• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Analisis data dan Refleksi

Teknik analisis data adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mengolah data yang telah terhimpun dari berbagai kegiatan penelitian sehingga memperoleh hasil seperti yang diharapkan. Adapun analisa data yang dipergunakan oleh peneliti adalah analisis deskriptif kualitatif untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan.

1) Data hasil belajar

Data hasil belajar siswa yang diperoleh dianalisis dengan mencari:

a) Ketuntasan Individu

Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas apabila siswa memperoleh nilai ≥ 65.

b) Ketuntasan Klasikal

Ketuntasan belajar klasikal dikatakan telah tercapai apabila target pencapaian ≥ 85% dari jumlah siswa dalam kelas bersangkutan yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar individu. Hal ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan: kk = ketuntasan klasikal

n1 = jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 n = jumlah siswa yang ikut tes49

2) Data hasil observasi

Hasil lembar observasi aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran dianalisis secara kualitatif. Sebagai data kualitatif, hasil observasi aktivitas guru dan siswa yang dilakukan oleh observer dijadikan sebagai bahan refleksi untuk perbaikan pada pertemuan selanjutnya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a) Data aktifitas proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru

Data hasil observasi guru selama pembelajaran berlangsung dianalisis dengan cara menentukan skor yang diperoleh. Adapun cara penskoran sebagai berikut :

1) Skor 0 diberikan jika tidak ada deskriptor yang tampak 2) Skor 1 diberikan jika 1 deskriptor tampak

3) Skor 2 diberikan jika 2 deskriptor tampak 4) Skor 3 diberikan jika 3 deskriptor tampak 5) Skor 4 diberikan jika semua deskriptor tampak50

Untuk mengetahui aktifitas guru dalam pembelajaran, maka dalam hasil observasi yang berupa skor diolah dengan rumus:

NP= R X 100 SM

49Sugiyono, Metode …., hlm. 43.

50Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 101.

kk = n1

n x 100%

Keterangan:

NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan R = Skor mentah yang diperoleh guru

SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 = Bilangan tetap51

Tabel 3.4

Pedoman Konversi Kategori Aktivitas Guru52 NO Presentasi Ketuntasan Keaktivan

Guru Kategori

1 86 – 100% Sangat Baik

2 76 – 85% Baik

3 60 – 75% Cukup

4 55 – 59% Kurang

5 ≤ 54% Kurang Sekali

b) Data aktifitas belajar siswa

Data hasil observasi aktifitas belajar siswa dianalisis dengan cara menentukan skor yang diperoleh. Adapun cara penskoran sebagai berikut :

1) Skor 0 diberikan jika tidak ada deskriptor yang tampak 2) Skor 1 diberikan jika 1 deskriptor tampak

3) Skor 2 diberikan jika 2 deskriptor tampak 4) Skor 3 diberikan jika 3 deskriptor tampak 5) Skor 4 diberikan jika semua deskriptor tampak

Untuk mengetahui aktifitas siswa dalam pembelajaran, maka dalam hasil observasi yang berupa skor diolah dengan rumus:

NP= R X 100 SM

51Ibid., hlm. 102.

52Ibid., hlm. 103.

Keterangan:

NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan R = Skor mentah yang diperoleh siswa

SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 = Bilangan tetap

Tabel 3.5

Pedoman Konversi Kategori Aktivitas Siswa53 NO Presentasi Ketuntasan Keaktivan Siswa Kategori

1 86 – 100% Sangat Baik

2 76 – 85% Baik

3 60 – 75% Cukup

4 55 – 59% Kurang

5 ≤ 54% Kurang Sekali

3) Indikator Kerja

Yang menjadi indikator keberhasilan penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar sesuai dengan ketuntasan klasikal apabila siswa yang mendapatkan nilai ≥ 65 mencapai 85%.

2. Refleksi

Setelah pengamatan selesai dilakukan, kemudian peneliti bersama guru melakukan kegiatan refleksi pada akhir tiap tindakan. Pada kegiatan refleksi peneliti dan guru mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan. Hal-hal yang dibahas adalah analisis tentang tindakan yang dilaksanakan dan melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang telah diperoleh, serta melihat hubungan dengan teori dan rencana yang telah ditetapkan.

