• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemilihan Bahan Ceiling

Dalam dokumen Rangkuman Mata Kuliah Interior (Halaman 189-192)

Bentuk bentuk Sofa dan Perabot untuk Berbaring

C. Pemilihan Bahan Ceiling

Ceiling memiliki berbagai kegunaan ditinjau dari segi fungsi antara lain sebagai pelindung kegiatan manusia dan dalam bentuk yang sederhana ceiling juga bisa berfungsi sebagai atap. Ceiling bersama-sama dengan dinding dan lantai membentuk suatu ruang dalam. Bentuk ceiling pada bangunan bisa menunjukkan sifat dan kesan ruang tertentu tergantung dari olahan ceiling yang dibuat, misalnya dengan membuat garis-garis pada ceiling yang dibentuk dari material serta struktur yang bisa dinikmati langsung oleh penghuni yang berada dibawahnya. Apabila kita memasuki ruang dengan ceiling tinggi dan melihat keatas maka ruang akan terasa agung dan penglihatan akan bergerak secara vertikal. Hal ini banyak dijumpai misalnya pada bangunan ibadah dimana manusia akan merasa kecil dalam skala alam semesta. Seseorang yang melihat ceiling yang tinggi kemudian menuju ceiling yang rendah akan merasa menemukan kembali skala dirinya dan merasa lebih akrab dengan ruang tersebut. Ceiling yang rendah bersifat mengundang. Coridor dengan ceiling yang rendah akan memberikan kesan mengarah dan manusia yang melewati merasa tertekan oleh ceiling dan ingin cepat-cepat bebas.

Perbedaan tinggi pada ceiling dapat menunjukkan perbedaan visual atas zona dari ruang yang lebih luas dan orang dapat merasakan adanya perbedaan aktivitas dalam ruang tersebut. Seseorang yang berada dibawah kubah yang luas dan tinggi akan merasa kehilangan orientasi karena tidak adanya pengarahan ceiling. Kesan memanjang atau memendek bisa didapat dari ceiling dengan garis-garis yang kuat, misal dengan balok list dan warna yang kontras. Kesan lebih tinggi atau lebih rendah bisa didapatkan melalui warna misalnya ceiling yang terang terasa tinggi dan ringan dan ceiling dengan warna gelap terasa pendek dan menekan.

Ceiling pada bangunan plaza, galeri, bisa dibuat dari bahan fiberglass yang berfungsi sebagai skylight. Bahan ini bisa meneruskan cahaya alamiah kedalam bangunan dan memberikan perasaan lega serta sebagai area peralihan dari arah luat menuju kedalam bangunan. Untuk menonjolkan konstruksi pada gedung untuk dekorasi , ceiling mampu mencerminkan struktur yang mendukung beban-beban. Sedangkan untuk utilitas ceiling

B. Efek ceiling

Fungsi atap tidak hanya sebagai pelindung terhadap cuaca akan tetapi juga memberikan efek bentuk eksterior bangunan seluruhnya, terutama saat zaman dahulu dimana teknologi masih sederhana. Ceiling sebagai elemen penutup utama pada bangunan atas berfungsi sebagai pembentuk atap bangunan. Pada perkembangan selanjutnya manusia berusaha melepaskan hubungan antara atap dengan ruang dalam, yaitu dengan membuat bidang pembatas, dengan menyebutkan sebagai ceiling atau plafond.

C. Pemilihan Bahan Ceiling

Ceiling memiliki berbagai kegunaan ditinjau dari segi fungsi antara lain sebagai pelindung kegiatan manusia dan dalam bentuk yang sederhana ceiling juga bisa berfungsi sebagai atap. Ceiling bersama-sama dengan dinding dan lantai membentuk suatu ruang dalam. Bentuk ceiling pada bangunan bisa menunjukkan sifat dan kesan ruang tertentu tergantung dari olahan ceiling yang dibuat, misalnya dengan membuat garis-garis pada ceiling yang dibentuk dari material serta struktur yang bisa dinikmati langsung oleh penghuni yang berada dibawahnya. Apabila kita memasuki ruang dengan ceiling tinggi dan melihat keatas maka ruang akan terasa agung dan penglihatan akan bergerak secara vertikal. Hal ini banyak dijumpai misalnya pada bangunan ibadah dimana manusia akan merasa kecil dalam skala alam semesta. Seseorang yang melihat ceiling yang tinggi kemudian menuju ceiling yang rendah akan merasa menemukan kembali skala dirinya dan merasa lebih akrab dengan ruang tersebut. Ceiling yang rendah bersifat mengundang. Coridor dengan ceiling yang rendah akan memberikan kesan mengarah dan manusia yang melewati merasa tertekan oleh ceiling dan ingin cepat-cepat bebas.

Perbedaan tinggi pada ceiling dapat menunjukkan perbedaan visual atas zona dari ruang yang lebih luas dan orang dapat merasakan adanya perbedaan aktivitas dalam ruang tersebut. Seseorang yang berada dibawah kubah yang luas dan tinggi akan merasa kehilangan orientasi karena tidak adanya pengarahan ceiling. Kesan memanjang atau memendek bisa didapat dari ceiling dengan garis-garis yang kuat, misal dengan balok list dan warna yang kontras. Kesan lebih tinggi atau lebih rendah bisa didapatkan melalui warna misalnya ceiling yang terang terasa tinggi dan ringan dan ceiling dengan warna gelap terasa pendek dan menekan.

Ceiling pada bangunan plaza, galeri, bisa dibuat dari bahan fiberglass yang berfungsi sebagai skylight. Bahan ini bisa meneruskan cahaya alamiah kedalam bangunan dan memberikan perasaan lega serta sebagai area peralihan dari arah luat menuju kedalam bangunan. Untuk menonjolkan konstruksi pada gedung untuk dekorasi , ceiling mampu mencerminkan struktur yang mendukung beban-beban. Sedangkan untuk utilitas ceiling

bisa diaplikasikan sebagai penutup dan pelindung berbagai instalasi, dacting AC, kabel listrik dan lain-lain yang ada diatasnya.

Sebagai penunjang unsur dekorasi ruang dalam ,ceiling berperan penting menciptakan suasana ruang terutama pada bangunan-bangunan umum seperti restaurant, lobby hotel dll. Peranan tersebut bisa dicapai melalui pengolahan bentuk maupun bahan yang digunakan, misalnya suasana santai, dingin bisa dipakai bahan ceiling seperti kayu, anyaman bambu, rotan dan lain lain yang memberi kesan alamiah, untuk gaya klasikal bisa dipakai ceiling berbahan plat-plat gibs bermotif, untuk mencapai kesan glamour bisa digunakan kaca (antique glass ceiling), aluminium, fiberglass dll. Pada rumah tinggal bisa digunakan material yang lebih sederhana tetapi tetap menghasilkan bentuk yang sesuai dengan tema dari rumah tersebut, misalnya menggunakan gypsum, triplek atau kayu yang diberi penyelesaian akhir berupa cornice yang mengelilingi ruangan. Sedangkan finishingnya bisa menggunakan cat tembok, cat efek maupun wallpaper yang bermotif awan yang sekarang banyak tersedia dipasaran, sehingga suasana ruang bisa dihadirkan.

Disamping berfungsi membentuk suasana ruang ceiling bisa juga digunakan sebagai peredam suara disamping ditunjang oleh dinding dan lantai. Hal ini bisa diterapkan misalnya di theater dengan pemasangan pada bidang gema sehingga dapat meningkatkan pemantulan secara langsung.

Karakteristik ceiling harus bisa memunculkan ciri tertentu yang minimal harus ada pada suatu ruang yang bersangkutan yang berkaitan dengan jenis kegiatan apa yang berlangsung dalam ruang tersebut. Misalnya pada ruang rapat diusahakan agar ceilingnya berbentuk sederhana tidak menyolok dimana diharapkan tercapainya suatu pendapat yang membutuhkan konsentrasi. Sedangkan pada ruang pamer agar dapat menarik pengunjung dibuat bentuk ceiling yang kontras agar dapat menonjolkan diri dan terkesan mewah. Pada ruang auditorium fungsi ceiling ditekankan pada unsur kegunaan sebagai peredam suara dengan tidak mengurangi unsur estetika. Pada rumah tinggal bentuk ceiling tergantung pada selera si pemilik. Untuk ruang ruang tertentu misalnya gudang , dan kamar mandi ceiling hanya berfungsi sebagai penutup. Sedang pada ruang seperti ruang tamu , ruang keluarga dan ruang-ruang lainnya yang menampung kegiatan santai dan bebas , ceiling didesain sebagus mungkin dipadukan dengan pencahayaan pada dinding dan sebagainya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa material dan bentuk ceiling yang dipakai untuk memenuhi fungsi suatu ruang tertentu akan menghasilkan karakteristik ceiling yang sesuai pada ruang tersebut.

Ada beberapa jenis material plafond yang bisa digunakan:

1. Plafon Triplek

Bahan utama dari plafon ini adalah kayu sebagai rangka dan triplek 6mm sebagai penutupnya. Dipilihnya triplek ketebalan 6mm agar tidak bergelombang

2. Plafon Gypsum

Material yang digunakan sebagai rangka pada plafon gypsum antara lain metal furing dan juga kayu. Penggunaan material kayu sebagai rangka pafond akan lebih kuat dibandingkan rangka metal furing terutama digunakan saat pemasangan/

perbaikan instalasi listrik. Akan tetapi rangka metal furing akan tahan terhadap rayap sehingga lebih tahan lama.

3. Plafon Kayu atau Lambersering

Lambersering adalah kayu olahan yang dibuat bentuk menjadi lembaran-lembaran ( 1 x 9 cm ) yang kemudian dikeringkan dengan oven untuk mengurangi kadar airnya agar saat pemasangan tidak ada penyusutan. Finishing akhir plafon lambersering biasanya dicat impra agar kelihatan natural (warna kayu). Biasanya digunakan untuk plafon bagian luar bangunan.

4. Plafon Metal

Material dasar dari plafon ini adalah lempengan metal tipis yang di-embos sehingga tercetak berbagai macam motif ukiran dan kemudian difinish dengan cat minyak.

Untuk saat ini motif atau corak ukir pada tin ceiling sanggat kental dengan unsur klasik.

5. Plafon Eternit

Ukuran plafon eternit jauh lebih kecil, sekitar 100 x 50 cm jika dibandingkan dengan triplek dan gypsum. Keunggulan dari jenis bahan ini adalah tanah api dan tahan air.

Namun proses pemasangan rangkanya harus disesuaikan dengan ukuran lembaran eternit.

6. Plafon GRC

Plafon GRC atau Glassfiber Reinforced Cement Board memiliki karakteristik yang serupa dengan plafon eternit. Akan tetapi dari segi ukuran lebih besar yaitu sekitar 120 x 240 cm. Plafon GRC juga memiliki ketahanan yang baik terhadap api dan air.

Plafon tipe ini memiliki daya tahan rendah, sering ditemukan retak rambut pada sela-sela sambungan GRC saat pemasangan.

7. Plafon akustik

Plafon ini di desain untuk meredam udara sekitar dengan ukuran 60 x 60 cm.

Aplikasi dari plafon ini biasa pada ruangan-ruangan seperti auditorium, ruang rapat, ruang musik dan sebagainya. Plafon akustik ini juga dapat dipasang pada bangunan yang menggunakan rangka kayu atau juga pada bahan metal pabrikan yang sudah jadi sebelumnya.

8. Plafon PVC

Plafon PVC memiliki bobot sangat ringan dan keunggulan tahan terhadap air dan api dan juga anti rayap. Plafon ini juga hadir dalam beragam warna.

2. Plafon Gypsum

Material yang digunakan sebagai rangka pada plafon gypsum antara lain metal furing dan juga kayu. Penggunaan material kayu sebagai rangka pafond akan lebih kuat dibandingkan rangka metal furing terutama digunakan saat pemasangan/

perbaikan instalasi listrik. Akan tetapi rangka metal furing akan tahan terhadap rayap sehingga lebih tahan lama.

3. Plafon Kayu atau Lambersering

Lambersering adalah kayu olahan yang dibuat bentuk menjadi lembaran-lembaran ( 1 x 9 cm ) yang kemudian dikeringkan dengan oven untuk mengurangi kadar airnya agar saat pemasangan tidak ada penyusutan. Finishing akhir plafon lambersering biasanya dicat impra agar kelihatan natural (warna kayu). Biasanya digunakan untuk plafon bagian luar bangunan.

4. Plafon Metal

Material dasar dari plafon ini adalah lempengan metal tipis yang di-embos sehingga tercetak berbagai macam motif ukiran dan kemudian difinish dengan cat minyak.

Untuk saat ini motif atau corak ukir pada tin ceiling sanggat kental dengan unsur klasik.

5. Plafon Eternit

Ukuran plafon eternit jauh lebih kecil, sekitar 100 x 50 cm jika dibandingkan dengan triplek dan gypsum. Keunggulan dari jenis bahan ini adalah tanah api dan tahan air.

Namun proses pemasangan rangkanya harus disesuaikan dengan ukuran lembaran eternit.

6. Plafon GRC

Plafon GRC atau Glassfiber Reinforced Cement Board memiliki karakteristik yang serupa dengan plafon eternit. Akan tetapi dari segi ukuran lebih besar yaitu sekitar 120 x 240 cm. Plafon GRC juga memiliki ketahanan yang baik terhadap api dan air.

Plafon tipe ini memiliki daya tahan rendah, sering ditemukan retak rambut pada sela-sela sambungan GRC saat pemasangan.

7. Plafon akustik

Plafon ini di desain untuk meredam udara sekitar dengan ukuran 60 x 60 cm.

Aplikasi dari plafon ini biasa pada ruangan-ruangan seperti auditorium, ruang rapat, ruang musik dan sebagainya. Plafon akustik ini juga dapat dipasang pada bangunan yang menggunakan rangka kayu atau juga pada bahan metal pabrikan yang sudah jadi sebelumnya.

8. Plafon PVC

Plafon PVC memiliki bobot sangat ringan dan keunggulan tahan terhadap air dan api dan juga anti rayap. Plafon ini juga hadir dalam beragam warna.

Dalam dokumen Rangkuman Mata Kuliah Interior (Halaman 189-192)