BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Kajian penelitian terdahulu merupakan uraian yang berisi tentang hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan pembahasan yang ada di penelitian ini. Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui perkembangan penelitian dari tema yang sama. Berdasarkan pengamatan penulis, ada beberapa penelitian mengenai tema yang sama, yaitu tentang manajemen pembelajaran program SKS, namun masalah yang menjadi titik fokusnya berbeda.
Beberapa penelitian terdahulu sebagai berikut:
1) Fajar Rahmatullah pada tahun 2016 meneliti Manajemen Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester di Madrasah Aliyah Negeri Bangkalan.18
Fokus penelitian yang dilakukan oleh Rahmatullah adalah 1) Manajemen perencanaan, pengorganisasian, implementasian, dan evaluasi Penyelenggaraan sistem kredit semester di Madrasah Aliyah Negeri Bangkalan, 2) Faktor Penunjang Penyelenggaraan sistem kredit semester di Madrasah Aliyah Negeri Bangkalan, 3) Penghambat sistem kredit semester di Madrasah Aliyah Negeri Bangkalan, 4) Upaya sekolah
18 Fajar Rahmatullah. “Manajemen Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester di Madrasah Aliyah Negeri Bangkalan”. (Tesis. Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Surabaya, 2016)
menyikapi faktor penghambat dan penunjang sistem kredit semester di Madrasah Aliyah Negeri Bangkalan.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan rancangan penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian data, verifikasi data. Untuk menguji keabsahan data tersebut menggunakan teknik-teknik meliputi credibility, transferability, dependability (reliabilitas), dan confirmability.
Hasil temuan menunjukkan bahwa penyelenggaraan Sistem Kredit Semester di Madrasah Aliyah Negeri Bangkalan berfikir kemasa depan yang terintegrasi dalam sebuah pengambilan keputusan pengembangan kurikulum untuk pendidikan yang berkualitas, peserta didik wajib menempuh minimal 159 sistem kredit semester dalam satu semesternya. Dengan 30 menit per 1 jam mata pelajaran untuk sks 4 semester dan 45 menit untuk sks 6 semester. Beban mengajar guru minimal 14 jam mata pelajaran dan maksimal 40 jam pelajaran.
Penyelenggaraan berjalan secara efektif dengan menggunakan model implementasi yang inovatif dan didukung program unggulan untuk membantu meningkatkan mutu pendidikan.
Evaluasi dilaksanakan mingguan, bulanan, dan tahunan yang bersifat komprehensif dengan metode rapat kordinasi dan pertemuan antar komponen sekolah. Faktor penunjang (a) aspek siswa; (b) tenaga
pendidik yang berkompeten; dan (c) sarana dan prasarana yang memadai.
Faktor penghambat (a) Guru; (b) Wali murid. Dan upaya Sekolah menyikapi faktor penunjang dan penghambat (a) Melakukan rapat kordinasi, pertemuan dengan wali murid serta rapat pleno tahunan untuk mengetahui perkembangan implementasi program sistem kredit semester, (b) Melibatakan orang tua siswa dalam melakukan pengawasan pembelajaran.
2) Dwi Cahyanti Wabula, Agis Suna Li Ajlillah, dan Mufarrihul Hasin pada pada tahun 2018 meneliti Implementasi Kebijakan Program Peserta Didik Cerdas Istimewa (PDCI) dengan Model Sistem Kredit Semester (SKS) di MTs Negeri 2 Kediri.19
Fokus penelitian yang dilakukan oleh Cahyanti adalah 1) Perencanaan program PDCI model SKS, 2) Implementasi program PDCI model SKS, 3) Dampak program PDCI model SKS dan 4) Evaluasi program PDCI model SKS. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil temuan menunjukkan bahwa MTs Negeri 2 kediri telah menerapkan program PDCI model SKS dengan baik. Perencanan program dimulai dengan penyusunan kebijakan, membentuk tim, mengadakan seminar, melakukan seleksi terhadap guru-guru dan peserta
19 Dwi Cahyani Wabula, Agis Suna Li Ajlillah, dan Mufarrihul Hazil, “Implementasi Kebijakan Program Peserta Didik Cerdas Istimewa (PDCI) dengan Model Sistem Kredit Semester (SKS) di MTs Negeri 2 Kediri,” Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan, Vol. 3, No. 1 (September, 2018), 8.
didik, menyusun program kerja, dan mengurus perizinan dengan mengajukan proposal.
Implementasi program PDCI model SKS meliputi: 1) koordinasi dengan pihak-pihak terkait, antara lain dengan Permendikbud, Kemenag, kepala sekolah, guru-guru, psikolog dan orang tua peserta didik, 2) sosialisasi program PDCI yang dilakukan melalui surat edaran, maupun pemuatan informasi di website, 3) identifikasi dan seleksi peserta didik program PDCI melibatkan psikolog, surat pernyataan kesanggupan yang telah disetujui orang tua untuk mengikuti program PDCI, 4) pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan jumlah peserta didik 20 (dua puluh), bentuk penyelenggaraannya dengan model sistem kredit semester (SKS) yang ditempuh selama 4 (empat) semester dengan jumlah 71 SKS persemester dimana 1 (satu) SKS ditempuh dalam waktu 30 menit.
Apabila nilainya tidak memenuhi standar bisa ditempuh dalam 5 (lima) semester atau 6 (enam) semester seperti kelas reguler, 5) mata pelajaran diprogramkan oleh sekolah.
Dampak positif adanya program PDCI dengan model SKS di MTs Negeri 2 Kediri yaitu: siswa dapat menyelesaikan sekolah lebih cepat, siswa tidak bosan, sesuai dengan kemauan siswa, lebih merasa dihargai, menarik minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut, membentuk siswa-siwa yang berkualitas, dll. Dampak negatif adanya program PDCI dengan model SKS di MTS Negeri 2 Kediri yaitu: apabila penyeleksiannya tidak ketat dapat mengganggu
psikologi siswa, terdapat guru yang belum mengetahui program tersebut sehingga siswa merasa bosan karena cara mengajarnya disamakan dengan anak reguler, waktu istirahat berkurang, interaksi dengan teman di luar kelas berkurang, waktu untuk ekstrakurikuler berkurang, dll.
Sedangkan evaluasi penyelenggaraan program PDCI dilakukan oleh tim khusus yang dibentuk oleh Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur, unsur-unsur yang dievaluasi meliputi: 1) persiapan penerimaan calon siswa baru program PDCI, 2) SDM yang meliputi tenaga kependidikan, 3) sarana prasarana yang meliputi ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, media pembelajaran, asrama, dan sarana pendukung lainnya, 4) dana untuk mendukung penyelenggaraan program PDCI, 5) pelaksanaan pembelajaran, 6) manajemen penyelenggaraan program PDCI, 7) prestasi siswa.
3) Indra Moesthafa pada tahun 2018 meneliti Manajemen Kurikulum Sistem Kredit Semester dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Probolinggo.20
Fokus penelitian yang dilakukan oleh Indra adalah 1) Perencanaan Kurikulum Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 1 Probolinggo, 2) Pelaksanaan kurikulum Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 1 Probolinggo, 3) Evaluasi kurikulum Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 1 Probolinggo, dan 4) Implikasi manajemen kurikulum Sistem Kredit Semester dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di
20 Indra Moesthafa, “Manajemen Kurikulum Sistem Kredit Semester dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Probolinggo”. (Tesis. Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2018)
SMA Negeri 1 Probolinggo. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan (1) wawancara mendalam, (2) observasi, (3) dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan model Miles dan Huberman.
Hasil temuan menunjukkan bahwa Perencanaan Kurikulum Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 1 Probolinggo yakni: (a) menyiapkan perangkat pembelajaran yang berkaitan dengan dasar hukum Sistem Kredit Semester, berbagai macam media, sarana dan prasarana yang dapat menunjang pembelajaran di sekolah; (b) menyiapkan rencana pemetaan struktur mata pelajaran dan atau kompetensi dasar di setiap semesternya; (c) menentukan alokasi waktu; (d) menentukan tujuan pembelajaran dan pengidentifikasian materi pembelajaran untuk siswa;
(e) mendesain kegiatan pembelajaran; (f) menentukan strategi dan jenis penilaian yang akan digunakan; (g) membantu siswa menyusun Kartu Rencana Studi.
Pelaksanaan kurikulum Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 1 Probolinggo, yakni: (a) Kepala sekolah mengembangkan kurikulum dengan memanfaatkan sarana dan prasarana; (b) Kepala sekolah memberi arahan tentang pelaksanaan kurikulum; (c) Kepala sekolah memberikan solusi kepada guru jika terdapat kesulitan dalam praktek pembelajaran;
(d) Guru melaksanakan pembelajaran.
Evaluasi kurikulum Sistem Kredit Semester yang dilakukan di SMA Negeri 1 Probolinggo yaitu melalui rapat bersama wakil kepala bidang kurikulum, monitoring, supervisi, laporan evaluasi. dan Implikasi manajemen kurikulum Sistem Kredit Semester dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Probolinggo, yakni (a) nilai-nilai siswa SMA Negeri 1 Probolinggo ini tinggi di ketiga aspek yang menjadi penilaian, yaitu aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan; (b) manajemen kurikulum Sistem Kredit Semester memotivasi siswa untuk meningkatkan belajar; (c) manajemen kurikulum Sistem Kredit Semester mengakomodasi kemampuan serta kecepatan belajar siswa; (d) manajemen kurikulum Sistem Kredit Semester memberikan dampak psikologis, fisiologis, dan kognitif bagi siswa.
4) Abigail Puteri Setyawan pada tahun 2019 meneliti The Implementation of Semester Credit System-Based Economic Learning in the 2013 Curriculum Application of Senior High School.21
Fokus penelitian yang dilakukan oleh Abigail yaitu Analisis Implementasi Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 2 Mojokerto.
Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: observasi, dokumentasi, dan wawancara. Data yang diperoleh akan diolah menggunakan proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Selanjutnya kredibilitas data dari lapangan akan
21 Abigail Puteri Setyawan. “The Implementation of Semester Credit System-Based Economic Learning in the 2013 Curriculum Application of Senior High School”. Classroom Action Research Journal Universitas Negeri Malang, Vol.3 No.3 (November, 2019). 57-64.
dianalisis lalu dicek keabsahan datanya menggunakan sumber data dan teknik triangulasi.
Hasil temuan menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem kredit semester di Mata Pelajaran Ekonomi siswa didorong untuk mandiri dalam proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis sistem kredit semester memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencapai hasil belajar sesuai dengan kapasitas, kemampuan, minat dan kecepatan belajar dan menawarkan kepada siswa untuk menyelesaikan pelajaran sebanyak mungkin.
Beberapa kendala yang ditemukan pada implementasi pembelajaran berbasis sistem kredit semester di Sekolah Menengah Atas diantaranya adalah kurangnya motivasi dan rasa tanggung jawab terhadap proses pembelajaran yang mereka butuhkan karena beban belajar yang mereka terima. Oleh karena itu guru dan konselor harus memberikan pendampingan kepada siswa untuk memotivasi dan meningkatkan antusiasme belajar siswa.
5) Anindtya Sri Nugraheni dan Fitri Yanto pada tahun 2019 meneliti Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sistem Kredit Semester di SMA.22
Fokus penelitian yang dilakukan oleh Anindtya adalah 1)Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sistem Kredit Semester di SMA dan 2) Hasil Manajemen Peningkatan Mutu
22 Anindtya Sri Nugraheni, “Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sistem Kredit Semester di SMA”. Jurnal Pendidikan, FKIP Universitas Pancasakti Tegal, Vol.13 No.1, (Mei, 2019), 36-51.
Pendidikan Berbasis Sistem Kredit Semester di SMA. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Peneliti dalam hal ini akan menggunakan analisis data model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil temuan menunjukkan bahwa Manajemen peningkatan mutu pendidikan berbasis Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Purwokerto adalah melalui: Perencanaan: dimulai dari perencanaan program, perencanaan sumber daya manusia, perencanaaan sarana prasarana. Pengorganisasian: dimulai dari: guru sebagai team teaching, tugas pokok kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru, tugas pokok dan fungsi pembimbing akademik. Pelaksanaan: penyelenggaraan, beban belajar, mekanisme penjurusan, konsep penilaian yang terdiri dari teknik penilaian, penentuan indeks prestasi dan kelulusan. Pengawasan:
pengawasan meliputi 4 kategori: pemantauan, supervisi, pelaporan dan tindak lanjut. Sedangakan kegiatanya mencangkup pengawasan manajerial dan akademik yang meliputi pembinaan dan pemantauan pelaksanaan manajemen pembelajaran SKS.
Hasil dari pelaksanaan manajemen peningkatan mutu pendidikan berbasis Sistem Kredit Semester yaitu berupa output siswa. Output siswa naik atau berkualitas dan bermutu tinggi dilihat dari prestasi akademik serta prestasi non akademik. Dalam hal kepuasan pembelajaran Sistem
Kredit Semester dengan menggunakan angket tercatat bahwa siswa merasakan puas.
6) Trianingtyas Novri Hardiana pada tahun 2019 meneliti Implementasi Pembelajaran Berbasis Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 2 Balikpapan Tahun Ajaran 2018/2019.23
Fokus penelitian yang dilakukan oleh Trianingtyas adalah 1) Prinsip-prinsip penyelenggaraan SKS di SMA Negeri 2 Balikpapan, 2) Mekanisme penyelenggaraan SKS di SMA Negeri 2 Balikpapan, 3) Kendala yang dihadapi dari implementasi pembelajaran berbasis Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 2 Balikpapan, 4) Upaya dan solusi yang diambil dalam mengatasi kendala yang dihadapi dari implementasi pembelajaran berbasis Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 2 Balikpapan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data berupa data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Teknik analisis data dengan menggunakan teknik analisis data model interaktif Pengecekan keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi.
Hasil temuan menunjukkan bahwa: 1) SMA negeri 2 Balikpapan menerapkan 7 prinsip penyelenggaran Sistem Kredit Semester, 2) Mekanisme penyelenggaraan Sistem Kredit Semester terdapat 3 tahapan yakni tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan dan terhapan evaluasi serta
23 Trianingtyas Novri Hardiana. “Implementasi Pembelajaran Berbasis Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 2 Balikpapan Tahun Ajaran 2018/2019”. Jurnal Edueco Universitas Balikpapan, Vol.2 No.2 , (Desember, 2019), 48-57.
monitoring. 3) SMA Negeri 2 Balikpapan telah melaksanakan persiapan pelaksanaan SKS secara baik dan matang, dan pada dasarnya pengimplementasian SKS sudah terlaksana dengan baik, namun belum terlaksana secara maksimal disebabkan terdapat berbagai kendala pengimplementasian dalam proses pembelajaran, 4) Upaya atau solusi yang dapat di ambil sekolah untuk mengatasi kendala yang terjadi dengan memberikan pelatihan mengenai IT pada guru yang kurang dan In house traning mengenai penerapan Sistem Kredit Semester.
7) Arie Fuat Wijaya pada tahun 2019 meneliti Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 2 Kota Blitar.24
Fokus penelitian yang dilakukan oleh Fuat adalah 1) persyaratan penyelenggaraan program SKS, 2) komponen beban belajar, 3) penetapan beban belajar, 4) penentuan beban belajar, 5) pembagian komposisi beban belajar, 6) kriteria pengambilan beban belajar, 7) penilaian, penentuan IP (Indeks Prestasi), dan kelulusan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.
Pengumpulan data yang dilakukan melalui teknik wawancara mendalam, observasi atau pengamatan langsung, dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan reduksi data yang kemudian dilakukan penyajian data lalu ditarik kesimpulan dan verifikasi. Kredibilitas data dari lapangan akan dianalisis lalu dicek keabsahan datanya menggunakan sumber data dan teknik triangulasi.
24 Arie Fuat Wijaya, “Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 2 Kota Blitar”.
Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, Vol. 2, No. 3, (Agustus, 2019), 230-237.
Hasil temuan menunjukkan bahwa persyaratan penyelenggaraan sistem kredit semester di SMA Negeri 2 Blitar telah terpenuhi dengan mendapat dukungan internal seperti kinerja sekolah, kurikulum sekolah, kesiapan sekolah, SDM sekolah dan fasilitas sekolah serta dukungan eksternal yang terdiri dari beberapa pihak di luar sekolah seperti komite sekolah, dinas provinsi, dukungan orang tua dan sebagainya. Komponen beban belajar dalam penyelenggaraan SKS di SMA Negeri 2 Blitar yaitu kegiatan tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri.
Penentapan beban belajar pada penyelenggaraan SKS di SMA Negeri 2 Blitar dengan menyatakan satuan beban belajar menggunakan istilah jam pelajaran setiap 45 menit dengan presentase tugas terstruktur dan kegiatan mandiri kurang dari 60% dari kegiatan tatap muka.
Penentuan penjurusan dilakukan di awal penerimaan siswa baru dengan ketentuan beban belajar dari kurikulum 2013. Penentuan beban belajar maksimal dan minimal pada penyelenggaraan SKS di SMA Negeri 2 Blitar ditentukan oleh siswa sendiri dilihat dari kemampuan belajar siswa.
Pembagian komposisi belajar pada penyelenggaraan SKS di SMA Negeri 2 Blitar menjadi 3 kelompok bergantung pada tingkat kelasnya.
Kriteria pengambilan beban belajar sangat bergantung pada guru Pembimbing Akademik dan guru Bimbingan Karir. Penilaian, penentuan indeks prestasi dan kelulusan ditentukan sesuai panduan SKS tahun 2017
dengan menjalankan panduan pada penyelenggarakan SKS di SMA Negeri 2 Blitar.
8) Milsa Yusma Audina pada tahun 2021 meneliti Manajemen program unggulan sistem kredit semester dalam meningkatkan mutu pembelajaran siswa di MAN 1 Kota Malang.25
Fokus penelitian yang dilakukan oleh Audina adalah 1) konsep program unggulan sistem kredit semester di MAN 1 Kota Malang, 2) implementasi program unggulan sistem kredit semester di MAN 1 Kota malang dan 3) hasil manajemen program unggulan sistem kredit semester di MAN 1 Kota Malang. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data yang dilakukan melalui teknik wawancara mendalam, observasi atau pengamatan langsung, dan dokumentasi. Data yang diperoleh akan diolah menggunakan proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Selanjutnya kredibilitas data dari lapangan akan dianalisis lalu dicek keabsahan datanya menggunakan sumber data dan teknik triangulasi.
Hasil temuan menunjukkan bahwa konsep program unggulan di MAN 1 Kota Malang dilakukan dengan memberikan pelatihan khusus untuk para pendidik guna meningkatkan kompetensi yang dimilikinya.
Adanya program unggulan yang direncanakan juga menyesuaikan dengan latar belakang dari masing-masing siswa yang memiliki kompetensi lebih unggul dibandingkan dengan siswa yang lain.
25 Milsa Yusma Audina. “Manajemen program unggulan sistem kredit semester dalam meningkatkan mutu pembelajaran siswa di MAN 1 Kota Malang”, (Tesis, Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2021).
Perencanaan merupakan suatu bentuk perwujudan dari amanah yang ditetapkan oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 12 Ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
Implementasi program unggulan dalam meningkatkan mutu pembelajaran meliputi penggunaan sistem UKBM (Unit Kegiatan Belajar Mandiri) dan pengelompokkan kelas antara siswa yang mengikuti program unggulan dengan siswa reguler, sehingga masing-masing siswa dapat menyesuaikan diri dengan kemampuan yang dimilikinya. Dan hasil dari manajemen program unggulan yang signifikan yaitu prestasi siswa yang semakin meningkat dan madrasah mampu menghasilkan output siswa yang bermutu atau memiliki kualitas yang baik.
9) Fitriyanto dan Sutrimo Purnomo pada tahun 2021 meneliti Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Terpadu melalui Sistem Kredit Semester di Sekolah Menengah Atas.26
Fokus penelitian yang dilakukan oleh Fitriyanto adalah (1) perencanaan peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Menengah Atas, (2) pelaksanaan peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Menengah Atas, dan (3) pengawasan peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Menengah Atas. Metode penelitian menggunakan metode kombinasi (mixed method), yaitu metode penelitian yang mengkombinasikan atau
26 Fitriyanto. Sutrimo Purnomo. “Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Terpadu melalui Sistem Kredit Semester di Sekolah Menengah Atas”. Jurnal Kependidikan IAIN Purwokerto, Vol.9, No.1 (Mei, 2021). 33-52
menghubungkan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Adapun pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi dan manajemen. Teknik Pengumpulan Data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, angket/ kuesioner.
Hasil temuan menunjukkan bahwa manajemen peningkatan mutu pendidikan melalui SKS di SMA secara menyeluruh dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
Perencanaan dimulai dari perencanaan program, perencanaan sumber daya manusia, perencanaaan sarana prasarana.Pengorganisasian dimulai dari: guru sebagai team teaching, tugas pokok kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru, tugas pokok dan fungsi pembimbing akademik.
Pelaksanaan: penyelenggaraan, beban belajar, mekanisme penjurusan, konsep penilaian yang terdiri dari teknik penilaian, penentuan indeks prestasi dan kelulusan. Pengawasan: pengawasan meliputi 4 kategori: pemantauan, supervisi, pelaporan dan tindak lanjut.
Sedangakan kegiatanya mencangkup pengawasan manajerial dan akademik yang meliputi pembinaan dan pemantauan pelaksanaan manajemen pembelajaran SKS.
10) Kinanthi Puspa Riani pada tahun 2022 meneliti Manajemen Sistem Kredit Semester untuk Meningkatkan Perkembangan Potensi Peserta Didik di Sekolah Menengah Atas.27
27 Kinanthi Puspa Riani, “Manajemen Sistem Kredit Semester untuk Meningkatkan Perkembangan Potensi Peserta Didik di Sekolah Menengah Atas”. Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, dan Pengelolaan Pendidikan Universitas Negeri Malang, Vol.2, No. 3 (Maret, 2022), 262-271.
Fokus penelitian yang dilakukan oleh Kinanthi adalah (1) landasan penerapan SKS di SMA, (2) perencanaan SKS di SMA, (3) pengorganisasian SKS di SMA, (4) pelaksanaan SKS di SMA, (5) evaluasi SKS di SMA dan (6) hambatan SKS di SMA. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan rancangan studi kasus. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Proses analisis data dengan data condensation, data display, dan conclusion drawing/verifications.
Hasil penelitian ditemukan bahwa landasan penerapan mengacu pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 dan penyelenggaraan SKS diatur sesuai Peraturan Menteri dan Kebudayaan Nomor 158 Tahun 2014. Perencanaan SKS di SMA adalah melakukan pemetaan pada seleksi peserta didik melalui tes akademik dan psikologi yang bekerjasama dengan lembaga psikologi dari Malang, perencanaan juga dilakukan oleh pihak guru dengan mempersiapkan RPP dan pembuatan Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) sebagai alat evaluasi peserta didik dalam pembelajaran di kelas. Sedangkan perencanaan yang dilakukan oleh peserta didik sebelum menerima pelajaran adalah melakukan pengisian KRS yang dipandu oleh pembimbing akademik (PA) kemudian disetujui oleh Waka Kurikulum.
Pengorganisasian SKS di SMA yaitu terbentuknya tim penanggungjawab SKS dan pendistribusian peserta didik yang berkemampuan cepat dilakukan pada kelas XI serta pembagian mata
pelajaran sudah ditentukan. Pelaksanaan SKS di SMA yaitu pembelajaran dalam bentuk kelompok dan meminimalisir metode ceramah. Evaluasi SKS yang dilakukan adalah dengan kegiatan review pembelajaran antar guru, supervisi yang dilakukan kepala sekolah dengan cara face to face, dan pelaksanaan ujian untuk peserta didik. Dan hambatan yang terjadi pada penerapan SKS adalah kurangnya kesiapan beberapa guru dalam menerapkan program SKS, pendistribusian UKBM yang telat dan tidak merata serta kurangnya dana sekolah untuk perbaikan sarana dan prasarana sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian diatas adalah program sistem kredit semester dibutuhkan sebagai sarana pendidikan bagi anak yang memiliki bakat atau kecerdasan istimewa, serta memberikan gambaran bahwa siswa yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa apabila tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikannya akan beresiko tinggal kelas atau mendapatkan nilai rata-rata. Agar mereka dapat mengoptimalkan bakatnya maka diperlukan layanan pendidikan khusus yaitu melalui program sistem kredit semester dan proses manajemen yang baik.
Tabel berikut ini merupakan hasil penelitian terdahulu yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini.
Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti,
Judul dan Tahun Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
1 2 3 4 5
1. Fajar Rahmatullah,
Faktor penunjang:
aspek siswa; tenaga
Proses manajemen
a. Fokus penelitian