53Ibid.

45 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian

Untuk mengetahui dan memperoleh data tentang gambaran umum lokasi penelitian, pada bagian ini penulis membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan keberadaan lokasi penelitian tersebut. Hal-hal yang dimaksud antara lain sebagai berikut:

1. Sejarah Berdirinya MI NW Karang Bata

MI NW Karang Bata didirikan pada tahun 1964 yang merupakan salah satu lembaga pendidikan swasta keagamaan yang didirikan oleh tokoh agama dan masyarakat setempat dan bernaung di bawah organisasi Nahdlatul Wathan. Sekolah ini dibangun di atas lahan seluas 2360 m2 (23,6 Are).54

2. Letak Geografis

Lokasi gedung MI NW Karang Bata terletak di tengah-tengah pemukiman penduduk sehingga mudah dijangkau oleh para guru dan siswa.

Untuk lebih jelasnya secara geografis dipaparkan batas-batasnya sebagai berikut:

Sebelah barat : Berbatasan dengan kali unus Sebelah timur : Perumahan warga

Sebelah utara : Berbatasan dengan kali babi Sebelah selatan : Berbatasan dengan sawah warga55

54Dokumentasi, Sejarah Berdirinya MI NW Karang Bata, dikutip tanggal 28 Februari 2018.

55Ahmad Roja’I, Wawancara, MI NW Karang Bata, dikutip tanggal 28 Februari 2018.

3. Identitas Madrasah

Nama Madrasah : Madrasah Ibtidaiyah NW Karang Bata Alamat : Jl. Praburangkasari

Desa : Abiantubuh Baru Kecamatan : Sandubaya

Kabupaten : Mataram

Kode Pos : 83232

Telpon : 081803657751

NIS/NSM : 113030 / 1112 527 10003 Status Akreditasi : B (Baik)

SK Akreditasi : No.246A/BAP-SM/KP/XII/2015 Tahun Berdiri : 14 Juni 1964

Status Tanah : Milik sendiri Status Bangunan : Milik sendiri Luas Tanah : 2360 m2 (23,6 Are) Luas Bangunan : 540 m2

Nama Yayasan : Ponpes Hijraturrasul NW Karang Bata

Alamat Yayasan : Jl. Senopati V Karang Bata Abiantubuh Baru56 4. Visi dan Misi MI NW Karang Bata

a. Visi:

"Terwujudnya madrasah yang unggul dalam menghasilkan siswa yang beriman, beramal, kreatif, dan berdaya saing.

b. Misi:

Untuk mencapai visi tersebut, MI NW Karang Bata menyelenggarakan pendidikan dengan misi sebagai berikut:

56Profil MI NW Karang Bata, dikutip tanggal 28 Februari 2018.

1. Terbinanya mental spiritual siswa sebagai wujud penghambaan kepada Allah Swt.

2. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara lebih optimal.

3. Mengembangkan sikap kewirausahaan dan kemandirian.

4. Menciptakan suasana madrasah yang kondusif, agamis, dan disiplin tinggi bagi warga madrasah. 57

5. Keadaan Siswa

Dalam proses belajar mengajar siswa menduduki peranan penting, karena siswa yang akan menjadi tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar. Oleh karena itu keberadaan dan peran aktif siswa sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar.

Adapun siswa-siswi MI NW Karang Bata pada tahun pelajaran 2017/2018 berjumlah 178 orang siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1

Keadaan Siswa MI NW Karang Bata

Tahu Pelajaran

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6 Jumlah

L P L P L P L P L P L P L P JML

2015/2016 10 14 11 17 20 9 6 4 7 2 6 2 60 48 108

2016/2017 28 28 10 14 13 14 18 10 6 4 7 2 80 71 152

2017/2018 27 12 23 26 11 14 14 13 16 10 6 4 99 79 178

Sumber: Dokumentasi MI NW Karang Bata Kecamatan Sandubaya, tahun 2015-2018, dikutip tanggal 28 Februari 2018.

