• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

2.1.3 Tanda dan Gejala Kehamilan

6. Plasenta

Plasentasi merupakan proses akhir terjadinya proses kehamilan, yang dimana placenta adalah bagian terpenting untuk janin yang terbentuk pada 2 minggu setelah pembuahan (Saifuddin, 2015).

Pembentukan plasenta, nidasi dan implantasi terjadi pada bagian fundus uteri di dinding depan atau belakang. Pada blastula, penyebaran sel trofoblas yang tumbuh tidak rata, sehingga bagian blastula dengan inner cell mass akan tertanam ke dalam endometrium. Sel trofoblas menghancurkan endometrium sampai terjadi pembentukan plasenta yang berasal dari primer vili korealis.

Terjadinya nidasi (implantasi) mendorong sel blastula mengadakan diferensiasi. Sel yang dekat dengan ruangan eksoselom membentuk

“entoderm” dan yolk sac (kantong kuning telur) sedangkan sel lain membentuk “ektoderm” dan ruangan amnion. Plat embrio (embryonal plate) terbentuk di antara dua ruang yaitu ruang amnion dan kantung yolk sac. Plat embrio terdiri dari unsur ektoderm, entoderm, dan mesoderm. Ruangan amnion dengan cepat mendekati korion sehingga jaringan yang terdapat diantara amnion dan embrio padat dan berkembang menjadi tali pusat. Plasenta yang normal memiliki karakteristik seperti bentuk bundar atau oval, diameter 15- 25 cm, tebal 3-5 cm dan berat rata-rata 500-600 gr (Dewi, 2015).

Terakhir soerang wanita sebelum hamil, HPHT yang tepat adalah tanggal dimana ibu baru mengeluarkan darah menstruasi dengan frekuensi lama seperti menstruasi biasa. HPHT dapat digunakan sebagai perhitungan usia kehamilan dan taksiran persalinan. Usia kehamilan dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Tanggal ANC-HPHT X 4 1/3 = Usia Kehamilan.

Sedangkan untuk HPL dapat diperkirakan menggunakan teori Neagle, yaitu :

(1) Bila HPHT antara bulan Januari sampai Maret (Hari+7) (Bulan+9) = Taksiran Persalinan (2) Bila HPHT antara bulan April sampai Desember

(Hari+7) (Bulan-3) (Tahun+1) = Taksiran Persalinan

(Sri Widiatiningsih & Christin Hiyana Tunggu Dewi, 2017).

b) Mual (nausea) dan Muntah (vomiting)

Pengaruh hormon estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari yang disebut dengan morning sickness. Akibat mual dan muntah ini nafsu makan menjadi berkurang. Dalam batas yang fisiologis hal ini dapat diatasi Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis Untuk mengatasinya ibu dapat diberi makanan ringan yang mudah dicerna dan tidak berbau menyengat (Kumalasari, 2015).

c) Perubahan Payudara

Akibat stimulasi prolaktin, payudara mensekresi kolostrum, biasanya setelah kehamilan lebih dari 16 minggu (Sartika, 2016).

Pengaruh hormon estrogen–progesteron dan somatotropin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara.

Payudara membesar dan tegang, ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama (Kumalasari, 2015).

d) Sering miksi

Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.

2. Tanda Mungkin (Probability Sign)

Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada wanita hamil.

a) Abdomen Membesar

Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan (Hani dkk, 2015).

b) Tanda Hegar dan Goodells

Tanda hegar yaitu melunaknya isthmus uteri (daerah yang mempertemukan leher rahim dan badan rahim) karena selama masa hamil, dinding-dinding otot rahim menjadi kuat dan elastis sehingga saat dilakukan pemeriksaan dalam akan teraba lunak dan terjadi antara usia 6-8 minggu kehamilan dan tanda goodells yaitu melunaknya serviks akibat pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan masa dan kandungan air meningkat sehingga membuat serviks menjadi lebih lunak (Kumalasari, 2015).

c) Tanda Piscaceck

Merupakan pembesaran asimetris pada bentuk uterus hamil didaerah fundus dimana terjadi implantasi tampak lebih menonjol disebabkan oleh hyperemi setempat karena hormonal. Terjadi pada minggu ke-8 hingga ke-10 (Mochtar, 2015).

d) Tanda Chadwicks

Tanda yang berwarna kebiru-biruan ini dapat terlihat saat melakukan pemeriksaan, adanya perubahan dari vagina dan vulva hingga minggu ke 8 karena peningkatan vasekularitas dan pengaruh hormon estrogen pada vagina. Tanda ini tidak

dipertimbangkan sebagai tanda pasti, karena pada kelainan rahim tanda ini dapat diindikasikan sebagai pertumbuhan tumor (Kumalasari, 2015).

e) Kontraksi Braxton Hicks

Merupakan peregangan sel-sel otot uterus akibat meningkatnya oksitosin di dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadic, tidak nyeri biasanya timbul pada kehamilan delapan minggu, tetapi baru dapat di amati dari pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga. Kontraksi ini akan terus meningkat frekuensinya. Lamanya dan kekuatannya sampai mendekati persalinan (Hani dkk, 2015).

f) Teraba Ballotement

Kekuatan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa. Hal ini harus ada pada pemeriksaan kehamilan karena perabaan bagian seperti bentuk janin saja tidak cukup karena dapat saja merupakan nyoma uteri (Hani dkk, 2015).

3. Tanda Pasti (Positive Sign)

Tanda pasti adalah yang menunjukkan langsung keberadaan janin yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa.

a) Gerakan janin dalam Rahim

Gerakan janin ini harus dapat teraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan janin baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu (Hani dkk, 2015).

b) Denyut Jantung Janin

Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat Fetal Elektrocardiograf (misalnya dopler). Dengan stetoskop laenec, DJJ baru dapat didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu (Manuaba, 2013).

c) Bagian-Bagian Janin

Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin yaitu (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan trimester akhir. Bagian janin ini dapat dilihat dengan sempurna menggunakan USG (Ultrasonografi) serta DJJ bisa didengar pada usia kehamilan 7 minggu (Manuaba, 2013).