BAB III METODE PENELITIAN
G. Tahap Penelitian
Tahapan penelitian ini dibagi menjadi 3 yaitu tahap pra lapangan tahap penelitian lapangan, dan tahap analisis data :77
1. Tahap Pra Lapangan
Tahap pra lapangan adalah tahapan persiapan sebelum melakukan penelitian lapangan. Dalam tahap pra lapangan ada langka-langkah yang perlu diperhatikan yaitu:
a) Menyusun Rancangan Penelitian
Pada tahap ini adalah penyusunan metode dan teknik penelitian serta landasan teori yang digunakan. Dalam penelitian ini, peneliti
75 Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa.
(Solo: Cakra Books, 2014), 116
76 Sidiq dan Choiri, l95
77 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), 134
menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui wawancara,observasi, dan dokumentasi. Kemudian data yang diperoleh dianalisis melalui tahap kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk memeriksa keabsahan data, peneliti menggunakan pendekatan ketekunan dan triangulasi sumber.
b) Memilih Lokasi Penelitian
Peneliti memutuskan untuk memilih SDIT Darul Falah di Jalan Mangga No. 5 Sumberejo Sukorejo Ponorogo Jawa Timur. Sebagai objek penelitian dengan pertimbangan lembaga tersebut memiliki keunikan pada programnya, sehingga peneliti ingin mengetahui korelasinya dengan strategi brand image.
c) Mengurus Izin Penelitian
Ada dua jenis surat izin penelitian, yaitu surat izin penelitian yang dikeluarkan perguruan tinggi. Dan surat izin dari tempat penelitian sebagai tanda diperbolehkannya diadakan di tempat penelitian tersebut.
Peneliti sudah mendapatkan surat izin penelitian dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan pada tanggal 2 Januari 2023.
d) Menjajaki dan Menilai Lokasi Penelitian
Tahap ini merupakan orientasi lapangan. Sebelumnya peneliti sudah mencari informasi dari sumber eksternal yang bisa dijangkau seperti informasi yang berasal dari internet maupun surat kabar. Setelah fisik itu berbekal surat izin penelitian, peneliti meninjau secara langsung untuk mengetahui kondisi tempat penelitian dan apakah relevan dengan judul yang akan diambil.
e) Memilih Partisipan atau Informan Untuk Pengambilan Data
Informan yang dipilih adalah seseorang yang memiliki latar pengalaman sesuai penelitian. Informan berguna agar peneliti bisa memanfaatkannya untuk menggali data, bertukar pikiran, dan membandingkan kejadian yang ditemui subjek lainnya. Adapun informan yang peneliti pilih adalah Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, Waka Humas, Waka Kesiswaan, guru, dan wali siswa.
f) Menyiapkan Perlengkapan Penelitian
Sebelum datang peneliti harus memastikan mendapatkan izin penelitian, keadaan lokasi penelitian, budaya, dan sebagainya yang berkaitan dengan latar penelitian. Alat tulis seperti pensil atau pulpen, kertas, buku catatan, map, , kartu, dan lain-lain. Sebaiknya tersedia juga alat perekam seperti tape-recorder, dan kamera foto adalah beberapa alat yang harus dibawa karena akan berguna pada proses penelitian.
Persiapan lainnya berupa biaya, jadwal, dan kesehatan.
2. Tahap Penelitian Lapangan
a) Memahami Latar Penelitian Dan Persiapan Diri
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memahami latar penelitian adalah , yaitu: pembatasan latar dan peneliti, penampilan, pengenalan hubungan peneliti di lapangan, dan jumlah waktu studi.78
78 Lexy J. Moleong . 135-136
b) Penampilan Peneliti
Dalam berpenampilan, peneliti harus bisa menyesuaikan dengan peraturan, adat, dan tata cara di tempat penelitian. Peneliti sebaiknya tidak menggunakan pakaian yang terlalu mencolok sehingga terlihat cukup berbeda. Hal tersebut juga berkaitan dengan norma kesopanan. Dengan demikian peneliti akan mudah menjalin komunikasi dengan subjek penelitian.79 Cara berpenampilan bukan hanya sebatas tampilan fisik, tetapi juga mencakup sikap yang diperlihatkan peneliti. Dalam melakukan penelitian, peneliti selalu menggunakan jas almamater IAIN Ponorogo, berpakaian rapi, dan menggunakan sepatu.
c) Pengenalan Peneliti Di Lapangan
Pengenalan hubungan peneliti di lapangan diharapkan bisa membangun hubungan dengan subjek penelitian. Ketika subjek penelitian merasa nyaman maka bisa memberikan data secara komprehensif dan sebanyak mungkin sesuai yang diperlukan peneliti.
d) Jumlah Waktu Penelitian
Peneliti harus memperhatikan waktu penelitian sesuai pada rancangan jadwal penelitian. Peneliti harus melakukan manajemen waktu agar penelitian bisa dilakukan dengan efektif dan efisien. Waktu penelitian terhitung mulai tanggal 10 Januari hingga 5 Maret 2023.
79 Lexy J. Moleong ,137-138
3. Tahap Analisis Data
Tahap ini adalah peneliti melakukan analisis data yang diperoleh, baik yang berupa data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Proses ini bertujuan untuk membuktikan kredibilitas data penelitian sekaligus berguna untuk penyusunan hasil penelitian.
61
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Latar Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SDIT Darul Falah
Berawal dari keinginan yang kuat, semangat serta do’a Drs.KH.
Masyhudi Achmad, MM., M.Sc. sejak belajar di Pondok Pesantren Salafiyah Hudatul Muna Jenes Brotonegaran Ponorogo di bawah asuhan romo kyai Al-Magfirullah Al-Marhum Qomaruddin Mufti dan K. Iskandar pada tahun 1969 – 1976, kemudian melanjutkan pendidikan ke Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar yang dipimpin oleh Al- Magfirullah Almarhum KH. Ibrahim Thoyib kemudian pindah ke Pondok Modern Darussalam Gontor yang dipimpin oleh Al-Maghfurlah Al-Marhum KH.
Imam Zarkasyi.
Setelah menyelesaikan pendidikan di pesantren baru kemudian melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan mengabdikan diri sebagai guru, pengelola, pendiri, di lembaga pendidikan formal, non formal SLTP, SLTA, Perguruan Tinggi, lembaga kursus dan di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak hingga berakhir tahun 1999. Setelah perjalanan panjang baru pulang ke tempat kelahirannya dengan mengawali kegiatan Majelis Taklim dari rumah ke rumah, melalui kelompok-kelompok jama’ah Yasin, pemberdayaan masyarakat, pemberantasan buta aksara dan pendidikan kecakapan hidup (life skills).
Usaha yang dilakukan selanjutnya meminjam sebuah mushola milik bapak Miskun di dukuh Blimbing desa Sukorejo yang dijadikan
pusat kegiatan pondok pesantren Darul Falah dengan mendirikan lembaga pendidikan berupa Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), Madrasah Diniyah, Majelis Ta’lim, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ( PKBM ), Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan pada sore dan malam hari. Pembelajaran difokuskan bagi anak-anak masyarakat sekitar, keluarga dan tetangga. Dengan berpegang teguh pada kaidah “Al-Muhafadhotu Alal Qodimis Sholih Wal Akhdu Bil Jadidil Ashlah” (memelihara budaya-budaya klasik yang baik dan mengambil budaya-budaya yang baru yang konstruktif ) maka pondok Pesantren Darul Falah dalam perjalanannya senantiasa melakukan upaya- upaya kebaikan dan kontekstualisasi dalam merekonstruksi bangunan- bangunan sosio kultural, khususnya dalam hal pendidikan dan manajemen.
