1. Standar Pelaksanaan 1. Implementation Standards
a. Pihak Kedua harus melaksanakan kewajiban dalam Kontrak ini secara professional, tepat waktu, aman dan berwawasan lingkungan, menggunakan prinsip-prinsip desain dan rekayasa yang baik, standard & code keenjiniringan, prosedur-prosedur manajemen dan pengawasan proyek dan sesuai dengan standar kehati-hatian yang tinggi, termasuk Lingkup Pekerjaan, pengurusan perizinan, memperoleh persetujuan, lisensi dan kesepakatan dari Otoritas Pemerintah, seluruh Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan persyaratan lingkungan.
Pihak Kedua menjamin bahwa memiliki keahlian dan kapasitas yang diperlukan untuk melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan cara sebagaimana disebutkan diatas
a. Second Party must carry out the obligation based on Contract in a professional, timely, safe, and environmentally manner (HSSE), using good design and engineering priciples, standard & code for engineering management procedures and project supervision, and according with the highest prudential standards, including Scope of Work, all approvals, permits, licenses and agreements of the Government Autorithy, all applicable Laws in accordance with environmental requirements.
Second Party guarantees that it has the necessary expertise and capacity to carry out the Works in the method as stated above
b. Pihak Kedua menjamin pelaksanaan Pekerjaan menggunakan metode konstruksi sesuai dengan standar dan revisi paling terakhir dan inovasi-inovasi yang dapat diaplikasikan sesuai dengan rekayasa dan desain dari Pekerjaan serta Jadwal Pekerjaan.
b. The Second Party guarantee that the execution of Work with most recent revised codes and standards, and innovations that can be applied in accordance with engineering and design of the Work and Work Schedule.
c. Pihak Kedua wajib melaksanakan kewajiban-kewajibannya dengan memenuhi semua persyaratan dan standar-standar yang ditetapkan oleh Hukum yang berlaku pada Kontrak ini
c. The Second Party shall fulfill its obligations by fulfilling all the requirements and standards stipulated by the applicable law to the Contract and Main Contract as well as the relevant Regulations that apply to the Project.
PT Hutama Karya Perjanjian Subkontraktor Subcontractor Agreement PT Pesona Mutiara
dan Kontrak Utama serta Peraturan Perundangan terkait yang diberlakukan pada Proyek.
d. Pihak Kedua menjamin memiliki pengetahuan atas semua persyaratan hukum dan praktek bisnis yang baik yang harus diikuti dalam melaksanakan Pekerjaan dan akan sesuai sepenuhnya dengan persyaratan dan praktek tersebut dan mematuhi semua Peraturan Perundang-undangan dan izin-izin yang berlaku.
d. The Second Party guarantee has knowledge of all legal requirements and good business practices that must be followed in implementing Work and will comply with these requirements and practices and comply with all applicable Laws and permits.
2. Standar Barang dan Pekerjaan 2. Standards of Goods and Works a. Barang dan/atau Pekerjaan yang harus
diberikan kepada Pihak Pertama harus sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagaimana diatur dalam
Kontrak beserta Lampiran-
Lampirannya yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
a. Goods and/or Works that must be produce to the First Party must comply with the terms and conditions as set forth in the Contract along with its Attachments shall constitute as an inseparable part.
b. Apabila suatu standar atas Barang dan/atau Pekerjaan tertentu belum ditetapkan dalam Kontrak ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk menetapkan standar yang berlaku yang dituangkan dalam berita acara dan menjadi satu kesatuan yang utuh dari Kontrak ini (back-to-back dengan persyaratan yang ditentukan Pemilik Proyek).
b. If a standard for certain Goods and/or Works has not been stipulated in this Contract, the PARTIES agree to set the applicable standard set forth in the minutes and become an integral part of this Contract (back-to-back with the requirement that stipulated by Owner).
c. Pihak Kedua wajib menyampaikan kelengkapan data peralatan dan operator alat seperti Persetujuan Layak Operasi (PLO), Surat Izin Alat (SIA), Surat Izin Operator (SIO), Surat Izin Mengemudi (SIM) B2, dan surat izin lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan kepada Pihak Pertama dan Pemilik Proyek sebelum dipergunakan dan dibuat dalam pernyataan Tertulis untuk persetujuan penggunaannya.
c. The Second Party shall submit complete detail information of equipment and operator equipment data such as Approval of Operational (PLO), Tool License (SIA), Operator License (SIO), Driving License (SIM) B2, and other permits needed to support the implementation of work to the First Party and the Owner before it is used and made in a Written statement for approval of its use.
d. Pihak Pertama berhak menolak alat- alat yang disediakan oleh Pihak Kedua
d. The First Party has the right to reject the equipment provided by the Second Party if
jika kualitasnya tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Kontrak ini.
the quality does not meet the requirements set out in this Contract.
e. Dalam hal terdapat alat yang ditolak oleh Pihak Pertama, maka Pihak Kedua harus menyingkirkan bahan dan/atau alat tersebut dari Lokasi Pekerjaan dalam waktu 2x24 jam, kemudian menggantinya dengan yang memenuhi syarat.
e. In case any equipment are rejected by the First Party, the Second Party must take out the materials and/or equipment from the Works Location within 2x24 hours, then replace them with those that qualified to the requirements.
f. Kewajiban penggantian sebagaimana dimaksud dalam huruf e Pasal ini tidak melepaskan kewajiban Pihak Kedua atas penyelesaian Pekerjaan.
f. The obligation to replace as per clause e above shall not release the Second Party from its obligation to fulfil the implementation of Work.
g. Dalam hal Pihak Kedua memiliki
kewajiban untuk melakukan
Pengadaan terhadap Peralatan dan/atau Bahan, maka Pihak Kedua harus memastikan dan menjamin bahwa seluruh Peralatan dan/atau Bahan yang akan dipasang berdasarkan Lingkup Pekerjaan adalah baru, sesuai dengan Spesifikasi Teknis pada tingkat mutu yang paling sesuai dengan tujuan penggunaannya, kecuali peralatan dan/atau bahan yang disediakan oleh Pihak Pertama.
g. If the Second Party has an abligation to procure equipment and/or material, which will be installed in accordance with the Scope of Work shall be brand new, inline with the Technical Specification at the level of quality that is most suitbale for intended use, except equipment and/or material that is provided by First Party.
h. Seluruh suku cadang, material sisa, peralatan kerja, dan barang habis pakai yang tersisa di lokasi Pekerjaan yang merupakan milik Pihak Kedua harus dikeluarkan oleh Pihak Kedua dari lokasi Pekerjaan setelah berakhirnya periode Jaminan Pemeliharaan.
h. All spare parts, waste materials, work’s equipment and remaining consumables belong to Second Party must be demobilized by Second Party from Work’s location at the end of Guarantee Period.
3. Tenaga kerja 3. Personnel
a. Pihak Kedua wajib menyediakan tenaga kerja dan Tenaga Ahli dengan jumlah, klasifikasi, dan kualifikasi sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan untuk melaksanakan Pekerjaan dan tempat tinggal yang memenuhi syarat- syarat kesehatan dan ketertiban.
a. The Second Party shall provide workers and Experts with the number, classification, and qualifications in accordance with the specifications needed to carry out construction work and dwellings that meet the requirements of health and order.
b. Pihak Kedua menjamin hanya mempekerjakan tenaga kerja yang
b. The Second Party guarantees that only employ workers who have qualify the
PT Hutama Karya Perjanjian Subkontraktor Subcontractor Agreement PT Pesona Mutiara
mempunyai persyaratan lengkap sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangan yang berlaku. Setiap pelanggaran atas ketentuan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pihak Kedua dan Pihak Kedua wajib membebaskan Pihak Pertama atas semua tuntutan serta mengganti seluruh kerugian Pihak Pertama yang mungkin timbul akibat pelanggaran ini.
requirements under the provisions of the applicable Laws and Regulations. Any violation of this provision is fully the responsibility of the Second Party and the Second Party shall release the First Party for all claims and compensate for all losses of the First Party that may arise because of this violation.
4. Peralatan Konstruksi 4. Construction Equipment
Pihak Kedua menjamin dan bertanggung jawab atas seluruh peralatan konstruksi yang digunakan dalam pelaksanaan Pekerjaan serta harus mengupayakan semua peralatan yang digunakan dalam kondisi beroperasi dengan baik, aman, tersertifikasi dan sesuai dengan maksud penggunaannya dan sewaktu-waktu Pihak Pertama berhak melakukan inspeksi terhadap seluruh peralatan konstruksi untuk menentukan kesesuaian dengan standar yang dimaksud diatas. Atas permintaan Pihak Pertama, setiap peralatan yang tidak sesuai dengan standar harus segera diganti dengan biaya penggantian menjadi tanggung jawab Pihak Kedua.
The Second Party shall be responsible for all construction equipment must strive all construction equipment to be operating properly, safely, certified and in accordance with intended use. At any time, First Party has the right to inspect all construction equipment to determine compliance with the standards referred to above. At the request of First Party, any equipment that does not comply with above standards must be replaced immediately at the cost of Second Party.
5. Kondisi Keuangan 5. Financial Condition
Pihak Kedua menjamin berada dalam keadaan sehat secara finansial, mampu membayar hutangnya pada saat jatuh tempo, dan memiliki modal kerja dan/atau rencana pembiayaan yang cukup untuk menyelesaikan kewajibannya sesuai dengan Kontrak. Pihak Kedua tidak berada dalam keadaan wanprestasi dalam setiap hak tanggungan, perjanjian kredit perjanjian perwaliamanatan atau perjanjian lain yang membuktikan hutang dimana Pihak Kedua terikat. Dalam hal ketidakmampuan Kondisi Keuangan dari Pihak Kedua ini, Pihak Pertama berhak untuk mengawasi keseluruhan biaya operasional dari Pihak Kedua dalam
The Second Party guarantees that it is financially healthy, able to pay their debts at maturity and have enough working capital and/or financing plan to complete their obligation under this Contract. Second Party is not in default in any mortgage, credit agreement, deed of trust/indenture or othe agreement that proves the debt where the Second Party is a party or where the Second Party is bound. If this inablity of Financial Condition from the Second Party, the First Party have the right to supervise all operational cost from Second Party related to the execution of Work.
pelaksanaan Pekerjaan.
6. Tidak Adanya Proses Litigasi 6. Absence of Litigation Tidak ada tindakan, gugatan, proses
penyelidikan atau investigasi yang menanti (atau berdasarkan pengetahuan Pihak Kedua, yang mengancam) Pihak Kedua, termasuk namun tidak terbatas pada tindakan, gugatan, proses hukum, penyelidikan atau investigasi dihadapan atau oleh Otoritas Pemerintahan yang dalam masing-masing kasus, akan secara
material merugikan dan/atau
mempengaruhi kemampuan Pihak Kedua untuk melaksanakan kewajibannya berdasarkan Kontrak. Pihak Kedua tidak melanggar atau berada dalam keadaan wanprestasi terhadap setiap Peraturan
Perundang-undangan, dimana
wanprestasi tersebut akan secara material
merugikan dan mempengaruhi
kemampuan Pihak Kedua untuk melaksanakan kewajibannya berdasarkan Kontrak.
There is no pending action, claims, processes of investigations or investigation (or based on the Second Party knowledge, which threaten) Second Party including but not limited to, action, claims, legal proceedings, or investigations before or by Government Authorities, which, in each case, will materially and adversely affect the ability of the Second Party to carry out its obligations under this Contract. The Second Party does not violate, or is in a state of default, any Laws and Regulations, where such breach will materially and adversely effect to ability of Second Party to carry out its obligation under this Contract.
7. Periode Jaminan 7. Guarantee Period
a) Periode Jaminan tidak akan terpengaruh oleh persetujuan, inspeksi, pengujian, penerimaan, atau pembayaran. Apabila Pihak Kedua melakukan perbaikan atau penggantian atas hasil Pekerjaan, maka bagian yang diperbaiki atau digantikan tersebut akan dijamin dengan jaminan yang sama seperti yang diberikan kepada bagian sebelumnya yang dilakukan perbaikan dan jaminan yang diberikan berdasarkan Kontrak ini akan diperpanjang untuk bagian yang diperbaiki atau digantikan tersebut untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal perbaikan atau penggantian yang dimaksud dengan maksimum masa jaminan adalah 24 bulan atau sebagaimana yang ditentukan pada Ketentuan Khusus.
a) Guarantee Period will not be affected by approval, inspection, testing, receipt or payment. If the Second Party repairs or replaces each part of the Work based on its obligation under this Contract, then repaired or replaced part will be guaranteed with the same guarantee as that given to the previous part and guarantee given in this Contract will be extended to the repaired or replaced part for a period of 1 (one) year from the date of repairment or replacement with maximum warranty is 24 months including the initial warranty and extension or as specified on the Special Condition.
b) Apabila sampai dengan berakhirnya b) If until the end of the Guarantee Period
PT Hutama Karya Perjanjian Subkontraktor Subcontractor Agreement PT Pesona Mutiara
periode jaminan Pihak Kedua melakukan pelanggaran atas Jaminan Umum berdasarkan Pasal ini, Pihak Pertama berhak menentukan bahwa sebagai penggantian atas pelanggaran tersebut mensyaratkan Pihak Kedua untuk membayar sejumlah uang kepada Pihak Pertama. Kondisi ini tidak akan berlaku jika perbaikan dan penggantian sebagaimana yang dimaksud pada huruf (a) ditanggung oleh asuransi.
the Second Party commits a violation of the General Guarantee as referred to this Clause, the First Party in its sole and absolute discretion can determine that as a replacement for that violation requires Second Party to pay some amount of money to First Party. The mentioned provision does not apply if the repairment or replacement as mentioned in subject (a) was borned by insurance.
8. Pelanggaran Jaminan Umum 8. Violation of General Guarantee a) Pihak Pertama akan memberikan
pemberitahuan tertulis kepada Pihak Kedua mengenai setiap pelanggaran terhadap Jaminan Umum oleh Pihak Kedua yang terjadi selama Periode Jaminan dan periode Pekerjaan.
a) The First Party will give written notice to Second Party regarding any violations of the Second Party’s General Guarantee, which occurred during the Guarantee Period.
b) Dalam hal terjadi pelanggaran Jaminan Umum, Pihak Kedua berkewajiban untuk melakukan dalam waktu secepat mungkin atas pelanggaran yang harus diperbaiki atau hal-hal sebagai berikut namun tidak terbatas pada perbaikan, penggantian, pembetulan serta melakukan langkah-langkah lainnya sebagaimana diperlukan untuk memperbaiki pelanggaran tersebut.
Pihak Kedua juga bertanggung jawab untuk impor atas peralatan dan bagian pengganti dalam keadaan baik. Biaya- biaya yang berhubungan dengan perbaikan, penggantian dan pembetulan maupun langkah-langkah lain tersebut sudah termasuk Harga Kontrak.
b) In the event of violation of the General Guarantee during the Guarantee Period, the Second Party is obliged to do as soon as possible to the violations that must be corrected or the following matters including but not limited to repair, replacement, corrections, and other steps as needed to repair the violation. The Second Party is also responsible for the import of replacement equipment and parts in good condition. The cost associated with repair, replacement, and corrections as well as other steps are already included to the Contract Price.
c) Dalam waktu sesegera mungkin dan dalam keadaan apapun dalam jangka waktu 7 (tujuh) Hari Kalender sejak penerimaan pemberitahuan dari Pihak Pertama mengenai pelanggaran oleh Pihak Kedua, Pihak Kedua harus mengajukan suatu rencana untuk
c) In the time as soon as possible and under any circumstances within a period of 7 (seven) Calender Days from receipt of notification from First Party regarding the violations by the Second Party, Second Party must submit a plan to make a repairment or replacement needed to
melakukan perbaikan atau penggantian yang diperlukan untuk memperbaiki akibat pelanggaran tersebut untuk mendapatkan persetujuan dari Pihak Pertama dan Pemilik Proyek.
overcome the violations to get the approval from First Party and OWNER.
d) Apabila Pihak Kedua tidak memulai rencananya untuk melakukan perbaikan dan penggantian dalam jangka waktu yang telah disetujui bersama atau apabila Pihak Kedua dan Pihak Pertama gagal untuk mencapai kesepakatan mengenai rencana perbaikan dan penggantian dalam jangka waktu 14 (empat belas) Hari Kalender sejak Pihak Kedua menerima pemberitahuan pelanggaran tersebut, maka Pihak Pertama, setelah memberikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak Kedua, mempunyai hak, atas pilihannya sendiri dan atas biaya Pihak Kedua untuk melaksanakan atau memerintahkan pihak ketiga untuk melaksanakan pekerjaan yang perlu diperbaiki atau menyebabkan diperbaikinya pelanggaran tersebut berdasarkan Peraturan Perundang- undangan. Ketentuan berdasarkan Pasal ini tidak melepaskan dan mengurangi hak-hak Pihak Pertama berdasarkan Kontrak.
d) If the Second Party does not execute its plan for repairment and replacement within the agreed time period or if the First Party and Second Party fail to reach an agreement regarding the repairment and replacement plan within 14 (fourteen) Calender Days after the Second Party receives notification from about the violation, then the First Party, after giving written notice to the Second Party, has the right, at his own choice and at the expense of the Second Party to carry out or instruct third party to carry out the work necessary to repair or cause the violation to be repaired or to make other repairment available under the Law and Regulation. The provision under this Clause shall not release the Second Party from its obligations under this Contract.
PASAL 10
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK