• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan Kurikulum

Dalam dokumen Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Kejuruan (Halaman 37-41)

BAB II BAB II

C. Rancangan Kurikulum

pelaksanaan kurikulum di sekolah sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan, (12) masyarakat dapat mengetahui dan menilai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan masyarakat relevan dengan pelaksanaan akademik di sekolah tersebut sesuai dengan minat dan bakat mereka, dan (13) instansi atau perusahaan (dunia usaha/industri) sebagai pengguna lulusan untuk dipergunakan sebagai tenaga kerja dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkaan produktivitas secara kuantitas maupun kualitas.

dalam bentuk nyata. Mengacu dari kedua pendapat tersebut maka kurikulum adalah perangkat dalam bentuk dokumen menyangkut rencana pendidikan bagi peserta didik yang meliputi isi materi, pengalaman belajar yang harus dilakukan peserta didik, pengembangan strategi dan cara serta merancang evaluasi dalam bentuk nyata.

Dalam pengembangan kurikulum, terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu prinsip relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, efektivitas dan efisiensi (Husain, 2012). Sedangkan Suwilah (2014) mengatakan prinsip-prinsip kurikulum meliputi prinsip relevasi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis dan efisien, efektivitas, dan khusus. Adapun prinsip-prinsip kurikulum tersebut dijelaskan Berikut sebagai berikut.

1. Prinsip Relevansi

Prinsip ini terdiri dari dua macam yaitu relevansi internal dan relevansi eksternal. Relevansi internal adalah setiap kurikulum harus memiliki keserasian antara komponen-komponennya, seperti keserasian antara tujuan yang harus dicapai, isi, materi atau pengalaman belajar yang harus dimiliki peserta didik, strategi atau metode yang digunakan serta alat penilaian untuk melihat ketercapaian tujuan. Relevansi internal ini menunjukkan keutuhan suatu kurikulum. Sedangkan kurikulum eksternal berkaitan dengan keserasian antara tujuan, isi dan proses belajar peserta didik yang mencakup dalam kurikulum dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat (Husain, 2012). Penjelasan yang tidak jauh berbeda seperti dijelaskan Suwilah (2014) yaitu prinsip relevansi berkenan dengan kesesuaian antara komponen, tujuan, isi, strategi, dan evaluasi. Ada dua macam yang harus dimiliki kurikuum, yaitu relevansi keluar dan relevansi di dalam kurikulum itu sendiri.

Relevansi keluar adalah tujuan, isi dan prosedur belajar yang tercakup dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan,

kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Adapun relevansi di dalam yaitu antara tujuan, isi, proses penyampaian dan peniaian.

Relevansi ini menunjukkan suatu keterpaduan kurikulum.

2. Prinsip Fleksibilitas

Prinsip fleksibilitas yaitu kurikulum dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada. Kurikulum yang kaku atau tidak fleksibel akan sulit diterapkan (Husain, 2012). Sedangkan menurut Suwilah (2014) prinsip fleksibilitas berkenan dengan kebebasan dan keluwesan yang dimiliki guru dalam mengimplementasikan kurikulum dan adanya alternatif pilihan program pendidikan bagi peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya. Prinsip fleksibilitas yang dikemukakan Suwuh tersebut yang diterapkan pada sekolah menengah kejuruan, yaitu terdapat beberapa program kompetensi kejuruan yang dilaksanakan untuk memenuhi minat dan bakat peserta didik.

Mengacu dari kedua pendapat tersebut sehingga dapat disimpulkan bahwa prinsip fleksibilitas yaitu pelaksanan kurikulum harus fleksibel sesuai dengan kondisi yang ada. Guru memiliki kebebasan maupun luwes mengimplementasikan kurikulum berdasarkan pada alternatif pilihan program pendidikan bagi peserta didik sesuai dengan minat dan bakat mereka.

3. Prinsip kontinuitas

Prinsip kontinitas mengandung arti bahwa perlu dijaga saling keterkaitan dan berkesinambungan antara materi pada berbagai jenjang dan jenis program pendidikan (Husain, 2012). Sedangkan prinsip kontinuitas menurut Suwilah (2014), yaitu berkenan dengan adanya kesinambungan materi pelajaran antara berbagai jenis dan jenjang sekolah serta antartingkatan kelas. Perkembangan dan proses belajar berlangsug secara berkesinambungan, tidak terputus atau terhenti-henti. Kedua pendapat tersebut memiliki pandangan yang

cenderung sama. Sehingga dapat dikemukakan bahwa prinsip kontinuitas kurikulum yaitu saling keterkaitan dan berkesinambungan materi pelajaran secara berjenjang atau tingkatan (kelas) dan jenis program pendidikan pada lembaga pendidikan tersebut.

4. Prinsip Efektivitas

Prinsip efektivitas yaitu suatu prinsip yang berkenan dengan rencana dalam suatu kurikulum dapat dilaksanakan dan tepat dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Terdapat dua efektivitas dalam suatu pengembangan kurikulum, yaitu (1) efektivitas yang berhubungan dengan guru dalam melaksanakan tugas untuk mengimplementasi kurikulum di kelas, dan (2) efektivitas kegiatan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan belajar (Husain, 2012).

Prinsip efektivitas yang dikemukakan Suwilah (2014) adalah keberhasilan pelaksanaan kurikulum harus diperhatikan, baik kuantitas maupun kualitas. Keberhasilan kuantitas ditinjau dari komponen-komponen kurikulum, seperti tujuan, isi, proses belajar, dan evaluasi. Sedangkan keberhasilan kualitasnya dilihat dari hasil pelaksanaan kurikulum yang ada.

5. Prinsip Efisiensi

Prinsip efisien adalah suatu prinsip yang berhubungan dengan perbandingan antara tenaga, waktu dan suara, serta biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh (Husain, 2012). Dengan demikian dalam merancang atau mendesain perlu jelaskan secara konkret tentang sumber daya yang dibutuhkan dalam proses pendidikan sesuai dengan jangka waktu yang sudah ditetapkan dan dana untuk pembiayaan dalam mengimplementasi kurikulum.

Misalnya, rasionalitas jumlah peserta didik tidak sesuai dengan jumlah tenaga pendidik dan biaya yang diperlukan maka dalam mengimplementasikan kurikulum akan mengalami masalah.

Demikian pula, waktu perlu dianalisis dan dijadwalkan sesuai dengan kondisi pendidik yang ada di sekolah tersebut. Sehingga disimpulkan bahwa prinsip efektivitas kurikulum adalah guru dapat mengimplementasi kurikulum didalam kelas dan peserta didik dapat melaksanakan kegiatan belajar sesuai dengan tujuan, isi, proses belajar, dan evaluasi serta kualitas pelaksanaan kurikulum tersebut.

6. Prinsip Khusus.

Adapun prinsip khusus yang dikemukan oleh Suwilah, (2014), yaitu yang harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum, antara lain; prinsip keimanan, nilai-nilai budi pekerti luhur, penguasaan integrasi nasional, keseimbangan etika, logika, estetika, dan kinetika, kesamaan memperoleh kesempatan, abad pengetahuan dan teknologi informasi, pengembangan keterampilan hidup, berpusat pada anak, serta pendekatan menyeluruh dan kemitraan.

Mengkaji pendapat-pendapat tersebut, maka prinsip-prinsip kurikulum yang dikemukakan sangat penting sehingga dapat digabungkan menjadi enam prinsip, yaitu; (1) prinsip relevansi, (2) fleksibilitas, (3) kontinuitas, (4) efektivitas (5) efisien, dan (6) prinsip khusus.

Dalam dokumen Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Kejuruan (Halaman 37-41)