Seiring berjalannya waktu, Pondok Pesantren Darul Falah terus melakukan perkembangan secara bertahap baik dari segi fisik maupun pendidikannya sejalan dengan itu kepercayaan masyarakat pun meningkat hal ini dapat dilihat dari jumlah santri yang dari waktu-ke waktu terus bertambah. Pada tahun 2004 Pondok Pesantren Darul Falah mendirikan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) dengan jumlah siswa pertama berjumlah 17 anak dengan sistem full day school mulai belajar jam 07.00 selesai belajar jam 15.30. materi pelajaran 100% pelajaran agama dan 100% pelajaran umum. SDIT Darul Falah menyediakan alternatif pendidikan tingkat sekolah dasar bagi orang tua untuk mengembangkan potensi putra putrinya, secara optimal baik potensi intelek maupun spiritual yang berpedoman pada ajaran Islam. Juga meningkatkan
kemampuan anak didik untuk mengembangkan diri sejalan dengan tujuan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan budaya yang berpedoman ajaran Islam.
Dalam dua dekade terakhir ini masyarakat kian sadar bahwa generasi yang berkualitas harus segera dibentuk. SDIT Darul Falah memberikan (sempurna), kamil (lengkap) mutakamil (integral).80
2. Visi, Misi, dan Tujuan SDIT Darul Falah.
a. Visi
“Menjadi lembaga Islam unggulan dalam dunia pendidikan berbasis IMTAQ dan IPTEK”.
b. Misi
1) Melaksanakan pembelajaran yang kontekstual bernuansa PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) 2) Membentuk sumber daya manusia aktif, kreatif, inovatif dan kerja
keras sesuai dengan perkembangan zaman
3) Meningkatkan semangat berkompetisi dalam meraih prestasi dalam segala bidang.
4) Membentuk sumber daya manusia sebagai pribadi yang berbudi pekerti luhur, sosial, religius.
5) Membangun citra sekolah sebagai mitra tepercaya di masyarakat.
Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan semua warga sekolah, anggota komite sekolah, masyarakat dan pemerintah.
80 Lihat Transkrip Dokumen tertulis Nomor 01/DT/24-II/2023
c. Tujuan
1) Siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berbudi pekerti yang luhur.
2) Siswa sehat jasmani dan rohani.
3) Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
4) Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat dan kebudayaan.
5) Siswa kreatif, terampil dan bekerja keras untuk dapat mengembangkan diri secara terus menerus.81
3. Letak Geografis SDIT Darul Falah
SDIT Darul Falah terletak di Jalan Mangga No 5, Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo.
Gambar 4.1 Letak geografis SDIT Darul Falah
81Lihat Transkrip Dokumen Tertulis Nomor 02/DT/24-II/2023
4. Struktur Organisasi SDIT Darul Falah
Komite Sekolah Kepala Sekolah Supervisor
Maskurozi, M.Pd.I Anisatul M, S.Pd Dedik Widianto,
S.Pd
Koor. Al Quran Waka Sarpra Kepala Madin Waka Kurikulum Waka Marketing Waka IT Waka Kesiswaan Amrul M, S.Pd.I Syahrul Azizi,
S.Pd
Rosita Hayati, M.Pd.I
Dewi Masruroh, S.Pd
Gunawan S, S.Pd Siti Munjarofah,
s.Pd
Korjen kelas 1 Korjen kelas 2 Korjen kelas 3 Korjen kelas 4 Korjen kelas 5 Korjen kelas 6 Koor. Kegiatan makan Dzuriyah, S, S.Pd Eka Nurlaila M,
S.Pd
Nikmaturrohmah, S.Pd
Titis Dwi H, S.Pd Siti Masruroh, S.Pd Siti Munawaroh, S.Pd
Nika Sri W, S.Pd
Wakel 1 Abu Bakar
Wakel 2 Abu Bakar
Wakel 3 Abu Bakar
Wakel 4 Abu Bakar
Wakel 5 Abu Bakar
Wakel 6 Abu Bakar Koor. Ibadah Siti Lailatul B,
S.Pd
Sri Mulyani, S.Pd Nikmaturrohmah, S.Pd
Siti Munjarofah, S.Pd
Guru Baru Siti Munawaroh, S.Pd
Sri Mulyani, S.Pd & Tarmuji, S.Pd
Wakel 1 Umar Wakel 2 Umar Wakel 3 Umar Wakel 4 Umar Wakel 5 Umar Wakel 6 Umar Koor. Life Skill Mujayanti, S.Pd Eka Nurlaila M,
S.Pd
Alvina H, S.Pd M. Fahroni, S.Pd
Siti Masruroh, S.Pd Rosita Hayati, S.Pd
Titis Dwi H, S.Pd
Wakel 1 Usman Wakel 2 Usman Wakel 3 Usman Wakel 4 Usman Wakel 5 Usman Wakel 6 Usman Koor.
Kedisiplinan Dzuriyah S, S.Pd Nika Sri W, S.Pd Guru Baru Siti Mudalifah, S.Pd Idha Retno W,
S.Pd Gunawan Suseno, S.Pd
Ema Wusadani, S.Pd
Wakel 1 Ali Wakel 2 Ali Wakel 4 Ali Koor. Lomba
Tanjung Sari F, S.Pd
Dewi Tri W, S.Pd
Titis Dwi H, S.Pd
Alvina H, S.Pd
Gambar 4.2 Struktur Organisasi SDIT Darul Falah
Organisasi yang berkualitas adalah organisasi yang memiliki pengelolaan yang sesuai dengan standar. Para pengelola lembaga dijadikan dalam satu wadah dengan nama struktur Organisasi. Tujuan dibentuknya struktur organisasi untuk mempermudah koordinasi antar anggotanya. Dari gambar diatas diperoleh informasi bahwa kepala sekolah menjadi kendali sebagai pemimpin, edukator, dan supervisor. Dalam menjalankan tugasnya, kepala sekolah dibantu oleh Waka Sarpras, Waka Kurikulum,Waka Kesiswaan, Waka Humas/Marketing, Waka IT, Koor Al- Qur’an, dan Kepala Madin dalam membantu pelaksanaan pembelajaran dan program pendidikan di SDIT Darul Falah. Selanjutnya ada Dewan Komite Sekolah yang membantu memberikan pertimbangan dalam penentuan kebijakan yang diambil SDIT Darul Falah. Untuk membimbing siswa kelas 1 sampai kelas 6 terdapat wali kelas yang setiap kelasnya ada 3
sampai 4 rombel. Guru sebagai wali kelas berjumlah 21 orang. Terdapat korjen yang menjadi penanggung jawab setiap jenjang kelas.
5. Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa SDIT Darul Falah
Tenaga pendidik adalah komponen penting dalam kesuksesan proses pendidikan. Agar kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik, SDIT Darul Falah memiliki guru berjumlah 48 orang berkualitas baik, 2 guru berstatus pendidikan S2, 40 guru berstatus pendidikan S1, dan 7 guru yang merupakan pengajar Al-Qur’an berstatus pendidikan SMA/MA.
Untuk tenaga kependidikan secara struktural hanya berjumlah 1 orang, namun dalam prakteknya akan dibantu oleh guru lain.
Jumlah siswa di SDIT Darul Falah berjumlah 540 siswa. Dengan siswa laki-laki berjumlah 297 siswa, sedangkan siswa perempuan berjumlah 243 siswa.
Tabel 4.1 Daftar Siswa SDIT Darul Falah Tahun Ajaran 2023/2024
NO. KELAS
JUMLAH SISWA
JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN
1. I (Satu) 60 50 110
2. II (Dua) 58 44 101
3. III (Tiga) 54 36 90
4. IV (Empat) 36 49 89
5. V (Lima) 52 28 85
6. VI (Enam) 37 36 73
Jumlah 297 243 540
6. Keadaan Sarana dan Prasarana di SDIT Darul Falah
SDIT Darul Falah berstatus akreditasi A sejak tahun 2017, sehingga fasilitas yang dimiliki sudah berstandar nasional. SDIT Darul Falah memiliki 3 gedung yang memiliki 3 lantai dan terbagi menjadi menjadi beberapa ruangan diantaranya ruang UKS, ruang guru, 21 ruang kelas, kamar mandi di setiap lantai. Selain itu ada prasarana diantaranya TV android di setiap kelas, proyektor, kit IPA, kit matematika, kerangka, torso, globe, bola, meja tenis, dan beberapa buku pokok maupun penunjang.82
82 Lihat Transkrip Dokumen Tertulis Nomor 04/DT/24-II/2023
B. PaparanData
1. Bentuk Strategi Brand Image Melalui Pengembangan Program Pendidikan Unggulan Di SDIT Darul Falah
a. Branding “Sekolah Inspiratif” Sebagai Kekuatan Merek (Brand Strength)
SDIT (Sekolah Islam Terpadu) Darul Falah merupakan lembaga pendidikan tingkat Dasar di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ponorogo. SDIT Darul Falah merupakan bagian dari Yayasan Darul Falah. SDIT Darul Falah berdiri pada tahun 2004 dan hingga saat ini menjadi satu-satunya Sekolah Dasar sistem terpadu berstatus swasta di Kecamatan Sukorejo.
