Pertanyaan dan tugas
J. Retro
5.3. Pengertian Antropometri
percepatan detak jantung, metabolisine bertambah cepat sehingga aktivitas pekerjaan menurun dan bertambahnya ketegangan syaraf.
Penggunaan bunyibunyian atau musik pada waktu kerja sudah berakar disepanjang zaman, oleh karena manusia akan merasa terhibur dengan pedengaran musik yang dapat menimbulkan rasa gembira, semangat dan kegairahan. Pengalaman menujukkan bahwa ternyata dengan menggunakan musik yang dikaitkan dengan irama kerja dapat meningkatkan produktivitas. Saat ini bangunanbangunan gedung dengan interior tertata baik, dilengkapi musik sebagai usaha untuk memberi kenyamanan emosional. Saat ini terutama di kotakota semakin banyak orang terkena stress atau stroke yang disebabkan oleh arus modernisasi. Di satu pihak dampak modernisasi rnemang menyenangkan tapi di lain pihak gerakan tersebut membawa konsekuensi perubahan-perubahan sosial yang begitu cepat dan tidak mungkin terhindari oleh siapapun.
3. Unsur rasa
Indonesia termasuk negara tropis memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musin hujan. Pada musim kemarau suhu atau temperatur udara sangat panas yang disebabkan oleh kedudukan matahari yang tepat pada khatulistiwa dan mencapai suhu ratarata hampir sama sebesar 28 celcius31 celcius. Untuk mencapai kenyamanan fisik maka tinggi temperatur direkomendasikan ratarata 23 derajat C, kelembaban udara 50 60% dan kecepatan angin 2 3 M per detik. Untuk mengatasi perubahan cuaca antara siang hari dan malam hari yaug begitu besar dan kebutuhan suhu yang bisa konstan dipakailah alat air conditioner yang secara otomatik mampu mengatur suhu dan kelembaban udara di dalam ruang.
percepatan detak jantung, metabolisine bertambah cepat sehingga aktivitas pekerjaan menurun dan bertambahnya ketegangan syaraf.
Penggunaan bunyibunyian atau musik pada waktu kerja sudah berakar disepanjang zaman, oleh karena manusia akan merasa terhibur dengan pedengaran musik yang dapat menimbulkan rasa gembira, semangat dan kegairahan. Pengalaman menujukkan bahwa ternyata dengan menggunakan musik yang dikaitkan dengan irama kerja dapat meningkatkan produktivitas. Saat ini bangunanbangunan gedung dengan interior tertata baik, dilengkapi musik sebagai usaha untuk memberi kenyamanan emosional. Saat ini terutama di kotakota semakin banyak orang terkena stress atau stroke yang disebabkan oleh arus modernisasi. Di satu pihak dampak modernisasi rnemang menyenangkan tapi di lain pihak gerakan tersebut membawa konsekuensi perubahan-perubahan sosial yang begitu cepat dan tidak mungkin terhindari oleh siapapun.
3. Unsur rasa
Indonesia termasuk negara tropis memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musin hujan. Pada musim kemarau suhu atau temperatur udara sangat panas yang disebabkan oleh kedudukan matahari yang tepat pada khatulistiwa dan mencapai suhu ratarata hampir sama sebesar 28 celcius31 celcius. Untuk mencapai kenyamanan fisik maka tinggi temperatur direkomendasikan ratarata 23 derajat C, kelembaban udara 50 60% dan kecepatan angin 2 3 M per detik. Untuk mengatasi perubahan cuaca antara siang hari dan malam hari yaug begitu besar dan kebutuhan suhu yang bisa konstan dipakailah alat air conditioner yang secara otomatik mampu mengatur suhu dan kelembaban udara di dalam ruang.
5.3. Pengertian Antropometri
Anthropometri adalah ilmu yang berkaitan dengan pengukuran dimensi dan cara untuk mengaplikasikan karakteristik tertentu dari tubuh manusia (Roebuck, 1995).
Athropometri berasal dari kata antropos yang berarti manusia, dan metrikos yang berarti pengukuran. Sehingga Anthropometri diartikan sebagai suatu ilmu yang secara khusus berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia yang digunakan untuk menentukan perbedaan pada individu, kelompok, dan sebagainya (Pheasant, 1988). Antropometri sering disebut faktor manusia yang dalam penerapan atau sistem kerjanya disebut ergonomic misalnya tinggi permukaan suatu meja ditentukan oleh dimensi atau ukuran- ukuran manusia calon pemakai dengan memperhatikan efficiency dan kepraktisan agar sesedikit mungkin tenaga yang dikeluarkan demi penghematan kalori dan kesehatan.
Antropometri yaitu suatu ilmu yang berkaitan dengan dimensi tubuh manusia (Norfiza dan Infi, 2011).
Perbandingan fungsional individual orang dewasa dan anak-anak dapat diketahui dengan sistem proporsi anthromorfis yaitu dengan mengukur tubuh dalam berbagai posisi standard dan tidak bergerak (static anthropometry), serta saat melakukan gerakan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan yang harus diselesaikan (dynamic anthropometry). Gerakan yang biasa dilakukan anggota tubuh dapat dibagi dalam bentuk range/rentangan gerakan, kekuatan, ketahanan, kecepatan, dan ketelitian.
