B. Penyajian dan Analisis Data
1) Pertemuan Pertama (Observasi Pertama)
62
observasi). Hal ini sesuai dengan pendapat guru mata pelajaran Matematika di SMPI Syafi’iyah bahwa:
Pertanyaan : Waktu yang tepat untuk observasi pelaksanaan pembelajaran kapan kira-kira nggeh bu?
Narasumber : Pertemuan pertama dan terakhir saja yang perlu di observasi ya mbak, karena itu sudah mewakili setiap pertemuan yang dilaksanakan, baik pada pertemuan pertama, kedua, ketiga dan keempat. Pertemuan pertama, kedua dan ketiga saya hanya menerapkan proses pembelajaran sesuai RPP yang telah disediakan, sedangkan pertemuan terakhir saya menentukan siswa mana saja yang benar-benar mampu berpikir kritisnya tinggi, sedang dan rendah. Saya kira itu sudah cukup mewakili untuk penelitian anda
Kutipan wawancara diatas memperkuat data hasil observasi bahwa guru mata pelajaran Matematika di SMPI Syafi’iyah menyelesaikan satu materi pembelajaran dengan empat kali pertemuan, sedangkan peneliti diberi arahan untuk melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama dan terakhir. Studi dokumentasi juga didapatkan peneliti berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Lampiran 18). Alasan guru memberikan arahan tersebut karena guru menerapkan model pembelajaran Direct Instruction (DI) pada materi sistem koordinat pada pertemuan pertama dan terakhir dari 4 kali pertemuan tersebut. Adapun penjelasan setiap pertemuan secara terperinci adalah sebagai berikut.
berlangsung selama tiga jam pelajaran yaitu tiga kali 40 menit, dan dilaksanakan di kelas VIII A SMPI Syafi’iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo.
Observasi yang dilakukan peneliti dibantu oleh teman sejawat untuk melengkapi data observasi kepada siswa. Observasi pelaksanaan pembelajaran kepada guru dilakukan oleh peneliti sendiri, sedangkan observasi pelaksanaan pembelajaran kepada siswa dibantu oleh observer kedua. Adapun pengidentifikasian langkah-langkah pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
1) Orientasi
Langkah pertama dalam kegiatan pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran Direct Instruction (DI) pada pertemuan pertama ini adalah orientasi. Dalam kegiatan ini guru mempersiapkan siswa dengan memberikan apersepsi dan motivasi serta menjelaskan manfaat tentang mempelajari materi sistem koordinat. Berikut penjelasan untuk setiap indikator dan kegiatan yang harus dilakukan pada tahap orientasi dalam model pembelajaran Direct Instruction (DI).
a) Mempersiapkan Siswa
Tahap pertama yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Matematika adalah menyiapkan siswa, mengingatkan siswa tentang materi sebelumnya dan mengaitkannya dengan materi yang dipelajari selanjutnya yang disebut apersepsi, serta menjelaskan
64
tujuan yang diharapkan muncul dari siswa setelah pelaksanaan pembelajaran selesai (29 Juli 2019, Observasi). Data tersebut diperkuat adanya wawancara dengan ibu Riza Dia Susanti selaku guru mata pelajaran Matematika terkait dengan kesiapan siswa (29 Juli 2019, Wawancara), berikut adalah kutipan wawancara tersebut:
Pertanyaan : Bagaimana respon siswa saat guru memeriksa kesiapan siswa ?
Narasumber : Antusias siswa untuk belajar materi atau bab baru tidak se-antusias ketika siswa sudah mengenal tentang materi yang akan mereka pelajari tersebut, jika siswa merasa materi ini gampang untuk dipelajari maka siswa akan selalu siap untuk belajar, karena malam harinya mereka sudah mempelajari terlebih dahulu pada buku paket yang mereka punya
Berdasarkan kutipan wawancara dengan guru mata pelajaran Matematika diatas, pada pertemuan pertama ini masih terdapat siswa yang belum siap untuk mengikuti proses belajar dan pembelajaran. Siswa yang yang sudah siap mengikuti pembelajaran karena mereka antusias dengan materi baru, sehingga mereka mempelajarinya terlebih dulu sebelum proses pembelajaran tersebut dimulai. Data tersebut juga diperkuat dengan adanya data hasil dokumentasi tertulis oleh observer kedua yang mengobservasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung yaitu, terdapat tujuh siswa dari 16 siswa yang dinyatakan siap untuk belajar, sedangkan sembilan siswa lainnya belum siap dan tidak seantusias seperti siswa lainnya.
Berdasarkan data hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 29 Juli 2019, menunjukkan bahwa siswa kelas VIII A SMPI Syafi’iyah ini masih kurang siap memulai kegiatan pembelajaran meskipun antusias siswa jauh berbeda dibandingkan pada pertemuan sebelumnya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan dari data yang diperoleh yaitu guru menyiapkan siswa pada tahap pertama dalam orientasi ini dengan cukup baik, hal tersebut dibuktikan dengan adanya siswa yang siap untuk mengikuti pembelajaran pada pertemuan pertama.
b) Apersepsi (mengingat materi sebelumnya dengan materi yang akan mereka pelajari)
Orientasi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Matematka ini bukan hanya menyiapkan siswa saja, guru juga mengingatkan siswa pada materi sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang siswa pelajari selanjutnya, yang biasa disebut dengan apersepsi. Pada pertemuan pertama ini guru mengingatkan tentang materi sebelumnya yaitu tentang materi Pola Bilangan, dan guru mengaitkan materi pola bilangan dengan materi Sistem Koordinat. Guru menjelaskan bahwa ketika siswa sudah mengenal tentang bilangan, hal ini mempermudah siswa dalam mempelajari materi sistem koordinat ini, karena didalam materi sistem koordinat
66
juga membahas tentang bilangan-bilangan, baik bilangan yang positif maupun bilangan negatif (29 Juli 2019, Observasi).
Data hasil observasi tersebut juga diperkuat adanya wawancara kepada guru mata pelajaran matematika di SMP Islam Syafi’iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo. Berikut ini adalah kutipan wawancara tentang indikator kedua pada tahap orientasi:
Pertanyaan : Apakah pada pertemuan pertama ini siswa mampu mengingat materi sebelumnya dan mengaitkannya dengan materi yang akan mereka pelajari ?
Narasumber : Karena pertemuan pertama ini siswa kurang siap untuk mengikuti pembelajaran, siswa juga kurang mampu mengingat materi sebelumnya yaitu tentang pola bilangan, dan mengaitkannya dengan materi sistem koordinat ini, sehingga siswa belum bisa mengerti bahwa penting memahami materi sebelumnya itu, untuk melanjutkan ke materi yang lebih sulit lagi.
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, ketika siswa sudah siap mengikuti pembelajaran maka siswa dituntut untuk mampu mengingat materi sebelumnya dan mengaitkannya dengan materi yang mereka pelajari selanjutnya. Pernyataan tersebut juga diperkuat adanya studi dokumentasi dari observer kedua bahwa hanya 6 siswa yang mampu mengingat dan mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang dipelajari selanjutnya. Sedangkan yang 10 siswa, diantaranya lima siswa hanya mampu mengingat materi sebelumnya, dan 3 siswa mampu mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang mereka pelajari selanjutnya, serta
2 siswa lainnya tidak mampu memenuhi indikator apresepsi tersebut.
Berdasarkan data hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi menunjukkan bahwa siswa kelas VIII A SMP Islam Syafi’iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo masih kurang mampu mengingat materi sebelumnya dan mengaitkannya dengan materi yang mereka pelajari selanjutnya, meskipun terdapat 6 siswa yang mampu memenuhi tahap apersepsi tersebut. Hal ini membuktikan bahwa guru mata pelajaran matematika cukup baik dalam melaksanakan apersepsi pada tahap orientasi, karena belum semua siswa mampu mengingat materi sebelumnya dan mengaitkannya dengan materi yang mereka pelajari selanjutnya.
c) Menjelaskan tujuan yang diharapkan muncul dari siswa
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan guru mata pelajaran Matematika pada tahap orientasi yaitu menyampaikan tujuan yang diharapkan muncul dari siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa mendengarkan dan memahami dengan cukup baik tentang keterampilan dan kecakapan apa saja yang harus mereka miliki (29 Juli 2019, Observasi). Data hasil observasi tersebut diperkuat adanya wawancara dengan guru mata pelajaran matematika terkait tujuan yang diharapkan muncul dari siswa berikut ini:
Pertanyaan : Bagaimana respon siswa ketika guru menjelaskan kecakapan atau keterampilan apa
68
yang diharapkan muncul dari siswa tersebut?
Narasumber : Beberapa siswa yang mendengarkan dengan baik sambil memahami penjelasan dari saya, mungkin hanya separuh dari siswa yang ada.
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, guru menyatakan bahwa hanya setengah dari siswa yang ada di kelas VIII A yang mendengarkan penjelasan guru dengan baik (29 Juli 2019, Wawancara). Pernyataan tersebut juga diperkuat adanya data hasil dokumentasi tertulis dari observer kedua yaitu, hanya terdapat 8 siswa yang mendengarkan dan mampu memahami tentang tujuan yang diharapkan muncul dari siswa tersebut. Sedangkan 8 siswa lainnya hanya mendengarkan saja dan tidak mampu memahami apa yang seharusnya siswa lakukan untuk mencapai tujuan tersebut (29 Juli 2019, dokumentasi).
Berdasarkan data hasil observasi wawancara dan studi dokumentasi dari observer kedua, menunjukkan bahwa terdapat beberapa siswa yang memenuhi indikator terakhir pada tahap orientasi dalam pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran Direct Instruction (DI) pada materi sistem koordinat.
Berikut adalah hasil observasi siswa tentang pelaksanaan pembelajaran yang dibantu oleh observer kedua pada pertemuan pertama:
Tabel 4.5
Observasi Siswa yang Pertama Tentang Orientasi pada Pertemuan Pertama
No Sintaks Kegiatan Observasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1. Orientasi a. Kesiapan
siswa
Siswa siap melaksanakan proses belajar dan
pembelajaran
b. Apersepsi Siswa mampu mengingat materi sebelumnya dan
mengaitkan dengan materi yang
dipelajari selanjutnya
c. Tujuan yang diharapkan
Siswa
mendengarkan dan
memahami penjelasan guru tentang kecakapan atau
keterampilan apa yang yang diharapkan muncul dari siswa
Sumber: Hasil Observasi Siswa pada Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan hasil dari observasi dan kutipan wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa langkah pertama pada pertemuan pertama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Direct Instruction (DI) dapat dikatakan cukup baik. Berikut rekapitulasi dari pernyataan terkait hasil
70
penelitian pada tahap orientasi yang dipaparkan pada tabel 4.5 dibawah ini.
Tabel 4.6
Kesimpulan Hasil Penelitian pada Tahap Orientasi Tahapan
Model DI
Indikator Observer ke- 1
Observer ke-
2 Kesimpulan
Orientasi Menyiapkan siswa
Guru
menyiapkan siswa dengan memeriksa kehadiran siswa, kelengkapan alat tulis siswa, dan kesiapan mental
belajara siswa
Terdapat 7 siswa yang siap
melaksanaka n proses belajar dan pembelajaran
Ketika guru sedang menyiapkan siswa untuk memulai proses pembelajaran, terdapat 7 siswa yang siap untuk mengikuti proses
pembelajaran tersebut Apersepsi Guru
mengingatkan siswa tentang materi
sebelumnya yaitu tentang pola bilangan, dan
mengaitkan dengan materi yang
dipelajari selanjutnya yaitu sistem koordinat
Terdapat 6 siswa yang mampu memenuhi apersepsi tersebut, sedangkan 10 siswa tidak dapat memenuhi indikator apersepsi tersebut
Setelah guru memberikan apersepsi kepada siswa, terdapat 6 siswa yang mampu mengingat materi
sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang dipelajari selanjutnya Tujuan
yang diharapkan muncul dari siswa
Guru
menjelaskan kepada siswa tentang tujuan apa yang diharapkan muncul dari siswa
Hanya ada 8 siswa yang memenuhi indikator ketiga dari tahap orientasi ini
Ketika guru menjelaskan tentang tujuan yang diharapkan muncul dari siswa, hanya ada 8 siswa saja yang memenuhi indikator
tersebut.
2) Presentasi
Langkah kedua dalam pelaksanan pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran Direct Instruction (DI) pada materi sistem koordinat adalah presentasi (mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan). Tahap ini guru mata pelajaran Matematika di kelas VIII A SMPI Syafi’iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo, mendemonstrasikan pengetahuan dan menyampaikan materi ajar baik berupa konsep, prosedur maupun keterampilan. Guru juga memberikan waktu kepada siswa menanyakan dan mendiskusikan kembali apa yang belum mereka pahami, baik penjelasan materi maupun contoh konkrit dari materi tersebut (29 Juli 2019, observasi).
Pernyataan yang diperoleh dari data hasil observasi pembelajaran tersebut diperkuat adanya wawancara dengan ibu Riza Dia Susanti sebagai guru mata pelajaran Matematika tentang respon siswa ketika guru menyampaikan materi ajar. Berikut adalah kutipan wawancaranya:
Pertanyaan : Bagaimana siswa merespon ketika guru menyampaikan materi ajar baik berupa konsep, prosedur maupun keterampilan ?
