• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Mengasuh Anak Pasca Kelahiran

BAB IV POLA ASUH DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM

A. Islam dan Pola Asuh Orangtua Dalam Keluarga

2. Metode Mengasuh Anak Pasca Kelahiran

sebaliknya, apabila terjadi pengikisan atau erosi nilai-nilai agama dalam keluarga atau masyarakat, akan timbul malapetaka kehidupan yang dapat menjungkirbalikkan nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini seperti diungkapkan oleh Tarmizi Taher dalam ceramahnya yang berjudul "Peace, Prosperity, & Religious Harmony in The 21 Century: Indonesian Muslim Perspectives" (Perdamaian, Kesejahteraan, dan Kerukunan (Umat) Agama di Abad 21: Perspektif Umat Islam Indonesia) di Georgetown Amerika Serikat: "Akibat disingkirkannya nilai agama dalam kehidupan modern, kita menyaksikan semakin meluasnya kepincangan sosial, seperti merebaknya kemiskinan dan gelandangan di kota-kota besar;

mewabahnya pornografi dan prostitusi, HIV, AIDS; meratanya penyalahgunaan obat bins, kejahatan terorganisasi, pecahnya rumah tangga hingga mencapai 67%

di negara-negara modern; kematian ribuan orang karena kelaparan di Afrika dan Asia di tengah melimpahnya barang konsumsi di sebagian belahan dunia utara"

(Suara Pembaharuan: 27 November 1997).

tersebut.

1. Azan di telinga kanan, iqamat di telinga kiri

Berkenaan dengan di azankannya bayi di telinga kanan dan aqamat di teling kiri bayi telah sampai kepada kita riwayatnya dari Ibnu Abbas:

ْت ٍَِغَحنا ٌُِرُأ ِيف ٌََّرَأ َّيِثَُّنا ٌََّأ ٍطَّاثَع ٍِْتا ٍَِع )كحيثنا ِؤس( َٖشْغُينا َُِِّرُأ ِيف َواَلَأَٔ َذِنُٔ َوَْٕي ٍّيِهَع ٍِ

Artinya:

Dari Ibnu Abbas radhiyallahuanhu bahwa Nabi SAW melantunkan adzan di telinga Al-Hasan bin Ali ketika dilahirkan, dan melantunkan iqamah di telinga kirinya. (HR. Al-Baihaqi)

Dalam islam seorang anak yang baru di kahirkan di syariatkan untuk di perdengarkan hal ini di lakukan agar yang pertama kali di dengar sang anak adalah kalimat-kalimat tauhid.

Adapun hikmah di balik azan ini adalah sebagaimana dikatakan oleh ad- Dahlawi rahimahullâh sebagai berikut:

a) Azan adalah salah satu syiar Islam;

b) Pemberitahuan tentang agama Muhammad;

c) Harus membaca azan tersebut di telinga si bayi;

setan. Dan setan ini mengganggu di awal masa kelahiran bayi. Sampai disebutkan dalam hadis bahwa tangisan bayi untuk pertama, kalinya adalah karena gangguan setan.

Ibnul Qayyim rahimahullâh menyingkap beberapa hikmah lainnya untuk dan ini. Dia katakan:

a) Agar ucapan pertama yang masuk ke dalam telinga manusia adalah kata- kata yang mengungkapkan sifat-sifat kebesaran Allah, keagungan-Nya, dan syahadat yang menjadi syarat sah masuk Islam. Itu semua menjadi seperti talqin bagi si bayi dengan syiar Islam ketika dia masuk ke dalam kehidupan dunia, sebagaimana nantinya dia juga akan di-talqin dengan tauhid ketika keluar dari dunia.

b) Harus diakui tentang sampainya dampak azan ini ke dalam hati si bayi walaupun dia tidak merasakannya. Ini masih ditambah dengan manfaat lainnya, yaitu:

c) Kaburnya setan karena mendengar azan. Sebelumnya, setan ini mengintai si bayi sampai dia dilahirkan, kemudian mengikutinya untuk menggodanya sebagai aplikasi ketentuan dan kehendak Allah Subhânahu wa Ta‟âlâ. Maka, di saat pertama kali ada keterikatan dengan si bayi ini, setan sudah harus mendengar sesuatu yang dapat melemahkannya dan membuatnya gusar.

agama Islam dan kepada beribadah kepada-Nya harus mendahului ajakan setan. Sama seperti fitrah Allah yang digariskan bagi uraat manusia, yakni selalu mendahului perubahan fitrah yang dilakukan oleh setan. Dan hikmah-hikmah terpendam lainnya.

2. Berdoa dan bersyukur kepada Allah

Berdoa dan bersyukur merupakan senjata bagi orang beriman yang akan menumbuhkan kekuatan tersendiri dalam berbagai aktifitas,hal ini di lakukan agar setiap aktifitas yang di lakukan terbingkai dalam naungan Allah sebab hanya kekutanyalah yang mampu mengubah hal sulit menjadi mudah begitupun mendoakan sang anak adalah hal yang di anjurkan dalam islam agar kelak ia tumbuh menjadi anak yang shaleh.

3. Menyuapi bayi dengan kurma

Beberapa hal yang di anjurkan islam dalam memberi makan kepada sang anak adalah sebagai berikut:

a. Disunnahkannya menyuapi bayi;

b. Meminta keberkahan kepada orang-orang saleh (yang masih hidup);

c. Disunnahkan membawa bayi kepada orang-orang saleh untuk didoakan, baik sewaktu dilahirkan maupun setelahnya;

d. Anjuran untuk bersikap baik, lembut, rendah hati dan sayang kepada anak- anak."

a. Memberikan nama bayi

Setelah bayi dilahirkan, kemuliaan dan kebaikan pertama yang diberikan kepadanya adalah menghiasinya dengan nama dan julukan yang baik. Karena, nama yang baik memiliki dampak yang positif pada jiwa dari pertama kali mendengarnya.

Ada tiga pilihan yang diberikan, menurut Imam al-Mawardi.

1) Diambil dari nama orang-orang yang berpegang teguh pada agama, seperti para nabi dan rasul serta orang-orang saleh. Ini dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhânahu wa Ta'âlâ dengan mencintai mereka, menghidupkan nama mereka, meneladani Allah Subhânahu wal Ta'âlâ dalam memilihkan nama-nama tersebut untuk para wali-Nya dan agama-Nya.

Namun, sebagian orang justru lebih suka memberi nama kepada anak-anak mereka dengan nama-nama bapak moyang yang mereka agungkan, hingga hampir dianggap sebagai suatu ajaran dan memiliki kedudukan sebagai legalitas bahwa anak tersebut termasuk dalam anggota keluarga besar itu.

2) Nama yang diberikan memiliki jumlah huruf yang sedikit, ringan di lidah, mudah diucapkan dan gampang didengar.

3) Nama yang diberikan memiliki makna yang baik dan sesuai dengan si pemilik nama serta sesuai dengan status sosialnya dalam masyarakat.

Islam menganjurkan untuk mencukur rambut bagi bayi yang di lahirkan, hal tersebut yang di riwayatkan Tirmidzi sebagai berikut:

َُّعْأَس ِٗمِهْحِا ُحًَِطاَف اَي :َلاَل َٔ ٍجاَشِت ٍَِغَحنْا ٍَِع ص ِالله ُلُْٕعَس َّكَع :َلاَل ٍةِناَط ِٗتَا ٍِْت ّيِهَع ٍَْع ِحََِضِت ِٗلَّذَظَذ َٔ

َت َْٔا اًًَْْسِد َُُّ ْصَٔ ٌَاَكَف ُّْرَََصََٕف ًحَّضِف ِِِشْعَش )ٖزيشرنا ِؤس( . ٍىَْْسِد َضْع

Artinya: “

Dari Ali bin Abu Thalib, ia berkata : Rasulullah SAW telah ber‟aqiqah bagi Hasan seekor kambing dan bersabda, "Ya Fathimah, cukurlah rambutnya dan bersedeqahlah seberat rambut kepalanya dengan perak". Maka adalah beratnya satu dirham atau setengah dirham". (HR. Tirmidzi)

Asy-Syaikh ad-Dahiawi rahimahullâh dalam mengomentari hadis ini (tentang sebab sedekah dengan perak) mengatakan, "Seorang anak ketika berpindah dari masa janin menjadi masa bayi, itu adalah suatu kenikmatan yang patut disyukuri. Syukur paling baik yang dilakukan adalah dengan menggantinya, yaitu bersedekah. Maka, ketika rambut bayi merupakan peninggalan masa janin, mencukumya adalah pertanda dimulainya masa bayi. Saat itu Sepatutnya ditimbang untuk disedekahi dengan perak. Kemudian, menggunakan perak dalam sedekah ini dikarenakan emas cukup mahal dan tidak mungkin dilakukan selain oleh orang kaya. Sementara benda lainnya tidak akan bernilai tinggi apabila disedekahkan seberat rambut bayi.