Gambar 5.3. Metode proporsi anthromorfis Sumber : Ching, 1987
Data anthropometri menampilkan informasi terkait ukuran tubuh manusia, yang dibedakan berdasarkan usia, jenis kelamin, suku bangsa (etnis), posisi tubuh saat beraktivitas, dan sebagainya, serta diklasifikasikan dalam segmen populasi pemakai, perlu diakomodasikan dalam penetapan dimensi ukuran produk desain yang dirancang guna menghasilkan kualitas rancangan yang tailor made dan memenuhi persyaratan fittness for use (Sritomo, 2000).
Gambar 5.4. Anthropometri pokok yang dibutuhkan untuk desain tempat duduk Sumber : Kusuma L,2003
Ada dua cara pengukuran dalam antropometri, antara lain : 1. Antropometri Statis
Antropometri statis yaitu pengukuran dimensi struktur tubuh. Antropometri statis berhubungan dengan pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan diam atau dalam posisi standar. Dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap antara lain berat badan, ukuran kepala, tinggi tubuh, dan panjang lengan dll dengan penjelasan sebagai berikut (Purnomo , 2013):
• Tinggi siku berdiri (Tsb)
Dimensi ini dipakai untuk menentukan ketinggian maksimum permukaan meja kerja dalam posisi berdiri. agar pengguna yang menggunakan fasilitas tersebut dapat menggunakan dengan nyaman tanpa harus mengangkat siku.
• Tinggi pinggul (Tp)
Dimensi ini dipakai untuk menentukan ketinggian maksimum fasilitas mencuci tangan .
• Tinggi mata duduk (Tmd)
Dimensi ini dipakai untuk menentukan ketinggian maksimum jarak pandang mata secara horizontal untuk melihat objek yang tertangkap oleh mata.
• Tinggi siku duduk (Tsd)
Dimensi ini dipakai untuk menentukan ketinggian sandaran lengan pada kursi . Dimana pengguna harus dapat meletakkan tangan secara nyaman.
• Tinggi bahu duduk (Tbd)
Dimensi ini dipakai untuk menentukan ketinggian sebuah fasilitas desain untuk mewadahi ketinggian bahu secara menyeluruh.
Gambar 5.4. Anthropometri pokok yang dibutuhkan untuk desain tempat duduk Sumber : Kusuma L,2003
Ada dua cara pengukuran dalam antropometri, antara lain : 1. Antropometri Statis
Antropometri statis yaitu pengukuran dimensi struktur tubuh. Antropometri statis berhubungan dengan pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan diam atau dalam posisi standar. Dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap antara lain berat badan, ukuran kepala, tinggi tubuh, dan panjang lengan dll dengan penjelasan sebagai berikut (Purnomo , 2013):
• Tinggi siku berdiri (Tsb)
Dimensi ini dipakai untuk menentukan ketinggian maksimum permukaan meja kerja dalam posisi berdiri. agar pengguna yang menggunakan fasilitas tersebut dapat menggunakan dengan nyaman tanpa harus mengangkat siku.
• Tinggi pinggul (Tp)
Dimensi ini dipakai untuk menentukan ketinggian maksimum fasilitas mencuci tangan .
• Tinggi mata duduk (Tmd)
Dimensi ini dipakai untuk menentukan ketinggian maksimum jarak pandang mata secara horizontal untuk melihat objek yang tertangkap oleh mata.
• Tinggi siku duduk (Tsd)
Dimensi ini dipakai untuk menentukan ketinggian sandaran lengan pada kursi . Dimana pengguna harus dapat meletakkan tangan secara nyaman.
• Tinggi bahu duduk (Tbd)
Dimensi ini dipakai untuk menentukan ketinggian sebuah fasilitas desain untuk mewadahi ketinggian bahu secara menyeluruh.
• Tinggi popliteal (Tpo)
Dimensi ini digunakan untuk menentukan ketinggian maksimum permukaan tempat duduk.
• Tinggi lulut (Tl)
Dimensi ini digunakan untuk menentukan ketinggian permukaan meja bagian bawah dan agar dapat menggunakan meja secara nyaman karena ruang kaki yang cukup longgar.
• Panjang paha (Pp)
Dimensi ini digunakan untuk menentukan jarak antar kursi satu dengan kursi lainnya serta perlu ditambah kelonggaran supaya dapat diakses keluar masuk.
• Panjang popliteal-pantat (Ppp)
Dimensi ini digunakan untuk merancang panjang alas kursi. Dalam dimensi ini panjang alas duduk tidak boleh melebihi panjang dari popliteal pantat yang paling pendek.
• Lebar bahu (Lb)
Dimensi ini digunakan untuk merancang lebar sandaran kursi dimana bahu paling lebar dapat menggunakan fasilitas ini secara nyaman.
• Lebar pinggul (Lp)
Kegunaan dari dimensi ini adalah untuk menentukan lebar alas duduk dengan pertimbangan orang dengan pinggul yang paling lebar dapat duduk di kursi tersebut.
• Jangkauan vertikal duduk (Jvd)
Kegunaan dari dimensi ini adalah untuk merancang tinggi maksimum sebuah fasilitas agar mudah dijangkau terutama subjek dengan jangkuan terpendek dalam posisi duduk.
• Jangkauan vertikal berdiri (Jvb)
Dimensi ini digunakan untuk merancang tinggi maksimum untuk menggapai fasilitas pendukung aktivitas manusia.
• Jangkauan horizontal duduk (Jhd) dan jangkauan horizontal berdiri (Jhb) Dimensi ini digunakan untuk menentukan jarak jangkuan fasilitas agar mudah dijangkau terutama oleh subjek dengan jangkauan yang paling pendek.
• Menentukan nilai persentil
Pedoman yang digunakan adalah jenis dimensi, yang terdiri dari :
* Dimensi jangkauan yaitu penentuan dimensi dimana orang yang paling kecil dalam populasi .Dimensi jangkuan ini ditujukan untuk mengakomodasi jenis aktivitas yang sifatnya jangkuan baik yang dilakukan lengan maupun kaki. Contohnya seperti tinggi kursi.
* Dimensi ruang. Perancangan dengan sifat dimensi ruang ini ditujukan untuk orang yang memiliki ukuran yang paling tinggi dan paling gemuk.
2. Antropometri dinamis
Antropometri dinamis berkaitan dengan pengukuran manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerjaan tersebut dilaksanakan. Terdapat tiga kelas pengukuran dinamis antara lain:
• Tingkat keterampilan sebagai pendekatan untuk keadaan mekanis dari suatu aktivitas
• Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja
• Pengukuran variabilitas kerja
Ergonomic dan antropometri merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisah- pisahkan. Banyak faktor yang dijadikan sebagai dasar penentuan dalam penetapan tinggi, lebar serta panjang sesuatu benda atau perabot tanpa mengurangi sifat-sifat manusia yang selalu menginginkan hal yang praktis dan efisien. Faktor yang sulit dalam perancangan adalah bagaimana kita bisa membuat benda yang juga bisa menunjukkan wibawa dan status si pemakai.
Unsur ergonomi maupun antropometri akan lebih berperan apabila desainer menguasai besaran dan karakter ruangan beserta kemungkinankemungkinan lain yang bisa ditimbulkannya. Terdapat beberapa aplikasi dalam menerapkan ilmu ergonomi antara lain:
• Posisi Kerja
Meliputi posisi duduk dan posisi berdiri, pada posisi duduk kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil pada saat bekerja. Sedangkan pada posisi berdiri adalah dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
• Proses Kerja
Meliputi jangkauan peralatan kerja yang sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran antropometrinya. Ada perbedaan ukuran anthropometri antara barat dan timur.
• Tata letak tempat kerja
Display harus jelas terlihat pada saat melakukan aktivitas kerja. Sedangkan yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan simbol daripada kata-kata.
• Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban antara lain dengan kepala, bahu, tangan, punggung. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
* Dimensi ruang. Perancangan dengan sifat dimensi ruang ini ditujukan untuk orang yang memiliki ukuran yang paling tinggi dan paling gemuk.
2. Antropometri dinamis
Antropometri dinamis berkaitan dengan pengukuran manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerjaan tersebut dilaksanakan. Terdapat tiga kelas pengukuran dinamis antara lain:
• Tingkat keterampilan sebagai pendekatan untuk keadaan mekanis dari suatu aktivitas
• Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja
• Pengukuran variabilitas kerja
Ergonomic dan antropometri merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisah- pisahkan. Banyak faktor yang dijadikan sebagai dasar penentuan dalam penetapan tinggi, lebar serta panjang sesuatu benda atau perabot tanpa mengurangi sifat-sifat manusia yang selalu menginginkan hal yang praktis dan efisien. Faktor yang sulit dalam perancangan adalah bagaimana kita bisa membuat benda yang juga bisa menunjukkan wibawa dan status si pemakai.
Unsur ergonomi maupun antropometri akan lebih berperan apabila desainer menguasai besaran dan karakter ruangan beserta kemungkinankemungkinan lain yang bisa ditimbulkannya. Terdapat beberapa aplikasi dalam menerapkan ilmu ergonomi antara lain:
• Posisi Kerja
Meliputi posisi duduk dan posisi berdiri, pada posisi duduk kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil pada saat bekerja. Sedangkan pada posisi berdiri adalah dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
• Proses Kerja
Meliputi jangkauan peralatan kerja yang sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran antropometrinya. Ada perbedaan ukuran anthropometri antara barat dan timur.
• Tata letak tempat kerja
Display harus jelas terlihat pada saat melakukan aktivitas kerja. Sedangkan yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan simbol daripada kata-kata.
• Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban antara lain dengan kepala, bahu, tangan, punggung. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.