BAB II KAJIAN TEORITIS DAN GAMBARAN UMUM
2.4. PENDIDIKAN DASAR
Dari gambar di atas dapat dikemukakan bahwa jumlah peserta didik PAUD non formal menunjukan fluktuatif yang signifikan. Hal ini diduga karena antusias orangtua untuk pendidikan anak demikian berkembang pada tahun 2015-2017 dan menurun tajam pada tahun 2018. Dapat terjadi hal ini dikarenakan animo masyarakat untuk mengantarkan anak bersekolah di lembaga PAUD non formal karena sudah ada TK di desa masing-masing yang berkembang pesat tahun 2018-2019.
Namun demikian yang patut dicatat adalah bahwa program pendidikan anak usia dini di Sulawesi Tengah pada tahun 2015 – 2019 cukup baik dan berkembang dengan baik. Hal ini sudah sejalan dengan upaya pada mewujudkan Pendidikan Anak Usia Dini yang relevan dan berkualitas tinggi, merata dan berkelanjutan, didukung oleh infrastruktur dan teknologi. Selain itu, berupaya untuk mengoptimalkan peran serta seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan anak usia dini.
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGAH
terus tumbuhnya kesempatan belajar sehinga mencapai angka tertinggi pada pendidikan SD. Perluasan SD ini secara langsung memberi pengaruh positif terhadap perluasan kesempatan pada jenjang-jenjang lebih tinggi. Banyaknya penduduk yang berstatus masih sekolah pada kelompok usia sekolah tertentu merupakan indikator yang dapat digunakan untuk melihat tingkat partisipasi pendidikan penduduk atau kesempatan penduduk dalam memperoleh pendidikan. Besarnya daya serap penduduk usia sekolah dalam pendidikan sebagai gambaran tingkat partisipasi penduduk usia sekolah. APM Penduduk Berumur 7-12 dan 13-15 Tahun di Provinsi Sulawesi Tengah disajikan sebagaimana gambar berikut.
Gambar 2.19. Angka Partisipiasi Murni (APM) Jenjang Pendidikan SD/MI Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2015-2019
Sumber: Sulawesi Tengah Dalam Angka, 2020
Berdasarkan gambar di atas, secara jelas terlihat bahwa proporsi penduduk yang masih sekolah mengalami peningkatan perekonomian baik di Provinsi Sulawesi Tengah. Untuk jenjang pendidikan lebih tinggi persentase yang melanjutkan masih sedikit, disini program wajib belajar 9 (wajar sembilan tahun) dicanangkan sejak 1994, maupun program umum lainnya menjadi tantangan ke depan. Peningkatan SDM selama ini lebih diutamakan dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengenyam pendidikan yang seluas- luasnya, khususnya penduduk usia sekolah (7-24 tahun). Ketersediaaan fasilitas pendidikan secara lengkap baik sarana maupun prasarana pendidikan akan semakin meningkatkan mutu pendidikan yang pada akhirnya juga akan meningkatkan kualitas SDM yang dihasilkan.
Perkembangan APM jenjang pendidikan SD/MI di Provinsi Sulawesi tengah tahun 2015 s/d tahun 2019 tidak terjadi perkembangan yang signifikan cenderung melandai. Dimana pada tahun 2015 sebesar 92,35 dan hingga tahun 2019 sebesar 93,17. Namun capaian provinsi Sulawesi Tengah pada periode tersebut masih dibawah rata-rata kondisi nasional. Kondisi APM jenjang pendidikan SD/MI Nasional sebesar sebesar 96,70 persen, dan tahun 2019 sebesar 97,64 persen.
Selanjutnya capaian Provinsi Sulawesi tengah dilihat di wilayah SULAMPUA, masih sangat jauh dari daerah-daerah Provinsi Lainnya.
Posisi Provinsi Sulawesi tengah berada pada peringkat kesembilan, hanya berada di atas Provinsi Papua. Provinsi dengan APM jenjang pendidikan SD/MI tertinggi adalah Provinsi Gorontalo. Data terkait dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.5. Perkembangan APM SD/MI Wilayah Sulampua Tahun 2015-2019
No Provinsi Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
1 Sulawesi Tenggara 75,43 75,54 76,49 76,64 76,95
2 Maluku Utara 75,38 75,68 76,26 76,31 76,20
3 Sulawesi Selatan 73,51 73,67 74,36 75,13 75,82
4 Maluku 73,29 73,4 73,99 74,08 74,68
5 Sulawesi Utara 73,02 73,15 73,87 74,18 74,30
6 Sulawesi Tengah 71,1 71,25 72,25 73,2 73,82
7 Gorontalo 68,71 68,89 69,15 69,33 70,28
8 Papua Barat 68,29 68,58 68,92 69,11 69,92
9 Sulawesi Barat 68,92 69,1 69,4 69,43 69,36
10 Papua 54,21 54,26 56,13 57,09 57,19
Indonesia 77,82 77,95 78,4 78,84 79,40 Sumber: BPS, Tahun 2020
Selanjutnya untuk jenjang pendidikan dasar jenjang pendidikan SMP/MTs Provinsi Sulawesi Tengah dalam periode tahun 2015 s/d tahun 2019 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dimana, pada tahun 2015 sebesar 71,10, meningkat hingga tahun 2019 menjadi 73,82. Capaian Provinsi Sulawesi Tengah, masih di bawah rata-rata
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGAH
nasional, capaian APM jenjang pendidkan SMP/MTs Nasional pada tahun 2015 sebesar 77,82 meningkat hingga tahun 2019 menjadi 79,40. Data terkait dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 2.20. Angka Partisipiasi Murni (APM) Jenjang Pendidikan SMP/
MTs Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2015-2019
Sumber: Sulawesi Tengah Dalam Angka, 2020
Selanjutnya capaian Provinsi Sulawesi tengah dilihat di wilayah SULAMPUA, sudah cukup baik dibanding dari daerah-daerah Provinsi Lainnya. Posisi Provinsi Sulawesi tengah berada pada peringkat kedua, hanya berada di bawah Provinsi Sulawesi Utara.
Provinsi dengan APM jenjang pendidikan SD/MI terendah adalah Provinsi Papua. Data terkait dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.6. Perkembangan APM SMP/MTs Wilayah Sulampua Tahun 2015- 2019
No Provinsi Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
1 Sulawesi Utara 73,02 73,15 73,87 74,18 74,30
2 Sulawesi Tengah 71,10 71,25 72,25 73,20 73,82
3 Sulawesi Selatan 73,51 73,67 74,36 75,13 75,82 4 Sulawesi Tenggara 75,43 75,54 76,49 76,64 76,95
5 Gorontalo 68,71 68,89 69,15 69,33 70,28
6 Sulawesi Barat 68,92 69,10 69,40 69,43 69,36
7 Maluku 73,29 73,40 73,99 74,08 74,68
8 Maluku Utara 75,38 75,68 76,26 76,31 76,20
9 Papua Barat 68,29 68,58 68,92 69,11 69,92
10 Papua 54,21 54,26 56,13 57,09 57,19
Indonesia 77,82 77,95 78,40 78,84 79,40 Sumber: BPS, 2020
Selanjutnya pendidikan dasar di Kabupaten/kota Provinisi Sulawesi Tengah, untuk pendidikan jenjang SD/Mi menunjukan Kabupaten dengan APM tertinggi adalah Kota Palu, kemudian Kabupaten Banggai, dan Kabupaten Poso, sedangkan yang terendah adalah Kabupaten Morowali dan Kabupaten Donggala. Sendangkan untuk jenjang pendidikan SMP/MTs tertinggi adalah Kabupaten Poso, Kemudian Kabupaten Banggai dan Kota Palu. Sebaliknya yang terendah adalah Kabupaten Tojo Una-una dan Kab Donggala. Data terkait dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.7. APM Kabupaten/Kota Jenjang Pendidikan Dasar Provinsi Su- lawesi Tengah Tahun 2015-2019
No Kabupaten/Kota Jenjang Pendidikan SD/MI SMP/MTs
1 Bangkep 91,04 80,53
2 Donggala 85,66 74,57
3 Poso 92,56 87,42
4 Banggai 94,17 87,19
5 Buol 91,42 82,56
6 ToliToli 91,02 80,56
7 Morowali 76,84 77,36
8 Parimo 92,48 79,46
9 Touna 91,15 73,32
10 Sigi 90,62 79,41
11 Balut 87,85 82,75
12 Morut 89,07 78,98
13 Kota Palu 95,03 83,87
Sumber: Sulawesi Tengah Dalam Angka, 2020
b. APK (SD, SMP)
Angka Partisipasi Kasar (APK) merupakan proporsi jumlah penduduk yang sedang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan terhadap jumlah penduduk usia sekolah yang sesuai dengan jenjang pendidikan. Jika jumlah populasi siswa yang bersekolah pada suatu jenjang tertentu melebihi jumlah anak pada batas usia sekolah sesuai jenjang yang bersesuaian, maka nilai APK jenjang tersebut akan lebih
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGAH
dari 100. Fenomena ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti adanya siswa yang masuk suatu jenjang sekolah terlalu dini dibandingkan usianya, atau sebaliknya, lebih lambat dibandingkan usianya, serta adanya pengulangan kelas oleh siswa. Secara umum, APK digunakan untuk mengukur keberhasilan program pembangunan pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan. Data APK jenjang pendidikan SD/MI dijelaskan pada gambar berikut ini.
Gambar 2.21. Angka Partisipiasi Kasar (APK) Jenjang Pendidikan SD/MI Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2015-2019
Sumber: Sulawesi Tengah Dalam Angka, 2020
Berdasarkan pada gambar di atas, diketahui bahwa APM untuk jenjang pendidikan SD/MI di Provinsi Sulawesi Tengah dari tahun 2015 s/d tahun 2019 masih berada di di atas 100 tepatnya di tahun 2019 sebesar 105,13. Sedangkan capaian Nasional juga masih berada di atas 100, namun masih lebih rendah dari Provinsi Sulawesi Tengah.
APK pada jenjang pendidikan SD/sederajat di Provinsi Sulawesi Tengah melebihi angka 100 persen yang menunjukkan bahwa usia anak yang mengenyam pendidikan dasar masih ada yang berada di luar kelompok umur 7-12 tahun. Dengan kata lain, murid SD yang bersekolah lebih banyak dibandingkan jumlah anak pada usia 7-12 tahun. Banyak hal bisa menjadi alasan, antara lain beberapa orang tua terkadang mendaftarkan anaknya yang belum mencapai usia 7 tahun
langsung ke sekolah dasar tanpa melewati PAUD terlebih dahulu, angka mengulang kelas yang masih tinggi, dan sebagainya. Semakin tinggi jenjang pendidikan, nilai APK juga akan semakin rendah.
Selanjutnya kondisi APM jenjang pendidikan dasar SD/MI Provinsi Sulawesi Tengah dibandingkan dengan Provinsi di Wilayah SULAMPUA, untuk mengetahui kinerja Provinsi Sulawesi Tengah diwilayah tersebut. Data dapat disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 2.8. Perkembangan APK SD/MI Wilayah Sulampua Tahun 2015-2019
No Provinsi Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
1 Maluku 112,99 110,3 112,07 112,25 112,19
2 Papua Barat 113,46 111,49 110,21 110,72 111,24
3 Gorontalo 110,58 108,34 111,3 111,95 110,88
4 Maluku Utara 115,41 113,7 113,14 113,74 109,73 5 Sulawesi Tenggara 111,56 109,96 112,1 110,81 109,25 6 Sulawesi Selatan 111,33 109,71 109,63 110,28 108,46 7 Sulawesi Utara 111,23 110,26 108,74 109,02 108,17 8 Sulawesi Barat 105,92 106,23 110,19 108,56 107,32 9 Sulawesi Tengah 107,28 105,78 104,19 105,28 105,13
10 Papua 95,15 94,74 92,94 94,47 91,94
Indonesia 110,5 109,31 108,5 108,61 107,46 Sumber: BPS, 2020
Di wilayah Sulampua APK SD/MI Provinsi Sulawesi Tengah berada pada peringkat ke-9 dari atau terendah kedua. Sedangkan yang tertinggi adalah Provinsi Maluku. Maluku Barat dan Provinsi Gorontalo. Sebaliknya yang terendah adalah Provinsi Papua.
Selanjutnya untuk APK pendidikan dasar SMP/MTs di Provinsi Sulawesi Tengah, menunjukan perkembangan yang berfluktuatif.
Dimana pada tahun 2015 APK SMP/MTs sebesar 90,73 persen, menurun pada tahun 2016 menjadi 89,84 persen, dan hingga tahun 2019 meningkat sebesar 90,63 persen. APM jenjang pendidikan SMP/MTs Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2015 masih berada di bawah rata-rata Nasional, dimana pada tahun 2015 sebesar 91,17 persen, namun pada tahun 2019 lebih tinggi dari Nasional. Dimana,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGAH
APM SD/MTs Nasional di tahun 2019 sebesar 90,57 persen. Dengan demikian, pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah perlu ditingkatkan lagi, agar target APK di setiap jenjang pendidikan terpenuhi. Butuh kerja keras dan komitmen kuat antara pemerintah dan masyarakat, demi tercapainya visi-misi membangun SDM Sulawesi Tengah yang unggul di bidang pendidikan. Data terkait dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 2.22. Angka Partisipiasi Kasar (APK) Jenjang Pendidikan SMP/
MTs Provinsi Sulawesi Tengah, Nasional Tahun 2015-2019
Sumber: Sulawesi Tengah Dalam Angka, 2020
Kondisi APM jenjang pendidikan dasar SMP/MTs Provinsi Sulawesi Tengah dibandingkan dengan Provinsi di Sulampua, untuk mengetahui kinerja Provinsi Sulawesi Tengah diwilayah tersebut. Pada tahun 2019 APK jenjang pendidikan SMP/MTs Provinsi Sulawesi Tengah adalah yang tertinggi di Sulampua, tertinggi kedua adalah Provinsi Maluku. Sedangkan, terendah adalah Provinsi Gorontalo dan Provinsi Papua. Data dapat disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 2.9. Perkembangan APK SMP/MTs Wilayah Sulampua Tahun 2015- 2019
No Provinsi Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
1 Sulawesi Tengah 90,73 89,48 91,86 92,88 90,63
2 Maluku 88,92 90,61 94,99 95,58 90,4
3 Sulawesi Utara 91,06 89,5 88,52 88,47 89,22
4 Papua Barat 90,33 92,44 90,96 89,68 88,49
5 Maluku Utara 93,9 89,13 87,05 91,1 86,53
6 Sulawesi Tenggara 87,39 86,7 88,06 85,23 85,34 7 Sulawesi Selatan 85,56 83,38 83,97 86,97 84,22
8 Sulawesi Barat 80,25 81 83,02 82,36 82,71
9 Gorontalo 81,87 83,71 81,7 80,17 78,95
10 Papua 73,59 72,07 82,2 87,81 78,11
Indonesia 91,17 90,12 90,23 91,52 90,57 Sumber: BPS, 2020
Selanjutnya APK pendidikan dasar di Kabupaten/kota Provinisi Sulawesi Tengah, untuk pendidikan jenjang SD/MI menunjukan Kabupaten dengan APK tertinggi adalah Parigi Moutong, Kemudain Kabupaten Tojo Una-una kemudian dan Kabupaten Kota Palu, sedangkan yang terendah adalah Kabupaten Morowali dan Kabupaten Banggai Laut. Sendangkan APK untuk jenjang pendidikan SMP/
MTs tertinggi di antara Kabupaten/Kota adalah Kabupaten Banggai, Kemudian Kabupaten Sigi dan Kabupaten Buol. Sebaliknya yang terendah adalah Kabupaten Tolitoli dan Kabupaten Donggala. Data terkait dapat dilihat pada tabel berikut ini.
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tabel 2.10. APK Kabupaten/Kota Jenjang Pendidikan Dasar Provinsi Su- lawesi Tengah Tahun 2015-2019
No Kabupaten/Kota Jenjang Pendidikan SD/MI SMP/MTs 1 Banggai Kepulauan 102,13 114,6
2 Donggala 101,99 107,57
3 Poso 101,53 110,44
4 Banggai 104,4 116,28
5 Buol 104,63 113,22
6 ToliToli 101,6 107,88
7 Morowali 87,87 110,54
8 Parigi Moutong 111,62 110,82
9 Tojo Una-Una 107,16 109,53
10 Sigi 105,1 111,82
11 Banggai Laut 97,93 115,07
12 Morowali Utara 103,25 109
13 Kota Palu 105,85 109,71
Sumber: Sulawesi Tengah Dalam Angka, 2020
APK pada jenjang pendidikan SD/sederajat dan jenjang pendidikan SMP/MTs di hampir seluruh wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah melebihi angka 100 persen yang menunjukkan bahwa usia anak yang mengenyam pendidikan dasar masih ada yang berada di luar kelompok umur 7-12 tahun. Dengan kata lain, murid SD yang bersekolah lebih banyak dibandingkan jumlah anak pada usia 7-12 tahun. Banyak hal bisa menjadi alasan, antara lain beberapa orang tua terkadang mendaftarkan anaknya yang belum mencapai usia 7 tahun langsung ke sekolah dasar tanpa melewati PAUD terlebih dahulu, angka mengulang kelas yang masih tinggi, dan sebagainya.
Semakin tinggi jenjang pendidikan, nilai APK juga akan semakin rendah.
c. APS (SD, SMP)
Angka Partisipasi Sekolah (APS) menggambarkan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. APS merupakan indikator dasar yang digunakan untuk melihat akses pada
pendidikan khususnya bagi penduduk usia sekolah. Indikator ini juga dapat digunakan untuk melihat struktur kegiatan penduduk yang berkaitan dengan sekolah. APS yang tinggi menunjukkan tingginya partisipasi sekolah penduduk usia tertentu. APS pendidikan dasar Provinsi Sulawesi Tengah periode tahun 2015 s/d tahun 2019 tidak mengalami perkembangan yang signifikan. Pada tahun 2015 APS Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 98,02 persen, meningkat namun tidak signifikan hingga tahun 2019 menjadi 98,40 persen. Kondisi Provinsi Sulawesi Tengah masih di bawah rata-rata Nasional. Rata APS nasional pada tahun 2015 sebesar 99,09 persen, meningkat pada tahun 99,24 persen. Regulasi dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 6 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa setiap warga negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.
Salah satu strategi dalam agenda pembangunan bidang pendidikan di Provinsi Sulawesi Tegah adalah melaksanakan peningkatan pemerataan akses layanan pendidikan di semua jenjang dan percepatan pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun (Permendikbud No 22 Tahun 2020). Dengan adanya program wajib belajar 12 tahun, diharapkan penduduk Provinsi Sulawesi Tengah setidaknya dapat menyelesaikan pendidikan sampai jenjang sekolah menengah atas.
Data APS pendidikan dasar di Provinsi Sulawesi Tengah dan Nasional dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 2.23. Angka Partisipiasi Sekolah (APS) Jenjang Pendidikan SD/MI Provinsi Sulawesi Tengah, Nasional Tahun 2015-2019
Sumber: Sulawesi Tengah Dalam Angka, 2020
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGAH
Angka partisipasi sekolah jenjang pendidikan sekolah dasar di provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2015 s/d tahun 2019 masih dibawah rata-rata Nasional. Dimana pada tahun 2015 APS pendidikan dasar Sulawesi tengah sebesar 98,02 persen, sedangkan nasional sebesar 99,09 persen. Hingga tahun 2019 APS jenjang pendidikan dasar Sulawesi Tengah sebesar 98,40 persen, sedangkan Nasional sebesar 99,24 persen.
Selanjutnya perkembangan APS sekolah dasar SD/MI untuk wilayah Sulampua menunjukan bahwa Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2019 berada pada urutan ketujuh. Provinsi di Sulampua dengan APS pendidikan dasar tertinggi adalah Provinsi Maluku, sedangkan yang terendah adalah Provinsi Papua.
Tabel 2.11. Perkembangan APS SD/MI Wilayah Sulampua Tahun 2015- 2019
No Provinsi Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
1 Maluku 99,38 99,39 99,72 99,71 99,61
2 Sulawesi Utara 99,33 99,36 99,37 99,36 99,39
3 Sulawesi Selatan 99,03 99,12 99,16 99,25 99,23 4 Sulawesi Tenggara 99,3 99,28 99,32 99,28 99,13
5 Maluku Utara 99,08 99,14 99,19 99,08 98,97
6 Gorontalo 98,69 98,71 98,76 98,76 98,96
7 Sulawesi Tengah 98,02 98 98,15 98,24 98,4
8 Sulawesi Barat 98 98,08 98,1 98,25 98,34
9 Papua Barat 96,74 96,85 97,27 97,31 97,68
10 Papua 81,04 81,11 81,8 82,43 82,67
Indonesia 99,09 99,09 99,14 99,22 99,24 Sumber: BPS, 2020
Selanjutnya untuk APS jenjang pendidikan SMP/MTs Provinsi Sulawesi tengah juga masih di bawah rata-rata nasional. Persentase APS jenjang pendidikan SMP/MTs Sulawesi Tengah tahun 2019 sebesar 93,01 persen, dibawha rata-rata Nasional. Data mengenai APS jenjang pendidikan SMP/MTS dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 2.24. Angka Partisipiasi Sekolah (APS) Jenjang Pendidikan SMP/
MTs Provinsi Sulawesi Tengah, Nasional Tahun 2015-2019
Sumber: Sulawesi Tengah Dalam Angka, 2020
Posisi APS jenjang pendidikan SMP/MTs Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2019 berada pada urutan ketujuh. Provinsi dengan APS jenjang pendidikan SMP/MTs adalah Provinsi Maluku, sedangkan yang terendag adalah Provinsi Papua. Data mengenai APS jenjang pendidikan SMP/MTs di wilayah SULAMPUA dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.12. Perkembangan APS SMP/MTs Wilayah Sulampua Tahun 2015- 2019
No Provinsi Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
1 Maluku 96,44 96,6 96,86 97,05 97,29
2 Maluku Utara 96,68 96,9 97,24 97,47 96,97
3 Papua Barat 96,58 96,86 96,92 97,08 96,58
4 Sulawesi Utara 94,59 94,89 94,91 95 95,18
5 Sulawesi Tenggara 93,67 93,94 94,08 94,29 94,78 6 Sulawesi Selatan 92,66 92,85 93,09 93,13 93,22
7 Sulawesi Tengah 91,8 92,08 92,41 92,74 93,01
8 Gorontalo 90,75 91,01 91,23 91,38 91,64
9 Sulawesi Barat 89,84 89,93 89,88 89,95 89,92
10 Papua 78,14 78,86 79,09 80,00 80,13
Indonesia 94,72 94,88 95,08 95,36 95,51 Sumber: BPS, 2020
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGAH
d. Sarana prasarana
Ketersediaan sarana prasarana pendidikan merupakan hal yang mutlak tersedia disetiap wilayah. Jumlah sarana dan prasarana sekolah pendidikan dasar bertambah setiap tahunnya. Dimana hingga tahun 2019 jumlah sekolah SD/MI sebanyak 3.117 sekolah bertambah sebanyak 68 sekolah dari tahun 2015. Selanjutnya untuk jenjang pendidikan SMP/MTs ditahun 2015 sebanyak1.203 sekolah, meningkat sampai tahun 2019 sebanyak 1.131 sekolah.
Tabel 2.13. Perkembangan Sarana dan Prasaran Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2015-2019
Tingkat Pendidikan Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
SD/MI 3.049 3.057 3.125 3.101 3.117
SMP/MTs 1.203 1.085 1.137 1.123 1.131
Sumber: Sulawesi Tengah Dalam Angka, 2020
e. Rasio guru dan siswa
Kualitas dan distribusi guru yang merata menjadi tantangan tersendiri dalam pembangunan di sektor pendidikan. Salah satu indikator untuk melihat pemerataan sarana dan prasarana pendidikan adalah rasio murid-guru. Angka ini mencerminkan rata-rata jumlah murid yang menjadi tanggung jawab seorang guru. Semakin tinggi nilai rasio murid-guru dalam sebuah sekolah, berarti semakin mengurangi efektivitas proses pembelajaran karena tingkat pengawasan dan perhatian guru terhadap murid menjadi berkurang sehingga mutu pengajaran cenderung lebih rendah.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 17 menyebutkan bahwa pada jenjang SD, SMP, dan SMA idealnya satu guru bertanggung jawab terhadap 20 murid.
Rasio guru terhadap jumlah murid pendidikan dasar pada tahun 2015 sebesar 15 dan sampai dengan tahun 2019 menurun menjadi 11. Kondisi ini telah ideal dan dibawah yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008. Lebih jauh dijelaskan bahwa rasio guru terhadap murid untuk jenjang pendidikan SD/MI ditahun 2019
sebesar 12, sedangkan untuk jenjang pendidikan SMP/MTs sebesar 11. Rasio guru dan murid jenjang pendidikan dasar di Provinsi Sulawesi tengah masuk kategri ideal. Namun fakta dilapangan bahwa guru tidak terdistribusi dengan merata disetaiap sekolah di Provinsi Sulawesi Tengah. Sehingga rasio ini belum menujukan kondisi yang sebenarnya ideal. Permasalahan yang perlu ditangani kedepan oleh Provinsi Sulawesi Tengah adalah mendistribusikan guru dengan merata pada setiap sekolah seluruh wilayah provinsi Sulawesi tengah melalui kerja sama denga Pemerintah daerah Kabupaten/kota yang memiliki kewenangan tersebut.
Tabel 2.14. Rasio Guru dan Murid Pendidikan Sekolah Dasar Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2015-2019
Tingkat Pendidikan Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Guru 43.159 43.334 48.141 40.893 43.990
SD/MI 29.489 30.541 34.596 26.629 28.867
SMP/MTs 13.670 12.793 13.545 14.264 15.123
Jumlah Siswa 642.169 580.226 541.311 521.121 516.368
SD/MI 435.509 416.550 371.090 352.295 347.035
SMP/MTs 206.660 163.676 170.221 168.826 169.333
Rasio Guru terhadap Murid 14,88 13,39 11,24 12,74 11,74
SD/MI 14,77 13,64 10,73 13,23 12,02
SMP/MTs 15,12 12,79 12,57 11,84 11,20
Sumber: Sulawesi Tengah Dalam Angka, 2020
Rasio murid-guru bukanlah faktor mutlak keberhasilan anak dalam proses belajar. Rasio murid-guru yang ideal akan bervariasi tergantung pada beberapa faktor. Rasio murid-guru di kelas tentunya akan memengaruhi manajemen kelas, proses belajar di kelas, tapi bukan satu atunya faktor penentu untuk meningkatkan kualitas belajar di kelas. Keterampilan dan pengalaman guru juga perlu dipertimbangkan karena guru yang lebih terampil dan berpengalaman, misalnya, mungkin bias menangani kelas yang lebih besar daripada yang kurang berpengalaman.
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGAH
f. Akreditasi Sekolah
Akreditasi dapat dipandang sebagai hasil penilaian dalam bentuk sertifikasi formal terhadap kondisi suatu sekolah yang telah memenuhi standar layanan tertentu yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Akreditasi sejatinya adalah suatu pengakuan formal yang diberikan oleh badan akreditasi terhadap kompetensi suatu lembaga atau organisasi. Gambaran mengenai akreditasi sekolah pendidikan dasar di Provinsi Sulawesi Tengah ditampilkan pada gambar berikut.
Gambar 2.25. Persentase Akreditas Sekolah Pendidikan Dasar Provinsi Su- lawesi Tengah Tahun 2018
Sumber: Neraca Pendidikan, 2020
Akreditasi sekolah untuk jenjang pendidikan SD/sederajat di provinsi Sulawesi Tengah terdiri atas Sekolah terakterditasi A sebesar 12,30 persen, terakreditas B sebesar 51,90 persen, dan terakreditasi C sebesar 29,10 persen, sedangkan belum terakreditasi sebesar 6,80 persen. Selanjutnya untuk pendidikan SMP/MTs sekolah dengan predikat akreditas A sebesar 13,70 persen, terakreditas B sebesar 44,90 persen, dan terakreditasi C sebesar 32,40 persen, sedangkan belum terakreditasi sebesar 9,0 persen.
g. Pemetaan Mutu Pendidikan Sekolah
Pemetaan mutu pendidikan (PMP) merupakan serangkaian proses kegiatan penjaminan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan
pendidikan pada satuan pendidikan pendidikan dasar dan menengah untuk menjamin terwujudnya pendidikan bermutu untuk memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP). Pengumpulan data peta mutu pendidikan dasar dan menengah, diperlukan agar setiap satuan pendidikan dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan masing- masing berkaitan dengan delapan Standar Nasional Pendidikan, hal ini merupakan upaya yang dilakukan untuk penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan guna mencapai SNP.
SNP mengacu pada 8 (delapan) standar yakni standar kompetensi lulusan, satndar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana pendidikan, standar pengelolaan pendidikan, dan standar pembiayaan. Terdapat 5 (lima) kategori capaian SNP PMP yaitu menuju SNP 1 (0-2,04), menuju SNP 2 (2,05-3,7), menuju SNP 3 (3,71-5,06), menuju SNP 4 (5,07-6,66), dan SNP (6,67-7).
Skor PMP jenjang pendidikan SD di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 5,46 atau masuk dalam ketegori SNP 4, sedangkan untuk jenjang pendidikan SMP/sederajat sebesar 5,45 yang juga berada pada kategori SNP 4. Capaian skor PMP pendidikan menengah di Sulawesi Tengah dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.26. Capaian skor PMP Pendidikan Dasar di Sulawesi Tengah Tahun 2018
Sumber: Neraca Pendidikan, 2020
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGAH