• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Pendapatan

Pendapatan menjadi salah satu indikator utama dalam mengukur kemampuan ekonomi dalam meningkatkan penghasilan. Dalam hal ini indikator yang dimaksud berupa seberapa besar perbandingan antara pengeluaran dan penerimaan. Pendapatan terbagi menjadi dua macam yaitu secara rill dan jumlah uang. Pendapatan secara rill ialah jumlah output yang dihasilkan dalam waktu tertentu. Namun pendapatan jumlah uang berarti semua penerimaan yang diperoleh selama bekerja untuk mencapai kentungan (Busyro, dkk., 2016:6).

Pendapatan merupakan jumlah penghasilan yang diperoleh seorang pekerja atau jumlah penghasilan dari hasil pekerjaan yang dihitung setiap tahun atau setiap bulan. Pendapatan juga sering disebut dengan income yang merupakan hasil dari penjualannya oleh seorang pekerja. Pendapatan seseorang tidak selamanya berada pada titik tertentu pasti selalu mengalami perubahan apakah pendapatan akan meningkat atau sebaliknya. Pendapatan menjadi faktor penentu yang juga berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat atau individu terhadap suatu barang yang di konsumsi. Pendapatan terbagi menjadi 3 perhitungan pendapatan yaitu:

1. Perhitungan pengeluaran dengan cara menghitung nilai pengeluaran dibagi belanja bara dikurangi barang dan jasa.

2. Perhitungan produksi dengan cara pendapatan dihitung dengan jumlah barang dan jasa yang diperoleh.

3. Perhitungan pendapatan dengan cara menghitung semua pendapatan yang diperoleh atau total pendapatan yang diterima.

21 Pendapatan di golongkan menjadi 3 macam menurut Suparmoko (2000) dalam (Watung, dkk, 2020: 129):

1. Gaji/upah merupakan imbalan yang didapatkan seorang pekerja apabila telah melakukan pekerjaan untuk orang lain dalam waktu yang telah ditentukan seperti dalam waktu sehari, perminggu ataupun perbulan.

2. Pendapatan usaha sendiri merupakan pendapatan dari hasil produksi milik sendiri dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan.

3. Pendapatan usaha lain merupakan pendapatan yang diperoleh berdasarkan dari hasil sampingan seperti penyewaan aset yang dimiliki tanpa menggunakan tenaga kerja untuk menghasilkan pendapatan.

Pendapatan ialah jumlah peneriamaan yang didapatkan seseorang dalam bentuk mata uang rupiah dari hasil penjualan dari faktor produki yang dimiliki di sektor produksi (Hartadi dan Rusdiansyah, 2019: 233). Pendapatan (income) ialah suatu pendapatan masyarakat yang terdiri dari dua bentuk barang seperti barang normal dan barang interior. Semakin tinggi pendapatan masyarakat maka semakin rendah jumlah permintaan barang yang kualitasnya rendah.

Metode pendapatan (income method) merupakan pendapatan nasional yang mencerminkan pendapatan yang diterima oleh masyarakat untuk membeli barang dan jasa dikurangi dengan kewajiban berupa pengurangan kewajiban seperti pajak dan penerimaan transfer.

Pendapatan timbul karena terjadinya transaksi ekonomi sebagai berikut menurut (Kuswadi, 2007: 71-72):

1. Penjualan barang

2. Penjualan jasa

3. Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak yang menghasikan bunga, royalti, dan deviden.

Penggunaan aktiva perusahaan yang diperoleh dari pihak lain menimbulkan pendapatan dalam bentuk:

1. Bunga untuk pembenahan penggunaan kas atau jumlah terhutang kepada perusahaan.

2. Royalti berupa pembenahan untuk penggunaan aktiva jangka panjang perusahaan seperti merek dagang, hak cipta, peralatan kantor dan lainnya.

3. Deviden meliputi distribusi laba kepada pemegang investasi sesuai dengan program dari jenis ekuitas tertentu.

Adapun tolak tolak ukur dalam pendapatan terhadap keberhasilan suatu usaha dengan cara menghitung pendapatan usaha yaitu harga dikali dengan jumlah barang yang di produksi. Sehingga persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:

TR = P x Q...(2.1) Keterangan:

TR = Pendapatan Total (Total Revenue) P = Harga (Price)

Q = Jumlah Penghasilan (Quantity)

Menurut Soekartawi (2002) dalam (Busyro, dkk., 2016: 6–7) pendapatan bersih merupakan selisih antara total penerimaan dengan seluruh biaya yang dikeluarkan. Persamaannya dapat dituliskan dalam bentuk rumus sebagai berikut:

23 π = TR – TC...(2.2) Keterangan:

π = Pendapatan bersih TR = Penerimaan TC = Biaya

Dalam total biaya merupakan penjumlahan dari keseluruhan jumlah biaya tetap dengan biaya variabel, sehingga dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut:

TC = FC + VC...(2.3) Keterangan:

TC = Total Biaya FC = Biya Tetap VC = Biaya Variabel

Adapun pendapatan dalam prespektif islam berdasarkan Q.S An-Nisa/4:29 yang berbunyi:

















































Terjemahnya:

“Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu makan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu”.

Ayat di atas menjelaskan bahwa bagaimana manusia mengelolah harta sesuai dengan kehendak Allah. Wahai orang-orang yang beriman janganlah sekali-kali kamu saling memakan harta di antara sesamamu dengan jalan yang

batil, maksudnya jalan yang tidak sesuai dengan syariat islam, kecuali memperoleh jalan yang baik dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara di antara kamu sesuai dengan tuntutan syariat islam. Dan janganlah membunuh diri maupun orang lain atas keinginan mendapatkan harta yaitu dengan mengerjakan hal-hal yang diharamkan Allah serta memakan harta orang lain secara batil (Kemenag RI, 2012: 83).

Dalam islam pendapatan yang diperoleh harus halal cara memperolehnya yang dapat memberikan manfaat yang diberikan Allah. Harta yang diperoleh tidak sesuai dengan syariat islam seperti korupsi, pencurian, penjualan barang haram maka akan mendapatkan siksa baik di dunia maupun kelak di akhirat. Dalam islam harus mengikuti kaidah-kaidah sesuai dengaan perintah ayat di atas dan segala aktivitas yang dilakukan dapat bernilai ibadah. Dari pendapatan yang diperoleh mendapatkan keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi serta dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Bentuk-bentuk pendapatan yang didefinisikan oleh Rahardja dan Manurung dalam (Rizki 2019: 19):

1. Pendapatan ekonomi ialah pendapatan yang diperoleh dalam memenuhi suatu kebutuhan tanpa menambah atau mengurangi aset bersih, seperti upah, gaji, pendapatan bunga deposit.

2. Pendapatan uang merupakan jumlah uang yang didapatkan seseorang pada periode tertentu sebagai balas jasa terhadap faktor produksi yang diperolehnya. Misalnya sewa lahan, tanah, property dan lainnya.

25 3. Pendapatan personal merupakan pendapatan nasional sebagai hak individu

terhadap perekonomian sebagai balas jasa dalam suatu produksi.

Sumber-sumber pendapatan menurut Baridwan (2011) dalam (Rizki 2019:

20) dapat dilihat melalui beberapa aspek sebagai berikut:

1. Pendapatan operasional merupakan pendapatan yang diperoleh berdasarkan aktivitas operasiol dalam perusahaan.

2. Pendapatan non operasional ialah pendapatan yang merupakan kebalikan dalam pendapatan operasional yang tidak bersumber dari kegiatan perusahaan melainkan diperoleh dari faktor internal.

3. Pendapatan luar biasa ialah pendapatan tidak sering terjadi dalam perusahaan dan biasanya tidak diduga adanya pendapatan bahkan belum tentu didapatkan di masa yang akan datang.

(Mardiasmo, 2003: 109) mendefinisikan bahwa pendapatan digolongkan menjadi beberapa bagian sebagai berikut:

1. Imbalan merupakan pendapatan yang diperoleh atas balas jasa terhadap pekerjaan yang telah di laksanakan. Imbalan yang dimaksud berupa upah/gaji, uang pensiun, komisi dan lainnya.

2. Hadiah berupa pendapatan yang diperoleh atau dengan kata lain barang yang didapatkan dari pekerjaan, undian maupun penghargaan.

3. Laba usaha ialah pendapatan yang diperoleh berdasarkan selisih penjualan terhadap biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan barang yang dapat meningkatkan penghasilan.

4. Keuntungan dari penjualan merupakan pendapatan yang diperoleh karena adanya penjualan dengan mengeluarkan biaya-biaya untuk dalam menghasilkan barang. Misalnya biaya transportasi, biaya penjualan dan tenaga kerja.

5. Bunga merupakan pengembalian utang kredit dari dari jumlah yang telah diberikan/dipinjamkan kepada orang lain yang mencakup pendapatan.

6. Deviden merupakan pendapatan yang diperoleh berdasarkan pembagian laba yang berbanding dengan modal yang ditanamkan

7. Sewa merupakan pendapatan yang diperoleh dari hasil pemindahan hak kepada orang lain sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan oleh penyewa dan pihak yang menyewa tempat.

Dokumen terkait