Brief History of Perum BULOG
Beberapa faktor yang mendorong terjadinya perubahan status hukum Perum BULOG adalah:
Pertama,
perubahan kebijakan pangan Pemerintah dan pemangkasan tugas dan fungsi Perum BULOG, sehingga hanya diperbolehkan menangani komoditas beras dan penghapusan monopoli impor, seperti yang tertuang dalam beberapa Keppres dan SK Menperindag sejak tahun 1998. Dalam Keppres terakhir tentang Perum BULOG menegaskan bahwa Perum BULOG harus beralih status menjadi BUMN selambat-lambatnya Mei 2003.
Kedua,
diberlakukannya beberapa Undang-Undang, khususnya UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan UU No. 22 Tahun 2000 tentang Otonomi Daerah yang membatasi kewenangan Pemerintah Pusat dan dihapusnya instansi vertikal.
Ketiga,
masyarakat luas menghendaki agar Perum BULOG terbebas dari unsur-unsur yang bertentangan dengan tuntutan reformasi bebas dari KKN dan bebas dari pengaruh partai politik tertentu.
Keempat
perubahan ekonomi global yang mengarah pada liberalisasi pasar, dalam Letter of Intent (LoI) yang ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dan IMF pada tahun 1998, secara khusus ditekankan perlunya perubahan status hukum Perum BULOG agar menjadi lembaga yang lebih efisien, transparan, dan akuntabel.
Sebagai BUMN, Perusahaan melakukan usaha- usaha berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Pemerintah tersebut dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
There are several factors which encourage the change of legal status of Perum BULOG:
Changing of Government’s food policy and reduction of Perum BULOG’s task and functions, so it is only permitted to manage rice commodites and the abolition of import monopoly, as stated in several Presidential Decrees (Keppres) and Minister of Industry and Trade Decrees (SK Menperindag) since year of 1998. In the last Presidential Decree regarding Perum BULOG, it is affirmed that Perum BULOG must change its status to State-Owned Enterprises (SOEs) within May 2003.
By the issued of several regulations, especially UU No.5 of year 1999 regarding Prohibition of Monopolistic Practice and UU No. 22 of year 2000 regarding Regional Autonomy which limiting the authority of Central Government and deletion of vertical instation.
People required that Perum BULOG free from elements which contrary to reformation requisition of free of Corruption, Collution, and Nepotism (KKN) and free of any political party influence.
The changes of global economic which led to market liberalization, in the Letter of Intent (LoI) signed by Indonesia Government and IMF in 1998, specifically it is emphasized the need of changing legal status of Perum BULOG in order to become more efficient, transparent, and accountable institution.
As a SOE, the Company conducts business according to the provisions of the said Government Regulation and other applicable laws and regulations.
First,
Third, Second,
Fourth,
MAKSUD, TUJUAN DAN KEGIATAN USAHA
Sesuai Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2016 tentang Perum BULOG, maksud, tujuan, serta kegiatan usaha adalah sebagai berikut:
1. Perum BULOG memiliki maksud dan tujuan untuk turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah dan Pemerintah Daerah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya terutama di bidang logistik pangan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa berdasarkan prinsip pengelolaan Perusahaan yang sehat.
2. Dalam melaksanakan maksud dan tujuan, Perum BULOG melakukan kegiatan usaha utama:
a. Produksi, meliputi:
1). Budi daya pangan beras dan pangan lainnya; dan
2). Industri berbasis pangan beras dan pangan lainnya.
b. Perdagangan, meliputi:
1). Perdagangan hasil budi daya pangan beras dan panganlainnya; dan
2). Perdagangan hasil industri berbasis pangan beras dan pangan lainnya serta turunannya.
c. Jasa, meliputi:
1). Pengelolaan dan pengembangan logistik;
2). Jasa pengolahan, jasa penyimpanan, jasa perawatan, dan jasa distribusi pangan beras dan pangan lainnya;
3). Pendidikan dan pelatihan di bidang pangan dan logistik;
4). Penelitian dan pengembangan di bidang pangan dan logistik;
5). Pengelolaan dan pelaksanaan angkutan dan distribusi;
6). Survei dan analisa terhadap mutu dan keamanan pangan; dan
7). Perawatan kualitas dan sanitasi pangan.
3. Selain kegiatan usaha utama, sepanjang mendukung secara finansial terhadap kegiatan usaha utama, Perum BULOG dapat melaksanakan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya yang sudah dimiliki dan/atau dikuasai Perum BULOG sebagaimana ditetapkan Menteri.
