BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
A. Penyajian Data Uji Coba
1. Pengumpulan Informasi
Bersumber dari penelitian pendahuluan pada buku ajar kelas XI Madrasah Aliyah, peneliti mendapatkan beberapa hal ketimpangan relasi gender dalam buku tersebut. salah satunya pada bab pernikahan hak dan kewajiban suami istri. Kemudian peneliti mencoba meminjam buku ajar kepada salah satu siswi di Madrasah Aliyah Negeri 4 Banyuwangi namun mengatakan bahwasannya tidak ada buku ajar84. Setelah menggali informasi lebih lanjut peneliti menghubungi guru pengampu mata pelajaran fikih kelas XI dan mendapatkan buku fikih cetakan kemenag 2020 (belum diterbitkan) dan hanya ada file, dan para siswa harus mencetaknya sendiri.
Kemudian dalam pengisian angket terbuka dan wawancara kepada guru mata pelajaran fikih kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 4 Banyuwangi, perlu adanya pengembangan buku fikih dikarenakan jumlah buku yang tidak memadai dengan jumlah siswa, serta beliau juga menilai adanya beberapa hal yang kurang sesuai dalam buku fikih yang digunakan saat ini, serta belum pernah adanya pengembangan buku fikih yang digunakan dikarenakan kurangnya referensi buku, hal yang bagus juga jika
84 Lailia, wawancara, Banyuwangi 10 November 2020.
65
dikembangkan dengan basis mubādalah menambah khazanah dalam keilmuan serta bisa menjadi referensi.
Dalam angket kebutuhan siswa yang terdiri dari 3 pilihan jawaban yaitu setujum kurang setuju dan tidak setuju, diperoleh jawaban yang mendorong peneliti untuk mengembangkan buku dengan basis mubādalah.
Seperti pada pilihan pertanyaan dalam pernikahan wali mujbir boleh menikahkan perempuan dibawah perempuan dibawah perwaliannya, 35%
menjawab setuju. Kemudian pada pilihan pertanyaan dalam masa iddah perempuan dilarang keluar rumah 62% menjawab setuju.
Berdasarkan kebutuhan tersebut, maka peneliti mengembangkan bahan ajar fikih yang dapat menjawab permasalahan yang ada yaitu bahan ajar fikih berbasis mubādalah.
2. Perencanaan
Perencanaan ini dilakukan dengan memperhatikan karakteristik kurikulum yang digunakan di Madrasah Aliyah Negeri 4 Banyuwangi. Hal ini dilakukan agar pengembangan sesuai dengan kurikulum yang digunakan dan yang berlaku. Adapun Madrasah Aliyah Negeri 4 Banyuwangi menggunakan kurikulum 2013 mengacu pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang telah ditentukan.
Selanjutnya, peneliti menyusun draf bahan ajar meliputi KI, KD, mengembangkan indikator, merumuskan tujuan pembelajaran, membuat peta konsep, menganalisis materi per bab.
Berikut perencanaan dari hasil identifikasi KI, KD, pengembangan indikator, dan tujuan pembelajaran Fikih Bab 5, 6 dan 7 di Madrasah Aliyah Negeri 4 Banyuwangi Semester Genap.
a) Mengidentifikasi KI dan KD
Pada tahap ini yang peneliti lakukan adalah mengidentifikasi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran fikih yang bersumber dari KMA 183 tahun 2019, peneliti tertarik pada materi fikih kelas XI MA semester genap karena pada semester itu terdapat bab tentang pernikahan dan perceraian dalam Islam yang bisa dikaitkan erat dengan mubādalah. Identifikasi ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi apa saja yang harus dikuasai siswa sehingga peneliti mengembangkan indikator sesuai dengan bahan ajar yang dibutuhkan dan akan dikembangkan yakni bahan ajar fikih berbasis mubādalah.
Tabel 4.1
Kompetensi Inti Fikih Kelas XI Semester Genap Kompetensi Inti Fikih Kelas XI Semester Genap
1 2
Kompetensi Inti 1 (Sikap Spiritual)
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Kompetensi Inti 2 (Sikap Sosial)
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Kompetensi Inti 3 (Sikap Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengeta-huan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Kompetensi Inti 4 (Sikap Ketrampilan)
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Tabel 4.2
Kompetensi Dasar Fikih Kelas XI Semester Genap Kompetensi Dasar Fikih Kelas XI Semester Genap
1 2
Bab V (Pernikahan dalam Islam)
1.5 Menghayati hikmah dari ketentuan Islam tentang pernikahan
2.5 Mengamalkan sikap taat dan bertanggungjawab sebagai implementasi dari pemahaman ketentuan perkawinan dalam hukum Islam dan perundang- undangan
3.5 Menganalisis ketentuan perkawinan dalam hukum Islam dan perundang- undangan
4.5 Menyajikan hasil analisis praktik pernikahan yang sesuai dan tidak sesuai dengan ketentuan hukum Islam yang terjadi di masyarakat
Bab VI (Perceraian)
1.6 Menghayati efek negatif dari perceraian sebagai hal mubah yang dibenci Allah
2.6 Mengamalkan sikap tanggung jawab dengan berfikir dan bertindak dewasa sebagai implementasi pemahaman tentang perceraian dan akibat hukum yang menyertainya
3.6 Mengevaluasi ketentuan talak dan rujuk dan akibat hukum yang menyertainya
4.6 Menyajikan hasil evaluasi talak dan rujuk yang terjadi di masyarakat
Bab VII (Hukum Waris dan Wasiat)
1.7 Menghayati hikmah dan manfaat dari ketentuan syariat Islam tentang pembagian warisan dan wasiat
2.7 Mengamalkan sikap peduli, jujur dan kerja sama
sebagai implementasi dari pernahaman tentang ketentuan pembagian harta warisan dan wasiat 3.7 Menganalisis ketentuan hukum waris dan wasiat 4.7 Menyajikan hasil analisis praktik waris dan
wasiat dalam masyarakat yang sesuai dan tidak sesuai dengan ketentuan hukum Islam
b. Pengembangan Indikator
Mengembangkan indikator pembelajaran dimaksudkan untuk mengidentifikasi kemampuan bawahan apa yang diperlukan siswa untuk mencapai tujuan umum yang akan dicapai. Pengembangan indikator pembelajaran pada tahap ini disesuaikan dengan kebutuhan penelitian yaitu pengembangan indikator fikih berbasis mubādalah. Berikut disajikan indikator dan pengembangan indikator Fikih semester genap kelas XI:
Tabel 4.3
Tabel Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi
1 2
Bab V
(Pernikahan dalam Islam)
1.5.1 Meyakini terdapat hikmah dari ketentuan Islam tentang pernikahan
1.5.2.Menyebarkan hikmah daripada ketentuan Islam tentang perikahan
1.5.3.Mengklasifikasikan ketentuan Islam tentang pernikahan
2.5.1.Berahlak mulia sebagai implementasi dari pemahaman ketentuan perkawinan dalam hukum Islam dan perundang-undangan
2.5.2.Menjadi teladan sebagai implementasi dari pemahaman ketentuan perkawinan dalam hukum Islam dan perundang-undangan
3.5.1.Mengorganisir ketentuan perkawinan dalam hukum Islam dan perundang- undangan
3.5.2.Membandingkan ketentuan perkawinan dalam hukum Islam dan perundang-undangan
4.5.1.Mempresentasikan hasil analisis tentang tentang pelaksanaan pernikahan dalam Islam
4.5.2.Menyeleksi praktik pernikahan yang sesuai dan tidak sesuai dengan ketentuan hukum Islam yang terjadi di
masyarakat
Bab VI
(Perceraian)
1.6.1 Meyakini terdapat efek negatif dari perceraian sebagai hal mubah yang dibenci Allah
1.6.2.Mengklasifikasikan ketentuan Islam tentang perceraian
