• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAERAH

B. Kesehatan

Kabupaten Rembang

Tahun 2021-2026

RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Tabel 2.41

Angka Harapan Lama Sekolah di Kabupaten Rembang 2016-2020

Tahun 2016 2017 2018 2019 2020

Realisasi 12,03 12,04 12,05 12,10 12,11

Sumber: Dindikpora, 2021

Tabel 2.42

Rata-rata Lama Sekolah di Kab. Rembang

Tahun 2016 2017 2018 2019 2020

Realisasi 6,93 6,94 6,95 7,15 7,16

Sumber: Dindikpora, 2021

RLS mengacu pada tabel di atas menunjukkan selama tahun 2016-2020 mengalami kenaikan, yaitu dari 6,93 persen menjadi 7,16 persen di tahun 2020.

Pertumbuhan yang positif ini merupakan hal penting dalam membangun kualitas manusia yang lebih baik. Keterkaitan mengenai pendidikan tidak hanya untuk menambah pengetahuan, tetapi juga diharapkan mempu meningkatkan keterampilan yang berguna untuk produktivitas kerja.

Tabel 2.43

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita di Kabupaten Rembang (Rp. 000)

Tahun 2016 2017 2018 2019

Realisasi 9.453 9.736 10.191 10.551

Sumber: Dokumen Laporan Evaluasi RPJMD Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021

Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita selama tahun 2016-2019 selalu mengalami peningkatan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi masyarakat terhadap suatu hal meningkat. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita di Kabupaten Rembang pada tahun 2016 yakni sebesar Rp9.453.000,-. Pada tahun 2017 mengalami kenaikan menjadi RP9.736.000,- lalu naik kembali sebesar Rp455.000,- di tahun 2018 sehingga nilai realisasi pada tahun 2018 yakni sebesar Rp10.191.000,-. Kenaikan yang terus terjadi tersebut hingga mencapai Rp 10.551.000,- pada tahun 2019.

Kabupaten Rembang

Tahun 2021-2026

RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Tabel 2.44

Indikator Makro Urusan Kesehatan Kabupaten Rembang Tahun 2016-2020

No Uraian Tahun

2016 2017 2018 2019 2020 1 Angka Usia Harapan Hidup (UHH) 74,27 74,32 74,39 74,43 74,55

2 Jumlah Kematian Bayi/AKB (kasus) 143 135 149 164 138

3 Angka Kematian Balita / AKABA (per 1.000 Kelahiran Hidup)

181 158 170 194 157

4 Jumlah Kematian Ibu/AKI (kasus) 15 13 9 7 13

5 Persentase Gizi Buruk (kasus) 46 47 48 50 50

6 Persentase Stunting (persen) 25,99 32,36 29,92 26 24,42 Sumber: BPS dan Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, 2020

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa capaian indikator makro urusan kesehatan cenderung bervariasi. Terdapat beberapa indikator yang mengalami kenaikan, penurunan, maupun fluktuatif. Adapun indikator makro yang mengalami kenaikan dan penurunan di antaranya: 1) Angka UHH pada tahun 2016 mencapai 74,27 naik menjadi 74,55 pada tahun 2020; 2) Kasus jumlah AKB turun dari 143 kasus pada 2016 menjadi 138 kasus pada 2020; 3) Angka AKABA per 1.000 kelahiran hidup menurun dari 181 kasus pada 2016 menjadi 157 kasus pada 2020; 4) Kasus persentase gizi buruk naik dari 46 kasus pada 2016 menjadi 50 kasus pada 2020. Data ini menjadikan perhatian rencana pembangunan sebab di beberapa bidang yang mengalami peningkatan tidak selalu berarti memberikan hasil yang baik. Sedangkan indikator makro urusan kesehatan Kabupaten Rembang yang cenderung fluktuatif adalah persentase stunting. Stunting pada tahun 2016 mencakup 25,99 persen, menjadi 24,42 persen pada tahun 2020. Stunting di Kabupaten Rembang tertinggi yakni di tahun 2017 dengan persentase stunting sebesar 32,36 persen.

Upaya penurunan AKI dan AKB masih tetap dilakukan mengalami berbagai kendala setidaknya jumlah kasus dapat ditekan. Disisi lain, masih ada indikator urusan kesehatan yang mengalami penurunan adalah Persentase gizi buruk dari 31 kasus pada tahun 2015 menjadi 50 kasus pada tahun 2020. Kita berharap upaya penanganan yang dilakukan akan nampak hasilnya secara signifikan pada tahun mendatang.

Tabel 2.45

Persentase Penurunan Angka Kematian Ibu Kabupaten Rembang Tahun 2016-2020 (persen)

Uraian AKI T a h u n

2016 2017 2018 2019 2020

Persentase (kasus) -46,67 (↑ 7) 15,38 (↓ 2) 4`4,44 (↓ 4) 28,57 (↓ 2) -46,15 (↑ 6 ) Sumber: Dokumen Laporan Evaluasi RPJMD Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021

Kabupaten Rembang

Tahun 2021-2026

RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Termasuk upaya dalam menurunkan AKI adalah dengan memberikan pelayanan kesehatan Ibu hamil dan anak. Cakupan program tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Secara keseluruhan persentase program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak berada pada persentase yang baik, yakni sebesar 100%. Hanya saja untuk cakupan kunjungan bayi, cakupan pelayanan nifas, dan cakupan kunjungan ibu hamil K4 cenderung fluktuatif setiap tahun seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.46

Cakupan Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Tahun 2016-2020

Jenis Layanan Tahu

2016 2017 2018 n 2019 2020 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan yg memiliki kompetensi kebidanan

100 99,8 100 99 99,87

Cakupan kunjungan bayi 94,90 94,5 98,7 98,98 98,46

Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 89,90 90,4 90,7 90,8 95,6

Cakupan pelayanan nifas 96,90 96,5 97,7 98,1 97,5

Cakupan neonatus dengan komplikasi yang

ditangani 100 100 100 100

155 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 100 100 100 100 100 Persentase BBLR yang ditangani sesuai

dengan standar oleh tenaga kesehatan

100 100 100 100 100

Sumber: Dokumen Laporan Evaluasi RPJMD Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021

Selain melaksanakan upaya penurunan AKI, Pemerintah Kabupaten Rembang juga melakukan upaya untuk menekan AKB. Upaya ini pada tahun 2016-2017 menunjukkan hasil yang baik. Namun, menjadi perhatian kembali sebab dalam jangka empat tahun meningkat hingga mencapai jumlah 164 kasus pada tahun 2019 meskipun telah menurun kembali menjadi 138 pada tahun 2020.

Tabel 2.47

Jumlah Penurunan Angka Kematian Bayi Kabupaten RembangTahun 2016-2020 (persen)

Uraian AKB T a h u n

2016 2017 2018 2019 2020

Persentase (kasus) -6,29 (↑ 9) 5,93 (↓8) -9,40 (↑14) -9,15 (↑15) 18,84 (↓26) Sumber: Dokumen Laporan Evaluasi RPJMD Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021

Gizi buruk untuk balita juga perlu untuk diperhatika karena akan berdampak pada kesehatan bayi dan pertumbuhannya di kemudian hari. Persentase cakupan balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Selama empat tahun berturut-turut, perawatan baik berhasil diberikan kepada balita gizi buruk sehingga persentase cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan mencapai 100 persen.

Kabupaten Rembang

Tahun 2021-2026

RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Tabel 2.48

Persentase Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan

Tahun 2016 2017 2018 2019 2020

Persentase 100 100 100 100 100

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, 2020

Pencegahan dan penanggulangan penyakit juga turut dilakukan baik untuk penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Capaian program terkait pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular dapat dilihat pada Tabel 2.49 dan 2.50.

