• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Ujian Harian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan

8. Hasil Ujian Harian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti sudah mengambil data nilai ujian mid semester II tahun pelajaran 2013/2014 yang akan digunakan sebagai dasar untuk mengetahui kemampuan belajar murid kelas III SD Negeri V Koto Kampungdalam, Kabupaten Padang Pariaman. Cara belajar tematik sudah mulai diterapkan, namun sistem pembelajaran koperatif model Think, Pair and Share (TPS) masih belum diperkenalkan, maka melalui kegiatan penelitian ini merupakan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan pembelajaran koperatif model Think, Pair and Share (TPS), yang mendapat sambutan baik oleh guru kelas III dan kepala sekolah.

Untuk mendapatkan gambaran peningkatan kemampuan peserta didik, maka setiap akhir siklus penelitian diadakan ulangan harian, masing-masing setelah pelaksanaan kegiatan Siklus I dan Siklus II.

Adapun data nilai ujian mid semester II tahun pelajaran 2013/2014, dan data nilai ulangan harian sesudah pelaksanaan siklus I, serta pelaksanaan siklus II, disajikan pada dua buah tabel berikut ini :

Tabel 13. Data nilai Mid Semester II tahun pelajaran 2013/2014 dan nilai Ulangan Harian di akhir siklus I dan Siklus II.

No. Mata Pelajaran

Nilai rata-rata yang diperoleh

Ket.

Mid Semester

Sesudah Siklus I

Sesudah Siklus II 1. Bahasa Indonesia 76,875 81,563 85,625 2. Ilmu Pengetahuan Alam 77,813 85,313 88,125

3. Matematika 72,500 78,125 82,188

4. Seni Budaya dan

Keterampilan 79,375 79,688 84,063

5. Ilmu Pengetahuan Sosial 76,563 80,938 85,625 Nilai rata-rata kelas . 76,625 81,125 85,125

Tabel 14. Data Ketuntasan nilai Mid Semester II tahun pelajaran 2013/2014 dan ketuntasan nilai Ulangan Harian di akhir siklus I dan Siklus II.

No. Mata Pelajaran

Nilai rata-rata yang diperoleh

Ket.

Mid Semester

Sesudah Siklus I

Sesudah Siklus II T TT T TT T TT

1. Bahasa Indonesia 10 6 13 3 14 2

2. Ilmu Pengetahuan Alam 12 4 15 1 15 1

3. Matematika 9 7 11 5 13 3

4. Seni Budaya dan

Keterampilan 13 3 14 2 16 0

5. Ilmu Pengetahuan Sosial 12 4 14 2 15 1

Pada kedua tabel diatas, disajikan data dengan sangat jelas, bahwa secara perorangan masing-masing peserta didik sudah mengalami peningkatan hasil belajar, nilai rata-rata untuk setiap mata pelajaran juga meningkat. Begitu juga bila dilihat dari tingkat ketuntasan, pada mid semester dua cukup banyak peserta didik yang tidak tuntas, pada ulangan harian setelah siklus I, yang tidak tuntas menjadi berkurang, dan pada data evaluasi ulangan harian sesudah pelaksanaan Siklus II, hanya beberapa orang saja lagi peserta didik yang tidak tuntas.

Walaupun tabel 13 dan tabel 14 secara nyata menyajikan data kuantitatif, namun pada hakekatnya data ini merupakan hasil dari peningkatan kualitas, hal ini disebabkan oleh karena meningkatnya kualitas guru menyajikan materi sesuai dengan tema pembelajaran, begitupun peserta didik , secara kulitas kemampuan dan pemahaman terhadap materi pembelajaran semakin meningkat. Jadi melalui pembuktian peningkatn hasil belajar tentu pasti didukung oleh peningkatan kualitas guru dan peserta didik, yang ditunjang oleh peningkatan kualitas materi dan sistem pembelajaran.

9. Hasil jawaban pada Soal Kuis, dan catatan lainnya.

Berdasarkan evaluasi dari jawaban nilai kuis yang diberikan disetiap akhir siklus penelitian, juga sudah didapatkan peningkatan hasil belajar peserta didik. Hal ini membuktikan bahwa proses pembelajaran tematik dengan model TPS sudah disenangi oleh guru dan peserta didik.

Lebih lanjut dapat dilihat pada table berikut ini : Tabel 15 : Nilai rata-rata dari Jawaban Nilai Kuis.

