BAB II TINJAUAN PUSTAKA
C. Modal
4. Keuntungan dari penjualan merupakan pendapatan yang diperoleh karena adanya penjualan dengan mengeluarkan biaya-biaya untuk dalam menghasilkan barang. Misalnya biaya transportasi, biaya penjualan dan tenaga kerja.
5. Bunga merupakan pengembalian utang kredit dari dari jumlah yang telah diberikan/dipinjamkan kepada orang lain yang mencakup pendapatan.
6. Deviden merupakan pendapatan yang diperoleh berdasarkan pembagian laba yang berbanding dengan modal yang ditanamkan
7. Sewa merupakan pendapatan yang diperoleh dari hasil pemindahan hak kepada orang lain sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan oleh penyewa dan pihak yang menyewa tempat.
27 3. Konsep fungsional
Konsep modal kerja ini didasarkan pada fungsinya untuk menghasilkan pendapatan (income). Salah satu bentuk modal kerja yang menghasilakan current income adalah biaya operasi kendaraan (BOK) transportasi.
Berdasarkan sumbernya modal dapat bersumber sebagai berikut menurut (Simbolon, 2003: 87–91):
1. Sumber Intern
Modal yang bersumber dari intern adalah modal/dana yang dihasilkan sendiri oleh perusahaan atau internal financing. Sumber modal yang dihasilkan sendiri adalah sebagai berikut:
a) Laba ditahan (retained Net Profit)
Laba ditahan berawal dari perhitungan laba/rugi suatu perusahaan pada periode tertentu setelah melakukan penjualan produknya.
b) Depresiasi
Besarnya akumulasi depresiasi atau penyusutan yang dibentuk setiap tahunnya tergantung pada metode depresiasi yang digunakan.
2. Sumber Ekstern
Sumber ekstern adalah dana/modal yang berasal dari luar perusahaan (exernal financing) seperti kreditor dan pemilik. Modal yang berasal dari kreditor disebut sebagai utang perusahaan modal asing (debt financing). Kemudian dana yang yang berasal dari pemilik, peserta merupakan dana tetap dalam perusahaan atau disebut sebagai modal sendiri (equity financing).
Modal dalam artian secara fisik merupakan sebagai segala hal yang melekat pada faktor produksi perusahaan seperti mesin, peralatan-peralatan produksi, kendaraaan serta bangunan. Modal ini juga dapat berupa dana untuk membeli input variabel yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output (Teguh, 2016:236).
Yang dimaksud sebagai modal kerja adalah modal yang diperlukan untuk membiayai seluruh kegiatan usaha agar dapt berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang memadai. Modal kerja merupakan modal yang diperlukan untuk operasi tergantung pada besarnya penjualan dan kecepatan perputaran operasi (Kuswadi, 2007: 20). Besar kecilnya modal dalam usaha tentunya akan berpengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh. Modal yang besar kemungkinan akan mempengaruhi pendapatan.
1. Jenis-jenis modal menurut (Syaekhu 2020: 56–58):
Pembahasan terkait dengan jenis modal pada praktiknya terbagi menjadi beberapa jenis adalah sebagai berikut:
a) Jenis Modal Bedasarkan Sumber Modal
Berdasarkan sumbernya modal terbagi menjadi dua macam sebagai berikut:
Modal Internal
Modal internal merupakan modal yang diperoleh dari perusahaan dari suatu hasil penjualan yang digunakan dalam mengembangkan bisnis dan terjadinya kendala dalam peningkatan secara signifikan.
Modal Eksternal
29 Modal eksternal merupakan modal yang diperoleh bersumber dari luar perusahaan seperti kreditur yang dapat diambil oleh bagian perusahaan.
Pada umumnya modal ekternal diperoleh dari bank, koperasi maupun lembaga perbankan lainnya yang bersedia menanankan modalnya di perusahaan pihak peminjam.
b) Jenis Modal Berdasarkan Fungsinya
Berdasarkan fungsinya modal terbagi menjadi dua macam yaitu modal perseorangan dan modal sosial sebagai berikut:
Modal Peseorangan
Pada modal perseorangan bersumber dari seserang yang memiliki peran dalam memudahkan berbagai aktivitas dan pemberi laba kepada pemiliknya seperti saham, deposito, property dan sebagainya.
Modal Sosial
Pada modal sosial bersumber dari apa yang dimiliki yang dimiliki untuk memberikan keuntungan bagi masyarakat yang ada disekitarnya seperti jalan, pasar, pelabuhan dan lainnya.
c) Jenis Modal Berdasarkan Wujudnya
Berdasarkan wujudnya modal dibedakan menjadi dua yaitu modal konkret dan modal abtrak yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Modal Konkret (Modal Aktif)
Modal konkret berarti modal yang berwujud serta dapat dilihat secara kasat mata, seperti mesin, gudang, sarana prasarana dan lainnya.
