• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simpulan

Dalam dokumen '$1 3(0(/$-$5$1 .('8$ (Halaman 82-87)

74 Prosiding Seminar Leksikografi Indonesia

Sinclair, J. (2004). Trust the Text: Language, corpus and discourse.

London: Routledge.

Svartvik, J. (2007). Corpus Linguistics 25+ Years On. Dalam R. Facchineti (ed.) Corpus Linguistics 25 Years On. Amsterdam: Rodopi, 11-25.

West, M. (1953). A General Service List of English Words. Longman, London.

76 Prosiding Seminar Leksikografi Indonesia

PENYUSUNAN KAMUS TEMATIK TINGKAT A1-A2:

KAJIAN PERBANDINGAN BUKU AJAR ALA CEFR/CECR (THEMATIC DICTIONARY MAKING FOR A1-A2 LEVELS:

COMPARISON STUDY OF MANUALS ACCORDING TO CEFR/CECR)

Eri Susanto

Institut Français d’Indonésie (IFI) - Surabaya

[email protected]

Almira F. Artha Universitas Airlangga (UA)

[email protected]

Abstrak

Kerangka Acuan Umum Eropa untuk Bahasa (CECR/CEFR) telah menjadi rujukan untuk pemelajaran bahasa kedua, atau bahasa asing dalam pelbagai bahasa. Terdapat 40 bahasa di dunia, seperti bahasa-bahasa di Eropa (Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Portugis, Spanyol, dsb.) dan bahasa di Asia (Arab, Ibrani, Jepang, Korea, Mandarin, Turki, Indonesia, dsb.), dan bahkan bahasa Esperanto menggunakan kerangka ini sebagai dasar pemelajaran, pengajaran, dan ujian. Penelitian ini menyediakan sumber data buku ajar dengan tingkat A1 dan A2 bahasa Inggris (Headway dari Oxford University), Prancis (VO dari Maison de Langues), dan Indonesia (BIPA Sahabatku Indonesia dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa pada 2016) dengan pokok bahasan tematik kosakata masing-masing buku ajar yang terdapat pada tabel isi dengan tujuan untuk membandingkan ketiganya dengan merujuk pada kerangka acuan umum Eropa. Penelitian ini diharapkan dapat membantu penyusunan kamus tematik kosakata apa saja di tingkat A1 dan A2 dalam buku ajar Bahasa Inggris, Prancis, dan Indonesia.

Dalam penelitian ini ditemukan bahwa ketiga buku ajar tersebut memaparkan secara berbeda persebaran tematiknya, meskipun menggunakan kerangka acuan yang sama. Masing-masing memiliki improvisasi dalam peletakan tematik untuk bab yang dituju. Dari sini, muncullah pembahasan perbedaan tematik yang menarik yang selanjutnya CEFR/CECR dapat dirujuk. Meski demikian, CEFR/CECR tidak memberikan daftar tematik secara terperinci. Dari ketiga buku ajar tersebut, dapat disimpulkan beberapa tematik paling umum yang bisa menjadi acuan, yakni (1) kebahasaan, (2) diri/liyan, (3) benda/kejadian/tempat sekitar, (4) kegiatan/selera, (5) kesan, (6) transaksi. Oleh karena itu, perlu kiranya pembuatan kamus tematik tribahasa, yakni Indonesia, Prancis, dan Inggris guna memudahkan pemelajar asing atau pemelajar bahasa kedua.

78 Prosiding Seminar Leksikografi Indonesia

Kata kunci: tematik, perbandingan, kosakata, kosakata tematik, CEFR, CECR, A1, A2, kamus.