Tabel 2.49

Persentase Capaian Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Jenis Penyakit Menular Tahun

2016 2017 2018 2019 2020 Persentase Kejadian Luar Biasa (KLB)

penyakit yg dilakukan penanglan < 24 jam

100 100 100 100 100

Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

100 100 100 100 100

Cakupan Penemuan dan penanganan

penderita TBC BTA 39,4 47,3 54,9 74,06 36,68

Persentase Kasus baru TB paru (BTA positif) yang tertangani

100 100 100 100 100

Persentase Penanganan kasus diare per 1000 penduduk yang tertangani

100 100 98,18 49,48 74,18

Persentase Kasus DBD yang ditangani 100 100 100 100 100

Persentase ODHA terdata yang

mendapat Anti Retroviral Treatment (ART)

77,63 78,83 79,09 75,90 56,89 Persentase Kasus Filariasis (Kaki Gajah)

yang Ditangani

100 100 Tidak ada kasus

Tidak ada kasus

Tidak ada kasus Persentase Penanganan penderita malaria 100 100 100 100 100 Sumber: Dokumen Laporan Evaluasi RPJMD Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021

Untuk persentase capaian program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular di Kabupaten Rembang menunjukkan hasil baik. Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular yang dilakukan mencapai hasil rata-rata 100 persen.

Tabel 2.50

Persentase Capaian Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

Jenis Penyakit Tidak Menular Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

Prevalensi tekanan darah tinggi 0,51 8,2 0,15 32,7 37,2

Persentase Perempuan usia 40-50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara

0,71 0,74 0,23 0,34 0,1

Persentase Desa/kelurahan yang elaksanakan keg Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM)

9,9 25,2 74,8 99,3 113,3

Sumber: Dokumen Laporan Evaluasi RPJMD Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021

Kabupaten Rembang

Tahun 2021-2026

RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Sementara untuk persentase capaian program pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular di Kabupaten Rembang menunjukkan peningkatan hasil diantaranya adalah menurunnya persentase perempuan yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara serta peningkatan persentase desa yang melaksanakan posbindu PTM.

Selain pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular diatas, juga terdapat program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular akibat adanya pandemi covid-19 yang terjadi pada awal tahun 2020. Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular akibat covid-19 dilakukan melalui kebijakan vaksinasi. Melalui kebijakan vaksinasi ini diharapkan dapat menekan pekembangan dan penambahan kasus covid mengingat pandemi ini melemahkan hampir sebagian besar aktivitas masyarakat, khususnya kegiatan ekonomi. Kebijakan vaksinasi covid-19 di Kabupaten Rembang sendiri terbagi atas 5 kriteria penerima, yakni SDM Kesehatan, Publik, Lansia, Masyarakat Renta hingga Masyarakat Umum. Berikut kriteria penerima vaksinasi di Kabupaten Rembang yang sudah berjalan hingga juli 2021.

Tabel 2.51

Kriteria Penerima Vaksinasi Covid-19 Kabupaten Rembang sampai Juli 2021

No Kriteria Sasaran Vaksinasi 1 % Vaksinasi 2 %

1 SDMK 2.488 2.357 94,73 2.437 97,95

2 Petugas Publik 39.232 27.816 70,90 18.204 46,40

3 Lansia 62.544 22.129 35,38 12.452 19,91

4 Masyarakat Rentan 2.164 402

5 Masyarakat Umum 28.994 4.999

Total 104.264 83.460 80,05 38.494 36,92

Sumber : Dinas Kesehatan,2021

Meskipun kebijakan vasksinasi telah dikeluarkan sebagai upaya menekan persebaran pandemi covid-19, namun masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya, yakni masih banyak sasaran masyarakat yang tidak mau menerima vaksin dengan berbagai alasan sehingga total cakupan masih belum optimal, selain itu adanya keterbatasan stok vaksin, mengingat kuota vaksin yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, sehingga perlu adanya upaya keras dalam pencapainnya.

1. Jumlah Rumah Sakit

Lokasi rumah sakit di Kabupaten Rembang terpusat di Kecamatan Rembang dengan dua rumah sakit di tahun 2011, tiga rumah sakit di tahun 2018 dan stagnan sampai dengan tahun 2020. Dengan demikian jumlahnya mengalami

Kabupaten Rembang

Tahun 2021-2026

RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

kenaikan sejak tahun 2011 hingga tahun 2020. Di satu sisi rasio Rumah Sakit per 100.000 penduduk masih rendah yakni sebesar 24,70 persen pada tahun 2020.

Jumlah tempat tidur RS di kab. Rembang pada tahun 2020 masih sangat kurang yakni sebanyak 483 buah berasal dari 1 RS pemerintah dan 2 rs swasta. Rasio tempat tidur sebesar 0,75/ 1.000 penduduk dengan asumsi ketersediaan tempat tidur adalah 0,75 bagi setiap 1.000 penduduk. Sementara data kemenkes rasio tempat tidur nasional berkisar 1,07 - 1,21 per 1.000 penduduk.

Tabel 2.52

Jumlah Rumah Sakit di Kabupaten Rembang

Kecamatan Rumah Sakit

2016 2017 2018 2019 2020

Sumber

Bulu

Gunem

Sale

Sarang

Sedan

Pamotan

Sulang

Kaliori

Rembang 2 2 3 3 3

Pancur

Kragan

Sluke

Lasem

Total 2 2 3 3 3

Sumber: Profil kesehatan Dinkes Kab. Rembang

2. Jumlah Kelas Perawatan untuk Rawat Inap

Jumlah fasilitas perawatan rawat inap mengalami perubahan terutama di kelas VIP yang mengalami penurunan dari 2.721 menjadi 2.467 di tahun 2019. Namun, secara umum jumlah fasilitas pelayanan rawat inap mengalami kenaikan terutama di Kelas III yaitu dengan jumlah sebanyak 15.241 di tahun 2019. Sementara itu, untuk Kelas I cenderung fluktuatif hingga tahun 2019 mencapai angka 2.473. Kondisi ini sama seperti Kelas II yang juga mengalami penambahan sebanyak 873 fasilitas pelayanan kesehatan rawat inap.

Kabupaten Rembang

Tahun 2021-2026

RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Tabel 2.53

Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Kelas 2016 2017 2018 2019 2020

Utama/VIP 1.851 2.850 2.721 2.467 823

Kelas I/Grade I 2.394 1.909 2.141 2.473 1.800

Kelas II/ Grade II 3.411 2.284 2.353 3.231 1.782

Kelas III/ Grade III 12.596 12.587 14.195 15.241 10.078

ICU/ ICU 2.529 2.256 2.047 2.110 328

Total 22.781 21.886 23.457 25.522 14.811

Sumber: Kabupaten Rembang dalam Angka Tahun 2016-2020 3. Jumlah Poliklinik

Jumlah poliklinik cenderung bertambah dari tahun ke tahun. Lokasi klinik berada di Kecamatan Rembang dengan total enam poliklinik di tahun 2014. Kemudian bertambah menjadi 8 di tahun 2018 dan menjadi 9 buah pada tahun 2020.

Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan masih terkonsentrasi di kecamatan utama. Kemudian, terdapat poliklinik di kecamatan lain yang mengalami stagnansi sepanjang tahun 2014 hingga tahun 2019, seperti yang terjadi di Kecamatan Sumber dan Bulu. Beberapa kecamatan masih belum memiliki klinik.

Tabel 2.54

Jumlah Poliklinik di Kabupaten Rembang Kecamatan

T a h u n

2014 2018 2019 2020

Sumber 1 -

Bulu 1 -

Gunem -

Sale -

Sarang -

Sedan -

Pamotan 1 1 1 1

Sulang -

Kaliori -

Rembang 5 5 5 8

Pancur -

Kragan 1 -

Sluke -

Lasem -

Total 6 9 6 9

Sumber: Kabupaten Rembang dalam Angka Tahun 2016-2020 & Dinas Kesehatan

Kabupaten Rembang

Tahun 2021-2026

RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

4. Jumlah Puskesmas

Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mendefinisikan puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.

Jumlah puskesmas di Kabupaten Rembang terus disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan kepada masyarakat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

Jumlah puskesmas terbanyak terdapat di Kecamatan Sarang, Kecamatan Rembang, dan Kecamatan Kragan. Adapun rincian jumlah puskesmas per kecamatan adalah sebagai berikut.

Tabel 2.55

Jumlah Puskesmas di Kabupaten Rembang

Kecamatan Puskesmas

2016 2017 2018 2019 2020

Sumber 1 1 1 1 1

Bulu 1 1 1 1 1

Gunem 1 1 1 1 1

Sale 1 1 1 1 1

Sarang 2 2 2 2 2

Sedan 1 1 1 1 1

Pamotan 1 1 1 1 1

Sulang 1 1 1 1 1

Kaliori 1 1 1 1 1

Rembang 2 2 2 2 2

Pancur 1 1 1 1 1

Kragan 2 2 2 2 2

Sluke 1 1 1 1 1

Lasem 1 1 1 1 1

Total 17 17 17 17 17

Sumber: Profil kesehatan Dinkes Kab. Rembang 5. Jumlah Puskesmas Pembantu (Pustu)

Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat bahwa dalam mewujudkan wilayah kerja puskesmas yang sehat, puskesmas didukung oleh jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring puskesmas. Jaringan pelayanan puskesmas terdiri atas puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan praktik bidan desa. Puskesmas pembantu memberikan pelayanan kesehatan secara permanen di suatu lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas.

Jumlah pustu di Kab. Rembang tahun 2016 – 2020 adalah sebagai berikut.

Kabupaten Rembang

Tahun 2021-2026

RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Tabel 2.56

Jumlah Puskesmas Pembantu di Kabupaten Rembang

Kecamatan T a h u n

2016 2017 2018 2019 2020

Sumber 4 4 4 4 4

Bulu 5 5 5 5 5

Gunem 4 4 4 4 4

Sale 5 5 5 5 5

Sarang 5 5 5 5 5

Sedan 5 5 5 5 5

Pamotan 5 5 5 5 5

Sulang 5 5 5 5 5

Kaliori 4 4 4 4 4

Rembang 6 6 6 6 6

Pancur 5 5 5 5 5

Kragan 7 7 7 7 7

Sluke 3 3 3 3 3

Lasem 6 6 6 6 6

TOTAL 69 69 69 69 69

Sumber: Kabupaten Rembang dalam Angka Tahun 2016-2020 6. Jumlah Apotek

Jumlah apotek terbanyak di Kabupaten Rembang masih didominasi berlokasi di Kecamatan Rembang yang mengalami peningkatan di setiap tahunnya, dengan jumlah terakhir sebanyak 25 apotek di tahun 2020. Hal ini menandakan bahwa fasilitas pendukung pelayanan kesehatan masih berkembang di kecamatan utama.

Jumlah apotek terbanyak selanjutnya berada di Kecamatan Sedan, Pamotan, Kragan, Lasem. Sementara itu di kecamatan lain ada yang memiliki satu apotek kecuali di kecamatan bulu belum ada apotek.

Tabel 2.57

Jumlah Apotek di Kabupaten Rembang

Kecamatan T a h u n

2014 2018 2019 2020

Sumber 1 2 2

Bulu -

Gunem 1

Sale 1 1 2 2

Sarang 2 3 5 5

Sedan 1 4 4 7

Pamotan 1 2 5 6

Sulang 1 1 2 2

Kaliori 1 2

Kabupaten Rembang

Tahun 2021-2026

RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kecamatan T a h u n

2014 2018 2019 2020

Rembang 10 11 23 25

Pancur 1 1 1

Kragan 3 6 4 5

Sluke 1 1 1 2

Lasem 5 5 6 6

Total 25 36 56 66

Sumber: Kabupaten Rembang dalam Angka Tahun 2016-2020 & Dinas Kesehatan 7. Jumlah Tenaga Kesehatan

Dari data yang ditampilkan pada tabel 2.58 di bawah ini, secara keseluruhan jumlah tenaga medis terbanyak masih didominasi di Kecamatan Rembang dengan total terbanyak pada profesi perawat sebanyak 871. Sementara itu, Kecamatan Bulu menjadi kecamatan yang paling sedikit memiliki tenaga kesehatan. Adapun rincian jumlah tenaga kesehatan menurut kecamatan di kabupaten Rembang tahun 2020 adalah sebagai berikut.

Tabel 2.58

Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Rembang Tahun 2020

Kecamatan Dokter Perawat Bidan Farmasi Ahli Gizi

Umum Spesialis Gigi Sp. Gigi

Sumber 2 0 1 0 23 24 3 1

Bulu 1 0 1 0 8 20 0 0

Gunem 3 0 1 0 17 20 1 1

Sale 2 0 1 0 15 21 4 1

Sarang 4 0 2 0 28 39 3 2

Sedan 2 0 1 0 12 26 5 1

Pamotan 3 0 1 0 20 28 1 2

Sulang 2 0 1 0 20 27 3 2

Kaliori 3 0 0 0 16 27 1 1

Rembang 64 58 8 6 23 50 51 17

Pancur 2 0 1 0 14 30 2 1

Kragan 5 0 2 0 48 43 2 1

Sluke 3 0 1 0 18 23 1 1

Lasem 3 0 1 0 23 37 1 2

Jumlah 99 58 19 6 821 505 78 33

Sumber: Dinkes 2020

8. Cakupan Jamban Keluarga (JAGA)

Untuk menjamin kesehatan dan kebersihan masyarakat, salah satu upaya yang dilakukan di Kabupaten Rembang adalah dengan menggalakkan program Jamban Keluarga (JAGA) dengan SOP yang telah ditentukan termasuk dalam hal ini program

Kabupaten Rembang

Tahun 2021-2026

RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Stop Buang Air Besar Sembarangan.Berdasarkan tabel berikut, pada tahun 2016- 2020persentaseakses keluarga terhadap fasilitas jamban sehatberhasilmengalami peningkatan di setiap tahunnya.Namun,masih akan menjadi pekerjaan rumah sebab angka pencapaian belum dapat memenuhi 100%.

Tabel 2.59

Persentase Keluarga dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Layak (Jamban Sehat ) di Kab. Rembang

Tahun 2016 2017 2018 2019 2020

Persentase 80,6 87,3 91,5 96,6 98,4

Sumber: Dinas Kesehatan

Kemudian, program Keluarga Berencana (KB) menjadi salah satu program yang digagas pemerintah untuk menekan jumlah penduduk yang setiap tahun meningkat.

Di Kabupaten Rembang persentase peserta KB Aktif cenderung fluktuatif dari tahun 2016 hingga tahun 2020, yaitu 83,34 persen di tahun 2016 hingga 77,89 persen di tahun 2020 seperti terlihat pada Tabel 2.60.

Tabel 2.60

Persentase Cakupan Peserta KB Aktif

Tahun 2016 2017 2018 2019 2020

Persentase 83,34 84,11 80,02 79,58 77,89

Sumber: Dokumen Laporan Evaluasi RPJMD Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021

Sementara itu, tidak semua peserta KB aktif dapat konsisten dalam keikutsertaannya dalam KB. Hal ini dibuktikan dengan adanya angka drop out KB yang mengindikasikan peserta KB tidak menggunakan alat kontrasepsi dalam kurun waktu tertentu. Meskipun persentasenya tidak begitu besar, namun angka drop out KB di Kabupaten Rembang tetap ditemukan. Persentase angka drop out KB dapat dilihat pada Tabel 2.61 dengan data terakhir pada tahun 2020 mengalami peningkatan sebanyak 55,28 persen dibandingkan dengan tahun 2019.

Tabel 2.61

Persentase Angka Drop Out KB

Tahun 2016 2017 2018 2019 2020

Persentase 12,08 8,72 7,27 8,52 13,23

Sumber: Dokumen Laporan Evaluasi RPJMD Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021

Sementara itu, selain peserta aktif KB dan angka drop out KB di Kabupaten Rembang, terdapat pasangan usia subur yang sebenarnya ingin ber-KB namun tidak

Kabupaten Rembang

Tahun 2021-2026

RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

dapat dipenuhi yang disebabkan oleh berbagai faktor. Persentase Unmen Need tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.62.

Tabel 2.62

Persentase Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmen Need)

Tahun 2016 2017 2018 2019 2020

Persentase 6,73 6,94 9,81 9,94 10,82

Sumber: Dokumen Laporan Evaluasi RPJMD Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021

Berdasarkan tabel di atas, persentase selama tahun 2016-2020 selalu mengalami peningkatan. Persentase yang tidak telalu besar ini menunjukkan bahwa sebagian besar yang lain sudah terpenuhi untuk mengikuti program KB.

C. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang