mana saja, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Sedangkan dalam hal keterbatasan bahasa, alat permainan edukatif diciptakan untuk mempermudah guru menyampaikan materi yang tidak dapat dijelaskan dengan bahasa verbal, sehingga siswa dapat dengan mudah memahaminya melalui alat permainan edukatif yang diciptakan khusus terkait dengan materi tersebut.
d) Membangkitkan motivasi belajar anak
Motivasi belajar anak bisa naik dan turun tergantung dari mood atau perasaan anak. Untuk terus menumbuhkan motivasi belajar, guru atau orang tua harus pandai mencari cara termasuk memilih dan menyediakan alat- alat permainan edukatif yang beragam. Keragaman alat permainan edukatif ini dapat membangkitkan motivasi belajar anak karena mereka selalu melihat hal-hal baru, tantangan baru, dan permainan-permaian baru. Apalagi salah satu karakteristik anak adalah memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga adanya alat permainan edukatif yang beragam dapat menumbuhkan rasa ingin tahu anak terhadap benda atau permainan yang baru.
e) Sebagai media penilaian anak
Tujuan terakhir adalah sebagai media untuk penilaian anak dimana guru melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh anak secara alamiah dengan menggunakan alat permainan edukatif tanpa diketahui oleh anak bahwa dirinya sedang dalam pemantauan atau penilaian oleh guru. Dari hasil penilaian inilah guru bisa mengetahui perkembangan anak secara otentik, alamiah, dan tanpa rekayasa.
sosial emosional, kognitif, seni, maupun bahasa. Tidak ada satupun aspek perkembangan anak yang tidak dapat dikembangkan melalui alat permainan edukatif karena alat permainan edukatif dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
Satu alat permainan edukatif tidak hanya bermanfaat untuk mengembangkan satu aspek saja, tetapi banyak aspek karena salah satu karakteristik alat permainan edukatif adalah multiguna.
Misalnya dalam proses pembuatan alat permainan edukatif, guru atau orang tua dapat melibatkan anak sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. Saat proses pembuatan, anak distimulasi perkembangan fisik motoriknya karena ada proses menggungting, menempel, mewarnai, dan sebagainya. Anak juga distimulasi kemampuan seni melalui pemilihan warna, model, atau bentuk alat permainan edukatif yang dibuat. Selain itu, kemampuan kognitif juga terstimulasi dari proses pemilihan alat dan bahan, menentukan warna, menghitung jumlah bahan yang digunakan, menentukan model yang sesuai kebutuhan, dan sebagainya.
Dari proses pembuatan saja semua aspek dapat distimulasi, apalagi pada saat alat permainan edukatif tersebut dimainkan.
Anda hanya perlu menjelaskan aturan dalam menggunakan alat permainan edukatif dan mengawasi anak saat bermain agar tidak keluar dari tujuan yang sudah ditentukan. Selebihnya, anak-anak diberikan kebebasan sesuai dengan yang mereka sukai.
Menurut Suyadi dalam Kusuma dan Listiana, manfaat alat permainan edukatif adalah sebagai berikut:8
1. Melatih kemampuan motorik
Memainkan alat permainan edukatif tidak bisa lepas dari penggunaan motorik, baik kasar maupun halus. Motorik anak dapat distimulasi pada saat anak diajak membuat sampai dengan memainkan alat permainan edukatif tersebut. Stimulasi
8 Kusuma and Listiani. Hlm. 12
motorik dapat dibagi menjadi dua, yaitu motorik kasar dan halus. Motorik kasar identik dengan penggunaan kaki dimana alat permainan edukatif dapat dibuat dalam ukuran besar agar anak dapat memainkannya menggunakan gerakan kaki.
Misalnya alat permainan edukatif berupa ulat tangga ukuran besar yang dapat dimainkan oleh anak secara langsung sebagai pengganti pion. Sedangkan motorik halus identik dengan penggunaan tangan atau jari-jari di mana anda dapat membuat alat permainan edukatif yang memungkinkan anak menggunakan kemampuan tangan atau jarinya untuk memainkan alat permainan edukatif tersebut seperti bermain menggunakan bola, balok, dan puzzle.
2. Melatih konsentrasi
Saat bermain anak-anak membutuhkan konsentrasi agar permainan dapat diselesaikan dengan baik. Contohnya saat anak menyusun puzzle, mereka membutuhkan konsentrasi untuk menyusun puzzle sesuai dengan pola-pola yang sudah dibuat. Contoh lain lagi pada saat anak bermain menyusun balok, anak harus berkonsentrasi agar dapat menyusun balok yang sesuai dengan bangunan atau bentuk yang diinginkan.
3. Mengembangkan konsep sebab akibat
Saat bermain menggunakan alat permainan edukatif, anak dapat melakukan berbagai cara tetapi langkah-langkah yang diambil anak saat menggunakan alat permainan edukatif akan memberikan akibat yang berbeda-beda. Misalnya saat menyusun puzzle, anak harus menyesuaikan kepingan-kepingan puzzle sesuai dengan tempat yang sudah ditentukan, jika tidak, maka kepingan-kepingan itu tidak membentuk gambar atau model yang sesuai. Contoh lain saat menyusun berbagai bentuk balok, anak harus menyesuaikan bentuk balok yang berada di posisi bawah, atas, samping, atau yang digunakan untuk membuat bentuk jendela, atap, pintu, dan sebagainya.
Jika tidak, maka bangunan yang dibuat tidak terlihat bagus dan
eksotis. Hal-hal yang dilakukan tersebut di atas mengajarkan kepada anak konsep sebab akibat.
4. Melatih bahasa dan wawasan
Alat permainan edukatif biasanya digunakan juga untuk melatih bahasa anak, khusunya saat anda bercerita atau mendongeng. Mendongeng menggunakan alat permainan edukatif dapat memberikan kesan yang lebih menarik dan lebih hidup dibandingkan mendongeng tanpa alat bantu. Selain itu, pada saat anak bermain menggunakan alat permainan edukatif, anda dapat mengatur permainan tersebut agar anak mau berbicara atau mengucapkan kata dan kalimat tertentu. Latihan berbahasa juga dapat dilakukan pada saat anak selesai membuat karya dengan menggunakan alat permainan edukatif, misalnya setelah menyusun sebuah gedung menggunakan balok, anak-anak dapat menceritakan kepada teman-temannya terkait gedung yang dibangun tersebut.
5. Mengenalkan warna dan bentuk
Alat permainan edukatif pasti memiliki warna dan bentuk yang bervariasi. Tujuannya adalah untuk menghasilkan alat permainan edukatif yang menarik perhatian dan sekaligus mengenalkan warna dan berbagai bentuk kepada anak yang memainkan alat permainan edukatif tersebut.
Selain manfaat yang disebutkan di atas, Rose menjelaskan manfaat lain dari alat permainan edukatif yaitu:9
1. Mendekatkan anak dengan keluarga
Anak usia dini merupakan sosok yang belum mampu melakukan segala sesuatu secara mandiri. Mereka masih sangat membutuhkan sosok orang dewasa terutama keluarga yang mampu menemani, mendampingi, dan membimbing dalam berbagai hal termasuk dalam menggunakan alat permaina edukatif. Ketika anda mendampingi anak bermain bersama,
9 Nancy Rose, Educational Toys: 20 Tips You Can‟t Afford to Miss, 1st edn (Lulu.com, 2016).
anda mengajarkan anak tentang keseimbangan, batasan- batasan, dan ikatan. Selain itu, menurut Rose, alat permainan edukatif saat ini menjadikan keluarga lebih dekat karena alat permainan edukatif membantuk anak untuk bersosialisasi, berpikir, menggunakan logika, menyelesaikan masalah, dan sebagainya.
2. Mengajarkan anak banyak hal baru
Alat permainan edukatif juga mengajarkan anak banyak hal baru karena alat permainan edukatif mengajarkan anak untuk belajar dengan cara yang menyenangkan. Saat anda menginginkan anak anda memahami bahasa asing, anda cukup menggunakan alat permainan edukatif yang dapat mengucapkan berbagai bahasa asing dalam satu kali klik. Anda juga dapat mengajarkan anak anda bagaimana mengendarai mobil dengan menggunakan mobil-mobilan yang dirancang khusus untuk anak usia dini. Kemudian anda juga dapat mengajarkan anak anda bagaimana mendayung perahu tanpa harus khawatir tenggelam di laut yang dalam.
Bagi anak yang baru lahir, alat permainan edukatif dapat digunakan untuk mengajarkan anak sentuhan, suara, maupun kata-kata baru sesaat setelah mereka lahir. Dengan alat permainan edukatif, semua hal dapat diajarkan kepada anak sesuai dengan kondisi dan perkembangannya masing-masing.