• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis

4.1.3 Deskriptif Variabel Berdasarkan Demografi

4.1.3 Deskriptif Variabel Berdasarkan Demografi

Selain itu juga dapat diketahui bahwa 15 responden perempuan berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat tinggi, 53 responden perempuan berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang tinggi, 110 responden perempuan berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sedang, 73 responden perempuan berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang rendah dan 20 responden perempuan berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat rendah.

b. Deskriptif Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Berdasarkan Usia

Gambar 4.9 Diagram Prokrastinasi Akademik Berdasarkan Usia Berdasarkan hasil tabel diagram di atas mengenai tingkat skor prokrastinasi akademik berdasarkan jenis kelamin maka dapat diketahui bahwa dari 400 responden, 47 responden dengan usia 18-20 tahun berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat tinggi, 76 responden

47

76

46

17

196

35

66

34

5

154

6 30

8 3

50

Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat

Rendah 18-20 tahun 21-22 tahun 23-25 tahun

prokrastinasi akademik yang tinggi, 46 responden dengan usia 18-20 tahun berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sedang, 17 responden dengan usia 18-20 tahun berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang rendah dan 196 responden dengan usia 18-20 tahun berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat rendah.

Terdapat 35 responden dengan usia 21-22 tahun berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat tinggi, 66 responden dengan usia 21-22 tahun berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang tinggi, 34 responden dengan usia 21-22 tahun berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sedang, 5 responden dengan usia 21-22 tahun berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang rendah dan 154 responden dengan usia 21-22 tahun berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat rendah.

Selain itu, dari 400 responden terdapat 6 responden dengan usia 23-25 tahun berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat tinggi, 30 responden dengan usia 23-25 tahun berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang tinggi, 8 responden dengan usia 23-25 tahun berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sedang, 3 responden dengan usia 23-25 tahun berada

pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang rendah dan 50 responden dengan usia 23-25 tahun berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat rendah.

c. Deskriptif Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Berdasarkan Asal Suku

Gambar 4.10 Diagram Prokrastinasi Akademik Berdasarkan Asal Suku

Berdasarkan hasil tabel diagram di atas mengenai tingkat skor prokrastinasi akademik berdasarkan asal suku maka dapat diketahui bahwa dari 400 responden, 4 responden berasal dari suku Makassar yang berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat tinggi, 16 responden berasal dari suku Makassar yang berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang tinggi, 56 responden berasal dari suku Makassar yang berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sedang, 21 responden berasal dari suku Makassar yang berada pada tingkat skor

4

16

56

21

6 18

43

63

37

14 2

14 21

12

0 1 6 2

0 0

3

14

26 18

3 Sangat

Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat

Rendah Makassar Bugis Toraja Mandar Lainnya

dari suku Makassar yang berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat rendah.

Terdapat 18 responden berasal dari suku Bugis yang berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat tinggi, 43 responden berasal dari suku Bugis yang berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang tinggi, 63 responden berasal dari suku Bugis yang berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sedang, 37 responden berasal dari suku Bugis yang berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang rendah dan 14 responden berasal dari suku Bugis yang berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat rendah.

Terdapat 2 responden berasal dari suku Toraja yang berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat tinggi, 14 responden berasal dari suku Toraja yang berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang tinggi, 21 responden berasal dari suku Toraja yang berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sedang, 12 responden berasal dari suku Toraja yang berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang rendah dan 2 responden berasal dari suku Toraja yang berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat rendah.

Selain itu, dari 400 responden tidak terdapat responden berasal dari suku Mandar pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat tinggi, 1 responden berasal dari suku Mandar yang berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang tinggi, 6 responden berasal dari suku Mandar yang berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sedang, dan tidak terdapat satupun responden berasal dari suku Mandar yang berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang rendah dan sangat rendah.

Terdapat pula 3 responden berasal dari suku lainnya yang berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat tinggi, 14 responden berasal dari suku lainnya yang berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang tinggi, 26 responden berasal dari suku lainnya yang berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sedang, 18 responden berasal dari suku lainnya yang berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang rendah dan 3 responden berasal dari suku lainnya yang berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat rendah.

d. Deskriptif Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Berdasarkan Perguruan Tinggi

Gambar 4.11 Diagram Prokrastinasi Akademik Berdasarkan Perguruan Tinggi

Berdasarkan hasil tabel diagram di atas mengenai tingkat skor prokrastinasi akademik berdasarkan asal perguruan tinggi responden maka dapat diketahui bahwa dari 400 responden, 20 responden berasal dari Universitas Swasta berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat tinggi, 62 responden berasal dari Universitas Swasta berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang tinggi, 125 responden berasal dari Universitas Swasta berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sedang, 67 responden berasal dari Universitas Swasta berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang rendah dan 19 responden berasal dari Universitas Swasta berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat rendah.

20

62

125

67 7 19

26

47

21 6

Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat

Rendah Universitas Swasta Universitas Negeri

Selain itu, dari 400 responden terdapat 7 responden berasal dari Universitas Negeri berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat tinggi, 26 responden berasal dari Universitas Negeri berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang tinggi, 47 responden berasal dari Universitas Negeri berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sedang, 21 responden berasal dari Universitas Negeri berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang rendah dan 6 responden berasal dari Universitas Negeri berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat rendah.

e. Deskriptif Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Berdasarkan Rata-Rata Penggunaan Internet Per-Hari

Gambar 4.12 Diagram Prokrastinasi Akademik Berdasarkan Rata- Rata Penggunaan Internet Per-Hari

Berdasarkan hasil tabel diagram di atas mengenai tingkat skor prokrastinasi akademik berdasarkan rata-rata

14

33

66

51 13 20

54

102

34

0 1 4 3 5 0

Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 4-8 Jam/hari 9-15 Jam/hari 16-20 Jam/hari

bahwa dari 400 responden, 14 responden menggunakan internet selama 4-8 jam/hari berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat tinggi, 33 responden menggunakan internet selama 4-8 jam/hari berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang tinggi, 66 responden menggunakan internet selama 4-8 jam/hari berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sedang, 51 responden menggunakan internet selama 4-8 jam/hari berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang rendah dan 20 responden menggunakan internet selama 4-8 jam/hari berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat rendah.

Terdapat 13 responden menggunakan internet selama 9-15 jam/hari berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat tinggi, 54 responden menggunakan internet selama 9-15 jam/hari berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang tinggi, 102 responden menggunakan internet selama 9-15 jam/hari berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sedang, 34 responden menggunakan internet selama 9-15 jam/hari berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang rendah dan 5 responden menggunakan internet selama 9-15 jam/hari berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat rendah.

Selain itu, dari 400 responden tidak terdapat responden menggunakan internet selama 16-20 jam/hari pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat tinggi, 1 responden menggunakan internet selama 16-20 jam/hari berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang tinggi, 4 responden menggunakan internet selama 16-20 jam/hari berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sedang, 3 responden menggunakan internet selama 16-20 jam/hari berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang rendah dan tidak terdapat responden menggunakan internet selama 16-20 jam/hari berada pada tingkat skor prokrastinasi akademik yang sangat rendah.

2. Deskriptif Variabel Problematic Internet Use

a. Deskriptif Problematic Internet Use Pada Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambar 4.13 Diagram Problematic Internet Use Berdasarkan Jenis Kelamin

6

54 42

17 10

7

56

112

77

19

Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat

Rendah Laki-Laki Perempuan

Berdasarkan hasil tabel diagram di atas mengenai tingkat skor problematic internet use berdasarkan jenis kelamin maka dapat diketahui bahwa dari 400 responden, 6 responden laki-laki berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat tinggi, 54 responden laki-laki berada pada tingkat skor problematic internet use yang tinggi, 42 responden laki-laki berada pada tingkat skor problematic internet use yang sedang, 17 responden laki-laki berada pada tingkat skor problematic internet use yang rendah dan 10 responden laki-laki berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat rendah.

Selain itu juga dapat diketahui bahwa 7 responden perempuan berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat tinggi, 56 responden perempuan berada pada tingkat skor problematic internet use yang tinggi, 112 responden perempuan berada pada tingkat skor problematic internet use yang sedang, 77 responden perempuan berada pada tingkat skor problematic internet use yang rendah dan 19 responden perempuan berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat rendah.

b. Deskriptif Problematic Internet Use Pada Mahasiswa Berdasarkan Usia

Gambar 4.14 Diagram Problematic Internet Use Berdasarkan Usia Berdasarkan hasil tabel diagram di atas mengenai tingkat skor problematic internet use berdasarkan jenis kelamin maka dapat diketahui bahwa dari 400 responden, 6 responden dengan usia 18-20 tahun berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat tinggi, 47 responden dengan usia 18-20 tahun berada pada tingkat skor problematic internet use yang tinggi, 82 responden dengan usia 18-20 tahun berada pada tingkat skor problematic internet use yang sedang, 52 responden dengan usia 18-20 tahun berada pada tingkat skor problematic internet use yang rendah dan 9 responden dengan usia 18-20 tahun berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat rendah.

6

47

82

52

6 9

43

56

34

15 1

20 16

8 5

Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat

Rendah 18-20 21-22 23-25

Terdapat 6 responden dengan usia 21-22 tahun berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat tinggi, 43 responden dengan usia 21-22 tahun berada pada tingkat skor problematic internet use yang tinggi, 56 responden dengan usia 21-22 tahun berada pada tingkat skor problematic internet use yang sedang, 34 responden dengan usia 21-22 tahun berada pada tingkat skor problematic internet use yang rendah dan 15 responden dengan usia 21-22 tahun berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat rendah.

Selain itu, dari 400 responden terdapat 1 responden dengan usia 23-25 tahun berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat tinggi, 20 responden dengan usia 23-25 tahun berada pada tingkat skor problematic internet use yang tinggi, 16 responden dengan usia 23-25 tahun berada pada tingkat skor problematic internet use yang sedang, 8 responden dengan usia 23-25 tahun berada pada tingkat skor problematic internet use yang rendah dan 5 responden dengan usia 23-25 tahun berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat rendah.

c. Deskriptif Problematic Internet Use Pada Mahasiswa Berdasarkan Asal Suku

Gambar 4.15 Diagram Problematic Internet Use Berdasarkan Asal Suku

Berdasarkan hasil tabel diagram di atas mengenai tingkat skor problematic internet use berdasarkan asal suku maka dapat diketahui bahwa dari 400 responden, 2 responden berasal dari suku Makassar yang berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat tinggi, 32 responden berasal dari suku Makassar yang berada pada tingkat skor problematic internet use yang tinggi, 39 responden berasal dari suku Makassar yang berada pada tingkat skor problematic internet use yang sedang, 19 responden berasal dari suku Makassar yang berada pada tingkat skor problematic internet use yang rendah dan 11 responden berasal dari suku Makassar yang berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat rendah.

Terdapat 5 responden berasal dari suku Bugis yang berada

2

32 39

19 11

5

58 64

38 1 11 10

27

11

0 5 0 9 3 3 1 1

21 23

6 Sangat

Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat

Rendah Makassar Bugis Toraja Mandar Lainnya

58 responden berasal dari suku Bugis yang berada pada tingkat skor problematic internet use yang tinggi, 64 responden berasal dari suku Bugis yang berada pada tingkat skor problematic internet use yang sedang, 38 responden berasal dari suku Bugis yang berada pada tingkat skor problematic internet use yang rendah dan 10 responden berasal dari suku Bugis yang berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat rendah.

Terdapat 1 responden berasal dari suku Toraja yang berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat tinggi, 11 responden berasal dari suku Toraja yang berada pada tingkat skor problematic internet use yang tinggi, 27 responden berasal dari suku Toraja yang berada pada tingkat skor problematic internet use yang sedang, 11 responden berasal dari suku Toraja yang berada pada tingkat skor problematic internet use yang rendah dan 1 responden berasal dari suku Toraja yang berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat rendah.

Selain itu, dari 400 responden tidak terdapat responden berasal dari suku Mandar pada tingkat skor problematic internet use yang sangat tinggi dan tinggi, 3 responden berasal dari suku Mandar yang berada pada tingkat skor problematic internet use yang sedang, 3 responden berasal

dari suku Mandar yang berada pada tingkat skor problematic internet use yang rendah dan 1 responden berasal dari suku Mandar yang berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat rendah.

Terdapat pula 5 responden berasal dari suku lainnya yang berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat tinggi, 9 responden berasal dari suku lainnya yang berada pada tingkat skor problematic internet use yang tinggi, 21 responden berasal dari suku lainnya yang berada pada tingkat skor problematic internet use yang sedang, 23 responden berasal dari suku lainnya yang berada pada tingkat skor problematic internet use yang rendah dan 6 responden berasal dari suku lainnya yang berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat rendah.

d. Deskriptif Problematic Internet Use Pada Mahasiswa Berdasarkan Perguruan Tinggi

Gambar 4.16 Diagram Problematic Internet Use Berdasarkan Perguruan Tinggi

10

75

117

68

23 3

35 37 26

6 Sangat

Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat

Rendah Universitas Swasta Universitas Negeri

Berdasarkan hasil tabel diagram di atas mengenai tingkat skor problematic internet use berdasarkan asal perguruan tinggi responden maka dapat diketahui bahwa dari 400 responden, 3 responden berasal dari Universitas Swasta berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat tinggi, 75 responden berasal dari Universitas Swasta berada pada tingkat skor problematic internet use yang tinggi, 117 responden berasal dari Universitas Swasta berada pada tingkat skor problematic internet use yang sedang, 68 responden berasal dari Universitas Swasta berada pada tingkat skor problematic internet use yang rendah dan 23 responden berasal dari Universitas Swasta berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat rendah.

Terdapat 3 responden berasal dari Universitas Negeri berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat tinggi, 35 responden berasal dari Universitas Negeri berada pada tingkat skor problematic internet use yang tinggi, 37 responden berasal dari Universitas Negeri berada pada tingkat skor problematic internet use yang sedang, 26 responden berasal dari Universitas Negeri berada pada tingkat skor problematic internet use yang rendah dan 6 responden berasal dari Universitas Negeri berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat rendah.

e. Deskriptif Problematic Internet Use Pada Mahasiswa Berdasarkan Rata-Rata Penggunaan Internet Per-Hari

Gambar 4.17 Diagram Problematic Internet Use Berdasarkan Rata-Rata Penggunaan Internet Per-Hari

Berdasarkan hasil tabel diagram di atas mengenai tingkat skor problematic internet use berdasarkan rata-rata penggunaan internet perhari responden maka dapat diketahui bahwa dari 400 responden, 5 responden menggunakan internet selama 4-8 jam/hari berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat tinggi, 45 responden menggunakan internet selama 4-8 jam/hari berada pada tingkat skor problematic internet use yang tinggi, 62 responden menggunakan internet selama 4-8 jam/hari berada pada tingkat skor problematic internet use yang sedang, 53 responden menggunakan internet selama 4-8 jam/hari berada pada tingkat skor problematic internet use yang rendah dan

5

45

62

52

20 8

62

90

39

9

0 3 2 3 0

Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat

Rendah 4-8 Jam/hari 9-15 Jam/hari 16-20 Jam/hari

berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat rendah.

Terdapat 8 responden menggunakan internet selama 9-15 jam/hari berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat tinggi, 62 responden menggunakan internet selama 9-15 jam/hari berada pada tingkat skor problematic internet use yang tinggi, 90 responden menggunakan internet selama 9-15 jam/hari berada pada tingkat skor problematic internet use yang sedang, 39 responden menggunakan internet selama 9-15 jam/hari berada pada tingkat skor problematic internet use yang rendah dan 9 responden menggunakan internet selama 9-15 jam/hari berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat rendah.

Selain itu, dari 400 responden tidak terdapat responden menggunakan internet selama 16-20 jam/hari pada tingkat skor problematic internet use yang sangat tinggi, 3 responden menggunakan internet selama 16-20 jam/hari berada pada tingkat skor problematic internet use yang tinggi, 2 responden menggunakan internet selama 16-20 jam/hari berada pada tingkat skor problematic internet use yang sedang, 3 responden menggunakan internet selama 16-20 jam/hari berada pada tingkat skor problematic internet use yang rendah dan tidak terdapat responden menggunakan

internet selama 16-20 jam/hari berada pada tingkat skor problematic internet use yang sangat rendah.

4.1.4 Hasil Uji Asumsi