• Tidak ada hasil yang ditemukan

APPENDIX

3.3. Bidang Perputaran Runway (Runway Turn Pads) Umum

3.3.1 Ketika diujung runway tidak terdapat taxiway atau putaran taxiway dan ketika huruf kodenya adalah D, E atau F, maka runway turn pad harus disediakan untuk memfasilitasi perputaran pesawat 180 derajat. (Lihat Gambar 3.3-1)

Gambar 3.3- 1. Layout turn pad tipikal

3.3.2 Ketika di ujung runway tidak terdapat taxiway atau putaran taxiway dan ketika huruf kodenya adalah A, B atau C, maka runway turn pad dapat disediakan untuk memfasilitasi perputaran pesawat 180 derajat.

Catatan 1. - Turn pad mungkin juga berguna apabila disediakan di beberapa area sepanjang runway untuk mengurangi waktu taxiing dan jarak tempuh pesawat yang tidak memerlukan keseluruhan runway.

3.3.3 Runway turn pad dapat diletakkan di sisi kiri atau sisi kanan runway dan pada kedua ujung runway dan juga di beberapa lokasi di antara kedua ujung runway jika dianggap perlu.

Catatan. – Permulaan putaran difasilitasi dengan menempatkan turn pad di sisi kiri runway, karena kursi kiri merupakan posisi normal pilot yang bertugas.

3.3.4 Sudut persimpangan antara runway turn pad dengan runway tidak melebihi 30 derajat.

3-15

3.3.5 Sudut perputaran roda kemudi depan yang digunakan dalam mendesain runway turn pad tidak melebihi 45 derajat.

3.3.6 Desain runway turn pad harus sedemikian rupa, ketika kokpit pesawat terbang tetap berada di atas marka turn pad, jarak aman antara roda pendaratan pesawat dan tepi turn pad harus tidak kurang dari yang tercantum dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.3- 1 Jarak Aman Antara Roda Pendaratan Pesawat dan Tepi Turn pad

Outer Main gear Wheel Span (OMGWS)

OMGWS < 4,5 m 4,5 m ≤ OMGWS < 6 6 m ≤ OMGWS < 9 9 m ≤ OMGWS < 15

Clearance 1,5 m 2,25 m 3 ma atau 4 mb 4 m

a: jika turn pad dimaksudkan untuk digunakan oleh pesawat dengan wheel base < 18 m b: jika turn pad dimaksudkan untuk digunakan oleh pesawat dengan wheel base ≥ 18 m

Catatan. - Wheel base adalah jarak antara roda depan/nose gear dengan pusat geometri roda pendaratan utama/main gear.

Kemiringan runway turn pad

3.3.7 Kemiringan memanjang dan melintang runway turn pad harus cukup memadai untuk mencegah genangan air di permukaan dan memfasilitasi pengeringan air di permukaannya dengan cepat.

Kemiringan runway turn pad disarankan sama dengan kemiringan pada permukaan runway yang bersebelahan.

Kekuatan runway turn pad

3.3.8 Kekuatan runway turn pad sekurang-kurangnya sama dengan kekuatan runway yang bersebelahan, dengan pertimbangan bahwa runway turn pad dimaksudkan untuk melayani pergerakan pesawat yang bergerak pelan yang melakukan putaran dan mengakibatkan tegangan yang lebih besar pada konstruksi perkerasan.

Catatan. - Ketika runway turn pad yang tersedia berupa konstruksi perkerasan lentur, permukaannya harus bisa menahan gaya geser horisontal yang disebabkan oleh roda pendaratan utama saat melakukan manuver berbelok.

3-16 Permukaan runway turn pad

3.3.9 Permukaan runway turn pad harus tidak ada ketidakteraturan permukaannya yang dapat menyebabkan kerusakan pesawat yang menggunakan turn pad.

3.3.10 Permukaan runway turn pad dibangun atau dilapis ulang untuk memberikan karakteristik gesek permukaan yang sekurang- kurangnya sama dengan runway yang bersebelahan.

Bahu runway turn pad

3.3.11 Runway turn pad disediakan bahu dengan lebar yang sesuai untuk mencegah erosi permukaan akibat jet blast pesawat dan potensi FOD pada mesin pesawat.

Catatan. - Sekurang-kurangnya, lebar bahu dapat melindungi mesin terluar pesawat yang paling kuat dan karenanya dapat lebih lebar dari bahu runway terkait.

3.3.12 Kekuatan bahu runway turn pad harus dapat mendukung bobot pesawat tanpa menyebabkan kerusakan struktur pesawat dan dapat mendukung pengoperasian kendaraan pendukung di darat yang beroperasi di bahu tersebut.

