RPL LAPORAN DAN VERBATIM KONSELING INDIVIDU
E. Skrip Dialog Konseling Konseli
D. Evaluasi diri
Dalam proses konseling ini, praktikan sudah mampu mengidentifikasi masalah yang dirasakan oleh konseli, mampu mengidentifikasi tujuan atau keinginan perubahan konseli, dan mampu memilih pendekatan yang relevan dengan permasalahan konseli. Tetapi, praktikan masih terdapat kekurangan dalam mendorong siswa untuk berubah menjadi lebih percaya diri.
E. Skrip Dialog Konseling
Konseli Ya… biasa aja sih bu
Konselor Oh begitu jadi perasaan hari ini biasa saja ya belum ada yang bikin wow
Konseli Hehe iya bu…
Konselor Ohiya, terkait hambatan yang N rasakan dan hasil observasi lapangan, wawacara dengan beberapa guru dan juga teman, sudah ada keinginan untuk berubah ya agar bisa giat kesekolah, betul?
Menyetujui target masalah yang ingin di diskusikan dan target dari konseling
Konseli Betul ibu
Tahap Inti Konselor Baik, kalau ibu boleh tau apakah
sebetulnya pernah ada kejadian yang kurang mengenakan tidak yang dampaknya seperti
sekarang?
Menilai Activating event (A)
Konseli Waktu kecil aku orangnya ceria dan suka sekali berangkat kesekolah karena bertemu dengan teman baru dan juga mendapatkan uang jajan dari orang tua, orang tua juga kadang memberi bekal makan siang. Tetapi pada saat orang tua saya berceri dan saya tinggal bersama dengan nenek dan kakak saya merasa saya kurang di perhatikan dan membuat saya malas berangkat kesekolah karena kurang diperhatikan, karena tidak diperhatikan maka saya melakukan hal ini.
Konselor Mm begitu ceritanya, iya ibu paham ya dengan cerita N. Jadi, Kejadiaan yang dialami N sangat berpengaruh sekali ya terhadap berilaku N saat ini?
Menilai Consequence (C)
Konseli Iya ibu kayanya si gitu..
Konselor Memangnya, N memandang tidak layak untuk memiliki hidup yang baik agar orang tua N menghampiri dan memperhatikan N?
Konseli Gatau juga bu, tapi kayanya iya Konselor Baik, coba ibu ingin tahu apakah
hal ini juga yang membuat N merasa sulit untuk bergaul dengan teman yang lain?
Konseli Mmm iya bu (konseli mengangguk) karena mereka lansung menghindari dan tidak pernah menemani terkadang.
Konselor Mmm, baik jadi N memiliki ketakutan dalam bersosialisasi karena N Jarang masuk sekolah dan malu dengan keadaan keluarga N.
Konseli Iya ibu seperti itu takutnya nanti malah diomongin lagi kaya dulu sama orang lain.
Konselor Ok, sekarang gini ya … ibu paham ya pasti kejadian dulu itu berpengaruh ya ke sikap sekarang. Kejadian waktu diomongin orang lain seperti itu pasti melekat di pikiran N , betul?
Memberikan pemahaman kepada konselin bahwa ada keyakinan (beliefs) yang terbentuk dari activating
event (A) yang
menimbulkan consequence (C)
Konseli Iyaa ibu betul..
Konselor Karena kejadian itu pula saat ini N jadi ragu kalau mau lebih dekat dengan teman baru.
Konseli Iya bu, lagian malu si bu akunya Jarang masuk sekolah
Konseli Mereka diam saja bu tidak pernah melakukan hal tersebut.
Konselor Atau engga pikiran itu ada yang rasional dan yang irasional
Menilai beliefs (B) dan membedakan pikiran irasional menjadi lebih rasional
Konseli Mmm itu seperti apa ya bu?
Konselor Iyaa.. jadi pikiran rasional itu ketika kita berpikirnya jernih dan logis ini adalah cara berpikir yang positif karena Pikirannya itu masuk akal. Kalau pikiran irasional itu pikiran yang tidak masuk akal dan cenderung kepada cara berpikir yang negatif.
Konseli Mmm begitu ya ibu..
Konselor Coba kalau kita hubungkan pikiran N yang sebelumnya bahwa N berpikir N tidak bisa, takut dianggap N tidak bisa bergaul oleh orang lain itu pikiran rasional
atau irasional?
Menghubungkan antara beliefs (B) dan consequence (C)
Konseli Mmm irasional sih ya bu..
Konselor Iyaa betul kan teman-teman N tidak ada yang bilang begitu ya Konseli Iyaa bu, engga ada
Konselor Ok, coba ibu mau tanya dulu dari pikiran N yang seperti itu dampaknya bagaimana si?
Konseli mmm.. apa ya aku jadi ga ngobrol-ngobrol sama orang lain jadi sulit juga kalau mau
komunikasi dengan orang baru Konselor Nah betul itu N. Mantap. Nah
jadi kalau pikiran N berpikir orang lain bakalan berbicara yang aneh aneh tentang N itu keyakinan yang N buat sendiri yang timbul dari pikiran irasioanal tersebut dan akhirnya jadi membuat N ragu untuk maju atau berubah. Betul tidak yang N rasakan seperti itu?
Membantu konseli membantah keyakinan yang irasional
Konseli Iyaa ya bu betul juga, jadi pikiran akunya yang perlu rasional dulu
Konselor Iya betul N.. udah mulai paham ya bagus..
Konselor Sekarang coba ya N pikirkan apakah kalau kalau N ngobrol dengan orang baru atau berkenalan dengan orang baru.
Orang tersbut bakalan bilang kamu sok akrab? Selama N sekolah di sini ada yang bilang seperti itu?
Konseli Tidak bu
Konselor Tidak ya, berarti itu muncul dari pikiran N sendiri betul?
Konseli Iya bu itu pikiran yang irasional
Ya
Konselor Ya.. betul itu pikiran yang irasional.
Konselor Kalau N berpikiran irasional terus menerus apakan keinginan atau tujuan N akan tercapai?
Konseli Tidak bu
Konselor Iyaa betul, jadi N coba ya untuk pelan-pelan mengubah pikiran yang irasional menjadi lebih rasional. Tadi sudah bisa membedakan kan ya
Membantu konseli memperdalam kepercayaan dirinya pada
keyakinan rasional baru.
Konseli Iya ibu N pelan-pelan sudah mulai paham. N pasti bisa tinggal keberaniannya aja untuk keluar dari zona nyaman
Konseli Iyaa ibu
Konselor Coba berarti sekarang N harus berpikir bagaimana?
Konseli Aku harus berpikiran yang rasional, harus yakin kalau aku bisa lebih percaya diri karena ga semua orang akan menilai aku seperti itu
Konselor Waaahhh good job N! seperti it uterus ya! Karena motivasi terbesar ada di dalam diri kamu!
Konseli Baik ibu, akan aku coba
Konselor Nah, untuk membantu N bisa perlahan berpikir yang rasional
Memberikan tugas rumah
agar membawa perasaan positif juga ya untuk N. ibu ingin memint N journaling hal-hal yang ada dipikiran atau hati N gimana mau engga?
Konseli Boleh ibu, jadi itu seperti mencurahkan isi hati dan pikiran lagi ya bu?
Konselor Betul, nah nanti N setelah menulis belajar menganalisis apakah curahan tersebut rasional atau irasional. Paham?
Konseli Paham ibu.. nanti aku coba Konselor Ok mantap! Nanti ibu akan
follow up ya ketika bertemu langsung atau via whatsapp Konseli Baik ibu, sebelumnya makasi ya
ibu sudah membantu aku
Konselor Iya sama-sama N! semangat terus ya! Ada yang mau disampaikan lagi?
Konseli Cukup ibu, terima kasih. Kalau gitu N pamit ke kelas dulu ya karena ada tugas yang harus Dikumpulkan
Konselor Baik kalau begitu… semangat belajarnya N!
Konseli Iya ibu, Assalammualaikum Konselor Waalaikumsalam N.