Integrasi seimbang antara ilmu pengetahuan umum dan agama menjadikan SDIT Darul Falah dikenal sebagai lembaga pendidikan yang dikenal progresif ( tidak menutup diri sepenuhnya dari perkembangan zaman), agamais (berpegang teguh pada keyakinan Islam), dan inovatif (memiliki inovasi program pendidikan yang berbeda dengan lembaga pendidikan lain) . Hal ini disampaikan oleh Anisatul M, S.Pd selaku kepala sekolah.
Untuk keunikan yang membedakan dengan lembaga pendidikan lain, pertama adalah kami satu-satunya lembaga pendidikan SD yang berstatus swasta di kecamatan sukorejo. Kedua, kita menerapkan sekolah berbasis full day school. Yang ketiga, kami memiliki 2 kurikulum yaitu kurikulum merdeka dan kurikulum Qur'aniyah.
Pelaksanaan kurikulum merdeka sama dengan kurikulum yang di tetapkan oleh Kemendikbud sedangkan untuk kurikulum Qur’aniyah merupakan kurikulum yang rujukannya adalah Al-Qur’an, jadi segala pembelajaran dihubungkan dengan ayat yang ada di Al-Qur’an dan Hadis83
83 Lihat Transkrip Wawancara Nomor 01/W17-1/2023
SDIT Darul Falah memiliki visi memajukan lembaganya dan menjadi salah satu pionir modernisasi lembaga pendidikan Islam, ini tercermin dari branding yang diusungnya, yaitu “Inspirative School”
atau sekolah inspiratif. Berdasarkan penuturan Kepala SDIT Darul Falah yang dimaksud dengan “sekolah inspiratif” adalah lembaga ini memiliki berbagai program inovatif yang bisa membantu siswa mencapai kematangan dalam minat dan bakatnya.
Menurut Penuturan Anisatul M, S.Pd
Branding “inpirative school” yang kita kembangkan saat ini tercetus pada tahun 2016. Saya saat itu masih belum menjabat sebagai kepala sekolah. Maksud Branding “ sekolah inspiratif” adalah lembaga pendidikan kami memiliki program pendidikan yang unik, pertama, dan berani berbeda tentu masih dalam koridor kurikulum yang kami gunakan84
Berdasarkan paparan data di atas SDIT Darul Falah berupaya membangun citra kembaganya sebagai sekolah inspiratif. Branding tersebut nantinya diwujudkan dalam program pembiasaan, bina iman dan taqwa, excellent program, dan program life skill.
b. Program Pendidikan Unggulan Sebagai Keunikan Merek (Brand uniqueness)
Sebagai pengembangan dari branding “sekolah inspiratif” SDIT Darul Falah memiliki Program Unggulan yang terdiri dari :
1) Program Pembiasaan
Program pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan siswa untuk membiasakan sikap kedisiplinan siswa. Hal ini disampaikan oleh
84 Lihat Transkrip Wawancara Nomor 01/W17-1/2023
Dzuriyah Sholikhah, S. Pd bahwa program kebiasaan ini bertujuan untuk menjaga konsistensi budaya disiplin di SDIT Darul Falah. Selain itu, kami berharap program ini membawa dampak baik bagi pembentuk karakter siswa.85 Adapun program pembiasaan yang ada di SDIT Darul Falah sebagai berikut:
a) Bina Nafsiyah, adalah mempersiapkan fisik dan mental siswa sebelum belajar. Dalam kegiatan bina nafsiyah ini siswa siswa menghafalkan harian, Hadis pilihan, nama-nama nabi dan kuis yang diberikan oleh wali kelas. 86Berdasarkan hasil observasi peneliti, kegiatan bina nafsiyah ini adalah kegiatan sebelum pembelajaran di mulai, siswa membentuk barisan sebelum masuk kelas dipimpin oleh ketua kelas lalu bersama-sama menghafalkan Hadis, doa harian, dan ada kegiatan fun time sebentar yaitu melakukan tepuk Darul Falah.87 b) Salat dhuha, Salat zuhur, dan Salat asar secara berjamaah.
