• Tidak ada hasil yang ditemukan

Belanja Operasi

Dalam dokumen 1637294610.pdf (Halaman 106-120)

Bab V Penutup

3.9. Akuntansi Ekuitas

4.1.2. Belanja Daerah

4.1.2.1. Belanja Operasi

Realisasi Belanja Operasi sebesar Rp3.556.745.486.293,00 atau kurang sebesar Rp364.153.222.446,00 dari anggaran sebesar Rp3.920.898.708.739,00. Rekapitulasi anggaran dan realisasi Belanja Operasi tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Belanja Operasi 2018 2017

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp) Belanja Pegawai 1.455.418.721.050,00 1.379.279.128.155,00 94,77 1.230.896.691.062,00 Belanja Barang dan Jasa 2.147.299.208.223,00 1.916.601.637.944,00 89,26 1.666.517.795.494,00 Belanja Hibah 289.994.779.466,00 234.202.152.594,00 80,76 123.827.800.000,00 Belanja Bantuan Sosial 28.186.000.000,00 26.662.567.600,00 94,60 23.968.696.000,00 Jumlah 3.920.898.708.739,00 3.556.745.486.293,00 90,71 3.045.210.982.556,00

4.1.2.1.1. Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai mencapai sebesar Rp1.379.279.128.155,00 atau kurang sebesar Rp76.139.592.895,00 dari anggaran sebesar Rp1.455.418.721.050,00 atau 94,77% yang terdiri dari:

Belanja Pegawai : 2018 2017

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp) Gaji dan Tunjangan 1.001.254.189.806,00 946.678.453.758,00 94,55 940.851.230.676,00 Tambahan Penghasilan PNS 384.259.018.902,00 364.950.050.638,00 94,98 233.029.479.594,00 Penerimaan lainnya Pimpinan dan

Anggota DPRD serta KDH/WKDH

12.508.229.596,00 11.569.020.000,00 92,49 7.800.870.000,00 Insentif Pemungutan Pajak Daerah 51.500.000.000,00 51.491.418.795,00 99,98 45.643.571.886,00 Insentif Pemungutan Retribusi Daerah 5.897.282.746,00 4.590.184.964,00 77,84 3.571.538.906,00 Jumlah 1.455.418.721.050,00 1.379.279.128.155,00 94,77 1.230.896.691.062,00

Berdasarkan tabel di atas, terdapat beberapa Belanja Pegawai dengan sisa anggaran yang signifikan, yang terdiri dari:

1) Gaji dan Tunjangan menyisakan anggaran sebesar Rp54.575.736.048,00 yang disebabkan diantaranya karena dalam penganggaran telah memperhitungkan kenaikan gaji dan tunjangan dengan estimasi rata-rata serta peningkatan jumlah PNS, namun kenyataannya penambahan PNS tidak sesuai dengan jumlah yang diperkirakan, sehingga berdampak pada realisasi anggaran belanja tersebut.

Kemudian, Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan ke tujuh belas atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 Tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil yang mengamanatkan kenaikan gaji dari golongan dan masa

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2018 dan 2017

Hal | 94 kerja, membuat kenaikan gaji yang telah dianggarkan secara merata 10% tidak dapat terealisasi seluruhnya. Selain itu, banyaknya ASN/PNS yang pensiun di tahun 2018, terutama tenaga pendidik dan tenaga kesehatan juga berdampak pada tidak terserapnya anggaran Gaji dan Tunjangan secara optimal.

2) Tambahan Penghasilan PNS menyisakan anggaran sebesar Rp19.308.968.264,00 terutama disebabkan banyaknya ASN/PNS yang pensiun di tahun 2018 dan jumlah penambahan PNS yang tidak sesuai dengan yang diperkirakan, antara lain pada Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, RSUD Tangerang, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perhubungan, Sekretariat Daerah.

3) Dana Pimpinan dan Anggota DPRD serta KDH/WKDH menyisakan anggaran sebesar Rp939.209.596,00 yang dikarenakan belanja penunjang operasional untuk ketua DPRD dan Bupati Tangerang hanya terserap 9 bulan saja. Ini disebabkan karena Ketua DPRD mengundurkan diri untuk pencalonan sebagai Wakil Bupati Tangerang dan Bupati Tangerang yang cuti kampanye sehingga terjadi kekosongan Ketua DPRD dan Bupati Tangerang selama 3 bulan.