No. Jumlah peserta

Jumlah Soal

Nilai rata-rata

Keterangan Siklus I Siklus II

1 16 10 78 86 Ada

Peningkatan Pada pelaksanaan kuis diakhir siklus I, peserta didik masih kelihatan ragu-ragu, karena masih belum terbiasa dengan cara belajar seperti itu, tapi pada pelaksanaan kuis diakhir Siklus II peserta didik sudah mengerti dan sudah siap untuk menjawab soal kuis yang diberikan oleh guru, bahkan peserta didik sangat bersemangat untuk

mengerjakannya, karena mereka sudah tahu bahwa melalui evaluasi kuis ini, akan ditentukan peserta didik yang berprestasi terbaik satu sampai dengan terbaik tiga, dan masing-masing terbaik akan mendapat hadiah.

Selama pelaksanaan penelitian, baik pada siklus I maupun pada siklus II, peneliti juga mempunyai catatan penting terhadap kejadian yang ada. Catatan ini sangat berguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan, khususnya sebagai bahan diskusi dengan guru kelas dan kepala sekolah untuk mencarikan langkah perbaikan.

Berdasarkan penjelasan dari 6 instrumen penilaian yang sudah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa setelah pelaksanaan kegiatan siklus I dan siklus II, yang menerapkan cara tematik dengan pembelajaran koperatif model Think, Pair and Share (TPS), pada kelas III SD Negeri 19 Kecamatan V Koto Kampungdalam, Kabupaten Padang Pariaman, terbukti mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. 

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

1. Pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara tematik yang menggunakan model pembelajaran koperatif tipe think, pair and share (TPS). telah melalui perencanaan yang dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru kelas III dan diketahui oleh kepala sekolah. Perencanaan meliputi tahap-tahap pembelajaran, sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dilengkapi dengan bahan ajar, bahan bacaan dan instrumen penilaian. Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari beberapa siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing 5 x 35 menit.

Dalam pelaksanaannya peneliti melakukan dua siklus, karena pada akhir siklus II proses peningkatan hasil belajar peserta didik sudah dinyatakan tuntas, bahkan pada akhir Siklus I untuk materi yang terkait dengan Ilmu Pengetahuan Alam sudah mencapai ketuntasan, sehingga untuk materi Siklus II, Kompetensi dasar untuk Ilmu Pengetahuan Alam dirobah ke materi yang belum dipelajari.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe think, pair and share (TPS). dalam pembelajaran tematik di kelas III ini, berdasarkan data evaluasi dari 6 instrumen

154

penilaian yang dilakukan pada masing-masing siklus telah diperoleh peningkatan hasil belajar peserta didik yang cukup meyakinkan.

Enam instrumen penilaian adalah : (1) Pengamatan berdasarkan Lembaran Observasi (LO). Peneliti mengamati aktifitas dari guru dan peserta didik, ternyata kualifikasi penilaian terhadap kedua objek tersebut pada siklus II jauh lebih baik dari pada Siklus I. (2) Hasil jawaban dari Lembaran Pengamatan (LP), dimana peserta didik diajak mengamati langsung pada objek yang terkait dengan tema pembelajaran, ternyata pada siklus I peserta didik lebih berorientasi kepada bermain, maka pada siklus II peserta didik lebih kepada belajar. (3) Hasil Jawaban dari Lembaran Kerja Siswa (LKS), yaitu siswa menjawab secara tertulis pada lembaran kerja siswa secara perorangan, dari hasil evaluasi menyatakan terjadi peningkatan hasil belajar yang bagus pada siklus II, (4) Hasil jawaban pada Lembaran Diskusi Kelompok (LDK), dimana peserta didik berdiskusi dengan kelompok kecil, yaitu teman sebangku, diskusi berjalan dengan lancar, pada siklus I peserta didik belum paham cara berdiskusi yang baik, maka pada siklus II peserta sudah mengerti apa tujuan dari diskusi, sehingga kegiatan ini menjadi lebih menarik bagi peserta didik. (5) Hasil Ujian Harian (UH). Peneliti sengaja mengambil nilai mid semester II, sebelum mengadakan penelitian, kemudian setiap akhir siklus diadakan ujian harian. Data ini menunjukan peningkatan hasil belajar yang sangat baik. Nila rata-rata pada Ujian Harian

sesudah Siklus II lebih baik dari Siklus I, dan nilai rata-rata Ujian Harian Siklus I juga lebih baik dari nilai rata mid semester. Begitu juga tingkat ketuntasan belajar peserta didik. (6) Hasil jawaban pada soal kuis dan catatan lainnya, juga menunjukan peningkatan hasil belajar peserta didik.

B. IMPLIKASI

Sesuai dengan kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya dapat dikemukakan beberapa implikasi penelitian sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe think, pair and share (TPS, dengan cara tematik di kelas III, setelah melalui tahap perencanaan yang matang sebelumnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Aktifitas guru dan peserta didik semakin meningkat sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bervariasi dan disenangi.

2. Pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran koperatif tipe think, pair and share (TPS). memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati langsung terhadap objek sesuai dengan tema pembelajaran, sehingga peserta didik bisa belajar sambil bermain, sehingga menjadikan motivasi untuk mengikuti pelajaran secara lebih baik dan menyenangkan..

3. Melalui model pembelajaran koperatif tipe think, pair and share (TPS) peserta didik melakukan diskusi kelompok dengan teman sebangku, yang selama ini komunikasinya sudah berjalan dengan baik, sehingga

diskusi mereka menjadi lancar, mereka membawakannya seolah-olah saling bercerita sesuai dengan topik yang diberikan guru, suasananya menjadi santai, sehingga peserta didik menjadi terbiasa berdialog dengan teman sebangku mengenai materi pembelajaran.

4. Pembelajaran model koperatif tipe think, pair and share (TPS), mengharuskan peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, kemudian kelompok lain diberi kesempatan untuk menanggapi atau bertanya sehubungan dengan materi yang dipresentasikan. Hal ini membawa dampak yang sangat bagus pada peserta didik, yaitu peserta didik menjadi lebih berani menyampaikan pendapatnya, dan juga rasa ingin tahu terhadap materi yang disampaikan oleh kelompok lain dapat disalurkan, sehingga pesrta didik merasa bagian dari proses pelaksanaan pembelajaran, dan sekaligus terbangun rasa saling menghormati pendapat.

5. Hasil penelitian dapat memberikan masukan bagi peneliti bahwa untuk memperoleh peningkatan hasil belajar yang memuaskan dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun dengan model pembelajaran koperatif tipe think, pair and share (TPS), ternyata lebih baik, guru sebagai fasilitator menjadi lebih bervariasi dalam memberikan arahan dan bimbingan, peserta didik semakin aktif dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran bukanlah milik guru semata, bahkan sebagian besarnya adalah milik peserta didik. Suasana

kelas menjadi hidup, komunikasi terbangun dengan sangat baik dan pelaksanaan proses pembelajaran menjadi menyenangkan.

C. SARAN.

Berdasarkan pengalaman peneliti dalam melaksanakan penelitian di kelas III SD Negeri V Koto Kampungdalam, Kabupaten Padang- pariaman dalam upaya peningkatan hasil belajar tematik dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe think, pair and share (TPS), maka peneliti menyarankan sebagai berikut:

1. Penerapan pembelajaran cara tematik perlu diterapkan secara komprehensif dikelas rendah Sekolah Dasar, karena setiap kegiatan pembelajaran berisikan penyampaian ilmu/pengetahuan yang saling terkait, berbagai pengetahuan dari beberapa mata pelajaran tersaji dalam satu tema, sehingga materi pembelajaran menjadi menarik dan sekaligus memotovasi peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.

2. Untuk peserta didik disarankan agar dapat mengikuti pembelajaran cara tematik dengan model pembelajaran koperatif tipe think, pair and share (TPS) dengan baik dan serius, karena secara tidak langsung peserta didik terbawa ke suasana belajar yang sangat dinamis, sekaligus peserta didik dapat mengetahui tingkat kecerdasannya, dan cara terbaik dalam menerima pelajaran.

3. Pembelajaran cara tematik dengan model pembelajaran koperatif tipe think, pair and share (TPS), kiranya dapat diterapkan oleh guru dalam

pelaksanaan pembelajaran, karena dari penelitian sudah dapat dibuktikan bahwa suasana belajar dikelas menjadi hidup, komunikasi antar peserta didik dan peserta didik dengan guru terbangun dengan lancar, rasa kebersamaan dan saling menghormati pendapat telah menimbulkan keberanian dan kepercayaan diri bagi peserta didik.

Akibat dari kesemuanya itu bermuara pada peningkatan hasil belajar peserta didik.

4. Kepada kepala sekolah disarankan, kiranya pembelajaran koperatif tipe think, pair and share (TPS), dapat dijadikan bahan untuk memotivasi guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran, sekaligus dijadikan model pemebelajaran dilingkungan sekolah.

5. Para pengawas Sekolah Dasar kiranya dapat memberikan pembinaan kepada guru secara berkesinambungan, agar dapat menggunanakan cara tematik dengan model pembelajaran koperatif tipe think, pair and share (TPS), di runag kelas sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

6. Kepada para pejabat terkait pada Dinas Pendidikan Kabupaten Padangpariaman, sangat dimohonkan kiranya perlu diadakan pembinaan, pelatihan ataupun lokakarya yang rutin dan terencana, baik untuk kepala sekolah maupun untuk guru kelas, guna peningkatan kemampuannya dalam menerapkan cara belajar tematik dengan model pembelajaran koperatif tipe think, pair and share

(TPS), sebagai salah satu alternatif proses pelaksanaan pembelajaran di ruang kelas.

7. Bagi para pembaca, dapat menambah wawasan tentang belajar tematik dengan model pembelajaran koperatif tipe think, pair and share (TPS), sebagai salah satu cara dalam melakukan kegiatan pembelajaran di ruang kelas.

DAFTAR RUJUKAN

Abbas, Saleh. 2006. Pembelajaran Bahas Indonesia yang Efektif di Sekolah Dasar. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.

Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter.

Bandung: PT Refika Aditama.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

BNSP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta: Depdiknas.

Cochran, Judith. 1993. Everything You Need to Know to Be A Successful, Whole Language Teacher. Nashville: Incentive Publication.

Collins, Gillian dan Dixon, Hazel. 1991. Integrated Learning Planned Curriculum Units. Forrester Beach: David Lake Typesetting.

Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Jasin, Anwar. 1997. Keterampilan Mengajar si Sekolah Dasar. Jakarta. PT.

Grasindo.

Kunandar. 2007. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan persiapan menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindi Persada.

Mc. Niff, J. 1992. Aksen riset: Priciples and Practice. USA and Canada:

Routledge.

Muslich, Mansur. 2009. Melaksanakan PTK itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara.

Rahim, Farida. 2006. Pembelajaran Membaca di Sekolah Dasar. Padang: Bumi Aksara.

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

161

Slavin, E. Robert. 1995. Cooperatif Learning: Teori, Riset, dan Praktik. Bandung:

Nusa Media.

Sudjana, Nana. 2011. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Suryosubroto. 2009. Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. Jakarta: Sinar Grafika.

Suyanto. 2011. Pembelajaran Kontekstual Dalam Membangun Karakter Siswa.

Jakarta: Kementerian apendidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar.

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka.

Tarigan, Hendry Guntur. 2006. Membaca Sebagai Keterampilan Utama.

Bandung: Angkasa.

Taufik, Taufina dan Muhammadi. 2011. Mozaik Pembelajaran Inovatif. Padang:

Sukabina Press.

Tjahjadi, Djohan Diaz. 2013. Cara-cara Terbaik Untuk Mengajar. Jakarta. Pt.

Indeks.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

Trianto. 2009. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT.

Prestasi Pustaka Raya.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Prenada Media.

Wiriatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

163

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN PADA SD NEGERI 19 V KOTO KAMPUNGDALAM

KABUPATEN PADANGPARIAMAN.

No. Hari / Tanggal Kegiatan

1. Senin/ 17 Maret 2014 Wawancara dengan Kepala Sekolah dan Majelis Guru, sehubungan dengan rencana Penelitian.

2. Rabu / 2 April 2014 Bersilaturahim dengan Kepala Sekolah, Guru Kelas III dan Murid kelas III.

3. Senin dan Selasa / 5 dan 6 Mei 2014

Berdiskusi menyusun materi pembelajaran untuk pelaksanaan penelitian Siklus I bersama Kepala Sekolah dan Guru Kelas III, sekaligus mengambil data nilai kelas III, pada Mid Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014.

4. Senin / 12 Mei 2014 Pelaksanaan Penelitian Siklus I Pertemuan I 5. Selasa / 13 Mei 2014 Pelaksanaan Penelitian Siklus I Pertemuan II 6. Rabu / 14 Mei 2014 Ulangan Harian, setelah pelaksanaan

pembelajaran tematik dengan Tipe TPS Siklus I.

