BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI TERM
D. Pengungkapan Term Asbâth dan Yahudi
mengatakan bahwa Yahudi berasal dari nama Yahudza, saudara Yusuf as. salah seorang anak nabi Ya’qub as, seperti yang akan diuraikan pada pembahasan selanjutnya dalam sejarah Yahudi.
D. Pengungkapan Term Asbâth dan Yahudi dalam Al-
yaitu surat al-Baqarah, surat Ali ‘Imran dan surat an- Nisa’. Dengan informasi tersebut dapat dinyatakan, bahwa pembicaraan Alquran tentang Asbâth pada umumnya diungkapkan pada periode Madinah, dan sedikit sekali pada periode Makkah. Hal ini mungkin disebabkan karena kontak umat Islam dengan Yahudi, baru intensif pada periode Madinah.
Pembicaraan Alquran tentang Asbâth pada periode Makkah, hanya ditemukan satu kali yaitu pada Q.S. al- A’raf (7): 160.102 Sedangkan pembicaraan Alquran tentang Asbâth pada periode Madinah103, ditemukan
dalam arti periode, tanpa mempersoalkan khithâb dan tempat turunnya ayat.
102 Lihat selengkapmya:
ُهُموَق ُهَٰىَقسَتسٱ يذيإ َٰىَسوُم ََٰلَيإ اَنيَحوَأَو اَمَُأ اًطاَبسَأ َةَرشَع َتَِنثٱ ُمُهََٰنعَّطَقَو اَتَ نثٱ ُهنيم تَسَجَبنٱَف َرَجَلحٱ َكاَصَعي ب بيرضٱ ينَأٓٓۥ
َع اَنلَزنَأَو َمََٰمَغلٱ ُميهيَلَع اَنلَّلَظَو مَُبََرشَّم سَنَُّأ ُّلُك َميلَع دَق انيَع َةَرشَع اَم يتََٰبي يَط نيم ْاوُلُك َٰىَولَّسلٱَو َّنَلمٱ ُميهيَل
َنوُميلظَي مُهَسُفنَأ ْاوُناَك نيكََٰلَو َنَّوُمَلَظ اَمَو مُكََٰنقَزَر ١٦٠
“Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku yang masing- masingnya berjumlah besar dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu!". Maka memancarlah dari padanya duabelas mata air. Sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat minum masing-masing. Dan Kami naungkan awan di atas mereka dan Kami turunkan kepada mereka manna dan salwa. (Kami berfirman): "Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami rezekikan kepadamu". Mereka tidak menganiaya Kami, tapi merekalah yang selalu menganiaya dirinya sendiri”. (Q.S. al-A’raf [7]: 160)
103 Masing-masing ayat Mekah dan Madinah dapat dibagi ke dalam tiga periode, yaitu awal, pertengahan, dan akhir. Lihat, Abu
empat kali yaitu : Q.S. al-Baqarah (2): 136104 ; 140105, Q.S. Ali ‘Imrân (3): 84106 dan Q.S. al-Nisa’ (4): 163107.
Ammar Yasir Qadhi an Introduction to The Science of the Quran (Brimingham: Al-Hidayah Publising and Distribution, 1999), 99. Beberapa perbandingan tentang ayat-ayat yang turun diperiode-periode tersebut, dapat dilihat di antaranya dalam bukunya Taufiq Adnan Amal, yang membandingkan susunan kronologis versi sarjana Islam dan Barat. Dimulai dari Ibnu Abbas, al-Kafi, Ikrimah, al-Hasan, Abi Thalhah, Qatadah, Weil, Noeldeke-Schwally, Blachere, dan Sir William Muir.
