• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeriksaan Golongan Darah Dengan Column

Dalam dokumen LABORATORIUM PRATRANSFUSI UP DATE (Halaman 58-63)

BAB III. PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO

3.7 Pemeriksaan Golongan Darah Dengan Column

b. penanganan microplate lebih mudah dan mampu menggantikan 96 jumlah tabung biasa,

c. hasil pemeriksaan sampel dapat diarsip tanpa menghabiskan banyak waktu dan tempat,

d. pada jumlah test yang banyak, pengerjaan sampel dapat dilakukan bersamaan sehingga mengurangi waktu pemeriksaan,

e. teknik pemeriksaan golongan darah dapat dilakukan secara otomatis dengan data on line,

f. kesalahan pembacaan dan interpretasi hasil dapat dikurangi, g. menghemat waktu staf,

h. identifikasi sampel dan microplate dapat menggunakan sistem barcode sehingga risiko sampel tertukar dapat dikurangi,

i. penyimpanan data hasil pemeriksaan dapat terintegrasi dengan sistem komputer.

Kelemahan dari metode microplate test adalah tidak efektif dan efisien digunakan pada laboratorium dengan jumlah test yang masih sedikit.

3.7 Pemeriksaan Golongan Darah dengan Column Technique

suspensi sel darah merah yang akan diperiksa dimasukkan ke dalam microtube diikuti oleh proses inkubasi dan sentrifugasi (Rumsey and Ciesielski, 2000; Walker and Harmening, 2012 ).

Selama proses inkubasi, antigen pada permukaan sel darah merah akan berikatan dengan antibodi yang sesuai sehingga membentuk aglutinasi. Selama proses sentrifugasi, sel yang beraglutinasi kuat akan tertangkap pada bagian atas matrik gel sedangkan sel yang beraglutinasi lemah akan pindah ke bagian bawah matrik gel. Bila aglutinasi tidak terjadi maka semua sel akan mengendap ke bagian bawah matrik gel (McCullough, 2012; Sanguin Blood Supply, 2016).

Berikut akan dijelaskan salah satu teknik pemeriksaan golongan darah dengan column technique atau metode gel yang diambil dari salah satu reagen komersial yang beredar di pasaran. Untuk masing-masing reagen, prosedur pemeriksaan harus disesuaikan dengan panduan yang sudah ditetapkan oleh pabriknya.

2. Jenis sampel

Sampel untuk pemeriksaan sebaiknya menggunakan sampel darah segar yang ditampung pada tabung dengan antikoagulan Ethylene diamine tetraacetic acid (EDTA) atau citrate. Untuk reverse grouping dapat menggunakan plasma atau serum (Mehdi,2013; Diamed, 2016).

3. Alat dan reagen

Jenis peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang pemeriksaan antara lain:

a. ID. Centrifuge

b. ID. Working table ( ID card holder & tube holder ) c. ID. Pipetor

d. Tips

e. ID. Dispenser ( ukuran 0.5 mL)

Beberapa reagen dan sampel darah yang dibutuhkan untuk pemeriksaan antara lain:

a. ID card : ID-DiaClon ABOD + reverse grouping card b. larutan ID Diluent 2 (modified LISS )

c. standar sel A 1% dan standar sel B 1% dalam Diluent 2.

d. sel pasien suspensi 5% dalam Diluent 2

e. serum atau plasma pasien atau donor (Mehdi, 2013; Diamed, 2016)

4. Prosedur pemeriksaan

Ada pun prosedur pemeriksaan golongan darah dengan metode gel adalah sebagai berikut:

a. Pisahkan sel darah merah dengan plasma atau serum yang akan diperiksa

b. Biarkan larutan ID Diluent 2 ( modified LISS ) pada suhu kamar c. Buat suspensi sel daerah merah 5% dalam larutan LISS, yaitu : 1. 500 ul diluent 2 (modified LISS) + 50 ul whole blood (WB) 2. 500 ul diluent 2 (modified LISS) + 25 ul packed red cells Buat suspensi sel darah merah 1% dalam larutan LISS, yaitu :

1. 500 ul diluent 2 (modified LISS) + 10 ul whole blood 2. 500 ul diluent 2 (modified LISS) + 5 ul packed red cells d. Siapkan ID-DiaClon ABOD + reverse grouping card

e. Beri label nama pasien pada ID card f. Buka penutup card ( alumunium foil )

g. Teteskan 50 ul standar sel-A 1% ke dalam microtube nomor 5 (A1)

h. Teteskan 50 ul sel-B 1% ke dalam microtube nomor 6 ( B ) i. Teteskan 10 ul sel pasien 5% ke dalam microtube nomor 4 j. Teteskan 25 ul serum atau plasma ke dalam microtube nomor 4,

5, dan 6

k. Diamkan pada suhu kamar selama 10 menit

l. Teteskan 10 ul sel pasien suspensi 5% ke dalam microtube nomor 1, 2, dan 3 (A, B, D)

m. Ketuk-ketuk microtube secara perlahan-lahan jika belum tercampur

n. sentrifugasi ID- card selama 10 menit dengan ID- centrifuge, o. baca dan catat hasilnya (Mehdi,2013; Diamed, 2016).

5. Interpretasi hasil

Hasil pemeriksaan pada ID-cards juga dapat diinterpretasikan seperti hasil pemeriksaan pada metode tabung. Microtube 1 dan 2 sebagai forword grouping, microtube 3 untuk pemeriksaan Rhesus, microtube 4 sebagai negative Rhesus control dan microtube 5,6 sebagai reverse grouping. Kontrol negatif harus menunjukkan hasil negatif, jika menunjukkan aglutinasi maka pemeriksaan disimpulkan invalid dan seluruh prosedur harus diulang (Mehdi, 2013).

Derajat aglutinasi dapat ditentukan dengan mengamati reaksi yang terjadi pada microtube. Hasil dinyatakan negatif bila seluruh suspensi sel darah merah mengendap pada dasar tabung. Hasil 1+ bila sebagian besar suspensi sel darah merah mengendap pada dasar microtube namun ada sebagian kecil yang naik dari dasar tabung. Hasil 2+ bila suspensi sel darah merah naik dari dasar microtube dan mengisi hampir seluruh panjang microtube. Hasil 3+ bila sebagian besar suspensi sel darah merah ada pada permukaan microtube dan hanya sebagian kecil disepanjang microtube. Hasil 4+ bila seluruh suspensi sel darah merah ada di permukaan microtube (Saluju and Singal, 2014). Derajat reaksi dapat diilustrasikan pada gambar berikut.

Gambar 3.10 Derajat aglutinasi hasil pemeriksaan golongan darah dengan column technique (Saluju and Singal, 2014)

Gambar 3.11 Contoh hasil pemeriksaan golongan darah ABO/D dan reverse grouping dengan column technique (Saluju and Singal, 2014)

Pada gambar di atas hasil pemeriksaan forword grouping dengan anti-A 4+, anti-B 4+, anti-D 4+, negative Rhesus control negatif dan hasil pemeriksaan reverse grouping baik pada sel A1 dan sel B keduanya negatif. Dari hasil pemeriksaan golongan darah tersebut disimpulkan golongan darah AB Rhesus positif.

6. Keuntungan dan kelemahan column technique

Salah satu keuntungan utama dari column technique adalah microtube digabung dalam satu kartu sehingga menyederhanakan fasilitas dan pelabelan. Beberapa keuntungan yang lain di antaranya:

a. Dapat mengurangi kesalahan dan meningkatkan keamanan.

Untuk pemeriksaan antigen golongan darah, tidak perlu dilakukan penambahan reagen. Reagen sudah ada di dalam microtube dan sudah diberikan label untuk masing-masing jenis reagen,

b. hasil pemeriksaan dapat diarsip dalam bentuk soft copy, baik dengan cara difoto, foto kopi maupun dengan cara discan,

c. secara teknis tempat pemeriksaan lebih bersih, tersedia rak khusus untuk menempatkan sample tube dan typing card,

d. jika dibutuhkan pemeriksaan ulang, hasil pemeriksaan sebelumnya dapat disimpan dan stabil dalam beberapa jam bahkan beberapa hari jika card ditutup dan disimpan pada suhu refrigerator, e. tidak perlu dilakukan pencucian sel dan hasil dapat langsung

dibaca setelah sentrifugasi,

f. jumlah sampel yang dibutuhkan lebih sedikit,

g. beberapa microtyping card sudah terintegrasi sekaligus dapat digunakan pemeriksaan kontrol dan reverse gouping

h. pemeriksaan dapat dilakukan dengan autoanalyzer (Makroo, 2009).

Salah satu kelemahan dari pemeriksaan golongan darah dengan column technique adalah membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan metode slide maupun tube test. Untuk sampel darah dengan rouleaux dan bekuan yang inkomplit dapat memberikan hasil positif palsu (Saluju and Singal, 2014).

3.8 Pemeriksaan Golongan Darah ABO dengan Solid Phase

Dalam dokumen LABORATORIUM PRATRANSFUSI UP DATE (Halaman 58-63)