1.6.3.Bersikap santun terhadap efek negatif dari perceraian perceraian sebagai hal mubah yang dibenci Allah
2.6.1. Proaktif berpikir dan bertindak dewasa sebagai implementasi pemahaman tentang perceraian dan akibat hukum yang menyertainya
2.6.2.Menjadi teladan dalam bertindak sebagai implementasi pemahaman tentang perceraian dan akibat hukum yang menyertainya
3.6.1.Membangun sikap adil, cinta damai dan bertanggungjawab sebagai implementasi dari pengetahuan tentang perceraian
3.6.2.Menguraikan pendapat pribadi tentang perceraian 4.6.1.Menyusun laporan hasil pengamatan talak dan rujuk
yang terjadi di masyarakat
4.6.2 Mempresentasikan peristiwa talak dan rujuk yang terjadi di masyarakat
Bab VII (Hukum Waris dan Wasiat)
1.7.1 Meyakini hikmah dan manfaat dari ketentuan syariat Islam tentang pembagian warisan dan wasiat
1.7.2 Proaktif dalam mempelajari ketentuan syariat Islam tentang pembagian warisan dan wasiat
1.7.3.Mensyukuri hikmah dan manfaat dari ketentuan syariat Islam tentang pembagian warisan dan wasiat 2.7.1Menjadi teladan dalam bersikap sebagai implementasi
dari pemahaman tentang ketentuan pembagian harta warisan dan wasiat
2.7.2 Berakhlak mulia dalam bertindak sebagai implementasi dari pemahaman tentang ketentuan pembagian harta warisan dan wasiat
3.7.1 Mampu menyususun ketentuan hukum waris dan wasiat
3.7.2 Mempresentasikan ketentuan-ketentuan hukum waris dan wasiat
3.7.3.Membangun sikap adil, cinta damai dan bertanggungjawab sebagai implementasi dari pengetahuan tentang waris dan wasiat
4.7.1 Menghitung hasil praktik waris dan wasiat dalam masyarakat yang sesuai dan tidak sesuai dengan ketentuan hukum Islam
4.7.2 Membuat laporan hitungan warisan dan praktek wasiat yang sesuai dengan ketentuan hukum Islam
Tabel 4.4
Tabel Indikator Pengembangan Indikator Pengembangan
1 2
Bab V (Pernikahan dalam Islam)
2.5.3 Memperjelas Kedudukan wali mujbir
3.5.3 Menganalisis QS. Ar-Rum (30): 21 dalam merumuskan tujuan pernikahan secara mubādalah
4.5.2Menempatkan Fleksibilitas Hak dan Kewajiban Suami Istri
Bab VI (Perceraian) 3.6.3.Memahami kewajiban istri selama masa iddah dalam QS. Ath-Thalaq (65): 1
3.6.4.Mampu menunjukkan prinsip-prinsip dan nilai dalam tujuan masa iddah
4.6.5.Membedakan contoh-contoh hasil analisis hak-hak perempuan dan anak pasca perceraian Bab VII (Hukum
Waris dan Wasiat)
3.7.3. Mengklarifikasi persoalan pembagian waris
“dua banding satu”
4.7.3.Mengkomunikasiankan pendapat pribadi tentang pembagian waris “dua banding satu”
3. Pengembangan Produk Awal Bahan Ajar
Pada tahap ini peneliti mengembangkan bahan ajar yang disusun dalam bentuk buku yang dirancang sedemikian rupa yang terdiri dari komponen-kompenen buku.
Judul bahan ajar yang dikembangkan berjudul “Buku Ajar Fikih Berbasis Mubādalah Semester Genap”. Pengembangan bahan ajar dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Word 2010 dengan menggunakan jenis huruf Segoe Ul Semilight dengan ukuran huruf 10 pt.
Untuk penulisan Arab menggunakan jenis huruf Tradisional Arabic dengan ukuran 14 pt.
Peneliti mendesain bahan ajar terlebih dahulu sebelum membuat materi. Mengumpulkan referensi yang dibutuhkan sesuai KI dan KD yang tercantum pada KMA 183, baik bersumber dari buku, majalah, artikel,
tulisan di istagram, berita dan sebagainya. Bagian bahan ajar yang didesain diantaranya cover depan dan cover belakang buku, footer (halaman) yang serasi dan gambar-gambar yang mendukung materi. Pembuatan bahan ajar menggunakan software Microsoft Word 2010. Untuk pembuatan cover menggunakan software Corel Draw X7.