Lihat Taufiq Adnan Amal, Rekonstruksi Sejarah Alquran (Jakarta: Pustaka Alvabet, 2005), 101-127
104 Lihat selengkapnya:
يهََٰربيإ ََٰلَيإ َليزنُأ اَمَو اَنيَليإ َليزنُأ اَمَو يَّللَّٱيب اَّنَماَء ْاوُلوُق َقََٰحسيإَو َلييعََٰسيإَو َم
اَمَو َٰىَسييعَو َٰىَسوُم َيتِوُأ اَمَو يطاَبسَلأٱَو َبوُقعَيَو
ُهَل ُن َنََو مُهني م دَحَأ َينَب ُقي رَفُ ن َلَ ميي بََّر نيم َنوُّييبَّنلٱ َيتِوُأ َنوُميلسُمۥ
١٣٦
“Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma´il, Ishaq, Ya´qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (Q.S. al-Baqarah [2]: 136)
105 Lihat selengkapnya:
يهََٰربيإ َّنيإ َنوُلوُقَ ت مَأ َلظَأ نَمَوُهَّللٱ يمَأ ُملعَأ مُتنَأَء لُق َٰىَرََٰصَن وَأ اًدوُه ْاوُناَك َطاَبسَلأٱَو َبوُقعَيَو َقََٰحسيإَو َلييعََٰسيإَو َم
نَّيمَ ُم
ََٰهَش َمَتَك ُهَدنيع ًةَد َنوُلَمعَت اَّمَع ٍليفََٰغيب َُّللَّٱ اَمَو يَّللَّٱ َنيمۥ ١٤٠
“Ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Isma´il, Ishaq, Ya´qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?" Katakanlah:
"Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?" Dan Allah sekali-kali
2. Ungkapan Term Yahudi
Istilah al-Yahûdu (Yahudi) dalam berbagai varian katanya di ungkap dalam Alquran sebanyak 22 kali, yaitu sepuluh kali dengan menggunakan istilah Hâdû108, tiga kali dengan istilah Hûd,ٓٓserta delapan kali dengan istilah
tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Baqarah [2]: 140)
106 Lihat selengkapnya:
َمييهََٰربيإ َٰىَلَع َليزنُأ اَمَو اَنيَلَع َليزنُأ اَمَو يَّللَّٱيب اَّنَماَء لُق َٰىَسييعَو َٰىَسوُم َيتِوُأ اَمَو يطاَبسَلأٱَو َبوُقعَيَو َقََٰحسيإَو َلييعََٰسيإَو
ُهَل ُنَنََو مُهني م دَحَأ َينَب ُقي رَفُ ن َلَ ميي بََّر نيم َنوُّييبَّنلٱَو َنوُميلسُمٓۥ
٨٤
“Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya´qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka.
Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri". (Q.S. Ali
‘Imran [3]: 84)
107 Lihat selengkapnya:
ي ييبَّنلٱَو حوُن ََٰلَيإ اَنيَحوَأ اَمَك َكيَليإ اَنيَحوَأ َّنَّيإ يهيدعَب نيم َن
ٓ ۦ يطاَبسَلأٱَو َبوُقعَيَو َقََٰحسيإَو َلييعََٰسيإَو َمييهََٰربيإ ََٰلَيإ اَنيَحوَأَو
ُواَد اَنيَتاَءَو َنََٰميَلُسَو َنوُرََٰهَو َسُنوُيَو َبوُّيَأَو َٰىَسييعَو اروُبَز َدۥ
١٦٣
“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma´il, Ishak, Ya´qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud. (Q.S. al-Nisa’ [4]: 163).
108 Muhammad Fuad Abdal-Baqi, Al-Mu’jam al-Mufahras h.739
Al-yahûdu )دوهيلا ( dan satu kali dengan kata Yahûdiyyanٓٓ
(ايدوهي).109
Term alladzîna hâdû, berarti orang-orang yang masuk agama Yahudi.110 Kata hâdû adalah fi’l madly (kata kerja bentuk lampau) yang berakar dari kata ha, waw, dal yang secara literal mengandung pengertian kembali secara perlahan-lahan, bersura lembut dan berjalan dengan merangkak-rangkak.111 Kata tersebut lazim digunakan untuk pengertian tobat.112 Hal ini berkaitan dengan sikap dan perilaku orang-orang yang berdosa dan menyimpang dari ketentuan-ketentuan Allah, kemudian menyadari kesalahannya untuk selanjutnya kembali kepada jalan yang benar dengan perlahan-lahan dan lemah lembut serta rendah hati seolah- olah merangkak di hadapan Allah menyesali kesalahannya dan meminta pengampunan-Nya.
