• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistematika Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN

H. Sistematika Pembahasan

tersebut.62 Triangulasi yang diperguanakan adalah triangulasi sumber, dan triangulasi metode. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara:

1) Membandingakan berbagai sumber yang berbeda. Hal itu dapat dicapai dengan membandingakan hasil wawancara dengan pengamatan, membandingakan apa yang dikatakan orang dengan apa yang dikatakan pribadi, membandingakan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, dan yang terkahir membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan. Sedangkan triangulasi metode adalah dengan cara membandingakan hasil yang telah didapat dengan penjelasan-penjelasan lain yang memiliki kesamaan tema.63

diangkat oleh peneliti dengan harapan dapat memberikan kontribusi kedepannya, berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.

BAB II

PRAKTIK PERJANJIAN PENGGUNAAN JARINGAN INTERNET INDIHOME SECARA PARALEL DI DESA TELAGA WARU

KABUPATEN LOMBOK BARAT A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum Desa Telaga Waru64 a. Sejarah Desa Telaga Waru

Desa Telaga Waru merupakan selah satu Desa dari 12 Desa yang ada diwilayah Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat. Pada awal berdirinya, Desa Telaga Waru merupakan bagian wilayah Kecamatan Kediri, setelah pada Tahun 1984 Kecamatan Labuapi menjadi kecamatan yang difinitif, maka karena letak geografisnya Desa Telaga Waru masuk dalam wilayah Kecamatan Labuapi dengan luas:

2.029,53 Ha dan terdiri dari 3 (Tiga) Dusun yaitu Dusun Labuapi, Telaga Waru, dan Paokkambut.

Menurut sejarahnya Desa Telaga Waru telah ada sejak tahun 1931, dengan cikal bakal pendirinya adalah Amaq Kesiman bersama tokoh-tohoh masyarakat pada masa itu.

Nama Telaga Waru diambil dari Bahasa sasak yang berasal dari kata “TELAGA” dan “WARU” dimana “TELAGA”

yang artinya KOLAM atau TEMPAT PEMANDIAN ORANG BANYAK dan “WARU” adalah nama pohon yaitu pohon yang rindang karena daunnya besar-besar sehingga menjadi simbol kesejahteraan bagi warga Desa, atas dasar filosofi tersebut warga masyarakat sepakat menamakan Desa Telaga Waru sampai saat ini.

Desa Telaga Waru terdiri dari 3 (tiga) Dusun yaitu:

1) Dusun Telaga Waru 2) Dusun Paok Kambut 3) Dusun Labuapi

Pada Tahun 1998 Desa Telaga Waru dikemukakan menjadi dua Desa yaitu Desa Telaga Waru dan Desa

64Desa Telaga Waru, “Profil Desa Telaga Waru Tahun 2019”, dikutip Tanggal 21 Januari 2021, 11.00 Wita.

Labuapi, sehingga Desa Telaga Waru dimekarkan menjadi 2 (dua) Desa yaitu Desa Telaga Waru dan Desa Labuapi, sehingga Desa Telaga Waru menjadi 2 (dua) Dusun yaitu:

a. Dusun Telaga Waru b. Dusun Paok Kambut

Berdasarkan Undang-Undang No 22 tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah pada tahun 2001 Desa Telaga Waru melaksanakan pemekaran Dusun Telaga Waru menjadi 4 (empat) Dusun yaitu:

1) Dusun Telaga Waru 2) Dusun Paok Kambut

3) Dusun Bumi Harapan Permai 4) Dusun Gubuk Ide

Menurut sesepuh Desa Telaga Waru dan tokoh masyarakat, sejarah pemerintah di Desa Telaga Waru adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Daftar nama kepala Desa yang pernah menjabat di Desa Telga Waru

No Nama Keterangan

1. Amaq Kesiman (Alm) Kepala Desa Pertama 2. Amaq Bade (Alm) Kepala Desa Kedua 3. Amaq Madinah (Alm) Kepala Desa Ketiga 4. H. Akmal (Alm) Kepala Desa Keemapat 5. H. Mukhtar (Alm) Kepala Desa Kelima 6. H. Abdussatar (Alm) Kepala Desa keenam 7. H. Bahrain Amjad (Alm) Kepala Desa ketujuh 8. H. Ach. Taufik Gufran.

SH.

Kepala Desa Kedelapan 9. Dahri Alim Supriadi Kepala Desa

Kesembilan

10. H. Hotman Kepala Desa Sekarang b. Letak dan Kondisi Geografis Desa Telaga Waru

1) Keadaan Geografis Desa Telaga Waru

Secara geografis Desa Telaga Waru terletak apada posisi -8.634.308 Lintang Selatan dan 116.095.873 Bujur Timur. Secara administrative, wilayah Desa Telaga Waru Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat, terletak dibagian barat wilayah Kecamatan Labuapi dengan batas-batas wilayah:

a) Sebelah Utara: Desa Terong Tawah

b) Sebelah Selatan: Desa Banyumulek, Kec. Kediri c) Sebelah Barat: Desa Karang Bongkot

d) Sebelah Timur: Desa Labuapi

Kantor kepala Desa berada di wilayah Dusun Paokkambut sekaligus sebagai pusat pemerintahan, mempunyai luas wilayah 224 Ha yang terdiri dari area persawahan seluas 96 Ha, area permukiman seluas 115 Ha dan lain-lain seluas 13 Ha.

2) Keadaan Geografis Desa Telaga Waru

Berdasarkan data administrasi pemerintah Desa tahun 2016 jumlah penduduk Desa Telaga Waru adalah terdiri dari:

a) Laki-laki: 2. 820 jiwa b) Perempuan: 2. 796 jiwa c) Jumlah KK: 1. 915 KK Jarak tempuh Desa Telaga Waru:

a) Kekecamatan

b) Keibu Kota Kabupaten c) Keibu Kota Provinsi

Ditinjau dari segi agama dan kepercayaan masyarakat Desa Telaga Waru mayoritas beragama Islam, dengan rincian data sebagai berikut:

a) Islam: 5. 554 Orang b) Kristen: 7 Orang c) Katolik: 5 Orang d) Hindu: 50 Orang e) Budha: - Orang

c. Visi Misi Desa Telaga Waru

1) Visi Desa Telaga Waru antara lain:

Proses penyusunan RPJM Desa (Rencana Pembangunan Jangka Menengah), DesaTelaga Waru sebagai pedoman program kerja pemerintah Desa Telaga Waru ini dilakukan oleh lembaga-lembaga tingkat Desa dan seluruh warga masyarakat Desa manapun para pihak yang berkepentingan. RPJM Desa adalah pedoman program kerja untuk masa lima tahun yang merupakan turunan dari sebuah cita-cita yang ingin dicapai di masa depan oleh segenap warga masyarakat Desa Telaga Waru cita-cita masa depan sebagai tujuan jangka panjang yang ingin diraih Desa Telaga Waru. Cita-cita masa depan Desa Telaga Waru disebut juga sebagai visi Desa Telaga Waru.

Bersamaan dengan penetapan RPJM Desa Telaga Waru, dirumuskan dan ditetapkan juga visi Desa Telaga Waru yakni “Membangun tata kelola pemerintahan Desa yang baik dan bersih untuk mewujudkan Desa Telaga Waru maju, beriman dan sejahtera”.

2) Misi Desa Telaga Waru antara lain sebagai berikut:

a) Menyelenggarakan pemerintah Desa yang amanah, bersih, dan bebas dari KKN dengan melayani, mengayomi masyarakat dengan sepenuhnya.

b) Meningkatkan perekonomian masyarakat Desa melalui penciptaan lapangan kerja dengan 25 program unggulan yang berbasis pada potensi Desa.

c) Membanguna mental spritual bagi aparatur dan masyarakat Desa untuk mewujudkan Desa Telaga Waru menjadi Desa yang maju beriman dan sejahtera.

d) Meningkatkan ketertiban dan keamanan serta menaati dan menghormati hukum Negara dan

hukum adat yang berasaskan gotong royong dan kekelurgaan.

e) Mengembangkan dan memberdayakan seluruh potensi Desa, untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat Desa Telaga Waru demi terciptanya desa.

d. Struktur Pemerintahan Desa Telaga Waru

Wilayah Desa Telaga Waru terdiri sari 4 Dusun difinitif dan 3 Dusun. Persiapan yang masing-masing dimimpin oleh seorang kepala Dusun. Posisi kepala Dusun menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas Desa kepada aparat ini. Dalam rangka memaksimalkan fungsi pelayanan terhadap masyarakat di Desa Telaga Waru.

Adapun Dusun yang ada di Desa Telaga Waru adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2

Daftar nama Dusun Desa Telaga Waru

No Nama Dusun Kepala Desa Keterangan 1. Telaga Waru H. Ilham Sobri Difinitip 2. Paok Kambut Mawardi Hadi Difinitip 3. Gubuk Ide Ahmad Husni Difinitip

4. Bhp L. Widjohan Difinitip

5. Telaga Waru Tengah Junaidi Persiapan 6. Telaga Waru Selatan Mahnun Persiapan 7. Telaga Waru Biru Muslim Persiapan

Dari 7 (tujuh) Kepala Dusun tersebut terbagi menjadi 21 RT (Rukun Tetangga). Keberadaan RT sebagai bagian dari satuan wilayah Desa Telaga Waru, pemerintah Desa Telaga Waru memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut, terutama terkait hubungannya dengan pemerintahan pada level di atasnya. Dari kumpulan RT inilah sebuah RW (Rukum Warga) terbentuk.

Terkait dengan struktur organisasi pemerintahan Desa Telaga Waru sebagimana tergambar berdasarkan tabel berikut ini:

Tabel 2.3

Struktur Desa Telaga Waru KEPALA DESA

H. Hotaman

SEKRETARIS Muktazimbillah

Kaur Perencanaan Samsul Hanan Kaur Keuangan

Nurul Hidayah, S.Pd Kaur TU dan Umum

Khaerul Nisa

Kasi Pemerintahan Saefudin Azhar

Kasi Kesejahteraan L. Heru Anjasuwari

Kasi Pelayanan Sahnun

Dusun Telagawaru H. Ilham Sobri

Dusun Paok Kambut Mawardi Hadi

Dusun Gubug Aida Ahmad Husni

Dusun BHP L. Widjohan

e. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya Desa Telaga Waru 1) Kondisi Sosial

Mayoritas mata pencarian penduduk Desa Telaga Waru bergerak dibidang pertanian. Permasyarakatan yang sering muncul berkaitan dengan mata pencarian penduduk adalah tersedianya lapangan pekerjaan yang kurang memadai dengan perkembangan penduduk sebagaimana tertuang dalam perencanaan pembangunan Daerah Kabupaten Lombok Barat. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan Desa adalah melakukan usaha perluasan kesempatan kerja dengan melakukan pemungutan usaha kecil. pemberian kredit sebagai modal untuk pengembangan usaha khususnya di bidang perdagangan, memberikan pelatihan kewirausahaan dan pelatihan kerja.

Tingkat angka kemiskinan Desa Telaga Waru yang masih tinggi menjadikan Desa Telaga Waru harus bisa mencari peluang lain yang bisa menunjang pemungutan taraf ekonomi bagi masyarakat. banyaknya kegiatan ormas di Desa Telaga Waru seperti Remaja Masjid, Karang Taruna, Yasinan, Tahlilan, Selakaran, Zikir Zaman, Balita, Posyandu, Kelompok Arisan, dan lain- lain. Merupakan asset desa yang bermanfaat untuk dijadikan media penyampaian informasi dalam setiap proses pembangunan Desa pada masyarakat.

Fasilitas pendidikan yang ada di Desa Telaga Waru dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:

Tabel 2.4

F

asilitas pendidikan dan kesehatan No

Jenis Fasilitas Pendidikan

Jumlah No

Jenis Fasilitas Kesehatan

Jumlah

1. Gedung TK 1 1 Pustu 1

2. Gedung PAUD

3 2 Posyandu 6

3. Gedung SD 3 3 Polindes 1 4. Gedung

SMP

2 5. Gedung

SMA

3

2) Kondisi Ekonomi Desa Telaga Waru

Kekayaan Sumber Daya Alam yang ada di Desa Telaga Waru amat sangat mendukung baik segi pengembangan ekonomi maupun sosial budaya.

Pendapatan Desa merupakan jumlah keseluruhan pemerintah Desa yang didukung dalam APBDes setiap tahun anggaran pemerintah Desa Telaga Waru No 3 Tahun 2018 bahwa sumber pendapatan Desa:

a) Sumber Pendapatan Desa

1) Pendapatan asli Desa Terdiri dari hasil kekayaan Desa, hasil swadaya dan partisipasi, hasil gotong royong dan lain-lain pendapatan asil Desa yang sah.

2) Bagi hasil pajak Daerah Kabupaten paling sedikit 10% untuk Desa dan dari retribusi kabupaten sebagaian diperuntukkan asli Desa yang merupakan pembagian untuk setiap Desa secara proposal.

3) Bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan Daerah yang diterima oleh kebutuhan untuk Desa paling sedikit 10%

yang membagiannya untuk setiap Desa Secara proprosional yang merupakan alokasi dana Desa.

4) Bantuan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan urusan Pemerintah.

5) Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat.

b) Bantuan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d disalurkan melalui kas Desa.

c) Sumber pendapatan Desa yang telah dimiliki dan dikelola oleh Desa tidak dibenarkan diambil alih oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah.

Adapun kekayaan Desa terdiri dari:

a) Tanah kas Desa

b) Bangunan Desa yang dikelola Desa c) Lain-lain kekayaan milik Desa

Desa Telaga Waru sebagaian besar mata pencarian penduduknya adalah petani yang mayoritas memeluk agama Islam dan juga memiliki kebutuhan terhadap adat dan tradisi. Tingkat pendapatan rata-rata penduduk Desa Telaga Waru Rp. 800.000. secara umum mata pencarian warga masyarakat Desa Telaga Waru dapat terdifinisi ke dalam beberapa sektor yaitu pertanian, jasa/perdagangan, industri, pegawai negeri sipil dan lain-lain.

3) Kondisi Budaya Desa Telaga Waru

Dengan adanya perubahan dinamika politik dan sisitem politik di Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis. Dalam konteks politik lokal Desa Telaga Waru, hal ini tergambar dalam pemilihan kepala Desa dan pemilihan-pemilihan lain (Pileg, Pilpres, Pilkada, dan Pilgub) yang juga melibatkan warga masyarakat Desa secara umum.

Khusus untuk pemilihan kepala Desa Telaga Waru, sebagaimana tradisi kepala Desa di Jawa, biasanya para pesertanya adalah mereka yang memiliki hubungan dengan elit kepala Desa yanag lama. Hal ini

tidak terlepas dari anggapan masyarakat banyak di Desa- Desa bahwa jabatan kepala Desa adalah jabatan garis tangan keluarga-keluarga tersebut.

Jabatan kepala Desa merupakan jabatan yang tidak serta merata dapat diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilih karena kecerdasan, atas kerja, kejujuran, dan kedekatannya dengan warga Desa. Kepala Desa bisa diganti sebelum masa jabatannya habis, jika ia melanggar peraturan maupun norma-norma yang berlaku. Begitu juga ia bisa diganti jika ia berhalangan tetap. Karena demikian, maka setiap orang yang memiliki dan memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam perundang-undangan dan peraturan yang berlaku, bisa memgajukan diri untuk mendaftar menjadi kandidat kepala Desa. Pemilih kepala Desa bagi warga masyarakat Desa Telaga Waru seperti acara perayaan Desa.

Walaupun pola kepemilikan ada di kepala Desa namun mekanisme pengambilan keputusan selalu ada pelibatan masyarakat baik lewat lembaga resmi Desa seperti Badan Permusyawaratan Desa maupun lewat masyarakat langsung. Dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di wilayah Desa Telaga Waru mengedepankan pola kepemimpinan yang demokratis.

Berdasarkan deskripsi beberapa di atas, dapat dipahami bahwa Desa Telaga Waru mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepememimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan sistem politik demokratis kedalam kehidupan politik lokal. Tetapi terhadap minat politik daerah dan nasional dalam kehidupan keseharian masyarakat Desa Telaga Waru kurang mempunyai greget, terutama yang berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan, dan kepentingan masyarakat secara langsung.

2. Gambaran Umum PT. Telekomunikasi Indonesia Cabang Mataram

a. Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia Cabang Mataram PT. Telekomunikasi Indonesia, merupakan perusahaan penyediaan layanan telekomunikasi terkemukak di Indonesia.

