Alat permain edukatif (APE) memiliki banyak jenis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing satuan PAUD. Guru dapat berkreasi dan melibatkan siswa dalam setiap kegiatan yang menggunakan APE. Jenis-jenis APE dapat dibedakan ke dalam beberapa kategori yang dilihat dari penempatan, tujuan dan aspek perkembangan yang ingin dicapai, dan proses pembuatan.13
1. Berdasarkan penempatan
Berdasarkan lokasi penempatan, APE dibedakan menjadi APE di dalam dan di luar ruangan (outdoor). Saat berkunjung ke
13 Guslinda and Kurnia, Media Pembelajaran Anak Usia Dini. Hlm. 35
satua PAUD, biasanya akan terlihat dengan jelas berbagai APE yang disimpan di luar ruangan. APE di luar ruangan bersifat besar dan tahan terhadap air dan panas. Oleh sebab itu, satuan PAUD harus memiliki lahan yang cukup untuk menyimpan APE di luar ruangan, sehingga siswa dapat bermain dengan aman dan nyaman.
Beberapa contoh APE di luar ruangan antara lain:
ayunan, papan luncur, tangga pelangi, dan jungkitan.14 APE di luar ruangan biasanya lebih dominan dimanfaatkan untuk pengembangan fisik motorik dan sosial emosional. Seperti contoh papan seluncur, siswa harus menaiki anak tangga terlebih dahulu, kemudian berseluncur. Saat bermain mereka juga harus menunggu giliran karena seluncuran hanya muat untuk satu orang. Aktivitas menaiki tangga, berseluncur, dan saling menunggu giliran ini merupakan stimulasi terhadap perkembangan fisik motorik dan sosial emosional.
Jenis APE ke dua berdasarkan penempatan adalah APE yang ditempatkan di dalam ruangan (indoor). APE jenis ini biasanya berukuran kecil, tidak sebesar yang berada di luar ruanga. APE ini biasanya berjenis manipulatif, yaitu dapat dimainkan anak dengan disimpan di atas meja atau kursi, dapat dibongkar pasang, dijinjing, dipindah-pindah, disusun, bahkan dibuat bersama dengan siswa.15
Beberapa contoh APE di dalam ruangan antara lain:
lego, puzzle, balok bangunan, boneka, kotak pos, alat memasak, papan pasak, tanah liat, kotak alfabet, kartu lambang bilangan, loto warna dan bentuk, peralatan memancing, botol- botol bekas, orang-orangan, boneka jari, dan bioskop mini.
14 Yasbiati and Gilar Gandana, Alat Permainan Edukatif Untuk Anak Usia Dini:
Teori Dan Praktik, 2nd edn (Tasikmalaya: Ksatria Siliwangi, 2019). Hlm. 8
15 Yasbiati and Gilar Gandana, Alat Permainan Edukatif Untuk Anak Usia Dini:
Teori Dan Praktik, 2nd edn (Tasikmalaya: Ksatria Siliwangi, 2019).
APE di dalam ruangan dapat dibuat oleh guru dan siswa dengan cara-cara yang sederhana dan sebagian dapat dibeli.
APE yang dibeli biasanya yang cukup sulit untuk dibuat seperti balok, peralatan memasak, dan lain-lain. Tetapi sebisa mungkin APE dapat dibuat bersama dengan siswa agar dapat melatih dan mengembangkan aspek motorik, seni, kognitif, kreativitas, dan imajinasi anak. Selain itu, APE yang dibuat bersama juga memiliki kesan dan kepuasan tersendiri bagi siswa dan guru, sehingga muncul rasa semangat untuk bermain dan menjaganya kembali agar tidak mudah rusak.
2. Berdasarkan tujuan dan aspek perkembangan yang ingin dicapai
Pembuatan alat permainan edukatif untuk anak usia dini tidak bisa lepas dari tujuan utamanya, yaitu mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak yang terdiri dari aspek perkembangan nilai agama dan moral, sosial emosional, fisik motorik, kognitif, bahasa, dan seni.
Meskipun alat permainan edukatif harus multiguna dan dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan, tetapi ada kecenderungan beberapa jenis alat permainan edukatif lebih dominan untuk perkembangan aspek tertentu. Misalnya, alat permainan edukatif puzzle biasanya lebih dominan untuk perkembangan aspek kognitif, alat permainan edukatif ular tangga lebih dominan untuk perkembangan aspek fisik motorik, dan sebagainya.
3. Pembagian APE berdasarkan pendapat ahli
Jenis yang terakhir adalah alat permainan edukatif berdasarkan pendapat para ahli yang mengembangkan atau menciptakan alat permainan edukatif tersebut. Beberapa jenis Alat permainan edukatif berdasarkan pendapat para penciptanya adalah sebagai berikut:
a. APE ciptaan Elizabeth Peabody
APE ciptaan Elizabeth Peabody ini berupa boneka tangan yang berfungsi sebagai tokoh mediator, yaitu P.
Mooney dan Joey. Boneka tersebut dilengkapi dengan papan magnet, gambar, dan piringan hitam berisi lagu, tema cerita, serta kantong pintar sebagai pelengkap. APE ini lebih dominan untuk pengembangan aspek bahasa.
Saat ini, jenis APE boneka tangan sudah sangat beragam. Banyak bentuk-bentuk modifikasi yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
Karakter yang dimunculkan dalam boneka tangan juga disesuaikan dengan karakter-karakter lokal yang ada di daerah masing-masing, seperti tokoh si Unyil, Upin dan Ipin, binantang-binatang lucu, dan sebagainya.
b. APE ciptaan Maria Montessori
Dr. Maria Montessori menciptakan alat permainan edukatif (APE) yang memudahkan anak mengingat konsep-konsep yang akan dipelajari tanpa perlu bimbingan sehingga memungkinkan anak bekerja secara mandiri. Montessori merancang APE lebih mengutamakan pada prinsip anak belajar secara mandiri karena APE yang diciptakannya lebih menuntut anak untuk berfikir dan mandiri. Contoh APE ciptaan Montessori adalah puzzle geometri, Berbagai bentuk Geometri, Papan bidang I dan II.
c. APE ciptaan Geogle Cruissenaire
Geogle Cruissenaire menciptakan balok Cruissenaire untuk mengembangkan kemampuan berhitung pada anak, pengenalan bilangan, dan untuk meningkatkan kemampuan menalar. Balok yang dikembangkan Cruissenaire cukup banyak dikembangkan pada lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini. APE yang diciptakan Cruissenaire terkenal dengan balok berserinya dengan ukuran yaitu:
1x1x1 cm dengan warna kayu asli 2x1x1 cm dengan warna merah 3x1x1 cm dengan warna hijau muda 4x1x1 cm dengan warna merah muda 5x1x1 cm dengan warna kuning 6x1x1 cm dengan warna hijau tua 7x1x1 cm dengan warna hitam 8x1x1 cm dengan coklat
9x1x1 cm dengan warna biru tua 10x1x1 cm dengan warna jingga
Berawal dari balok Cruissenaire inilah kemudian menjadi inspirasi bagi para guru dan pengrajin alat permainan edukatif untuk mengembangkan berbagai jenis balok yang sering kita jumpai di lembaga-lembaga PAUD di Indonesia.
d. APE ciptaan Froebel
Froebel memiliki alat permainan khusus yang dikenal dengan nama balok Blockdoss. APE ini berupa balok bangunan, yaitu suatu kotak besar berukuran 20x30 cm yang terdiri dari balok-balok kecil berbagai ukuran yang merupakan kelipatannya. Di Indonesia blockdoss dikenal dengan kotak kubus yang sering kita temukan di lembaga pendidikan anak usia dini. APE ini banyak digunakan sebagai salah satu jenis APE untuk melatih motorik dan daya nalar anak.
H. Penggunaan Alat Permainan Edikatif Sebagai Media