7. Selasa dan Rabu / 20 dan 21 Mei 2014

Berdiskusi dengan Kepala Sekolah dan Guru Kelas III, menyusun materi pembelajaran untuk Siklus II, berdasarkan evaluasi dan Refleksi Siklus I

8. Senin / 26 Mei 2014 Pelaksanaan Penelitian Siklus II Pertemuan I.

9. Rabu / 28 Mei 2013 Pelaksanaan Penelitian Siklus II Pertemuan II.

10. Jumat / 30 Mei 2014 Ulangan Harian, setelah pelaksanaan

pembelajaran tematik dengan tipe TPS Siklus II.

11. Sabtu / 31 Mei 2014

Pembahasan dan evaluasi pelaksanaan penelitian Siklus II, bersama Guru Kelas III dan Kepala Sekolah.

164 Membaca

Standar Kompetensi.

7. Memahami teks dengan membaca intensif (150 – 200 kata) dan membaca puisi

Kompetensi Dasar.

7.1. Menjawab dan atau mengajukan

pertanyaan tentang isi teks agak panjang (150-200 kata) yang dibaca secara intensif

ALAM

Energi dan perubahannya Standar Kompetensi 4. Memahami berbagai cara

gerak benda,

hubungannya dengan energy dan sumber energi

Kompetensi Dasar.

4.2. Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari.

MATEMATIKA Bilangan.

Standar Kompetensi 3. Memahami

pecahan sederhana dan penggunaannya dalam

pemecahan masalah Kompetensi Dasar 3.1. Mengenal

pecahan sederhana MATAHARI

SUMBER CAHAYA

DAN PANAS SENI BUDAYA DAN

KETERAMPILAN Seni Rupa : Standar Kompetensi 9. Mengekspresikan diri

melalui karya seni rupa.

Kompetensi Dasar

9.2. Memberi hiasan/warna pada benda tiga dimensi.

Seni Musik.

Standar Kompetensi.

10. Mengapresiasi karya seni musik.

Kompetensi Dasar.

10.1. Menjelaskan symbol tempo dalam lagu.

ILMU

PENGETAHUAN SOSIAL

Standar Kompetensi 2. Memahami jenis

pekerjaan dan penggunaan uang Kompetensi Dasar.

2.2. Mengenal pentingnya semangat kerja.

TEMA TEKNOLOGI

SUB TEMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Satuan Pendidikan

Tema : :

Sekolah Dasar Teknologi

Sub Tema : Matahari sumber cahaya dan panas Kelas / Semester : III / II

Pertemuan ke : I dan II

Alokasi Waktu : 2 kali pertemuan, masing-masing 7 x 35 menit.

( dua hari ) A. Standar Kompetensi

1. Bahasa Indonesia.

Membaca

7. Memahami teks dengan membaca intensif (150-200 kata) dan membaca puisi.

2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA.

Energi dan perubahannya.

4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi.

3. Matematika.

Bilangan

3. Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan masalah.

4. Seni Budaya dan Keterampilan.

Seni Rupa :

9. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa.

Seni Musik.

10. Mengapresiasi karya seni musik.

LAMPIRAN 3 :

165

5. Ilmu Pengetahuan Sosial

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang.

B. Kompetensi Dasar 1. Bahasa Indonesia.

7.1. Menjawab dan atau mengajukan pertanyaan tentang isi teks agak panjang (150-200 kata) yang dibaca secara intensif.

2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

4.2. Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari..

3. Matematika.

3.1. Mengenal pecahan sederhana.

4. Seni Budaya dan Keterampilan.

9.2. Memberi hiasan/warna pada benda tiga dimensi.

10.1. Menjelaskan simbol tempo dalam lagu.

5. Ilmu Pengetahuan Sosial.

2.2. Mengenal pentingnya semangat kerja.

C. Indikator

Pertemuan Pertama

1. Mengamati sinar matahari yang memancar disekitar sekolah.

2. Mengisi lembaran pengamatan tentang sinar matahari yang memancar disekitar sekolah.

3. Mengamati gambar yang berhubungan dengan matahari merupakan sumber cahaya dan panas.

4. Mengamati gambar bilangan pecahan sederhana.

5. Membaca teks bacaan secara intensif tentang “Matahari bersinar terang”.

6. Menyebutkan cirri-ciri gambar benda tiga dimensi.

7. Menyebutkan symbol tempo dalam lagu.

8. Menyebutkan cirri dan manfaat bagi orang yang mempunyai semanngat kerja.

Pertemuan Kedua.