Asy-Syaikh ad-Dahlawi rahimahullâh mengatakan, "Disunnahkan bagi orang yang mampu menyembelih dua ekor kambing agar menyembelihnya untuk anak laki-laki. Ini dikarenakan anak laki-laki lebih bermanfaat daripada anak perempuan, sehingga pantas kalau ada tambahan syukur."

istiadat bangsa Arab yang selalu melakukan aqiqah untuk anak-anak mereka.

c. Kemaslahatan dan hikmah aqiqah

Aqiqah merupakan salah satu ajaran islam yang di contohkan rasulullah SAW. Aqiqah mengandung hikmah dan manfaat positif yang bisa kita petik di dalamnya. Di laksanakan pada hari ke tujuh dalam kelahiran seorang bayi. Dan Aqiqah hukumnya sunnah muakad (mendekati wajib), bahkan sebagian ulama menyatakan wajib. Setiap orang tua mendambahkan anak yang shaleh, berbakti dan mengalirkan kebahagiaan kepada kedua orangnya. Aqiqah adalah salah satu acara penting untuk menanamkan nilai-nilai ruhaniah kepada anak yang masih suci dan juga sebagai sedekah.

Ibnu Qoyyim, (2007: 101) Aqikah merupakan perbuatan yang di sunnahkan dan ibadah yang di syariatkan,sebagai ungkapn syukur atas nikmat Allah yang baru di berikan kepada kedua orangtuanya. Di sana terdapat rahasia yang turun temurun menebus Ismail dengan seekor kambing yang di sembelih untuknya, dan Allah menerima tebusannya. Makah al itu menjadi sunnah bagi keturunannya. Ketika seseorang di lahirkan maka ia menebus dirinya dengan sembelihan.

Tidak di pingkiri bahwa sembelihan tersebut baginya merupakan tameng yang menjaganya dari rongrongan setan setelah di lahirkan. Demikian pula, menyebut kalimat basmalah ketika ia di lahirkan menjadi baginya dari bahaya setan.Hal lain yang sunnahkan islam adalah mengazani anak yang baru di

pertama kali di dengarkan oleh anak adalah kalimat tauhid.

Amini, (2011: 120) Aqiqah merupakan sedekah yang baik dan dapat mencegah setiap kebaikan yang akan menimpa anak.

Dengan aqiqah di harapkan sang bayi memperoleh kekuatan, kesehatan lahir dan batin. Di tumbuhkan dan di kembangkan lahir dan batinnya dengan nilai-nilai ilahiyah.Rasululla SAW bersabda:

َلاُغ ُّمُك :َلاَل ص ِالله َلُْٕعَس ٌََّا ٍبَذُُْج ٍِْت َجَشًَُع ٍَْع َٔ ُكَهْحُي َٔ ِِّعِتاَع َوَْٕي َُُّْع ُحَتْزُذ ِِّرَمْيِمَعِت ٌحَُْيَِْس ٍو

)دٔاد ٕتا ِؤس ( ًََّٗغُي Artinya:”

Dari Samurah bin Jundab, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Tiap-tiap anak tergadai (tergantung) dengan „aqiqahnya yang disembelih untuknya pada hari ke-7, di hari itu ia dicukur rambutnya dan diberi nama". (HR. Abu Dawud)

Kandungan hadist di atas adalah menekankan pada ummat islam untuk mengaqiqahkan dan mencukur rambut si bayi pada hari ke-7 kemudian di beri nama hal di atas di anjurkan sebagai bentuk kesyukuran bagi keluarga yang di anugrahi seorang anak.

Riwayat lain yang terkait dengan anjuran aqiqah adalah sebagaimana yang di riwayatkan At-Tirmidzi:

ْىَعََ :َلاَمَف ِحَمْيِمَعنْا ٍَِع ص ِالله َلُْٕعَس ْدَنَأَع آََََّا ٍصْشُك ّوُا ٍَْع َلا ،ٌجَذِحأَ ِحَيِساَجنْا ٍَِع َٔ ٌِاَذاَش ِوَلاُغنْا ٍَِع .

)ٖزيشرنا ِؤس( اًشاََِا ْوَا ٍَُّك اًَاَشْكُر ْىُكُّشُضَي

Dari Ummu Kurz (Al-Ka'biyah), bahwasanya ia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang „aqiqah. Maka jawab beliau SAW, "Ya, untuk anak laki-laki dua ekor kambing dan untuk anak perempuan satu ekor kambing.

Tidak menyusahkanmu baik kambing itu jantan maupun betina". (HR.

Tirmidzi)

Ibnu Shalih, (t.thn: 24) Mengutip dalam kitab Tuhfatul Mauduud bahwa Tidak sulit untuk di mengerti bahwa salah satu hikmah yang Allah karuniakan dalam pensyariatan dan ketentuan aqiqah bahwa ia akan menjadi sebab begi keteguhan si anak dan keselamatannya yang berlangsung sepanjang hidupnya.ia terjaga dari bahaya syaitan hingga setiap anggota badan hewan aqiqah tersebut bagi setiap anggota tubuh si anak.

Beberapa hikmah di aqiqahnya anak dalam islam:

1) Sebagai pemberitahuan tentang garis keturunan dengan cara yang baik.

Karena, memang harus diberitahukan agar tidak sampai timbul suatu fitnah yang tidak dikehendaki. Juga tidak baik kiranya apabila dibawa berkeliling sambil diumumkan: "Saya punya anak!" Oleh karena itu, perlu suatu tata cara khusus seperti ini.

2) Memupuk rasa kedermawanan dan menekan sikap pelit.

3) Kaum Nasrani apabila ada anak mereka yang lahir, mereka mengusapinya dengan air berwarna kuning. Mereka sebut pembaptisan dan mereka katakan bahwa dengan pembaptisan tersebut si bayi resmi menjadi Nasrani.

4) Aqiqah dilakukan di awal kelahirannya. Ini digambarkan sebagai penyerahan si anak di jalan Allah sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim

kepatuhan kepada Allah Subhânahu wa Ta'âlâ.

5) Sebagai upaya untuk mendekatkan si bayi kepada Allah di waktu-waktu pertama dia bersentuhan dengan kehidupan dunia. Si bayi tentu saja mendapatkan manfaat yang sangat besar dari hal tersebut, seperti:

mendapatkan manfaat dari doa untuknya, diperlihatkan kepadanya sebagian amalan qurban, manasik dan lain sebagainya.

6) Dengan aqiqah gadai si bayi telah tertebus, karena si bayi tergadaikan dengan aqiqahnya. Imam Ahmad mengatakan, "Tergadaikan dan syafaat untuk kedua orangtuanya.

Dari bebrapa hikmah di aqiqahnya anak di atas penulis menyimpulkan bahwa di syariatkannya aqiqah bagi anak adalah hal yang dapat memberikan keberkahan bagi anak serta dapat menjadikan si anak selalu berada dalam lindungan Allah.

d. Khitan

Khitan sudah dilakukan orang sejak ribuan tahun yang lalu. Dan riwayat yang paling kuat menunjukkan bahwa khitan itu pertama kali dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS, sebagaimana riwayat berikut :

أَ ًحََُع ٍَْيَِاًََش َذْعَت ُوَلاَّغنا ِّْيَهَع ُىْيِْاَشْتِا ٍََرَرْخا :َلاَل ص ِالله َلُْٕعَس ٌََّا َجَشْيَشُْ يِتَا ٍَْع ِؤس ( . ِؤُْذَمْناِت ٍََرَرْخ

)ٖساخثنا Artinya:

berkhitan setelah berusia delapan puluh tahun dan beliau khitan dengan menggunakan kampak”. (HR. Bukhari)

Berkaitan dengan khitan selain sebagai perintah ia juga sebagai fitrah atau kesucian bagi umat muslim sehingga tujuan di khitannya anak adalah untuk mensucikannya dari najis dan penyakit.sebagai mana yang di sabdakan oleh Rasululla SAW:

ٌُاَرِخنْا ،ِجَشْطِفْنا ٍِْي ٌظًَْخ َْٔا ٌظًَْخ ُجَشْطِفْنا :َلاَل ص ّيِثَُّنا ٍَِع َجَشْيَشُْ يِتَا ٍَْع َٔ ِساَفْظَلاْا ُىْيِهْمَذ َٔ ُداَذْحِرْعِلاْا َٔ

) ىهغي ِؤس ( .ِبِساَّشنا ُّضَل َٔ ِظِتِلاْا ُفْرََ

Artinya:

”Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Fithrah itu ada lima, atau lima hal termasuk fithrah, yaitu : 1. khitan, 2. mencukur bulu kemaluan, 3.

memotong kuku, 4. mencabut bulu ketiak, dan 5. Memotong kumis”. (HR.

Muslim)

Secara etimologis, khitan berarti memotong kulit di kepala zakar. Secara terminologis adalah memotong lingkar kulit yang berada di bawah kulit depan kepala zakar.

Tentang khitan, walaupun disebutkan termasuk dalam kategori sunnah, namun menurut mayoritas ulama hukumnya wajib, karena khitan merupakan syiar agama. Dengan khitan bisa dibedakan antara Muslim dengan kafir. Apabila ditemukan sesosok jenazah yang sudah dikhitan di antara mayat-mayat lainnya yang belum dikhitan, maka jenazah itu dishalatkan dan dikuburkan di pekuburan kaum Muslimin.

Setelah seorang laki-laki dan wanita terikat dalam tali pernikahan dan bersatu dalam hubungan rumah-tangga, keduanya diberi tanggung jawab untuk menyusun batu bata yang baik dalam membangun masyarakat yang saleh. Islam menggariskan hak dan kewajiban bagi masing-masing suami-istri. Suami wajib memberi nafkah. Sementara istri wajib menyusui bayinya yang membutuhkan sentuhan di dadanya, agar bayi menemukan kebahagiaan, ketenteraman dan gizi yang cukup dari air susu ibunya yang disertai kasih sayang. Sang bayi minum susu dari kedua payudara ibunya yang sengaja disiapkan oleh Sang Maha Pencipta untuk aktivitas tersebut. Tuhan juga menyiapkan laboratorium penghasil susu ini di dada sang ibu bayi, baik berstatus miskin ataupun kaya. Itu semua untuk menjaga pertumbuhan si jabang bayi dan makhluk baru di alam yang asing ini.

Tradisi bangsa Arab adalah menyusui anak, bahkan ini merupakan tradisi seluruh umat manusia. Al-Qur'an menceritakan tentang Nabi Musa 'alayhissalâm: Q.s. al-Qashash (28: 12).









Terjemahnya:

"Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusuinya"

disertai anjuran keras untuk kembali mengonsumsi air susu ibu (ASI). Seorang muslim yang taat dalam menjalankan syariat Islam tidak akan merasa perlu untuk mengganti ASI dengan susu kemasan. Di sini dia sedang meniti manhaj Allah Subhânahu wa Ta‟âlâ. Al-Qur'an mengajak sang ibu untuk selalu menyusui bayinya dari air susunya dalam keadaan sesulit apa pun. Walau ikatan dengan suaminya sedang renggang, walau setelah diceraikan sekalipun. Ini adalah perhatian yang besar, syariat Rabbani dan keadilan Ilahi untuk bayi.

Allah Subhânahu wa Ta‟âlâ berfirman: " (Q.s. al-Baqarah [2]: 233).























Terjemahnya:

”Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan

Amini, (2011: 185-186) Mengemukakan beberapa hal yang menyehatkan bagi anak dalam masa menyusui karena memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut:

1. Dari sisi nutrisi, air susu ibu adalah amakanan yang paling sesuai dengan bangunan tubuh anak. Karena Sembilan bulan lamanya si anak hidup dalam rahim ibu ia memperoleh makanan yang di sediakan oleh alat pencernaan ibi.

zat-zat nutrisi yang terkandung di dalamnya tidak hilang.

3. Air susu melalui putting susu ibu langsung masuk kedalam mulut anak dan tidak bersentuhan dengan wadah lain sehingga dari sisi kesehatan lebih terjaga dari kuman dan kotoran.

4. Ais susu ibu bjerjaga dari beberapa jenis mikroba pembawa penyakit berbeda dengan air susu bintang yang mempunyai kemungkina tertular mikroba pembawa penyakit.

5. Air susu ibu di konsumsi dalam keadaan baru dan dengan suhu kehangatan yang sesuai.berbeda dengan susu lain yang bisa rusak karena lam di simpan.

6. Tidak ada tindak pemalsuan pada air susu ibu, sementara pada susu lain bisa terjadi tindak pemalsuan.

Dari beberapa kelebihan dari air susu ibu di atas dapatlah di simpulkan bahwa keberadaan air susu ibu bagi si bayi sangatlah berdampah positi terhedap pertumbuhan serta terjaganya si anak dari bebbagai penyakit.

Allah mewajibkan ibu untuk menyusui bayinya selama dua tahun penuh.

Sebab Allah tahu bahwa dalam jangka waktu ini sang ibulah yang lebih tepat untuk melakukannya ditinjau dari segala segi untuk si jabang bayi, baik segi kesehatan maupun segi kejiwaan.

Kenikmatan Allah tidak pernah meninggalkan umat Islam sampai mereka mengetahuinya dan berbagai percobaan tersebut. Pengetahuan tentang dunia bayi

selalu menyayangi para hamba-Nya. Terlebih lagi para bayi lemah yang membutuhkan kasih-sayang dan penjagaan tersebut.

3. Meteri Pendidikan yang Penting Bagi Anak