PT. Telekomunikasi ialah badan umum milik Negara (BUMN) yang menyediakan beragam layanan telekomunikasi seperti, interkoneksi, jaringan, data, internet serta lain sebaginya. Tujuannya adalah untuk memberikan layanan jaringan telekomunikasi yang handal serta layanan telekomunikasi dan informasi berkualitas tinggi.

Layanan telepon mulai diperkenalkan pada tahun 1882, sampai dengan 1906, laynan telepon disediakan oleh perusahaan swasta dengan lisensi pemerintah selama 25 tahun. Pada tahun 1906 pemerintah colonial belanda membentuk lembaga pemerintahan untuk mengendalikan seluruh layanan pos dan telekomunikasi di Indonesia. Pada tahun 1961 sebagian besar dari layanan ini dilakukan kepada perusahaan milik negara.

Selanjutnya pada tahun 1991, perusahaan umum telekomunikasi yang bergerak sebagai penyedia layanan telekomunikasi domestik dan internasional serta PT. Industri Telekomunikasi Indonesia. yang mengalami perubahan status yaitu menjadi TELKOM terbatas milik negara dengan nama perusahaan TELKOM (persero) PT. Telekomunikasi Indonesia. Sebelum pada tahun 1995 operasi bisnis TELKOM dibagi kedalam dua belas wilayah operasi, yang dikenal sebagai wilayah telekomunikasi atau witel. Witel bertanggung jawab penuh terhadap seluruh aspek bisnis di wilayah masing-masing, mulai dari penyedia layanan telepon sehingga menejemendan keamanan properti.

Kemudian pada tahun 1999, industri telekomunikasi mengalami perubahan signifikan. Undang-undang Telekomunikasi No. 36 (undang-undang telekomunikasi) yang berlaku efektif pada bulan September 2000 merupakan

pedoman yang mengatur reformasi industri telekomunikasi, termasuk liberalisasi industry, memfasilitasi masuknya pemain baru dan menumbuhkan persaingan usaha yang sehat.

Untuk memelihara dan mempertahankan pertumbuhan PT. TELKOM di lingkungan industri yang kompetitif, PT.

TELKOM bertransformasi dari perusahaan infocomn menjadi perusahaan TIME (Telekomunikasi, informasi, media, edutainment). dengan mempertahankan bisnis legacy dan mengembangkan bisnis new wave. New TELKOM telah diperkenalkan pada publik pada tanggal 23 Oktober 2009.

PT. TELKOM berkomitmen untuk memberikan ke seluruh pelanggan PT. TELKOM kepercayaan diri untuk menjalani kehidupan yang mereka pilih, sesuai dengan cara dan waktu mereka.

Pada tahuun 2010, PT.TELKOM menyelesaikan proyek kabel serat optik bawah laut pada April 2010 yang menghubungkan jawa, Kalimantan, selawesi, dempasar, dan mataram. Pada tahun 2012PT. TELKOM meningkatkan pembangunan Indonesia wi-fi merealisasikan “Indonesia digital network” PT. TELKOM melakukan perubahan bisnis dari TIME menjadi TIMES untuk meningkatkan business value creation. PT. TELKOM mulai beroperasi di delapan negara pada tahun 2013 termasuk Hongkong, macau, timor leste, Australia, Myanmar, Malaysia, Taiwan, dan amerika serikat.

Hingga pada tahun 2014, PT. TELKOM kembali memperbarui logo, selain itu Telkom melalui etnis anak, Telkom, adalah operator pertama di Indonesia yang meluncurkan layanan 4G secara komersial di bulan Desember 2014. Measuki tahun 2015, PT. TELKOM meluncurkan indihome, yang terutama menawarkan layanan

akses internet, telepon tetap kabel (telepon rumah), dan TV interaktif (TV kabel Usee TV).65

b. Visi misi Visi

Menjadi digital telco pilihan untuk memajukan masyarakat Misi

1) Mempercepatan pembangunan infastruktur dan plarform digital cerdas yang berkelanjutan, ekonomis, daan dapat diakses oleh seluruh masyarakat

2) Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong kemampuan digital dan tingkat adopsi digital bangsa

3) Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman digital pelanggan terbaik

PT. Telekomunikasi Indonesia merupakan perusahaan penyedia layanan

B. Praktik Perjanjian Penggunaan Jaringan Internet Indihome