• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJANJIAN PENTING YANG DIMILIKI PERSEROAN

Dalam dokumen PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk (Halaman 110-186)

A. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN

9. PERJANJIAN PENTING YANG DIMILIKI PERSEROAN

No Description Qty. Model Serial Merek/Type

161 Compressor NLG 2 HP 2 Cylinder 1 BAC 1020 VAC-2100 NLG

162 Cut Copy YUKWANG YK-450 1 YK-450 YUKWANG

163 Horizontal Boring Minor Collet 1 . 62310/2 C15-275

164 Inverter Weld Focus TIG-315P 1 INVENTER AC/DC

PULSE TIG-315P 2008040713 FOCUS

165 Weld PANA-TIG WP300 1 WSE-315TSMI (YB-

300WP) YC-300WP5HGH PANASONIC

166 Weld OPTIMAG-450 1 OPTIMAG 450 SAF

93 93 5) Menerima dari Perseroan, Inspection Standard Sheet untuk Produk sesuai dengan instruksi PT Komatsu, quality confirmation sheet serta beberapa buah contoh Produk (Pasal 11 ayat (1) Kontrak);

6) Meminta Perseroan untuk membuat daftar proses penjaminan kualitas (process assurance item) dan dokumen-dokumen lainnya terkait inspeksi dan memberikan persetujuan (Pasal 11 ayat (2) Kontrak);

7) Menerima/menyetujui Produk dengan perhitungan potongan harga (diskon) berdasarkan kesepakatan Para Pihak dalam hal Produk yang dinyatakan tidak sesuai/tidak lolol akan digunakan oleh PT Komatsu dalam kondisi khusus (Pasal 14 Kontrak);

8) Atas kesepakatan Para Pihak, PT Komatsu dapat memasok bahan-bahan

pokok, parts, barang setengah jadi, barang rakitan dan lain sebagainya (“Barang Pasokan”) untuk digunakan dalam proses produksi Produk,

dengan biaya atau secara cuma-cuma, dalam hal (Pasal 20 Kontrak):

(A) Barang Pasokan diperlukan untuk menjaga kualitas, sifat dan standar Produk;

(B) diminta oleh Perseroan;

(C) Ada alasan-alasan lain yang dianggap layak

9) Mengadakan inspeksi terhadap kondisi dan pengelolaan Barang Pasokan di lokasi kerja Perseroan setiap saat selama dalam waktu kerja yang wajar (Pasal 23 ayat (4) Kontrak);

10) Meminjamkan Jig dan die, mesin-mesin dan atau alat-alat untuk digunakan dalam proses produksi Produk kepada Perseroan yang akan diatur dalam perjanjian tersendiri (Pasal 26 dan Pasal 27 Kontrak);

11) Meminta Perseroan untuk melakukan perbaikan atau mengganti Produk (Pasal 31 ayat (1) Kontrak);

12) Mengajukan klaim yang timbul dalam bulan sebelumnya sampai tanggal 20 (dua puluh) setiap bulan kepada Perseroan. Dalam hal klaim pelanggan, klaim diajukan kepada Perseroan dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah perbaikan dilaksanakan (Pasal 39 Kontrak).

(B) Kewajiban PT Komatsu:

1) Mengeluarkan order sheet dan mencantumkan Produk, jumlah Produk, harga satuan, jumlah uang, waktu penyerahan dan tempat penyerahan dalam order sheet atau dokumen-dokumen yang merupakan bagian dari order sheet (pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) Kontrak);

2) Membayar ganti rugi dalam hal Perseroan menderita kerugian akibat pengubahan atau pembatalan Kontrak Individual (Pasal 3 ayat (2) Kontrak);

3) Membuat gambar (drawing), specification sheet, standar-standar dan dokumen-dokumen lain terkait, dan meminjamkan dokumen-dokumen tersebut (“Gambar Pinjaman”) ke Perseroan (Pasal 4 ayat (1) huruf a Kontrak);

4) Mengeluarkan rencana (forecast) pesanan pada minggu keempat setiap bulan untuk masa tiga bulan ke depan. PT Komatsu menjamin untuk membeli Produk yang dibuat Perseroan berdasarkan rencana pesanan tersebut pada harga yang tercantum dalam rencana pesanan, dengan maksimal jumlah kelebihan Produk sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah pada rencana pesanan (Pasal 7 ayat (3) Kontrak);

5) Menerima Produk yang telah memenuhi ketentuan dan menyerahkan dokumen yang membuktikan penerimaan Produk kepada Perseroan (Pasal 10 ayat (1) Kontrak);

6) Memberikan instruksi kepada Perseroan untuk membuat Inspection Stand- ard Sheet Produk (Pasal 11 ayat (1) Kontrak);

7) Melaksanakan Inspeksi Penerimaan terhadap Produk dalam jangka waktu 70 (tujuh puluh) hari dengan opsi dapat diperpanjang melalui persetujuan

Perseroan dan memberitahukan kepada Perseroan apabila terdapat ketidak sesuaian (Pasal 12 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) Kontrak);

8) Membayar harga Produk yang telah lolos inspeksi dan diterima oleh PT Komatsu (Pasal 17 Kontrak);

9) Dalam hal terdapat tagihan kepada Perseroan maka PT Komatsu dapat memperhitungkan pembayaran kepada Perseroan dengan memberitahuan dan mendapatkan persetujuan dari Perseroan (Pasal 18 ayat (1) dan ayat (2) Kontrak);

10) Memberikan instruksi kepada Perseroan dalam hal ditemukannya cacat atau terdapat kekurang jumlah pada Barang Pasokan (Pasal 21 ayat (1) Kontrak);

11) Menyampaikan spesifikasi kualitas Produk kepada Perseroan sesuai gambar (drawing), specification sheet, standar-standar PT Komatsu (Pasal 29 ayat (1) Kontrak);

12) Menilai jumlah ganti rugi yang wajib dibayar oleh Perseroan dengan opsi dapat dilakukan musyawarah apabila Perseroan keberatan atas penilaian PT Komatsu (Pasal 35 ayat (1) dan ayat (2).

(2) Hak dan Kewajiban Perseroan:

(A) Hak Perseroan:

1) Menerima order sheet dari PT Komatsu (Pasal 2 ayat (1) Kontrak);

2) Menerima instruksi dari PT Komatsu atas penyampaian Perseroan mengenai keraguan dan ketidakjelasan Gambar Pinjaman dan Gambar Yang Disetujui (Pasal 4 ayat (2) Kontrak);

3) Mengubah Gambar Yang Disetujui dengan persetujuan PT Komatsu (Pasal 4 ayat (4) Kontrak);

4) Menerima rencana (forecast) pesanan dari

PT Komatsu pada minggu keempat setiap bulan (Pasal 7 ayat (3) Kontrak);

5) Menerima instruksi dan persetujuan dari

PT Komatsu atas penyampaian pemberitahuan keterlambatan penyerahan Produk dari Perseroan (Pasal 8 ayat (1) Kontrak);

6) Perseroan dapat mengalihkan (subkontrak) seluruh atau sebagian proses produksi Produk kepada pihak ketiga setelah mendapat persetujuan PT Komatsu (Pasal 19 ayat (1) Kontrak).

(B) Kewajiban Perseroan:

1) Menyerahkan spesifikasi Produk ke PT Komatsu yang telah disesuaikan dengan Gambar Pinjaman dan Gambar Yang Disetujui (Pasal 4 ayat (1) Kontrak);

2) Menyampaikan keraguan atau ketidakjelasan mengenai Gambar Pinjaman dan Gambar Yang Disetujui kepada PT Komatsu (Pasal 4 ayat (2) Kontrak);

3) Mengurus/mengelola Gambar Pinjaman dengan baik dan mematuhi (Pasal 5 Kontrak):

(A) Perseroan tidak akan membuat salinan dan atau fotokopi Gambar Pinjaman, atau membiarkan pihak ketiga membacanya, meminjamkan dan atau memberikannya kepada pihak ketiga tanpa ijn dari PT Komatsu (Pasal 5 ayat (1) Kontrak);

(B) Perseroan wajib mengembalikan Gambar Pinjaman kepada PT Komatsu bila sudah tidak digunakan lagi atau bila PT Komatsu meminta untuk dikembalikan (Pasal 5 ayat (2) Kontrak).