PURPOSE, OBJECTIVES AND BUSINESS ACTIVITIES
In accordance with Government Regulation No. 13 of year 2016 regarding Perum BULOG’s purpose, objectives, and business activities are as follows:
1. Perum BULOG has purpose and objectives to participate in implementing and supporting the Central and Regional Government policies and programs in economic and national development in general, especially on food logistics and optimization the utilize of company resources to produce goods and services based on principle of healthy company management
2. On implementing its purposes and objectives, Perum BULOG conducted main business activities:
a. Production, which includes:
• Rice and other foods cultivation; and
• Rice-based industries and other food industries
b. Trade, which includes:
• Trading of cultivation of rice and other food result; and
• Trading of rice-based industries and other food industries result and their down-stream product
c. Services, which include:
• Management and development of logistics
• Services of production, storage, maintenance, and distribution of rice and other foods;
• Education and training in foods and logistics;
• Research and development of foods and logistics sector;
• Management and implementation of transport and distribution;
• Survey and analyse on food quality and safety; and
• Quality care and food sanitation.
3. In addition of main business activities, as long as it supports financially to main business activities, Perum BULOG can carry out business activities to optimize the utilization of potential resources which already owned and/or controlled by Perum BULOG as being stipulated by Minister.
• Kegiatan Pelayanan Publik (PP)
Perum BULOG mendapat penugasan Pelayanan Publik (PP) atau Public Service Obligation (PSO) dari Pemerintah berupa stabilisasi harga dan pasokan berbagai komoditas pangan utama terintegrasi dari sisi hulu hingga ke hilir di seluruh wilayah Indonesia.
Dasar hukum penugasan tersebut adalah Peraturan Presiden (Perpres) No. 48 tahun 2016 dan Perpres No. 20 tahun 2017 (berlaku sementara dari bulan Februari s/d Agustus 2017), serta dasar teknis Instruksi Presiden No. 5 tahun 2015.
Komoditas penugasan Pelayanan Publik yang ditangani Perum BULOG, antara lain, beras, gula pasir, daging sapi dan kerbau, jagung pakan ternak, dan serta kedelai. Bentuk kegiatan penugasan dimulai dari pembelian komoditas di tingkat produsen sampai ke penyalurannya melalui berbagai kegiatan, seperti Beras untuk Rakyat Sejahtera (Rastra), Operasi Pasar (OP), hingga Gerakan Stabilisasi Pangan (GSP). Keseluruhan penugasan tersebut pada prinsipnya mendukung tiga pilar dari Ketahanan Pangan yaitu:
1. Pilar Ketersediaan.
Perum BULOG melaksanakan kebijakan pembelian komoditas pangan pokok dengan ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) melalui kegiatan pengadaan Dalam Negeri (DN).
Tujuannya untuk menumbuhkan semangat petani dalam memproduksi tanaman pangan sehingga dapat menjaga kecukupan stok di masyarakat. Manfaat lain dari pengadaan DN antara lain (1) sebagai jaminan pasar; bahwa pengadaan DN berfungsi menyerap surplus selama panen, misalnya untuk beras sebesar 1,5 – 3,6 juta ton setara beras/tahun atau 5–9%
dari total produksi/tahun, (2) sebagai jaminan harga, bahwa pembelian komoditas yang dilakukan oleh BULOG mampu mengangkat harga produsen selama panen berlangsung
• Public Service Activities (PP)
Perum BULOG received Public Service Obligation (PSO) from the Government in the form of price stabilization and supply of main food commodities integrated from upstream to downstream on all parts of Indonesia. The legal basis for the assignment is the Presidential Regulation (Perpres) No. 48 Year 2016 and Presidential Regulation No.
20 Year 2017 (valid from February to August 2017), and the technical basis based on the Presidential Instruction No. 5 Year 2015.
Commodities of Public Service assignment handled by Perum BULOG, amongst others, rice, sugar, beef and buffalo, corn fodder, and soybean. Form of assignment activities starting from the purchase of commodities at the producer level to distribution through various activities, such as Rice for the Poor People (Rastra), Market Operation (OP), to the Food Stabilization Movement (GSP). The overall assignment in principle supports three pillars of Food Security namely:
1. Pillar Availability..
Perum BULOG implements the policy of purchasing basic food commodities with the provision of Government Purchase Price (HPP) through Domestic Procurement (DN). The goal is to foster the spirit of farmers in producing food crops so as to maintain adequate stock in the community. Other benefits of procuring DN include (1) as market guarantees; that the procurement of the DN serves to absorb the surplus during the harvest, for example for rice of 1.5 - 3.6 million tons of rice equivalent / year or 5-9% of the total production / year, (2) as a price guarantee, that commodity purchases made by BULOG is able to lift producer prices Selain itu, berdasarkan Instruksi Presiden
(Inpres) No. 2 Tahun 2005 tanggal 2 Maret 2005 tentang Kebijakan Perberasan Nasional dalam instruksi No. 46 disebutkan bahwa pelaksanaan pembelian gabah oleh pemerintah secara nasional dilakukan oleh Perum BULOG.
Moreover, based on Presidential Instruction (Inpres) No. 2 of year 2005 regarding the Policies of National Rice in instruction No. 46 is mentioned that implementation of purchasing of grain by government nationally is conducted by Perum BULOG.