BAB IX PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN
A. Pembelajaran Remedial
Dilihat dari arti katanya, remedial mempunyai arti menyembuhkan atau membetulkan atau membuat menjadi baik. Dengan demikian pembelajaran pengertian suatu bentuk khusus pembelajaran untuk menyembuhkan atau memperbaiki sebagian atau seluruh kesulitan belajar yang dihadapi siswa.
Perbaikan diarahkan kepada pencapaian belajar yang optimal sesuai dengan masing-masing melalui perbaikan keselruhan proses belajar mengajar dan keseluruhan kepribadian siswa.
Perbaikan keseluruhan proses belajar mengajar meliputi cara belajar, metode mengajar, materi pelajaran, alat belajar dan lingkungan turut serta mempengaruhi proses belajar mengajar.
Perlu ditambahkan di sini bahwa pembelajaran remedial diadakan, berhubung siswa pada suatu saat mengalami kesulitan belajar. Pengetian kesulitan belajar sebagai suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh adanya hambatan- hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Hambatan- hambatan tersebut mungkin disadari, mungkin disadari oleh orang mengalaminya, serta dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis dalam keseluruhan proses belajarnya. Siswa yang mengalami kesulitan belajar akan mengalami hambatan dalam proses mencapai hasil belajarnya, sehingga prestasi yang dicapai berada di bawah semestinya.
2. Ciri dan Patokan Gejala Kesulitan Belajar
Ciri seorang siswayang mengalami kesulitan belajar antara lain:
a. Menunjukkan hasil belajar di bawah rata-rata nilai kelas b. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah
c. Lambat dalam melakukan tugas kegiatan belajar
d. Menunjukkan sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh, menetang, dusta, berpura-pura dan sebagainya
Patokan gejala kesulitan belajar ditetapkan berdasarkan empat hal:
a. Tujuan pendidikan/pembelajaran baik TIU maupun TIK bisa dicapai atau tidak oleh siswa yang bersangkutan
b. Kedudukan dalam kelompok
c. Perbandingan antara potensi dengan prestasi d. Kepribadian
Berdasarkan ciri dan patokan gejala kesulitan belajar, dikenal beberapa istilah yang menggambarkan siswa mengalami kesulitan belajar sebagai berikut:
a. Learning disorder, atau kekacauan belajar adalah keadaan di mana proses belajar siswa terganggu karena timbulnya respon yang bertentangan.
b. Learning disabilities, ketidakmampuan belajar adalah mengacu kepada gejala di mana anak tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar yang dicapai berada di bawah potensi intelektualnya.
c. Learning disfungtion mengacu kepada gejala di mana proses belajar tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya anak tidak menunjukkan subnormalitas mental, gangguan alat dari atau gangguan psikologis lainnya.
d. Underachiever adalah mengacu kepada anak yang memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.
e. Slow learner atau lambat belajar adalah anak yang lambat dalam proses belajarnya, sehingga ia membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan anak yang lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
3. Perbandingan Pembelajaran Remedial dengan Pembe- lajaran Reguler
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai cara pembelajaran remedial, berikut digambarkan perbandingan antara pembelajaran remedial dengan pembelajaran biasa (reguler).
a. Pembelajaran reguler, sebagai program pemebelajaran biasa di kelas diikuti semua siswa. Sedangkan pembelajaran remedial dilakukan khusus untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar.
b. Pembelajaran reguler mempunyai tujuan intruksional yang telah ditetapkan sesuai dengan kurikulum, dan sama untuk semua siswa. Sedang pembelajaran remedial mempunyai tujuan intruksional disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa.
c. Metode yang digunakan pada pembelajaran reguler bersifat sama untuk semua siswa. Sedang metode yang digunakan pada pembelajaran remedial bersifat diferensial dalam arti disesuaikan dengan sifat dan jenis serta latar belakang kesulitan belajar.
d. Pembelajaran reguler dilaksanakan oleh guru bidang studi yang bersangkutan. Sedang dalam pembelajaran remedial dilaksanakan dengan kerjasama pihak ain seperti guru bimbingan penyuluhan, ahli jiwa dan sebagainya.
e. Alat yang digunakan dalam pembelajaran remedial lebih bervariasi dibandingkan dengan pembelajaran reguler.
f. Pendekatan dalam pembelajaran remedial lebih diferensial dibandingkan dengan pembelajaran reguler.
g. Dalam evaluasi pada pembelajaran reguler menggunakan alat evaluasi yang bersifat seragam dan kelompok. Sedang alat evaluasi yang digunakan pada pembelajaran remedial disesuaikan dengna kesulitan belajar yang dialami siswa.
4. Tujuan Pembelajaran remedial
Secara rinci tujuan pembelajran remedial adalah agara siswa:
a. Memahami dirinya, khusus yang menyangkut prestasi bela- jarnya, yang meliputi segi kekuatannya dan kelemahannya, serta jenis dan sifat kesulitannya.
b. Dapat mengubah/memperbaiki cara belajar ke arah yang lebih baik.
c. Dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat.
d. Dapat mengatasi hambatan belajar
e. Dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan baru, yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang lebih baik.
f. Dapat melaksanakan tugas belajar yang diberikan.
5. Fungsi Pembelajaran Remedial
Beberapa fungsi pembelajaran remedial adalah:
a. Fungsi korektif artinya fungsi pembetulan/perbaikan
b. Fungsi pemahaman maksudnya guru, siswa dan pihak lain dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap pribadi siswa.
c. Fungsi penyesuaian, maksudnya siswa untuk lebih dapat menyesuaikan dirinya terhadap lingkungannya.
d. Fungsi pengayaan maksudnya fungsinya yang dapat memperkaya proses belajar mengajar.
e. Fungsi akselerasi maksudnya pembelajaran remedial dapat mempercepat proses belajar baik dari segi waktu maupun materi.
f. Fungsi terapeutik maksudnya dengan pembelajaran remedial dapat menyembuhkan atau meperbaiki kondisi kepribadian siswa yang menunjukkan adanya penyimpangan.
6. Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Remedial Prosedur pelaksanaan pembeljaran remedial adalah:
a. Penelaan kembali kasus dengan permasalahannya. Sasaran pokok langkah ini adalah diperolehnya gambaran mengenai karakteristik kasus beserta permasalahannya.
b. Menetukan alternatif pilihan tindakan
c. Layanan bimbingan dan penyuluhan/psikoterapi d. Melaksanakan pembelajaran remedial
e. Mengadakan pengukuran prestasi belajar kembali f. Mengadakan re-evaluasi dan re-diagnostik.
7. Strategi dan Pendekatan Pembelajaran Remedial Strategi dan pendekatan pembelajaran remedial terdiri:
a. Strategi dan pendekatan ang bersifat kuratif meliputi:
1) Pengulangan
2) Pengayaan dan pengukuhan 3) Percepatan
b. Strategi dan pendekatan yang bersifat preventif meliputi:
1) Layanan kepada kelompok belajar homogen 2) Layanan pembelajaran individual
3) Layanan pembelajaran secara kelompok dengan dileng- kapi kelas khusus remedial dan pengayaan.
8. Beberapa Metode Pembelajaran Remedial
Beberapa metode yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain:
a. Metoda pemberian tugas b. Metoda diskusi
c. Metoda tanya jawab d. Kerja kelompok e. Tutor sebaya
f. Pembelajaran individual
B. Pembelajaran Pengayaan