4) Apabila diminta PT Komatsu, Perseroan akan membuat surat penawaran/estimasi harga (quotation sheet atau quotation detail sheet) dan menyampaikannya ke PT Komatsu;

5) Menyerahkan Produk yang telah memenuhi syarat inspeksi pada tempat, waktu dan cara penyerahan yang disepakati kedua belah Pihak dan

95 95 menyimpak Produk dengan baik sampai penyerahan selesai (Pasal 7 ayat (1) Jo. Pasal 15 ayat (2) Kontrak);

6) Melampirkan dokumen-dokumen yang telah ditentukan oleh PT Komatsu pada saat penyerahan Produk mengenai Produk yang diserahkan maupun suatu laporan inspeksi (inspection result sheet) (Pasal 7 ayat (2) Kontrak);

7) Memberitahukan kepada PT Komatsu dalam hal ada resiko keterlambatan penyerahan Produk disertai alasan keterlambatan dan perubahan tanggal penyerahan yang diharapkan (Pasal 8 ayat (1) Kontrak);

8) Membayar ganti rugi kepada PT Komatsu dalam hal keterlambatan penyerahan melebihi perubahan tanggal penyerahan yang diajukan dan disetujui PT Komatsu (Pasal 8 ayat (2) Kontrak);

9) Memenuhi kekurangan Produk dalam hal jumlah penyerahan Produk kurang dari yang ditetapkan yang disebabkan oleh alasan yang dapat diterima oleh PT Komatsu dan apabila alasan tidak dapat diterima PT Ko- matsu dan menimbulkan kerugian PT Komatsu maka Perseroan wajib membayar ganti rugi kepada PT Komatsu yang besarnya ditentukan berdasarkan kesepakatan (Pasal 9 Kontrak);

10) Mengambil kembali Produk yang tidak memenuhi ketentuan sesuai pemberitahuan PT Komatsu (Pasal 10 ayat (2) Kontrak)

11) Membuat dan menyampaikan Inspection Standard Sheet untuk Produk

sesuai dengan instruksi PT Komatsu, quality confirmation sheet serta beberapa buah contoh Produk

(Pasal 11 ayat (1) Kontrak);

12) Apabila diminta, Perseroan membuat, menyampaikan dan memperoleh persetujuan

PT Komatsu untuk daftar proses penjaminan kualitas (process assurance item) dan dokumen-dokumen lainnya terkait inspeksi (Pasal 11 ayat (2) Kontrak);

13) Memperbaiki (repair) Produk atau menyerahkan Produk penggantinya dengan cara yang ditentukan oleh PT Komatsu (Pasal 13 Kontrak);

14) Mengambil kembali Produk yang tidak lolos inspeksi, kecuali Produk yang digunakan dalam kondisi khusus (Pasal 16 Kontrak);

15) Apabila Perseroan menggunakan subkontraktor, Perseroan wajib menjaga agar subkontraktor memahami dan mematuhi Kontrak. Perseroan tidak dapat melepaskan tanggungjawabnya kepada PT Komatsu mengenai tindakan dan prilaku subkontraktor (Pasal 19 ayat (2);

16) Setelah menerima Barang Pasokan, Perseroan wajib melakukan inspeksi atas Barang Pasokan dan memberitahukan PT Komatsu untuk menerima instruksi apabila terdapat cacat atau kekurangan jumlah pada Barang Pasokan (Pasal 21 ayat (1) Kontrak);

17) Bertanggung jawab atas kerusakan dan/atau kerugian yang terjadi pada Produk maupun Barang Pasokan yang ditimbulkan karena Perseroan tidak memenuhi ketentuan Kontrak atau karena hal-hal yang disebabkan Perseroan (Pasal 21 ayat (2) Kontrak);

18) Mengelola Barang Pasokan dengan hati-hati dan baik dan menggunakan Barang Pasokan hanya untuk memproduksi Produk (Pasal 23 ayat (1) Kontrak);

19) Menangani scrap dan chip yang berasal dari Barang Pasokan yang diberikan secara cuma-cuma seusai instruksi PT Komatsu (Pasal 23 ayat (2) Kontrak);

20) Membayar ganti rugi kepada PT Komatsu yang besarnya ditentukan berdasarkan kesepakatan apabila terjadi kerugian, kerusakan, penurunan dan atau perubahan kualitas pada Barang Pasokan, setelah Barang Pasokan diterima oleh Perseroan yang bukan disebabkan oleh PT Komatsu (Pasal 24 Kontrak);

21) Memberitahukan kepada PT Komatsu apabila Perseroan ingin membuang atau mengalihkan Jig atau Die yang dimiliki dan digunakan Perseroan dalam proses produksi Produk dan mengusahakan agar hal tersebut tidak menghambat proses produksi Produk (Pasal 25 Kontrak);

22) Menjamin semua Produk yang diserahkan memiliki kualitas dan memenuhi spesifikasi Produk (Pasal 28 ayat (1) Kontrak);

23) Menetapkan garis besar pengontrolan terhadap Produk Uji Perdana dan melaksanakannya sesuai dengan instruksi PT Komatsu (Pasal 30 ayat (1) Kontrak);

24) Melakukan inspeksi terhadap Produk Uji Perdana sesuai dengan standar- standar yang ditetapkan oleh PT Komatsu dan menyerahkan Produk tersebut kepada PT Komatsu bersama laporan inspeksi (Inspection Result Sheet) (Pasal 30 ayat (3) Kontrak);

25) Membayar seluruh jumlah klaim yang diajukan

PT Komatsu dengan opsi memperhitungkan (set off) biaya klaim dari hutang atau kewajiban yang dimiliki PT Komatsu dan dapat mengajukan keberatan dalam waktu 20 (dua puluh) hari setelah menerima tuntutan klaim. (Pasal 40 ayat (1) dan ayat (2) Kontrak).

f. Pembatasan-Pembatasan Para Pihak:

(1) Perseroan tidak akan membuat salinan dan atau fotokopi Gambar Pinjaman, atau membiarkan pihak ketiga membacanya, meminjamkan dan atau memberikannya kepada pihak ketiga tanpa ijn dari PT Komatsu (Pasal 5 ayat (1) Kontrak);

(2) Perseroan tidak boleh menyerahkan suatu jumlah Produk yang berbeda dari jumlah yang ditetapkan dalam order sheet, tanpa persetujuan PT Komatsu (Pasal 9 Kontrak);

(3) Setiap Pihak wajib menjaga kerahasiaan Pihak lainnya, mengenai usaha dan atau teknologi yang diperoleh dengen pengetahuan kedua belah pihak berdasarkan transaksi dalam Kontrak, dan tidak akan membuka hal-hal yang sifatnya rahasia tersebut kepada pihak ketiga manapun juga, selama masa Kontrak maupun setelah Kontrak ini berakhir (Pasal 44 Kontrak);

(4) Sekalipun Kontrak telah berakhir, ketentuan dalam Kontrak tetap berlaku bagi Kontrak Individual yang telah ditutup sebelum Kontrak berakhir (Pasal 49 ayat (2) Kontrak);

(5) Perseroan tidak akan menjual Produk atau barang sejenis atau mirip yang belum dimiliki oleh Perseroan sebelumnya dengan Produk kepada pihak ketiga manapun, kecuali telah mendapat persetujuan dari PT Komatsu (Pasal 45 Kontrak);

(6) Apabila timbul perselisihan dengan pihak ketiga mengenai hak paten yang berkaitan dengan Produk, yang disebabkan oleh Perseroan, maka Perseroan wajib menangani dan menyelesaikan masalah tersebut atas tanggung jawab Perseroan dan melepaskan atau tidak akan mengakibatkan kesulitan bagi PT Komatsu (Pasal 46 ayat (2) Kontrak);

(7) Kecuali disetujui secara tertulis oleh PT Komatsu, Perseroan tidak dibenarkan mengalihkan atau menggadaikan seluruh atau sebagian klaim dan atau mengambil kewajiban dari pihak ketiga, dengan menggunakan dasar atau berkaitan dengan Kontrak maupun Kontrak Individual (Pasal 47 Kontrak);

(8) Apabila salah satu dari hal-hal dibawah ini terjadi atau bila ada resiko kasus-kasus tersebut akan terjadi, Perseroan wajib segera memberitahukan kepada PT Komatsu (Pasal 48 Kontrak)

(A) Perubahan alamat kantor maupun fasilitas yang berkaitan dengan produksi, penggantian orang yang berwenang mewakili Perseroan, perubahan nama dagang, perubahan organisasi Perseroan sehubungan dengan Kontrak;

(B) Hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan Kontrak.

(9) Atas pemintaan Perseroan, PT Komatsu dapat menyimpan Produk yang tidak memenuhi ketentuan dalam Kontrak namun PT Komatsu tidak bertanggung jawab atas kerugian yang diderita seperti kehilangan Produk, kerusakan Produk, jumlah yang berkurang, perubahan kualitas dan sebagainya yang disebabkan oleh Perseroan (Pasal 10 ayat (2) Kontrak);

97 97 (10) Hak milik dan resiko yang melekat atas Produk beralih dari Perseroan kepada PT Ko-

matsu pada saat Produk dinyatakan lolos inspeksi (Pasal 15 ayat (1) Kontrak);

(11) Perseroan dapat mengalihkan (subkontrak) seluruh atau sebagian proses produksi Produk kepada pihak ketiga setelah mendapat persetujuan PT Komatsu (Pasal 15 ayat (1) Kontrak);

(12) Hak milik Barang Pasokan yang disediakan PT Komatsu secara Cuma-Cuma dan dengan biaya tetap berada pada PT Komatsu (Pasal 22 ayat (1) dan ayat (2) Kontrak);

(13) Bila PT Komatsu menganggap bahwa ketidaksesuaian pada Produk disebabkan oleh kasus manapun dari yang disebutkan dibawah ini, Perseroan dapat dibebaskan dari tanggung jawab membayar ganti rugi (Pasal 34 ayat (2) Kontrak);

(A) Cacat pada produk alat berat PT Komatsu selain dari Produk yang dipasok oleh Perseroan;

(B) Bila PT Komatsu memodifikasi Produk atau mengganti spesifikasi tanpa konsultasi dengan Perseroan;

(C) Bila setelah produk alat berat PT Komatsu diserahkan kepada pengguna ternyata pemilik atau pengguna produk alat berat PT Komatsu tidak menggunakan atau menyimpannya dengan benar atau mengubah struktur alat berat PT Komatsu;

(D) Bila terdapat cacat pada bahan atau Barang Pasokan yang dipasok oleh PT Ko- matsu kepada Perseroan;

(E) Bila PT Komatsu melakukan perbaikan dengan tidak layak;

(F) Bila PT Komatsu menyimpan Produk dengan tidak memadai atau memelihara Produk dengan tidak layak.

g. Pengakhiran Perjanjian:

(1) Dengan pemberitahuan terlebih dahulu, PT Komatsu dapat membatalkan Kontrak maupun Kontrak Individual, sebagian atau seluruhnya dalam hal (Pasal 50 ayat (1) Kontrak):

(A) Perseroan melanggar salah satu ketentuan dalam Kontrak dan atau perubahannya maupun Kontrak Individual;

(B) Tanpa alasan yang dapat dibenarkan, Perseroan tidak melaksanakan kewajibannya berdasarkan Kontrak;

(C) Pihak yang berwenang telah menetapkan bahwa Perseroan harus menghentikan atau menangguhkan usahanya;

(D) Perseroan berhenti membayar atau tidak bisa membayar kewajibannya di Lembaga Kliring;

(E) Terdapat tuntutan kebangkrutan, rekonsiliasi, proses penataan dan reorganisasi perusahaan terhadap Perseroan atau ada alasan bahwa proses tindakan hukum demikian mungkin terjadi;

(F) Perseroan memutuskan untuk melakukan likuidasi atau bila terjadi perubahan penting dalam system manajemen seperti usaha patungan dan sebagainya.

(2) Bila Kontrak berakhir atau dibatalkan, segala hutang piutang masing-masing Pihak terhadap Pihak lainnya secara otomatis menjadi jatuh tempo dan wajib segera diselesaikan. Apabila diminta PT Komatsu, Perseroan wajib segera menyelesaikan produksi dan menyerahkan Produk yang masih harus dilaksanakan berdasarkan Kontrak Individual (Pasal 51 Kontrak);

(3) Bila Kontrak Berakhr, Perseroan wajib mengembalikan barang-barang sebagai berikut dengan pengecualian barang-barang yang diperlukan untuk melaksanakan Kontrak Individual dan yang wajib segera dikembalikan setelah barang-barang ini tidak diperlukan lagi (Pasal 51 ayat (1) Kontrak).

(A) Gambar Pinjaman yang dipinjamkan PT Komatsu kepada Perseroan;

(B) Barang Pasokan yang dipasok PT Komatsu kepada Perseroan;

(C) Barang milik PT Komatsu yang dipinjam atau disimpan oleh Perseroan.

(4) Apabila Kontrak berakhir, PT Komatsu dapat mengusulkan pengambilan atau pembelian sebagian atau seluruh Jig dan atau Die, yang digunakan dalam proses produksi Produk, milik Perseroan atau subkontraktornya. Dalam hal demikian

Perseroan wajib segera menyerahkan Jig dan atau Die tersebut kepada PT Ko- matsu (Pasal 55 ayat (1).

h. Keadaan Cidera Janji:

(1) PT Komatsu akan membayar ganti rugi dalam hal Perseroan menderita kerugian akibat pengubahan atau pembatalan Kontrak Individual (Pasal 3 ayat (2) Kontrak);

(2) Membayar ganti rugi kepada PT Komatsu dalam hal keterlambatan penyerahan melebihi perubahan tanggal penyerahan yang diajukan dan disetujui PT Komatsu (Pasal 8 ayat (2) Kontrak);

(3) Apabila jumlah produk yang diserahkan Perseroan kurang dari yang ditetapkan dan alasan kekurangan penyerahan Produk tidak diterima oleh PT Komatsu serta menimbulkan kerugian PT Komatsu maka Perseroan wajib membayar ganti rugi kepada PT Komatsu yang besarnya ditentukan berdasarkan kesepakatan (Pasal 9 Kontrak);

(4) Perseroan Membayar ganti rugi kepada PT Komatsu yang besarnya ditentukan berdasarkan kesepakatan apabila terjadi kerugian, kerusakan, penurunan dan atau perubahan kualitas pada Barang Pasokan, setelah Barang Pasokan diterima oleh

Perseroan yang bukan disebabkan oleh PT Komatsu (Pasal 24 Kontrak)

(5) Perseroan bertanggung jawab untuk membayar ganti rugi dalam hal terjadi ketidaksesuaian pada Produk akibat (Pasal 34 ayat (1) Kontrak):

(A) Cacat pada bahan, produksi maupun kemasan Produk;

(B) Cacat pada disain Perseroan;

(C) Cacat yang disebabkan oleh penyimpanan yang tidak memadai atau pemeliharaan yang tidak layak oleh Perseroan;

(D) Ketidaksesuaian yang disebabkan oleh hal-hal lain yang didapati merupakan tanggung jawab Perseroan.

(6) Apabila Perseroan melaksanakan sendiri tindakan penanggulangan atas klaim

pelanggan, atau apabila PT Komatsu menganggap perlu mengambil keputusan khusus mengenai ganti rugi

klaim yang lain oleh Perseroan, maka kedua belah pihak dapat membuat nota tersendiri mengenai ganti rugi atas klaim (Pasal 42 Kontrak);

i. Dampak Perjanjian Terhadap Perusahaan:

Tidak terdapat satupun ketentuan dalam Kontrak yang memberikan batasan ataupun yang memberikan kewajiban khusus yang harus dilaksanakan oleh Perseroan berkenaan dengan rencana Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana.

j. Pentaatan:

Sampai dengan tanggal dikeluarkannya prospektus ini, Perseroan tidak pernah dinyatakan Wanprestasi atas Kontrak.

k. Penyelesaian Perselisihan:

Tidak diatur.

l. Jaminan:

Tidak diatur.

2. Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Pengangkutan Batubara

No. JIEP/SEM/17/1150/SP tertanggal 24 Oktober 2017 (selanjutnya disebut “Perjanjian Pemborongan Pengangkutan Batubara”).

a. Para Pihak:

99 99 (1) PT Pamapersada Nusantara (selanjutnya disebut “PT PN”) sebagai Pihak

Pertama;

(2) PT Arkha Jayanti Persada (selanjutnya disebut “Perseroan”) sebagai Pihak Kedua.

b. Objek Perjanjian:

Perseroan akan melakukan pemborongan pekerjaan pengangkutan batubara untuk PT PN di Lokasi Pekerjaan dengan menggunakan alat angkut yang disediakan oleh Perseroan termasuk namun tidak terbatas pada dump truck dan trailer (Pasal 1 Perjanjian Pemborongan Pengangkutan Batubara).

c. Nilai Perjanjian:

(1) Para Pihak sepakat bahwa ketentuan mengenai jenis alat angkut, jumlah unit, harga satuan, availability minimum, dan tanggal Berita Acara Penggunaan Alat Angkut diatur dalam Lampiran A Perjanjian Pemborongan Pengangkutan Batubara (Pasal 2 ayat (1) Perjanjian Pemborongan Pengangkutan Batubara);

(2) Sesuai dengan lampiran A Perjanjian Pemborongan Pengangkutan Batubara, Daftar Alat Angkut dan Harga Satuan yang disepakati Para Pihak meliputi:

a) 10 (sepuluh) unit Dump Truck Hino A700, buatan tahun 2013, dengan harga satuan masing-masing unit Rp.1.200,00/Ton/Km dan basic fuel price Rp 7.600/liter, dimana 8 (delapan) unit diantaranya berstatus kontrak utama dan 2 (dua) unit sisanya berstatus kontrak spare;

b) 4 (empat) unit Dump Truck Scania P360CB 6X4, buatan tahun 2016, dengan harga satuan masing-masing unit Rp.1.200,00/Ton/Km dan basic fuel price Rp.7.600/liter dimana seluruh unitnya berstatus kontrak utama.

(3) Harga Pekerjaan dihitung berdasarkan setiap tonase yang diangkut oleh setiap alat angkut (Pasal 2 ayat (4) Perjanjian Pemborongan Pengangkutan Batubara);

(4) Harga basic fuel backcharge sebesar Rp.7.600/liter, dimana setiap kenaikan dan penurunan harga naik atau turun sebesar Rp.50/Ton/Km. Formula fuel eskalasi untuk kenaikan dan penurunan harga backcharge fuel adalah ((Backcharge actual – Rp.7.600)/Rp.1.000) x Rp.50/Liter) (Lampiran A Perjanjian Pemborongan Pengangkutan Batubara);

(5) Harga Pekerjaan sebagaimana tercantum pada Lampiran A Perjanjian sudah termasuk biaya pengoperasian, perawatan, dan lubrikasi alat angkut; namun belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) (Pasal 2 ayat (5) Perjanjian Pemborongan Pengangkutan Batubara).

d. Jangka Waktu Perjanjian:

Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani dan akan berakhir pada tanggal yang tercantum dalam suatu Kesepakatan Pengakhiran Perjanjian yang akan disepakati oleh Para Pihak kemudian (Pasal 4 ayat (1) Perjanjian Pemborongan Pengangkutan Batuba- ra).

e. Hak dan Kewajiban Para Pihak:

(1) Hak dan Kewajiban PT PN:

(A) Hak PT PN:

1) Memborongkan sebagian pekerjaan pengangkutan batubara kepada Perseroan berdasarkan ketentuan dalam Perjanjian Pemborongan Pengangkutan Batubara (Pasal 1 ayat (1) Perjanjian Pemborongan Pengangkutan Batubara);

2) Mengeluarkan instruksi, memberikan kordinasi, membuat peraturan, tata tertib serta kebijakan kepada Perseroan dalam melaksanakan pekerjaan (Pasal 1 ayat (3) Perjanjian Pemborongan Pengangkutan Batubara);

3) Berhak untuk tidak diajukan gugatan hukum, tuntutan maupun klaim, ganti rugi atau kompensasi dalam bentuk apapun atas keakuratan informasi dari kondisi dan letak lokasi pekerjaan PT PN (Pasal 1 ayat (4) Perjanjian Pemborongan Batubara);

4) Memiliki opsi untuk meminta penggantian unit alat angkut yang baru atau memutus penggunaan unit alat angkut yang bersangkutan apabila:

(i) selama 3 (tiga) bulan berturut-turut atau 6 (enam) bulan tidak berturut-turut selama satu tahun kerja sejak tanggal Berita Acara Penggunaan Alat Angkut atas masing-masing unit alat angkut, availa- bility unit alat angkut rata-rata kurang dari 75% (tujuh puluh lima persen); dan/atau (ii) ada pengurangan/penurunan target produksi oleh PT Jembayan Muarabara selaku Pemilik sehingga PT PN tidak lagi membutuhkan unit alat angkut yang bersangkutan. (Pasal 2 ayat (3) Perjanjian Pemborongan Pengangkutan Batubara);

5) Berhak untuk tidak diajukan gugatan, klaim, ganti rugi maupun kompensasi apapun atas hak opsi PT PN (Pasal 2 ayat (3) Perjanjian Pemborongan Pengangkutan Batubara);

6) Dalam kondisi tertentu, PT PN berhak memerintahkan Perseroan secara tertulis untuk meningkatkan produksinya yang harus disampaikan kepada Perseroan minimal 1 (satu) bulan sebelumnya (Pasal 3 Perjanjian Pemborongan Pengangkutan Batubara);

7) Melakukan pemotongan PPh Badan atas Pekerjaan (Pasal 7 ayat 2 huruf b.i Perjanjian Pemborongan Pengangkutan Batubara);

8) Mengembalikan invoice yang ditagihkan oleh Perseroan untuk dilengkapi dalam hal Perseroan tidak memenuhi kewajiban perpajakannya dalam Perjanjian Pemborongan Pengangkutan Batu- bara (Pasal 7 ayat (3) Perjanjian Pemborongan Pengangkutan Batu- bara);

9) Melakukan penagihan atau pemotongan atas nilai PPN yang tidak dapat dikreditkan dengan rincian untuk PPN yang tidak dapat dikreditkan sebesar 100% (seratus persen) dan sanksi administrasi pajak sebesar 100% (seratus persen), sehingga total pemotongan adalah 200% (dua ratus persen). Penagihan atau pemotongan ini dapat dilakukan sepanjang data dan informasi mengenai hasil konfirmasi dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) PT PN, yang menyatakan bahwa atas Faktur Pajak yang diterbitkan oleh Perseroan tidak dapat dikreditkan oleh PT PN (Konfirmasi Negatif) tidak dapat dibuktikan oleh Perseroan dengan menunjukkan: (i) bukti setor lapor PPN lengkap (Bukti Penerimaan Surat, SPT, PPN, SSP) yang memuat Nomor Faktur Pajak yang dikonfirmasi oleh Kantor Pelayanan Pajak; (ii) Surat Pemberian Nomor Faktur Pajak dari Kantor Pelayanan Pajak; (iii) Surat Ralat Jawaban Konfirmasi Faktur Pajak dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Perseroan (Pasal 7 ayat (4) dan ayat (5) Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Pengangkutan Batubara);

10) Berhak atas pencapaian hasil Pekerjaan Perseroan yang sesuai target (Pasal 9 huruf (a) Perjanjian Pemborongan Pengangkutan Batubara);

11) Memberikan arahan dan instruksi kepada personil atau operator Perseroan selama dalam masa Perseroan melakukan Pekerjaan (Pasal 9 huruf (b) Perjanjian Pemborongan Pengangkutan Batubara);

12) Melaksanakan komisioning atau re-komisioning terhadap alat angkut yang akan digunakan oleh Perseroan untuk melaksanakan Pekerjaan, termasuk memberikan saran perbaikan serta menyatakan layak atau tidak layak digunakan alat angkut yang bersangkutan (Pasal 9 huruf

Dalam dokumen PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk (Halaman 110-186)