1. Berpasangan dengan teman sebangku.

2. Mendiskusikan dalam kelompok tentang isi dari bahan bacaan.

3. Membuat beberapa pertanyaan dan sekaligus jawabannya sesuai dengan isi dari teks bacaan.

4. Membuat gambar bidang yang menghasilkan lambang pecahan sederhana.

5. Mewarnai gambar bidang dari benda tiga dimensi.

6. Menyanyikan lagu “Selamat pagi matahari”.

7. Menyebutkan penyebab timbulnya energi panas, gerak dan getaran.

8. Menyebutkan manfaat energi panas, gerak dan getaran.

9. Mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan kelas.

10. Mendemonstrasikan cara membuat dan menentukan lambang pecahan sederhana.

11. Menanggapi presentasi dari hasil kerja kelompok teman lainnya.

12. Menjawab secara tertulis soal kuis.

13. Menerima reward.

D. Tujuan Pembelajaran.

Pertemuan Pertama

1. Peserta didik dapat memahami gambar yang berhubungan dengan bahan bacaan.

2. Melalui bahan bacaan yang dibagikan guru, peserta didik dapat membaca secara intensif.

3. Peserta didik membaca secara intensif, dan dapat mengerti dan memahami isi bacaan sesuai dengan tema

4. Melalui pengamatan sinar matahari, peserta didik dapat memprediksikan energi yang timbul.

5. Peserta didik melakukan pengamatan langsung terhadap sinar matahari, dan dapat merasakan energi panas, dan bagian bayangan gedung sekolah yang disinari matahari.

6. Peserta didik melakukan pengamatan langsung, dan dapat mengisi lembaran pengamatan tentang sinar matahari yang memancar disekitar sekolah.

7. Peserta didik memahami berbagai macam energi

8. Peserta didik mengerti tentang energi yang ditimbulkan oleh cahaya matahari.

9. Peserta didik mengetahui cirri gambar benda tiga dimensi 10. Peserta didik mengetahui tentang simbol tepo dalam lagu.

11. Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis pekerjaan yang ada disekitar tempat tinggalnya.

12. Peserta didik dapat mengetahui ciri orang yang mempunyai semangat kerja.

Pertemuan kedua.

1. Peserta didik dapat menyebutkan berbagai macam energi yang dialami dalam kehidupan sehari-hari

2. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat memahami permasalahan yang ada dalam teks bacaan.

3. Berdiskusi dalam kelompok, peserta didik, peserta didik dapat membuat berbagai pertanyaan dan sekaligus jawabannya, sesuai tema bacaan

4. Peserta didik mencoba membagi-bagi gambar sebuah bidang dan meng arsir beberapa bagian, peserta didik dapat menentukan lambang pecahan sederhana.

5. Peserta didik dapat memahami penyebab timbulnya energy panas, gerak dan getaran.

6. Berdiskusi dalam kelompok, peserta didik dapat memahami manfaat energi panas, gerak dan getaran.

7. Melalui bimbingan guru, peserta didik dapat mewarnai gambar benda tiga dimensi dengan baik.

8. Dengan bimbingan guru, peserta didik dapat menyanyikan lagu “Selamat Pagi Matahari”

9. Berdasarkan penjelasan guru, peserta didik mengetahui manfaat dari semangat kerja.

10. Mempedomani arahan guru, peserta didik dapat melakukan cara membuat dan menghitung lambang pecahan sederhana dari sebuah gambar bidang.

11. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil kerja kelompoknya didepan kelas.

12. Melalui presentasi, peserta didik dapat mencontohkan energy panas, gerak dan getaran.

13. Melalui presentasi, peserta didik dapat melakukan tanya jawab dengan kelompok lainnya

14. Bersama dengan guru, peserta didik dapat menyimpulkan tentang pembelajaran yang dilakukan dengan benar.

E. Materi Pembelajaran.

Materi pembelajaran sesuai dengan tema, yaitu “Matahari sumber cahaya dan panas, yang dilengkapi dengan bahan bacaan “Matahari bersinar terang”. Materi bahan ajar untuk kelima mata pelajaran ; Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Seni Budaya dan Keterampilan serta Ilmu Pengetahuan Sosial, diarahkan kepada tema pembelajaran, sehingga semua bahan ajar dikembangkan sesuai dengan tema dan bahan bacaan.

Deskripsi materi terlampir.

F. Pendekatan dan metode pembelajaran.

1. Pendekatan ; Pembelajaran tematik dengan model koperatif tipe Think Pair Share (TPS)

2. Metode ; Penugasan berpasangan, diskusi kelompok, presentasi, dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran.