapainya progress pekerjaan pada akhir periode, sehingga mempengaruhi kenaikan pada pos akun piutang usaha sebesar Rp31.246,57 juta, kenaikan lainnya terjadi pada pos akun uang muka dan biaya dibayar dimuka, dimana pada pos ini terdapat biaya yang ditangguhkan terkait proses IPO sebesar Rp480 juta.

Per tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2016.

Jumlah aset Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp6.935,02 juta atau sebesar 1,93%, dari sebesar

Rp359.058,31 juta per tanggal 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp352.123,29 juta per tanggal 31 Desember 2017. Penurunan yang sangat signifikan terjadi sebagai dampak dari penurunan aset pajak tangguhan

sebesar Rp26.131,05 juta atau 80,65%.

Aset Lancar

Per tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2017.

Jumlah aset lancar Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp 61.496,65 juta atau sebesar 150,55% dari sebesar Rp40.848,18 juta per tanggal 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp 102,344.83 juta per tanggal 31 Desember 2018. Peningkatan ini terutama disebabkan adanya peningkatan piutang usaha sebesar Rp31.246,57 juta, peningkatan Uang muka dan Biaya dibayar dimuka Rp22.314,33 juta dan peningkatan persedian sebesar Rp8.817,29 juta.

Per tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2016.

Jumlah aset lancar Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp6.941,51 juta atau sebesar 20,47% dari sebesar Rp33.906,68 juta per tanggal 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp40.848,18 juta per tanggal 31 Desember 2017. Peningkatan ini terutama disebabkan adanya peningkatan piutang usaha sebesar Rp5.398,40 juta, peningkatan Persediaan sebesar Rp1.247,01 juta serta peningkatan Pajak dibayar dimuka Rp686,43 juta

Piutang Usaha

Per tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2017.

Piutang usaha Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp31.246,57 juta atau 240,23%, dari sebesar Rp13.006,83 juta per tanggal 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp44.253,40 juta per tanggal 31 Desember 2018. Peningkatan piutang usaha ini seiring dengan kenaikan pendapatan Perseroan periode 31 Desember 2018, dimana pada periode ini Perseroan berhasil mencapai target produksi sesuai dengan jangka waktu masing-masing proyek yang dikerjakan. Hal ini dapat dilihat pada umur piutang usaha Perseroan dimana sebesar 85% merupakan piutang lancar.

Per tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2016.

37 36

Berikut ini adalah tabel yang menunjukan perkembangan aset, liabilitas dan ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016:

(dalam Jutaan Rupiah)

Laporan Posisi Keuangan 31 Desember

2018 2017 2016*

Total Aset 352.123,29 359.058,31

Total Liabilitas 480.390,89 456.738,43

Total Ekuitas (128.267,60) (97.680,12)

*penyajian kembali a. Aset

Per tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2017.

Jumlah aset Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp8.363,91 juta atau sebesar 2,38% dari sebesar

Rp352.123,29 juta per tanggal 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp360.487,20 juta per tanggal 31 Desember 2018. Peningkatan ini terutama disebabkan timbulnya hak tagih Perseroan kepada pelanggan dimana

tercapainya progress pekerjaan pada akhir periode, sehingga mempengaruhi kenaikan pada pos akun piutang usaha sebesar Rp31.246,57 juta, kenaikan lainnya terjadi pada pos akun uang muka dan biaya dibayar dimuka, dimana pada pos ini terdapat biaya yang ditangguhkan terkait proses IPO sebesar Rp480 juta.

Per tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2016.

Jumlah aset Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp6.935,02 juta atau sebesar 1,93%, dari sebesar

Rp359.058,31 juta per tanggal 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp352.123,29 juta per tanggal 31 Desember 2017. Penurunan yang sangat signifikan terjadi sebagai dampak dari penurunan aset pajak tangguhan

sebesar Rp26.131,05 juta atau 80,65%.

Aset Lancar

Per tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2017.

Jumlah aset lancar Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp 61.496,65 juta atau sebesar 150,55% dari sebesar Rp40.848,18 juta per tanggal 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp 102,344.83 juta per tanggal 31 Desember 2018. Peningkatan ini terutama disebabkan adanya peningkatan piutang usaha sebesar Rp31.246,57 juta, peningkatan Uang muka dan Biaya dibayar dimuka Rp22.314,33 juta dan peningkatan persedian sebesar Rp8.817,29 juta.

Per tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2016.

Jumlah aset lancar Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp6.941,51 juta atau sebesar 20,47% dari sebesar Rp33.906,68 juta per tanggal 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp40.848,18 juta per tanggal 31 Desember 2017. Peningkatan ini terutama disebabkan adanya peningkatan piutang usaha sebesar Rp5.398,40 juta, peningkatan Persediaan sebesar Rp1.247,01 juta serta peningkatan Pajak dibayar dimuka Rp686,43 juta

Piutang Usaha

Per tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2017.

Piutang usaha Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp31.246,57 juta atau 240,23%, dari sebesar Rp13.006,83 juta per tanggal 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp44.253,40 juta per tanggal 31 Desember 2018. Peningkatan piutang usaha ini seiring dengan kenaikan pendapatan Perseroan periode 31 Desember 2018, dimana pada periode ini Perseroan berhasil mencapai target produksi sesuai dengan jangka waktu masing-masing proyek yang dikerjakan. Hal ini dapat dilihat pada umur piutang usaha Perseroan dimana sebesar 85% merupakan piutang lancar.

Per tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2016.

37 Piutang usaha Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp 5.398,40 juta atau 70,95%, dari sebesar Rp7.608,43 juta per tanggal 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp13.006,83 juta per tanggal 31 Desember 2017. Peningkatan piutang usaha ini terutama disebabkan membaiknya kinerja Perseroan terutama di segmen komponen alat berat dan pembuatan dump truck, hal ini seiring dengan pertumbuhan pendapatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 94,73%.

Pajak dibayar dimuka

Per tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2017.

Pajak dibayar dimuka Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp1.419,46 juta atau 192,55%, dari sebesar Rp1.226,91 juta per tanggal 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp1.419,46 juta per tanggal 31 Desember 2018. Peningkatan pajak dibayar dimuka seluruhnya disebabkan adanya kenaikan PPh Pasal 28A.

Per tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2016.

Pajak dibayar dimuka Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp686,43 juta atau 127,00%, dari sebesar Rp 540,48 juta per tanggal 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp1.226,91 juta per tanggal 31 Desember 2017.

Peningkatan pajak dibayar dimuka seluruhnya disebabkan adanya kenaikan PPh Pasal 28A.

Persediaan

Berikut ini merupakan rincian persediaan Perseroan per tanggal 31 Desember 2018, 2017, 2016:

(dalam jutaan rupiah)

Uraian Des 2018 Des 2017 Des 2016*

Persediaan

Persediaan barang Jadi 2.250,00 620,43 786,43

Persediaan barang dalam proses 1.602,80 179,12 362,72

Persediaan bahan baku 22.124,55 16.274,60 16.700,76

Persediaan consumable umum ** 3.614,96 3.990,33

Persediaan nozzle ** 249,75 184,97

Persediaan gas ** 1.692,32 814,92

Persediaan paint ** 789,68 258,55

Persediaan wire welding ** 1.702,71 777,88

Jumlah persediaan 33.940,87 25.123,57 23.876,57

*penyajian kembali

Per tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2017.

Jumlah persediaan Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp8.817,29 juta atau 35,10%, dari sebesar Rp25.123,57 juta per tanggal 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp33.940,87 juta per tanggal 31 Desember 2018. Kenaikan signifikan terjadi pada pos persediaan barang jadi, dimana saldo periode 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp2.250,00 juta atau 262,65% yang mana persediaan barang jadi terdiri dari persediaan komponen dan dump truck yang siap dikirimkan, disusul kenaikan pada Persediaan barang dalam proses sebesar Rp1.423,68 atau 794,82%

Per tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2016.

Jumlah persediaan Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp1.247,001 juta atau 5,22%, dari sebesar Rp23.876,57 juta per tanggal 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp25.123,57 juta per tanggal 31 Desember 2017. Peningkatan persediaan Perseroan terutama dikarenakan kenaikan atas persediaan bahan pembantu seperti Persediaan consumable umum, nozzle, gas, paint dan wire welding.

Uang muka dan Biaya dibayar dimuka

Per tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2017.

Uang muka dan Biaya dibayar dimuka Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp22.314,33 juta atau 72.614,15%, dari sebesar Rp30,73 juta per tanggal 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp22.345,06 juta per tanggal 31 Desember 2018. Peningkatan ini terutama disebabkan adanya peningkatan uang muka pembelian tanah sebesar Rp20.563,15 juta .

Dalam dokumen PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk (Halaman 44-60)