Manajemen Data, Modul Pelatihan PMKP RSUP Fatmawati Page41 V. Langkah langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Memberi penjelasan metode pembelajaran yaitu pemaparan materi disampaikan sesuai dengan urutan pokok bahasan, pertanyaan dapat dilakukan setiap fasilitator selesai menyampaikan materi di setiap pokok bahasan.
b. Menyampaikan materi sesuai dengan pokok bahasan dengan panduan powerpoint yang ada dilayar dan memberi beberapa tambahan penjelasan yang diperlukan
c. Memberi kesempatan kepada peserta latih untuk bertanya disetiap akhir penyampaian pokok bahasan
d. Menunjuk peserta latih untuk menjawab pertanyaan yang diberikan fasilitator e. Membuat rangkuman ulang seluruh materi yang sudah diberikan
f. Melakukan latihan pengumpulan data dengan mencoba membuat kertas kerja (Worksheet) untuk mengumpulkan data dilakukan dalam kelas. Diberi contoh soal beberapa indikator yang akan dipantau dan perlu dibuat kertas kerja pengumpul datanya. Menggunakan alat bantu berupa Flip chart, spidol dan kertas.
g. Melakukan praktek pengumpulan data di lapangan pada hari kedua, bersama dengan praktek lapangan untuk materi Analisa dan Validasi Data Indikator, lokasi praktek di RSUP Fatmawati. Dibagi menjadi 4 kelompok, masing masing kelompok mengumpulkan data dengan mencatat dalam kertas kerja pengumpul data sesuai dengan indicator yang akan dipantau di ruang kerja yang sudah ditetapkan oleh Fasilitator dan dilakukan pendampingan oleh Tim Fasilitator.
h. Melakukan praktek pelaporan data dengan memberi contoh beberapa hasil pemantauan indikator
i. Melakukan latihan publikasi data dengan memberi contoh hasil laporan pemantauan indicator yang sudah divalidasi untuk di publikasikan
VI. Uraian Materi
Manajemen Data, Modul Pelatihan PMKP RSUP Fatmawati Page42 satuan kerja harus segera mengambil tindakan perbaikan. Namun bila ternyata yang mengeluh hanya satu pasien maka pimpinan perlu melakukan kajian apakah kasus ini memang perlu upaya perbaikannya. Dengan demikian dapatlah terlihat bahwa informasi memang sangat diperlukan dalam pengelolaan rumah sakit.
1. Statistik RS
Informasi adalah sesuatu yang diperoleh dari proses yang berawal dari data, atau dengan kata lain informasi adalah hasil transformasi data yaitu data yang telah diolah sehingga mempunyai arti dan bermanfaat bagi pengambil keputusan .
Data adalah catatan atas kumpulan fakta, yang merupakan hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata kata atau cerita. Perubahan data menjadi informasi ini dilakukan oleh pengolah informasi, dapat berupa elemen komputer, non komputer atau kombinasi keduanya.
Data bermanfaat untuk dasar suatu perencanaa, sebagai alat pengendalian dan juga bisa dpakai dalam melakukan evaluasi hasil kerja. Data dikatakan baik bila sifatnya objektif, bisa mewakili (Representatif), memiliki kesalahan yang kecil, diberikan tepat waktu dan selalu relevan.
Data dikelompokan menjadi beberapa jenis, bila berdasarkan sumbernya maka jenis data dibagi menjadi data internal dan eksternal. Bila berdasar cara memperolehnya maka dibagi menjadi data primer dan sekunder. Dimana data primer adalah data asli yang diperoleh dari sumber pengumpul data sendiri, sedangkan data sekunder adalah data tambahan yang berasal dari sumber sumber terdahulu. Bila berdasarkan sifatnya maka data dibagi menjadi data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yaitu data yang diberikan dalam bentuk pernyataan verbal, gambar atau simbol. Data kuantitatif lebih mengarah kepada pernyataan secara terbilang atau angka. Jenis data berdasarkan waktu pengambilan adalah data Time series (berkala) danCross Section. Data berkala adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk melihat perkembangan suatu kejadian selama periode tertentu. Data Cross section adalah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tertentu, biasanya untuk melakukan survei menggunakan kuesioner.
Proses transformasi dikenal juga sebagai statistik, yaitu suatu prosedur yang dimulai dari pengumpulan data, pengolahan data, penyajian, serta analisis dan penyimpulannya yang berupa informasi.
Statistik juga dapat diartikan sebagai angka, artinya gambaran suatu keadaan yang dituangkan dalam bentuk angka.
Pimpinan rumah sakit perlu memahami dan menguasai statistik karena banyak data yang tersedia di rumah sakit, baik meliputi hal masukan (input) maupun keluaran (Output) yang dapat diolah dan dianalisis sehingga bisa disimpulkan sesuai keperluan pimpinan dalam mengambil keputusan.
Manajemen Data, Modul Pelatihan PMKP RSUP Fatmawati Page43 Pentingnya statistik di rumah sakit dapat terlihat dalam beberapa contoh dibawah ini :
a. Penilaian atau evaluasi terhadap keluaran (Output) yang dicapai rumah sakit dapat diukur secara kuantitatif melalui beberpa indicator, misalnya lama hari rawat Pasien (Average Length of Stay/ALOS), Pemakaian Tempat Tidur (Bed Occupancy Rate.BOR) dan sebagainya.
b. Berdasarkan data rutin yang dapat disajikan menurut rentan waktu, dapat dilakukan analisis statistik untuk melihat dugaan atau prediksi di masa datang.
Misalnya saja dengan mengetahui pola penyakit pada pasien pada kurun waktu tertentu maka dapat di antisipasi penyediaan fasilitas yang diperlukan.
c. Kepuasan pasien menjadi salah satu tolok ukur dari kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Bagaimana mengukur kepuasan pasien, dan selanjutnya dilihat melalui pengumpulan data dengan pendekatan survey, jelas memerlukan pengolahan data dan analisis statistik, guna menghasilkan informasi yang diinginkan.
d. Dari data finansial yang tersedia, dapat dilakukan analisis mengenai profit dan benefit yang diperoleh. Sebagai contoh, saat akan diterapkannya kegiatan Ambulatory Surgery, dengan melihat trade off antara hasil yang diperoleh dengan dan tanpa kegiatan tersebut, dalam hal ini dilakukan analisis statistik terhadap data tersebut, sehingga dapat diambil keputusan apakahambulatory Surgerymemang layak dilakukan atau tidak.
2. Pengertian dan Tujuan Manajemen Data
Manajemen data adalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa sumber daya informasi yang dihasilkan akurat, mutakhir, aman dari gangguan dan tersedia bagi pemakai.
Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang kemudian menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen. Beberapa hal penting dari sistem informasi manajemen yang efektif adalah bahwa informasi bukan hanya sederetan data mentah saja, informasi harus relevan, sensitif, tidak bias, komprehensif, tepat waktu, dan juga cost efektif.
Secara umum ada tiga kategori dari sistem informasi untuk rumah sakit yaitu sistem informasi klinis atau medis, sistem informasi untuk mendukung operasional administrasi dan sistem informasi untuk perencanaan dan pengendalian. Sistem informasi klinis biasanya di gunakan untuk membantu proses audit medik, yaitu menjamin agar standar mutu pelayanan rumah sakit selalu di penuhi. Sistem informasi administrasi di gunakan untuk memantau kegiatan – kegiatan penggunaan sumberdaya untuk mendukung pelayanan medik seperti keuangan, personalia. Dan sistem informasi perencanaan dan pengendalian biasanya di gunakan untuk membantu proses pembuatan kebijakan dan hal – hal lain yang bersifat strategis.
Pengambilan keputusan adalah suatu hal yang menantang bagi para pimpinan satuan kerja maupun rumah sakit, dan hal tersebut memang
Manajemen Data, Modul Pelatihan PMKP RSUP Fatmawati Page44 merupakan salah satu peran sebagai seorang manajer oleh karena itu seorang pemimpin harus meningkatkan keterampilan dalam pengambilan keputusan.
Keputusan adalah suatu sikap memilih satu alternatif dari beberapa alternatif, oleh karena itu adanya sistem informasi akan sangat membantu dalam hal ini.
Bila informasi dapat secara teratur dan sistematik mengikuti struktur organisasi, dan selalu di perbaharui maka hal tersebut menjadi sarana pengambilan keputusan yang sangat ampuh . Ada dua klasifikasi keputusan yaitu : keputusan yang di programkan dan yang tidak di programkan. Keputusan terprogram bersifat berulang, rutin, dan dengan prosedur pasti . Sedangkan keputusan tidak terprogram adalah besifat baru, tidak terstruktur dan di buat melalui judgment, evaluasi dan menentukan masalah.
Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, maka manajemen membutuhkan informasi yang berguna. Dan karena tiap manajemen mempunyai tingkatan yang berbeda maka tiap tingkatan manajemen membutuhkan tipe informasi yang berbeda pula. Informasi yang diperlukan dimanfaatkan untuk memberi dukungan terhadap :
a. Jaminan mutu pelayanan,
b. Pengendalian biaya dan peningkatan produktivitas,
c. Analisa pemanfaatan pelayanan dan memperkirakan demand, d. Untuk perencanaan dan evaluasi,
e. Penyederhanaan laporan eksternal, f. Penelitian klinis dan
g. Pendidikan.
Oleh karena itu sangat penting bagi pengelola data dan informasi rumah sakit untuk melakukan identifikasi kebutuhan informasi para pimpinan satuan kerja.
Perencanaan kebutuhan informasi merupakan suatu proses merancang suatu informasi yang diperlukan dengan cara melakukan identifikasi data dan informasi yang diperlukan untuk kepentingan manajemen di satuan kerjanya dilakukan oleh masing masing kepala satuan kerja. Perencanaan kebutuhan informasi harus dimulai dari dibuatnya suatu kebutuhan informasi (User requirement ) baik dari para profesional pemberi asuhan maupun oleh para pimpinan manajerial menggunakan formulir kebutuhan informasi manajemen.
Manajemen data, seperti fungsi manajemen lain, harus berorientasi hasil dan focus pada pelayanan. Untuk itu manajemen data memiliki tujuan sebagai berikut :
a. Menyediakan informasi akurat dan tepat waktu.
b. Mengembangkan dan mempertahankan satu sistem yang efisien
c. Membantu mendidik pegawai rumah sakit dengan metode yang paling efektif untuk mengontrol dan mengolah data .
Manajemen Data, Modul Pelatihan PMKP RSUP Fatmawati Page45 3. Kegiatan Manajemen Data
Kegiatan manajemen data mencakup pengumpulan data, pengujian akurasi dan konsistensi data, penyimpanan data, pemeliharaan dan menjaga keamanan data sampai dengan pengorganisasian data serta pengambilan data yang bisa diakses oleh pengguna.
Untuk memenuhi kebutuhan informasi yang sesuai untuk setiap level manajemen, maka sebelum dilakukan pengumpulan data perlu dilakukan suatu perencanaan informasi yang benar. Oleh karena itu kegiatan manajemen data yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut :
a. Perencanaan Kebutuhan Informasi b. Pengumpulan data
c. Pengolahan data d. Validasi data e. Penyajian data f. Analisa data g. Pelaporan h. Publikasi data B. Proses Manajemen Data
1. Pengumpulan Data
Data diperoleh melalui suatu proses kegiatan pencatatan yang dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan informasi yang akan dikelola. Tujuan pengumpulan data adalah selain untuk mengetahui jumlah unsur yang akan dinilai juga untuk mengetahui karakteristik dari masing masing unsur tersebut.
Dalam pelaksanaan pengumpulan data ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu siapa yang akan mengumpulkan data, bagaimana cara pengumpulannya, menggunakan alat apa, metodenya yang digunakan dan apa yang akan dinilai atau diukur.
a. Pengumpul data,
Dalam setiap satuan kerja harus ditetapkan siapa yang bertanggung jawab untuk pengumpulan data. Pengumpul data bisa lebih dari 1 orang tergantung dengan kebutuhan dari masing masing satuan kerja.
Setiap Pengumpul data harus sudah mendapat pelatihan tentang cara mengambil data yang benar sehingga memiliki kemampuan untuk melakukan pengumpulan data yang akurat dan meminimalisasi data yang bias.
Pengumpul data dan Penanggung jawab mutu harus selalu berkoordinasi pada saat melakukan proses pengumpulan data.
b. Cara Pengumpulan Data,
Cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data bisa dilakukan dengan beberapa macam, tergantung pada unsur yang akan diukur, diantara adalah sebagai berikut :
Pengamatan atau observasi
Survei menggunakan kuesioner
Pengisian formulir atau kertas kerja
Melakukan pengukuran langsung
Manajemen Data, Modul Pelatihan PMKP RSUP Fatmawati Page46 Waktu pengumpulan data bisa dilakukan secara periodik, bisa harian, mingguan atau bulan tergantung unsur yang akan dipantau
c. Metode Pengumpulan Data,
Metode untuk pengambilan data ada dua macam, yaitu sensus dan sampling.
Sensus,
adalah cara pengumpulan data bila seluruh elemen populasi dinilai satu per satu. Untuk melakukan sensus karena melihat seluruh elemen maka memerlukan tenaga dan waktu yang banyak.
Metode sensus digunakan oleh satuan kerja untuk mengumpulkan data cakupan pelayanan, yang harus dilakukan setiap hari baik secara manual atau bila sudah menggunakan aplikasi system informasi bisa dilakukan secara elektronik.
Untuk data pemantauan mutu layanan dan keselamatan pasien juga bisa dilakukan dengan metode sensus, namun bisa juga dengan sampling.
Sampling,
adalah cara pengumpulan data bila elemen yang akan di nilai hanya mengambil beberapa dari suatu populasi, sehingga hasilnya memang hanya berdasar perkiraan saja (Estimated Value). Bila jumlah populasi sangat besar maka metode sampling merupakan pilihan, karena untuk ini tidak memerlukan tenaga dan waktu yang banyak namun hasilnya bisa dipertanggung jawabkan.
Jumlah Sampel
Tidak ada pedoman atau rumusan yang baku terkait jumlah sampel, untuk pengukuran jumlah sampel bila mengacu pada rekomendasi JCI, adalah sebagai berikut :
Untuk jumlah populasi kurang dari 64 : jumlah sampel 100% dari populasi
Untuk jumlah populasi antara 64-319 : jumlah sampel yang diambil 64
Untuk jumlah populasi antara 320 – 629 : jumlah sampel 20% dari populasi
Untuk jumlah populasi lebih dari atau sama dengan 630 : jumlah sampel yang diambil 128
Bila mengacu pada rumus perhitungan Slovin yaitu n = N / 1+Ne² , dimana nadalah jumlah sampel, N adalah jumlah populasi dane adalah persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir dalam hal ini nilainya 5 %.
Cara Pengambilan sampel
Untuk pengambilan sampel ada beberapa cara, diantaranya adalah secara acak (Random) dan bukan acak ( non Random). Cara acak adalah pemilihan dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap elemen mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.
Manajemen Data, Modul Pelatihan PMKP RSUP Fatmawati Page47 Cara ini dianggap lebih obyektif dibandingkan dengan cara bukan acak, karena pada cara bukan acak pemilihan dilakukan lebih subjektif dimana setiap elemen tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.
Agar hasil pengukuran unsur yang akan dinilai khususnya untuk pengukuran data indikator mutu dan keselamatan pasien dapat dianalisis dengan baik, maka sebaiknya pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak.
Untuk mengambil sampel bisa menggunakan metode atau teknik sampling acak sederhana (Simple Random Sampling) dengan cara undian bila jumlah sampel kurang dari 100. Penggunaan komputer (Excel ) atau menggunakan aplikasi berbayar ( Mini Tab) dilakukan bila jumlah sampel lebih dari 100.
Alat / Instrumen Pengumpul
Setelah metode pengumpulan ditentukan, maka untuk pemilihan alat pengukur harus hati hati. Sebaiknya gunakan alat pengukur yang akurat dan praktis penggunaannya. Pemilihan alat ukur tergantung pada cara pengumpulan data yang dipilih. Misalnya pengumpulan data dengan wawancara maka alat pengukuran yang dipakai adalah daftar pertanyaan atau kuesioner yang bisa juga dipakai sebagai pedoman dalam melakukan pertanyaan .
Alat ukur yang bisa digunakan selain kuesioner antara lain adalah : Kertas kerja (Worksheet), lembar periksa (Check Sheet) yang dibuat sesuai dengan numerator , alat ukur lain adalah thermometer dan meteran.
2. Pelaporan Data
Pelaporan adalah suatu kegiatan atau proses penyampaian informasi sebagai hasil evaluasi terhadap seluruh kegiatan atau aktivitas di rumah sakit dengan cara membuat rekapitulasi data cakupan maupun data indikator yang telah ditetapkan atau data lain untuk kemudian diberikan kepada pimpinan lain sebagai bahan pertimbangan. Selain itu juga perlu diberi informasi kepada satuan kerja terkait sebagai umpan balik yang diperlukan kepada seluruh satuan kerja terkait maupun kepada pihak di luar RS, baik secara rutin / berkala maupun diperlukan pada saat tertentu.
Laporan yang dibuat harus efektif, oleh karenanya laporan harus : relevan, ringkas, berorientasi pengecualian, akurat, lengkap, tepat waktu, dan singkat.
a. Relevan setiap elemen informasi dalam suatu laporan harus mendukung keputusan pimpinan, hal-hal yang tidak relevan memboroskan sumberdaya dan bahkan dapat menjadi dis fungsional . b. Ringkas adalah laporan yang harus di ringkas sesuai dengan tingkat
manajer dalam hirarki perusahaan. Secara umum, tingkat keringkasan
Manajemen Data, Modul Pelatihan PMKP RSUP Fatmawati Page48 semakin tinggi ketika informasi mengalir dari manajemen tingkat lebih rendah kemanajemen tingkat atas.
c. Berorientasi pengecualin adalah laporan-laporan pengendalian harus mengidentifikasi aktivitas yang berisiko keluar dari pengendalian dan harus mengabaikan aktivitas yang dibawah pengendalian.
d. Akurat adalah informasi dalam laporan harus bebas dari kesalahan yang mengganggu, suatu kesalahan yang sifatnya mengganggu akan berdampak pada saat akan mengambil keputusan sehingga bisa mengambil keputusan yang salah.
e. Lengkap adalah informasi harus selengkap mungkin, artinya setiap informasi yang esensial bagi pengambilan keputusan harus ada dalam laporan.
f. Tepat waktu adalah pemberian laporan harus sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan dan atau sesuai kebutuhan dari yang meminta laporan
g. Singkat adalah informasi dalam suatu laporan harus di sajikan sesuai kebutuhan saja.
Pelaporan dilakukan secara manual, namun bila sistem informasi sudah berbasis elektronik maka bisa dilakukan secara elektronik agar dapat lebih efisien. Laporan dibuat oleh satuan kerja untuk disampaikan kepada atasan masing masing untuk mendapat arahan tindak lanjutnya.
Untuk pelaporan hasil pemantauan indikator yang dapat dilakukan secara komputerisasi online, adalah laporan indikator prioritas, indikator wajib nasional, keselamatan pasien, surveilans HAIs dan laporan insiden K3
Periode pengiriman laporan sesuai dengan yang sudah ditetapkan, bisa bulanan, triwulan, semester atau tahunan.
3. Publikasi Data
Menurut kamus besar bahasa Indonesia arti kata publikasi adalah suatu pengumuman atau menyiarkan kepada masyarakat atau publik. Namun bisa juga diartikan sebagai salah satu cara memaparkan atau memberi informasi terkait data hasil capaian kinerjanya dari satuan kerja dan atau rumah sakit ke pihak lain bisa internal rumah sakit maupun yang diluar rumah sakit.
Publikasi data bisa disampaikan dengan banyak cara, antara lain:
Untuk internal rumah sakit, dapat dilakukan melalui forum rapat, pembuatan laporan atau memasang pada papan pengumuman atau di story boardataudashboardyang ada di satuan kerja masing masing
Untuk eksternal rumah sakit, dapat dilakukan penyiaran melalui pengiriman laporan atau menggunakan media seperti : website, buletin atau poster pada saat pameran.
Publikasi data dilakukan secara periodik sesuai kebutuhan, bisa bulanan ,triwulan, semester atau tahunan. Dan semua data yang akan dipublikasi khususnya ke eksternal rumah sakit maka data tersebut harus divalidasi dan mendapat persetujuan dari Pimpinan tertinggi rumah sakit.
Manajemen Data, Modul Pelatihan PMKP RSUP Fatmawati Page49 VII. Referensi
1. J. Supranto, M.A, Statistik : Teori & Aplikasi edisi ke 8; Erlangga, 2016 2. Bronnert J, et al. data Quality Management Model (updated). JAHIMA .2012 3. Kahn MG, et al. A Phragmatic Framework For Single Site & Multisite Data
Quality Assessment in Electronic Health Record Based Clinical Research. Med Care. 2012
Lampiran:
a. Lembar Penugasan Pengumpulan Data b. Lembar Penugasan Pelaporan Data c. Lembar Penugasan Publikasi Data
Validasi & Analisa Data, Modul Pelatihan PMKP RSUP Fatmawati Page 50 MODUL
VALIDASI DAN ANALISA DATA
I. Deskripsi Singkat
Kebutuhan data yang valid dan reliabel sangat diperlukan untuk mendukung hasil monitoring tentang mutu pelayanan, untuk itu maka kecermatan dalam menyajikan data sangat diperlukan agar dapat memenuhi hasil analisa yang tepat dan akurat.
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek yang diukur dengan data yang dapat dilaporkan oleh pengumpul data. Dengan demikian, data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh pengumpul data dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diukur.
Kegiatan memvalidasi data merupakan alat penting untuk memahami mutu dari data mutu dan untuk mencapai tingkat di mana data tersebut cukup meyakinkan bagi para pembuat keputusan. Validasi data menjadi salah satu langkah penting dalam pengukuran indikator mutu yang meliputi: pemilihan apa yang harus diukur (indikator mutu), pemilihan dan pengujian ukuran, pengumpulan data, validasi data dan penggunaan data untuk perbaikan.
Setelah seluruh data terkumpuldibuktikan validitasnya, maka dilanjutkan dengan kegiatan analisa data. Dimana pada tahap analisis ini data dikelompokkan berdasarkan variabel dan jenis responden.Teknik yang digunakan untuk analisis data menggunakanstatistik.
Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul, bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati, data yang tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data di sini berfungsi untuk mamberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu (M.
Kasiram, 2006: 274).
II. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum :
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan dan membuat analisa dan validasi data indikator.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus :
- Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan tentang analisa data indikator
- Setelah mengikuti materi ini, peserta mampumenjelaskan tentang cara validasi data indikator
- Setelah mengikuti materi ini, peserta mampumelakukan analisa dan validasi data indikator
III. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan 1. Analisa data indikator :
- Pengertian analisa data indikator - Proses pengolahan data indikator mutu - Proses pemantauan data indikator mutu
Validasi & Analisa Data, Modul Pelatihan PMKP RSUP Fatmawati Page 51 2. Validasi data indikator :
- Pengertian validasi data indikator - Alur validasi data indikator - Pelaporan hasil validasi
3. Pembuatan analisa dan validasi data indikator :
- Pengisian format laporan pemantauan data indikator
IV.Bahan Belajar
- Buku Modul Pelatihan
V. Langkah langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Memberi penjelasan metode pembelajaran yaitu pemaparan materi disampaikan sesuai dengan urutan pokok bahasan, pertanyaan dapat dilakukan setiap fasilitator selesai menyampaikan materi di setiap pokok bahasan.
b. Menyampaikan materi sesuai dengan pokok bahasan dengan panduan power point yang ada dilayar dan memberi beberapa tambahan penjelasan yang diperlukan
c. Memberi kesempatan kepada peserta latih untuk bertanya disetiap akhir penyampaian pokok bahasan
d. Menunjuk peserta latih untuk menjawab pertanyaan yang diberikan fasilitator e. Membuat rangkuman ulang seluruh materi yang sudah diberikan
f. Melakukan praktek validasi data dengan mencocokkan data yang telah dikumpulkan (Worksheet) dengan catatan pada rekam medik pasien dilakukan dalam kelas. Diberi contoh soal beberapa indikator yang akan dipantau dan perlu dilakukan proses validasi data. Menggunakan alat bantu berupa Berkas RM, hasil pengumpulan data indikator (Kepatuhan visite DPJP, Kepatuhan Identifikasi pasien, Respon Time Pelaporan Nilai Kritis Hasil Laboratorium, Waktu Tunggu Rawat Jalan), laptop dan kertas.
g. Melakukan praktek validasi dan analisa data pada hari kedua, bersama dengan praktek lapangan untuk materi Analisa dan Validasi Data Indikator, lokasi praktek di RSUP Fatmawati. Dibagi menjadi 4 kelompok, masing masing kelompok mengumpulkan data dengan mencatat dalam kertas kerja pengumpul data sesuai dengan indicator yang akan dipantau di ruang kerja yang sudah ditetapkan oleh Fasilitator dan dilakukan pendampingan oleh Tim Fasilitator.
h. Melakukan praktek pelaporan data dengan memberi contoh beberapa hasil pemantauan indikator
VI.Uraian Materi
A. Analisa Data Indikator