BAB II KAJIAN PUSTAKA
B. Pengembangan Bahan Ajar
2. Pengertian Bahan Ajar Bahan Ajar
Bahan ajar adalah seperangkat materi pelajaran yang mengacu pada kurikulum yang digunakan dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Bahan ajar juga menjadi salah satu unsur dari komponen pembelajaran. Bahan ajar berbentuk modul setidaknya terdiri atas tujuh komponen, yaitu: Tujuan pemberlajaran, lembar evaluasi, kedudukan dan fungsi modul dalam kesatuan program yang lebih luas, lembar kegiatan siswa, yang berisi
19Nino Indrianto.” Pengembangan Bahan Ajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural Bagi Siswa Kelas XII SMAN 2 Kediri”, 2011.
substansi kompetensi yang akan dipelajari, kunci lembar kerja, pedoman bagi guru.20
Bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar, segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. 21
Bahan ajar dalam website Dikmenjur dikemukakan pengertian bahwa seperangkat materi atau substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, manampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara untuh dan terpadu. 22
Bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat maupun teks) yang disusun secara sistematis yang manampilkan sosok utuh dari kompetensi yang dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.23
Dari beberapa penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa bahan ajar merupakan segala bahan atau materi pembelajaran yang disusun berdasarkan kurikulum yang digunakan untuk mencapai kompetensi serta dapat digunakan dalam proses pembelajaran baik oleh pendidik maupun peserta didik.
20 Ika Lestari, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. (Padang: Akademia Permata, 2016), 67.
21Lestari, 8.
22 Dikmenjur.net, diakses pada 26 Oktober 2020 pukul 22.56.
23 Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik, ( Jakarta: Kencana, 2019), 238.
3. Kriteria Bahan Ajar yang Baik
Bahan ajar yang diberikan kepada siswa haruslah bahan ajar yang berkualitas. Bahan ajar yang berkualitas dapat menghasilkan siswa yang berkualitas, karena siswa mengkonsumsi bahan ajar yang berkualitas. Bahan ajar yang baik harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
a) Substansi yang dibahas harus mencakup sosok tubuh dari kompetensi atau sub kompetensi yang relevan dengan profil kemampuan tamatan.
b) Substansi yang dibahas harus benar, lengkap dan aktual, meliputi konsep fakta, prosedur, istilah dan notasi serta disusun berdasarkan hirarki/step penguasaa kompetensi.
c) Tingkat keterbacaan, baik dari segi kesulitan bahasa maupun substansi harus sesuai dengan tingkat kemampuan pembelajaran.
d) Sistematika penyusunan bahan ajar harus jelas, runtut, lengkap dan mudah dipahami.24
4. Fungsi dan Manfaat Bahan Ajar
Fungsi bahan ajar adalah sebagai motivasi dalam proses kegiatan belajar mengajar yang lakukan oleh guru dengan materi pembelajaran yang kontekstual agar siswa dapat melaksanakan tugas belajar secara optimal. Adapun fungsi bahan ajar adalah:
24 Daryanto, Menyusun Modul: Bahan Ajar Guru untuk Persiapandalam Mengajar. (Yogyakarta:
Gava Media, 2014), 150.
a) Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam prosespe belajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan/dilatihkan kepada siswanya,
b) Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalamprosespembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya, c) Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran, d) Membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar,
e) Membantu siswa dalam proses belajar,
f) Sebagai perlengkapan pembelajaran untuk mencapai tujuan pelajaran, dan
g) untuk menciptakan lingkungan / suasana balajar yang kondusif.25
Bahan ajar memiliki manfaat yang memberikan pengaruh besar terhadap keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Manfaat bahan ajar dikelompokkan bagi guru maupun siswa. Manfaat bagi guru yakni:
a) memperoleh bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa,
b) tidak bergantung pada buku teks yang terkadang sulit didapat, c) memperkaya wawasan karena dikembangkan dengan
menggunakan berbagai referensi,
25 Siti Aisyah, “Bahan Ajar Sebagai Bagian Dalam Kajian Problematika Pembelajaran Bahasa Indonesia”, Jurnal Salaka 2 no.3. 2020, 88.
d) menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menyusun bahan ajar, serta
e) membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dan peserta didik, karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya maupun kepada dirinya.
Kemudian bagi siswa, manfaat bahan ajar yakni:
a) kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik,
b) kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru, serta
c) mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.26
5. Jenis Bahan Ajar
Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, pertama bahan cetak (printed) seperti handout , buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallcard, foto/gambar, model/maket. Kedua,bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Ketiga, bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti compact disk film.
Keempat, bahan ajar multimedia interaktif (interactive material material) seperti CAI (Computer Assisted Instuction); compact disk
26 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya , 2007), 94.
(CD) multimedia pembelajaran interaktif , dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials). 27
Beraneka ragamnya dari jenis banan ajar, tidak semua pendidik maupun peserta didik mampu mengaksesnya. Kemudian juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dalam materi pembelajaran tersebut 6. Langkah - Langkah Pengembangan Bahan Ajar
Langkah-langkah ilmiah yang harus dilewati oleh setiap pengembang pembelajaran dintaranya yaitu:
a) Identifikasi kebutuhan dan masalah
b) Analisis masalah (terutama terkait dengan pola resistensi)
c) Analisis masalah (identifikasi faktor kebutuhan dan motivasi dan teknik persuasi)
d) Merumuskan dan menetapkan tujuan e) Menyeleksi topik
f) Menyeleksi bentuk (format) g) Penyusunan konten (visual script) h) Editing
i) Pengujian (testing) j) Revisi
Langkah-langkah di atas sangat ideal dalam mengembangkan bahan pembelajaran. Namun jika bahan pembelajaran dikembangkan dalam pengertian menyeleksi, memodifikasi atau mendesain bahan pembelajaran,
27 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, ( Jogjakarta: Diva Press, 2011), 54.
langkah-langkah yang dilakukan tidak sebanyak langkah-langkah di atas.
Hanya cukup menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan garis-garis besar bahan pembelajaran b) Melakukan penelitian
c) Menguji bahan pembelajaran yang tersedia
d) Menyusun atau memodifikasi bahan yang tersedia e) Menyediakan dan membuat bahan pembelajaran f) Menyeleksi atau menyediakan aktivitas pembelajaran
Semua langkah yang ditawarkan di atas pada dasarnya dapat diikuti, dimodifikasi atau diadaptasi tergantung dari kebutuhan dimana dan untuk kalangan yang mana bahan pembelajaran tersebut dikembangkan. 28