• Tidak ada hasil yang ditemukan

KuNJuNGAN WISATAWAN

4. Pensponsoran

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten sering menyelenggarakan event-event yang disponsori pihak lain maupun menjadi sponsor suatu event.

Menurut staf promosi, Hj. Tarbiany, SE. mengemukakan bahwa mensponsori suatu event juga pernah dilaksanakan seperti event Jusuf football cup. Pensponsoran yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kuningan didasari oleh beberapa tujuan seperti yang dikemukakan oleh staf promosi Hj. Juliana, SE. MM. sebagai berikut kegiatan pensponsoran sangat menguntungkan bagi dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kuningan. Selain sebagai ajang promosi, kegiatan pensponsoran juga dapat membangun dan memantapkan citra.

Faktor-faktor Yang Mendukung Aktivitas Promosi dengan Menggunakan Media Reklame pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kuningan

a. Objek wisata

Kabupaten Kuningan adalah salah satu kota yang terpilih dalam 9 besar destinasi wisata unggulan se- Jawabarat. Tentu saja Kabupaten Kuningan telah memenuhi persyaratan sebagai kota pariwisata unggulan, salah satunya objek wisata yang cukup banyak dan menarik. Objek wisata tersebut berwujud ciptaan Tuhan dan buatan manusia. Objek wisata tersebut diantaranya adalah objek wisata bahari, objek wisata sejarah, dan masih banyak lagi. Senada dengan penuturan Kepala Seksi Promosi, Drs. Samudra Usman bahwa:

“Kabupaten Kuningan adalah salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia yang memiliki beragam objek wisata yang dapat dikunjungi.

Selain itu di dukung dengan beragamnya makanan dan cindera mata khas Kabupaten Kuningan dan atraksi wisata yang menarik”.

Beragamnya objek wisata di Kabupaten Kuningan merupakan potensi wisata yang harus tetap dijaga dan dilestarikan. Oleh karenanya menjadi tugas Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk mengadakan perbaikan demi perkembangan pariwisata.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Kuningan, Drs. Ridha Rasyid sebagai berikut:

“Pemerintah Kabupaten Kuningan baru-baru saja melakukan

perbaikan dan melengkapi sarana dan prasarana terhadap tempat- tempat wisata yang ada. Dimana dapat meningkatnya kunjungan wisatawan lokal dan domestik. Oleh karenanya perbaikan perlu dilakukan untuk menciptakan citra yang baik di mata wisatawan”.

Tempat Obyek Wisata Kabupaten Kuningan Cibulan (Taman Nasional Gunung Ciremai)

Alamat: Desa Manis Kidul Kec.

Jalaksana Kab.Kuningan Telp/Fax: (0232)614045 Sangkanhurip Alami

Alamat: Jl.Pemandian Air Panas Sangkanhurip No.210 Desa Sangkanhurip Kec.Cigandamekar Telp/Fax: (0232)613142

Waduk Darma

Alamat: Desa Jagara Kec.Darma - Kuningan

Telp/Fax: (0232)-8880193

Bumi Perkemahan Paniis / Singkup Alamat: Desa Singkup Kec.Pasawahan - Kuningan

Wisata Alam Linggajati

Alamat: Jl. Naskah Linggajati Np.106 Linggajati Kec. Cilimus - kuningan Telp/Fax: (0232) 615379

b. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana menjadi faktor pendukung dalam meningkatnya jumlah wisatawan di Kabupaten Kuningan. Ini ditandai dengan didirikannya hotel baru dan pertumbuhan sarana dan prasarana lainnya.

Hal ini senada dengan penuturan Staf Promosi, Fajar Harianto, A.Md. bahwa salah satu faktor yang turut mendongkrak pertumbuhan sektor pariwisata di Kabupaten Kuningan Kuningan cerah adalah pertambahan sarana akomodasi berupa perbaikan jalan-jalan menuju tempat pariwisata, rumah makan, dan pembangunan hotel berbintang yang terjadi setiap tahun.

Faktor-faktor Yang Penghambat Aktivitas Promosi dengan Menggunakan Media Reklame pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kuningan

a. Dana

Kabupaten Kuningan sebagai salah satu daerah tujuan wisata, terkendala masalah dana untuk melakukan promosi. Padahal, daerah tersebut merupakan salah satu daerah tujuan wisata unggulan Jawabarat sejak 2007, bersama lima kota lainnya di Jawa Barat.

Kabupaten Kuningan sulit bersaing dengan daerah lain dalam memajukan sektor pariwisata karena keterbatasan dana, sedangkan untuk Menarik minat wisatawan mancanegara diperlukan dana cukup besar untuk promosi. Dana yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan tidak pernah cukup. Oleh karenanya Pemerintah mengharapkan dukungan dari investor/pengusaha yang bergerak di bidang pariwisata.

Hal ini senada dengan penuturan Kepala Seksi Promosi, bahwa:

“Dana yang diberikan Pemerintah Kabupaten Kuningan tidak pernah cukup untuk promosi pariwisata. Namun, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kuningan selalu mengupayakan agar promosi tetap terlaksana dengan mengupayakan dukungan dari pihak investor’’.

b. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang dimaksud adalah masyarakat khususnya generasi muda. Masih kurangnya minat generasi muda untuk mengenalkan dan mengembangkan pariwisata yang ada di Kabupaten Kuningan memberikan dampak buruk bagi pariwisata.

Hal ini senada dengan penuturan staf promosi, Fajar Harianto, A.Md.

bahwa kurangnya kesadaran masyarakat khususnya generasi muda untuk mengembangkan pariwisata yang ada di Kabupaten Kuningan yang pada akhirnya memberikan dampak yang positif bagi kepariwisataan.

SDM sangatlah penting artinya dalam menyukseskan kepariwisataan di Kabuapten Kuningan. Lalu lintas yang tertib, keamanan yang baik dan keramah- tamahan masyarakat menjadi komponen yang penting dalam kepariwisataan.

Selalu menciptakan suasana yang kondusif dengan tertib lalu lintas, menjaga keamanan dan ramah kepada setiap orang harus ada di dalam diri setiap masyarakat.

Kurangnya kesadaran akan kepariwisataan harus diatasi dengan baik.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Kepala Seksi Promosi, bahwa:

“Pemerintah Kabupaten Kuningan mengukuhkan 370 orang menjadi

kelompok sadar wisata. Tujuannya adalah untuk mendukung upaya Pemda mengembangkan pariwisata sebagai sektor unggulan. Kelompok sada wisata ini akan bertugas mensosialisasikan pentingnya aplikasi Sapta Pesona di masyarakat sekitarnya sehingga kesadaran wisata bisa lebih meluas di masyarakat”.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis menarik kesimpulan dengan melihat Aktivitas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam Meningkatkan Jumlah Wisatawan di Kabupaten Kuningan sebagai berikut:

1. Media reklame yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan masih belum optimal dilaksanakan, masih kurangnya spanduk-spanduk, baliho atau papan reklame yang terpasang ditempat- tempat strategis dalam mempromosikan tempat-tempat pariwisata yang ada di Kabupaten Kuningan hal ini dikarenakan minimnya anggaran yang dimiliki Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan juga menghambat pembuatan media reklame

2. Meningkatnya jumlah wisatawan dipengaruhi oleh faktor-faktor pendukung, yaitu objek wisata yang banyak dan menarik serta di dukung dengan beragamnya makanan dan cindera mata khas Kabupaten Kuningan dan atraksi wisata yang menarik

3. Faktor penghambat kegiatan promosi ini, yaitu kurangnya dana. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kuningan sulit dalam mendapatkan dana hal ini disebabkan oleh karena terbatasnya dana dari pemerintah pusat dan dari investor luar dalam pengembangan saran dan prasarana dari daerah pariwisata yang ada di Kabupaten Kuningan.

Saran

Dari apa yang telah di sampaikan, penulis mengemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Kedatangan wisatawan perlu didorong melalui program-program sosialisasi yang menarik, sehingga untuk mencapai kesuksesan dalam pembangunan pariwisata diperlukan pemahaman baik dan sisi pemerintah selaku regulator maupun dari sisi pengusaha selaku pelaku bisnis.

2. Objek wisata yang banyak dan menarik serta beragamnya makanan dan cindera mata khas Kabupaten Kuningan maupun atraksi wisata yang menarik perlu dilestarikan dan dikembangkan dengan sarana dan prasarana yang memadai.

3. Pemerintah memperhatikan dan memastikan bahwa pembangunan pariwisata akan mampu memberikan keuntungan sekaligus menekan biaya sosial ekonomi serta dampak lingkungan sekecil mungkin. Di sisi

lain, pebisnis yang lebih terfokus dan berorientasi keuntungan tentu tidak seenaknya melakukan segala sesuatu demi mencapai keuntungan, tetapi harus menyesuaikan dengan kebijakan dan regulasi dari pemerintah.

Misalnya melalui peraturan tata ruang, perijinan, lisensi, akreditasi, dan perundang-undangan.

Daftar Pustaka Buku

Alma, B. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran. Yogyakarta : Alfabeta.

Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.

Effendi, Onang Uchjana. 1993. Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti

Immaddudin,M. 2005. Analisa Keefektivitas Promosi PT BPRS Amanah Ummah Leuwiliang Bogor. Skripsi Pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Jefkins, Frank. 1996. Periklanan. Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.

Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jakarta : PT Prenhallindo.

Marpaung, H. 2002. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung : Alfabeta.

Moelang, Lexy. 2010. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Ruslan, Rosady, 2008. Public Relation dan Komunikasi. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Severin, Werner J dan James W. Tankard. 2005. Teori Komunikasi. Jakarta : Kencana.

Shimp, T.A. 2003. Periklanan Promosi, Aspek Tambahan Komunkasi Pemasaran Terpadu. Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.

Stanton. 1996. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global. Jakarta : Prenada Media.

Susanto. 1986. Komunikasi Masa. Jakarta : Bumi Aksara.

Swastha, Basu dan Irawan. 2000. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi ke-2.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Tjiptono, F. 2000. Strategi Pemasaran Edisi 2. Yogyakarta : Andi.

Winardi. 2000. Promosi dan Reklame. Edisi 3. Bandung : PT Mandar Maju.

Sumber Lain

Dinas Informasi Pariwisata dan Kebudayaan Kota Kuningan 2012. Perkembangan Jumlah Wisata di Kabupaten Kuningan 2010-2012.

Direktorat Jendral Pariwisata. 1996. Sapta Pesona (Panduan Sadar Wisata II dan III).

Ditjen Pariwisata. Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Republik Indonesia, Jakarta.

Undang-undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

135

ABSTRA K

Dalam dokumen marketing communication - Bina Darma e-Journal (Halaman 154-159)