• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membaca epat

Dalam dokumen Bahasa dan Sastra - Indonesia (Halaman 49-55)

D. Analogi

3.6 Membaca epat

Banyak orang beranggapan bahwa membaca adalah pekerjaan yang sangat berat. Bila kita hitung-hitung, berapa banyak informasi (ilmu) yang bermanfaat terlewatkan begitu saja setiap hari. Padahal, saat ini kita begitu mudah mendapatkan bahan bacaan.

Tampubolon dalam bukunya Kemampuan Membaca, menyebut- kan bahwa kemampuan membaca adalah kecepatan membaca dan pemahaman isi secara keseluruhan. Dengan meng-gunakan kedua aspek itu, Anda dapat mengukur kemampuan membaca Anda.

Pada umumnya, kecepatan membaca diukur dengan jumlah kata yang dibaca per menit, dan pemahaman diukur dengan persentase Pantun adalah salah satu bentuk

puisi lama Indonesia (Melayu).

Pantun juga sering disebut sebagai peribahasa sindiran.

Barang siapa tidak memegang agama, sekali-kali tiada boleh dibilang sama.

Barang siapa mengenal yang empat, maka itulah orang yang makrifat.

Barang siapa mengenal Allah,

suruh dan tegaknya tiada ia menyalah.

Barang siapa mengenal diri,

maka telah mengenal Tuhan yang bahari.

Barang siapa mengenal dunia, tahulah ia barang yang terpedaya.

Barang siapa mengenal akhirat, tahulah ia dunia mudarat.

dari jawaban yang benar tentang isi bacaan. Tetapi hasil pengukuran kedua aspek ini harus diintegrasikan agar dapat menunjukkan kemampuan membaca secara keseluruhan (integral). Oleh karena itu, rumus yang bisa dipergunakan ialah:

Angka 60 yang ada pada rumus tersebut dipergunakan sebagai indeks untuk mengubah waktu baca dalam sekon menjadi menit, karena kemampuan membaca umumnya dinyatakan dengan jumlah kata per menit.

Untuk menghitung jumlah kata dalam bacaan dapat dipergunakan cara berikut:

1. Hitunglah jumlah kata yang terdapat dalam satu garis penuh.

2. Hitunglah jumlah baris pada tiap kolom/halaman yang bersang- kutan.

3. Hasil perkalian antara jumlah kata dan jumlah baris adalah jumlah kata yang terdapat dalam kolom atau halaman yang ber- sangkutan. Jika bacaan itu terdiri dari beberapa halaman, jumlah kata ialah hasil kali dari jumlah kata tiap baris, jumlah baris, dan jumlah halaman.

Persentase jawaban adalah persentase jawaban yang benar atas pertanyaan-pertanyaan yang disediakan. Misalkan, jika ada 5 pertanyaan dan jawaban yang benar adalah 3, persentase jawaban adalah:

Sebagai latihan menghitung kemampuan membaca, bacalah teks berikut ini dengan saksama, kemudian hitunglah kecepatan membaca- nya dengan menggunakan rumus!

Komunitas Utan Ka u

“Seni Itu Keren ”

Seperti namanya, Komunitas Utan Kayu (KUK) berada di kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur. Terdiri atas Teater Utan Kayu (TUK), sebuah galeri seni bernama Galeri Lontar, Toko Buku Kalam, Kantor Berita 68-H, Jaringan Islam Liberal, dan Jurnal Kebudayaan Kalam. Selain Hasif Amnini, Sitok Srengenge, ada nama Eko Endar- moko yang menjadi tim redaksi. Kalam sendiri adalah jurnal yang menyajikan artikel kajian yang panjang dan mendalam, beredar pertama kali pada Februari 1997. Kantong budaya ini sendiri mulai bergeliat sejak pembrendelan sejumlah media, termasuk majalah Tempo di tahun 1994, yang kemudian muncul inisiatif membentuk Institut Studi Arus Informasi (ISAI) di tahun 1995.

TUK yang terbentuk pada 9 Agustus 1997 itu seperti magnet bagi banyak orang. Lantai parkuit dengan ukuran ruang 10 x 12

Jumlah kata-kata yang dibaca

Jumlah waktu : 60 x Persentase jawaban

Membaca cepat atau skimming adalah membaca di dalam hati de- ngan tujuan memperolah informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

(KBBI, 2001)

Contoh penghitungan memba- ca menggunakan rumus:

Seorang siswa membaca selama 1 menit, 200 kata. Dari bacaan (200 kata) tersebut dibuat 10 pertanya- an. Siswa menjawab 6 soal dengan benar. Kecepatan membaca siswa tersebut:

Persentase jawaban

Kecepatan membaca siswa:

Jadi, kecepatan membaca siswa tersebut adalah 120 kpm.

Keterangan:

kpm = kata per menit 3

5 x 100 % = 60 %

6

10 x 100 % = 60 % 200

60 : 60

x 60 %

= 200 1 x

= 60

100 = 120 kpm

meter, akan segera menyerap suasana akrab dan nyaman untuk sekedar melihat film bulanan, atau diskusi. Tidak ada urusan bayar membayar di sini. Ada kalanya datang sebuah tampah untuk urunan sukarela sebagai tanda atensi, itu tak ada bandingnya dengan suguhan yang bisa dinikmati. Setiap bulannya, secara rutin digelar pekan film dengan berbagai tema. Diskusi budaya, peluncuran buku, kupas tuntas, pembacaan cerpen, tari, pertunjukan teater, bahkan sampai gelar musik eksperimental.

Penggemar seni pertunjukan akan merasakan “surga” di sini.

Tanpa harus membayar, kita sering disuguhkan mata acara dari pemain yang sudah tidak bisa diragukan lagi hasil karyanya. Selain itu, penonton bisa berinteraksi langsung saat seni pertunjukan digelar di sini.

Awalnya, memang seni pertunjukan yang dipentaskan di sini adalah untuk menampilkan karya-karya eksperimental. Bagi pemain baru, atau yang sudah diakui keberadaannya mendapatkan porsi masing-masing. Tak jarang, seniman dari mancanegara ikut ambil bagian, sehingga penonton bisa memperoleh perbandingan secara langsung. Seniman besar Tony Prabowo adalah kurator yang diper- cayai membina musik dan tari di Teater Utan Kayu.

Sebagai sebuah wadah, KUK punya andil untuk menyatukan sejumlah kegiatan bersama, sekaligus menjadi ajang bagi komu- nitas-komunitas tertentu. Pernah pula ada berbagai komunitas film di Jakarta berkumpul di KUK. Bisa dipahami, jadwal pemutaran film bulanan dengan berbagai tema telah menciptakan kondisi antar-komunitas bertemu dalam satu dalam satu event. Pemutaran film di teater ini tentu saja bertujuan sebagai wadah untuk pembe- lajaran, dan pengkajian sinema dunia. Setiap bulannya, pemutaran film dikelompokkan dalam satu tema tertentu.

Belum lagi pemutaran film pendek yang diadakan setiap awal bulan itu sudah menjadi pembicaraan di sekolah-sekolah. Tak sulit jika melihat kegiatan ini sebagai ajang sebar “virus” di kalangan remaja pencinta film pendek. Ini adalah kesempatan terbuka bagi pembuat film usia muda untuk mempertunjukkan sekaligus men- diskusikan filmnya. Jika dibandingkan dengan kegiatan lain, pemu- taran film adalah yang paling mencorong bagi remaja. Meski ada beberapaevent sastra, tari, rupa, dan diskusi budaya juga menjadi mengalami hal serupa. Paul Fauzan Agusta adalah kurator film dari Teater Utan Kayu.

Yang tak patut dilupakan adalah Galeri Lontar. Salah satu yang sering jadi gunjingan anak muda. Sejak berdiri pada Mei 1996, galeri yang kerap menampilkan karya perupa dari beragam jenis.

Mulai dari seni lukis, patung, keramik, instalasi, seni rupa konsep, seni rupa interaktif, seni rupa pertunjukan, dan yang paling sering jadi sasaran anak muda adalah kartun, fotografi, poster, video, dan ilustrasi. Mulai dari penampilan karya seni konvensional, hingga yang terbuka dengan perkembangan baru bisa disaksikan di sini.

Yang baru saja terjadi, Pameran dan Diskusi Poster Rusia adalah salah satu bukti betapa remaja kita juga begitu haus dengan pekan budaya seperti ini. Dua hal yang jadi alasan adalah poster sebagai Gbr. 3.1

Dua contoh kegiatan di Teater Utan Kayu.

Matabaca, Jan 06

A. Untuk menghitung kece- patan membaca, kerjakan soal berikut ini tanpa me- lihat wacana!

1. Apa saja kegiatan yang ada di Komunitas Utan Kayu?

2. Siapa sajakah tim redaksi Jurnal kebudayaan Kalam?

3. Kapankah Teater Utan Kayu berdiri dan kegiatan apa saja yang ada dalam teater itu?

4. Apa saya yang sering ditampilkan di Galeri Lontar?

5. Sebutkan dua alasan Pameran dan Diskusi Poster Rusia menjadi satu bukti betapa remaja kita begitu haus dengan pekan budaya!

6. Sebutkan kurator-kurator yang ada di Komunitas Utan Kayu!

B. Setelah Anda menjawab pertanyaan di atas, hitung- lah kecepatan membaca Anda!

C. Tuliskan ide pokok dari se- tiap paragraf wacana di atas!

D. Berdasarkan ide pokok yang sudah Anda tulis, tuliskan kembali isi wacana di atas secara ringkas dalam satu paragraf!

1. Ide menulis kreatif dapat diperoleh berdasarkan rekaan, imajinasi, ataupun kejadian yang sebenarnya.

2. Rekaan merupakan cerita fiktif berupa hal atau peristiwa yang tidak terjadi sesungguhnya.

Tema, tokoh, dan tempat terjadinya peristiwa hanya ada dalam angan-angan penulis.

3. Tulisan naratif bertujuan menjelaskan sesuatu dalam bentuk kisahan. Hal yang dijelaskan dapat berupa kejadian fiktif maupun kejadian yang sesungguhnya. Karena berbentuk kisahan, dalam tulisan naratif terdapat pelaku serta urutan waktu kejadian.

4. Ada empat jenis paragraf, yaitu:

- paragraf deduktif: kalimat utama berada di awal paragraf dan menjelaskan dari hal yang umum/luas ke hal yang khusus,

- paragraf induktif: kalimat utama berada di akhir paragraf dan menyatakan dari hal yang khusus ke hal yang umum/luas,

- campuran: kalimat utama berada di awal dan

ditegaskan kembali pada akhir paragraf dan menyatakan dari hal yang umum ke hal yang khusus dan ditegaskan kembali pada hal yang umum, dan

- naratif: semua kalimat dalam paragraf ter- integrasi secara baik, menggambarkan pikir- an yang terdapat dalam paragraf itu, semua kalimat merupakan satu kesatuan isi, dan tidak boleh sumbang).

5. Pola pengembangan adalah bentuk pe- ngembangan kalimat utama ke dalam kalimat- kalimat penjelas dengan model rincian, sebab- akibat, akibat-sebab, analogi, perbandingan, ataupun generalisasi.

6. Kalimat tunggal luas adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa dan masing-masing fungsinya (entah itu subjek, predikat, objek, pelengkap, ataupun keterangannya) sudah mengalami perluasan). Tetapi, bila kalimat tunggal yang fungsi-fungsinya diperluas dengan klausa baru menjadi kalimat majemuk.

seni pop yang dekat dengan anak muda. Satu hal lagi adalah nama negara merah “Rusia” yang begitu menyengat bagi kaum muda.

Asikin Hasan yang sampai saat ini menjadi kurator dari Galeri Lontar ini.

Mengamati komunitas perbukuan, tema sastra dan budaya punya peran yang sangat menonjol dalam Komunitas Utan Kayu.

Seperti juga kantong budaya lain, tempat ini menjadi salah satu pilihan untuk menggelar acara peluncuran buku. Mulai dari sejum- lah buku budaya, filsafat, kajian dan telaah, agama, dan sastra.

Variasi kegiatan bukunya adalah diskusi buku, hingga pembacaan cerita pendek (cerpen) dan puisi. Para pencinta buku dengan mudah mencari buku-buku di sebuah toko buku bernama Kalam.

Seringnya buku yang didiskusikan ada di toko buku ini.

Komunitas Utan Kayu tampaknya telah menjelma sebagai wadah yang menjadikan seni itu sebagai bagian dari wacana dan kegiatannya anak muda. Alhasil, anak muda banyak berseliweran, seperti ingin menikmati sebuah kebebasan berkarya dan berpikir.

Mereka yang berkali-kali mengucapkan “Seni itu keren!”

Sumber:Matabaca, Januari 2006, ditulis oleh SM Lebang

d. meskipun semua orang bisa menjadi penyair, puisi dengan puitika tinggi tidak mungkin ditulis sembarang orang

e. remaja bisa menjadi penyair

2. Cermati kembali kutipan paragraf pada soal 1.

Kutipan paragraf tersebut termasuk jenis pola pengembangan paragraf ... .

a. rincian b. sebab-akibat c. analogi d. perbandingan e. generalisasi

3. Harapan Rendra “hadir” di koran dalam rubrik budaya bagi pembaca muda itu seperti membuktikan dua hal besar. Yang pertama, ke- rinduan akan karya-karya terbaru Rendra. Yang kedua, ampuhnya ruang budaya di sejumlah media massa. Sejumlah media umum seperti harian umum Kompas, Media Indonesia, Sinar I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling

tepat!

1. Kendati semua orang pada dasarnya dapat menjadi penyair, khususnya remaja, puisi de- ngan puitika tinggi tidak mungkin ditulis oleh sembarang orang. Ada penyair yang sekadar implusif, ada juga penyair yang penuh wawasan, penghayatan, dan keterampilan. Penyair implusif lebih banyak bermain dengan kata-kata sebagai kata-kata, sedangkan penyair tidak implusif sanggup memberi makna pada setiap kata atau serangkaian kata. (sumber: Matabaca, Januari 2006)

Gagasan pokok kutipan paragraf di atas adalah ... .

a. penyair dibedakan menjadi dua

b. penyair implusif lebih banyak bermain dengan kata-kata

c. penyair tidak implusif sanggup memberi makna pada setiap kata

7. Jenis-jenis puisi lama antara lain pantun, syair, dan gurindam, peribahasa, mantra, dan seloka.

Ada macam-macam, antara lain pantun perkenalan, pantun jenaka, pantun teka-teki.

8. Ciri pantun:

- tiap bait ada 4 baris, - bersajak abab, aabb, abba, - tiap baris ada 4 kata,

- tiap kata ada 2 atau 3 suku kata,

- baris pertama dan kedua adalah sampiran, dan

- baris ketiga dan keempat merupakan isi.

9. Kemampuan membaca adalah kecepatan mem- baca dan pemahaman isi secara keseluruhan.

Kecepatan membaca dapat diukur dengan jumlah kata yang dibaca per menit, sedangkan pemahaman membaca diukur dengan persentase dari jawaban yang benar tentang isi bacaan.

10. Rumusnya membaca cepat : Jumlah kata-kata yang dibaca

Jumlah waktu : 60 x Persentase jawaban

11. Membaca cepat atau skimming adalah membaca di dalam hati dengan tujuan memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Harapan, Republika, dan Koran Tempo, maupun media dengan pembaca khusus seperti majalah sastraHorison, majalah Islami Anida, sampai majalah gaya hidup remaja Spice! menyediakan ruang bagi puisi atau sajak. (sumber: Matabaca, Januari 2006)

Kutipan paragraf di atas termasuk jenis pola pengembangan paragraf ... .

a. rincian b. sebab-akibat c. analogi d. perbandingan e. generalisasi

4. Pada umumnya, buku-buku kumpulan puisi mengalami kesulitan di pasaran. Masyarakat belum melihat buku puisi menjadi sebuah ke- butuhan untuk dinikmati. Banyak orang lebih suka membeli buku resep ataupun arsitek praktis karena dapat langsung dipetik manfaatnya.

Kumpulan puisi masih dipandang sebagai buku yang tak terlalu bermanfaat. Paling-paling yang mencarinya adalah anak sekolah. Itu pun karena mendapat tugas dari guru. (sumber: Matabaca, Januari 2006)

Kutipan paragraf di atas termasuk jenis pola pengembangan paragraf ... .

a. rincian b. sebab-akibat c. analogi d. perbandingan e. generalisasi

5. Rumah berwarna biru yang ada di ujung jalan itu terbakar tadi malam.

Kalimat tunggal di atas mengalami perluasan ... .

a. subjek b. predikat c. objek d. keterangan

e. subjek dan keterangan

6. Tadi pagi adik memanggil Amin, anak tetangga sebelah dengan suara keras.

Kalimat di atas merupakan perluasan dari kalimat ... .

a. Adik memanggil

b. Adik memanggil anak sebelah c. Adik memanggil dengan suara keras d. Adik memanggil Amin

e. Anak tetangga

7. Kalimat di bawah ini yang hanya terdiri dari satu klausa adalah ... .

a. Cinta mengakui bahwa dia jatuh cinta kepada Rangga

b. Rumah itu bagus, akan tetapi pekarangan- nya tidak terpelihara

c. Mulanya ia hanya menghindari kesalahan anaknya

d. Kawannya datang ketika Linda sedang pergi ke pasar

e. Ia mengunci sepedanya lalu masuk ke sebuah toko

8. Peryataan berikut ini yang menggambarkan suasana mengharukan adalah ...

a. Semua penonton tercengang melihat pertunjukan teater yang dimainkan oleh artis- artis terkenal.

b. Mata kedua orang tua itu berkaca-kaca me- lihat anak sulung mereka di wisuda sarjana.

c. Gadis itu masih berkabung atas kematian kedua orang tuanya.

d. Cerita temanku itu sungguh menggelikan.

e. Keindahan pantai itu menarik banyak wisatawan mancanegara.

9. Baca dan simaklah puisi berikut!

Kali solo yang coklat merambat-rambat

Oi! Dibawanya bau tanah liat Tujuh ratus tangan nakal Merabai sekujur tubuhku.

Menggembung kain basahan sepenuh mimpi pagi hari.

Dalam puisi di atas terdapat majas ... . a. metafora

b. asosiasi c. sinekdoke d. hiperbola e. litotes

10. Cermatilah kutipan salah satu puisi Rendra berikut ini!

Kutulis surat ini kala hujan gerimis

bagai bunyi tambur mainan anak-anak peri dunia yang gaib

Dan angin mendesah mengeluh dan mendesah wahai, Dik Narti,

aku cinta kepadamu!

Kutipan puisi tersebut bertema ... .

a. kasih sayang anak dan ibunya b. cinta kasih kakak dan adiknya c. kasih sayang antara pria dan wanita d. cinta tanah air

e. cinta tanah kelahiran

Dalam dokumen Bahasa dan Sastra - Indonesia (Halaman 49-55)