Narasumber : Sejak awal memulai pembelajaran, kami (guru dengan siswa) sudah membuat sebuah kesepakatan bahwa ketika saya menjelaskan tidak boleh ada yang berbicara sendiri dan berusaha semaksimal mungkin memahami penjelasan dari saya, namun ada beberapa siswa yang masih tetap keluar dari kesepakatan tersebut sehingga belum mampu memahami materi awal dari sistem koordinat yang sudah saya sampaikan
Berdasarkan kutipan wawancara tersebut memperkuat pernyataan hasil observasi bahwa guru mata pelajaran matematika telah
72
menyampaikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa dengan membuat kesepakatan agar siswa dapat memahaminya dengan baik.
Guru menjelaskan materi pertama pada sistem koordinat, yaitu menentukan posisi titik terhadap sumbu dan menentukan posisi titik terhadap sumbu (29 Juli 2019, wawancara).
Pernyataan tersebut juga diperkuat dengan adanya data hasil dokumentasi tertulis dari observer kedua berikut ini:
Tabel 4.7
Observasi Siswa yang Pertama Tentang Presentasi pada Pertemuan Pertama
No Sintaks Kegiatan Observasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
2. Presentasi (Penyampaian materi)
Siswa
mendengarkan dan
memahami penjelasan guru tentang materi ajar baik berupa konsep, prosedur maupun keterampilan
Sumber: Hasil Observasi Siswa pada Pelaksanaan Pembelajaran
Data hasil dokumentasi tertulis tersebut diatas menunjukkan bahwa terdapat 10 siswa yang antusias untuk mendengarkan dan memahami dengan baik penjelasan dari guru mata pelajaran matematika tentang materi ajar, yaitu pada materi sistem koordinat dengan sub materi menentukan posisi titik terhadap sumbu dan terhadap sumbu . Sedangkan enam siswa lainnya hanya berusaha tidak berbicara sendiri dan kurang antusias untuk memahami materi ajar tersebut (29 Juli 2019, dokumentasi).
Berdasarkan data hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi tersebut diatas menunjukkan bahwa lebih dari setengah siswa yang antusias untuk mendengarkan dan memahami penjelasan guru dengan baik. Hal ini membuktikan bahwa presentasi/penyampaian materi ajar yang dilakukan oleh guru matapelajaran matematika kelas VIII A SMP Islam Syafi’iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo, yaitu pada tahap kedua pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran Direct Instruction (DI) pada materi sistem koordinat dapat diselesaikan cukup baik dan lancar.
Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Penelitian pada Tahap Presentasi Tahapan
Model DI Observer ke-1 Observer ke-2 Kesimpulan Presentasi
Guru
menyampaikan materi tentang posisi titik terhadap sumbu dan sumbu , dan membuat kesepakatan dengan siswa untuk berusaha mendengarkan penjelasan guru dengan baik tanpa berbicara sendiri
Terdapat 10 siswa yang mendengarkan penjelasan guru tentang materi ajar tentang posisi titik terhadap sumbu dan sumbu .
Ketika guru
menjelaskan materi pada pertemuan pertama yaitu tentang posisi titik terhadap sumbu dan sumbu , terdapat 10 siswa yang
mendengarkan dengan baik, sedangkan 6 siswa lainnya hanya berusaha tidak berbicara sendiri.
Sumber: Hasil Observasi Pelaksanan Pembelajaran pada Pertemuan Pertama
3) Latihan Awal
74
Adapun latihan awal yang diberikan oleh guru pada pelaksanaan pembelajaran dengan menggunaan model pembelajaran Direct Instructin (DI) pada materi sistem koordinat ini berupa tugas menjawab sebuah pertanyaan untuk mengetahui apakah siswa mampu menerapkan konsep yang baru saja dijelaskan. Pertanyaan guru tersebut tentang bagaimana menentukan posisi titik terhadap sumbu dan sumbu , dan bagaimana menggambarkan Koordinat Kartesiusnya (29 Juli 2019, observasi).
Data hasil observasi tersebut diperkuat adanya wawancara dengan guru matapelajaran matematika. Berikut ini adalah kutipan wawancara dengan ibu Riza Dia Susanti terkait pemberian latihan awal siswa oleh guru:
Pertanyaan : Bagaimana respon siswa ketika guru memandu siswa untuk melakukan latihan atau menerapkan konsep yang baru saja dijelaskan ?