Abstract

Common European Framework of Reference for Languages (CECR/CEFR) has become a reference for second language learning, or foreign language, in various languages. There are 40 languages in the world, such as languages in Europe (English, French, German, Italy, Portuguese, Spain, etc.) and languages in Asia (Arab, Hebrew, Japanese, Korean, Mandarin, Turkish, Indonesian, etc.) and even Esperanto uses this framework as a basis for learning, teaching, and testing. This research provides a textbook data source with A1 and A2 English level (Headway of the University of Oxford), French (VO of Maison de Langues), and Indonesian (BIPA Sahabatku Indonesia of the Agency for Language Development and Cultivation published in 2016) with thematic subject of vocabulary of each textbook found in the table of contents in order to compare the three based on the Common European Framework of Reference. This research is expected to help the compiling of any vocabulary thematic dictionary at A1 and A2 level in English, French, and Indonesian textbooks. In this research, it is found that the three textbooks present the thematic distribution differently, even though they use the same framework of reference. Each has their own improvisation in the thematic placement for the intended chapter.

From here, an interesting discussion of thematic differences emerges of which the CEFR/CECR could be referred to. However, the CEFR/CECR does not provide thematic lists in detail. Of the three textbooks, some of the most common thematic that can become references are (1) language, (2) self, (3) objects/events/surrounding places, (4) activities/preferences, (6) transaction. Therefore, it is necessary to create a trilingual thematic dictionary, namely Indonesian, French, and English, in order to facilitate the foreign or second language learners.

Keywords: thematic, comparison, vocabulary, thematic vocabulary, CEFR, CECR, A1, A2, dictionary.

I. Pendahuluan

Buku ajar bahasa kedua ataupun bahasa asing kini mulai merujuk ke Kerangka Acuan Umum Eropa untuk Bahasa atau Common European Framework of Reference for Language atau Cadre européen commun de référence pour les langues (selanjutnya disebut CEFR/CECR) yang disusun oleh Dewan Eropa (Council of Europe atau Conseil de l’Europe). Terdapat

40 bahasa di dunia, seperti bahasa-bahasa di Eropa (Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Portugis, Spanyol, dsb.) dan bahasa di Asia (Arab, Ibrani, Jepang, Korea, Mandarin, Turki, Indonesia, dsb.), dan bahkan bahkan bahasa Esperanto menggunakan kerangka ini sebagai dasar pemelajaran, pengajaran, dan ujian (Council of Europe Portal 2017).

Kerangka acuan tersebut membagi tingkat kebahasaan dalam enam jenjang, yakni A1 (Breakthrough/Introductif ou découverte), A2 (Waystage/Intermédiaire ou de survie), B1 (Threshold/Niveau seuil), B2 (Vantage/Avancé ou indépendant), C1 (Effective Operational Proficiency/Autonome), dan C2 (Mastery/Maîtrise). Dari enam jenjang tersebut, terdapat tiga jenjang utama, yakni tingkat A (Basic User/Utilisateur élémentaire), tingkat B (Independent User/Utilisateur indépendant), dan tingkat C (Proficient User/Utilisateur expérimenté) (Conseil de l’Europe 2001:25; Council of Europe 2001:23).

Penelitian ini menyediakan sumber data buku ajar dengan tingkat A1 dan A2 bahasa Inggris (Headway/HW dari Universitas Oxford), Prancis (Version Originale/VO dari Maison de Langues), dan Indonesia (BIPA Sahabatku Indonesia dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa pada 2016). Penelitian ini diharapkan dapat membantu penyusunan kamus dengan rincian tematik kosakata tingkat A1-A2 dalam buku ajar Bahasa Inggris, Prancis, dan Indonesia. Selanjutnya, salah satu unsur terpenting dalam pembuatan kamus menurut Atkins (1992) adalah tujuannya. Tujuan penyusuan kamus tematik dalam penelitian ini adalah memberikan layanan kemudahan bagi pemelajar pemula.

Terkait penelitian kamus tematik, saat ini jumlahnya sangat terbatas, terlebih dalam pembuatan kamus tematik dwibahasa yang menyangkut ranah pendidikan. Satu penelitian terkait kamus tematik ditulis oleh Ghalekhani dan Khaksar (2015) yang membahas tematik dan etimologi nama genera air dan burung dalam ajaran Budha Iran.

Dalam dokumen '$1 3(0(/$-$5$1 .('8$ (Halaman 82-87)