Adapun ayat-ayat Al-Qur’an yang menggunakan lafal Hâdû disebut sepuluh kali dalam bentuk yang bervariasi, sebagian menunjukan kecaman terhadap mereka, dan sebagian lainnya menunjukkan pujian serta bernada positif. Pernyataan yang bernada kecaman ditujukan kepada kepada mereka karena pelanggaran dari
109 Muhammad Fuad Abdal-Baqi, Al-Mu’jam al-Mufahras, h.775
110 Ibn Jârîr al-Thabarî, Tafsiral-Thabarî, h. 159
111 Al-Raghib Al-Asfahani, Al-Mufradat fi Gharib Alquran, h. 455,
112 Ibrâhîm al-Abyârî, al-Mausû’ah Alqurâniyah, juz VII, h. 619
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan Allah atas mereka.
Di antara kecaman tersebut muncul dikarenakan mereka mengubah kitab sucinya113 sebagaimana firman Allah dalam QS. An-Nisa’ (4): 46114. Pernyataan yang bernada kecaman ditujukan kepada kepada mereka karena pelanggaran dari ketentuan-ketentuan yang ditetapkan Allah atas mereka. Diantara kecaman tersebut muncul dikarenakan kesewenang-wenangan orang Yahudi dan siksaan yang disediakan Allah115, sebagaimana firman- Nya dalam QS. An-Nisa’ (4): 160116. Di antara siksaan
113 Ibn Jârîr al-Thabarî, Tafsiral-Thabarî, Jilid VII, h. 142
114 Lihat selengkapnya:
ٍعَمْسُم َرْيَغ ْعَمْسا َو اَنْيَصَع َو اَنْعِمَس َن ْوُل ْوُقَي َو ٖهِع ِضا َوَّم ْنَع َمِلَكْلا َن ْوُف ِ رَحُي ا ْوُداَه َنْيِذَّلا َنِم اَن ْرُظ ْنا َو ْعَمْسا َو اَنْعَطَا َو اَنْعِمَس ا ْوُلاَق ْمُهَّنَا ْوَل َو ِۗنْيِ دلا ىِف اًنْعَط َو ْمِهِتَنِسْلَاِب ۢاًّيَل اَنِعا َر َّو
لْيِلَق َّلِْا َن ْوُنِم ْؤُي َلََف ْمِه ِرْفُكِب ُهاللّ ُمُهَنَعَّل ْنِكٰل َو ََۙم َوْقَا َو ْمُهَّل ا ًرْيَخ َناَكَل
“Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat- tempatnya. Mereka berkata: "Kami mendengar", tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula):
"Dengarlah" sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa- apa. Dan (mereka mengatakan): "Raa´ina", dengan memutar- mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan: "Kami mendengar dan menurut, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis.” (QS. An-Nisa’ [4]: 46)
115 Jalâluddin al-Suyuthî, Ad-Dûr al-Mantsur, (Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyah, 911 H) Juz II, 246
116 Lihat selengkapnya:
ايريثَك يَّللَّٱ يلييبَس نَع ميهي دَصيبَو مَُلَ تَّليحُأ ٍتََٰبي يَط ميهيَلَع اَنمَّرَح ْاوُداَه َنييذَّلٱ َني م ملُظيبَف ١٦٠
yang dimaksud adalah diharamkannya sebagian makanan tertentu sebagai siksaan duniawi disamping siksaan ukhrawi jika mereka tidak bertubat, sebagaimana firman Allah dalam Q.S al-An’am(6): 146117 dan Q.S. al-Nahl (16): 118118.