Narasumber : Kebanyakan dari siswa yang mendengarkan dengan baik keterangan dan penerapan konsep yang saya jelaskan sebelumnya, siswa mampu melakukan latihan awal ini dengan baik dan lancar. Karena apa, karena saya hanya memberikan pertanyaan dengan jawaban sederhana tentang materi sistem koordinat yang saya jelaskan itu bak
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, siswa mampu menjelaskan tentang penerapan konsep yang telah dijelaskan oleh guru sebelumnya. Hal tersebut disebabkan oleh siswa yang mengikuti langkah kedua dengan baik, langkah kedua pada pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran Direct Instruction (DI) pada materi sistem koordinat yaitu berusaha mendengarkan dan
memahami penjelasan dari guru mata pelajaran Matematika (29 Juli 2019, wawancara).
Data hasil observasi dan wawancara tersebut juga diperkuat adanya data hasil studi dokumentais dari observer kedua yang mengobservasi siswa tentang pelaksanaan pembelajaran matematika yang menerapkan model pembelajaran Direct Instruction (DI) pada materi sistem koordinat kelas VIII A SMP Islam Syafi’iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo. Berikut data hasil dokumentasi tersebut:
Tabel 4.9
Observasi Siswa yang Pertama Tentang Latihan Awal pada Pertemuan Pertama
No Sintas Kegiatan Observasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
3 Latihan awal
Siswa melakukan latihan awal yang dipandu oleh guru yaitu menerapkan konsep yang baru saja dijelaskan
Sumber: Hasil Observasi Siswa pada Pelaksanaan Pembelajaran
Data hasil dokumentasi dari observer kedua diatas, terdapat 11 siswa yang mampu melakukan latihan awal dengan baik, yaitu terdapat 10 siswa memenuhi indikator penyampaian materi ini karena berusaha mendengarkan dan memahami keterangan dan penerapan konsep yang telah dijelaskan guru dengan baik, dan satu siswa lainnya mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan baik meskipun pada tahap sebelumnya siswa ini hanya berusaha tidak berbicara sendiri.
76
Sedangkan 5 siswa dari 16 siswa yang ada tidak antusias dalam melakukan latihan awal ini.
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi menunjukkan bahwa pada tahap ketiga dari model pembelajaran Direct Instruction (DI) pada materi sistem koordinat yaitu pemberian latihan awal berupa tugas berbentuk pertanyaan yang diberikan oleh guru mata pelajaran Matematika kelas VIII A SMPI Syafi’iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo dapat dilaksanakan dengan cukup baik. Hal ini terbukti dengan adanya 11 siswa yang antusias untuk melakukan latihan awal ini dengan baik, meskipun 5 siswa lainnya masih belum se antusias 11 siswa tersebut.
Tabel 4.10
Rekapitulasi Hasil Penelitian pada Tahap Latihan Awal Tahapan
Model DI
Observer ke-1 Observer ke-2 Kesimpulan Latihan
Awal
Guru
memberikan tugas awal kepada siswa yaitu
menjawab pertanyaan tentang posisi titik terhadap sumbu dan sumbu .
Terdapat 11 siswa yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan menjawab semua pertanyaan dari guru dengan benar, sedangkan 5 siswa lainnya tidak mampu menjawab pertanyaan dengan benar
Ketika guru memberikan tugas awal berupa pertanyaan tentang materi posisi titik terhadap sumbu dan sumbu , terdapat 11 siswa yang mampu
menyelesaikan tugas dengan menjawab pertanyaan dengan benar.
d) Latihan Terbimbing
Adapun langkah keempat pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Direct Instruction (DI) ini adalah latihan terbimbing, dimana guru mata pelajaran Matematika memandu atau membimbing siswa untuk melakukan presentasi dan tanya jawab antar sesamanya dibawah bimbingan guru. Pada latihan terbimbing ini siswa dipandu oleh guru melakukan latihan pada LKS yang telah guru berikan untuk mengetahui sejauhmana pemahaman siswa tentang materi Sistem Koordinat, dan apakah siswa mampu bekerjasama dan menyatukan pendapat dengan teman sebangkunya. Adapun masalah yang harus didiskusikan oleh siswa yaitu bagaimana cara menentukan posisi titik terhadap sumbu dan sumbu sesuai dengan yang tertera di lKS yang telah guru siapkan (29 Juli 2019, observasi).
Pernyataan diatas diperkuat hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Matematika tentang bagaimana respon siswa ketika guru memandu siswa pada latihan terbimbing tersebut. Berikut kutipan wawancara dengan guru mata pelajaran Matematika:
Pertanyaan : Bagaimana respon siswa ketika guru membimbing presentasi dan tanya jawab antar siswa?
Narasumber : Ketika saya minta siswa untuk mendiskusikan LKS yang sudah saya berikan dengan teman sebangkunya, 55 % diskusi tersebut dikatakan berhasil, sehingga ketika saya bimbing mereka untuk mempresentasikan hasil diskusinya didepan, salah satu siswa dari setiap bangku maju sesuai urutannya.
Berdasarkan kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa perwakilan dari masing-masing pasangan siswa sesuai tempat duduknya
78
dapat dikatakan mampu mempresentasikan hasil diskusi yang telah mereka lakukan dibawah bimbingan guru (29 Juli 2019, wawancara). Hal ini juga diperkuat dari data hasil dokumentasi dari observer kedua terkait latihan terbimbing berikut ini:
Tabel 4.11
Observasi Siswa yang Pertama Tentang Latihan Terbimbing pada Pertemuan Pertama
No Sintaks Kegiatan Observasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
4 Latihan Terbimbing
Siswa melakukan presentasi dan tanya jawab antar sesamanya dibawah bimbingan guru
Sumber: Hasil Observasi Siswa pada Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan gambar diatas, terdapat delapan siswa yang mampu mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan teman-temannya. Hal ini menunjukkan bahwa setiap sepasang siswa harus ada perwakilan satu siswa untuk menyalurkan pendapat dari hasil diskusi yang mereka lakukan dengan teman sebangkunya tersebut. Berikut dokumentasi siswa ketika memprensentasikan hasil diskusinya di depan teman-temannya:
Gambar 4.1 Presentasi Siswa
Berdasarkan pernyataan tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, guru maupun siswa kelas VIII A SMPI Syafi’iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo dapat memenuhi langkah keempat dari pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Direct Instruction(DI) ini, hal ini terbukti dari hasil observasi peneliti, hasil observer kedua, dan data hasil wawancara oleh narasumber.
Tabel 4.12
Rekapitullasi Tahap Latihan Terbimbing Tahapan
Model DI Observer ke-1 Observer ke-2 Kesimpulan Latihan
Terbimbing
Guru
membimbing siswa untuk mendiskusikan bagaimana cara menentukan posisi titik terhadap sumbu dan sumbu sesuai dengan yang ada
Terdapat 8 siswa yang benar-benar mampu mendiskusikan , menyatukan pendapat mereka, dan mempresentasi kan hasil dari diskusi yang
Ketika guru memandu siswa untuk melakukan diskusi dengan teman
sebangkunya, terdapat 8 siswa yang mampu melakukan tahap tersebut,
sedangkan 8
80
Tahapan
Model DI Observer ke-1 Observer ke-2 Kesimpulan di LKS,
kemudian siswa diminta untuk mempresentasi- kan hasilnya
mereka lakukan sebelumnya
lainnya hanya sampai pada tahap diskusi.
e) Latihan Mandiri
Langkah terakhir pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Direct Instruction(DI) ini adalah latihan mandiri atau yang biasa disebut dengan latihan lanjutan. Pada langkah ini guru memberikan latihan tanpa ada bantuan maupun bimbingan dari guru lagi. Berikut adalah data hasil wawancara oleh narasumber:
Pertanyaan : Bagaimana respon siswa ketika guru memandu siswa untuk melakukan latihan mandiri?
Narasumber : Latihan mandiri biasanya saya berikan ketika sudah selesai sub-bab dari materi pada pertemuan pertama ini, ntah saya jadikan tugas di kelas atau dirumah masing-masing, karena waktunya kemaren sudah mepet, jadi tugas mandirinya saya jadikan tugas rumah.
Berdasarkan kutipan wawancara diatas menunjukkan bahwa siswa diberikan tugas mandiri oleh guru sebagai tugas lanjutan tanpa dibantu maupun dibimbing oleh guru, dan tugas tersebut guru jadikan tugas mandiri unuk dikerjakan dirumah masing-masing siswa. Sehingga guru dapat memeriksa hasil kerja atau latihan siswa dengan hasil pemikiran mereka sendiri pada pertemuan selanjutnya. Pernyataan tersebut juga diperkuat dari data observer kedua terkait dengan latihan mandiri berikut ini: