• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. PENUTUP

B. Saran

1. Diperlukan sosialisasi menyeluruh dan berkelanjutan kepada masyarakat mengenai program program pemerintah khususnya tentang konservasi sumberdaya perikanan di Desa Pao Kecamatan Tarowang Kab,Jeneponto.

2. Masyarakat diikutsertakan secara aktif dalam pelaksaan pengelolaan Konservasi di Desa Pao Kecamatan Tarowang Kab,Jeneponto.

3. Pemerintah seharus melaksanakan kegiatan program pengelolaan daerah konservasi seperti pemasangan tanda daerah lindung, pengawasan dan kegiatan yang mendukung seperti penanaman mangrove dan tranplantasi karang di Desa Pao Kecamatan Tarowang Kab,Jeneponto.

4. Diperlukan adanya kesinambungan program konservasi yang melibatkan secara aktif seluruh stakeholder (pemerintah pusat dan daerah serta nelayan). Selain itu perlu dibuat PERDA untuk menjamin keberadaan kawasan konservasi.

Selatan, PT. Gramedia Pustaka Utama dan Konphalindo, Jakarta

Berkes,fikrt.1999.Sacred Ecology: Traditional Ecologogycal Knowledge and resource management. Taylor and fanacis: Philadelphia

Beryant dan Bailey (2001). Kantor Mentri Negara Kependudukan dan Lingkungan EMDI Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Satu

Tinjauan), Jakarta.

Budihardjo,1990., Hak Asasi Manusia dalam Dimensi Global JurnalIlmu Politik., PT. Gramedia. Jakarta.

Bromley, DW1992. The commons, property, and commons property rigimes. In Making dhe commons Work Bromley (ed). ICS: san fransisco

Bryant L: raymon, and sinead bayley. 2001. Third work political ecology.

Routledge: london and new york.

feenstra: 1992 Metode-Metode Penelitian Kemasyarakatan, PT Gramedia Jakarta.

Forsyth T; 2003 Cristical Political Ecology: dhe politics o f environmental science. Roudlege:londan

Haggan, N and brown, P 2002 aboriginal pisheris isseucs: the west coast o f canada as a case study in production system in fisheries management.

Pauly, D fand polomares M,L (eas) UBS fisheries canrer research cambridge 10 (8)

Hasan: 2002, Hak Asasi Manusia Perkembangan Yang Merefleksikan Dinamika SosialPolitik, Universitas Airlanga, Surabaya,

Hidayat, Herman. 2011. Politik Lingkungan pengolalaan hutan masa orde baru dan reformasi. Yayaysan pustaka obor Indonesia. Jakarta

Husein: 1991 Asas Asas dan Metodologi Penelitian Grounded.Universitas Sebelas Maret, Fakultas Sosial Politik.

Kusnadi. 2000. Nelayan: Strategi Adaptasi dan Jaringan Sosial. Humaniora Utama Press. Bandung

Mariam,.1990._Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI ) dan Lembaga Ilmu Pegetahun Indonesia (LIPI), PT Gramedia Jakarta.

Mulyadi, 2007. EkonomiKelautan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

82

Ostrom, Elinor 1990 geverning dhe commos: dhe evelotion o f instutions for collective actions. Cambridge university press, cambidge

Redgwell: 1999, Afek Afek Sosial Politik dalam Pembagunan Ekonomi, dalam Pemikira ke Arah Demokrasi Ekonomi Jakarta.

Robbins P. 2004 politycal ecology; critical introduktions to georaphy blacwall pubilshing: oxpord.

Ruddle , K 1999. Dhe role o f local managemens and knowledge systems in small scale fisheries. The jaurnal ofpolicy studies. No.7

______. 2009. Keberdayaan Nelayan dan Dinamika Ekonomi Pesisir. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta

Satria, arif,2009.Ekologi politik nelayan.PT LKIS Printing cemerlang yogyakarta Saleh, Gazalba, 1991. Pencemaran Lingkungan Oleh Perusahaan Multinasional

(Suatu Tinjauan Hukum Internasional. Fakultas Hukum UI, Jakarta.

Suharto, Rakhmat. Bowo. 2001. Perlindungan Hak DuniaKetiga atas Sumber Daya Alam. PT. Tiara Wacana Yogya.

Sukemi: 2004, Makalah Pada Seminar Nasional Lingkugan Hidup di UKSW 4 Juni,Selahtiga.

Sukanda: 2000 Hukum Perlindungan Lingkugan , Konsevasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Gadja Madah University Perss, yogyakarta.

Soemarwoto., 1993. Hak Individu Lingkugan Hidup Yang Bersi . Perss Jogyakarta.

Soedjono:2005, Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembagunang (The World Commission on Environment and Development), Hari Depan Kita Bersama,PT Gramedia, Jakarta.

Widodo,J dan Suadi. 2006. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut, Gadjah Mada University Press

NIM 105640 079410 e-mail

No. HP 082189875010

NamaPembimbing 1) Dr. Jaelan Usman.M.Si 2) Rudi Hardi.S, Sos, M.SI

Judul EKOLOGI POLITIK NELAYAN DALAM PELESTARIAN LINGKUNGAN

LAUT DI DESA PAO KECAMATAN TAROWANG KABUPATEN JENEPONTO

Naskah tersebut berisi elemen penulisan berikut ini:

Keterangan(beritanda V) Ya Tidak

Judul Naskah jelas

NamaMahasiswa (nama pertama) di ikutiNamaPembimbing (nama terakhir) ditulis tanpa gelar

NamaJurusan/Program Studi dan Fakultas dan Universitas ditulis jelas Abstrak (tujuan, metode dan hasil penelitian) ada dan diikuti Kata Kunci Pendahuluan (latarbelakang dan tujuan) ditulis dengan jelas

Isi makalah (metode, hasil, dan pembahasan) ditulis dengan jelas Kesimpulan ditulis dengan jelas

DaftarPustaka (hanyadituliskan yang diacu di dalam makalah ini) Naskah berisi maksimal 15 - 20 halaman

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Dr. Jaelan Usman.M.Si Rudi Hardi.S, Sos, M.SI

Tgl. Persetujuan : Maret 2015 Tgl. Persetujuan : Maret 2015 Naskah telah disusun sesuai dengan Layout Penulisan artikel sebagaimana tercantum dalam

Outline Artikel Jurnal sehingga LAYAK dipublikasikan Mengetahui,

PengelolaJurnal,

( Hamrun, S.TP )

ArtikeldisetujuiPengelolaJurnaldigunakanuntukujianskripsidandiserahkankembalikePengelolauntukdiuploadkej urnal online

Supriadi, Jaelan Usman, Rudi Hardi Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Unismuh Gedung Iqra Lt. 5 Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan pengentahuan Ekologi Politik nelayan dalam pelestarian lingkungan laut di Desa Pao Kecamatan Taroang Kabupaten Jeneponto, Sektor perikanan merupakan sektor yang sangat penting tidak saja sebagai sumber protein hewani, tetapi juga secara ekonomi sebagai penyedia lapangan kerja dan sumber devisa negara. Oleh karena itu, wajar bila pemerintah terus mendorong peningkatan konsumsi ikan perkapita, peningkatan lapangan kerja, serta peningkatan devisa negara melalui ekspor. Jenis penelitian adalah Deskriptif dan analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Informan berjumlah (10) mulai dari tingkat Stakeholder yang terikat dari tingkat yang menjadi informan sehingga data yang diperoleh terdapat kesinambungan dari aparat terkait sampai kepada Desa Pao sebagai objek penelitian.

Hasil penelitiang yang menunjukkan kurang maksimalnya pemerintah daerah dalam ekologi politik nelayan dalam pelestarian lingkungan laut di desa pao Kecamatan Tarong Kabupaten Jeneponto dilihat dari aspek : (1) degradasi dan marjilisasi ( perubahan lingkungan laut), Untuk melindungi mengelola sistem laut.(2) konflik lingkungan pesisir, terjadi komlik anrara para masyarakat nelayan,(3) konsevasi lingkungan laut, tanaman pohong magrove untuk kelestarian lingkungan laut,(4) identitas lingkungan laut, terumbu karang di dasari oleh hubungan saling tergantung antara ribuan makhluk.Penelitian ini akan menggunakan teknik analisis kualitatif yaitu upaya untuk mengurutkan data dalam bentuk kata-kata secara sistematik sehingga dapat dimengerti dan dipahami. arenOleh ka itu, dalam analisis kualitatif perlu dilakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kemudian reduksi data dalam analisis kualitatif sebagai proses pemilihan data kualitatif. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Lapangan (field research) Observasi,wawancara dan dokumentasi.

Kata kunci : Ekologi, Nelayan, Politik

Pendahuluan

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan sumber daya ikan terbesar di dunia. Dengan kekayaan tersebut, semestinya Indonesia menjadi negara produsen terbesar di dunia. Berdasarkan data FAO (2008), pada tahun 2006 produksi perikanan tangkap dunia masih di dominasi oleh Cina, Feru dan Amerika( 4,9 juta ton), sementara Indonesia berada pada urutan keempat dengan angka mencapai sekitar 4,8 juta ton.

Sektor perikanan merupakan sektor yang sangat penting tidak saja sebagai sumber protein hewani, tetapi juga secara ekonomi sebagai penyedia lapangan kerja dan sumber devisa negara. Oleh karena itu, wajar bila pemerintah terus mendorong peningkatan konsumsi ikan perkapita, peningkatan lapangan kerja, serta peningkatan devisa negara melalui ekspor.

Berbagi masalah sumber daya alam yang muncul baik di laut, udara, maupun darat selama ini sering dipahami sebagai masalah teknis. Misalnya, solusi yang diberikan pun bersifat teknis. Misalnya, ketika terjadi pencemaran sungai akibat proses produksi dari industri pertambangan maka yang dicari adalah solusi teknis dengan menemukan teknologi yang lebih ramah lingkungan.begitu pula untuk kegiatan konserpasi.ketika stok ikan menurun dan terumbu karang sudah rusak maka yang dikembangkang adalah solusi teknis bagaimana merehabilitasi terumbu karang serta menjaga terumbu karang yang masih baik melalui pengembangan daerah perlindungan laut (marine protectad area).berbagi kawasan konservasi kemudian dikembangkan baik berupa taman nasional, taman wisata alam, maupun suaka alam, apakah solusi solusi teknis tersebut tepat. ( Maldive,2003).

(politikal ecologi).ekologi-politik merupakan bidang kajian yang mempelajari aspek-aspek sosial-politk terhadap pegelolaan lingkungan.

Ada asumsi pokok dalam ekologo-politik bahwa perubahan lingkugan tidaklah bersipat netral., tetapi merupakan suatu politized inviroment yang bayak melibatkan aktor-aktor yang berkepentingan baik pada tingkat lokal, maupun global tujuan dari ekologi-politik tidaklah hanya sebagai penjelasan atas fenomena perubahan lingkugan semata, tetapi juga merupakan pijakan penting dalam pormulasi kebijakan pengelolaan lingkugan.

Oleh karena itu, ekologi-politik bisa menjadi pendekatan baru dalam memahami isu-isu ataupun dalam formulasi kebijakan kelautan dan perikanan. (Bryant, 2001)

Berdasarkan sumber daya alam desa pao kecamatan tarowang begitu banyak yang bisa dimanfaatkan oleh sebagian kelompok masyarakat nelayan yang memiliki aturan tersendiri tentang bagaimana meyeimbangkan lingkungan pesisir, dari fakto eskternal menimbulkan terjadi komflik antara para masyarakat nelayan desa pao, Konservasi perubahan lingkungan laut di desa pao dalam penanaman pohong untuk melindungi dan menjaga lingkungan laut desa pao, dalam menjaga terumbu karang yang ada dilindungi laut sebagai salah satu Identitas lingkungan laut yang harus di lestarikan dan berkelanjutan agar masyarakat nelayan desa pao dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Desa Pao Kecamatan Tarowang.

Di Desa Pao Degradasi dan margilisasi (perubahan lingkugan laut) berupa polusi air, polusi udara, polusi suara, polusi pemandangan, masalah pengolahan limbah, penurunan ekologi,bencana lingkungan, kerusakan situs-situs bersejarah dan arkeologi, serta permasalahan guna lahan.Pesisir merupakan salah satu lokasi yang sangat baik sebagai objek daya tarik wisata. Pariwisata pesisir merupakan kombinasi antara

Konflik lingkungan pesisir

mengakibatkan timbulnya

kerusakan,menciptakan ketidak stabila, ketidak harmonisan, dan ketidak amanan bahkan sampai mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. konflik seringkali terjadi di berbagai elemen masyarakat. Hal demikian dikarenakan berbagai latar belakang kebudayaan dan status sosial ekonomi.

Konservasi lingkungan laut bukan saja pada perairan sungai tetapi juga perairan pesisir dan lautan. Dampak yang terjadi kerusakan ekosistem bakau, terumbu karang, kehidupan dari jenis-jenis biota (ikan, kerang, keong), terjadi abrasi, hilangnya benih banding dan udang, beberapa hal yang perlu di perhatikan terhadap bahan-bahan yang akan dibuang ke perairan beberapa hal yang perlu di perhatikan terhadap bahan-bahan yang akan dibuang ke perairan.

Identitas lingkungan laut yg terjadi, manusia mampu dan berperan dalam mengubah ekosistem tersebut. Dapat dikatakan bahwa manusialah yang menjadi penentu dari keseimbangan suatu ekosistem Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan.

Dari latar belakang diatas penulis dapat menemukan pemahaman mengenai Ekologi Politik Nelayan dalam Melestarikan Lingkungan Laut di Desa Pao Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto dan Bentuk partisipasi nelayan dalam Pelestarikan Lingkungan laut di Desa Pao Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto.

Tujuan Penelitian ini sebagai berikut Untuk mengetahui Ekologi Politik para Nelayan di Desa Pao Kecamatan Tarowang.

Kabupaten Jeneponto Bentuk Partisipasi para Nelayan dalam Melestarikan Lingkungan Laut di Desa Pao Kecamatan Tarowang. Kabupaten Jeneponto Manfaat Penelitian Manfaat Akademik Dari penulisan ini kiranya dapat

konstribusi kepada pemda dan masyarakat dalam pengelolaan pelestarian lingkungan para nelayan di Desa Pao di kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto

TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Ekologi Politik

Bidang ekologi politik muncul ketika para ahli lingkungan mulai mengandalkan konsep-konsep ekonomi politik yang berasal dari kepedulian strukturalis dan materialis.

Pendekatan yang dihasilkan membantu mengungkapkan kaitan-kaitan antara dinamika lingkungan setempat dengan proses politik dan ekonomi yang lebih luas tersebut dalam analitis ini memungkinkan para ahli ekologi politik untuk menelusuri dengan teliti, misalnya, kaitan-kaitan antara masalah degradasi tanah setempat dan masalah- masalah lebih luas seperti kemiskinan, ketunakismaan (landlessness), keterbelakangan, hubungan neo-kolonial, dan marjinalisasi politik dan ekonomi Berangkat dari ranah studi pembangunan kritis (Critical Development Studies), studi ekologi politik menilai bahwa keputusan pengelolaan sumber daya alam tidak 4dmi dipahami hanya dari sudut pandang teknis yang memprioritaskan efisiensi saja tetapi juga aspek manusia dan budaya dalam hal pengendalian, kekuasaan dan pengawasan terhadap kuantitas dan kualitas sumberdaya alam. (Blaikie and Brookfield, 1987).

Ekologi berkepentingan dalam menyelidiki interaksi 4dminist dengan lingkungannya. Pengamatan ini bertujuan untuk menemukan prinsip-prinsip yang terkandung dalam hubungan 4dminis balik tersebut. Dalam studi ekologi digunakan metoda pendekatan secara rnenyeluruh pada komponen-kornponen yang berkaitan dalam suatu 4dmini. Ruang lingkup ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas, dan ekosistem. (KBBI, 2003).

meskipun demikian, istilah ekologi-politik sendiri pertama kali dicetuskan oleh Russet (1967), Eric Wolf 1972 , Miller (1978) Cokburn, dan Ridgewaiy (1970). Bukan berarti sebelum itu belum ada kajian terhadap kaitan antara politik dan ekologi. Pada tahun 1960-an kajian ekologi sudah mulai memasukkan aspek politik, kususnya yang terkait dengan tumbuhannya minat terhadap pengaruh manusia pada lingkungan biofisik. Istilah ekologi sendiri sebenarnya merupakan konsep yang menggambarkan hubungan antara manusia dan lingkungannya. Sebagi bidang ilmu pengetahuan, ekologi bertujuan untuk memberikan ilustrasi hubugan antara manusia dan spesis lainnya. Perubahan lingkungan juga dilihat sebagai hasil hubungan antara manusia dengan spesis lainnya (Forsyth, 2003).

Sementara itu, antara ekologi politik dan politik lingkungan yang sering kali dipersamakan itu teryata menurut beryant dan memiliki perbedaan yang cukup mendasar politics merupakan bidang kajian dalam ilmu politik terhadap masalah-masalah lingkungan, yang meneliti dalam dampak isu lingkungan terhadap proses politik pormal serta peran peran negara dalam pengelolahan lingkungan.untuk itu, perhatian utama kajian ini. Oleh karena, dianggap berpektif dari pada sehingga kaitannya dengan ekologi politik dunia ketiga tidaklah terlalu kuat. (Bryant dan Bailey, 2001)

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (habitat) dan logos (ilmu).

Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.(Hasan, 2002)

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai

sedangkan 5dmini 5dmini adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkataan- tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu 5dmini yang menunjukkan kesatuan., Ekologi, ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan 5dminis dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi 5dmini yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat 5dmini. .(Hasan, 2002)

Ekologi menimbulkan banyak filsafat yang amat kuat dan pergerakan politik termasuk gerakan konservasi, kesehatan, lingkungan,dan ekologi yang kita kenal sekarang. Saat semuanya digabungkan dengan gerakan perdamaian dan Enam Asas, disebut gerakan hijau. Umumnya, mengambil kesehatan ekosistem yang pertama pada daftar moral manusia dan prioritas politik, seperti jalan buat mencapai kesehatan manusia dan keharmonisan 5dmini, dan ekonomi yang lebih baik. Orang yang memiliki kepercayaan-kepercayaan itu disebut ekolog politik. Beberapa telah mengatur ke dalam Kelompok Hijau, namun ada benar- benar ekolog politik dalam kebanyakan partai politik. Sangat sering mereka memakai 5dminist dari ekologi buat melanjutkan kebijakan, khususnya kebijakan hutan dan 5dmini. Seringkali 5dminist-argumen itu bertentangan satu sama lain, seperti banyak yang dilakukan akademisi juga. (Husein, 1991) Secara harfiah, ekologi mengakar pada dua kata dari bahasa Yunani yakni Oikos dan juga Logos. Oikos berarti rumah atau tempat untuk hidup. Kemudian Logos adalah ilmu.

Jadi, 5dmi disimpulkan bahwa pengertian ekologi secara sederhana adalah ilmu yang mempelajari mahluk hidup di dalam rumahnya, atau 5dmi juga dikatakan bahwa ekologi adalah ilmu mengenai rumah tangga

mempelajari hubungan antara 5dminist dengan lingkungannya. Lebih spesifik lagi, pengertian ekologi bagi sebagian orang adalah ilmu yang mencoba untuk memahami dan mempelajari hubungan antara binatang, tumbuhan, manusia dan juga lingkungannya, bagaimana mereka hidup, dimana mereka hidup, juga mengapa mereka berada di lingkungan tersebut. (Sukanda, 2000)

Pengertian ekologi ini memang beragam, namun jika dicermati, kita 5dmi menarik kesimpulan bahwa inti dati ilmu ini adalah abiotik dan juga 5dmini. Abiotik adalah segala sesuatu yang tak hidup sementara biotok merujuk pada 5dminist- organisme makhluk hidup. Lebih jauh lagi, secara detil disebutkan bahwa ekoligi sebenarnya sebuah area belajar dimana pokok kajiannya adalah struktur juga fungsi ekosistem atau alam termasuk manusia di dalamnya

Terkait pengertian ekologi, berdasarkan kajian sejarah, tokoh yang sangat berperan adalah Ernest Haeckel. Ia adalah seorang ilmuan Biologi yang berasal dari Jerman. Ia merumuskan bahwa dalam kajian ilmiah, ekologi sebagai ilmu telah diaplikasikan sejak dahulu kala dan semakin berkembang seiring dengan perjalanan waktu dan juga selaras dengan evolusi akal manusia. Jika didasarkan pada perkembangan tersebut, maka ekologi dibagi ke dalam dua kategori yakni Enviromental Science dan juga Enviromental Biology. Dalam lingkup pengertian ekologi, kita 5dmi menyimpulkan bahwa ia dalah dasar dari semua pokok ilmu lingkungan, karena itu ia sering juga disebut dengan istilah Ilmu Lingkungan. Meski demikian, ekologi sebenarnya memiliki cakupan yang lebih sempit ketimbang ilmu lingkungan. (Sukemi, 2004).

Beranggapan bahwa politik itu sungguh kotor atau politik itu jelek. Maka sangat disayangkan mengenai pemahaman yang sedemikian tersebut pada arti atau Pengertian

sendiri adalah ilmu tentang 6dmini, pemerintahan, atau ilmu dan juga pengetahuan mengenai kehidupan bernegara.

Asal mualah dari kata politik itu adalah Polic yang berasal dari bahasa Yunani 6dministra disitulah dahulu berkembang menjadi suatu bentuk pemerintahan yang tertata rapi.

(Soedjono,2005)

Orang yang ahli kenegaran dikatakan sebagai politicus. Politik tak dapat diartikan sebagai akal-akalan saja dan mungkin sebahagian orang yang ahli politik atau terjun langsung di dunia politik dapat dikonotasikan sebagai orang yang pintar mengakali. Namun sesungguhnya makna tersebut tidak 6dmi langsung terurai dengan tepat atau dikatakan seperti itu. Lalu mengapa , pemahaman terhadap kata politik selalu menggambarkan sebagai kata yang kotor dan 6dmi pula bersifat menjengkelkan oleh sebagian masyarakat setempat. Akan tetapi sebenarnya merupakan fakta atau perilaku yang memang sesungguhnya terjadi pada oknum atau orang yang mengaku sebagai pelaku politik. Jadi politik tersebut tidak dapat didefinisikan secara buruk sehingga yang perlu ada penekanan bahwa yang menjadi konten politik bersifat kotor merupakan individunya atau kelompok dalam organisasinya. Apabila kita berbicara tentang Pengertian Politik yang berfokus pada 6dmini kenegaraan merupakan pemerintahan yang memiliki kekuasaan untuk memerintah, maka memang akan cenderung untuk berkuasa dalam suatu 6dmini dan pihak tersebut kadang pula melakukan upaya dan kadang melakukan beberapa taktik atau strategi yang mengarah dengan kemungkinan terburuk. Demikian memang memperebutkan kekuasaan kadang mengakibatkan pertentangan yang dapat memicu terjadinya tindakan kekerasan dan dapat pula menghancurkan lawan.(Redgwell, 1999)

Memang pada awal berdirinya suatu 6dmini di dunia ini kebanyakan diawali

dan bukan pada arti dari politik itu sendiri.

Terkadang mereka yaitu para ahli tata kenegaraan hanya 6dmi memegang kekuasaan dan 6dmi menjalankan suatu pemerintahan atau diperolehnya dengan cara yang pada akhirnya akan 6dmini kesan atau gambaran tentang kebencian bagi rakyat di 6dmini tersebut.

Aristoteles berkesimpulan bahwa usaha memaksimalkan kemampuan individu dan mencapai bentuk kehidupan 6dmini yang tinggi adalah melalui interaksi politik dengan orang lain. Interaksi itu terjadi di dalam suatu kelembagaan yang dirancang untuk memecahkan konflik 6dmini dan membentuk tujuan 6dmini. Dengan demikian kata politik menunjukkan suatu aspek kehidupan, yaitu kehidupan politik yang lazim dimaknai sebagai kehidupan yang menyangkut segi-segi kekuasaan dengan 6dmini-unsur: negara (state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan (Decision Making), kebijakan (Policy, Beleid), dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation). Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik (politics) adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu 6dmini politik (atau 6dmini) yang menyangkut proses menentukan tujuan- tujuan dari 6dmini itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Pengambilan keputusan (decision making) mengenai apakah yang menjadi tujuan dari 6dmini politik itu menyangkut seleksi terhadap beberapa 6dministrat dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah dipilih.

Sedangkan untuk melaksanakan tujuan-tujuan itu perlu ditentukan kebijakan-kebijakan umum (Public Policies) yang menyangkut pengaturan dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation) dari sumber-sumber (Resources) yang ada. Untuk 6dmi berperan aktif melaksanakan kebijakan-kebijakan itu, perlu dimiliki kekuasaan (Power) dan kewenangan (Authority) yang akan digunakan baik untuk membina kerjasama maupun

(Persuasive) dan jika perlu bersifat paksaan (Coercion). Tanpa 7dmini paksaan, kebijakan itu hanya merupakan perumusan keinginan

(Statement of Intent) belaka.(Saleh, 1991).

Politik merupakan upaya atau cara untuk memperoleh sesuatu yang dikehendaki.

Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya berkisar di lingkungan kekuasaan negara atau tindakan- tindakan yang dilaksanakan oleh penguasa 7dmini. Dalam beberapa aspek kehidupan, manusia sering melakukan tindakan politik, baik politik dagang, budaya, 7dmini, maupun dalam aspek kehidupan lainnya. Demikianlah politik selalu menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat (public goals) dan bukan tujuan pribadi seseorang (private goals). Politik menyangkut kegiatan berbagai kelompok, termasuk partai politik dan kegiatan-kegiatan perseorangan (Saleh, 1991).

3. Ekologi Politik Lingkungan (Environmental politics)

Abe Ken-ichi, 2003; dan sebagainya menberikan defisi yang berbeda. (Pateson, 2000) mengatakan, bahwa politik lingkungan adalah suatu pendekata yang menggabungkan masalah lingkungan dengan politik ekonomi untuk mewakili suatu pergantian tensi yang dinamika antara lingkungan dan manusia, dan antara kelompok yang bermacam-macam di dalam masyarakat dalam skala dari individu lokal kepada trasnasional secara keseluruhan, Ilmuan lain mendefinisikan politik lingkungan adalah sebagai suatu bingkai untuk memahami kompleksitas saling berhubunga antara masyarakat lokal, nasional, politik ekonomi global dan ekosistem (Blaike dan Brookfield, 1987). Konsep ini diangkat dalam cara yang beraneka seperti dunia-ketiga politik lingkungan, mengatakan bahwa politik lingkungan, boleh didefenisikan sebagai usaha untuk memahami sumber-sumber politik, kondisi dan menjadi sau jaringan dari

lingkungan dan memfokuskan atas suatu susunan sistem manusia ( Hidayat,Ade Ken- cihi 2011)

Mengamati skala sosial dalam lingkungan yang berbeda, politik lingkungan menjelaskan sekurangyan tiga penelitan area yang berbeda (Bryant, 1992). Petama penelitia ke dalam sumber yang kontestual perubahan lingkungan yang menguji pengaruh lingkungan secara umum pada suatu negara, hubungan atara negara, dan kapitalisme global. Judul ini merefleksikan pegaruh yang tumbuh dari kekuatan nasional dan trasnasional atas lingkungan dari suatu dunia yang saling bertambah ketergantungan, baik secara politik ekonomi, kedua, area penelitia mencari tahu suatu lokasi dari aspek aspek yang khusus mengenai perubahan lingkungan. Ilmuan memperoleh pandangan bagaimana kontestual pelaku berpengaruh atas kondisi sosio- lingkungan yang khusus, hubungan, dan menekankan perjuagan lingkungan yang khusus atas lingkungan.

Megambil, baik sejarah maupun dinamika komplik yang kini, peneliti area ini mengambarkan bagai mana para petani yang miskin dan masyarakat lokal tampa kekuasan yang berperang melindungi pondasi lingkungan atas kehidupanya,ketiga peneliti area ini menjelaskan jaringan politik dari perubahan lingkungan atas hubungan sosio- ekonomi dan politik. ( Hidayat,2011)

Politik lingkungan dalam banyak negara di dunia mempunyai peran penting tidak hanya pada tingkatan yang berbeda, tetapi juga dalam bingkai kerja struktural yang berbeda. Banyak lembagah antara pemerintahan mempunyai peran penting dalam aktiviras yang serupa, membuat aturan lingkungan, membuat kebijakan, penelitian, Monitor, Training, proyek pembiayaan dalam supervisi. Tiga lembaga khusus yang penting misalnya, perserikatan bangsa bangsa dalam program lingkungan (UNEP), Bank Dunia dalam masyarakat Eropa (Hidayat,2011).

Dokumen terkait