Merekapun dikecam karena kegemarannya menyebarluaskan berita bohong dan memutarbalikan
“Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah.” (QS. An-Nisa’ [4]:
160)
117 Lihat selengkapnya:
ََح اَم َّلَيإ اَمُهَموُحُش ميهيَلَع اَنمَّرَح يمَنَغلٱَو يرَقَ بلٱ َنيمَو رُفُظ ييذ َّلُك اَنمَّرَح ْاوُداَه َنييذَّلٱ ىَلَعَو َيَاَوَلحٱ يوَأ اَُهُُروُهُظ تَل
َنوُقيدََٰصَل َّنَّيإَو ميهييغَبيب مُهََٰنيَزَج َكيلََٰذ مظَعيب َطَلَ تخٱ اَم وَأ ١٤٦
“Dan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku dan dari sapi dan domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu, selain lemak yang melekat di punggung keduanya atau yang di perut besar dan usus atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami hukum mereka disebabkan kedurhakaan mereka; dan sesungguhnya Kami adalah Maha Benar.” (QS. al-An’am [6]:
146)
118 Lihat selengkapnya:
َنوُميلظَي مُهَسُفنَأ ْاوُناَك نيكََٰلَو مُهََٰنمَلَظ اَمَو ُلبَق نيم َكيَلَع اَنصَصَق اَم اَنمَّرَح ْاوُداَه َنييذَّلٱ ىَلَعَو ١١٨
“Dan terhadap orang-orang Yahudi, Kami haramkan apa yang telah Kami ceritakan dahulu kepadamu; dan Kami tiada menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. al-Nahl [16]: 118)
fakta, sehingga umat Islam diingtkan agar berhati-hati terhadap mereka, 119sebagaimana terungkap dalam Q.S.
al-Mâidah (5): 41120. Pada sisi lain mereka juga dikecam karena mereka sangat ekslusif dan mengklaim diri sebagai kekasih Allah sedang selain mereka tidak termasuk
119 Ibnu Athiyah, al-Muharir al-Wajiz fi Tafsir Alquran al-‘Aziz, (Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1993) Jilid II, h. 191
120 Lihat selengkapnya:
ُلوُسَّرلٱ اَهُّ يَََٰيَ
َنيمَو مُُبَوُلُ ق نيمؤُت َلََو ميهيهََٰوفَيبِ اَّنَماَء ْاوُلاَق َنييذَّلٱ َنيم يرفُكلٱ يفِ َنوُعيرََٰسُي َنييذَّلٱ َكنُزَيَ َلَ
ْاوُداَه َنييذَّلٱ
يهيعيضاَوَم يدعَب نيم َميلَكلٱ َنوُفي رَُيَ َكوُتَيَ َلَ َنييرَخاَء ٍموَقيل َنوُعَََّٰس يبيذَكليل َنوُعَََّٰس ۖۦ
اَذََٰه مُتييتوُأ نيإ َنوُلوُقَ ي
ُهَتَ نتيف َُّللَّٱ يديرُي نَمَو ْاوُرَذحٱَف ُهوَتؤُت َّلَ نيإَو ُهوُذُخَف ٓۥ
ُهَل َكيلَتم نَلَ ف ٓۥ يَش يَّللَّٱ َنيم نَأ َُّللَّٱ يديرُي َلَ َنييذَّلٱ َكيئََٰلْوُأ ا ً
يخلأٱ يفِ مَُلََو يزيخ اَينُّدلٱ يفِ مَُلَ مَُبَوُلُ ق َري هَطُي مييظَع ٌباَذَع يةَر
٤١
“Hari Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: "Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka merubah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah di rubah-rubah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah". Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.” (QS. al-Maidah [5]: 41).
didalamnya121 seperti yang terungkap dalam firman Allah pada Q.S. al-Jumu’ah (62): 6122.
Di samping kecaman dan nada-nada sumbang yang diungkapkan untuk menunjukan orang-orang Yahudi dalam term alladzîna hâdû, Alquran juga mengakui bahwa diantara mereka masih terdapat orang-orang yang tetap konsisten dengan ajaran agamanya. Mereka inilah yang dijamin Allah akan memperoleh keselamatan123, seperti disebutkan dalam ayat-ayat pada Q.S. al-Baqarah (2):
62124, Q.S. al-Mâidah (5): 44125 , 69126 dan Q.S. al-Hajj (22): 17127
121 al-Qurthubi, al-Jami’ li ahkami Alquran (Kairo: Dar al-Katib al- Urbah, 1968), Juz XVIII, h. 94
122 Lihat selengkapnya:
ُتنُك نيإ َتوَلمٱ ْاُوَّ نَمَتَ ف يساَّنلٱ ينوُد نيم يَّيللَّ ُءاَييلوَأ مُكَّنَأ مُتمَعَز نيإ ْاوُداَه َنييذَّلٱ اَهُّ يَََٰيَ لُق َينيقيدََٰص م
٦
“Katakanlah: "Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar." (QS. al-Jumu’ah [62]: 6)
123 Ibn Jârîr al-Thabarî, Tafsiral-Thabarî, Jilid II, h. 32
124 Lihat selengkapnya:
يذَّلٱَو ْاوُنَماَء َنييذَّلٱ َّنيإ يبََّٰصلٱَو َٰىَرََٰصَّنلٱَو ْاوُداَه َني
ي ميي بََر َدنيع مُهُرجَأ مُهَلَ ف احيلََٰص َليمَعَو يريخلأٱ يموَيلٱَو يَّللَّٱيب َنَماَء نَم َين
َنوُنَزَيَ مُه َلََو ميهيَلَع ٌفوَخ َلََو ٦٢
“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang- orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan
mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah [2]: 62).
125 Lihat selengkapnya:
َّرلٱَو ْاوُداَه َنييذَّليل ْاوُمَلسَأ َنييذَّلٱ َنوُّييبَّنلٱ اَيبَ ُمُكَيَ روُنَو ىدُه اَهييف َةَٰىَروَّتلٱ اَنلَزنَأ َّنَّيإ نيم ْاوُظيفحُتسٱ اَيبِ ُراَبحَلأٱَو َنوُّيينََّٰب
اَدَهُش يهيَلَع ْاوُناَكَو يَّللَّٱ يبََٰتيك َو ينوَشخٱَو َساَّنلٱ ْاُوَشَتَ َلََف َء
يب ْاوَُتَشَت َلَ
َلَزنَأ اَيبِ مُكَيَ َّلَ نَمَو لَييلَق انََثَ يتََِٰيا َ
َنوُريفََٰكلٱ ُمُه َكيئََٰلْوُأَف َُّللَّٱ ٤٤
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi- nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit.
Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (QS. al-Maidah [5]: 44)
126 Lihat selengkapnya:
يبََّٰصلٱَو ْاوُداَه َنييذَّلٱَو ْاوُنَماَء َنييذَّلٱ َّنيإ َلََو ميهيَلَع ٌفوَخ َلََف احيلََٰص َليمَعَو يريخلأٱ يموَيلٱَو يَّللَّٱيب َنَماَء نَم َٰىَرََٰصَّنلٱَو َنو ُ
َنوُنَزَيَ مُه ٦٩
“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang benar-benar saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. al-Maidah [5]: 69).
127 Lihat selengkapnya:
ٱَو ْاوُنَماَء َنييذَّلٱ َّنيإ يبََّٰصلٱَو ْاوُداَه َنييذَّل
ي ََّللَّٱ َّنيإ يةَمََٰييقلٱ َموَي مُهَ نيَب ُليصفَي ََّللَّٱ َّنيإ ْاوُكَرشَأ َنييذَّلٱَو َسوُجَلمٱَو َٰىَرََٰصَّنلٱَو َين
ٌدييهَش ءيَش ي لُك َٰىَلَع ١٧
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabi-iin orang-orang Nasrani, orang-orang
Kata hûdan yang juga mempunyai akar kata yang sama dengan kata hâdû, adalah bentuk jamak dari ism fa’il yang secara literal berarti orang yang bertaubat.128 Pengungkapan kata hûdan dalam Alquran yang menunjukan kepada orang-orang Yahudi, semuanya bernada sumbang. Hal ini karena ayat-ayat yang berbicara tentang orang-orang Yahudi yang menggunakan lafal hûdan, semuanya menyangkut klaim-klaim mereka yang tidak benar. Misalnya klaim tentang Ahlul Kitab Yahudi dan Nasrani yang masing-masing menyatakan diri mereka sebagai kelompok yang paling benar dan bahwa kelompok mereka yang akan selamat dan masuk surga, sedang kelompok lainnya bakal celaka129, padahal mereka tidak
Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.” (QS. al-Hajj [22]: 17)
128 Ahmad ibn Mahmud al-Nasafi, Tafsir al-Nasafi (Kairo: ‘Isâ al-Bâbî al-Halabî wa Syurakah, t.th.) Juz I, h. 92
129 Lihat dalam Q.S. al-Baqarah (2): 111 berikut:
ُتنُك نيإ مُكَنََٰهرُب ْاوُتاَه لُق مُهُّ ييناَمَأ َكليت َٰىَرََٰصَن وَأ اًدوُه َناَك نَم َّلَيإ َةَّنَلجٱ َلُخدَي نَل ْاوُلاَقَو َينيقيدََٰص م
١١١
“Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar" (QS. Al-Baqarah [2]: 111)
dapat memberikan argumentasi yang memperkuat klaim mereka tersebut130.
Term hûdan juga di ungkapkan Alquran berkaitan dengan klaim-klaim Ahlul Kitab yang masing-masing menyerukan agar memilih Yahudi atau Nasrani jika ingin mendapat petunjuk, padahal agama mereka sudah tercemar oleh kemusyrikan131 sebagaimana yang tercantum dalam Q.S. al-Baqarah (2): 135132. Term hûdan juga di ungkapkan Alquran berkaitan dengan bantahan Al-Qur’an akan klaim-klaim mereka yang mengatakan bahwa Nabi Ibrâhim, Ismâ’il, Ishâq, Ya’qûb dan al- Asbâth adalah Yahudi dan Nasrani133 sebagaimana yang tercantum dalam Q.S. al-Baqarah (2): 140134.
130 Ibnu Athiyah, al-Muharir al-Wajiz fi Tafsir Al-Qur’an al-‘Aziz, Jilid I, h. 198
131 Abdurrahman ibn Muhammad ibn Idris al-Razi ibn Abu Hatim, Tafsir Al-Qur’an al-‘Azhim , Juz I, h. 241
132 Lihat ayat selengkapnya:
يهََٰربيإ َةَّليم لَب لُق ْاوُدَتَتَ َٰىَرََٰصَن وَأ اًدوُه ْاوُنوُك ْاوُلاَقَو يرشُلمٱ َنيم َناَك اَمَو افيينَح َم
َينيك ١٣٥
“Dan mereka berkata: "Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk".
Katakanlah: "Tidak, melainkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang musyrik" (QS. Al-Baqarah [2]: 135)
133 Jalâluddin al-Suyuthî, Ad-Dûr al-Mantsur, Juz I, 341
134 Lihat ayat selengkapnya:
Adapun ayat-ayat yang menggunakan lafal al- yahûdu )دوهيلا ٓ( di ungkap Sembilan kali dalam Alquran
135, semuanya diungkpkan dengan nada sumbang dan menunjukan kecaman kepada mereka. Pengungkapan term al-yahûdu )دوهيلا ( antara lain digunakan untuk membantah klaim-klaim mereka yang menganggap bahwa Nabi Ibrâhîm adalah Yahudi atau Nasrani yang akan memperoleh keselamatan136, juga klaim-klaim antara sesama ahl al-kitab yang masing-masing menyatakan diri sebagai kelompok paling benar137 dan menganggap kelompok mereka merupakan kekasih Allah138.
يهََٰربيإ َّنيإ َنوُلوُقَ ت مَأ يإَو َم
َّيمَ ُمَلظَأ نَمَو َُّللَّٱ يمَأ ُمَلعَأ مُتنَأَء لُق َٰىَرََٰصَن وَأ اًدوُه ْاوُناَك َطاَبسَلأٱَو َبوُقعَيَو َقََٰحسيإَو َلييعََٰس ن
ُهَدنيع ًةَدََٰهَش َمَتَك َنوُلَمعَت اَّمَع ٍليفََٰغيب َُّللَّٱ اَمَو يَّللَّٱ َنيمۥ
١٤٠
“Ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Isma´il, Ishaq, Ya´qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?" Katakanlah:
"Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?" Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah [2]: 140)
135 Muhammad Fuad Abdal-Baqi, Al-Mu’jam al-Mufahras, h.775
136 Lihat Q.S. Ali ‘Imran (3): 68 sebagai berikut:
يَيدوُهَ ي ُمييهََٰربيإ َناَك اَم َينيكيرشُلمٱ َنيم َناَك اَمَو اميلسُّم افيينَح َناَك نيكََٰلَو ا ييناَرصَن َلََو
٦٧
“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 68)
137 Lihat Q.S. al-Baqarah (2): 113 sebagai berikut:
Sejumlah perilaku buruk yang melekat dalam diri mereka yang dirujuk dengan term al-yahûd, antara lain kecaman keras karena tidak hanya sering berprasangka buruk terhadap sesama manusia, bahkan juga berani berperasangka buruk kepada Allah swt. dengan mengatakan bahwa tangan Allah terbelenggu139 (kikir)140.
مُهَو ءيَش َٰىَلَع ُدوُهَ يلٱ يتَسيَل َٰىَرََٰصَّنلٱ يتَلاَقَو ءيَش َٰىَلَع َٰىَرََٰصَّنلٱ يتَسيَل ُدوُهَ يلٱ يتَلاَقَو َلاَق َكيلََٰذَك َبََٰتيكلٱ َنوُلتَي
َنوُفيلَت َيَ يهييف ْاوُناَك اَمييف يةَمََٰييقلٱ َموَي مُهَ نيَب ُمُكَيَ َُّللَّٱَف مييلَوَق َلثيم َنوُمَلعَي َلَ َنييذَّلٱ ١١٣
“Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata:
"Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan,"
padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya.” (QS. Al-Baqarah [2]: 113)
138 Lihat Q.S. al-Maidah (5): 18 sebagai berikut:
ُهُؤََّٰبيحَأَو يَّللَّٱ ْاُؤََٰنبَأ ُنَنَ َٰىَرََٰصَّنلٱَو ُدوُهَ يلٱ يتَلاَقَو ۥ
ُءاَشَي نَميل ُريفغَي َقَلَخ نَّي مَ رَشَب مُتنَأ لَب مُكيبوُنُذيب مُكُبي ذَعُ ي َميلَف لُق
يَليإَو اَمُهَ نيَب اَمَو يضرَلأٱَو يتََٰوََٰمَّسلٱ ُكلُم يَّيللََّو ُءاَشَي نَم ُبي ذَعُ يَو ُيريصَلمٱ يه
١٨
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya". Katakanlah:
"Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?"
(Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki- Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu).” (QS. al-Mâ’idah [5]: 18)
139 Lihat Q.S. al-Maidah (5): 64 sebagai berikut:
Di samping itu, mereka juga dikecam karena aqidah mereka sudah rusak oleh perilaku syirik, seperti mengaggap Uzair adalah putra Allah141.
يَك ُقيفنُي يناَتَطوُسبَم ُهاَدَي لَب ْاوُلاَق اَيبِ ْاوُنيعُلَو ميهييديَأ تَّلُغ ٌةَلوُلغَم يَّللَّٱ ُدَي ُدوُهَ يلٱ يتَلاَقَو اَّم مُهني م ايريثَك َّنَدييزَيَلَو ُءاَشَي َف
يم َكيَليإ َليزنُأ رَنَّ ْاوُدَقوَأ اَمَّلُك يةَمََٰييقلٱ يموَي ََٰلَيإ َءاَضغَبلٱَو َةَوََٰدَعلٱ ُمُهَ نيَب اَنيَقلَأَو ارفُكَو انََٰيغُط َكي بَّر ن يبرَحلي ل ا
َنييديسفُلمٱ ُّبيُيَ َلَ َُّللَّٱَو اداَسَف يضرَلأٱ يفِ َنوَعسَيَو َُّللَّٱ اَهَأَفطَأ ٦٤
“Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu.
(Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.” (QS. al- Mâ’idah [5]: 64)
140 Jalâluddin al-Suyuthî, Ad-Dûr al-Mantsur, Juz III, 114
141 Lihat Q.S. al-Taubah (9): 30 sebagai berikut:
يهََٰضُي ميهيهََٰوفَيبِ مُُلَوَق َكيلََٰذ يَّللَّٱ ُنبٱ ُحييسَلمٱ ىَرََٰصَّنلٱ يتَلاَقَو يَّللَّٱ ُنبٱ ٌريَزُع ُدوُهَ يلٱ يتَلاَق َو ُلبَق نيم ْاوُرَفَك َنييذَّلٱ َلوَق َنو ُ
َنوُكَفؤُي ََّٰنََّأ َُّللَّٱ ُمُهَلَ تََٰق ٣٠
“Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang- orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah".
Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka, bagaimana mereka sampai berpaling.” (QS. at- Taubah [9]: 30)