3.4. Runway strip Umum

3.4.1 Sebuah runway dan stopway harus tercakup didalam area runway strip.

Panjang runway strip

3.4.2 Runway strip harus menerus dari area sebelum threshold sampai dengan ujung runway atau stopway dengan jarak sekurang- kurangnya:

a. 60 m untuk kode nomor 2, 3, atau 4;

b. 60 m untuk runway instrumen kode nomor 1; dan c. 30 m untuk runway non-instrumen kode nomor 1.

3-17 Lebar runway strip

3.4.3 Lebar runway strip pada precision approach runway harus membentang secara lateral dengan jarak sekurang-kurangnya:

a. 70 m untuk kode nomor 1 atau 2; dan b. 140 m untuk kode nomor 3 atau 4

dari sumbu runway pada masing-masing sisi runway sepanjang runway strip.

3.4.4 Lebar runway strip pada non-precision approach runway membentang secara lateral dengan jarak sekurang-kurangnya:

a. 70 m untuk kode nomor 1 atau 2; dan b. 140 m untuk kode nomor 3 atau 4.

dari sumbu runway pada masing-masing sisi runway sepanjang runway strip.

3.4.5 Lebar runway strip pada non-instrument runway membentang secara lateral dengan jarak sekurang-kurangnya:

a. 30 m untuk nomor kode 1;

b. 40 m untuk nomor kode 2; dan c. 75 m untuk nomor kode 3 atau 4.

dari sumbu runway pada masing-masing sisi runway sepanjang runway strip.

Objek di Runway Strip

Catatan. - Lihat Bab 9.9 untuk informasi terkait penempatan peralatan dan instalasinya pada runway strip.

3-18

3.4.6 Benda yang terletak di runway strip yang dapat membahayakan pesawat terbang harus dianggap sebagai obstacle dan harus dipindahkan, sepanjang dapat diaplikasikan.

Catatan 1. – Lokasi dan desain drainase pada runway strip perlu dipertimbangkan untuk mencegah kerusakan terhadap pesawat yang keluar dari runway. Penutup saluran drainase perlu didesain dengan tepat.

Catatan 2. –Ketika saluran drainase terbuka atau tertutup dibuat, pertimbangan harus diberikan untuk memastikan bahwa strukturnya tidak lebih tinggi dari permukaan di sekitarnya agar tidak dianggap sebagai sebuah halangan (obstacle). Lihat juga catatan 1 pada bab 3.4.16.

Catatan 3. – Perhatian khusus perlu diberikan terhadap desain dan pemeliharaan saluran drainase untuk mencegah ketertarikan binatang, khususnya burung. Jika diperlukan, dapat ditutupi dengan jala.

Catatan 4. – Drainase terbuka tidak boleh berada di area runway strip.

3.4.7 Tidak boleh ada benda/object tetap, kecuali alat bantu visual yang diperlukan untuk navigasi udara atau yang diperlukan untuk tujuan- tujuan keselamatan pesawat terbang dan lokasinya harus berada di runway strip, dan memenuhi persyaratan mudah patah (frangible) seperti di Bab 5, yang diijinkan berada di runway strip:

a. Dalam jarak 77,5 m dari sumbu runway untuk runway pendekatan presisi (precision approach runway) kategori I, II atau III dimana nomor kodenya adalah 4 dan huruf kodenya adalah F; atau

b. Dalam jarak 60 m dari sumbu runway untuk runway pendekatan presisi (precision approach runway) kategori I, II atau III dimana nomor kodenya adalah 3 atau 4; atau

c. Dalam jarak 45 m dari sumbu runway untuk runway pendekatan presisi (precision approach runway) kategori I dimana nomor kodenya adalah 1 atau 2.

Benda bergerak tidak diijinkan berada di dalam runway strip selama penggunaan runway untuk kegiatan pendaratan atau lepas landas.

3-19 Gradasi pada strip runway

3.4.8 Untuk instrument runway, bagian dari runway strip didalam jarak sekurang-kurangnya:

a. 40 m dimana nomor kodenya adalah 1 atau 2; dan b. 75 m dimana nomor kodenya adalah 3 atau 4.

dari garis tengah runway dan perpanjangan garis tengahnya harus tersedia daerah yang rata bagi pesawat ketika terjadi pesawat keluar dari runway.

Catatan. – Petunjuk tentang kerataan area yang lebih luas pada runway strip termasuk untuk precision approach runway dimana nomor kodenya adalah 3 atau 4 diberikan dalam Apendiks 7, Bagian 9.