Sesuai dengan tabel di atas, MI NW Karang Bata memiliki jumlah siswa tahun pelajaran 2017/2018 adalah 178 orang dari kelas 1 sampai kelas 6.

Adapun jumlah siswa kelas V sebanyak 26 siswa dengan siswa laki-laki 16 orang dan siswa perempuan 10 orang.

57Profil MI NW Karang Bata, dikutip tanggal 28 Februari 2018.

6. Keadaan Guru

Guru merupakan orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, guru berkewajiban menyajikan dan menjelaskan materi pelajaran, membimbing dan mengarahkan siswa kearah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah di rencanakan.

Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan dan profesionalisme guru dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, kapasitas dan kualitas guru merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan.

Tabel 4.2

Keadaan Guru MI NW Karang Bata Tahun Pelajaran 2017/2018

NO Nama Guru Jabatan

1 Muzakki, S. Pd.I Kepala Madrasah

2 Satirah, S. Pd.I Wali kelas IA

3 Wahidah, S. Pd.I Wali kelas IB

4 Halimah S. Pd.I Wali kelas IIA

5 Musafira S. Pd.I Wali kelas IIB

6 Marzuki, S. Pd.I Wali kelas III

7 Aulia’ul Hasanah, S. Pd.I Wali kelas IV

8 Ahmad Roja’i, S. Pd.I Wali kelas V

9 Huswatun Hasanah, S. Pd.I Wali kelas VI

10 Abdul Mu’is, S. Pd.I Guru penjaskes

11 A. Zahid Maqdumi S. Pd.I Bahasa arab

12 Selamat Penjaga Madrasah

Sumber: Dokumentasi MI NW Karang Bata Kecamatan Sandubaya, tahun 2017/2018, dikutip tanggal 28 Februari 2018.

Pada tabel di atas, menunjukkan bahwa MI NW Karang Bata sudah memiliki guru yang memadai dan kualifikasi S1 ada 11 orang, adapun guru wali kelas yaitu 6 orang dari kelas 1 sampai kelas 6. Guru laki-laki berjumlah 4 orang, guru wanita berjumlah 7 orang dan 1 orang penjaga madrasah.

7. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan penunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar disekolah. Sarana dan prasarana yang ada di MI NW Karang Bata tergolong cukup memadai, berikut sarana dan prasarana pada MI NW Karang Bata:

a. Sarana dan prasarana gedung/ruang Tabel 4.3

Sarana dan Prasarana Gedung/Ruang

No. Jenis Prasarana Jumlah Ruang

Jumlah Ruang Kondisi

Baik

Jumlah Ruang Kondisi

Rusak

Kategori Kerusakan Rusak

Ringan

Rusak Sedang

Rusak Berat

1 Ruang Kelas 8 5 3 - 3 -

2 Perpustakaan 1 - 1 - - 1

3 R. Lab. IPA - - - - - -

4 R. Lab. Komputer - - - - - -

5 R. Pimpinan 1 - 1 - 1 -

6 R. Guru 1 - 1 - 1 -

7 R. Tata Usaha - - - - - -

8 R. Konsling - - - - - -

9 R. UKS 1 - 1 1 - -

10 Tempat Beribadah - - - - - -

11 Jamban 5 4 1 - 1 -

12 Gudang 1 - 1 - - 1

13 R. Sirkulasi - - - - - -

14 Tempat Olahraga 1 1 - - - -

15 R. OSIS - - - - - -

16 R. Lainnya - - - - - -

Sumber: Dokumentasi MI NW Karang Bata Kecamatan Sandubaya, tahun 2017/2018, dikutip tanggal 28 Februari 2018.

Pada tabel di atas, sarana dan prasarana gedung di MI NW Karang Bata dapat dikatakan kurang memadai. Dimana kelas yang dalam kondisi baik hanya 5 kelas dan 3 kelas lagi dalam kondisi rusak sedang, kelas dalam kondisi rusak ini dapat menggangu kenyamanan siswa dalam belajar sehingga siswa tidak dapat belajar dengan baik. Begitupun ruang perpustakaan yang hanya ada 1, itupun dalam kondisi rusak berat.

b. Sarana dan prasarana maublier

Tabel 4.4

Sarana dan Prasarana Maublier

Jenis Barang

KONDISI

JUMLAH Baik Rusak

Ringan

Rusak Berat

Meja Siswa 50 - 20 70

Kursi Siswa 125 - 30 155

Meja Kursi Guru 10 2 - 12

Papan Absen 8 - - 8

PapanTulis 8 - - 8

Almari 3 2 5 10

Rak Buku 2 - 2 4

Papan Pengumuman 1 1 - 2

Kursi Tamu - 1 - 1

Lainnya

Sumber: Dokumentasi MI NW Karang Bata Kecamatan Sandubaya, tahun 2017/2018, dikutip tanggal 28 Februari 2018.

Berdasarkan tabel di atas, sarana dan prasarana maublier dapat dikatakan kurang memadai. Dimana kursi siswa hanya berjumlah 155 kursi, itupun 125 kursi dalam kondisi baik dan 30 kursi dalam kondisi rusak, sementara jumlah siswa keseluruhan ada 172 siswa. Untuk sarana dan prasarana meaublier lainnya dapat dikatakan cukup memadai.

c. Sarana dan prasarana alat peraga dan olahraga Tabel 4.5

Sarana dan Prasarana Alat Peraga dan Olahraga Jenis Barang

KONDISI (unit)

JUMLAH Baik Rusak

Ringan

Rusak Berat

Komputer 2 2

Globe 1 1 2

Peta Indonesia 1 2 3

Peta Lombok 1 1

Peta Dunia 1 1 2

Rangka Manusia Mini 1 1 2

Torso Manusia L/P 1 1 2

Bola Volly + Net 1 1 2

Bola Kaki 1 1

Len pimpong

Raket + Net Badminton 2 4 6

Lainnya

Sumber: Dokumentasi MI NW Karang Bata Kecamatan Sandubaya, tahun 2017/2018, dikutip tanggal 28 Februari 2018.

Dari tabel di atas, sarana dan prasarana alat peraga dan olahraga dapat dikatakan kurang memadai, hal tersebut dikarenakan banyaknya alat yang dalam kondisi rusak. Sehingga ketika guru mengajar, kurang terbantu dalam hal alat peraga.

B. Hasil Penelitian

PTK ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan batuan dan proses pembentukan tanah di kelas V MI NW Karang Bata tahun pelajaran 2017/2018, melalui penerapan desain pembelajaran model Banathy. penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dimulai dari bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2018.

Dari hasil penelitian diperoleh data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa data tentang aktivitas siswa dan aktifitas guru yang diperoleh melalui lembar observasi. Sedangkan data kuantitatif diperoleh melalui hasil tes belajar siswa pada setiap siklus. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus yang telah ditetapkan sebelumnya. Data kuantitatif akan memberikan jawaban mengenai berhasil atau tidaknya proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA melalui penerapan desain pembelajaran model Banathy yang diukur dengan peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal. Sedangkan data kualitatif akan memberikan gambaran tentang kegiatan guru dan siswa selama proses belajar mengajar.

Data tentang hasil penelitian yang telah dilakukan pada tiap-tiap siklus dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Siklus I

Proses belajar mengajar siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari rabu tanggal 28 Februari 2018 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu tanggal 07 Maret 2018. Adapun kegiatan pada siklus I terdiri dari 4 tahap yaitu:

a. Tahap perencanaan

Sebelum melakukan penelitian pada siklus I, peneliti dan guru terlebih dahulu mempersiapkan perangkat pembelajaran diantaranya:

1) Menyiapkan materi pelajaran

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I pertemuan pertama.

(Lampiran 3).

3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I pertemuan kedua.

(Lampiran 4).

4) Membuat lembar observasi aktifitas siswa siklus I pertemuan pertama.

(Lampiran 7).

5) Membuat lembar observasi aktifitas mengajar guru siklus I pertemuan pertama. (Lampiran 11).

6) Membuat lembar observasi aktifitas siswa siklus I pertemuan kedua.

(Lampiran 8).

7) Membuat lembar observasi aktifitas mengajar guru siklus I pertemuan kedua. (Lampiran 12).

8) Tes awal siswa siklus I. (Lampiran 15).

9) Tes evaluasi beserta kunci jawaban siklus I. (Lampiran 18).

Pada tahap perencanaan penerapan desain pembelajaran model Banathy sudah dilakukan yaitu guru merumuskan tujuan, dimana guru menentukan sasaran dan arah yang harus dicapai oleh siswa yang terdapat pada RPP. Kemudian guru merumuskan kriteria tes yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, bentuk tes awal siswa sesuai dengan materi batuan dan proses pembentukan tanah. Kemudian guru merumuskan kegiatan belajar yang mungkin dapat diterapkan yaitu metode ekspositori dengan media gambar. dan guru merancang sistem dengan mengatur penjadwalan yaitu pertemuan pertama dilaksanakan pada hari rabu tanggal 28 Februari 2018 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu tanggal 07 Maret 2018 dan evaluasi dilaksanakan juga di pertemuan kedua.

b. Tahap pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran IPA kelas V di sekolah tempat penelitian. Dalam siklus ini diikuti oleh 26 orang siswa yang terdiri dari 16 orang siswa laki-laki, 10 orang siswa perempuan dan guru wali kelas yang mengajar pembelajaran IPA.

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan melanjutkan tahap desain pembelajaran model Banathy yaitu pada tahap melaksanakan kegiatan, dimana guru menjelaskan materi batuan dan proses pembentukan tanah menggunakan gambar yang disediakan, kemudian guru melakukan evaluasi dengan memberikan soal kepada siswa dalam bentuk soal pilihan ganda sebanyak 20 soal.

1) Pertemuan pertama siklus I

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari rabu tanggal 28 Februari 2018, guru memulai pembelajaran pada pukul 08.00 WITA.

Guru memulai pelajaran dengan mengucap salam. kemudian guru mengabsensi siswa, kemudian mengkondisikan kelas agar siswa siap mengikuti pelajaran. Selanjutnya guru memotivasi siswa agar bersemangat dalam belajar, mengikuti pembelajaran dengan baik, tidak takut untuk mengemukakan pendapat terkait dengan materi serta menyampaikan tujuan yang akan dicapai siswa. Setelah itu guru memberikan tes awal kepada siswa dalam bentuk mengisi tabel dan mencocokan soal dengan jawaban yang benar, kemudian guru

memeriksa tes awal siswa untuk melihat bagian yang mudah dan sulit dipahami siswa.

Gambar 4.1

Guru Menjelaskan Cara Menjawab Tes Awal

Pada tahap ini guru menjelaskan cara menjawab tes awal yang dibagikan, siswa diminta untuk mengisi tabel pada tes awal yang disediakan dan mencocokkan jawaban yang benar pada soal yang disediakan di tes awal tersebut. Kemudian guru mengumpulkan tes tersebut dan memeriksa jawaban siswa, sehingga guru dapat menentukan materi yang sudah dan belum dipahami siswa.

Kegiatan selanjutnya adalah menjelaskan materi batuan dan proses pembentukan tanah dengan lebih menjelaskan kepada materi yang belum dipahami siswa.

Gambar 4.2

Guru Menyampaikan Materi

Pada tahap ini guru menyampaikan materi tentang batuan dan proses pembentukan tanah, dimana guru lebih menjelaskan materi yang belum dipahami siswa sesuai dengan jawaban siswa pada tes awal.

Namun guru tetap menyinggung materi yang sudah dipahami siswa.

Setelah guru menjelaskan materi siswa mencatat materi yang disampaikan. Kemudian guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk melihat kepahaman siswa terhadap penjelasan guru. Selanjutnya guru meminta siswa kedepan secara bergantian untuk menjawab pertanyaan dari guru tersebut.

Gambar 4.3

Guru Meminta Siswa Menjawab Pertanyaan Kedepan 2) Pertemuan kedua siklus I

Pertemuan kedua yang dilaksanakan pada hari rabu tanggal 07 Maret 2018, guru memulai pembelajaran pada pukul 08.00 WITA.

Seperti biasanya pada kegiatan awal guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan membaca do’a bersama- sama dan mengabsensi siswa, kemudian mengkondisikan kelas agar siswa siap mengikuti pelajaran. Selanjutnya guru menyampaikan materi secara singkat tentang batuan dan proses pembentukan tanah agar siswa

mengingat kembali materi tersebut dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami siswa sebelum guru membagikan lembar soal evaluasi. Soal yang akan dibagikan berupa tes tulis dalam bentuk pilihan ganda yang berjumlah 20 soal.

Gambar 4.4

Guru Membagikan Soal Evaluasi

Pada gambar diatas tampak guru membagikan soal evaluasi untuk menentukan hasil belajar siswa terhadap materi yang telah dijelaskan guru dengan penerapan desain pembelajaran model Banathy.

Siswa diharapkan bisa mengerjakan dengan tepat waktu.

Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan secara individu, teliti dan terlebih dahulu siswa memahami soal dengan baik sebelum menjawabnya. Pelaksanaan tes evaluasi berjalan dengan baik meskipun beberapa siswa perlu bimbingan dalam mengerjakan soal. Guru memperingatkan kepada beberapa siswa tersebut untuk tidak mencontek jawaban temannya dan mengerjakan sendiri sesuai kemampuannya masing-masing.

Setelah tes berakhir masing-masing siswa mengumpulkan soal yang sudah mereka kerjakan di meja guru dan kembali ke tempat duduknya. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang soal yang sulit mereka jawab dan guru menjawab pertanyaan siswa. Guru memberikan informasi untuk kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Untuk mengakhiri pembelajaran guru memberikan pesan moral dan motivasi kepada siswa, selanjutnya guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.

c. Observasi dan Evaluasi

Observasi siklus I dilaksanakan hari rabu tanggal 28 Februari 2018. Dengan materi batuan dan proses pembentukan tanah, adapun kegiatan observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi terhadap penerapan desain pembelajaran model Banathy pada materi batuan dan proses pembentukan tanah. Dimana observer mengisi lembar observasi aktifitas siswa dan guru untuk melihat terlaksana langkah-langkah model Banathy. Pada akhir pembelajaran, peneliti dan guru melakukan refleksi untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran pada siklus I, hasil dari refleksi siklus I diperbaiki pada siklus II.

1) Hasil observasi aktifitas siswa

Adapun hasil analisis observasi aktifitas siswa pertemuan pertama dan kedua dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.6

Hasil analisis observasi aktifitas siswa siklus I

NO Deskriptor

P1 P2 Jumlah

rata-rata

P1 P2

1 Pra Pembelajaran: 4 4 4

a. Siswa dengan tenang

memberikan salam dan berdo’a

bersama-sama.

b. Siswa menerima soal tes awal yang diberikan oleh guru.

c. Siswa

mendengarkan dengan seksama saat dijelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

d. siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi.

a. Siswa dengan tenang

memberikan salam dan berdo’a

bersama-sama.

b. Siswa merespon absen dari guru.

c. Siswa

mendengarkan dengan seksama saat dijelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

d. siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi.

2 Kegiatan Pembelajaran: 2 2 2

a. Siswa menjawab soal tes awal dengan seksama.

b. Siswa bertanya kepada guru mengenai soal yang tidak dimengerti.

a. Siswa

mendengarkan informasi yang diberikan oleh guru.

b. Siswa menerima soal evaluasi dengan baik.

c. Siswa tidak mengerjakan pekerjaan lain selain menjawab soal.

d. Siswa

mengumpulkan soal tes awal dengan seksama.

c. Siswa

mendengarkan dengan seksama penjelasan guru.

d. Siswa bertanya kepada guru mengenai soal yang belum dimengerti.

3 a. Siswa

mendengarkan dengan seksama materi yang disampaikan guru.

b. Siswa berusaha menjawab dengan benar pertanyaan guru.

c. Siswa menanggapi penjelasan guru yang keliru.

d. Siswa merespon positif motivasi yang diberikan oleh guru.

a. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan seksama.

b. Siswa tidak terpengaruh dengan situasi diluar kelas.

c. Siswa mengerjakan soal secara individu.

d. Siswa tidak mengerjakan pekerjaan lain selain menjawab soal evaluasi.

4 4 4

4 Kegiatan Penutup:

a. Siswa mencoba menyimpulkan materi yang dibahas.

b. Siswa mencoba menambah kesimpulan yang dianggap belum lengkap.

c. Siswa memperbaiki kesimpulan yang keliru.

d. Siswa mencatat ringkasan atau rangkuman yang diberikan oleh guru.

3 3 3

Jumlah Indikator 13 13 13

Presentasi 81.25% 81.25% 81,25%

Kategori Baik Baik Baik

Berdasarkan isi tabel hasil analisis aktifitas siswa pada siklus I pertemuan pertama di atas, adapun jumlah indikator yaitu 4 indikator dan jumlah deskriptor 16 deskriptor dan jumlah skor deskriptor yang muncul sebanyak 13 deskriptor dan pertemuan kedua skor deskriptor yang muncul sebanyak 13 deskriptor. Nilai rata-rata aktifitas siswa pada siklus I yaitu 81.25% dengan masuk kategori Baik. Jadi aktifitas siswa pada siklus I sudah bagus dan siswa harus meningkatkan lagi pada siklus berikutnya, agar mencapai kategori sangat baik dan agar pemahaman siswa meningkat.

2) Hasil Observasi Aktifitas Guru

Observasi terhadap aktifitas guru dilakukan dengan mengamati perilaku guru pada saat proses belajar mengajar. Pada kegiatan pembelajaran siklus I aktifitas yang dilakukan oleh guru didalam kelas dicatat oleh observer pada lembar observasi. Adapun hasil analisis aktifitas guru pertemuan pertama dan kedua yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil analisis observasi aktifitas guru siklus I N

O

Deskriptor

P1 P2

Jumlah rata-

rata

P1 P2

1 Aktifitas guru dalam membuka pelajaran: 4 4 4 e. Membuka

pelajaran dengan mengucap salam.

f. Membagikan soal tes awal siswa.

g. Menyampaikan tujuan

a. Membuka pelajaran dengan mengucap salam.

b. Mengabsen siswa.

c. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

h. Menyampaikan apersepsi.

pembelajaran.

d. Menyampaikan apersepsi.

2 Aktifitas guru dalam pembelajaran: 3 3 3 e. Mengamati siswa

menjawab soal tes awal.

f. Menanggapi siswa yang bertanya.

g. Membantu siswa yang kesulitan memahami pertanyaan.

h. Memeriksa jawaban tes awal siswa.

a. memberikan informasi kepada siswa tentang proses

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b. Merapikan tempat duduk siswa sebelum memulai pelajaran.

c. Membagikan soal evaluasi kepada siswa.

d. Menanggapi siswa yang bertanya.

3 Aktifitas guru dalam membimbing siswa selama pembelajaran berlangsung:

3 3 3

e. Mengontrol siswa agar tetap terjaga suasana kelas yang nyaman.

f. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

g. Menjawab pertanyaan siswa dengan baik dan benar.

h. Memotivasi siswa agar tetap

semangat selama proses

pembelajaran.

a. Mengontrol siswa agar tetap terjaga suasana kelas yang nyaman.

b. Membantu siswa yang kesulitan memahami pertanyaan.

c. Menjawab pertanyaan siswa dengan baik dan benar.

d. Memotivasi siswa agar tetap

semangat selama proses

pembelajaran.

Dokumen terkait