• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Holding Company

Dalam dokumen Manajemen dan Bisnis Modern (Halaman 93-97)

MERGER DAN AKUISISI BADAN USAHA

E. Konsep Holding Company

ANTARA,Kamis, 08 Februari 2007 22:39:00 Terlibat kartel Bir, danone Didenda 55 Juta Dolar Brussels, Luxembourg-RPL-Mahkamah Agung Uni Eropa, Kamis, meguatkan keputusan menetapkan dendan 42,4 juta Euro (55 juta dolar AS) kepada Danone (perusahaan makanan besar Perancis) karena terlibat kartel dalam pasar bir belgia.

Pada Desember 2001, Komisi Eropa menghukum denda Danone dan anak perusahannya Aelken Maes dan Interbrew (sekarang InBev) senilai total 91 juta Euro karena mengatur pengambilan pasar selama 1993-1998. Danone sendiri didenda 44,6 juta Euro.

Pengadilan Tinggi UE, the Court of First Instance (CFI), pada 2005 menolak banding yang diajukan Danone untuk membatalkan hukuman. Meski demikian CFI mengurai dendanya sebesar 2,2 juta Euro.

Kemudian, Pengadilan Tinggi (Mahkamah Agung) Eropa di Luxembourg (European Court of Justice/ECJ), menolak kasasi yang diajukan Danone dan menetapkan perhitungan denda yang dilakukan CFI telah memenuhi ketentuan hukum oleh karena itu jumlah denda tetap seperti keputusan CFI.

86

Holding campany merupakan perusahaan yang berdiri sendiri yang atas namanya sendiri, mengeluarkan saham- saham badan usaha laindan deviden yang tercapai dengannya.

Dalam dunia bisnis, kehadiran company merupakah sesuatu yang lumrah, mengingat banyak perusahaan yang telah melakukan kegiatan bisnis yang sudah sedemikian besar dengan bernagau garapan kegiatan, sehingga perusahaan itu perlu dipecah-pecah menurut penggolangan bisnisnya. Namun dalam pelaksanaan kegiatan bisnis yang dipecah-pecah tersebut, yang masing-masing akan terjadi perseroan terbatas yang mandiri masih dalam kepemilikan yang sama dengan pengontrolan yang masih tersentralisasi dalam batas – batas tertentu; artinya walaupun perusahaan tersebut telah dipecah- pecah dan menjadi perseroan terbatas tersendiri, tidak otomatis terpisah mutlak dari perusahaan holding.

Untuk itu pecahan-pecahan perusahaan tersebut bersama-sama dengan perusahaan-perusahaan lain yang mungkin timbul telah terlebih dahulu ada, dengan pemilik yang sama atau minimal ada hubungan khusus, dimiliki atau dikendalikan suatu perusahaan yang mandiri pula yaitu holding company tersebut.

Holding campany ini biasanya dilakukan oleh sebuah perusahaan yang kondisi keuangannya kuat sehingga dapat membeli saham-saham perusahaan lain. Perusahaan yang saham-sahamnya telah dibeli tidak lagi mempunyai kekuasaan apa-apa, semua kebijakan ditentukan oleh holding campany.

Jadi pda holding company. Jadi pada holding company penggabungan tidak dilakukan dengan memfusikan badan usaha yang bergabung. Mereka mendirikan badan usaha baru, tetapi modal badan usaha baru ini sebenarnya adalah penggabungan finansial dari badan usaha-badan usaha itu yang mereka gabungkan. Secara yuridis dan juga nampaknya dari luar, badan usaha-badan usaha itu tetap berdiri bebas sendiri-sendiri. Akan tetapi praktis sebenarnya badan usaha- badan usaha tersebut sudah berada di bawah pimpinan dan

pengurusan satu yaitu holding company. Jadi holding company ini bukan fusi melankan merupakan penggabungan finansial.

Secara umum proses pembentukan holding company dapat dilakukan sengan tiga prosedur, yaitu:

1. Prosedur residu

Dalam hal ini perusahaan asal dipecah-pecah sesuai masing-masing sektor usaha. Perusahaan yang dipecah- pecah tersebut telah menjadi perusahaan yang mandiri, sementara sisanya (residu) dari perusahaan asal dikonversi menjadi perusahaan holding, yang juga memagang saham.

2. Prosedur penuh

Prosedur penuh ini sebaliknya dilakukan jika sebelumnya tidak terlalu banyak terjadi pemecahan/

pendirian perusahaan, tetapi masing-masing perusahaan dengan kepemilikan yang sama/berhubungan saling terpencar-pencar, tanpa terkonsentrasi dalam suatu perusahaan holding. Dalam hal ini, yang menjadi perusahaan holding bukan sisa dari perusahaan asal seperti pada prosedur residu, tetapi perusahaan penuh dan mandiri.

3. Prosedur terprogram

Dalam prosedur ini pembentukan perusahaan holding telah direncanakan sejak awal start bisnis.

Karenanya, perusahaan yang pertama sekali didirikan dalam groupnya adalah perusahaan holding. Kemudian untuk setiap bisnis yang dilakukan akan dibentuk atau diakuisisi perusahaan lain. Dimana perusahaan holding sebagai pemegang saham biasanya bersama-sama dengan pihak lain sebagai partner bisnis. Dalam hal ini, jumlah perusahaan baru sebagai anak perusahaan dapat terus berkembang jumlahnya seirama dengan perkembangan bisnis dari group usaha yang bersangkutan.

88

Contoh bentuk holding company

Indosiar Tawarkan Pengalihan Saham ke Holding Company

25 Maret 2004

TEMPO Interaktif, Jakarta: Direksi PT Indosiar Visual Mandiri Tbk akan memberikan penawaran terbatas kepada pemegang saham publik dan PT TDM Aset Manajemen untuk bergabung dalam sebuah holding company./I.. ―Nanti akan disampaikan dalam RUPS mendatang. Diharapkan sebelum akhir tahun sudah selesai‖, kata Direktur Utama Indosiar, Handoko kepada pers di Jakarta, Kamis (25/3).

Pembentukan holding dan pengalihan saham ini, lanjut Handoko, sudah dilaporkan ke Bursa Efek jakarta (BEJ) dan badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Ia menegaskan pengalihan ini tidak akan menggunakan harga khusus atau premium. ―Ditukar atau banding satu‖, kata dia. Pengalihan ini, lanjut Handoko, merupakan hak pemegang saham untuk memilihnya. Ia mengatakan pemegang saham bisa saja tidak mengikutinya sehingga komposisi pemilik saham akan tetap.

Indosiar merupakan perusahaan terbuka dengan komposisi 43,24 persen saham publik, 29,02 persen saham PT TMD dan 27,74 persen PT IKM. Sebelumya PT IKM ini bernama PT Prima Visualindo dengan komposisi yang sama sejak 29 Februari 2004. ―IKM sudah eksis sebagai holding,‖

kata Handoko.

Handoko mengatakan holding ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang multimedia.

Namun saat ini, lanjutnya, masih bergerak sebagai stasiun televisi. Ia mengaku mempunyai rencana untuk melakukan ekspansi, misalnya akuisisi Radio Elshinta, Radio berita swasta di Jakarta. ―Saya katakan ini hanya rencana‖, kata dia.

Pembentukan holding ini bertujuan untuk menjaring investor asing dalam perusahaan berlogo ikan terbang ini.

Direktur Keuangan dan Akunting, Phiong Philipus Darma mengatakan siapapun bisa menjadi oemilik saham, termasuk Anthony Salim. ―Kta tidak tahu. Tapi ini bukan masalah bagi kami,‖ kata dia.

Ia juga meras optimis Indosiar bisa tetap stabil diantara persaingan televisi swasta di Indonesia. Dalam Nielsen Media Research, rating rata-rata selama tahun 2003, Indosiar berada di peringkat dua di bawah RCTI dari jumlah pemirsa 33 juta orang. Pada Januari dan Februari 2004, Indosiar berda di urutan pertama.

Namun pendapatan Indosiar terus menurun sejak 2001. Indosiar membuka laba bersih mencapai Rp 324 miliar dalam 2001. Angka ini menurun menjadi Rp 205 miliar pada 2002 dan Rp 101 miliar 2003. ―Angka ini masih sementara karena masih menunggu hasil audit,‖ kata dia.

Penurunan ini, kata Phiong, merupakan akibat adanya alokasi dana opersional yang membengkak, menurutnya anggaran besar ini terkait dengan persaingan dengan televisi lain. Indosiar, lanjutnya, berusaha membuat program dengan jangka panjang. Untuk itu, lanjutnya, Indosiar akan berusaha menurunkan dana operasional ini pada 2004 dan ke depannya.

Handoko juga menyatakan optimisnya. Menurutnya, Indosiar adapat terus mempertahankan posisinya di jajaran atas industri televisi di Indonesia. Untuk meningkatkan nilai laba ini, selanjutnya, perlu waktu yang panjang. ―Kalau mau disikat begitu saja mudah,‖ kata dia. Caranya, tambah dia, dengan terus-terusan mengelar program film Hollywood pilihan atau Block Buster.‖Sedikit konservatif tapi jauh lebih aman,‖ kata dia.

Dalam dokumen Manajemen dan Bisnis Modern (Halaman 93-97)