3.4.9 Untuk non-instrument runway, bagian dari runway strip didalam jarak sekurang-kurangnya:

a. 30 m dimana nomor kodenya adalah 1;

b. 40 m dimana nomor kodenya adalah 2; dan c. 75 m dimana nomor kodenya adalah 3 atau 4.

dari garis tengah runway dan perpanjangan garis tengahnya tersedia daerah yang rata bagi pesawat ketika terjadi pesawat keluar dari runway.

3.4.10 Bagian permukaan runway strip yang bersebelahan dengan runway, bahu atau stopway harus rata dengan permukaan runway, bahu atau stopway.

3.4.11 Bagian dari runway strip sampai dengan sekurang-kurangnya 30 m sebelum permulaan runway sebaiknya dipersiapkan mampu menahan erosi akibat jet blast untuk melindungi pesawat yang mendarat dari bahaya tepi landasan yang terbuka.

Catatan 1. - Daerah yang disediakan untuk mengurangi dampak erosi jet blast atau hembusan baling-baling dapat disebut sebagai blast pad.

3-20

3.4.12 Ketika daerah yang disebutkan dalam 3.4.11 berupa permukaan yang diperkeras (paved surfaces), maka bidang tersebut dapat menahan pesawat terkritis yang sesekali melintas sesuai desain perkerasan runway.

Kemiringan runway strip

3.4.13 Kemiringan memanjang/longitudinal

Kemiringan memanjang sepanjang bagian runway strip yang diratakan tidak melebihi:

a. 2 persen untuk kode nomor 1 atau 2;

b. 1,75 persen untuk kode nomor 3; dan c. 1,5 persen untuk kode nomor 4.

3.4.14 Perubahan kemiringan memanjang

Perubahan kemiringan pada bagian runway strip yang diratakan harus bertahap sepanjang dapat diaplikasikan, perubahan kemiringan yang curam atau perubahan kemiringan yang berlawanan/membalik secara tiba-tiba harus dihindari.

3.4.15 Kemiringan melintang/transverse

Kemiringan melintang sepanjang bagian runway strip yang diratakan harus memadai untuk mencegah terkumpulnya air di permukaan, tapi tidak melebihi:

a. 3 persen untuk kode nomor 1 atau 2; dan b. 2,5 persen untuk kode nomor 3 atau 4.

Kecuali untuk memfasilitasi pengeringan air, kemiringan permukaan untuk 3 m pertama dari tepi runway, bahu atau tepi stopway menurun ke arah menjauh runway, dengan kemiringan sebesar- besarnya 5 persen.

3.4.16 Kemiringan melintang setiap bagian runway strip selain yang diratakan tidak melebihi kemiringan ke atas sebesar 5 persen ke arah menjauh dari runway.

3-21

Catatan 1. - Jika dianggap perlu untuk drainase yang baik, saluran drainase terbuka dapat ditempatkan pada bagian runway strip yang tidak diratakan dan diletakkan sejauh mungkin dari runway sepanjang dapat diterapkan.

Catatan 2. - Prosedur rescue and firefighting (RFF) perlu memperhitungkan lokasi saluran drainase terbuka didalam runway strip pada bagian yang tidak diratakan.

Kekuatan runway strip

3.4.17 Untuk runway instrumen, bagian runway strip yang berada dalam jarak sekurang-kurangnya:

a. 40 m untuk kode nomor 1 atau 2; dan b. 75 m untuk kode nomor 3 atau 4.

dari sumbu runway dan perpanjangan sumbunya dipersiapkan atau dibangun sedemikian rupa untuk meminimalkan bahaya yang muncul akibat perbedaan kapasitas daya dukung beban pesawat ketika terjadi kejadian dimana pesawat tersebut keluar dari runway.

3.4.18 Untuk runway non-instrumen, bagian runway strip yang berada dalam jarak sekurang-kurangnya:

a. 30 m apabila nomor kodenya 1;

b. 40 m apabila nomor kodenya 2; dan c. 75 m apabila nomor kodenya 3 atau 4.

dari sumbu runway dan perpanjangan sumbunya dipersiapkan atau dibangun sedemikian rupa untuk meminimalkan bahaya yang muncul akibat perbedaan kapasitas daya dukung beban pesawat ketika terjadi kejadian dimana pesawat tersebut keluar dari runway.

3.5. Runway End Safety Area (RESA) Umum

3.5.1 Runway End Safety Area (RESA) harus tersedia pada setiap ujung runway strip ketika:

a. bernomor kode 1 atau 2 untuk instrumen runway; dan b. bernomor kode 3 atau 4.

3-22

Catatan. - Petunjuk tentang Runway End Safety Area (RESA) tertuang di Apendiks 7, Bagian 10.

3.5.2 Runway End Safety Area (RESA) dapat disediakan pada setiap ujung runway strip ketika nomor kodenya 1 atau 2 untuk non instrumen runway.

Dimensi Runway End Safety Area (RESA)

3.5.3 Runway End Safety Area (RESA) harus memanjang dari bagian akhir runway strip sampai dengan jarak sekurang-kurangnya 90 m ketika:

a. bernomor kode 1 atau 2 untuk instrumen runway; dan b. bernomor kode 3 atau 4.

Jika sebuah sistem penahan (arresting system) terpasang, panjang di atas bisa dikurangi, berdasarkan spesifikasi desain sistem tersebut, setelah disetujui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

Catatan. – Petunjuk tentang sistem penahan (arresting system) tertuang dalam Apendiks 7, Bagian 10.

3.5.4 Jika diperlukan, Runway End dan Safety Area (RESA) disediakan memanjang dari bagian akhir runway strip apabila terdapat obstacle berupa jalan raya, rel kereta, bangunan dan yang bersifat alami lainnya (bukit, perairan, pohon) dan localizer ILS pada instrument runway precision sampai dengan jarak sekurang-kurangnya:

a. 240 m untuk nomor kode 3 atau 4; atau panjang yang dikurangi ketika sistem penahan telah dipasang;

b. 120 m untuk nomor kode 1 atau 2 dan merupakan runway instrumen; atau panjang yang dikurangi ketika sistem penahan telah dipasang; dan

c. 30 m ketika nomor kode adalah 1 atau 2 dan merupakan runway non instrumen.

3.5.5 Lebar Runway End Safety Area (RESA) harus sekurang-kurangnya dua kali lebar runway.

3-23

3.5.6 Lebar Runway End Safety Area (RESA) dapat sama dengan lebar runway strip yang diratakan.

Objek pada Runway End Safety Area (RESA)

Catatan. - Lihat bab 9.9 untuk informasi tentang penempatan peralatan dan instalasi yang ada di Runway End Safety Area (RESA).

3.5.7 Objek/benda terletak di area Runway End dan Safety Area (RESA) yang dapat membahayakan pesawat terbang dianggap sebagai halangan/obstacle dan harus dihilangkan, apabila dapat diaplikasikan.

Pembebasan dan perataan Runway End Safety Area (RESA)

3.5.8 Runway End dan Safety Area (RESA) berupa area yang bebas dari halangan dan rata untuk pesawat apabila terjadi undershooting atau over running.

Catatan. - Permukaan Runway End Safety Area (RESA) tidak perlu dibuat sama kualitasnya seperti pada runway strip, dengan tetap memperhatikan ketentuan 3.5.12.

Kemiringan Runway End Safety Area (RESA).

3.5.9 Umum

Kemiringan Runway End Safety Area (RESA) sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian area Runway End Safety Area (RESA) melampaui permukaan pendekatan atau lepas landas.

3.5.10 Kemiringan memanjang/longitudinal

Kemiringan memanjang Runway End Safety Area (RESA) tidak melebihi kemiringan menurun sebesar 5 persen. Perubahan kemiringan memanjang sedapat mungkin secara bertahap, perubahan kemiringan yang curam atau perubahan kemiringan yang berlawanan secara tiba-tiba harus dihindari.

3-24 3.5.11 Kemiringan melintang/transverse.

Kemiringan melintang Runway End Safety Area (RESA), baik kemiringan menurun atau menaik, tidak lebih dari 5 persen.

Perubahan kemiringan melintang sedapat mungkin secara bertahap.

Kekuatan Runway End Safety Area (RESA).

3.5.12 Runway End Safety Area (RESA) dipersiapkan atau dibangun untuk mengurangi resiko kerusakan pada pesawat yang mengalami overshooting atau over running, meningkatkan perlambatan pesawat dan memfasilitasi pergerakan kendaraan penyelamatan dan pemadam kebakaran seperti yang dipersyaratkan dalam 9.2.34 sampai dengan 9.2.36.

3.6. Clearway

Catatan 1. - Spesifikasi detail tentang clearway pada bagian ini tidak ditujukan untuk mengimplementasikan bahwa clearway harus disediakan.

Catatan 2. - Setiap bandar udara harus membuat evaluasi akan kebutuhan clearway sebagaimana dijelaskan pada Apendiks 7, Part 2 yang memberikan informasi tentang penggunaan clearway.

Lokasi clearway

3.6.1 Awal dari clearway berada di ujung take-off run available.

Panjang clearway

3.6.2 Panjang clearway maksimal tidak melebihi setengah dari panjang take-off run available dan minimal sesuai dengan panjang runway end strip berdasarkan code number bandar udara.

Lebar clearway

3.6.3 Clearway membentang secara lateral dengan jarak sekurang- kurangnya 75 m pada setiap sisi perpanjangan dari sumbu runway.

3-25 Kemiringan (slope) clearway

3.6.4 Permukaan tanah pada clearway tidak boleh melebihi batas kemiringan sebesar 1,25 persen terhadap bidang datar, dengan batas terbawah dari bidang yang dimaksud berupa garis horizontal yang:

a. Tegak lurus terhadap bidang vertikal yang memuat berisi sumbu runway; dan

b. Melewati sebuah titik yang terdapat di sumbu runway di ujung daerah take-off run available.

Catatan. – Karena kemiringan melintang (transverse) atau memanjang (longitudinal) pada runway, bahu atau runway strip, dalam kondisi tertentu batasan rendah dari bidang clearway seperti dijelaskan di atas, dapat berada di bawah elevasi runway, bahu atau runway strip.

Hal ini tidak dimaksudkan bahwa permukaan tersebut diratakan agar sesuai dengan batas rendah bidang clearway dan juga tidak dimaksudkan bahwa permukaan tanah atau benda yang lebih tinggi dari bidang clearway yang ada di luar ujung runway strip tapi di bawah ketinggian strip kecuali jika dianggap membahayakan pesawat udara harus dipindahkan.

3.6.5 Perubahan kemiringan menanjak yang curam dihindarkan baik saat kemiringan tanah di clearway relatif kecil atau ketika rata-rata kemiringan adalah menanjak. Dalam kondisi seperti ini, bagian dari transverse slope clearway yang berada pada jarak minimal 22,5 m atau setengah dari lebar runway (yang memiliki nilai yang lebih besar dari itu) pada masing-masing sisi perpanjangan sumbu runway, maka kemiringannya, perubahan kemiringan, dan transisi dari runway ke clearway sebaiknya secara umum sesuai dengan kemiringan runway yang terhubung dengan clearway tersebut.

Objek di clearway

Catatan. - Lihat sub bab 9.9 untuk informasi tentang penempatan peralatan atau instalasi di clearway.

3-26

3.6.6 Benda yang terletak di clearway yang dapat membahayakan operasional pesawat udara di udara dianggap sebagai halangan dan harus dipindahkan.

3.7. Stopway

Catatan 1. – Spesifikasi detail tentang stopway pada bagian ini tidak ditujukan untuk mengimplikasikan bahwa stopway harus disediakan.

Catatan 2. - Setiap bandar udara harus membuat evaluasi akan kebutuhan stopway sebagaimana dijelaskan pada Apendiks 7, Part 2 yang memberikan informasi tentang penggunaan stopway.

Lebar stopway

3.7.1 Stopway harus memiliki lebar yang sama dengan runway yang terhubung dengannya.

Kemiringan stopway

3.7.2 Kemiringan dan perubahan kemiringan stopway, serta transisi dari runway ke stopway hendaknya sesuai dengan spesifikasi yang ada di bagian 3.1.13 hingga 3.1.19 untuk runway yang terhubung dengan stopway tersebut kecuali pada:

a. Pembatasan pada 3.1.14 tentang kemiringan 0.8 persen untuk seperempat panjang runway yang pertama dan seperempat panjang runway yang terakhir tidak perlu diterapkan untuk stopway; dan

b. Di persimpangan antara stopway dan runway dan sepanjang stopway maka tingkat kemiringan maksimal adalah 0,3 persen per 30 m (radius minimal kurva adalah 10.000 m) untuk runway kode 3 atau 4.

Kekuatan stopway

3.7.3 Stopway hendaknya dipersiapkan dan dibuat untuk dapat melayani pesawat ketika terjadi kegagalan lepas landas, untuk menahan pesawat udara tanpa menyebabkan kerusakan pada pesawat udara tersebut.

3-27

Catatan. – Apendiks 7 Bagian 2, memberikan petunjuk relatif untuk kemampuan pendukungan stopway.

Permukaan stopway

3.7.4 Permukaan stopway yang telah diperkeras harus dibuat atau dilapisi kembali untuk memberikan kekesatan pada tingkat yang sama atau lebih tinggi dari runway yang terkait.

3.8. Daerah Pengoperasian Altimeter Radio (Radio Altimeter