Modal Abstrak (Modal Pasif)
Modal abstrak berarti modal yang tidak dapat dilihat secara kasat mata namun juga diperlukan dalam suatu perusahaan seperti skill, hak cipta dan hal pendirian.
2. Manfaat Modal Bagi Perusahaan dalam buku (Syaekhu 2020: 58–59):
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam modal untuk mencapai keuntungan sebagai berikut:
a) Sewa Tempat
Tanpa adanya lahan untuk berbisnis berarti memerlukan sewa tempat yang memiliki peran penting dari pada membeli tempat yang harganya lebih mahal.
b) Penyediaan Bahan produksi
Persediaaan bahan baku, peralatan produksi, dan mesin produksi dalam menjalankan bisnis pasti membutuhkan modal agar kegiatan produksi dapat berjalan.
c) Gaji Pekerja
Dalam menjalankan usaha tidak terlepas dari gaji pekerja sehingga modal diperlukan untuk memenuhi hak-hak seorang pekerja sesuai dengan jadwal mereka bekerja.
d) Simpanan
Modal juga perlu dialokasikan untuk simpanan dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak terduga atau permintaan pada pasar meningkat.
3. Cara Mendapakan Modal Usaha dalam buku (Syaekhu 2020:59–62):
31 Untuk memulai usaha diperlukan modal dengan cara mendapatkannya untuk bisnis sebagai berikut:
a) Menggunakan Tabungan
Salah satu cara mendapatkan modal yaitu dari hasil tabungan sendiri yang mempunyai keinginan untuk berbisnis serta dapat digunakan untuk memulai menjalankan bisnis. Keunggulan dengan menggunakan tabungan sendiri yaitu tidak perlu memikirkan utang ke pihak lain.
b) Menjual Harta Abadi
Salah satu alternatif dalam memperoleh modal yaitu dengn menjual harta pribadi berupa kendaraan, perhiasan dan sebagainya. Dengan mengorbankan harta dalam memperoleh modal maka uang diperolehnya harus dipergunakan dengan sebaik mungkin.
c) Mencari Rekan Bisnis
Cara ini banyak dilakukan oleh pengusaha yaitu dengan mengajak temannya untuk bergabung dengan bisnis yang dijalankannya dalam melaksanakan minat dan tujuan sama menjadi rekam bisnis. Selain itu dapat memberikan investor yang terlibat dalam pengambilan keputusan dalam bisnis.
d) Meminjam Uang
Cara mendapatkan modal ini yaitu pinjaman yang digunakan untuk memperoleh modal dan biasanya dilakukan apabila tidak memiliki tabungan atau tabungan yang dimilikinya tidak cukup, serta aset yang dimiliki tidak cukup untuk digunakan. Namun resiko yang sering terjadi
dalam meminjam uang yaitu harus dikembalikan dalam waktu yang telah ditentukan.
e) Modal Usaha dari Pelanggan
Modal ini diperoleh dari pelanggan dengan cara membayar sebelum pesananya diambil, seperti pada katering. Pada pembayaran ini bisa dilunasi di awal maupun setelah pesanan sudah jadi. Sehingga dapat dijadikan sebagai modal yang terus berputar yang dapat dijadikan sebagai modal usaha.
Adapun modal dalam prespektif islam dalam firman Allah SWT Q.S Al- Isra/27:27 yang berbunyi:
Terjemahnya:
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangatlah ingkar kepada Tuhannya”.
Ayat ini menjelaskan tentang tindakan mereka serupa dengan sepak terjang setan, ibnu Mas‟ud mengatakan bahwa istilah tab‟zir berarti membelanjakan harta bukan pada jalan yang benar. Hal ini sependapat dengan yang dikatakan oleh ibnu Abbas yang berpendapat membelanjakan semua hartanya dalam benar bukanlah termasuk orang yang boros. Dikatakan bahwa ingkar kepada nikmat yang telah diberikan Allah dan tidak mengerjakan amal ketaatan bahkan membalasnya dengan perbuatan yang durhaka dan melanggar perintahnya (Kemenag RI, 2012: 284).
33 Dalam ayat di atas menjelaskan bahwa penggunan modal harus dikelola dengan baik agar tidak boros dalam melakukan kebutuhan operasional yang dapat berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan. Orang-orang yang menguasai hartanya diperintahkan untuk mengembangkannya dari perputaran modalnya.