• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

C. Bentuk partisipasi nelayan dalam Pelestarikan Lingkungan laut

2. Lingkungan laut yang Lestari dan Berkelanjutan

mengurangi tekanan-tekanan dari kegiatan yang mempunyai potensi merusak lingkungan baik tekanan dari dalam maupun

tekanan dari luar”(hasil wawancara AS 28 Januari 2015)

Berdasarkan hasil wawancara bahwa masyarakat nelayan secara langsung pemberdayaan dan partisipasi dan menguragi dan potensi- potensi yang merusak lingkungan laut.

Berdasarkan wawancara ataf dinas perikanan megatakan bahwa.

“partisipasi sangat aktif dalam menjaga pelestarian wilayah masyarakat menyadari arti penting kawasan ekosistem yang perlu dijaga karena memberikan manfaat dalam kelestarian

sumberdaya ikan ”(hasil wawancara US 28 Januari 2015)

Berdasarkan hasil wawancara bahwa masyarakat nelayan Desa Pao sangat menjaga dalam kelestarian sumberdaya bahwa arti pentinya menjaga kelestarian sumberdaya perikanan.

Hasil obserfasi bahwa Sebenarnya masyarakat dapat berpar-tisipasi dalam menjaga lingkungan pantai ini. Salah satunya dalam bentuk kontrol terhadap lingkungan pantai yang berkaitan dengan limbah. Masyarakat dapat menegur bila ada yang membuang sampah di tepih pantai . Bentuk ini merupakan salah satu sisi lain masyarakat nelayan yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap kebersihan pantai. Cara cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengawasi, menegur, dan bekerja sama dalam menanggulangi sampah.

kelestarian lingkungan agar kualitas lingkungan tetap terjaga, maka pembangunan berkelanjutan harus memperhatikan pemanfaatan lingkungan hidup dan kelestariannya.

Pembangunan kawasan lingkungan adalah usaha-usaha dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia dengan memperhatikan faktor lingkungan. Istilah berkelanjutan digunakan untuk konsep pembangunan. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara aktif, bijaksana, efisien, dan memperhatikan pemanfaatan untuk masa kini dan generasi yang akan datang.

pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai pembangunan untuk memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Salah satu makhluk hidup yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya adalah manusia.

Oleh karena manusia mengusahakan dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungannya untuk keperluan hidupnya, maka manusialah yang selalu mempengaruhi lingkungan hidupnya.

Hal tersebut yang menjadi komponen aktif dalam mengelola dan mengubah ekosistem sesuai dengan yang dikehendakinya manusia. Dalam pembangunan yang berperan aktif adalah manusia. Peran itu bisa berdampak positif pembangunan dengan tidak mengabaikan lingkungan.

Atau peran berdampak negatif : pembangunan menimbulkan pencemaran yang juga disebabkan oleh manusia.

Pencemaran atau disebut polusi adalah peristiwa berubahnya keadaan alam (udara, air dan tanah) karena adanya unsur-unsur atau meningkatnya sejumlah unsur tertentu. Pencemaran tersebut dapat menimbulkan terganggunya keseimbangan ekosistem menurunkan mutu lingkungan hidup manusia.

“dengan luas relatif bibir pantai di apit dua sungai dan lahan pendapatan masyarakat nelayan bagus, karna lingungan laut sangat lestari karna lindungan laut sangat di jaga oleh masyarakat nelayan desa p a o ”(hasil wawancara IS,29 Januari 2015)

Hasil wawancara lingkuungan laut yang lestari karna masyarakat nelayan sangat menjaga dan lindungan laut itu karna hasil pendapatan mereka hanya masyarakat nelayan jadi wajar ketika masyarakat nelayan menjaga dan melindungi lingkungan laut dan bisa di nikmati hasilnya.

lindungan laut sangat di jaga dan semua yang ada di lindungan laut,karana kalau tidak di jaga maka terumbu karang yang ada di laut itu otomatis akan rusak dan ikan-ikan itu tidak bisa tinggal dan berkembang biak”(hasil wawancar,SJ29 Januari 2015) Berdasarkan hasil wawancara masyarakta nelayan sangat menjagan dan melindungi lingkungan laut dan terumbu karang itu kalau terumbu karan itu rusak maka otomatis ikan-ikan itu tidak bisa tinggal dan berkembang biak lagi,jadi wajar ketika masyarakta nelayan bisa menjaga dan melindungi lingkungan laut dan bisa di nikmat supaya lestari dan bisa di nikmati oleh anak cucucnya nanti.

Berdasarkan hasil wawancara Kepada Sekdes.

“Secara umum masyarakat nelayan sadar arti pentingnya keberadaan mangrove sebagai tempat asuhan bagi berbagai jenis biota laut dimana apabila wilayah dengan mangrove yang masih baik maka akan terdapat hasil tangkapan yang baik seperti

udang, kepiting serta hasilperikanan lainnya”(hasil wawancara SN 28 Januari 2015)

Berdasarkan hasil wawancara bahwa masyarakat Desa Pao sadar bila pentingnya pohong magrove untuk menjaga dan melindungi lingkungan laut dan berbagai jenis biotak seperti ikan dan udang serta perikanan yang lainya.

Hasil wawancara kepada staf dinas perikanan megatakan.

“Peran pemerintah tidak hanya berpengaruh terhadap persepsi masyarakat dalam menyabarkan arti pentingnya pengelolaan lingkungan laut, tetapi peran pemerintah juga mampu mendorong sikap masyarakat dalam berpartisipasi aktif dalam pengelolaan lingkungan laut dengan kegiatan aktif tidak menebang dan ikut menanam pohong mangrove, melakukan penangkapan ikan dengan alat tangkap yang tidak merusak lingkungan ekosistem terumbu karang yang ada di lingkungan laut”(hasil wawancara US 28 Januari 2015).

Berdasrkan hasil wawancara mengatakan pengelolaan lingkungan laut sangat mendorong sikap masyarakat dalam partisipasi aktif dalam pegelolaan lingkungan dan tidak menebang pohong kayu magrove supaya tidak merusak terumbu karang yang ada di lingkungan laut.

Hasil wawancara tokoh masyarakat mengatakan.

“berpartisipasi aktif dalam penanaman mangrove, hal ini karena pada wilayah desa Pao kondisi mangrovenya masih baik,disamping itu pertumbuhan mangrove masih terjadi secara alami”(hasil wawancaraHB 29 Januari 2015

Berdasarkan hasil wawancara bahwa masyarakat Desa Pao Dalam penanaman kayu magrove dan pertumbuhan kayu magrove dan masi di jaga oleh masyarakat nelayan Desa Pao dalam kelestarian lingkungan laut.

Bedasrkan hasil wawancara Kepala Desa.

Manusia harus menyadari bahwa sumber daya alam bukan hanya digunakan untuk kepentingan sekarang tetapi juga kesejahteraan anak cucu kita di masa depan. Untuk itu, perlu cara pengelolaan sumber daya alam yang benar agar kebutuhan manusia di masa depan dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya.

Pengelolaan sumber daya alam adalah upaya terpadu untuk memelihara dan melestarikan ketersediaan sumber daya alam agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi manusia”(hasil wawancara AS 28 Januari 2015)

Berdasarkan hasil wawancara bahwa sangat menjaga sumber daya alam dalam suapaya pemeliharaan pelestarian lingkungan laut supaya anak cucunya nanti bisa menikmati untuk masa depan nanti.

Berdasarkan hasil obserfasi bahwa lingkungan laut dan terumbu karang yang ada di Desa Pao, menjadi mata pencaharian oleh masyarakat nelanyan maka perlu dijagan dan dilestarikan lingkungan laut tersebut, kama masyarakat nelayan menjaga dan melindungi lingkungan laut dan terumbu karang yang ada di lingkuunga Desa Pao agar dapat di menikmati oleh masyarakat nelayan dan seluruh masyarakat Desa Pao Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Ekologi Politik Nelayan dalam Melestarikan Lingkungan Laut dan Bentuk partisipasi nelayan dalam Pelestarikan Lingkungan laut Terhadap Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut laut di Desa Pao Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto dapatdisimpulkan sebagai berikut.

1. Ekologi Politik Nelayan dalam Pelestarian Lingkungan Laut di Desa Pao Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto.

(a) Degradasi dan margilisasi (perubahan lingkungan laut) dampak bahwa masyarakat desa pao menjaga dan melindungi laut seperti karang agar sumber pendapatanya bertambah, dan dapat dimanfaatkan secara terus menerus dan mempertahankan keanekaragaman genetik.(b) Konflik Lingkungan Pesisir Beberapa konflik terjadi desa Pao seperti kasus perkelahian antara sesama masyarakat nelayan dan cenderung mempunyai fungsi bila dapat diselesaikan dengan baik, penyelesaian konflik yang tertuang dalam kesepakatan lokal yang telah menjadi aturan bersama dalam masyarakat Desa Pao. sehingga cepat teselesaikan.(c) Konservasi Lingkungan Laut seperti pencemaran dan perusakan lingkungan sumber daya perikanan,dan temasuk kedalamnya lingkungan perikanan dan pelestarian kekayaan hayati laut dan masyarakat pada umumnya menjaga lingkungan laut

79

termasuk pohong magrob untuk kelestarian lingkungan laut, dan memelihara terumbu karang. (d) Identitas Lingkungan Laut seperti Terumbu karang merupakan ekosistem yang amat pekat dan sensitif sekali. Jangankan dirusak, diambil sebuah saja, maka rusaklah keutuhannya. Ini dikarenakan kehidupan di terumbu karang di dasari oleh hubungan saling tergantung antara ribuan makhluk. Terumbu karang membutuhkan waktu yang sangat lama hingga dapat tercipta secara utuh dan indah.

2. Bagaimana Paertisipasi Masyarakat Nelayan dalam Pelestarian Lingkungan Laut di Desa Pao Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto.

(a) Partisipasi Masyarakat seperti masyarakat dapat berpar-tisipasi dalam menjaga lingkungan pantai ini. Salah satunya dalam bentuk kontrol terhadap lingkungan pantai yang berkaitan dengan limbah.

Masyarakat dapat menegur bila ada yang membuang sampah di tepi pantai . Bentuk ini merupakan salah satu sisi lain masyarakat nelayan yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap kebersihan pantai. Cara cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengawasi, menegur, dan bekerja sama dalam menanggulangi sampah.

(b) Lingkungan Laut yang Lestari dan Berkelanjutan seperti lingkungan laut dan terumbu karang yang ada di desa pao, masyarakat nelayan perlu dijagan dan dilestarikan lingkungan laut tersebut, karna masyarakat nelayan menjaga dan melindungi lingkungan laut dan

terumbu karang yang ada di lingkungan laut Desa Pao agar dapat di menikmati oleh masyarakat nelayan dan seluruh masyarakat Desa Pao Kecamatan Tarowang.

B. Saran

1. Diperlukan sosialisasi menyeluruh dan berkelanjutan kepada masyarakat mengenai program program pemerintah khususnya tentang konservasi sumberdaya perikanan di Desa Pao Kecamatan Tarowang Kab,Jeneponto.

2. Masyarakat diikutsertakan secara aktif dalam pelaksaan pengelolaan Konservasi di Desa Pao Kecamatan Tarowang Kab,Jeneponto.

3. Pemerintah seharus melaksanakan kegiatan program pengelolaan daerah konservasi seperti pemasangan tanda daerah lindung, pengawasan dan kegiatan yang mendukung seperti penanaman mangrove dan tranplantasi karang di Desa Pao Kecamatan Tarowang Kab,Jeneponto.

4. Diperlukan adanya kesinambungan program konservasi yang melibatkan secara aktif seluruh stakeholder (pemerintah pusat dan daerah serta nelayan). Selain itu perlu dibuat PERDA untuk menjamin keberadaan kawasan konservasi.

Selatan, PT. Gramedia Pustaka Utama dan Konphalindo, Jakarta

Berkes,fikrt.1999.Sacred Ecology: Traditional Ecologogycal Knowledge and resource management. Taylor and fanacis: Philadelphia

Beryant dan Bailey (2001). Kantor Mentri Negara Kependudukan dan Lingkungan EMDI Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Satu

Tinjauan), Jakarta.

Budihardjo,1990., Hak Asasi Manusia dalam Dimensi Global JurnalIlmu Politik., PT. Gramedia. Jakarta.

Bromley, DW1992. The commons, property, and commons property rigimes. In Making dhe commons Work Bromley (ed). ICS: san fransisco

Bryant L: raymon, and sinead bayley. 2001. Third work political ecology.

Routledge: london and new york.

feenstra: 1992 Metode-Metode Penelitian Kemasyarakatan, PT Gramedia Jakarta.

Forsyth T; 2003 Cristical Political Ecology: dhe politics o f environmental science. Roudlege:londan

Haggan, N and brown, P 2002 aboriginal pisheris isseucs: the west coast o f canada as a case study in production system in fisheries management.

Pauly, D fand polomares M,L (eas) UBS fisheries canrer research cambridge 10 (8)

Hasan: 2002, Hak Asasi Manusia Perkembangan Yang Merefleksikan Dinamika SosialPolitik, Universitas Airlanga, Surabaya,

Hidayat, Herman. 2011. Politik Lingkungan pengolalaan hutan masa orde baru dan reformasi. Yayaysan pustaka obor Indonesia. Jakarta

Husein: 1991 Asas Asas dan Metodologi Penelitian Grounded.Universitas Sebelas Maret, Fakultas Sosial Politik.

Kusnadi. 2000. Nelayan: Strategi Adaptasi dan Jaringan Sosial. Humaniora Utama Press. Bandung

Mariam,.1990._Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI ) dan Lembaga Ilmu Pegetahun Indonesia (LIPI), PT Gramedia Jakarta.

Mulyadi, 2007. EkonomiKelautan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

82

Ostrom, Elinor 1990 geverning dhe commos: dhe evelotion o f instutions for collective actions. Cambridge university press, cambidge

Redgwell: 1999, Afek Afek Sosial Politik dalam Pembagunan Ekonomi, dalam Pemikira ke Arah Demokrasi Ekonomi Jakarta.

Robbins P. 2004 politycal ecology; critical introduktions to georaphy blacwall pubilshing: oxpord.

Ruddle , K 1999. Dhe role o f local managemens and knowledge systems in small scale fisheries. The jaurnal ofpolicy studies. No.7

______. 2009. Keberdayaan Nelayan dan Dinamika Ekonomi Pesisir. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta

Satria, arif,2009.Ekologi politik nelayan.PT LKIS Printing cemerlang yogyakarta Saleh, Gazalba, 1991. Pencemaran Lingkungan Oleh Perusahaan Multinasional

(Suatu Tinjauan Hukum Internasional. Fakultas Hukum UI, Jakarta.

Suharto, Rakhmat. Bowo. 2001. Perlindungan Hak DuniaKetiga atas Sumber Daya Alam. PT. Tiara Wacana Yogya.

Sukemi: 2004, Makalah Pada Seminar Nasional Lingkugan Hidup di UKSW 4 Juni,Selahtiga.

Sukanda: 2000 Hukum Perlindungan Lingkugan , Konsevasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Gadja Madah University Perss, yogyakarta.

Soemarwoto., 1993. Hak Individu Lingkugan Hidup Yang Bersi . Perss Jogyakarta.

Soedjono:2005, Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembagunang (The World Commission on Environment and Development), Hari Depan Kita Bersama,PT Gramedia, Jakarta.

Widodo,J dan Suadi. 2006. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut, Gadjah Mada University Press

NIM 105640 079410 e-mail

No. HP 082189875010

NamaPembimbing 1) Dr. Jaelan Usman.M.Si 2) Rudi Hardi.S, Sos, M.SI

Judul EKOLOGI POLITIK NELAYAN DALAM PELESTARIAN LINGKUNGAN

LAUT DI DESA PAO KECAMATAN TAROWANG KABUPATEN JENEPONTO

Naskah tersebut berisi elemen penulisan berikut ini:

Keterangan(beritanda V) Ya Tidak

Judul Naskah jelas

NamaMahasiswa (nama pertama) di ikutiNamaPembimbing (nama terakhir) ditulis tanpa gelar

NamaJurusan/Program Studi dan Fakultas dan Universitas ditulis jelas Abstrak (tujuan, metode dan hasil penelitian) ada dan diikuti Kata Kunci Pendahuluan (latarbelakang dan tujuan) ditulis dengan jelas

Isi makalah (metode, hasil, dan pembahasan) ditulis dengan jelas Kesimpulan ditulis dengan jelas

DaftarPustaka (hanyadituliskan yang diacu di dalam makalah ini) Naskah berisi maksimal 15 - 20 halaman

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Dr. Jaelan Usman.M.Si Rudi Hardi.S, Sos, M.SI

Tgl. Persetujuan : Maret 2015 Tgl. Persetujuan : Maret 2015 Naskah telah disusun sesuai dengan Layout Penulisan artikel sebagaimana tercantum dalam

Outline Artikel Jurnal sehingga LAYAK dipublikasikan Mengetahui,

PengelolaJurnal,

( Hamrun, S.TP )

ArtikeldisetujuiPengelolaJurnaldigunakanuntukujianskripsidandiserahkankembalikePengelolauntukdiuploadkej urnal online

Supriadi, Jaelan Usman, Rudi Hardi Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Unismuh Gedung Iqra Lt. 5 Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan pengentahuan Ekologi Politik nelayan dalam pelestarian lingkungan laut di Desa Pao Kecamatan Taroang Kabupaten Jeneponto, Sektor perikanan merupakan sektor yang sangat penting tidak saja sebagai sumber protein hewani, tetapi juga secara ekonomi sebagai penyedia lapangan kerja dan sumber devisa negara. Oleh karena itu, wajar bila pemerintah terus mendorong peningkatan konsumsi ikan perkapita, peningkatan lapangan kerja, serta peningkatan devisa negara melalui ekspor. Jenis penelitian adalah Deskriptif dan analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Informan berjumlah (10) mulai dari tingkat Stakeholder yang terikat dari tingkat yang menjadi informan sehingga data yang diperoleh terdapat kesinambungan dari aparat terkait sampai kepada Desa Pao sebagai objek penelitian.

Hasil penelitiang yang menunjukkan kurang maksimalnya pemerintah daerah dalam ekologi politik nelayan dalam pelestarian lingkungan laut di desa pao Kecamatan Tarong Kabupaten Jeneponto dilihat dari aspek : (1) degradasi dan marjilisasi ( perubahan lingkungan laut), Untuk melindungi mengelola sistem laut.(2) konflik lingkungan pesisir, terjadi komlik anrara para masyarakat nelayan,(3) konsevasi lingkungan laut, tanaman pohong magrove untuk kelestarian lingkungan laut,(4) identitas lingkungan laut, terumbu karang di dasari oleh hubungan saling tergantung antara ribuan makhluk.Penelitian ini akan menggunakan teknik analisis kualitatif yaitu upaya untuk mengurutkan data dalam bentuk kata-kata secara sistematik sehingga dapat dimengerti dan dipahami. arenOleh ka itu, dalam analisis kualitatif perlu dilakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kemudian reduksi data dalam analisis kualitatif sebagai proses pemilihan data kualitatif. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Lapangan (field research) Observasi,wawancara dan dokumentasi.

Kata kunci : Ekologi, Nelayan, Politik

Pendahuluan

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan sumber daya ikan terbesar di dunia. Dengan kekayaan tersebut, semestinya Indonesia menjadi negara produsen terbesar di dunia. Berdasarkan data FAO (2008), pada tahun 2006 produksi perikanan tangkap dunia masih di dominasi oleh Cina, Feru dan Amerika( 4,9 juta ton), sementara Indonesia berada pada urutan keempat dengan angka mencapai sekitar 4,8 juta ton.

Sektor perikanan merupakan sektor yang sangat penting tidak saja sebagai sumber protein hewani, tetapi juga secara ekonomi sebagai penyedia lapangan kerja dan sumber devisa negara. Oleh karena itu, wajar bila pemerintah terus mendorong peningkatan konsumsi ikan perkapita, peningkatan lapangan kerja, serta peningkatan devisa negara melalui ekspor.

Berbagi masalah sumber daya alam yang muncul baik di laut, udara, maupun darat selama ini sering dipahami sebagai masalah teknis. Misalnya, solusi yang diberikan pun bersifat teknis. Misalnya, ketika terjadi pencemaran sungai akibat proses produksi dari industri pertambangan maka yang dicari adalah solusi teknis dengan menemukan teknologi yang lebih ramah lingkungan.begitu pula untuk kegiatan konserpasi.ketika stok ikan menurun dan terumbu karang sudah rusak maka yang dikembangkang adalah solusi teknis bagaimana merehabilitasi terumbu karang serta menjaga terumbu karang yang masih baik melalui pengembangan daerah perlindungan laut (marine protectad area).berbagi kawasan konservasi kemudian dikembangkan baik berupa taman nasional, taman wisata alam, maupun suaka alam, apakah solusi solusi teknis tersebut tepat. ( Maldive,2003).

(politikal ecologi).ekologi-politik merupakan bidang kajian yang mempelajari aspek-aspek sosial-politk terhadap pegelolaan lingkungan.

Ada asumsi pokok dalam ekologo-politik bahwa perubahan lingkugan tidaklah bersipat netral., tetapi merupakan suatu politized inviroment yang bayak melibatkan aktor-aktor yang berkepentingan baik pada tingkat lokal, maupun global tujuan dari ekologi-politik tidaklah hanya sebagai penjelasan atas fenomena perubahan lingkugan semata, tetapi juga merupakan pijakan penting dalam pormulasi kebijakan pengelolaan lingkugan.

Oleh karena itu, ekologi-politik bisa menjadi pendekatan baru dalam memahami isu-isu ataupun dalam formulasi kebijakan kelautan dan perikanan. (Bryant, 2001)

Berdasarkan sumber daya alam desa pao kecamatan tarowang begitu banyak yang bisa dimanfaatkan oleh sebagian kelompok masyarakat nelayan yang memiliki aturan tersendiri tentang bagaimana meyeimbangkan lingkungan pesisir, dari fakto eskternal menimbulkan terjadi komflik antara para masyarakat nelayan desa pao, Konservasi perubahan lingkungan laut di desa pao dalam penanaman pohong untuk melindungi dan menjaga lingkungan laut desa pao, dalam menjaga terumbu karang yang ada dilindungi laut sebagai salah satu Identitas lingkungan laut yang harus di lestarikan dan berkelanjutan agar masyarakat nelayan desa pao dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Desa Pao Kecamatan Tarowang.

Di Desa Pao Degradasi dan margilisasi (perubahan lingkugan laut) berupa polusi air, polusi udara, polusi suara, polusi pemandangan, masalah pengolahan limbah, penurunan ekologi,bencana lingkungan, kerusakan situs-situs bersejarah dan arkeologi, serta permasalahan guna lahan.Pesisir merupakan salah satu lokasi yang sangat baik sebagai objek daya tarik wisata. Pariwisata pesisir merupakan kombinasi antara

Konflik lingkungan pesisir

mengakibatkan timbulnya

kerusakan,menciptakan ketidak stabila, ketidak harmonisan, dan ketidak amanan bahkan sampai mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. konflik seringkali terjadi di berbagai elemen masyarakat. Hal demikian dikarenakan berbagai latar belakang kebudayaan dan status sosial ekonomi.

Konservasi lingkungan laut bukan saja pada perairan sungai tetapi juga perairan pesisir dan lautan. Dampak yang terjadi kerusakan ekosistem bakau, terumbu karang, kehidupan dari jenis-jenis biota (ikan, kerang, keong), terjadi abrasi, hilangnya benih banding dan udang, beberapa hal yang perlu di perhatikan terhadap bahan-bahan yang akan dibuang ke perairan beberapa hal yang perlu di perhatikan terhadap bahan-bahan yang akan dibuang ke perairan.

Identitas lingkungan laut yg terjadi, manusia mampu dan berperan dalam mengubah ekosistem tersebut. Dapat dikatakan bahwa manusialah yang menjadi penentu dari keseimbangan suatu ekosistem Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan.

Dari latar belakang diatas penulis dapat menemukan pemahaman mengenai Ekologi Politik Nelayan dalam Melestarikan Lingkungan Laut di Desa Pao Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto dan Bentuk partisipasi nelayan dalam Pelestarikan Lingkungan laut di Desa Pao Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto.

Tujuan Penelitian ini sebagai berikut Untuk mengetahui Ekologi Politik para Nelayan di Desa Pao Kecamatan Tarowang.

Kabupaten Jeneponto Bentuk Partisipasi para Nelayan dalam Melestarikan Lingkungan Laut di Desa Pao Kecamatan Tarowang. Kabupaten Jeneponto Manfaat Penelitian Manfaat Akademik Dari penulisan ini kiranya dapat

konstribusi kepada pemda dan masyarakat dalam pengelolaan pelestarian lingkungan para nelayan di Desa Pao di kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto

TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Ekologi Politik

Bidang ekologi politik muncul ketika para ahli lingkungan mulai mengandalkan konsep-konsep ekonomi politik yang berasal dari kepedulian strukturalis dan materialis.

Pendekatan yang dihasilkan membantu mengungkapkan kaitan-kaitan antara dinamika lingkungan setempat dengan proses politik dan ekonomi yang lebih luas tersebut dalam analitis ini memungkinkan para ahli ekologi politik untuk menelusuri dengan teliti, misalnya, kaitan-kaitan antara masalah degradasi tanah setempat dan masalah- masalah lebih luas seperti kemiskinan, ketunakismaan (landlessness), keterbelakangan, hubungan neo-kolonial, dan marjinalisasi politik dan ekonomi Berangkat dari ranah studi pembangunan kritis (Critical Development Studies), studi ekologi politik menilai bahwa keputusan pengelolaan sumber daya alam tidak 4dmi dipahami hanya dari sudut pandang teknis yang memprioritaskan efisiensi saja tetapi juga aspek manusia dan budaya dalam hal pengendalian, kekuasaan dan pengawasan terhadap kuantitas dan kualitas sumberdaya alam. (Blaikie and Brookfield, 1987).

Ekologi berkepentingan dalam menyelidiki interaksi 4dminist dengan lingkungannya. Pengamatan ini bertujuan untuk menemukan prinsip-prinsip yang terkandung dalam hubungan 4dminis balik tersebut. Dalam studi ekologi digunakan metoda pendekatan secara rnenyeluruh pada komponen-kornponen yang berkaitan dalam suatu 4dmini. Ruang lingkup ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas, dan ekosistem. (KBBI, 2003).

meskipun demikian, istilah ekologi-politik sendiri pertama kali dicetuskan oleh Russet (1967), Eric Wolf 1972 , Miller (1978) Cokburn, dan Ridgewaiy (1970). Bukan berarti sebelum itu belum ada kajian terhadap kaitan antara politik dan ekologi. Pada tahun 1960-an kajian ekologi sudah mulai memasukkan aspek politik, kususnya yang terkait dengan tumbuhannya minat terhadap pengaruh manusia pada lingkungan biofisik. Istilah ekologi sendiri sebenarnya merupakan konsep yang menggambarkan hubungan antara manusia dan lingkungannya. Sebagi bidang ilmu pengetahuan, ekologi bertujuan untuk memberikan ilustrasi hubugan antara manusia dan spesis lainnya. Perubahan lingkungan juga dilihat sebagai hasil hubungan antara manusia dengan spesis lainnya (Forsyth, 2003).

Sementara itu, antara ekologi politik dan politik lingkungan yang sering kali dipersamakan itu teryata menurut beryant dan memiliki perbedaan yang cukup mendasar politics merupakan bidang kajian dalam ilmu politik terhadap masalah-masalah lingkungan, yang meneliti dalam dampak isu lingkungan terhadap proses politik pormal serta peran peran negara dalam pengelolahan lingkungan.untuk itu, perhatian utama kajian ini. Oleh karena, dianggap berpektif dari pada sehingga kaitannya dengan ekologi politik dunia ketiga tidaklah terlalu kuat. (Bryant dan Bailey, 2001)

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (habitat) dan logos (ilmu).

Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.(Hasan, 2002)

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai

Dokumen terkait