Berdasarkan observasi peneliti, Kegiatan Salat Dhuha dimulai pada pukul 09.00 tepat sebelum jam istirahat pertama dimulai.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, pada jam 09.00 tepat bel istirahat berbunyi, anak anak mengambil air wudhu dan lanjut melakukan Salat dhuha berjamaah. Lalu ketika sudah memasuki pukul 12.00 bel istirahat kedua berbunyi dan siswa makan siang yang sudah disediakan sekolah lalu berlanjut melakukan Salat zuhur
85 Lihat Transkrip Wawancara Nomor 06/W/3-III /2023
86 Lihat Transkrip Dokumentasi Nomor 1/DG/1-III/2023
87 Lihat Transkrip Observasi Nomor 01/O/1-III/2023
berjamaah. Dan memasuki pukul 15.00 siswa melakukan Salat Ashar secara berjamaah.88
c) Kelas adab, adalah program kegiatan yang mengajarkan bagaimana adab kepada orang tua, guru maupun teman sebaya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Anisatul M, S.Pd, keberadaan Program kelas adab ini sebagai bentuk keprihatinan kami adab anak-anak pada zaman sekarang yang terkadang tidak memiliki sopan santun kepada orang yang lebih tua. Untuk pelaksanaannya dilaksanakan di sela jam pembelajaran89
Gambar 4.3 Salah Satu Materi Kelas Adab
d) Hari cita-cita, yaitu pembiasaan menggunakan seragam profesi pada hari kamis. Tujuan dari program ini menurut Anisatul M, S.Pd
Agar anak-anak memiliki bayangan kedepannya ingin bercita- cita menjadi apa. Selain itu inovasi program ini kami lakukan agar anak-anak semangat belajar mengejar cita- citanya.
Meskipun kami sendiri tidak mengetahui anak-anak akan mempertahankan cita-citanya atau tidak.90
Berdasarkan hasil dokumentasi dan observasi peneliti, diketahui bahwa setiap hari kamis siswa diwajibkan untuk menggunakan
88 Lihat Transkrip Observasi Nomor 01/O/1-III/2023
89 Lihat Transkrip Wawancara Nomor 01/W/7-1/2023
90 Lihat Transkrip Wawancara Nomor 01/W/7-1/2023
seragam profesi ada yang memakai seragam dokter, tentara, polisi, guru, dan masih banyak lagi profesi lainnya91
2) Program Bina Iman Dan Taqwa
Berdasarkan hasil wawancara dengan Dzuriyah Sholikhah, S. Pd selaku waka kesiswaan, bina iman bertujuan untuk membina siswa dari segi keagamaan dan membentuk karakter siswa. 92
a) Khotmil Qur’an
Khotmil Qur’an merupakan salah satu program yang berkolaborasi dengan wali siswa agar siswa diberikan kelancaran ketika mengerjakan UAS (Ujian Akhir Sekolah) . Untuk pelaksanaannya dikoordinir wali kelas, pembacaannya dibagi dalam grup WA yang berisi wali santri. Setelah jangka waktu beberapa hari akan dilakukan doa khotmil bersama di SDIT Darul Falah.93 Berdasarkan dokumentasi yang peneliti dapatkan pada khotmil Qur’an kelas 1 Al-Quddus, pembagian pembacaan Al-Qur’an dilakukan dengan cara wali siswa mengisi list di pesan grup juz yang ingin dibaca dan jika sudah selesai membaca maka diberikan tanda centang (√). 94
b) Istighosah
Istighosah adalah doa bersama yang juga melibatkan seluruh jajaran Yayasan Lembaga Pendidikan Darul Falah. Menurut Dzuriyah Sholikhah, S. Pd, istighosah ini dilaksanakan pada awal
91 Lihat Transkrip Observasi Nomor 04/O/2-III/2023
92 Lihat Transkrip Wawancara Nomor 06/W/3-III /2023
93 Lihat Transkrip Wawancara Nomor 06/W/3-III /2023
94 Lihat Transkrip Dokumentasi Nomor 11/DG/2-III/2023
Tahun ajaran baru. Kegiatan ini bertujuan agar segala proses pendidikan di seluruh lembaga Yayasan SDIT Darul Falah berjalan lancar.95 Hal ini diperkuat dengan dokumentasi yang didapatkan peneliti, Istighosah dilaksanakan di lapangan milik SDIT Darul Falah, juga dihadiri banyak masyarakat umum. 96
c) Ziarah makam
Program Ziarah makam merupakan kegiatan melakukan ziarah makam kepada ulama dan para pejuang Kemerdekaan.
