• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAERAH

A. Pendidikan

Pendidikan memegang peranan sentral dalam pengembangan sumber daya manusia agar bisa bersaing dalam era keterbukaan dan globalisasi. Pemerintah telah menginstruksikan gerakan nasional percepatan penuntasan wajib belajar dan pemberantasan buta aksara. Oleh karena itu, peningkatan mutu pendidikan harus terus diupayakan. Upaya tersebut dimulai dari membuka kesempatan seluas-luasnya pada masyarakat untuk bisa mengakses pelayanan pendidikan hingga meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendidikan. Pendidikan bermutu dalam pembangunan sebuah bangsa (termasuk di dalamnya pembangunan pada lingkup kabupaten/kota) adalah suatu keniscayaan. Melalui pendidikan bermutu dapat dilahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing sebagai salah

Kabupaten Rembang

Tahun 2021-2026

RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

satu row input proses pembangunan. Tanpa pendidikan yang bermutu tidak mungkin tujuan pembangunan sebuah bangsa dapat terwujud dengan baik. Pendidikan bermutu dan pembangunan berkualitas bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pentingnya pendidikan yang berkualitas semakin disadari, sebab terciptanya kualitas manusia dan kualitas masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri hanya dapat diwujudkan jika pendidikan masyarakat berhasil ditingkatkan.

Tabel 2.35

Indikator Makro Urusan Pendidikan Kabupaten Rembang Tahun 2016-2020

No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020

1 Harapan Lama Sekolah 12,03 12,04 12,05 12,10 12,11 2 Angka Rata-rata lama

sekolah

6,93 6,94 6,95 7,15 7,16

3 Angka Partisipasi Kasar:

(persen)

PAUD 90,95 82,60 87,74 87,45 85,63

SD/MI 99,44 98,77 98,71 98,48 98,55

SMP/MTs 101,69 98,57 97,16 97,82 97,72

4 Angka Partisipasi Murni:

(persen)

SD/MI 86,02 86,34 91,10 91,05 95,24

SMP/MTs 71,81 71,83 73,92 72,81 72,13

Sumber: BPS, Dindikpora Kab. Rembang, 2020

Indikator kinerja urusan Pendidikan pada Fokus Kesejahteraan Sosial antara lain dilihat dari Harapan Lama Sekolah (HLS), Rata-rata Lama Sekolah (RLS), Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM), Angka Putus Sekolah (APS).

Indikator partisipasi sekolah terdiri dari Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) menjadi salah satu faktor yang dapat menjadi tolok ukur dalam tingkat partisipasi bidang pendidikan dalam kesejahteraan sosial masyarakat Kabupaten Rembang. Kemudian, berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa capaian indikator makro urusan pendidikan Kabupaten Rembang cenderung bervariasi.

Indikator HLS dan RLS mengalami kenaikan capaian setiap tahunnya. HLS pada tahun 2016 baru berada pada angka 12,03 tahun. Pada tahun 2017, HLS naik menjadi 12,04 tahun dan 12,05 tahun di tahun 2018. Kenaikan capaian HLS di tahun 2019 mencapai 0,5 tahun sehingga nilainya menjadi 12,10 tahun. Pada tahun 2020, HLS penduduk Kabupaten Rembang mencapai 12,11 tahun dimana diharapkan penduduk dapat menamatkan pendidikan hingga jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Nilai perhitungan RLS menandakan rata-rata penduduk Kabupaten Rembang yang berusia lebih dari 25 tahun ke atas telah menyelesaikan pendidikannya. Pada tahun 2016, nilai

Kabupaten Rembang

Tahun 2021-2026

RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

capaian RLS baru 6,93 tahun. Namun, pada tahun 2020 capaian RLS sebesar 7,16 tahun atau setara dengan menamatkan kelas VII pada tahun 2020.

Persentase capaian pada indikator APK, APM, dan APS cenderung bersifat fluktuatif setiap tahunnya. APK PAUD pada tahun 2016 sebesar 90,95 persen mengalami penurunan di tahun 2020 menjadi 85,63 persen. Penurunan juga terjadi pada APK SD/MI dan APK SMP/MTs. APK SD/MI pada tahun 2016 sebesar 99,44 persen menurun pada tahun 2020 sebesar 98,55 persen. Sedangkan untuk APK SMP/MTs, pada tahun 2016 nilainya mencapai 101,69 persen namun di tahun 2020 hanya sebesar 97,72 persen. Perhitungan APK tertinggi pada tahun 2019 berada di jenjang SD yang menandakan persentase penduduk berusia 6-12 tahun di Kabupaten Rembang bersekolah di tingkat SD sekitar 98 persen. APK tertinggi pada tahun 2020 juga berada pada jenjang SD yaitu sebesar 98,55 persen.

Persentase capaian APM PAUD pada tahun 2020 lebih kecil apabila dibandingkan dengan APM PAUD pada tahun 2016. APM PAUD pada tahun 2016 yaitu sebesar 90,95 persen. Namun, nilai APM PAUD tahun 2020 sekitar 85,63 persen. Capaian APM SD/MI dan SMP/MTs di Kabupaten Rembang pada tahun 2020 mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2016. Capaian APM SD/MI tahun 2016 sebesar 86,02 persen dan menjadi 95,24 persen di tahun 2020. Lalu, untuk capaian APM SMP/MTs di tahun 2016 yaitu sebesar 71,81 persen dan naik menjadi 72,13 persen.

Secara umum jumlah sekolah yang tersedia di Kabupaten Rembang mengalami stagnasi. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah sekolah dasar yang konstan dari tahun 2016-2020. Berdasarkan pada data yang terlampir pada tabel berikut di Kecamatan Rembang pada Kabupaten Rembang terdapat pengurangan sekolah dasar di tahun 2019. Namun kemudian, terdapat peningkatan jumlah sekolah dasar di Kecamatan Kragan pada tahun 2019.

Tabel 2.36

Jumlah Sekolah Dasar per Kecamatan di Kabupaten Rembang

Kecamatan Jumlah Sekolah Dasar

2016 2017 2018 2019 2020

Sumber 18 18 18 18 18

Bulu 16 16 16 16 16

Gunem 14 14 14 14 14

Sale 15 15 15 15 15

Sarang 22 22 22 22 22

Sedan 20 20 20 20 20

Pamotan 23 23 23 23 23

Sulang 21 21 21 21 21

Kaliori 21 21 21 21 21

Rembang 30 30 30 29 29

Pancur 17 17 17 17 17

Kabupaten Rembang

Tahun 2021-2026

RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kecamatan Jumlah Sekolah Dasar

2016 2017 2018 2019 2020

Kragan 26 26 26 27 27

Sluke 13 13 13 13 13

Lasem 18 18 18 18 18

Total 274 274 274 274 274

Sumber: Kabupaten Rembang dalam Angka Tahun 2016-2020 Tabel 2.37

Persentase kelulusan kejar paket A, B, C Kabupaten Rembang 2016-2020

Tahun 2016 2017 2018 2019 2020

Realisasi 100 100 100 83,04 100

Sumber: Dokumen Laporan Evaluasi RPJMD Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021.

Bedasarkan tabel di atas, di bidang pendidikan untuk persentase kelulusan kejar paket A, B dan C pada tahun 2016-2020 mencapai angka persentase 100 persen. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik yang mengikuti kejar paket selalu dapat menyelesaikan pendidikannya hingga lulus.

Tabel 2.38

Persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Rembang 2016-2020

Tingkatan Pendidikan Laki-laki + Perempuan

2016 2017 2018 2019 2020

Sekolah Dasar 112,93 114,40 107,75 NA 105,93

Sekolah Menengah Pertama

94,55 103,87 98,73 NA 101,41

Sekolah Menengah Atas 80,03 68,77 71,12 NA 74,53

Sumber: BPS, 2021

Kemudian, APK di Kabupaten Rembang untuk jenjang Sekolah Dasar cenderung fluktuatif. Persentase APK untuk jenjang Sekolah Dasar antara tahun 2016-2020 tertinggi yaitu pada tahun 2017 dengan nilai sebesar 114,40 persen. Sedangkan persentase APK untuk jenjang jenjang Sekolah Dasar terendah yaitu tahun 2020 dengan nilai sebesar 105,93 persen. Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama juga berfluktuatif. Capaian APK terendah pada jenjang Sekolah Menengah Pertama yaitu pada tahun 2016 dengan capaian sebesar 94,55 persen. Sementara, untuk jenjang Sekolah Menengah Atas persentase APK terendah yaitu pada tahun 2017 dengan persentase sebesar 68,77. Sedangkan untuk APK jenjang Sekolah Menengah Atas terbesar yaitu di tahun 2016 dengan nilai 80,03 persen.

Kabupaten Rembang

Tahun 2021-2026

RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Tabel 2.39

Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Rembang 2016-2020

Tingkatan Pendidikan Laki-Laki + Perempuan

2016 2017 2018 2019 2020

Sekolah Dasar 99,54 97,82 96,75 NA 96,54

Sekolah Menengah Pertama

84,21 83,81 81,84 NA 82,34

Sekolah Menengah Atas 50,40 54,27 56,67 NA 56,00

Sumber: BPS, 2021

Berdasarkan tabel di atas, APM pada jenjang Sekolah Menegah Pertama dan Sekolah Menengah Atas cenderung fluktuatif. Sedangkan persentase APM pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar terus mengalami penurunan. APM pada jenjang Sekolah Dasar pada tahun 2016 yakni sebesar 99,54 persen dan pada tahun 2020 turun menjadi 96,54 persen. APM tertinggi pada jenjang Sekolah Menengah Pertama antara tahun 2016-2020 yakni pada tahun 2016 dengan nilai sebesar 84,2 persen. Sedangkan nilai terendahnya pada tahun 2018 yaitu sebesar 81,84 persen. Lalu, pada jenjang Sekolah Menengah Atas, APM tertinggi antara tahun 2016-2020 yakni di tahun 2018 sebesar 56,67 persen dan terendah di tahun 2016 dengan nilai 50,40 persen.

Tabel 2.40

Persentase Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Rembang 2016-2020

Kelompok Umur Sekolah

Laki-Laki + Perempuan

2016 2017 2018 2019 2020

7-12 100,00 100,00 99,42 NA 99,99

13-15 100,00 97,19 97,05 NA 98,05

16-18 60,97 68,92 68,54 NA 68,97

Sumber: BPS, 2021

Angka Partisipasi Sekolah (APS) merupakan indikator yang menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di tingkat pendidikan tertentu. Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Rembang yang persentasenya paling tinggi yaitu penduduk yang berusia 7-12 tahun. Kelompok umur ini pada tahun 2016 dan 2017 persentase APS-nya sebesar 100 persen. Namun, pada tahun 2020 sebesar 99,99 persen. Angka Partisipasi Sekolah kelompok umur 13-15 tahun tertinggi yakni tahun 2016 dengan nilai sebesar 100 persen dan Angka Partisipasi Sekolah kelompok umur 16-18 tahun yang tertinggi yakni di tahun 2020 dengan nilai sebesar 68,97 persen. HLS Kabupaten Rembang dalam kurun waktu empat tahun selalu berhasil meningkat seperti pada tabel berikut.

Kabupaten Rembang

Tahun 2021-2026

RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Tabel 2.41

Angka Harapan Lama Sekolah di Kabupaten Rembang 2016-2020

Tahun 2016 2017 2018 2019 2020

Realisasi 12,03 12,04 12,05 12,10 12,11

Sumber: Dindikpora, 2021

Tabel 2.42

Rata-rata Lama Sekolah di Kab. Rembang

Tahun 2016 2017 2018 2019 2020

Realisasi 6,93 6,94 6,95 7,15 7,16

Sumber: Dindikpora, 2021

RLS mengacu pada tabel di atas menunjukkan selama tahun 2016-2020 mengalami kenaikan, yaitu dari 6,93 persen menjadi 7,16 persen di tahun 2020.

Pertumbuhan yang positif ini merupakan hal penting dalam membangun kualitas manusia yang lebih baik. Keterkaitan mengenai pendidikan tidak hanya untuk menambah pengetahuan, tetapi juga diharapkan mempu meningkatkan keterampilan yang berguna untuk produktivitas kerja.

Tabel 2.43

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita di Kabupaten Rembang (Rp. 000)

Tahun 2016 2017 2018 2019

Realisasi 9.453 9.736 10.191 10.551

Sumber: Dokumen Laporan Evaluasi RPJMD Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021

Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita selama tahun 2016-2019 selalu mengalami peningkatan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi masyarakat terhadap suatu hal meningkat. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita di Kabupaten Rembang pada tahun 2016 yakni sebesar Rp9.453.000,-. Pada tahun 2017 mengalami kenaikan menjadi RP9.736.000,- lalu naik kembali sebesar Rp455.000,- di tahun 2018 sehingga nilai realisasi pada tahun 2018 yakni sebesar Rp10.191.000,-. Kenaikan yang terus terjadi tersebut hingga mencapai Rp 10.551.000,- pada tahun 2019.