• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

3.4 Perbandingan antara Standar Akuntansi dan Praktik Akuntansi pada

Berdasarkan penjelasan sebelumnya mengenai kebijakan akuntansi yang ditetapkan oleh PT EXPRESS, penulis akan melakukan analisis perbandingan kesesuaian antara teori akuntansi yang berasal dari Standar Akuntansi dengan praktik yang dilaksanakan oleh PT EXPRESS melalui kebijakannya. Berikut adalah tabel yang menyajikan analisis perbandingan kesesuaian antara penerapan perlakuan akuntansi terkait aset tetap PT EXPRESS dengan PSAK 16 dan PSAK terkait aset tetap lainnya:

Tabel 3.6. Perbandingan PSAK 16 dan PSAK Lain Terkait Aset Tetap dengan Perlakuan Akuntansi Aset Tetap PT EXPRESS

Perlakuan Akuntansi

Teori

(PSAK 16 dan PSAK Lain Terkait Asset Tetap)

Penerapan pada PT EXPRESS Kesimpulan

Pengakuan Hanya diakui ketika entitas:

• Memperoleh manfaat ekonomis

• biaya perolehan dapat diukur secara andal

Beberapa kriteria pengakuan aset tetap

• entitas memperoleh manfaat dari aset tetap tersebut

• biaya perolehan dapat diukur secara andal, etc

Sesuai dengan kriteria pengakuan Aset Tetap menurut PSAK 16

Konsep Materialitas

Suatu kriteria agar suatu pembelian dapat diakui sebagai aset tetap

Tingkat materialitas yaitu minimal Rp1.000.000,00 untuk per item yang dibeli

Sesuai dengan konsep materialitas PSAK 16 Pengakuan

atas Aset Tetap Lewat Sewa

PSAK 30 membagi sewa yaitu

• sewa operasi

• sewa pembiayaan

Hal tersebut tergantung substansi sewa.

• Sewa pembiayaan, jika sebagai lessee memiliki sebagian besar risiko dan manfaat kepemilikan aset tersebut.

• sewa operasi jika sewa yang terjadi hanya sebagian besar risiko dan kepemilikan dipertahankan oleh lessor

Pengakuan atas sewa sesuai PSAK 30

Pengukuran Awal

Komponen biaya perolehan awal 1. Biaya pembelian aset

PT EXPRESS mengakui biaya perolehan sebesar biaya pembelian termasuk pajak dan biaya-biaya langsung untuk membuat aset tetap siap digunakan

Sesuai dalam mengakui biaya perolehan atas aset tetap sesuai PSAK 16

2. Biaya yang dapat diatribusikan langsung

3. Estimasi biaya pembongkaran

serta estimasi biaya pembongkaran jika pada akhir perjanjian ada kewajiban pembongkaran aset tetap

Biaya setelah pengakuan awal

• Biaya perbaikan yang menambah manfaat aset yang dapat diakui sebagai aset

• Biaya perawatan dibebankan

• Biaya insepksi diakui sebagai aset tetap jika memenuhi kriteria pengakuan dan nilainya signifikan

• Biaya pergantian suatu aset tetap diakui sebagai aset tetap jika memenuhi kriteria

• Biaya perbaikan sebagai suatu aset tetap jika menambah manfaat aset tetap dan memenuhi nilai minimum yaitu Rp25.000.000,00

• Biaya perbaikan dibebankan pada periode berjalan

• Inspeksi yang signifikan diakui jika memenuhi kriteria pengakuan dan dilakukan untuk kelangsungan dari pengoperasian suatu aset tetap

• Pergntian aset tetap diakui jika memenuhi kriteria pengakuan dan nilai aset yang diganti tidak dimasukan lagi.

Sesuai dalam mengakui biaya setelah biaya perolehan awal atas aset tetap sesuai PSAK 16

Pengukuran Aset Lewat Sewa

Sewa pembiayaan diakui sebesar yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Kewajiban sewa

Sewa pembiayaan diakui sebesar yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Dan akan memunculkan samping itu juga memunculkan

Sesuai atas konsep

pengakuan sewa

berdasarkan PSAK 30

dikurangi dengan beban keuangan, dimasukkan ke dalam utang sewa pembiayaan. Pembayaran sewa dialokasikan antara liabilitas dan beban keuangan.

kewajiban. Setiap pembayaran sewa dialokasikan untuk mengurangi liabilitas dan terdapat beban keuangan yang akan dimasukan ke laba rugi.

Untuk pembayaran sewa operasi dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.

Construction in Prosess

Biaya perolehan dalam aset yang dikonstruksi sendiri antara lain meliputi material dan tenaga kerja yang dikeluarkan secara langsung untuk membangun aset.

Pengakuan atas konstruksi dalam proses sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya konstruksi bangunan serta pemasangan mesin, instalasi, dan lainnya sehubungan dengan pembangunan aset tetap tersebut dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian.

PT EXPRESS telah sesuai dalam mengakui biaya perolehan atas aset dalam penyelesaian sesuai PSAK 16

Borrowing Cost Dalam pembangunan aset sendiri menggunakan biaya pinjaman, biaya bunga dapat dikapitalisasi sebagai biaya perolehan aset

Pembangunan aset sendiri melalui pendanaan eksternal belum mengakui adanya pengkapitalisasian bunga pinjaman sehingga ini menjadi catatan saat proses audit.

Belum sesuai dengan PSAK 26.

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Terdapat dua jenis pengukuran aset tetap yaitu model biaya dan model revaluasi

Pengukuran aset tetap menggunakan model biaya. Sesuai dalam pengukuran setelah pengakuan awal sesuai PSAK 16

Penyusutan Terdapat tiga jenis metode penyusutan garis lurus, saldo menurun, dan unit produksi

Tanah tidak disusutkan, bangunan dan aset tetap lainnya disusutkan menggunakan metode garis lurus.

Penyusutan sesuai PSAK 16

Perubahan atas Estimasi Akuntansi

Metode penyusutan dievaluasi paling sedikit setiap akhir tahun. Jika terjadi perubahan yang signifikan dalam pola pemakaian maka metode penyusutan harus diubah untuk mencerminkan perubahan pola tersebut.

PT EXPRESS melakukan reviu diakhir tahun 2016 dan memutuskan untuk tahun 2017 metode penyusutan berpindah dari saldo menurun menjadi garis lurus karena penggunaan aset tetap diekspektasikan memberi manfaat sama di sepanjang tahun, bukan hanya di awal penggunaan.

Sesuai dalam melakukan perubahan estimasi atas aset tetap sesuai PSAK 25

Pemberhentian Pengakuan

Dilakukan ketika suatu aset tetap tidak dapat lagi memberikan manfaat ekonomis atau nilainya akan terpulihkan lewat pelepasan daripada lewat pemakaian sendiri

PT EXPRESS memutuskan untuk melepas suatu aset jika niali perawatan untuk aset tersebut melebihi manfaat yang akan entitas dapat dari aset tersebut.

Sesuai dalam melakukan pemberhentian atas aset tetap sesuai PSAK 16

Penurunan Nilai

Setiap periode, entitas harus meriviu atas aset tetap mereka untuk menentukan apakah ada indikasi penurunan nilai.

Jika terdapat indikasi penurunan nilai atau pada saat pengujian tahunan penurunan nilai aset diperlukan maka entitas membuat estimasi jumlah terpulihkan atas aset tersebut.

Sesuai dalam melakukan pengujian penurunan nilai atas aset tetap sesuai PSAK 16 dan PSAK 48

Sumber: Hasil olahan penulis