Menurut Dzuriyah Sholikhah, S. Pd tujuan Kegiatan ini agar agar anak-anak makin mencintai Islam. Adapun waktu kegiatannya tergantung jadwal yang ditetapkan Waka Kurikulum dan tidak bersama-sama semua kelas, namun bergantian. 97 Berdasarkan hasil dokumentasi yang peneliti dapatkan, kegiatan ziarah makam terakhir dilaksanakan di makam Pahlawan. 98
d) Ramadan inspirative camp
Ramadan inspirative camp atau kegiatan menginap di sekolah ketika bulan Ramadhan, adalah salah satu program pendidikan yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Menurut Dzuriyah Sholikhah, S. Pd kegiatan yang juga disebut “pondok ramadhan” diselenggarakan selama tiga hari dua malam. Dalam Ramadhan inspiratif camp akan diadakan beberapa kegiatan menarik seperti tadarus, tarawih berjamaah, permainan, dan
95 Lihat Transkrip Wawancara Nomor 06/W/3-III /2023
96 Lihat Transkrip Dokumentasi Nomor 11/DG/2-III/2023
97 Lihat Transkrip Wawancara Nomor 06/W/3-III /2023
98 Lihat Transkrip Dokumentasi Nomor 11/DG/2-III/2023
sebagainya.99 Berdasarkan hasil dokumentasi yang peneliti dapatkan, kegiatan Ramadhan inspirative camp diikuti siswa SDIT Darul Falah adapun ada kegiatan tarawih bersama, tadarus hingga kegiatan menyenangkan seperti permainan. 100
3) Program Excellent
Program Excellent adalah program pendidikan yang menjadi prioritas di SDIT Darul Falah. Program pendidikan yang masuk dalam kategori Program Excellent diantaranya :
a) Program Tahfidz
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, SDIT Darul Falah memiliki dua metode tahfidz yaitu metode ummi dan metode abida. Untuk metode ummi dilaksanakan setelah bina nafsiyah lalu dilanjutkan mengaji dan tahfidz ummi di depan ruang kelas masing- masing.101 Berdasarkan wawancara dengan Devi Mawarsih sebagai pengajar Al-qur’an, pembelajaran ummi dilaksanakan selama 60 menit sebelum pembelajaran dimulai.
Untuk tahfidz di ummi kami menyesuaikan dengan tingkatan jilid dan juz anak-anak. Semakin tinggi tingkatan jilid maka semakin banyak juga surah yang harus dihafal.102
Metode tahfidz yang kedua yaitu Abida adalah program tahfidz yang dikembangakan di SDIT Darul Falah. Adapun tujuan pengembangan program ini untuk memenuhi target hafal juz ‘amma
99 Lihat Transkrip Wawancara Nomor 06/W/3-III /2023
100 Lihat Transkrip Dokumentasi Nomor 11/DG/2-III/2023
101 Lihat Transkrip Dokumentasi Nomor 4/DG/2-III/2023
102 Lihat Transkrip Wawancara Nomor 05/W/3-III /2023