4) Belanja Insentif Pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah menyisakan anggaran masing-masing sebesar Rp8.581.205,00 dan Rp1.307.097.782,00 yang disebabkan kurang optimalnya penyerapan Insentif Pemungutan Retribusi Daerah karena terdapat beberapa jenis pendapatan retribusi daerah yang realisasinya dibawah target yang ditetapkan, diantaranya retribusi pelayanan kesehatan, retribusi pelayanan parkir tepi jalan umum, retribusi ijin trayek, retribusi IMB, retribusi penjualan minuman beralkohol, dan retribusi terminal.

4.1.2.1.2. Belanja Barang dan Jasa

Realisasi Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp1.916.601.637.944,00 atau 89,26%

atau kurang sebesar Rp230.697.570.279,00 dari anggaran sebesar Rp2.147.299.208.223,00. Belanja Barang dan Jasa terdiri dari :

Belanja Barang dan Jasa:

2018 2017

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp) Belanja Bahan Pakai Habis 36.996.319.133,00 30.962.220.137,00 83,69 27.632.077.706,00 Belanja Bahan/Material 114.092.796.381,00 106.713.654.699,00 93,53 72.359.976.203,00 Belanja Jasa Kantor 134.673.511.138,00 105.108.785.285,00 78,05 95.185.749.720,00 Belanja Premi Asuransi 61.487.946.553,00 59.765.703.843,00 97,20 57.834.593.709,00 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 43.064.092.206,00 26.630.102.394,00 61,84 26.936.848.341,00 Belanja Cetak dan Penggandaan 42.935.959.252,00 32.527.742.175,00 75,76 22.182.959.556,00

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2018 dan 2017

Hal | 95

Belanja Barang dan Jasa:

2018 2017

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp) Belanja Sewa Rumah/Gedung/

Gudang/Parkir 5.678.509.388,00 4.274.340.834,00 75,27 4.576.918.853,00

Belanja Sewa Sarana Mobilitas 3.126.012.000,00 2.764.857.550,00 88,45 2.518.202.100,00

Belanja Sewa Alat Berat - - - 267.036.000,00

Belanja Sewa Perlengkapan dan

Peralatan Kantor 6.183.717.500,00 5.574.755.069,00 90,15 5.839.263.352,00

Belanja Makanan dan Minuman 67.375.753.012,00 58.080.654.287,00 86,20 48.262.825.002,00 Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya 2.522.952.900,00 2.289.390.000,00 90,74 1.600.312.800,00 Belanja Pakaian Kerja 3.240.092.000,00 3.046.679.500,00 94,03 2.033.927.890,00 Belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari

Tertentu 6.366.943.480,00 6.049.491.480,00 95,01 4.523.112.500,00

Belanja Perjalanan Dinas 100.511.981.038,00 93.560.189.272,00 93,08 78.823.671.996,00 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 163.000.000,00 118.800.000,00 72,88 109.500.000,00 Belanja Pemeliharaan 77.863.481.179,00 70.407.605.936,00 90,42 56.841.629.626,00 Belanja Jasa Konsultansi 41.291.272.905,00 31.950.254.633,00 77,38 26.643.848.400,00 Belanja Barang Untuk Dijual kepada

Masyarakat/Pihak Ketiga 15.000.000,00 15.000.000,00 100,00 -

Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi

dan Bimbingan Teknis PNS 9.363.996.500,00 8.059.878.500,00 86,07 6.424.436.800,00 Belanja Honorarium Non Pegawai 89.294.935.604,00 85.366.258.918,00 95,60 53.928.273.250,00 Belanja Honorarium PNS 138.791.856.467,00 115.766.272.985,00 83,41 109.433.056.795,00 Belanja Honorarium Non PNS 107.416.224.439,00 92.847.238.887,00 86,44 130.336.183.497,00 Belanja Uang untuk diberikan Kepada

Pihak Ketiga 4.011.235.000,00 3.930.075.000,00 97,98 3.024.480.000,00

Belanja Pegawai Dana BOS 40.962.300.000,00 36.318.930.594,00 88,66 41.929.629.394,00 Belanja Barang Dana BOS 205.186.820.000,00 182.272.346.540,00 88,83 185.802.534.117,00 Uang Extrafooding 1.875.215.000,00 1.577.525.250,00 84,13 1.383.880.000,00 Belanja Operasional Sekolah (BOS)

Daerah 13.117.170.000,00 11.490.090.000,00 87,60 68.171.040.000,00

Belanja Sarana Pelayanan Pengujian

Kendaraan Bermotor - - - 740.750.000,00

Belanja Barang dan Jasa Kepada Pihak

Ketiga/Masyarakat 323.820.533.134,00 318.518.877.687,00 98,36 210.999.487.476,00 Belanja BLUD 300.665.499.231,00 269.786.677.174,00 89,73 293.277.384.719,00 Belanja Alat Kedokteran 209.301.402,00 176.580.920,00 84,37 959.519.752,00 Belanja Pemulangan Orang Jompo dan

Orang Terlantar 50.400.000,00 7.950.000,00 15,77 850.000,00

Belanja Jasa Kegiatan 27.962.000,00 25.000.000,00 89,41 25.000.000,00

Belanja Barang dan Jasa BLUD

Puskesmas 65.596.731.881,00 61.798.259.895,00 94,21 25.908.835.940,00

Belanja Operasional Sekolah Daerah

(BOSDA) 99.319.687.500,00 88.819.448.500,00 89,43 -

Jumlah 2.147.299.208.223,00 1.916.601.637.944,00 89,26 1.666.517.795.494,00

Realisasi Belanja Barang dan Jasa tahun 2018 secara umum cukup baik yang mencapai 89,26%. Namun demikian, terdapat beberapa jenis belanja yang penyerapannya relatif rendah yaitu pada Belanja Jasa Kantor, Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor, Belanja Cetak Penggandaan, Belanja Sewa Gedung/Rumah/Gudang/Parkir, Belanja Beasiswa Pendidikan PNS, Belanja Jasa Konsultasi, dan Belanja Pemulangan Orang Jompo Dan Orang Terlantar.

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2018 dan 2017

Hal | 96 Selain itu terdapat beberapa jenis belanja yang menghasilkan SiLPA yang cukup signifikan yaitu pada Belanja Bahan Pakai Habis, Belanja Bahan/Material, Belanja Premi Asuransi, Belanja Makanan dan Minuman, Belanja Perjalanan Dinas, Belanja Pemeliharaan, Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS, Belanja Honorarium Non Pegawai, Belanja Honorarium PNS, Belanja Honorarium Non PNS, Belanja Pegawai Dana BOS, Belanja Barang Dana BOS, Belanja BOS Daerah, Belanja Barang dan Jasa Kepada Pihak Ketiga/Masyarakat, Belanja BLUD, Belanja Barang dan Jasa BLUD Puskesmas, dan Belanja Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).

Sisa anggaran pada Belanja Barang dan Jasa pada umumnya disebabkan oleh tindakan efisiensi dan kehati-hatian pada setiap OPD dalam menggunakan anggaran tersebut sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi yang disyaratkan.

Belanja Jasa Kantor terealisasi sebesar Rp105.108.785.285,00 atau 78,05%

sehingga menyisakan anggaran sebesar Rp29.564.725.853,00,00 disebabkan rendahnya penyerapan belanja jasa kantor pada sejumlah OPD diantaranya Sekretariat Daerah, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, dan RSUD Tangerang yang direalisasikan sesuai kebutuhan serta adanya efisiensi harga.

Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor terealisasi sebesar Rp26.630.102.394,00 atau 61,84% dari anggaran. Rendahnya penyerapan belanja tersebut terjadi pada sejumlah OPD diantaranya pada Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas Perhubungan dan Sekretariat Daerah. Hal tersebut disebabkan dalam perencanaan penganggaran menggunakan pendekatan satuan belanja perawatan berdasarkan jumlah kendaraan yang tercatat pada OPD, sedangkan pada pelaksanaannya disesuaikan dengan besarnya kebutuhan. Selain itu, mekanisme belanja BBM dengan reimbursement juga mengakibatkan efisiensi dalam Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor. Khusus untuk belanja pemeliharaan kendaraan dinas KDH dan WKDH, hanya terealisasi dalam jangka waktu 4 bulan setelah pengukuhan KDH/WKDH terpilih.

Belanja Cetak dan Penggandaan terealisasi sebesar Rp32.527.742.175,00 atau 75,76% sehingga menyisakan anggaran sebesar Rp10.408.217.077,00. Rendahnya realisasi belanja tersebut terjadi pada beberapa OPD, diantaranya Dinas Pendidikan,

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2018 dan 2017

Hal | 97 Sekretariat Daerah, Badan Pendapatan Daerah, dan RSUD Tangerang. Secara umum, hal tersebut dikarenakan adanya efisiensi dalam penggunaan anggaran yang digunakan.

Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir terealisasi sebesar Rp4.274.340.834,00 atau 75,27% dari anggaran yang ditetapkan. Rendahnya realisasi belanja tersebut terjadi pada beberapa OPD diantaranya Dinas Pendidikan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Sekretariat Daerah, dan Satuan Polisi Pamong Praja. Hal tersebut dikarenakan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan memaksimalkan gedung-gedung milik pemerintah.

Rendahnya realisasi Belanja Beasiswa Pendidikan PNS yang terealisasi sebesar Rp118.800.000,00 atau 72,88% dari anggaran yang ditetapkan disebabkan oleh rendahnya minat PNS untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Belanja Beasiswa Pendidikan PNS dianggarkan pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Belanja Jasa Konsultasi terealisasi sebesar Rp31.950.254.633,00 atau 77,38% dari anggaran yang ditetapkan. Terdapat beberapa OPD dengan penyerapan yang rendah, diantaranya pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Dinas Tata Ruang dan Bangunan, Dinas Perhubungan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Sekretariat DPRD dan Dinas Perumahan, Pemukiman, dan Pemakaman dengan penjelasan sebagai berikut:

- Rendahnya realisasi pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air utamanya dikarenakan adanya efisiensi akibat harga penawaran yang lebih rendah dari nilai pagu anggaran.

- Rendahnya realisasi pada Dinas Tata Ruang dan Bangunan utamanya dikarenakan adanya kegiatan pembangunan bersifat tahun jamak (2017-2018) yang kemajuan fisiknya di lapangan belum mencapai syarat kemajuan pekerjaan yang tertera dalam kontrak;

- Rendahnya realisasi pada Dinas Perhubungan dikarenakan adanya kegiatan Penyusunan Masterplan Bidang Perhubungan senilai Rp544.436.000,00 yang tidak terlaksana karena menunggu pengesahan Peraturan Presiden Nomor 55 tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek bulan Juli 2018;

- Rendahnya realisasi pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dikarenakan penawaran dari pihak ketiga pada berbagai kegiatan lebih rendah dari pagu anggaran;

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2018 dan 2017

Hal | 98 - Rendahnya realisasi pada Sekretariat DPRD dikarenakan adanya kegiatan konsultasi

penelitian yang dianggarkan untuk 8 Raperda Inisiatif, namun hanya terealisasi 6 Raperda Inisiatif;

- Rendahnya realisasi pada Dinas Perumahan, Pemukiman, dan Pemakaman dikarenakan adanya: (1) 2 kegiatan tidak direalisasikan, yaitu pada Kegiatan Penyusunan Perencanaan Pengembangan Pengelolaan Air Limbah akibat belum adanya lokasi IPLT dan pada kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pemakaman akibat belanja tersebut sudah dianggarkan pada kegiatan Konsultan Perencanaan dan Pengawasan; (2) belanja konsultasi pada Kegiatan Penaksiran Harga Atas Tanah yang dilaksanakan melalui proses lelang;

- Rendahnya realisasi pada Dinas Kesehatan terjadi karena adanya belanja yang tidak direalisasikan pada beberapa kegiatan akibat keterbatasan waktu lelang, waktu pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa konsultan tidak memenuhi syarat, dan jasa konsultasi (DED) untuk Puskesmas Perawatan yang dilaksanakan oleh Dinas Tata Ruang dan Bangunan.

Belanja Pemulangan Orang terealisasi hanya sebesar 15,77% atau Rp7.950.000,00 dari anggaran sebesar Rp50.400.000,00 pada Dinas Sosial dari kegiatan Penerimaan dan Pemulangan Orang-orang Jompo dan Orang Terlantar. Hal tersebut disebabkan kegiatan ini bersifat insidental, direalisasikan ketika ada kejadian atau kasus.

Belanja Bahan Pakai Habis menyisakan anggaran sebesar Rp6.034.098.996,00 atau 83,69% dari anggaran yang ditetapkan. Kurang optimalnya penyerapan belanja bahan pakai habis terjadi pada beberapa OPD, diantaranya Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perhubungan dengan penjelasan sebagai berikut:

- Sisa anggaran pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan terjadi karena adanya efisiensi penggunaan BBM untuk truk sampah dan alat berat.

- Sisa anggaran pada Dinas Kesehatan diakibatkan oleh: (1) rendahnya realisasi Belanja Pengisian Tabung Gas pada kegiatan Sarana Prasarana Rumah Sakit Pasien Rawat Inap yang ditentukan oleh jumlah pasien rawat inap; (2) rendahnya realisasi Belanja Bahan Alat Kesehatan Rumah Sakit dan pada kegiatan JKN Puskesmas Sukawali diakibatkan oleh proses pengadaan yang tidak dapat dilakukan karena nilai anggaran lebih rendah dari harga pasar, sehingga pada tahap penawaran tidak ada

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2018 dan 2017

Hal | 99 pihak ketiga yang mengajukan penawaran; (3) rendahnya realisasi Belanja ATK, Belanja Alat Listrik dan Elektronik, Belanja Materai, Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih, dan Belanja Barang Pakai Habis Teknologi Informasi pada umumnya dikarenakan oleh efisiensi belanja.

- Sisa anggaran pada Dinas Perhubungan dikarenakan Belanja Bahan Bakar baru dapat terealisasi pada triwulan 4 karena menunggu terbitnya Peraturan Bupati Tangerang tentang Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pertamina. Sedangkan untuk Belanja Pemeliharaan Perawatan Kendaraan Rutin Operasional PJU, realisasinya disesuaikan dengan kebutuhan.

Belanja Bahan/Material menyisakan anggaran sebesar Rp7.379.141.682,00. Sisa anggaran tersebut terdapat pada beberapa OPD, diantaranya Dinas Kesehatan, RSUD Tangerang dan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air dengan rincian sebagai berikut:

- Sisa anggaran pada Dinas Kesehatan dikarenakan: (1) adanya efisiensi pada Belanja Bahan Obat-Obatan, Belanja Bahan Habis Pakai Kesehatan, dan Belanja Bahan Makanan, (2) adanya pengadaan obat melalui e-katalog yang diputus kontrak kemudian dilakukan lelang, tetapi tidak ada penyedia yang memasukkan dokumen penawaran, (3) adanya wanprestasi dimana pengadaan obat pada Kegiatan Sarana Prasarana Rumah Sakit yang sudah disetujui tetapi tidak dikirim, dan (4) adanya pengadaan yang tidak dilaksanakan dengan pertimbangan ketersediaan obat;

- Sisa anggaran pada RSUD Tangerang dikarenakan adanya efisiensi pada Belanja Bahan Obat-Obatan, Belanja Bahan Habis Pakai Kesehatan, dan Belanja Bahan Makanan;

- Sisa anggaran pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air akibat tidak dilaksanakannya kegiatan Pengadaan bahan material pemeliharaan jalan dan jembatan yang dikarenakan terjadinya gagal lelang sehingga harus dilakukan proses lelang ulang, namun tidak cukup waktu untuk melaksanakannya.

Belanja Premi Asuransi menyisakan anggaran sebesar Rp1.722.242.710,00. Sisa anggaran tersebut disebabkan adanya perbedaan perhitungan atas sisa premi BPJS Kesehatan. Menurut perhitungan Dinas Kesehatan, sisa premi ditargetkan sebesar Rp80.000,00 per bulan, namun yang ditagih oleh BPJS Kesehatan kurang dari Rp80.000,00.

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2018 dan 2017

Hal | 100 Belanja Makanan dan Minuman menyisakan anggaran sebesar Rp9.295.098.725,00. Sisa anggaran tersebut terjadi pada sejumlah OPD, diantaranya pada Sekretariat Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Satuan Polisi Pamong Praja dan Sekretariat DPRD dengan penjelasan sebagai berikut:

- Sisa anggaran pada Sekretariat Daerah dikarenakan adanya: (1) efisiensi dari hasil pelaksanaan lelang yang mengalami penurunan penawaran harga secara signifikan, (2) anggaran Makanan dan Minuman Rumah Tangga KDH/WKDH untuk Kegiatan Open House Idul Fitri dan untuk Open House Idul Adha karena pada momentum kedua hari raya tersebut belum ada Bupati dan Wakil Bupati definitif, dan (3) untuk belanja akomodasi penyerapan berdasarkan kunjungan tamu ke Kabupaten Tangerang;

- Sisa anggaran pada Dinas Kesehatan dikarenakan: (1) realisasi Belanja Makan Minum Rapat dan Belanja Makan Minum Tamu disesuaikan dengan kebutuhan rapat yang dilaksanakan dan tamu yang datang/berkunjung, (2) dalam penganggaran Belanja Makanan Minuman Pasien Rawat Inap di UPT Puskesmas dan RSU Pakuhaji menggunakan pendekatan anggaran tahun sebelumnya, sedangkan jumlah pasien yang dirawat setiap tahunnya tidak dapat diprediksi secara akurat, (3) realisasi Belanja Makan Minum Petugas Jaga Puskesmas DTP tidak optimal karena disesuaikan dengan jumlah pasien ibu melahirkan di Puskesmas dan pembayaran klaim Non Kapitasi dibayarkan oleh BPJS sampai bulan September 2018, (4) adanya efisiensi pada Belanja Makan Minum Kegiatan.

- Sisa anggaran pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana disebabkan oleh keterlambatan petunjuk teknis dalam merealisasikan kegiatan Biaya Operasional DAK.

- Sisa anggaran pada Satuan Polisi Pamong Praja disebabkan adanya pengurangan kegiatan penertiban dari yang direncanakan.

- Sisa anggaran pada Sekretariat DPRD dikarenakan realisasi Belanja Makan Minum Tamu disesuaikan dengan kebutuhan tamu yang datang/berkunjung.

Belanja Perjalanan Dinas menyisakan anggaran sebesar Rp6.951.791.766,00. Sisa anggaran tersebut terjadi di beberapa OPD, khususnya pada Sekretariat DPRD, Dinas Kesehatan, dan Sekretariat Daerah dengan rincian sebagai berikut:

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2018 dan 2017

Hal | 101 - Sisa anggaran pada Sekretariat DPRD disebabkan pada saat penganggaran

menggunakan pola maksimal, sedangkan realisasi belanjanya menggunakan at cost.

- Sisa anggaran pada Dinas Kesehatan dan Sekretariat Daerah dikarenakan realisasi Belanja Perjalanan Dinas disesuaikan dengan kebutuhan.

Belanja Pemeliharaan menyisakan anggaran sebesar Rp7.455.875.243,00.

Beberapa OPD dengan sisa anggaran terbesar adalah RSUD Balaraja, RSUD Tangerang, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Sekretariat Daerah, dan Dinas Kesehatan dengan penjelasan sebagai berikut:

- Sisa anggaran pada RSUD Balaraja dikarenakan adanya selisih penawaran Belanja Pemeliharaan Jalan Lingkungan dan Belanja Pemeliharaan Sarana Kesehatan Rumah Sakit pada kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit;

- Sisa anggaran pada RSUD Tangerang disebabkan oleh: (1) kegagalan proses lelang pada kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Sakit untuk saluran IPAL, dan (2) adanya kegiatan tahun jamak untuk pemeliharaan gedung poliklinik rumah sakit.

- Sisa anggaran pada Sekretariat Daerah dikarenakan adanya efisiensi untuk beberapa kegiatan.

Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS menyisakan anggaran sebesar Rp1.304.118.000,00. Sisa anggaran tersebut terdapat pada sejumlah OPD, diantaranya pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Sekretariat Daerah dan Dinas Kesehatan dengan penjelasan sebagai berikut:

- Sisa anggaran pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dikarenakan adanya efisiensi pada pelaksanaan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Teknis, Tugas dan Fungsi bagi PNS.

- Sisa anggaran pada Sekretariat Daerah dikarenakan pengiriman peserta Sosialisasi, Bimbingan Teknis dan Seminar berdasarkan permintaan atau permohonan dari masing-masing Bagian di Lingkup Sekretariat Daerah;

- Sisa anggaran pada Dinas Kesehatan dikarenakan tidak dilaksanakannya kegiatan JKN Puskesmas Kemiri akibat keterbatasan kuota pada pelatihan APN dan keterbatasan SDM RSU Pakuhaji yang akan mengikuti kursus, serta ketidaksesuaian jadwal pelatihan.

Belanja Honorarium Non Pegawai menyisakan anggaran sebesar Rp3.928.676.686,00. Sisa anggaran tersebut terdapat pada sejumlah OPD, diantaranya

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2018 dan 2017

Hal | 102 pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan dengan penjelasan sebagai berikut:

- Sisa anggaran pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana disebabkan oleh terbitnya Permendagri Nomor 12 Tahun 2017 yang mengatur rasionalisasi UPT pada setiap Satker yang diberlakukan pada tahun 2018. Pada saat menyusunan anggaran masih menggunakan pendekatan UPT yang tersebar di kecamatan sejumlah 14 UPT, sedangkan pada pelaksanaan APBD, tidak direalisasikan karena fungsi UPT harus mengikuti ketentuan Permendagri tersebut sehingga direalisasikan hanya untuk 1 UPT.

- Sisa anggaran pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan dikarenakan tidak direalisasikannya perekrutan tambahan tenaga supir truk.

- Sisa anggaran pada Dinas Kesehatan disebabkan adanya efisiensi pada Belanja Tenaga/Petugas Operasional.

Belanja Honorarium PNS menyisakan anggaran sebesar Rp23.025.583.482,00.

Sisa anggaran tersebut berada pada sejumlah OPD, diantaranya Sekretariat Daerah, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Dinas Perumahan, Pemukiman, dan Pemakaman, Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Kesehatan dengan penjelasan sebagai berikut:

- Sisa anggaran pada Sekretariat Daerah dikarenakan pembayaran honorarium tim pengadaan barang dan jasa (Pokja ULP) menyesuaikan dengan paket pekerjaan lelang yang diajukan;

- Sisa anggaran pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Dinas Perumahan, Pemukiman, dan Pemakaman, dan Satuan Polisi Pamong Praja disebabkan pembayaran honorarium PNS yang menyesuaikan dengan kebutuhan;

- Sisa anggaran pada Dinas Kesehatan dikarenakan: (1) pada kegiatan Penyediaan Jasa Medis Non Kapitasi hanya dibayarkan sampai dengan bulan September 2018, sedangkan penganggarannya untuk 1 tahun, (2) pada Kegiatan Jaminan Persalinan DAK pada 19 UPT Puskesmas karena meningkatnya kepesertaan BPJS Kesehatan pada pasien yang berkunjung ke Puskesmas.

Belanja Honorarium Non PNS menyisakan anggaran sebesar Rp14.568.985.552,00. Sisa anggaran tersebut berada pada sejumlah OPD, diantaranya

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2018 dan 2017

Hal | 103 Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Dinas Perumahan, Pemukiman, dan Pemakaman dengan penjelasan sebagai berikut:

- Sisa anggaran pada Dinas Kesehatan dikarenakan: (1) dibatalkannya penerimaan Tenaga THL Non Medis pada kegiatan Sarana Prasarana Rumah Sakit sehubungan belum adanya Satuan Biaya Kegiatan, (2) Tenaga dokter Spesialis ada yang belum terisi, (3) tidak diperpanjangnya kontrak beberapa tenaga dokter gigi pada kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi /Teknis Pendukung Perkantoran Non PNS, (4) belum adanya Perda yang mengatur jasa medis pada kegiatan sarana prasarana rumah sakit, dan (5) meningkatnya kepesertaan BPJS Kesehatan;

- Sisa anggaran pada Dinas Pendidikan disebabkan oleh kelebihan pengalokasian anggaran tenaga administrasi non PNS.

- Sisa anggaran pada Satuan Polisi Pamong Praja dikarenakan realisasi atas belanja tersebut menyesuaikan dengan jumlah kegiatan pengamanan/penertiban yang dilaksanakan.

- Sisa anggaran pada Dinas Perumahan, Pemukiman, dan Pemakaman disebabkan oleh sebagian sudah dibayarkan dengan anggaran Belanja Survey.

Belanja Pegawai Dana BOS menyisakan anggaran sebesar Rp4.643.369.406,00.

Sisa anggaran tersebut terjadi karena adanya persyaratan tertentu yang tidak dapat dipenuhi oleh sejumlah guru yang semula direncanakan dapat menerima dana tersebut.

Belanja Barang Dana BOS menyisakan anggaran sebesar Rp22.914.473.460,00 dikarenakan adanya ketidaksesuaian pelaporan realisasi belanja barang dana BOS, yang seharusnya dilaporkan sebagai realisasi Belanja Barang Dana BOS, oleh satuan pendidikan dilaporkan sebagai Belanja Modal Aset Tetap Lainnya-BOS.

Belanja Operasional Sekolah (BOS) Daerah menyisakan anggaran sebesar Rp1.627.080.000,00. Belanja tersebut direalisasikan berdasarkan jumlah siswa yang terdaftar di tiap SDN dan SMPN. Sisa anggaran tersebut dikarenakan adanya selisih jumlah siswa pada saat direncanakan dengan jumlah siswa terdaftar yang menjadi dasar pembayaran.

Belanja Barang dan Jasa Kepada Pihak Ketiga/Masyarakat menyisakan anggaran sebesar Rp5.301.655.447,00. Sisa anggaran tersebut berada pada sejumlah OPD, diantaranya pada RSUD Tangerang, Dinas Pertanian dan Peternakan, dan Dinas Perumahan, Pemukiman, dan Pemakaman dengan penjelasan sebagai berikut:

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2018 dan 2017

Hal | 104 - Sisa anggaran pada RSUD Tangerang disebabkan oleh tertundanya pembayaran

belanja tersebut pada kegiatan Pengadaan Labu Darah. Atas penundaan tersebut, diakui sebagai utang beban 2018.

- Sisa anggaran pada Dinas Pertanian dan Peternakan dan Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pemakaman dikarenakan adanya efisiensi dari selisih penawaran terhadap beberapa kegiatan di OPD tersebut.

Belanja BLUD menyisakan anggaran sebesar Rp30.878.822.057,00. Sisa anggaran tersebut berada pada sejumlah BLUD, diantaranya RSUD Tangerang dan UPT Pengelola Dana Bergulir – KUMKM dengan penjelasan sebagai berikut:

- Sisa anggaran pada RSUD Tangerang disebabkan oleh penundaan pembayaran kepada beberapa pihak ketiga dalam rangka manajemen arus kas dan diakui sebagai utang BLUD di tahun 2018.

- Sisa anggaran pada UPT Pengelola Dana Bergulir – KUMKM adalah konsekuensi dari tidak tercapainya target pendapatan BLUD tahun 2018 yang hanya mencapai 81,57% sehingga Belanja BLUD tidak terealisasi secara optimal.

Belanja Barang dan Jasa BLUD Puskesmas menyisakan anggaran sebesar Rp3.798.471.986,00. Sisa anggaran tersebut secara umum disebabkan oleh adanya efisiensi belanja dan sebagai konsekuensi dari kurang optimalnya penerimaan dari dana jasa pelayanan non kapitasi yang bersumber dari BPJS Kesehatan sehingga belanja barang dan jasa BLUD Puskesmas tidak terealisasi optimal.

Belanja Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) menyisakan anggaran sebesar Rp10.500.239.000,00. Belanja tersebut merupakan honorarium tenaga pengajar non PNS di SDN dan SMPN. Sisa anggaran tersebut disebabkan oleh tidak optimalnya penyerapan anggaran karena berdasarkan hasil verifikasi lapangan atas kondisi keberadaan guru terdapat sejumlah guru yang sudah non aktif dan berubah status, sehingga tidak berhak mendapatkan honorarium tersebut.

4.1.2.1.3. Belanja Hibah

Mekanisme penyaluran Belanja Hibah berdasarkan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang, sedangkan untuk daftar nama penerima dan besaran alokasi belanja bantuan hibah dituangkan dalam Keputusan Bupati

Dalam dokumen 1637294610.pdf (Halaman 106-120)