• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPL DAN LAPORAN BIMBINGAN KLASIKAL

J. Metode dan Teknik : Ceramah dan Diskusi

DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG SMP NEGERI 35 BANDUNG

Jl. Dago Pojok No.12 Tlp. (022) 2505332 Bandung

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023/2024 A. Bidang Layanan : Layanan Dasar

B. Jenis Bimbingan : Belajar- Sosial C. Strategi : Bimbingan klasikal D. Topik / Tema

Layanan

: Stop Bullying

E. Kelas : IX H

F. Alokasi waktu : 1 x 40 menit G. Standar

Kompetensi

: 1. Pengertian bullying 2. Jenis-jenis bullying 3. Contoh bullying

4. Sebab-sebab perilaku bullying 5. Dampak negatif bullying

6. Cara mencegah dan melawan bullying

H. Tujuan Umum : Peserta didik menciptakan lingkungan sekolah tanpa

K. Sumber : 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMP-MTs kelas 8, Yogyakarta, Paramitra Publishing

2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang sosial, Yogyakarta, Paramitra

3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan

(games) dalam Bimbingan dan

Konseling.Yogyakarta: Paramitra 5.

https://www.kajianpustaka.com/2018/01/pengertian- unsur-jenisciri-ciri-dan-skenario-bullying.html L. Alat/Bahan : Laptop

M. Langkah-Langkah Kegiatan Layanan 3. Tahap Awal/ Pendahuluan

a. Guru BK memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat

b. Guru BK mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.

c. Guru BK membina hubungan baik dengan peserta didik

d. Guru BK menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran peserta didik.

e. Guru BK melakukan ice breaking.

f. Guru BK menjelaskan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai

g. Guru BK menjelaskan langkah-langkah kegiatan dan tanggung jawab peserta didik dari kegiatan yang akan dilaksanakan.

h. Guru BK mendiskusikan kontrak layanan (Kesepakatan layanan), hari ini akan melakukan kegiatan selama 1x40 menit, sepakat akan melakukan dengan baik

i. Guru BK memberikan penjelasan tentang topik yang akan dibicarakan j. Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan dan

memulai ke tahap inti 1. Tahap Inti

a) Guru BK/konselor membuka diskusi dengan siswa terkait penjelasan bullying

b) Guru BK/Konselor membuka diskusi hal- hal mengenai bullying

c) Guru BK/konselor mengajak peserta didik berdiskusi terkait cara mencegah bullying

2. Penutup

a) Guru BK/Konselor memberikan penguatan dan rencana tindak lanjut.

b) Guru BK/Konselor menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam.

N. Evaluasi

Evaluasi Proses

Guru BK melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi:

1. Melakukan refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

2. Mengamati sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan 3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya 4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap

pertanyaan guru BK Evaluasi Hasil

Guru BK membagikan lembar evaluasi kepada peserta didik mengenai hal-hal yang didapatkan setelah melakukan bimbingan, antara lain:

1. Evaluasi mengenai suasana pertemuan 2. Evaluasi mengenai topik yang dibahas

3. Evaluasi mengenai cara Guru BK dalam menyampaikan menyampaikan materi

4. Evaluasi mengenai kegiatan yang diikuti Mengetahui,

Guru Pamong Bandung, Oktober 2023

Mengetahui, Praktikan

Hj. Netti Susanti, S.Pd.

Zulfa Luthfiah Fauzi

NIP. 197904272010012011 NIM. 2007719

BULLYING 1. PENGERTIAN BULLIYING

Bullying adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara menyakiti dalam bentuk fisik, verbal atau emosional/psikologis oleh seseorang atau kelompok yang merasa lebih kuat kepada korban yang lebih lemah fisik ataupun mental secara berulang-ulang tanpa ada perlawanan dengan tujuan membuat korban menderita. Istilah bullying berasal dari bahasa Inggris, yaitu "bull" yang berarti banteng. Secara etimologi kata "bully" berarti penggertak, orang yang mengganggu yang lemah. Bullying dalam bahasa Indonesia disebut "menyakat"

yang artinya mengganggu, mengusik, dan merintangi orang lain (Wiyani,2012). Perilaku bullying melibatkan kekuatan dan kekuasaan yang tidak seimbang, sehingga korbannya berada dalam keadaan tidak mampu mempertahankan diri secara efektif untuk melawan tindakan negatif yang diterimanya. Bullying memiliki pengaruh secara jangka panjang dan jangka pendek terhadap korban bullying. Pengaruh jangka pendek yang ditimbulkan akibat perilaku bullying adalah depresi karena mengalami penindasan, menurunnya minat untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru, dan menurunnya minat untuk mengikuti kegiatan sekolah. Sedangkan akibat yang ditimbulkan dalam jangka panjang dari penindasan ini seperti mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan baik terhadap lawan jenis, selalu memiliki kecemasan akan mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari teman-teman sebayanya (Berthold dan Hoover, 2000).

2. JENIS DAN CONTOH BULLYING

Menurut Coloroso (2006), perilaku bullying dapat dikelompokkan menjadi empat bentuk, yaitu:

a. Bullying secara verbal

Bullying dalam bentuk verbal adalah bullying yang paling sering dan mudah dilakukan. Bullying ini biasanya menjadi awal dari perilaku bullying yang lainnya serta dapat menjadi langkah pertama menuju pada kekerasan yang lebih lanjut. Contoh bullying secara verbal antara lain yaitu: julukan nama, celaan, fitnah, kritikan kejam, penghinaan, pernyataan-pernyataan pelecehan seksual, teror, surat- surat yang mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak benar, kasak- kusuk yang keji dan keliru, gosip dan sebagainya.

b. Bullying secara fisik

Bullying ini paling tampak dan mudah untuk diidentifikasi, namun kejadian bullying secara fisik tidak sebanyak bullying dalam bentuk lain. Remaja yang secara teratur melakukan bullying dalam bentuk fisik kerap merupakan remaja yang paling bermasalah dan cenderung akan beralih pada tindakan-tindakan kriminal yang lebih lanjut. Contoh bullying secara fisik adalah: memukuli, menendang, menampar, mencekik, menggigit, mencakar, meludahi, dan merusak serta menghancurkan barang-barang milik anak yang tertindas, dan lain-lain.

c. Bullying secara relasional

Bullying secara relasional dilakukan dengan memutuskan relasi- hubungan sosial seseorang dengan tujuan pelemahan harga diri korban secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan atau penghindaran. Bullying dalam bentuk ini paling sulit dideteksi dari luar. Contoh bullying secara relasional adalah perilaku atau sikap- sikap yang tersembunyi seperti pandangan yang agresif, lirikan mata, helaan nafas, cibiran, tawa mengejek dan bahasa tubuh yang mengejek.

d. Bullying elektronik

Bullying elektronik merupakan bentuk perilaku bullying yang dilakukan pelakunya melalui sarana elektronik seperti komputer, handphone, internet, website, chatting room, e-mail, SMS dan sebagainya. Biasanya ditujukan untuk meneror korban dengan menggunakan tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau film yang sifatnya mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan.

3. SEBAB-SEBAB MUNCULNYA PERILAKU BULLYING a. Bullying terjadi karena tradisi turun temurun dari senior

b. Keinginan untuk balas dendam karena dulu pernah mendapatkan perlakuan yang sama .

c. Perasaan ingin menunjukkan kekuasaan dan kekuatan (superior) d. Kecewa karena orang lain tidak berperilaku sesuai dengan yang

diharapkan.

e. Dorongan untuk mendapatkan kepuasan

f. Dianggap menghina atau mengganggu kelompok tertentu (gank) 4. DAMPAK NEGATIF BULLYING BAGI ORANG YANG MENJADI

KORBAN

a. Terganggu fisiknya seperti cedera, terluka, sakit, dan sebagainya’

b. Tertekan psikisnya (kejiwaannya) seperti takut, cemas, rasa tidak nyaman, resah, tertekan dan

gejala tekanan psikis lain.

c. Pergaulan sosial terganggu, seperti minder, menyendiri, grogi, pendiam dan tertutup.

d. Terganggu prestasi belajarnya seperti nilai jelek, tidak konsentrasi belajar, lupa mengerjalkan tugas, sampai menurunnya rangking atau tidak naik kelas.

5. BAGAIMANA MENCEGAH DAN MELAWAN BULLYING

Untuk mencegah agar kita tidak menjadi korban tindakan bullying anatara lain yang dapat kita lakukan adalah :

1. Hindari membawa atau memakai barang-barang mahal atau uang yang berlebihan

2. Jangan sendirian terutama di tempat sepi 3. Hindari cari gara-gara dengan pelaku bullying

4. Jangan berada di dekat dengan oarang yang suka melakukan tindakan bullying atau berada di sekitar mereka

5. Kenali dan perhatikan pelaku bullying

6. Jangan ikut-kutan melakukan tindakan bullying dalam bentuk apapun.

6. SEDANGKAN UNTUK MELAWAN PELAKU BULLYING KITA DAPAT MENGAMBIL SIKAP SEBAGAI BERIKUT : a. Jadilah orang yang percaya diri dan tunjukan ketahanan diri

bahwa kita tidak mau mengganggu dan diganggu.

b. Bersikap tenang saat ada yang mengganggu c. jangan biarkan emosi terpancing

d. Jika melihat ada tenman yang menjadi korban, maka tolonglah korban dan laporkan

e. Lakukan perlawanan diikuti dengan berteriak, lari atau tindakan apapun sambil mencari pertolongan

f. Catatlah tempat, orang-orang yang terlibat dan jenis gangguan

yang mereka lakukan, laporkan pada orang tua, guru atau pihak berwajib.

LAMPIRAN 5

RPL DAN LAPORAN BIMBINGAN