Disamping menggunakan software Microsoft Word 2010, software PDF juga dibutuhkan untuk memudahkan dalam percetakan dan konsistensi hasil pengembangan ketika berpindah computer. Produk bahan ajar dikemas dalam bentuk buku ukuran tinggi 23 dan lebar 17.
Bagian bahan ajar Fikih Berbasis Mubādalah meliputi:
a) Bagian pendahuluan yang terdiri dari cover, identitas buku, kata pengantar, tentang buku siswa, dan daftar isi.
b) Bagian isi terbagi menjadi 3 bab. Setiap bab terdiri dari kompetiensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, dalam berita yang berisikan berita terkini yang berkaitan dengan materi bab tersebut,seputar fikih kontemporer, rangkuman dan uji kompetensi.
c) Bagian penutup dilengkapi dengan daftar pustaka, daftar-daftar sumber yang dijadikan dalam penyususnan buku.
a. Bagian Pendahuluan 1) Halaman Judul (Cover)
Gambar 4.1 Halaman Judul
Halaman judul didesain dengan Software Corel Draw X7 terdiri dari nama buku “Buku Ajar Fiqih Berbasis Mubādalah Semester Genap”, nama penulis, untuk siapa buku ditujukan, ada logo kurikulum 2013 yang menunjukkan sesuai kurikulum yang dipakai dan gambar yang relevan dengan nama buku yakni gambar perceraian di depan hakim atau di pengadilan.
Dikarenakan salah satu dari materi buku ini terdapat materi tentang perceraian.
2) Kata Pengantar
Gambar 4.2 Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan halaman yang berisi ucapan syukur, terima kasih, tujuan penulisan dan manfaat penulisan.
3) Petunjuk Penggunaan Buku
Gambar 4.3 Tentang Buku Siswa
Tentang buku siswa berisi penjelasan keseluruhan bagian isi buku, petunjuk dan kegunaan berbagai kegiatan yang ada di dalam buku.
b. Bagian Inti
1) Halaman Pembuka
Gambar 4.4 Halaman Pembuka
Halaman pembuka berisi bab dimana akan dipelajari dan judul materinya, gambar yang seseuai dengan materi tersebut dan mukadimah sebagai pengantar terhadap materi bab tersebut.
2) Kompetensi Inti
Gambar 4.5 Kompetensi Inti
Sesuai dengan kurikulum 2013 kompetensi inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu sikap religius (kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi inti 2), pengetahuan (kompetensi inti 3) dan keterampilan (kompetensi inti 4).
3) Kompetensi Dasar
Gambar 4.6 Kompetensi Dasar
Kompetensi dadar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dikusai siswa dalam pembelajaran fikih bab tersebut sebagai acuan pencapaian dari indicator yang diperoleh dari KMA 183 tahun 2019.
4) Indikator
Gambar 4.7 Indikator Pembelajaran
Indikator di dalam buku ini ada dua yakni indikator pencapaian kompetensi yang asli tercantum dalam buku fikih dan indikator pengembangan yang ditambahkan dan dikembangan dalam penelitian dan pengembangan ini. Dalam setiap Bab memiliki 4 Kompetensi Dasar (KD), dari masing- masing KD harus dirumuskan minimal 3 indikator. Yang mana setiap bab memiliki minimal 12 indikator.
5) Materi
Gambar 4.8 Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran berisi tentang penjabaran materi dan urutan kegiatan berdasarkan indikator dan tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan sebelumnya. Selain berupa teks materi
pembelajaran juga dilengkapi seperti gambar ataupn tabel.
6) Rangkuman
Gambar 4.9 Rangkuman
Rangkuman atau ringkasan dari masing-masing bab yang menjadi garis besar dalam pembelajaran tersebut, yeng berbentuk poin-poin.
7) Uji Kompetensi
Gambar 4.10 Uji Kompetensi
Uji kompetensi bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa tentang materi dalam setiap bab. Latihan soal disajikan setelah materi pembelajaran. Jenis latihan terdiri dari pilihan ganda, skala sikap, uraian dan aktivitas siswa. Dalam hal ini guru dapat mengembangkan sendiri instrumen penilaian disesuaikan dengan kebutuhan.
c. Bagian Penutup 1. Daftar Pustaka
Gambar 4.11 Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan sumber referensi yang dijadikan rujikan dan dikutip oleh penulis ketika proses pengembangan bahan ajar.
2. Cover Belakang
Gambar 4.12 Cover Belakang
Cover belakang berisikan sinopsis dari produk buku yang dikembangkan.
4. Uji Ahli/Validasi
Setelah melakukan tahapan pengembangan produk awal, selanjutnya produk yang sudah dikembangkan diuji kelayakannya melalui validasi produk. Validasi produk dilakukan oleh validator ahli sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan yaitu validasi isi materi, validasi bahasa oleh ahli bahasa, validasi desain oleh ahli media.
a. Validasi Isi/Materi
Validasi ahli materi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian isi bahan ajar yang sudah dikembangkan dengan kurikulum yang berlaku mengacu pada kebutuhan di lembaga. Validasi isi/materi juga dibutuhkan untuk mengetahui layak/tidaknya bahan ajar yang sudah dikembangkan untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan lembaga.
Validasi isi/materi fikih dilakukan oleh Ibu Dr. Hj.
Fathiyaturrahmah, M.Ag. Beliau adalah dosen sekaligus Kaprodi Pendidikan Agama Islam S-1 UIN KHAS Jember; sekertaris komisi perempuan, remaja dan anak MUI Jember; narasumber terkait Pendidikan Anak dalam Islam (Parenting) di beberapa sekolah dan PAUD; pengisi Pengajian Rutin Persatuan Isteri Pegawai Bank Indonesia (PIPEBI) Jember.
Penilaian ahli isi/materi terdiri dari dua aspek, yaitu aspek pembelajaran dan aspek isi. Aspek pembelajaran terdiri dari 14 indikator. Setiap indikator memiliki skor 1-5. Adapun validasi ahli
isi/materi fikih dilakukan dengan dua tahap. Data hasil validasi ahli isi/materi dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.5
Instrumen Lembar Validasi Ahli Materi
No Aspek yang Dinilai
Skor Penilaian
5 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7
1 Kejelasan identitas mata pelajaran ✓ 2
Tingkat relevansi bahan ajar dengan
kurikulum yang sedang berlaku ✓ 3
Ketepatan rumusan Indikator Pencapaian
Kompetensi ✓
4
Kesesuaian uraian materi dengan indikator
pencapaian kompetensi ✓
5 Kesahihan isi secara keilmuan ✓ 6
Keluasan dan kedalaman isi materi
pelajaran ✓
7
Ketepatan pemilihan dalil ( ayat Al-
Qur‟an atau Hadits) dengan uraian materi ✓ 8
Ketepatan dalam menginternalisasikan
nilai-nilai mubādalah ✓
9 Konsistensi penggunaan penomoran ✓
10
Kesesuaian penggunaan variasi jenis, ukuran dan bentuk huruf untuk judul, sub
judul dan materi ✓
11
Kelengkapan komponen-komponen bahan
ajar ✓
12
Kesesuaian anatara penilaian/soal tes
dengan indicator pencapaian kompetensi ✓ 13
Kesesuaian antara isi rangkuman dengan
poin-poin inti materi pelajaran ✓ 14
Kesesuaian referensi yang digunakan
dengan bidang keilmuan ✓
Adapun komentar dari validator materi/isi adalah sebagai berikut.
1) Bagus untukditeruskan karena akan sangatmemberikan manfaat
2) Ditabambahkan kasus untuk setiap pembahasan
3) Disempurnakan dengan sumber-sumber actual
4) Tambah kajian teori kterkait pemikir muslim kontemporer 5) Dikuatkan dengan tinjauan sisi psikologis, sosiologis dan
budaya.
Berdasarkan tabel 4.5 tersebut, dapat dihitung presentase tingkat kelayakan untuk isi/materi bahan ajar yang sudah dikembangkan sebagai berikut.
= 84,29%
Kesimpulan dari perhitungan tersebut yakni peneliti memperoleh hasil validasi materi dengan presentasi 84,29%.
Berdasarkan tabel interpretasi kelayakan, bahan ajar fikih berbasis mubādalah ini sangat layak digunakan dalam pembelajaran fikih kelas XI MIPA 1 Madrasah Aliyah Negeri 4 Banyuwangi.
b. Validasi Bahasa
Validasi oleh ahli bahasa bertujuan untuk mengetahui keketepatan bahasa dalam bahan ajar yang sudah dikembangkan.
Apakah bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar serta bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh siswa. Validasi bahasa juga dibutuhkan untuk
mengetahui layak/tidaknya bahan ajar yang sudah dikembangkan untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan lembaga.
Validasi bahasa dilakukan oleh Bapak Arik Fajar Cahyono, M.Pd beliau merupakan pemerhati Bahasa Indonesia bergelar magister Bahasa Indonesia dengan fokus kajian permasalahan penggunaan bahasa di masyarakat, dosen UIN KHAS Jember sekaligus dosen Universitas Terbuka. Penilaian ahli bahasa terdiri dari 10 indikator. Setiap indikator memiliki skor 1-5. Adapun validasi ahli bahasa dilakukan dengan satu tahap. Data hasil validasi ahli bahasa dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.6
Instrumen lembar validasi Ahli Bahasa
No Aspek yang Dinilai
Skor Penilaian
5 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7
1
Bahasa yang digunakan sederhana, lugas
dan mudah dipahami ✓
2
Kalimat langsung, tidak bertele-tele dan
tidak banyak anak kalimat ✓
3
Ketepatan dalam penggunaan tanda baca
dalam setiap kalimat ✓
4
Ketepatan penggunaan transliterasi Arab-
Indonesia ✓
5
Ketepatan dalam penggunaan kata dan
istilah dalam kalimat ✓
6
Ketepatan penggunaan bahasa yang baik
dan benar (baku) ✓
7 Ketepatan dalam penggunaan istilah asing ✓ 8
Ketepatan penggunaan aturan Ejaan Yang
Diempurnakan (EYD) ✓
9
Kesesuaian hubungan antar kalimat dan
paragraph ✓
10
Konsistensi dalam pengguanaan kata dan
kalimat ✓
Adapun komentar dari validator adalah sebagai berikut.
1) Perhatiakn tata tulis 2) Penggunaan tanda baca
3) Efektivitas kalimat untuk anak kelas XI
Berdasarkan tabel 4.6 tersebut, dapat dihitung presentase tingkat kelayakan untuk isi/materi bahan ajar yang sudah dikembangkan sebagai berikut.
= 86%
Kesimpulan dari perhitungan tersebut yakni peneliti memperoleh hasil validasi bahasa dengan presentasi 86%.
Berdasarkan tabel interpretasi kelayakan, bahan ajar fikih berbasis mubādalah ini sangat layak digunakan dalam pembelajaran fikih kelas XI MIPA 1 Madrasah Aliyah Negeri 4 Banyuwangi.
c. Validasi Desain
Validasi oleh ahli desain bertujuan untuk mengetahui keketepatan dan kemenarikan bahan ajar yang sudah dikembangkan.
Apakah gambar dan tata letak yang digunakan sudah sesuai dan mudah dipahami oleh siswa. Validasi desain juga dibutuhkan untuk
mengetahui layak/tidaknya bahan ajar yang sudah dikembangkan untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan lembaga.
Validasi desain dilakukan oleh dua orang, yang pertama oleh Bapak Dr. A. Suhardi ST., M.Pd. beliau merupakan lulusan S3 Universitas Negeri Malang dengan jurusan Teknologi Pembelajaran dosen UIN KHAS Jember. Dan yang kedua oleh Bapak Dr. Nino Indrianto, M.Pd, beliau merupakan lulusan S3 UIN Sunan Ampel sekaligus dosen UIN KHAS Jember.
Penilaian ahli desain terdiri dari 14 indikator. Setiap indikator memiliki skor 1-5. Adapun validasi ahli desain dilakukan dengan dua tahap. Data hasil validasi ahli bahasa dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.7
Instrumen lembar validasi Ahli Desain 1 No Aspek yang Dinilai
Skor Penilaian
5 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7
1 Kemenarikan pengemasan desain cover ✓ 2 Ketepatan identitas bahan ajar ✓
3 Ketepatan penempatan judul bab ✓ 4
Ketepatan penempatan
muqadimah/pendahuluan materi ✓ 5 Kejelasan tugas peserta didik ✓ 6
Kesesuaian gambar ilustrasi dengan
materi yang disajikan ✓
7 Ketepatan layout ✓
8 Kejelasan tulisan atau pengetikan ✓ 9 Konsistensi penggunaan penomoran ✓
10
Kesesuaian penggunaan variasi jenis, ukuran dan bentuk huruf untuk judul, sub
judul dan materi ✓
11 Kelengkapan komponen-komponen ✓
1 2 3 4 5 6 7 bahan ajar
12
Kesesuaian pengornasisasian isi bahan
ajar ✓
13 Kualitas tabel dalam bahan ajar ✓ 14 Keseluruhan tampilan produk menarik ✓
bahan ajar
Jumlah
Adapun komentar dari validator adalah sebagai berikut.
1) Dibuat dalam layout buku ukuran 17x23 cm
2) Ditambah visualisasi gambar untuk memperjelas materi 3) Dibuat full colur atau warna
4) Dibagian belakang diberi cover buku dan sinopsisnya.
Berdasarkan tabel 4.7 tersebut, dapat dihitung presentase tingkat kelayakan untuk desain bahan ajar yang sudah dikembangkan sebagai berikut.
= 80%
Kesimpulan dari perhitungan tersebut yakni peneliti memperoleh hasil validasi desain dengan presentasi 80%.
Berdasarkan tabel interpretasi kelayakan, bahan ajar fikih berbasis mubādalah ini sangat layak digunakan dalam pembelajaran fikih di kelas XI MIPA 1.
Tabel 4.8
Instrumen lembar validasi Ahli Desain 2
No Aspek yang Dinilai
Skor Penilaian
5 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7
1 Kemenarikan pengemasan desain cover ✓
2 Ketepatan identitas bahan ajar ✓
3 Ketepatan penempatan judul bab ✓ 4
Ketepatan penempatan
muqadimah/pendahuluan materi ✓
5 Kejelasan tugas peserta didik ✓ 6
Kesesuaian gambar ilustrasi dengan materi
yang disajikan ✓
7 Ketepatan layout ✓
8 Kejelasan tulisan atau pengetikan ✓ 9 Konsistensi penggunaan penomoran ✓
10
Kesesuaian penggunaan variasi jenis, ukuran dan bentuk huruf untuk judul, sub
judul dan materi ✓
11 Kelengkapan komponen bahan ajar ✓ 12
Kesesuaian pengornasisasian isi bahan
ajar ✓
13 Kualitas tabel dalam bahan ajar ✓ 14 Keseluruhan tampilan produk menarik ✓
Adapun komentar dari validator adalah sebagai berikut.
1) Halaman sampul belum mencantumkan sekolah sasaran dan almamater
2) Kata pengantar belum menjelaskan apa dan mengapa fikih mubādalah
3) Petunjuk pengunaan belum jelas, harusnya menjelaskan bagaimana siswa menggunakan
4) Tambahkan bagian pendahuluan (deskripsi mapel, karakteristik mapel, identitas dan komponen khas buku ajar)
5) Penggunaan gambar harus konsisten pada setiap bab dan disertai sumbernya
6) Keshahihan teks Arab dan konsistensi spasi 7) Aktivitas siswa harus disertai instruksi yang jelas
Berdasarkan tabel 4.8 tersebut, dapat dihitung presentase tingkat kelayakan untuk desain bahan ajar yang sudah dikembangkan sebagai berikut.
= 84,29%
Kesimpulan dari perhitungan tersebut yakni peneliti memperoleh hasil validasi desain dengan presentasi 80%.
Berdasarkan tabel interpretasi kelayakan, bahan ajar fikih berbasis mubādalah ini sangat layak digunakan dalam pembelajaran fikih di kelas XI MIPA 1.
Dari keseluruhan penilaian para ahli, memperoleh rata-rata sebesar 83,65% yang mana artinya sangat layak yang kemudian bisa digunakan untuk diuji coba lapangan.